KEUANGAN
Sasaran :
UKM
Pemeliharaan dan Keluarga
penanggulangan mslh
kesehatan Kelompok
Masyarakat
Melalui kegiatan
UKP
pelayanan untuk
peningkatan,
Perseorangan
pencegahan,
penyembuhan penyakit,
peulihan
Definisi Manajemen Keuangan
• Manajemen berasal dari kata bahasa Perancis kuno management yang
berarti seni melaksanakan dan mengatur (PERSI, 2018). Definisi
manajemen telah berkembang dan saat ini secara umum diartikan
sebagai proses mengoordinasikan dan mengintegrasikan sumber daya
manusia (SDM), sumber daya teknis, dan sumber daya lainnya dalam
mencapai tujuan tertentu (Dunn & Haimann, 2007).
• Lebih lanjut manajemen didefinisikan sebagai, “the pursuit of
organizational goals efficiently and effectively by integrating the work of
people through planning, organizing, leading, and controlling the
organization’s resources” (Kinicki & Williams, 2010) “manajemen
diartikan sebagai tindakan untuk mencapai tujuan organisasi secara
efisien dan efektif dengan mengintegrasikan usaha melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber daya organisasi.
Merujuk pada definisi di atas, manajemen keuangan
dapat diartikan sebagai “seni untuk mengelola sumber
daya keuangan suatu organisasi melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
sehingga dapat mencapai tujuan organisasi”.
Manajemen keuangan merupakan aktivitas yang berfokus pada
pembuatan keputusan berupa seberapa banyak aset yang diperlukan,
bagaimana meningkatkan modal suatu organisasi atau bisnis, dan
bagaimana suatu organisasi memaksimalkan nilainya. Dalam
penggunaannya, prinsip manajemen keuangan dimanfaatkan oleh
organisasi yang bertujuan mencari keuntungan dan bukan bertujuan
mencari keuntungan (Brigham & Houston, 2012). Lebih lanjut,
manajemen keuangan merupakan metode untuk menentukan strategi
arah keuangan suatu organisasi dan pelaksanaan operasional keuangan
suatu oganisasi sehari-hari (Berger, 2014)
Tujuan Manajemen Keuangan
• Finkler, et.al., pada 2019 mengatakan bahwa manajemen keuangan memiliki dua tujuan, yaitu
profitabilitas dan viabilitas.
• Tujuan dari sisi profitabilitas bahwa layanan kesehatan masih menjadi kebutuhan dasar dan
sebagian penyedianya adalah pemerintah. Memang tidak semua layanan kesehatan berusaha
untuk menetapkan profitabilitas sebagai tujuan utama. Namun demikian, organisasi layanan
kesehatan perlu melakukan pengelolaan keuangan supaya:
(1) mampu membiayai biaya operasional, seperti gaji pimpinan dan karyawan, biaya obat,
penyediaan sarana atau fasilitas, termasuk peralatan medis serta biaya pemeliharaan gedung dan
perlengkapan;
(2) mampu memperluas layanan dari sisi jumlah layanan atau produk dan kapasitas pelayanan
konsumen yang lebih besar;
(3) mampu mengakses teknologi yang lebih maju dan melakukan upaya-upaya lain untuk
meningkatkan kualitas layanan. Meskipun tujuan utamanya adalah menyediakan jasa layanan
kesehatan berkualitas, perlu digarisbawahi bahwa profit tetap dibutuhkan untuk pencapaian
tersebut.
Tujuan kedua manajemen keuangan adalah aspek viabilitas. Pada
dasarnya fasilitas kesehatan tidak ingin mengalami kebangkrutan
sehinga memastikan kelangsungan finansial menjadi tujuan yang sama
pentingnya. Aspek viabilitas sering kali diukur dari dua faktor, yaitu
likuiditas dan solvabilitas (Finkler, et.al., 2019).
1. Likuiditas merupakan indikator untuk melihat apakah suatu
oganisasi memiliki sejumlah kas tunai atau sumber daya likuid
lainnya yang dapat ditukar untuk memenuhi kebutuhan dan
kewajiban jangka pendek. Jangka pendek umumnya berarti
maksimal satu tahun. Suatu organisasi dianggap memiliki likuiditas
yang baik jika memiliki sumber daya jangka pendek yang cukup
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya saat jatuh tempo
pembayaran.
2. Solvabilitas merupakan indikator untuk mengukur kelangsungan hidup suatu
organisasi untuk jangka panjang. Jangka panjang dapat diartikan lebih dari satu
tahun, bisa tiga, lima, atau sepuluh tahun. Aspek perencanaan sangat penting
untuk menjaga solvabilitas suatu perusahaan di periode jangka panjang. Sering
kali krisis likuiditas terjadi akibat suatu organiasi tidak merencanakan strategi
solvabilitasnya dengan baik (Finkler, et.al., 2019).
Para manajer layanan kesehatan juga dihadapkan pada trade-off antara solvabilitas
dan profitabilitas. Apabila para manajer berusaha untuk mengejar profitabilitas
dengan banyak menginvestasikan sumber daya keuangan dan menyisakan sedikit
untuk likuiditasnya, risiko mengalami krisis likuiditas akan meningkat dan
merongrong viabilitasnya. Sementara itu, bila likuiditas semakin tinggi, keuntungan
akan semakin rendah.
Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
Ruang lingkup manajemen keuangan terdiri dari beberapa aspek meliputi:
(1) pencarian sumber dana, baik jangka pendek maupun jangka panjang;
(2) pengelolaan sumber pendanaan untuk tujuan operasional dan investasi;
(3) pelaporan pencapaian kinerja keuangan kepada pemangku kepentingan;
(4) pengolahan informasi keuangan; dan
(5) perencanaan, analisis, dan pengendalian (PERSI, 2018).
Manajer keuangan harus dapat mengelola keseluruhan aspek tersebut untuk
menjaga kelangsungan rumah sakit. Dalam majemen rumah sakit misalnya, fungsi
keuangan terdiri dari beberapa proses berikut (PERSI, 2018).