Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI PADA ORGANISASI PELAYANANAN

KESEHATAN

KELOMPOK II :

Netty Hutagalung 171010007

Silvia Ridana br Sinuraya 171010009

Sofia Roza 171010010

Vivi Mifta Sani 171010013

AKADEMI PENDIDIKAN KESEHATAN TALITAKUM

Program Studi Rekam Medis dan Infomasi Kesehatan

Tahun 2019

i
ii

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


A. Pengertian Akuntansi ........................................................................... 1
B. Akutansi Keuangan dan Akutansi Manajemen .................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................
BAB III PENUTUP .........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN AKUNTANSI
Beberapa orang mengakui bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis.
Tetapi apa sebenarnya akuntansi itu? Seberapa pentingnya akuntansi
terhadap bisnis? Akuntansi merupakan sistem informasi yang
menyediakan laporan bagi pihak-pihak yang
berkepentinganmengenaiberbagaiaktivitasdankondisiekonomidarisuatubis
nis.Ada pula yang menjelaskan akuntansi adalah pengukuran, penjabaran,
atau pemberian
kepastianmengenaiinformasiyangakanmembantumanagerdanpengambilke
putusan lainnyauntukmengambilkeputusanalokasisumberdaya.
Akuntansi sendiri adalah merupakan suatu proses yang
mengidentifikasi data keuangan, pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya
laporan keuangan. Ada sedikit perbedaan antara akuntansi dan
pembukuan. Pembukuan sebenarnya bagian dari akuntansi yaitu
pencatatan harian yang terlibat dalam proses akuntansi. Sedangkan
akuntansi mencakup juga identifikasi dan komunikasi. Akuntansi
bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar
dapat dimanfaatkan oleh para manager, pengambil kebijakan, dan pihak
berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.

Jantungakuntansikeuanganmodernadapadasistempembukuanberpasa
ngan.
Sisteminimelibatkanpembuatanpalingtidakduamasukanuntuksetiaptransak
si:satu debit pada suatu rekening, dan satu kredit terkait pada rekening
lain. Jumlah keseluruhan debit harus selalu sama dengan jumlah
keseluruhan kredit. Cara ini akan memudahkan pemeriksaan jika terjadi
kesalahan. Cara ini diketahui pertama kali digunakan pada abad
pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang berpendapat

1
2

bahwacarainisudahdigunakansejakzamanYunanikuno.

B. AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSIMANAJEMEN

Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua


subsistem utama yaitu sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi
keuangan. Akuntansi keuangan adalah salah satu cabang dari akuntansi
dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi,
diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Sistem informasi
akuntansi keuangan berhubungan dengan penyediaan keluaran bagi
pengguna external. Sistem tersebut menggunakan data ekonomi sebagai
masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan konversi
tertentu.

Sedangkan sistem manajemen menghasilkan informasi untuk


pengguna internal seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Jadi akuntansi
manajemen dikatakan sebagai akuntansi internal dan akuntansi keuangan
dapat dikatakan sebagai akuntansi external. Definisi akuntansi manajemen
menurut Chartered Institute of Management Accountant (1994:30) yaitu:
Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran
informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas
perencanaandanpengendalian,pembuatankeputusan,optimalisasipenggunaa
nsumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar,
pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset… Bagian integral dari
manajemen yang berkaitan dengan proses identifikasi penyajian dan
interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk : merumuskan
strategi, proses perencanaan dan pengendalian, pengambilan keputusan,
optimalisasikeputusan,pengungkapanpemegangsahamdanpihakluar,pengu
ngkapan entitasorganisasibagikaryawan,perlindunganatasassetorganisasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. RUANG LINGKUP AKUNTANSI ORGANISASI KESEHATAN


Akuntansi manajemen merupakan kegiatan yang masih menghasilkan
informasi keuangan untuk manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan
dalam menjalankan fungsi manajemen. [Halim & Supormo (2000:3). Secara
umum, akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang bertujuan
menyajikan laporan-laporan untuk tujuan dan kepentingan pihak internal
perusahaan dalam melaksanakan suatu proses manajemen yan terdiri atas sebuah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian.Secara garis besar,
akuntansi dibagi kedalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Tujuan
utama akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan informasi kepada pihak
eksternal perusahaan, misalnya investor dan kreditor. Adapun tujuan akuntansi
manajemen adalah menyajikan informasi kepada pihak internal, yaitu manajemen
perusahaan.
Organisasi kesehatan memiliki karakter sebagai lembaga pelayananpublik di
bidang kesehatan yang berada di bawah naungan pemerintah atau swasta yang
melayani pemeriksaan, penanganan, dan pemeliharaan kesehatan anggota
masyarakat dengan berbasis nilai, tergantung pada organisasi yang menaunginya,
dan bersifat sukarela.
Parameter ukuran keberhasilan organisasi kesehatan meliputi jumlah alokasi
dana yang diperoleh, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, jumlah orang
yang dilayani, dan biaya overhead yang mampu diminimalisir. Organisasi
kesehatan harus mampu menghitung biaya ekonomi dan biaya social yang
menyebabkan akuntansi diterima sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola
urusan kesehatan. Dengan demikian sifat organisasi kesehatan dari aspek
akuntansi berkaitan dengan tujuan organisasi, sumber pembiayaan dan
pertanggungjawaban.

3
4

1. Tujuan Organisasi
b. Tujuan umum organisasi kesehatan adalah peningkatan status kesehatan
masyarakat secara mandiri, terpadu, dan berdaya saing dalam lingkungan
yang kondusif dan sehat.
c. Tujuan khusus yang ingin dicapai antara lain:
1) Terwujudnya penyelenggaraan sistem kesehatan dalam organisasi
kesehatan yang mencakup sistem pembangunan kesehatan, sistem
pelayanan kesehatan, dan sistem informasi kesehatan secara tepat,
cepat, akurat.
2) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dengan penggunaan obat
secara rasional.
3) Meningkatkan kemampuan dan kemandirian individu, keluarga
serta masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan, status gisi,
pencegahan, dan pemutusan rantai penularan penyakit.
4) Meningkatkan pemakaian sarana sanitasi kesehatan dan
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
5) Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan petugas dalam
membentuk tenaga kesehatan yang professional.
6) Menjalin kemitraan lintas sector, LSM/Lembaga Masyarakat
maupun PEMDA, dan sebagainya.
2. Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan pada organisasi kesehatan berasal dari masyarakat
pengguna jasa, pemerintah, atau penyandang dana. Organisasi kesehatan yang
berstatus milik pemerintah pembiayaan bersumber dari anggaran pemerintah,
iuran masyarakat pengguna jasa. Sedangkan untuk yang berstatus milik
swasta, sumber pembiayaannya berasal dari alokasi dana
yayasan/pemilik/sumbangan dan masyarakat pengguna jasa.
3. Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban pada organisasi kesehatan dengan status milik negara
atau organisasi publik dilakukan berdasarkan birokrasi yang ada. Contohnya
5

RSUP bertanggungjawab kepada pemerintah provinsi. Sedangkan di


organisasi kesehatan dengan status milik swasta atau non pemerintah,
pertanggung jawaban akan dilakukan ke badan/divisi yang menaunginya.

B. TUJUAN AKUNTANSI PADA ORGANISASI KESEHATAN


Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, jelaslah
bahwa tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah mengajak para karyawan
untuk melakukan pekerjaan dengan benar serta dapat bertanggung jawab atas
penyimpangan biaya maupun penghasilan perusahaan. Selain itu, melalui
akuntansi pertanggungjawaban dapat ditunjuk unit/bagian atau orang yang
bertanggungjawab atas penyimpangan darianggaran.Pada dasarnya akuntansi
pertanggungjawaban bekerja menelusuri biaya, pendapatan, laba dan investasi
untuk unit-unit organisasi secara individual.
Akuntansi organisasi kesehatan juga Memberikan informasi yang
diperlukan untuk mengelola organisasi secara tepat, efesien, dan ekonomis
menyangkut kegiatan dan alokasi sumber daya yang dipercayakan ke organisasi
(pengendalian pengelolaan) dan memberikan informasi yang memungkinkan
pengelola organisasi untuk melaporkan pelaksanaan tangung jawab pengelolaan
secara tepat dan efektif beserta penggunaan sumber daya yang menjadi
wewenangnya kepada publik atau lembaga yang menaunginya (akuntabilitas).
Dengan demikian terdapat manfaat informasi akuntansi
pertanggungjawaban di dalam penyusunan anggaran, penilaian kinerja,
pemotivasian manajer dalam menghasilkan kinerja, pengelolaan aktivitas, dan
pemantauan efektivitas program pengelolaan aktivitas.

C. ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN


Organisasi Pelayanan kesehatan adalah suatu lembaga atau institusi yang
berbadan hukum, yang kegiatan operasionalnya adalah memberikan pelayanan
kesehatan maupun memproduksi obat. Organisasi pelayanan kesehatan meliputi:
6

1. Rumah Sakit
a. Sifat dan Karakteristik
Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial
dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan kesehatan
paripurna, kuratif, dan preventif kepada masyarakat, serta pelayanan rawat
jalan yang diberikannya guna menjangkau keluarga di rumah. Rumah
sakit juga merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta
penelitian bio-medik (WHO Technical report series No. 122/1957).
Fungsi utama rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan maupun
bagian mata rantai rujukan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Akuntansi Badan
Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit, maka karakteristik BLU Rumah
Sakit adalah sebagai berikut:
1) BLU rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan
prinsip efisiensi dan produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang
etis dan sehat, serta tidak semata-mata mencari keuntungan.
2) BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis Kementerian
Kesehatan yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan
kegiatan jasa pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan
serta usaha lain dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada
kepentingan masyarakat.
b. Tujuan Organisasi
Sebagai tempat dimana orang-orang yang sakit biasanya mencari
dan menerima perawatan, disamping memberikan pendidikan klinis
kepada para mahasiswa kedokteran, perawat, serta seluruh ahli kesehatan.
7

c. Modal
Modal rumah Sakit berasal dari APBN untuk Rumah Sakit Pusat
atau APBD untuk rumah sakit daerah. Sedangkan rumah sakit swasta
modalnya berasal dari pemilik yang biasanya berbentuk yayasan.
Pembiayaan rumah sakit secara kontemporer sudah melibatkan peran serta
perusahaan asuransi dari swasta.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Akuntansi Badan Layanan
Umum (BLU) Rumah Sakit, untuk mendukung pembiayaan kegiatan
sesuai dengan tugas dan wewenangnya, BLU rumah sakit:
1) Dapat menerima bantuan dan atau subsidi yang berasal dari
APBN/APBD berupa uang ataupun barang;
2) Berhak menerima pembayaran hasil jasa pelayanan, pendidikan, dan
penelitian di bidang kesehatan serta hasil usaha-usaha lain yang sah;
3) Dapat menerima hasil kerja sama dengan pihak lain yang terkait.
4) Penerimaan yang diperoleh sebagai imbalan jasa yang diberikan
BLU rumah sakit merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP).
Selain itu, dalam rangka pengembangan usaha, BLU rumah sakit dapat:
1) Menerima hibah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;
2) Menerima pinjaman dari bank, lembaga keuangan lain dan atau
pinjaman dari luar negeri berdasarkan usulan BLU atas persetujuan
Menteri Keuangan; dan
3) Bekerja sama dengan lembaga lain yang mempunyai keterkaitan
fungsi.
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan tersebut juga dipaparkan bahwa
kekayaan BLU rumah sakit merupakan kekayaan Negara yang tidak
dipisahkan, yang dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk
membiayai kegiatan operasional BLU rumah sakit. Modal BLU rumah
sakit tidak terbagi atas saham-saham.
8

d. Pertanggungjawaban
Bukti laporan pertanggungjawaban rumah sakit adalah laporan
akhir yang tediri dari laporan alokasi dana, laporan pendapatan, dan
laporan pengeluaran kepada pemerintah setempat. Sedangkan rumah
sakit swasta memberikan laporan akhir kepada yayasan/badan yang
menaunginya.
2. Puskesmas
a. Sifat dan Karakteristik Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi
pelayanan kesehatan mandiri yang bertanggungjawab pada wilayah
kerjanya. Puskesmas memiliki kewenangan merencanakan kegiatan
sesuai masalah kesehatan wilayahnya, menentukan kegiatan yang
termasuk public goods atau private goods, dan menentukan target
kegiatan sesuai kondisi geografis puskesmas.
b. Tujuan Organisasi
Memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terpadu,
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, melibatkan peran serta
masyarakat, menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan, serta
teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul pemerintah dan
masyarakat.
c. Modal
Biaya operasional dapat diperoleh dari pemerintah pusat yang
diserahkan pemeritah pusat kepada pemerintah daerah dalam bentuk
Dana Alokasi Umum (DAU), juga mendapatkan dana dari APBD
Kabupaten/Kota.
d. Pertanggungjawaban
Puskesmas bertanggungjawab kepada pemerintah pusat dan
pemerintah daerah dengan melaporkan kegiatan usahanya melalalui
SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas). SP2TP
adalah pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga, dan
pelayanan kesehatan di Puskesmas.
9

3. Poliklinik atau Praktek Dokter Bersama


Poliklinik atau Praktek Dokter Bersama merupakan suatu lembaga atau
organisasi yang terdiri dari beberapa tenaga kesehatan yang bekerja sama
membuka praktek pelayanan kesehatan dalam satu atap, termasuk pelayanan
pemberian obat, pelayanan konsultasi kesehatan, dan pelayanan pemeriksaan
kesehatan. Poliklinik adalah suatu unit usaha yang independen/non
pemerintah.
4. Praktek Dokter Perseorangan
Praktek dokter perseorangan adalah jenis pelayana kesehatan yang
terdiri dari seorang dan/atau didampingi beberapa tenaga kesehatan yang
bekerja dalam pembukaan praktek pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk
pelayanan konsultasi kesehatan dan pelayanan pemeriksaan kesehatan.
Sebagian praktek tersebut memberikan obat secara langsung.
5. Apotek
a. Fungsi dan Tugas Apotek
1) Tempat pengabdian profesi apotek yang telah mengucapkan
sumpah jabatan
2) Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
3) Sarana penyalur pembekalan farmasi yang harus menyebarkan obat
yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.
b. Modal dan Pertanggungjawaban.
Modal apotek dapat berasal dari perseorangan atau dari perkongsian
(usaha beberapa orang) dan pertanggungajwaban dalam apotek
dipengaruhi oleh keinginan si pemilik, laporan dari pengelola apotek
diterima pemilik selama periode akuntansi tertentu.
c. Struktur organisasi
Struktur organisasi apotek berbeda-beda disesuaikan dengan ukuran
organisasinya dan keinginan pemiliknya, karena apotek terdiri dari
apotek milik individu tunggal, apotek yang dimiliki beberapa orang,
10

apotik milik pemerintah dan apotik unit dari rumah sakit pemerintah
atau swasta.

D. PENGANGGARAN AKUNTANSI ORGANISASI KESEHATAN


Penganggaran organisasi kesehatan dimulai dari perencanaan.
Perencanaan kesehatan yang memuat rencana program pelayanan disusun
oleh suatu bagian yakni bagian perencanaan dan program. Bagian
perencanaan dan Program menyusun rencana pelayanan kesehatan tersebut
berdasarkan data yang dikumpulkan dari seluruh unit dalam organisasi
kesehatan yang bersangkutan. Pada rumah sakit pemerintah, biasanya bagian
perencanaan dan program membuat Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)
setiap tahun bersamaan dengan disusunnya Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga yang memuat seluruh program pelayanan kesehatan
yang akan dilaksanakan, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, serta starategi
untuk mencapai sasaran tersebut. Untuk dapat menysun RBA dengan baik,
maka bagian perencanaan dan program harus berkoordinasi dalam hal
pengumpulan data dari unit-unit lainnya yang ada di rumah sakit tersebut dan
yang paling penting adalah koordinasi dengan direksi/top manajemen dari
rumah sakit tersebut.
1. Jenis Anggaran Pelayanan Kesehatan
a. Anggaran modal (capital budget) adalah anggaran yang terdaftar dan
tergambar dalam rencana penambahan modal. Anggaran ini berisi
daftar proyek yang diajukan selama satu tahun yang akan datang.
Dampak anggaran tersebut mencakup seluruh pengeluaran aktiva yang
terencana selama satu tahun.
b. Anggaran kas (cash budget): merupakan anggaran yang telah tercatat
dalam rencana penerimaan dan pengeluaran kas. Anggaran kas sangat
terkait dengan komponen kas dari aktivitas operasi, investasi, dan
pembiayaan.
11

c. Anggaran pelaksanaan (operating budget) adalah anggaran yang telah


tergambar dalam perencanaan aktivitas pelaksanaan yang meliputi:
penerimaan, pengeluaran dan pengukuran hasil.
2. Langkah-Langkah Dalam Proses Penganggaran Pelaksanaan
Pada prinsipnya proses penganggaran pelaksanaan tediri dari :
a. Penyebaran pedoman oleh top manajemen pada manajer pelaksana,
b. persiapan perkiraan anggaran (pendekatan partisipasi) ,
c. review perkiraan oleh bagian anggaran,
d. persetujuan anggaran.

E. LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI KESEHATAN


Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak
yang berkepentingan. Laporan keuangan menggambarkan pencapaian kinerja
program dan kegiatan, kemajuan, realisasi pencapaian target pendapatan,
realisasi penyerapan belanja dan realisasi pembiayaan.
1. Dasar Penyusunan
Beberapa acuan yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan
Organisasi Kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Pengaturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) yang
berhubungan dengan akuntansi dan laporan keuangan.
b. Kerangka dasar dan penyusunan penyajian laporan keuangan,
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( IPSAK).
c. Standar-Satandar Akuntansi: IAS, SFAS, IPSAS, IFRS.
d. Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan
keuangan.
e. Praktek-praktek akuntansi yang berlaku umum.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Akuntansi Badan
Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit, proses perlakuan akuntansi atas
12

suatu transaksi yang terjadi harus dilakukan sesuai dengan prinsip


akuntansi yang berlaku umum. Bangun prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia adalah sebagai berikut:

2. Laporan Keuangan Pada Organisasi Pelayanan Kesehatan


a. Tujuan Laporan Keuangan
Berikut tujuan laporan keuangan pada organisasi pelayanan kesehatan
berdasarkan jenisnya:
1) Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta
Laporan keuangan RS Pemerintah bertujuan menyediakan
informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para
penyumbang/donator, anggota organisasi, kreditor, pemerintah,
dan pihak lain yang menyediakan sumber dana bagi rumah sakit.
Laporan keuangan rumah sakit pemerintah meliputi, laporan
posisi keuangan pada akhir periode laporan, laporan aktivitas,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Sedangkan laporan keuangan RS Swasta bertujuan
menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi
kepentingan para penyumbang/donator, anggota organisasi,
kreditor, pemerintah (dirjen pajak), dan pihak lain yang
menyediakan sumber dana bagi rumah sakit. Laporan keuangan
13

rumah swasta meliputi laporan posisi keuangan pada akhir


periode laporan, laporan aktivitas, laporan arus kas, laporan
laba/rugi, dan catatan atas laporan keuangan.
2) Puskesmas
Pada prinsipnya, laporan keuangan puskesmas relatif sama
dengan laporan keuangan rumah sakit pemerintah, perbedaannya
hanyalah siapa yang menerima laporan pertanggungjawaban
tersebut. Laporan keuangan puskesmas akan
dipertanggungjawaban ke dinas kesehatan.
3) Poliklinik/Praktek Dokter Bersama dan Praktek dokter
perseorangan
Organisasi klinik bersama dan praktek dokter
perseorangan memerlukan pelaporan keuangan yang terdiri dari
laporan aktivitas, laporan posisi keuangan, laporan arus kas,
laporan laba/rugi dan catatan atas laporan keuangan. Laporan
keuangan klinik bersama dan praktek dokter perseorangan
diharapkan bermanfaat bagi pegawai klinik, pemilik,
masyarakat, dan pemerintah dalam menilai kemampuan
organisasi menjalankan kegiatan usahanya.
4) Apotek
Apotek terbagi menjadi dua yaitu Apotek pemerintah dan
Apotek swasta. Apotek pemerintah biasanya menjadi unit
dibawah rumah sakit pemerintah. Komponen laporan keuangan
dalam apotek terdiri dari laporan aktivitas, laporan posisi
keuangan, laporan arus kas, laporan laba/rugi dan catatan atas
laporan keuangan.
3. Komponen Laporan Keuangan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Akuntansi Badan Layanan
Umum (BLU) Rumah Sakit, Laporan Keuangan yang lengkap terdiri dari:
14

a. Neraca
Tujuan utama neraca adalah untuk menyediakan informasi tentang
posisi keuangan BLU meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas pada
tanggal tertentu.Informasi dalam neraca digunakan bersama-sama
dengan informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan lainnya
sehingga dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk
menilai: (1) Kemampuan BLU rumah sakit dalam memberikan jasa
pelayanan kesehatan secara berkelanjutan; (2) Likuiditas dan
solvabilitas; dan (3) Kebutuhan pendanaan eksternal.
b. Laporan Aktivitas;
Tujuan Utama Laporan Aktivitas adalah menyediakan informasi
mengena pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah
jumlah dan sifat ekuitas; hubungan antar transaksi dan peristiwa lain;
dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai
program atau jasa.Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan
bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan
lainnya, dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk:
a) Mengevaluasi kinerja BLU rumah sakit dalam suatu periode;
b) Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi
dalam memberikan jasa;
c) Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajemen
BLU rumah sakit; dan Menilai rentabilitas.
c. Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi
mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama
periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal
pelaporan. Arus kas dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan.Informasi dalam laporan arus kas digunakan bersama-
sama dengan informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan
lainnya sehingga dapat membantu para pengguna laporan keuangan
untuk menilai:
15

a) kemampuan BLU rumah sakit dalam menghasilkan kas dan


setara kas;
b) sumber dana BLU rumah sakit;
c) penggunaan dana BLU rumah sakit; dan
d) kemampuan BLU rumah sakit untuk memperoleh sumber dana
serta penggunaannya untuk masa yang akan datang.
d. Catatan Atas Laporan Keuangan

F. SIKLUS LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI KESEHATAN


Siklus akuntansi adalah sistematika pencatatan, peringkasan, dan pelaporan
transaksi keuangan yang terbagi menjadi beberapa pekerjaan selama periode
berjalan, yaitu penjurnalan transaksi, pemindahbukuan ke dalam buku besar, serta
penyiapan laporan keuangan pada akhir periode. Adapun Alur Proses Siklus
Akuntansi pada organisasi kesehatan meliputi:
a. Tahap Pencatatan meliputi Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran
bukti transaksi dan bukti pencatatan, kegiatan pencatatan bukti transaksi ke
dalam buku harian atau jurnaldan Posting berdasarkan kelompok akun ke
dalam buku besar
b. Tahap Peringkasan/Pengikhtisaran meliputiPenyusunan Neraca saldo
Percobaan (Trial Balance) berdasarkan buku besar, Pembuatan ayat jurnal
penyesuaian, Penyusunan kertas kerja atau neraca lajur, Pembuatan ayat
jurnal penutup, Pembuatan neraca saldo setelah penutupan dan ayat jurnal
pembalik
c. Tahap Pelaporan:

G. AKUNTANSI BIAYA PADA ORGANISASI KESEHATAN


Akuntansi biaya merupakan proses penentuan biaya penuh maupun biaya
tambahan bagi penyediaan layanan serta barang untuk pasien dan masyarakat.
1. Tujuan Sistem Akuntansi Biaya Organisasi Kesehatan
a. Mengefektifkan dan mengefesienkan penggunaan dana organisasi
kesehatan.
16

b. Mengetahui penyebab utama biaya kesehatan.


c. Memberikan informasi berupa laporan biaya yang akurat.
d. Memberikan jaminan akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana
serta pelaporannya.
e. Menghasilkan laporan biaya terkini (up to date) sebagai bahan
pertimbangan atas keputusan pengelola organiasi kesehatan, terutama
aspek keuangan.
2. Metode Akuntansi Biaya Organisasi Kesehatan
a. Dasar pengukuran masukan (input)
Input biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead (biaya produksi selain bahan baku dan
tenaga kerja langsung). Ada tiga macam pengukuran input yakni; metode
biaya historis murni, metode biaya historis normal, dan metode biaya
standar.
b. Metode penilaian persediaan
Metode penilaian persediaan dapat mempengaruhi tingkat laba bersih
karena setiap metode yang berbeda mnghasilkan laba bersih yang
berbeda. Ada empat metode penilaian persediaan yakni; metode
throughput, Metode langsung atau variabel, metode penyerapan penuh,
dan metode berdasarkan aktivitas.
c. Metode akumulasi biaya
Akumulasi biaya adalah pengumpulan biaya berdasarkan proses atau
pesanan. Contoh akumulasi biaya pesanan adalah proyek pembangunan
gedung kesehatan. Contoh akumulasi biya proses adalah produksi obat
farmasi.
d. Asumsi aliran biaya
Ada tiga metode asumsi aliran biaya yang menentukan harga pokok
persediaan yakni metode FIFO (untuk persediaan yang mudah
kadaluwarsa), LIFO (untuk persediaan yang tidak berkadaluwarsa) dan
Weigthed Average Method.
17

H. PEMBIAYAAN JASA PELAYANAN KESEHATAN


Metode Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan terdiri dari dua pembiayaan
yaitu:
1. Pembayaran Restrospektif
Pembayaran yang disetujui dan dilakukan setelah jasa dilakukan, terdiri
dari:
a. Payment per item merupakan metode pembayaran dengan cara pasien
membayar secara penuh kepada penyedia layanan kesehatan setelah
layanan selesai dilakukan.
b. Payment per day, metode ini menyatukan semua jasa yang dilakukan
setiap hari sehingga pembayaran dilakukan secara lump sump untuk
setiap hari rawat inap.
2. Pembayaran Prospektif
Metode pembayaran yang disetujui dan dilakukan lebih lanjut sebelum
provisi atas jasa dilakukan, tanpa mempedulikan biaya actual yang
dikeluarkan oleh penyedia jasa layanan kesehatan.
a. Pembayaran kapitasi. Pembayaran yang dilakukan dalam jumlah yang
tetap per orang selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Formula ini berdasarkan karakteristik penduduk seperti demografi
atau jenis penyakit signifikan.
b. Pembayaran dengan anggaran global. Penyedia layanan kesehatan
diberi satu anggaran biasanya di awal tahun, untuk menutup semua
layanan yang tersedia. Biasanya didasarkan pada anggaran tahun lalu.
c. Pembayaran case-mix. Pembayaran bagi paket pelayanan. Daftar
pembayaran mungkin tidak berkaitan dengan biaya pelayanan
sesungguhnya yang diberikan kepada pasien tertentu, biasanya di
rumah sakit dan poliklinik dengan fasilitas rawat inap.
18

I. AUDIT PADA PROGRAM KESEHATAN


Audit program kesehatan terbagi menjadi dua bagian :
1. Audit laporan Keuangan
Audit laporan keuangan mengacu pada praktik akuntan menguji bukti-bukti
transaksi, dan menghubungkannya dengan jurnal akuntansi.
2. Audit kinerja kesehatan
Audit kinerja kesehatan dilakukan oleh auditor internal dari suatu
organisasi. Laporan audit kinerja kesehatan dapat dijadikan sebagai
informasi pelengkap dari laporan keuangan organisasi penyedia layanan
kesehatan. Audit kinerja kesehatan mencakup audit tentang ekonomi,
efisiensi, dan program. Audit ekonomi dan efisiensi menentukan apakah
organisasi telah memperoleh, melindungi, dan menggunakan
sumberdayanya secara hemat dan efisien, apakah penyebab timbulnya
pemborosan dan inefisiensi dan apakah organisasi tersebut telah memenuhi
peraturan undang-undang yang berkaitan dengan penghematan.
Parameter lain untuk mengukur pertanggungjawaban publik penyedia
layanan kesehatan antara lain :
1. Penyedia layanan harus non profit
2. Proyek penyedia layanan kesehatan harus nondiskriminatif
3. Penyedia layanan kesehatan harus non partisan
4. Penyedia layanan kesehatan harus nonsectarian, namun seluruh
golongan manusia harus dilayani.
5. Penyedia layanan kesehatan harus non-violence, akibat tujuan
perjuangan praeksis dalam metode yang digunakan
6. Penyedia layanan kesehatan harus bersifat sebagai gerakan kritik
terhadap proses pembangunan yang mengabaikan nilai etis dan
pembangunan manusia secara bermartabat.
7. Penyedia layanan kesehatan menjadi komponen gerakan masyarakat
sipil.
BAB III

KESIMPULAN

1. Organisasi kesehatan merupakan lembaga pelayanan publik di bidang


kesehatan yang berada di bawah naungan pemerintah atau swasta yang
melayani pemeriksaan, penanganan, dan pemeliharaan kesehatan anggota
masyarakat dengan berbasis nilai, tergantung pada organisasi yang
2. Parameter ukuran keberhasilan organisasi kesehatan meliputi; jumlah alokasi
dana yang diperoleh, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, jumlah
orang yang dilayani, dan biaya overhead yang mampu diminimalisir.
3. Jenis Anggaran Pelayanan Kesehatan yaitu Anggaran modal (capital budget),
Anggaran kas (cash budget) dan Anggaran pelaksanaan (operating budget).
4. Proses Siklus Akuntansi pada organisasi kesehatan sebagaimana organisasi
lain meliputi tahap pencatatan, Tahap Peringkasan/Pengikhtisaran dan tahap
pelaporan;
5. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Akuntansi Badan Layanan
Umum (BLU) Rumah Sakit, Laporan Keuangan yang lengkap terdiri dari
Neraca, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan
Keuangan;
6. Metode Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan terdiri dari Pembayaran
Restrospektif yaitu Pembayaran yang disetujui dan dilakukan setelah jasa
dilakukan dan Pembayaran prospektif yaitu Metode pembayaran yang
disetujui dan dilakukan lebih lanjut sebelum provisi atas jasa dilakukan, tanpa
mempedulikan biaya actual yang dikeluarkan oleh penyedia jasa layanan
kesehatan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. “Ebook Modul Akuntansi Manajemen 2007”. Diunduh


dilaman academia.edu.

Anonim. “Pengertian Akuntansi Manajemen”. Artikel dapat


ditemukan dilaman: ilmuakuntansi.web.id

Baridwan, Zaki, 2000, Intermediate Accounting, BPFE Yogyakarta :


Yogyakarta

Erlina, 2005, Karakteristik Akuntansi Manajemen, Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara : Sumatera Utara

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba


Empat : Jakarta

Reeve, Fess, Niswonger, Warren, 1999, Prinsip-prinsip akuntansi edisi


19 jilid. Erlangga : Jakarta

Yusuf, Haryono, 1999, Dasar-dasar Akuntansi Edisi ke-5, Sekolah Tinggi


Ilmu Ekonomi YKPN : Yogyakarta

20

Anda mungkin juga menyukai