Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM KERJA DIVISI KEUANGAN RS

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTO YUSUF


JAKARTA

2021
PROGRAM KERJA BAGIAN KEUANGAN
TAHUN 2022

BAB I
PENDAHULUAN

Sebagai bagian dari RSIA St.Yusuf yang mampu memberikan informasi maka Bagian
Akuntansi dan Keuangan berkewajiban untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai
pusat informasi data Keuangan di RSIA St.Yusuf. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan
menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan Keuangan secara tertulis dan periodic.
Pelaporan Keuangan dimaksudkan untuk mengkomunikasikan pencapaian Keuangan yang telah
didapat dari Operasional RSIA St.Yusuf dan kewajiban yang muncul dikarenakan operasional
RSIA St.Yusuf serta perlaporan-pelaporan yang berkaitan dengan Keuangan RSIA St.Yusuf.

Tugas pokok bagian Akuntansi Keuangan membantu pelayanan khususnya dibidang


Keuangan yang berkaitan dengan Rumas Sakit yang bertujuan untuk membantu bagi manajemen
RSIA St.Yusuf untuk membuat keputusan didalam hal Keuangan.

Mematuhi aturan-aturan dan kepatuhan perundang-undangan yang mengikat atas kegiatan


dan pelaporan Akuntansi Keuangan yang berstandar akuntansi Keuangan dan peraturan
perpajakan serta mengacu kepeda peraturan menteri kesehatan.

BAB II
LATAR BELAKANG

Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam perusahaan. Banyak
perusahaan yang berskala kecil atau besar memiliki perhatian besar dalam bidang keuangannya,
terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju pesat, banyak juga persaingan
antara perusahaan, dan kondisi ekonomi yang tidak menentu yang dapat menyebabkan
kebangkrutan perusahaan. Maka dari itu setiap perusahaan wajib mengamati kinerja perusahaan
agar dapat terus tumbuh dan berkembang pesat. Dalam rangka pengambilan keputusan di masa
yang akan datang, maka perusahaan memerlukan informasi khususnya informasi tentang apa
yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang. Laporan keuangan merupakan salah satu
sumber informasi serta media penting yang digunakan oleh para pengelola perusahaan dalam
proses pengambilan keputusan tersebut. Laporan keuangan perusahaan lazim diterbitkan secara
periodik, bisa tahunan, semesteran, triwulan, bulanan bahkan bisa harian. Laporan keuangan ini
sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, bank, manajemen, pemerintah maupun
pelaku pasar modal. Laporan keuangan bersifat historis yang menyajikan informasi tentang apa
yang telah terjadi, sehingga timbul kesenjangan kebutuhan informasi. Analisis laporan keuangan
digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan tersebut, dengan cara mengolah kembali
laporan keuangan, sehingga dapat membantu para pengambil keputusan melakukan prediksi-
prediksi. Menurut penelitian Mey (2009) laporan keuangan juga merupakan hasil pengumpulan
dan pengelolaan data keuangan yang 2 disajikan dalam laporan keuangan atau ikhtisar lainnya
sehingga dapat digunakan untuk membantu para investor atau perusahaan dalam mengetahui
informasi penting yang digunakan dalam menilai kinerja suatu perusahaan baik dari segi modal
maupun profitabilitasnya, dan juga digunakan manajer untuk meningkatkan kinerja karyawannya.
Informasi yang didapat dari laporan keuangan sangat penting dalam mengetahui posisi keuangan,
hasil-hasil yang dicapai serta kegagalan yang diterima perusahaan. Oleh sebab itu analisis
terhadap laporan keuangan sangatlah penting dalam menentukan sesuatu yang akan dilakukan di
periode berikutnya. Dalam penelitian Natan dan Setiana (2010) disebutkan bahwa laporan
keuangan dapat memiliki tingkat informasi yang baik apabila dilakukan perbandingan antara dua
tahun atau lebih laporan keuangan dengan menggunakan analisis-analisis keuangan yang akan
menggambarkan kebijakan-kebijakan perusahaan dan bagaimana perusahaan bertindak
konservatif atau agresif serta hasil-hasil yang didapat oleh perusahaan yang akan membantu atau
mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh pihak eksternal maupun internal. Menurut IAI
(2012:10) tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas entitas, yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Para pemakai laporan akan
menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang
timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya. Informasi mengenai dampak keuangan yang
timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai
keuangan. Kerangka konseptual yang berfungsi seperti konstitusi hanya memuat konsepkonsep
umum yang secara keseluruhan dapat dianggap sebagai konstitusi akuntansi di suatu Negara.
Konstitusi ini harus dijabarkan dalam bentuk ketentuan dan pedoman 3 operasional, teknis, dan
praktis sehingga memiliki pengaruh langsung terhadap praktik. Pedoman operasional konstitusi
akuntansi terdiri atas dua jenis, yaitu standar akuntansi dan praktik akuntansi yang baik. Standar
akuntansi (accounting standart) ialah cara melakukan sesuatu yang diwajibkan bagi akuntan oleh
kebiasaan, undangundang, atau badan profesinya. Dengan demikian standar akuntansi adalah
pedoman yang ditentukan secara resmi oleh badan yang berwenang. Sementara itu praktik
akuntansi yang baik (sound accounting practices) ialah kebiasaan dan kecenderungan akuntan
atau auditor seperti yang terungkap dalam kegiatan sehari-hari. Kedua jenis pedoman tersebut
dapat digunakan sebagai acuan apabila tidak bertentangan dengan kerangka konseptual dan
memiliki dukungan otoritatif. Kedua jenis pedoman ini secara keseluruhan membentuk kerangka
pedoman operasional yang dinamakan prinsip akuntansi berlaku umum (PABU) atau generally
accepted accounting principles (GAAP). Sebagai pedoman operasional, PABU akhirnya akan
menjadi kriteria untuk menentukan apakah laporan keuangan sebagai media pelaporan keuangan
telah menyajikan informasi keuangan dengan baik, benar, jujur secara teknis disebut menyajikan
secara wajar (present fairly). Standar akuntansi hanya merupakan salah satu kriteria untuk
menentukan kewajaran penyajian laporan keuangan. Kinerja perusahaan adalah hasil atau
manfaat operasional perusahaan atas dana yang digunakan perusahaan. Oleh karena itu dapat
diketahui ukuran penilaiannya sampai sejauh mana efektivitas dan efisiensi dari kinerja
operasional perusahaan tersebut yang juga dapat memberikan keuntungan bagi investor dan
menggambarkan kinerja pihak manajemen. Kinerja keuangan perusahaan merupakan bagian dari
kinerja manajemen. Oleh karena itu pengertian kinerja keuangan dapat dikaitkan dengan
pengertian kinerja manajemen, yaitu ukuran efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan dana
yang diinvestasikan agar memberikan laba maksimal bagi perusahaan pengelola dan investor.

Pengertian rumah sakit menurut WHO (World Health Organization)


Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat
pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.

Pengertian rumah sakit menurut Undang-Undang No. 44 tahun 2009


Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri
yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang
lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.

Jenis dan tipe rumah sakit


Jenis dan tipe rumah sakit dapat dikategorikan berdasarkan jenis dan tipe pelayanan dan jenis dan
tipe pengelolaan rumah sakit tersebut.
Jenis dan tipe rumah sakit berdasarkan pelayanannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu rumah
sakit umum dan rumah sakit khusus.

Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan terhadap
semua bidang kesehatan. Sedangkan rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan terhadap satu bidang kesehatan tertentu saja.
Jenis dan tipe rumah sakit berdasarkan pengelolaannya dapat dibedakan menjadi dua pula, yaitu
rumah sakit sektor publik dan rumah sakit privat.

Rumah sakit sektor publik adalah rumah sakit yang pengelolaannya dilakukan oleh
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta badan hukum yang
berorientasi atau bersifat nirlaba dan rumah sakit tipe ini dilaksanakan oleh badan layanan umum
(BLU). Sedangkan rumah sakit privat adalah rumah sakit yang pengelolaannya dilakukan oleh
badan hukum tertentu yang berbentuk perseroan terbasatas (PT) dan berorientasi atau bersifat
komersil yang artinya mereka mencari keuntungan atau laba dalam menjalankan kegiatannya.
Agar upaya pengelolaan keuangan di RSIA Santo Yusuf dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien maka disusunlah Pedoman Kerja Keuangan yang dapat menjadi pedoman dalam
melaksanakan kegiatanKeuangan di RSIA Santo Yusuf.

BAB III
TUJUAN

1. Tujuan Umum
Sebagai dasar dalam menjalankan upaya pengelolaan keuangan rumah sakit.

2. Tujuan Khusus
1. Terselenggaranya sistem tata kelola administrasi, pengelolaan keuangan,
pelaksanaan pembayaran yang transparan dan akuntabel melalui monitoring dan
evaluasi yang berkelanjutan.
2. Terwujudnya kedisiplinan setiap unit kerja sesuai jadwal-jadwal penyelesaian
pertanggungjawaban keuangan berlaku.
3. Terjaminnya dokumen pertanggung jawaban keuangan yang audible dan
akuntabel.
4. Terjaminnya opini laporan keuangan “Wajar“.
5. Terciptanya pengeluaran keuangan yang efektif dan efisien.

BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Keuangan bertanggung jawab dalam proses penagihan ke asuransi dan corporate (dari
pengumpulan dokumen s.d pengiriman data).
2. Keuangan bertanggung jawab dalam proses penagihan Onsite (dari pengumpulan
dokumen oleh admin onsite s.d pengiriman data).
3. Melakukan follow up by phone atas dokumen yang telah dikirimkan ke BPJS, Asuransi
dan Corporate.
4. Melakukan rekonsiliasi antara AR Asuransi/Corporate di sistem HOPE dengan dokumen
pasien yang diterima ke AR Finance.
5. Filing semua Copy Invoice ARBertanggung jawab atas perhitungan jasa medis dokter
spesialis dan dokter umum.
6. Cek ke rekening koran yang ada penerimaan asuransi dan mencocokkan nilai penerimaan
dengan Billing.
7. Membuat list dan aging AR BPJS, Asuransi dan Corporate, Pribadi.
8. Melakukan follow up atas pembayaran segera kepada BPJS, asuransi Corporate dan
Pribadi.
9. Membuat voucher penerimaan Bank dan lampirkan copy invoice
10. Berikan Voucher penerimaan Bank tersebut kepada Accounting untuk di filing
11. Mengumpulkan dokumen untuk proses payment ke vendor (PR, PO, DO, Invoice asli,
faktur pajak) dan membuat Payment Application
12. Membuat schedule dan list untuk pembayaran
13. Menginput transaksi untuk online payment sesuai dengan schedule dan list pembayaran
yang telah dibuat yang telah disetujui oleh FC
14. Bertanggung jawab atas perhitungan jasa medis dokter spesialis dan dokter umum
15. Melakukan Perhitungan dan Rekonsiliasi Insentif/Fee bidan dengan Marketing Team dan
Front Office
16. Bertanggung jawab terhadap Petty Cash termasuk laporan pertanggung jawaban ke FC
17. Bertindak sebagai penanggung jawab kasir apabila tidak ada PJ kasir di unit
18. Merekonsiliasi setoran harian kasir, melakukan setoran dan melaporkan ke FC
19. Melakukan jurnal penerimaan dan pengeluaran
20. Rekonsiliasi Aging AR, AP dengan Neraca
21. Rekonsiliasi laporan kasir dengan sistem HOPE
22. Melakukan perhitungan Pajak (Pph 23, PPN, 4(2) dan pelaporan ke Tax HO
23. Maintain list Fixed Assets (check dengan penerimaan barang di sistem tetapi belum
dibayar dan invoice yang telah dibayar)
24. Maintain listing dalam laporan keuangan (prepaid, advance, AR, AP, dll)
25. Maintain semua supporting document untuk AJE dan semua jurnal yang dicatat untuk
pelaporan keuangan.

BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Inspeksi
Inspeksi merupakan cara mengumpulkan bukti dengan mempergunakn panca indera
terutama mata untuk memperoleh pembuktian atas suata keadaan atau masalah pada saat
tertentu. Inspeksi merupakan suatu usaha auditor untuk memperoleh bukti langsung.
2. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah cara memperoleh bukti dengan menggunakan panca
indera terutama mata, yang dilakukan secara kontinyu. Hal tersebut dilakukan selama
kurun waktu tertentu untuk membuktikan suatu keadaan atau masalah.
3. Tanya Jawab
Berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh pembuktian, dengan cara :
Tanya jawab lisan , dan Tanya jawab tulisan
4. Konfirmasi
Memperoleh informasi dari sumber lain yang independen baik secara lisan atau tulisan
dalam angka pembuktian audit
5. Analisis
Analisis merupakan memecahkan atau menguraikan suatu keadaan atau masalah ke dalam
beberapan bagian dan memisahkan bagian tersebut untuk digabungkan dengan
keseluruhan atau dibandingkan dengan yang lain.
6. Perbandingan
Usaha untuk mencari persamaan atau perbedaan anatar dua atau lebih gejala. Hasil
perbandingan kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis sebab-sebab terjadinya
penyimpangan.
7. Pemeriksaan Bukti tertulis (Vouching dan Verifikasi)
Teknik Vouching yaitu suatu langkah memeriksa autentik atau tidaknya serta lengkap
tidaknya bukti yang mendukung suatu transaksi. Sedangkan Verifikasi adalah istilah yang
digunakan dalam arti umum untuk memeriksa ketelitian tentang perkalian, penjumlahan,
pembukuan dan eksistensinya.
8. Rekonsiliasi
Teknik Rekonsiliasi yaitu penyesuaian antara dua golongan data yang berhubungan tetapi
masing-masing dibuat oleh pihak-pihak yang independen untuk mendapatkan data yang
bener.
9. Trasir
Trasir merupakan cara memeriksa dengan jalan menelusuri proses suatu keadaan,
kegiatan maupun masalah sampai pada sumber atau bahan pembuktiannya.
10. Rekomputasi
Rekomputasi merupakan cara menghitung kembali kalkulasi yang telah ada untuk
menetapkan kecermatannya.
11. Scanning
Scanning berarti melakukan penelaahan secara umum dan cepat untuk menemukan hal-
hal yang memerlukan audit lebih lanjut.

BAB VI
SASARAN

1. Pelayanan Administrasi dan Keuangan


2. Administrasi Pelayanan Medis
3. Administrasi Pelayanan Keperawatan
4. Administrasi Pelayanan Penunjang
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Skedul pelaksanaan kegiatan RSIA St.Yusuf :

Bulan
N
Kegiatan 1 1
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 12
0 1
1. Program Pengembangan SDM
a. Penambahan Karyawan Keuangan x x
b. Diklat Karyawan Keuangan
- Pelatihan Internal x x x x x x x x x x x
- Audit Laporan Keuangan x x
- Perpajakan x x
- Pelatihan Unit cost RS x x
- Seminar / Workshop Akreditasi x x
- Seminar / Workshop BPJS x x x x x x x x x x x
- Pelatihan Management Kepemimpinan x
c. Medical Check Up Karyawan x x
d. Retensi Karyawan x x
e. Pengajuan Karyawan Tetap x x x x x x x x x x x
f. Pengajuan BPJS Ketenagakerjaan x x x x x x x x x x x

2. Program Pengembangan Sarpras


a. Fasilitas penunjang kerja x x x
b. Alat tulis kantor x x x x

Program Pengembangan Management


3. RS
a. Rapat Rutin Keuangan x x x x x x x x x x x x
b. Rapat Koordinasi Antar Unit x x x x x x x x x x x x
c. Rapat Dengan Management x x x x x x

4. Program Pengembangan Fisik RS


a. Pengadaan Ruang Kerja Keuangan x
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Dalam memantau dan menilai kemajuan program kerja agar tercapai sasaran yang telat
ditetapkan maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap program kerja. Monitoring
berfungsi untuk menentukan sejauh mana program kerja berjalan dan evaluasi dilakukan agar
program kerja yang telat ditetapkan dapat mencapai sasaran,

Kepala bagian Keuangan yang akan bertanggungjawab terhadap monitoring dan evaluasi
program kerja , dan akan melaporkan hasil evaluasi secara tertulis kepada direktur.

BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi dari program kerja yang dilakukan rutin setiap bulan,
triwulan dana tau setiap satu tahun. Dan laporan tersebut akan disampaikan kepada direktur dan
setiap unit terkait.

Anda mungkin juga menyukai