Uji T Berpasangan
Dosen Pengampuh : Ibu Mega Marindrawati Rochka SKM.,M.Kes
Keterangan :
δ = rata-rata deviasi (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
SDδ = Standar deviasi dari δ (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
n = banyaknya sampel
DF = n-1
CONTOH KASUS
Data sampel terdiri atas 10 pasien pria mendapat obat captoril dengan dosis 6,25
mg. Pasien diukur tekanan darah sistolik sebelum pemberian obat dan 60 menit
sesudah pemberian obat. Peneliti ingin mengetahui apakah pengobatan tersebut
efektif untuk menurunkan tekanan darah pasien-pasien tersebut dengan alpha 5%.
Adapun data hasil pengukuran adalah sebagai berikut.
Sebelum : 175 179 165 170 162 180 177 178 140 176
Sesudah : 140 143 135 133 162 150 182 150 175 160
HIPOTESIS
Ho : δ = 0 (Tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik pria antara sebelum
dibandingkan sesudah dengan pemberian Catopril)
Ha : δ ≠ 0 (Ada perbedaan tekanan darah sistolik setelah diberikan Catopril
dibanding sebelum diberikan obat)
STATISTIK UJI
Uji T berpasangan (Uji T Dependen)
Perhitungan :
Diperoleh:
δ : -35 -36 -30 - 37 0 -30 5 - 28 35 -16
δ rata-rata = -17,2
S = 32,11
n = 10
t = δ = - 17,2 = - 17,2 = -17,2
S/√n 32,11/√10 32,11/100 0,32
= -53,75
Df = n - 1 = 10-1 = 9 Dilihat pada tabel t pada df = 9, t = -53,75 diperoleh Pvalue <
0,0186.
KEPUTUSAN
Dengan α = 0,05, maka Pvalue < α, sehingga Ho ditolak
KESIMPULAN
Tekanan Darah sistolik setelah pemberian Catopril terbukti bermakna atau signifikan
berbeda dibandingkan sebelum pemberian catropil.
2. Menggunakan SPSS
Buka SPSS, dan masukkan datanya seperti ini:
Kita akan melakukan uji hipotesis untuk menilai apakah ada perbedaan berat badan
ibu antara sebelum dengan sesudah mengikuti program diet, langkah-langkahnya
sebagai berikut.
Selanjutnya klik OK untuk menjalankan prosedur. Pada layar Output tampak hasil
seperti berikut:
Dari 10 subjek yang diamati terlihat bahwa rata-rata (mean) berat badan dari ibu
sebelum intervensi (BBIBU_1) adalah 6,60 dan rata-rata berat badan sesudah
intervensi (BBIBU_2) adalah 1,90. Uji ‘t’ yang dilakukan terlihat pada tabel berikut:
Karena nilai p < 0,05 maka dapat di ambil kesimpulan bahwa pesebaran skor berat
badan ibu sebelum dan sesudah program diet mempunyai sebaran yang tidak normal.
KESIMPULAN
Uji t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana
data yang digunakan tidak bebas yang dicirikan dengan adanya hubungan nilai pada
setiap sampel yang sama (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada
kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah
perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap
memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari
perlakuan kedua. Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak
memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian.