Anda di halaman 1dari 1

Artikel tentang Akuntansi Biaya di Organisasi

Kesehatan di Indonesia
Akuntansi Biaya merupakan salah satu cabang dari Akuntansi. Definisi Akuntansi
adalah proses mencatat, melaporkan, dan menganalisis transaksi bisnis (Boyd, 2013). Proses
Akuntansi secara rinci dijabarkan dalam sebuah sistem yang disebut Sistem Akuntansi.
Sistem Akuntansi adalah penggunaan catatan kejadian dan teransaksi ekonomi seperti
penjualan dan pembelian material, dan memproses data-data tersebut menjadi informasi yang
membantu manajemen, bagian penjualan, supervisor dan sebagainya. Yang dimaksud
memproses transaksi ekonomi dalam definisi ini adalah mengumpulkan, mengklasifikasikan,
meringkas
dan manganalisis. (Horngren, Datar, & Rajan, 2015). Berdasarkan definisi tersebut pada
dasarnya akuntansi merupakan aktivitas yang menghasilkan informasi bagi
manajemen/pimpinan. Informasi yang dihasilkan Akuntansi tentunya adalah informasi
keuangan. Informasi akuntansi digunakan untuk menciptakan “nilai” organisasi atau
perusahaan yang diukur secara finansial (Lanen, Anderson, & Maher, 2011).
Laporan keuangan di Indonesia mengikuti standar akuntansi yang berlaku, yang
terdiri dari empat standard yaitu (Riyanto, 2015):
a. Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Standar ini diterapkan pada perusahaan yang
terdaftar atau dalam proses pengajuan terdaftar di pasar modal (perseroan terbuka),
serta pada badan/lembaga yang beroperasional menggunakan dana masyarakat seperti
asuransi, perbankan, dana pensiun, BPJS atau disebut dengan badan/lembaga fidusia.
b. Standar Akuntansi Keuangan pada Badan tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP).
Standar ini digunakan umumnya pada perusahaan skala kecil dan menengah atau
small medium enterprise.
c. Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah). Standar ini dipakai pada
perusahaan dengan transaksi syariah atau berbasis syariah.
d. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Standar ini digunakan untuk menyusun
laporan keuangan pada instansi pemerintah pusat atau daerah.
Akuntansi Biaya dapat diterapkan pada industri manufaktur, perdagangan, atau jasa. Pada
buku ini penulis memfokuskan implementasi Akuntansi Biaya pada perusahaan jasa,
khususnya jasa pelayanan kesehatan. Jasa pelayanan kesehatan antara lain meliputi fasilitas
kesehatan medis primer (klinik, praktik dokter), fasilitas kesehatan sekunder (rumah sakit),
dan fasilitas kesehatan penunjang (laboratorium klinik, apotik, dan sebagainya). Masing-
masing fasilitas ini ada yang berdiri sendiri membentuk unit bisnis secara mandiri, atau
bergabung dalam satu
unit bisnis yang lebih besar seperti di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai