Anda di halaman 1dari 81

PERTEMUAN I

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI


1. DEFINISI
Akuntansi adalah Proses pengenalan, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi
guna memungkinkan melakukan penilaian dan pengambilan keputusan oleh para
pengambil keputusan.
Proses:
Pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi keuangan
dengan cara tertentu dari sebuah entitas.
Fungsi: Menghasilkan Laporan Keuangan
2. Manfaat Informasi Akuntansi;
1. Manajemen : Mengetahui tingkat perkembangan perusahaan
2. Kreditur: Mengetahui kemampuan mengembalikan pinjaman
3. Fiskus : Sebagai dasar informasi pemungutan pajak
4. Karyawan: berkepentingan dengan Kesejahteraan karyawan
3. Prinsip-Prinsip Akuntansi
a. Konsep Entitas (Kesatuan Usaha); Kesatuan Usaha Akuntansi adalah organisasi
atau kesatuan usaha yang terpisah secara jelas dari pemiliknya.
b. Prinsip Objektivitas;Laporan akuntansi harus berdasarkan data yang dapat
dipercaya (data terdokumentasi dengan baik dan objektif)
c. Prinsip Cost (biaya); Harta atau jasa yang dibeli harus dicatat atas dasar biaya
yang sesungguhnya dikeluarkan.
4. Lapangan khusus Akuntansi
Akuntansi Keuangan
Pemeriksaan Keuangan
Akuntansi Biaya
Akuntansi Manajemen
Akuntansi perpajakan
Sistem Akuntansi
Akuntansi Anggaran
Akuntansi pemerintahan
Akuntansi kemasyarakatan
4. Perbedaan Akuntansi dan Tata Buku
Tata Buku : Menekankan sistem pencatatan
Akuntansi : Perencanaan Pencatatan dan Analisa hasil Pencatatan

5. Arti, Jenis dan Kegiatan Perusahan


a. Perusahaan jasa (Menjual pelayanan /tidak berwujud fisik):
Jasa Konsultan dan Profesi, misal: konsultan bangunan, akuntan, dokter,
pengacara, klinik bersalin, dll
Jasa hiburan: Bioskop, taman hiburan, bilyar.
Jasa keahlian pribadi: Salon kecantikan, tukang cukur, penjahit, studio foto.
Jasa Angkutan: Perusahaan penerbangan, kereta api, taksi dan biro perjalanan.
Jasa penginapan: hotel, losmen, asrama, motel
Jas komunikasi: Perusahaan telepon, radio dan televisi swasta.
Jasa Pertanggungan dan keuangan:bank,asuransi, pegadaian, simpan pinjam.
b. Perusahaan dagang (membeli dan menjual tanpa merubah bentuk):
Supermarket, Toko, distributor, pedagang hasil bumi, toko buku, dll.
c. Perusahaan Industri (Mengolah bahan baku menjadi barang lain yang mempunyai
manfaat lebih tinggi):
Pabrik tekstil, kertas, kerajinan sepatu dan tas, dll.
1. Bentuk Perusahaan

Perusahaan Perseorangan: Dimiliki dan dikelola oleh satu orang.

Persekutuan: paling sedikit Dua orang bergabung menjalankan usaha dengan


kedudukan sama

Persekutuan komanditer: sama dengan persekutuan/firma tetapi kedudukan


diantara persero berbeda.

Perseroan: perusahaan yang modalnya terbentuk atas saham.

Koperasi: Bentuk kerja sama dalam usaha yang dimiliki anggota dan untuk
kesejahteraan anggota.

PERTEMUAN II
SIFAT DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI KESEHATAN
A. SIFAT DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI KESEHATAN
PENDAHULUAN
Dasar dari diadakannya program pelayanan kesehatan adalah pembukaan UndangUndang Dasar 1945 dan Undang-Undang turunannya misalnya undang-undang No 9
tahun 1990 tentang pokok-pokok kesehatan, yang menyatakan bahwa setiap warga
negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Visi Kementerian
Kesehatan tahun 2005-2010 adalah Indonesia Sehat Tahun 2010 dengan misi:
1. Mengerakan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,
dan terjangkau
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya
Sejak pergantian menteri dari Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.J kepada Dr. dr.
Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH tahun 2009, maka visi kementerian
kesehatan pun berubah menjadi Mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri
dan berkeadilan.
PEMAHAMAN DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI KESEHATAN
1. Harus dipahami bahwa tugas dan fungsi organisasi pelayanan kesehatan adalah
menjadi salah satu agent of public service bagi sebuah masyarakat, dengan ruang
lingkup sebagaimana organisasi pada umumnya yakni memiliki tujuan, sasaran,
program, dan agenda kegiatan untuk masyarakat yang akan dilayaninya.
2. Pengelolaan organisasi kesehatan sangat berkaitan erat dengan perencanaan,
penganggaran, dan pelaksanaan seluruh kegiatan di dalam organisasi tersebut
termasuk dengan pertanggungjawabannya.
SIFAT ORGANISASI KESEHATAN DARI ASPEK AKUNTANSI
Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan
transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi yang dijadikan sebagai informasi
dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan
(American Accounting Association, 1966).
Mengapa akuntansi diperlukan untuk organisasi kesehatan?
1. Karena peran akuntansi sebagai penyedia informasi kuantitatif
2. Karena Globalisasi perekonomian dunia menyebabkan perkembangan dunia usaha
sehingga memerlukan transfaransi informasi
Organisasi kesehatan memiliki karakter sebagai lembaga pelayanan publik di bidang
kesehatan yang berada di bawah naungan pemerintah atau swasta yang melayani

pemeriksaan, penanganan, dan pemeliharaan kesehatan anggota masyarakat dengan


berbasis nilai, tergantung pada organisasi yang menaunginya, dan bersifat sukarela.
Parameter ukuran keberhasilan organisasi kesehatan meliputi; jumlah alokasi dana
yang diperoleh, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, jumlah orang yang
dilayani, dan biaya overhead yang mampu diminimalisir. Organisasi kesehatan harus
mampu menghitung biaya ekonomi dan biaya sosial, hal ini menyebabkan akuntansi
diterima sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola urusan kesehatan. Dengan
demikian sifat organisasi kesehatan dari aspek akuntansi berkaitan dengan :
1. Tujuan organisasi; peningkatan status kesehatan masyarakat secara mandiri,
terpadu, dan berdaya saing dalam lingkungan yang kondusif dan sehat
2. Sumber Pembiayaan; anggaran pemerintah, iuran masyarakat pengguna jasa,
alokasi dana yayasan/pemilik/sumbangan.
3. Pertanggungjawaban; organisasi kesehatan bertanggungjawab pada badan yang
menaunginya.
4. Sistem Akuntansi; akuntansi dipengaruhi oleh mekanisme diagnosis related group
(DRG) dan kekuatan persaingan (mengacu pada perawatan terkelola).
TUJUAN AKUNTANSI PADA ORGANISASI KESEHATAN:
1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola organisasi secara tepat,
efesien, dan ekonomis menyangkut kegiatan dan alokasi sumber daya yang
dipercayakan ke organisasi (pengendalian pengelolaan).
2. Memberikan informasi yang memungkinkan pengelola organisasi untuk melaporkan
pelaksanaan tangung jawab pengelolaan secara tepat dan efektif beserta penggunaan
sumber daya yang menjadi wewenangnya kepada publik atau lembaga yang
menaunginya (akuntabilitas)
MANFAAT AKUNTANSI PADA ORGANISASI KESEHATAN:
1. Pedoman pengambilan keputusan terutama alokasi sumber daya, penentuan biaya
program, penentuan tarif layanan, biaya standar pelayanan.
2. Membantu pemilihan dan pengikatan kegiatan pelayanan yang efektif serta efesien
Contoh Neraca Sebuah Rumah Sakit dengan alokasi Sumber
Daya yang membahayakan struktur modal dan struktur
keuangan

Dalam .000
Aktiva

Passiva

Total Aktiva Lancar

1,
000
3,
000
5,
000
9,
000

Tanah
Gedung

80,0
00 Modal Saham
50,0 Laba Ditahan

Kas
Piutang
Persediaan

Hutang Lancar
Hutang Jangka
Panjang

20,
000
70,
000

Total Hutang

90,
000

50,
000
21,

Peralatan dan
Mesin
(Akumulasi
Penyusutan)
Total Aktiva Tetap
Total Aktiva

00
30,0
00

000

(8,000)
152,0 Total Modal
00 Sendiri
161,
000 Total Passiva

71,
000
161,
000

Analisis:
Rasio Lancar = (Total Aktiva Lancar/Total Hutang Lancar) x100%
= (9.000.000/20.000.000) x 100%
=
Rasio lancar yang aman = minimal 100%, maximal 200%.
Struktur Modal = (Hutang Jangka Panjang/ Total Modal Sendiri) x 100%
Struktur Keuangan = (Total Hutang / Total Modal Sendiri) x 100 %
Rasio yang aman = jumlah total hutang tidak melebihi 50% dari total modal sendiri
Rasio Solvabilitas = (Total Aktiva/total hutang) x 100%
Rasio lancar yang aman = minimal 100%

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.
4.
5.

UNDANG-UNDANG KESEHATAN:
Undang-undang kesehatan No 23 tahun 1992 menggambarkan:
Cita-cita bangsa Indonesia; pembukaan UUD 1945
Pembangunan kesehatan; pencapaian keasadaran, kemauan dan kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk agar derajat kesehatan yang optimal tercapai.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan; peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif)
Peran serta aktif masyarakat dan swasta; mitra pemerintah
Pengaturan untuk melindungi pemberi dan penerima layanan kesehatan
Perangkat hukum kesehatan yang dinamis
UNDANG-UNDANG PRAKTEK KEDOKTERAN;
Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang UU kedokteran meliputi:
Tujuan praktek kedokteran; ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan,
dan keselamatan pasien.
Pembentukan konsil kedokteran dan kedokteran gigi
Registrasi dokter dan dokter gigi
Penyusunan, penetapan, dan pengesahan standar pendidikan profesi dokter dan dokter
gigi
Penyelenggaraan praktek kedokteran
5

6. Pembentukan majelis kehormatan disiplin kedokteran Indonesia


7. Pembinaan dan pengawasan praktek keokteran
8. Pengaturan ketentuan pidana
UNDANG-UDANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (UU SJSN)
Asumsi yang mandasari:
1. Setiap orang berhak atas jaminan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup yang
layak
2. Memberikan jaminan sosial nasional yang menyeluruh

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

1.
2.
3.
4.

Prinsip jaminan sosial nasional :


Kegotongroyongan
Nirlaba
Keterbukaan
Kehati-hatian
Akuntabilitas
Portabilitas
Kepesertaan bersifat wajib
Dana amanat
Hasil pengelolaan dana jaminan sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan
program dan kepentingan peserta
Badan Penyelenggara Jaminan sosial sejak berlakunya Undang-undang ini:
PT. JAMSOSTEK
PT. TASPEN
PT. ASABRI
PT. ASKES

Hal-hal yang terkait dengan kepesertaan jaminan sosial:


1. Setiap peserta wajb membayar iuran (berdasarkan persentase upah atau nominal
tertentu)
2. Setiap pemberi kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya dan menyetorkan ke
badan penyelenggara jaminan sosial secara berkala
3. Besarnya iuran ditetapkan secara berkala dan disesuaikan dengan perkembangan
sosial, ekonomi,dan kebutuhan dasar hidup yang layak
4. Iuran program jaminan sosial bagi fakir miskin dan orang tidak mampu dibayar
pemerintah
5. Pada tahap pertama, iuran dibayar oleh pemerintah untuk program jaminan kesehatan
6. Ketentuan lebih lanjut diatur oleh peraturan pemerintah
Program jaminan sosial meliputi:
Jaminan kesehatan, Jaminan kecelakaan kerja, Jaminan hari tua, Jaminan pensiun, dan
Jaminan kematian
B. ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
PENGERTIAN

Organisasi Pelayanan kesehatan yang dimaksud disini adalah suatu lembaga atau institusi
yang berbadan hukum, yang kegiatan operasionalnya adalah memberikan pelayanan
kesehatan maupun memproduksi obat.
PARA PELAKU PELAYANAN KESEHATAN
Dalam PP No. 32 tahun 1996 pada Bab I, Pasal 1, ayat 1; Tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan jenis tertentu di bidang kesehatan; sehingga
orang tersebut memiliki kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan

Dokter
Dokter adalah orang yang bertugas menyembuhkan orang-orang yang sakit dengan
kemampuan khusus dan memiliki gelar dalam bidang kedokteran. Dan berprofesi sebagai
pelayan kesehatan (health care provider).
Pengelompokkan dokter secara umum:
a. Dokter Umum memeriksa segala jenis penyakit secara umum
b. Dokter spesialis mempunyai keahlian dalam bidang medis secara spesifik
c. Dokter Bedah mempunyai keahlian khusus dalam bidang bedah
d. Dokter Gigi Mempunyai keahlian khusus dalam bidang gigi
Contoh gelar dokter spesialis di Indonesia:
Sp.A Spesialis Anak
Sp.An- Spesialias Anastesi
Sp.And Spesialias Andrologi
Sp.B- Spesialias Bedah
Sp.B KBD Spesialis bedah bagian pencernaan
Sp.B.Onk Spesialis bedah onkologi
Sp. BA- Spesialis Bedah Anak
Sp.BO Spesialis Bedah Orthopedi
Sp.BM- Spesialias Bedah Mulut
Sp.BP Spesialis Bedah Plastik
Sp.BTKV-Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
dll
Perawat
Keperawatan adalah diagnosis penanganan respons manusia terhadap masalah kesehatan
aktual maupun potensial. Dalam dunia keperawatan modern respon manusia
didefinisikan sebagai pengalaman dan respons orang terhadap sehat dan sakit, dimana hal
ini merupakan suatu fenomena perhatian perawat.
Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin Nutrix yang berarti memelihara atau merawat.
Menurut Harleyy (1997) perawat adalah seseorang yang berperan dalam memelihara atau
merawat, membantu, dan melindungi seseorang dari sakit, injuri serta proses penuaan.
Perawat profesional menurut Depkes RI (2002) adalah perawat yang bertanggung jawab
dan berwenang untuk memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya.
7

Sampai dengan tahun 2008 tenaga perawat di Indonesia yang terdata di Departemen
Kesehatan adalah 40.268 orang (35.673 lulusan SPK, dan 4.595 lulusan D3).
Asuhan keperawatan
Adalah kegiatan profesional perawat yang dinamis kreatif, dan berlaku dalam rentang
kehidupan serta keadaan (Carpenito,1998), dengan tahapan: pengkajian, diagnosis
keperawatan, rencana, implementasi, dan evaluasi.
Peran dan fungsi perawat
Fungsi perawat adalah melakukan pengkajian atas kondisi individu baik sehat maupun
sakit, dimana segala aktivitas yang dilakukan berguna untuk pemulihan kesehatan.
Aktivitas ini dikerjakan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan dilakukan dengan
berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian pasien secepat mugkin; yaitu dalam
bentuk proses keperawatan yang terdiri dari tahap pengkajian, identifikasi masalah
(diagnosis keperawatan), perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Keperawatan merupakan profesi, menurut World Medical Association (1991) profesi
perawat yakni enhancing the quality of life and the health status of all people dengan
demikian profesi perawat berperan besar meningkatkan kualitas hidup serta derajat
kesehatan masyarakat secara keseluruhan, sehingga dalam menjalankan profesinya
perawat harus mengikuti kode etik keperawatan.
Ahli Gizi (Nutrisionis)
Ahli gizi adalah seseorang yang diberi tugas, wewenang dan tanggungjawab penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayan
gizi, makanan, serta dietetik, baik di masyarakat maupun di rumah sakit dan unit
pelaksana kesehatan lainnya, dan berpendidikan dasar akademi gizi (Direktorat Gizi
Departemen Kesehatan RI, 2003).
Dietesien adalah seorang nutrisionis yang telah mendalami
pengetahuan dan
keterampilan dietetik, baik melalui lembaga pendidikan formal maupun pengalaman
bekerja dengan masa kerja minimal satu tahun, atau mendapat sertifikat dari Persatuan
Ahli Gizi Indonesia (Persagi) dan bekerja di unit pelayanan yang menyelenggarakan
terapi dietetik (Direktorat Gizi Depkes RI, 2003).
Tugas Pokok Nutrisonis:
1. Melaksanakan pelayanan di bidang gizi, makanan, dan dietetik yang meliputi
pengamatan, penyusunan program, pelaksanaan, penilaian gizi bagi perorangan,
kelompok, dan masyarakat, maupun di rumah sakit.
2. Pelayanan gizi meliputi mempersiapkan perangkat lunak pelayanan gizi,
melaksanakan pengamatan masalah gizi, menyiapkan penanggulangan masalah gizi,
melaksanakan pelayanan gizi, memantau pelaksanaan pelayanan gizi, dan melakukan
evaluasi di bidang pelayanan gizi
Dengan demikian nutrisionis merupakan profesi sebagaimana profesi kesehatan
lainnya yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang terarah,
terencana, terus menerus, dan berjenjang dan memiliki kode etik profesi (Susman
1966).
Ahli Peralatan Kedokteran

Ahli peralatan kedokteran berperan membantu dokter dan perawat dalam memfungsikan
alat-alat kedokteran, baik dalam pengadaan, penggunaan, maupun pemeliharaan
peralatan tersebut.
Manajemen
Manajemen adalah Pengelola Pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit, Puskesmas,
Klinik praktek dokter bersama, Praktek Bidan, Maupun Apotek. Manajemen pelayanan
kesehatan harus mampu menyesuaikan setiap sumber daya untuk menentukan kinerja
organisasi pelayanan kesehatan yang dikelolanya. Manajemen harus dapat terus
menjalankan organisasi kesehatan yang dipimpinnya dalam hal keuangan, efektif dalam
biaya dan sensitif terhadap kebutuhan pasiennya yang dipengaruhi oleh sikap pekerja,
informasi yang efektif, sistem pemrosesan, penjadwalan, koordinasi, dan komunikasi
antar bagian.
RUMAH SAKIT
Sifat dan Karakteristik
Definisi:
Menurut WHO sebagaimana termuat dalam WHO Technical report series No. 122/1957:
Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan
fungsi menyediakan pelayanan kesehatan paripurna, kuratif, dan preventif kepada
masyarakat, serta pelayanan rawat jalan yang diberikannya guna menjangkau keluarga di
rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta
penelitian bio-medik.
Fungsi utama rumah sakit: sebagai sarana pelyanan kesehatan maupun bagian mata
rantai rujukan pelayanan kesehatan.
Perkembangan rumah sakit:
Sejalan dengan kemajuan perkembangan ilmu serta teknologi kedokteran, rumah sakit
telah berkembang dari suatu lembaga kemanusiaan, keagamaan, dan sosial yang
murni, menjadi suatu lembaga yang lebih mengarah dan lebih berorientasi kepada
bisnis, terlebih setelah para pemodal diperbolehkan untuk mendirikan rumah sakit di
bawah badan hukum yang bertujuan mencari laba (profit). Rumah sakit merupakan
suatu lembaga yang padat modal, padat karya, padat ilmu pengetahuan serta teknologi,
dimana untuk mencapai profesionalisme yang tinggi memerlukan profesionalisme yang
andal dalam hal pengelolaan lembaga bisnis yang modern. Namun UU no. 32 tahun 1992
tentang kesehatan dalam BAB III, pasal 8 dan BAB VI pasal 57 mewajibkan peran serta
masyarakat dalam berbagai penyelenggaraan upaya kesehatan untuk selalu
memperhatikan fungsi sosialnya. Demikian pula Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh
Indonesia (PERSI) dalam Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI) menetapkan
rumah sakit sebagai unit sosio ekonomi yang majemuk.
Sistem pengelompokan rumah sakit:
Menurut Asosiasi Rumah Sakit Amerika/American Hospital Association (AHA),
klasifikasi rumah sakit terbagi menjadi rumah sakit pemerintah (komunitas), dan
non pemerintah (non komunitas)
Menurut kepemilikan atau kontrol atas kebijakan dan cara operasional rumah
sakit, menurut cara ini rumah sakit terbagi menjadi: (1) RS pemerintah non
federal, (2) rumah sakit non pemerintah nirlaba, (3) rumah sakit yang dimiliki
investor, (4) rumah sakit pemerintah daerah
9

Menurut rata-rata lama tinggal, rumah sakit terbagi menjadi rumah sakit jangka
pendek dan rumah sakit jangka panjang. Menginap dikatakan singkat jika kurang
dari 30 hari, tetapi jika rata-rata tinggal lebih dari 30 hari dikatakan lama.
Rumah sakit juga dikelompokan berdasarkan jumlah tempat tidur, misalnya: 6-24
TT, 25-49TT, 50-99TT, 100-199TT, 200-299TT, 300-399TT, 400-499TT, dan
500TT atau lebih.
Rumah sakit juga dikelompokkan berdasarkan rumah sakit yang terakreditasi dan
yang tidak.
Rumah sakit juga dikelompokkan berdasarkan pendidikan dan non pendidikan

Tujuan Organisasi
Rumah sakit yang ideal adalah tempat dimana orang-orang yang sakit biasanya mencari
dan menerima perawatan, disamping memberikan pendidikan klinis kepada para
mahasiswa kedokteran, perawat, serta seluruh ahli kesehatan.
Modal
Modal rumah Sakit berasal dari APBN untuk Rumah Sakit Pusat atau APBD untuk
rumah sakit daerah. Sedangkan rumah sakit swasta modalnya berasal dari pemilik yang
biasanya berbentuk yayasan. Pembiayaan rumah sakit secara kontemporer sudah
melibatkan peran serta perusahaan asuransi dari swasta.
Pertanggungjawaban
Bukti laporan pertanggungjawaban rumah sakit adalah laporan akhir yang tediri dari
laporan alokasi dana, laporan pendapatan, dan laporan pengeluaran kepada pemerintah
setempat. Sedangkan rumah sakit swasta memberikan laporan akhir kepada
yayasan/badan yang menaunginya.
Etika Rumah Sakit
Etika rumah sakit adalah etika terapan atau etika praktis yaitu moralitas atau etika umum
yang diterapkan pada isu-isu praktis, seperti perlakuan terhadap etnis minoritas, keadilan
untuk kaum perempuan, penggunaan hewan untuk bahan makanan dan bahan penelitian,
pelestarian lingkungan hidup, aborsi, dan kewajiban bagi yang mampu untuk membantu
yang tidak mampu.
Moralitas adalah sistem nilai atau konsensus sosial tentang penilaian baik buruknya
motivasi, perilaku, dan perbuatan tertentu.
Asas-Asas etika:
1. Beneficience (Kewajiban untuk berbuat baik);
2. Normal efecience (Kewajiban untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan
orang lain);
3. Respect for person (menghormati manusia);
4. Justice (Keadilan)
Komponen etika Rumah Sakit terdiri dari etika administratif dan etika biomedis.
Contoh Isu-Isu etika administratif: Kepemimpinan manajemen di rumah sakit, privasi
pasien, persetujuan tindakan medis (informed consent).
10

Contoh Isu-Isu Bio medis atau bioetika; kegiatan rekayasa genetik, teknologi reproduksi,
eksperimen medis, donasi dan transpalasi organ tubuh, penggantian kelamin, kloning,
malpraktek.
Bioetika menurut International Association of Bio Ethics adalah Studi tentang isu-isu
etis, sosial, hukum, serta isu-isu lain yang timbul dalam pelayanan kesehatan dan ilmuilmu biologi.
Malpraktek adalah istilah hukum yang berarti kesalahan dalam menjalankan profesi.
Seorang dokter dianggap melakukan malpraktek apabila ia tidak memeriksa, tidak
membuat penilaian, tidak melakukan tindakan, atau tidak menghindari tindakan tertentu,
sedangkan dokter-dokter yang baik, pada situasi yang sama, akan melakukan
pemeriksaan, membuat penilaian, melakukan tindakan, atau menghindari tindakan
tertentu.
Etika di rumah sakit adalah etika institusi, dimana kewajiban dan tanggug jawab bersifat
institusional, sehingga jika ada malpraktek atau pelangaran etik di rumah sakit, maka
eksekutif puncak lah yang bertanggung jawab.
PELAYANAN RUMAH SAKIT
Untuk meningkatkan kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap, maka isu pelayanan
rumah sakit merupakan isu yang sangat penting. Pelayanan rumah sakit harus mampu
menciptakan kepuasan pasien yang dapat diperoleh dari; gedung rumah sakit yang
megah dan bersih, peralatan kedokteran yang canggih, tenaga yang terampil, dan
pelayanan yang ramah, sopan, santun, gesit, terampil, serta peduli dengan keluhan
pasien.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh manajmen rumah sakit untk menciptakan pelayanan
yang berkarakter:
1. Terhadap karyawan; melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berhubungan
dengan pembentukan karakter yang baik.
2. Terhadap pasien; pasien dapat mengetahui hak dan kewajibannya, peraturan
mengenai hak dan tanggungjawab pasien harus dipasang dan diumumkan ditempatempat yang mudah dibaca oleh pasien.
3. Terhadap pihak manajemen sendiri: membuka diri terhadap setiap kritikan baik, dari
karyawan maupun pasien, senantiasa memperbaiki tingkat kesejahteraan karyawan,
dan secara berkala mengevaluasi dan memperbaiki kebijakannya.
SIKLUS AKTIVITAS RUMAH SAKIT
Sebuah rumah sakit mempunyai siklus aktivitas sebagai berikut:
1.
Melakukan tindakan-tindakan medis seperti pemeriksaan, pengobatan, dan
perawatan kesehatan masyarakat
2. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga medis, ahli dan paramedis, baik
yang diselenggarakan sendiri maupun bersama dengan instansi lainnya
3. Mengadakan dan melakukan penelitian
4. Melakukan koordinasi dengan rumah sakit cabang atau institusi lainnya
5. Melakuakan penyuluhan atau seminar kesehatan kepada masyarakat umum
PUSKESMAS
Sifat dan Karakteristik Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi kesehatan fungsional yang
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk pelayanan kesehatan dasar, dan melaksanakan pembinaan peran
serta masyarakat serta pengembangan upaya kesehatan yang mempunyai wilayah kerja
11

tertentu, biasanya melayani satu kecamatan, dan sebagian besar pengobatan yang
diberikan bersifat umum.
Tujuan Organisasi
Memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terpadu, dapat diterima dan
terjangkau oleh masyarakat, melibatkan peran serta masyarakat, menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan, serta teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat
dipikul pemerinth dan masyarakat.
Modal
Puskesmas memerlukan biaya operasional untuk pengadaan persediaan obat/farmasi,
imunisasi dan kebutuhan medis lainnya. Biaya operasional ini diperoleh dari Pemerintah
pusat yang diserahkan pemeritah pusat kepada pemerintah daerah dalam bentuk Dana
Alokasi Umum (DAU), juga mendapatkan dana dari APBD Kabupaten/Kota.
Pertanggungjawaban
Puskesmas bertanggungjawab kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan
melaporkan kegiatan usahanya melali SP2TP yakni Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas. SP2TP adalah pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga,
dan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Khusus dalam pertanggungjawaban penerimaan
dan pemakaian dana Puskesmas mengikuti ketentuan PP no 24 tahun 2005 tentang
standar akuntansi pemerintah.
Stuktur Organisasi Puskesmas
Puskesmas merupakan lembaga resmi pemerintah yang berada di bawah naungan Dinas
Kesehatan Kecamatan, pada umumnya memiliki sturktur organisasi sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas (dokter Umum)
2. Tata Usaha (Administrasi, Rencana terpadu, dan Keuangan)
3. Subsie perawatan dan pengobatan
4. Subsie KIA-KB (kesehatan ibu anak-Keluarga Berencana)
5. Subsie P2M (Pencegahan Penyakit Menular)
6. Subsie Kesehatan Lingkungan
7. Subsie Pendidikan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan Puskesmas
Puskesmas melayani pemeriksaan kesehatan, pengobatan penyakit, penyuluhan
kesehatan dan perawatan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat baik orang tua
maupun anak-anak pada tingkat kecamatan, pada tingkat desa diadakan puskesmas
pembantu, poliklinik desa, atau puskesmas keliling dengan biaya yang sangat terjangkau.
PRAKTEK DOKTER BERSAMA
Prakterk Dokter Bersama adalah suatu lembaga atau organisasi yang terdiri dari beberapa
tenaga kesehatan yang bekerjasama membuka praktek pelayanan kesehatan dalam satu
atap, termasuk pelayanan pemberian obat, konsultasi kesehatan, dan pelayanan
pemeriksaan kesehatan.
Tujuan Organisasi
Menyelenggarakan usaha pelayanan kesehatan secara bersama antara para
dokter/pihak/institusi yang bergabung mendirikan praktek dokter bersama tersebut yang
ditujukan untuk kepentingan pasien dan pemilik/pendiri.
12

Modal
Modal poliklinik bersama berasal dari perorangan, institusi/lembaga, atau para dokter
yang bergabung membentuk klinik tersebut.
Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban diberikan oleh staf operasional/pengelola poliklinik dengan
mengajukan laporan kegiatan operasional selama periode akuntansi tertentu kepada
pemilik poliklinik bersama tersebut yang biasanya isinya merupakan data keuangan dan
non keuangan meliputi sarana, tenaga, dan pelayanan kesehatan yang telah diberikan.
Stuktur Organisasi
Biasanya struktur organisasi parktek dokter bersama sebagai berikut:
1. Pimpinan/Kepala Poliklinik
2. Bagia Keuangan
3. Bagian Administrasi
4. Bagian Operasional
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang diberikan praktek dokter bersama: Konsultasi kesehatan,
pemeriksaan kesehatan, pemberian obat, penyuluhan kesehatan dan perawatan kesehatan
PRAKTEK DOKTER PERSEORANGAN
Sifat dan karakteristik Praktek dokter perseorangan
Praktek dokter perseorangan adalah jenis pelayanan kesehatan yang terdiri dari seorang
dokter dan atau didampingi beberapa tenaga kesehatan yang bekerja dalam pembukaan
praktek pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk pelayanan konsultasi kesehatan dan
pelayanan pemeriksaan kesehatan.
Tujuan Organisasi, Modal, Pertanggungjawaban, Struktur Organisasi
Praktek dokter persorangan bertujuan melayani kesehatan masyarakat sekitar tempat
praktek, bersifat privat dan melayani kesehatan dengan kasus ringan dan tidak
memerlukan perawatan intensif. Modal praktek dokter perorangan bersifat tunggal dari
dokter yang bersangkutan, sehinga pertangungjawabannya adalah secara pribadi kepada
dirinya sendiri dan struktur organisasi sangat sederhana (tidak hirarkis)
APOTEK
Sifat dan Karakteristik Apotek
Apotek adalah usaha pelayanan kesehatan dalam hal penyaluran obat/farmasi kepada
masyarakat (PP No. 26 tahun 1965). Dalam dekade ini peranan apotek semakin besar
seiring dengan perkembangan jenis-jenis obat baru dan teknologi inovatif telah
mengubah cara penyaluran, penelusuran, dan pemberian obat yakni dengan sistem
informasi apotek (teknologi software) sehingga membantu apoteker dalam menyeleksi
dan memantau pengaruh dari obat.
Tujuan Organisasi
Sesuai dengan keberadaannya tujuan apotek adalah memberikan pelayanan penyaluran
obat/farmasi kepada masyarakat sesuai resep dokter dan bertangung jawaa dalam hal
keamanan, keefektifan dan konsekuensi ekonomi dari obat yang digunakan dalam
perawatan. Untuk menjamin penyaluran obat maka apotik harus memiliki layanan:
13

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Sumberdaya informasi untuk mendukung seleksi penggunaan obat


Usaha medapatkan obat
Penyimpanan dan distribusi obat
Penyediaan obat
Pemantauan bat
Pendidikan pasien
Tinjauan penggunanan obat

Modal dan Pertanggungjawaban


Modal apotek dapat berasal dari perseorangan atau dari perkongsian (usaha beberapa
orang) dan pertanggungajwaban dalam apotek dipengaruhi oleh keinginan si pemilik,
laporan dari pengelola apotek diterima pemilik selama periode akuntansi tertentu.
Struktur organisasi
Struktur organisasi apotek berbeda-beda disesuaikan dengan ukuran organisasinya dan
keinginan pemiliknya, karena apotek terdiri dari:
1. Apotek milik Individu tunggal
2. Apotek yang dimiliki beberapa orang
3. Apotik milik pemerintah
4. Apotik unit dari rumah sakit pemerintah atau swasta
Pelayanan Apotek
Pelayanan apotek meliputi:
1. Penyediaan obat tanpa resep
2. Penyediaan obat dengan resep dokter
3. Pemberina informasi mengenai obat
Siklus aktivitas Apotek
Pada dasarnya siklus aktivitas apotek tediri dari 3 bagian yakni transaksi, informasi dan
laporan.
Aktivitas transaksi meliputi Pergudangan (pembuatan purchase order,
penerimaan barang, retur barang,dan pembayaran), dan penjualan.
Aktivitas informasi meliputi pendataan daftar barang, daftar pemasok, stok
gudang utama, penerimaan tugas, barang masuk, barang keluar, rekapitulasi
transaksi penjualan.
Aktivitas Laporan meliputi laporan order gudang berdasarkan barang dan
pemasok, laporan terima barang berdasarkan barang dan pemasok, laporan retur
gudang berdasarkan barang dan pemasok serta laporan penerimaan petugas.

Soal Latihan:
1. Jelaskan Ruang lingkup Organisasi kesehatan
2. Jelaskan Sifat Organsiasi Kesehatan dari Aspek Akuntansi
3. Jelaskan Sumber Pembiayaan Program Kesehatan
4. Jelaskan Apa yang dimaksud malpraktek
5. Berikan contoh kasus pelaksanaan manajemen organisasi pelayanan kesehatan dalam
sistem desentralisasi
14

6. Jelaskan contoh masalah etika di rumah sakit dan bagaimana menyelesaikannya


7. Jelaskan usaha yang dapat dilakukan oleh manajemen rumah sakit untuk menciptakan
pelayanan yang berkualitas/pelayanan yang berkarakter

15

PERTEMUAN III
PENGANGGARAN ORGANISASI KESEHATAN
DEFINISI ANGGARAN
A budget is the quantitive expression of a proposed plan of action by management
for a future time period and is an aid to the coordination and implementation of the
plan (Horngren et al, 2000:178) dalam Bastian (2008:59).
Definisi di atas menjelaskan batasan mengenai apa yang dimaksud dengan anggaran.
Anggaran merupakan pernyatan-pernyataan kuantitatif dari sekumpulan rencana
tindakan yang disusun manajemen untuk masa yang akan datang dan merupakan alat
bantu untuk mengkoordinasikan dan mengimplementasikan rencana tersebut.
Pernyataan kuantitaif tersebut biasanya dalam bentuk perkiraan angka-angka atas
penerimaan dan pengeluaran yang mungkin terjadi dalam satu atau beberapa tahun
ke depan.
PERENCANAAN PELAYANAN KESEHATAN
Perencanaan merupakan suatu proses penyusunan yang sistematis mengenai kegiatan
yang perlu dilakukan di masa yang akan datang untuk mengatasi masalah yang
dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi perencanaan
mancakup aktivitas manajerial yang menentukan sasaran dan alat untuk mencapai
sasaran ersebut.
Faktor-faktor untuk perencanaan antara lain; (1) sasaran, (2) tindakan, (3) sumber
daya yang diperlukan, (4) implementasi.
PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN ORGANISASI KESEHATAN
Perencanaan kesehatan yang memuat rencana program pelayanan disusun oleh suatu
bagian yakni bagian perencanaan dan program. Bagian perencanaan dan Program
menyusun rencana pelayanan kesehatan tersebut berdasarkan data yang dikumpulkan
dari seluruh unit dalam organisasi kesehatan yang bersangkutan. Pada rumah sakit
pemerintah, biasanya bagian perencanaan dan program membuat Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) setiap tahun bersamaan dengan disusunnya Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga yang memuat seluruh program pelayanan
kesehatan yang akan dilaksanakan, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, serta
starategi untuk mencapai sasaran tersebut. Untuk dapat menysun RBA dengan baik,
maka bagian perencanaan dan program harus berkoordinasi dalam hal pengumpulan
data dari unit-unit lainnya yang ada di rumah sakit tersebut dan yang paling penting
adalah koordinasi dengan direksi/top manajemen dari rumah sakit tersebut.
PERENCANAAN ANGGARAN PROGRAM PELAYANAN ORGANISASI
KESEHATAN
Dua tingkatan anggaran baik di organisasi kesehatan pemerintah maupun organisasi
non profit lainnya dalah;
1. Anggaran Legislatif (legislative budget) diajukan untuk pembiayaan. Anggaran
ini tidak dapat dikaitkan dengan tingkat pengembalian yang diperoleh nantinya.
Anggaran legislatif ini dalam rumah sakit pemerintah dikenal dengan istilah
16

DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) yang berisi daftar program pelayanan,
sub program pelayanan, fungsi pelayanan, kegiatan pelayanan, sub kegiatan
pelayanan, dan jenis belanja kegiatan yang telah disahkan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR). Jumlah Anggaran yang tercantum dalam DIPA
merupakan batas maksimal anggaran, sehingga rumah sakit tidak diperkenankan
mengeluarkan biaya yang melebihi angka yang tercantum dalam DIPA tersebut.
2. Anggaran Manajemen (management budget) dipersiapkan setelah pengambil
kebijakan (DPR) memutuskan jumlah dana yang disediakan. Artinya, setelah
DIPA disahkan, maka pihak manajemen membuat suatu daftar plan of action
(rencana pelaksanaan kegiatan) yang mengalokasikan dana yang sudah tersedia
tersebut pada kegiatan yang sesuai dan disesuaikan dengan tahapan
pelaksanaannya yang biasanya mengikuti pola triwulanan.
PERBEDAAN PENGANGGARAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
NON PROFIT DENGAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN YANG
BERORIENTASI LABA
1. Struktur Biaya
Dalam entitas yang berorientasi laba, sebagian besar biaya dikeluarkan untuk
membeli peralatan yang disesuaikan dengan perencanaan. Sedangkan, dalam
kebanyakan organisasi pelayanan kesehatan non profit, dana tergantung pada pilihan
prioritas atau terserah pada kebijakan penguasa, dan jumlah yang dibelanjakan
sangat beragam tergatung pada keputusan manajemen.
2. Fleksibilitas Pembelanjaan
Pada entitas yang berorientasi laba, anggaran merupakan pernyataan sementara dari
perencanaan. Anggaran tersebut dapat berubah seiring dengan perubahan kondisi,
yakni perubahan volume penjualan yang sering terjadi selama taun anggaran,
sedangkan dalam entitas yang non profit terutama rumah sakit pemerintah anggaran
tersebut relatif stabil dan terprediksi, artinya perubahan atau fluktuasi kunjungan
pasien/permintaan/penerimaan tidak menyebabkan pola pengeluaran berubah.
JENIS ANGGARAN PELAYANAN KESEHATAN
Biasanya ada tiga jenis anggaran yaitu:
(1) anggaran modal (capital budget); anggaran modal adalah anggaran yang terdaftar dan
tergambar dalam rencana penambahan modal/investasi. Anggaran ini berisi daftar
proyek investasi yang diajukan selama satu tahun yang akan datang terdiri dari
belanja modal gedung, belanja modal peralatan dan mesin (alat dan mesin medis dan
non medis, alat pengolah data, kendaraan operasional dan ambulance), belanja modal
tanah, belanja modal fisik lainnya (Barang-barang mebeleur dan atau perangkat lunak
komputer).
(2) Anggaran kas (cash budget); merupakan anggaran yang telah tercatat dalam rencana
penerimaan dan pengeluaran kas. Kas menurut pengertiannya adalah semua mata
uang baik kertas maupun logam serta surat-surat berharga yang dapat digunakan
segera untuk melakukan pembayaran setiap saat.
Anggaran kas sangat terkait dengan komponen kas dari aktivitas operasi, investasi,
dan pembiayaan.
(a) Kas pada aktivitas operasi terdiri dari kas masuk dan kas keluar pada setiap
aktivitas operasional sebuah entitas, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan
belanja tidak terduga. Kas masuk berasal dari pemberian jasa pelayanan
kesehatan, pendapatan operasional non kesehatan dan subsidi negara (untuk
17

rumah sakit pemerintah), sedangkan kas keluar berasal dari belanja operasional
sehari-hari tanpa biaya penyusutan.
(b) Kas pada aktivitas investasi terdiri dari kas masuk dan kas keluar pada setiap
aktivitas investasi sebuah entitas. Kas masuk berasal dari penjualan investasi
jangka panjang dan penjualan aktiva lainnya. Kas keluar berasal dari belanja
pembangunan gedung atau pembelian alat-alat investasi jangka panjang, misalnya
pembelian CT scan atau mobil ambulance.
(c) Kas pada aktivitas pembiayaan terdiri dari kas masuk dan kas keluar. Aktivitas
pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
Pengeluaran pembiayaan adalah aktivitas pengeluaran kas saat ini yang hasilnya
akan diterima di masa yang akan datang. Penerimaan pembiayaan adalah
penerimaan saat ini yang mengandung konsekuensi kewajiban mengambalikan
dana tersebut di masa yang akan datang. Contoh Kas masuk dari aktivitas
penerimaan pembiayaan; penerimaan pinjaman dan obligasi, contoh kas keluar
dari aktivitas pengeluaran pembiayaan; penyertaan modal.
(3) Anggaran pelaksanaan (operating budget) adalah anggaran yang telah tergambar
dalam perencanaan aktivitas pelaksanaan yang meliputi:
(a) Penerimaan (revenue)
(b) Pengeluaran (expenditure).
(c) Pengukuran hasil
Langkah-langkah dalam proses penganggaran pelaksanaan:
Pada prinsipnya proses penganggaran pelaksanaan tediri dari : (1) Penyebaran
pedoman oleh top manajemen pada manajer pelaksana, (2) persiapan perkiraan
anggaran (pendekatan partisipasi) , (3) review perkiraan oleh bagian anggaran, (4)
persetujuan anggaran.
Empat langkah operating budget tersebut berlaku untuk aktivitas penerimaan dan
pengeluaran.
Review merupakan peninjauan kembali untuk perbaikan perkiraan anggaran yang
diajukan sehingga dapat diperbaiki sebelum disetujui, misalnya jika ada target
pendapatan dari suatu unit/instalasi yang terlalu rendah dari kemampuan
sebenarnya. Review juga dapat dilakukan untuk mengendalikan pengeluaran, jika
ada usulan pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan prioritas kegiatan
yang telah ditetapkan sebelumnya atau mengendalikan kegiatan pengadaan
barang/jasa keperluan rumah sakit agar tidak melebihi batas maksimal pagu
anggaran.
Soal Latihan :
1. Sajikanlah contoh bentuk-bentuk laporan penganggaran kesehatan yang
meliputi anggaran modal, anggaran kas, dan anggaran operasional!
2. Jelaskanlah mekanisme penganggaran di kementerian kesehatan sampai
anggaran dapat diterima dan dilaksanakan oleh rumah sakit

18

PERTEMUAN IV
SIKLUS AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN KESEHATAN
A. SIKLUS AKUNTANSI
HUBUNGAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN PELAPORAN
KEUANGAN
Organisasi pengelola kesehatan sedang mengalami tekanan untuk lebih efesien, maka
mereka memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, sehingga akuntansi dapat
diterima dengan cepat sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk pengelolaan kesehatan.
PENGERTIAN SIKLUS AKUNTANSI
Siklus akuntansi adalah sistematika pencatatan, peringkasan, dan pelaporan
transaksi keuangan yang terbagi menjadi beberapa pekerjaan selama periode berjalan,
yaitu penjurnalan transaksi, pemindahbukuan ke dalam buku besar, serta penyiapan
laporan keuangan pada akhir periode.
ALUR PROSES SIKLUS AKUNTANSI:
Tahap Pencatatan:
1. Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran bukti transaski dan bukti pencatatan
2. Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal
3. Posting berdasarkan kelompok akun ke dalam buku besar
Tahap Peringkasan/Pengikhtisaran:
1. Penyusunan Neraca saldo Percobaan (Trial Balance) berdasarkan buku besar
2. Pembuatan ayat jurnal penyesuaian
3. Penyusunan kertas kerja atau neraca lajur
4. Pembuatan ayat jurnal penutup
5. Pembuatan neraca saldo setelah penutupan
6. Pembuatan ayat jurnal pembalik
Tahap Pelaporan:
1. Laporan surflus/defisit
2. Laporan arus kas
3. Neraca
4. Laporan perubahan ekuitas
5. Catatan atas laporan keuangan
Transaksi: pertemuan antara 2 belah pihak ( penjual dan pembeli) yang saling
menguntungkan, dapat diukur, menghasilkan bukti, dan mempengaruhi posisi keuangan
badan usaha. Hal yang dapat dicatat sebagai transaski:
1. Pembelian barang dagangan
2. Penjualan barang dagangan
3. Pembayaran sewa
4. Penerimaan uang kas
Bukti transaksi: Dokumen sumber yang menandai bahwa transaski yang sah telah
terjadi.

19

Jurnal: alat untuk mencatat transaksi yang dilakukan organisasi kesehatan secara
kronologis dengan menunjukkan akun yang didebet dan dikredit beserta jumlahnya
masing-masing. Jurnal menganut asas double entry.
Buku Besar: suatu buku yang berisi kumpulan atau perkiraan yang telah dicatat dalam
jurnal, dengan maksud untuk memisahkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
Cara Melakukan posting:
1. Tanggal di jurnal dicatat kembali dalam buku besar
2. Nomor halaman jurnal dicatat sebagai referensi dalam buku besar
3. Nomor referensi di dalam jurnal dicatat sebagai judul akun dalam buku besar
4. Sisi debit jurnal pindah ke debit buku besar
5. Sisi kredit jurnal pindah ke kredit buku besar
Langkah-langkah dalam buku besar:
1. Memasukan saldo awal dari neraca periode sebelumnya
2. Memasukan setiap item dalam jurnal ke buku besar
3. Memasukan item jurnal penyesuaian ke dalam buku besar
4. Memasukan setiap item dalam jurnal penutup ke dalam buku besar
Kertas kerja: merupakan kolom-kolom yang digunakan dalam proses akuntansi keuangan
manual, dimana dalam kertas kerja neraca saldo berbentuk daftar akun beserta saldo
yang menyertainya pada suatu periode tertentu. Kertas kerja (worksheet) terdiri dari 10
kolom debit kredit untuk neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah
disesuaikan, laporan laba rugi dan neraca.
Elemen-Elemen Neraca:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
Elemen-Elemen Laporan Laba Rugi
1. Pendapatan
2. Biaya
3. Surflus
4. Defisit
Elemen-elemen Laporan Arus Kas kesehatan:
1. Arus kas dari aktivitas operasi
2. Arus kas dari aktivitas investasi
3. Arus kas dar aktivitas pembiayaan
Alur Akuntansi Di Rumah Sakit
1. Pasien
2. Kasir/Bendahara
3. Transaksi, bukti, jurnal
4. Buku besar, buku besar pembantu
5. Neraca saldo, kertas kerja, penyesuaian, eleminasi
6. Neraca, surflus/defisit, perubahan ekuitas, laporan arus kas
7. Penutupan, neraca saldo setelah penutupan, pembalikan

20

B. LAPORAN KEUANGAN KESEHATAN


Tujuan Dan Ruang Lingkup
Memberikan gambaran tentang posisi keuangan, kinerja, perubahan ekuitas, dan arus
kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan dalam
rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggung jawaban
manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Secara rinci tujuan laporan keuangan adalah:
1. Pengambilan keputusan investasi dan kredit
2. Menilai prospek arus kas (operasional, investasi, dan pembiayaan)
3. Informasi atas sumber daya perusahaan, klaim atas sumber daya tersebut, serta
perubahannya
Pengguna Laporan:
a. Pihak investor meliputi : pemegang efek ekuitas dan pemegang efek
hutang
b. Pihak kreditor meliputi
1) Pemasok
2) Konsumen dan karyawan yang memiliki klaim atas perusahaan
3) Lembaga pemberi pinjaman
4) Pemberi pinjaman individual
5) Pemegang efek hutang
Dengan adanya pedoman ini, pemahaman dan daya banding laporan
keuangan akan semakin meningkat. Oleh karena itu keseragaman penyajian
sebagaimanan diatur dalam pedoman ini tidak menghalangi emiten atau
perusahaan publik untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengguna
laporan sesuai kondisi masing masing emiten atau perusahaan publik.
Acuan Penyusunan
Pemilihan acuan yang akan digunakan dalam penyusunan pedoman industri rumah
sakit di dasarkan pada acuan yang relevan pada industry rumah sakit. Acuan tersebut
adalah :
a. Pengaturan badan pengawas pasar modal (Bapepam) yang berhubungan dengan
akuntansi dan laporan keuangan.
b. Kerangka dasar dan penyusunan penyajian laporan keuangan(PSAK dan IPSAK)
c. Standar-Satandar Akuntansi: IAS, SFAS, IPSAS,IFRS
d. Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan keuangan.
e. Praktek-praktek akuntansi yang berlaku umum.
Lingkup pedoman
Pedoman ini dibuat untuk emiten atau perusahaan public yang aktivitas utamanya adalah
rumah sakit dengan asumsi bahwa perusahaan tersebut tidak mempunyai anak
perusahaan yang dikonsolidasikan.

21

Komponen Laporan Keuangan Kesehatan


1. Balance Sheet (Neraca)
2. Income Statement (Laporan Laba Rugi)
3. Retained Earning Position/Capital Statement (Laporan Perubahan Modal)
4. Informative Disclosure (Catatan Atas Laporan Keuangan)
5. Cash Flow (Laporan Arus Kas)
Klasifikasi Aktiva:
1. Aktiva Lancar (Current Assets), terdiri dari:
Kas (cash), Surat berharga (marketable securities), Wesel Tagih (Notes Receivable),
Piutang Dagang (Accounts Receivable), Persediaan Barang (Merchandise Inventory),
Beban dibayar dimuka (Prepaid Expense), dan Perlengkapan (Supplies).
2. Investasi/Penyertaan (Investment)
Investasi Saham, Obligasi, tanah dan lain-lain
3. Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Tanah (Land), Gedung (Building/factory/plant), Mesin-mesin Produksi (Machinery),
Kendaraan (Vehicles), dan Peralatan (Equipment), Akumulasi Penyusutan
(Accumulation Depreciation).
4. Aktiva tidak Berwujud (Intangible Assets)
Goodwill, Hak Paten, Hak Cipta, Merek dagang
5. Aktiva Lain-lain (Other Assets)
Aktiva yang diperoleh di luar operasi normal perusahaan, misalnya gedung yang
diperoleh akibat penyitaan karena perusahaan menang dalam perkara guguatan atas
pihak ketiga.
Klasifikasi Kewajiban:
1. Kewajiban Lancar (Sort term Liabilities)
Hutang Dagang (Accounts Payable), Hutang Wesel (Notes Payable), Rekening yang
masih harus dibayar (Account Liabilities), Bagian Hutang Jangka Panjang yang Jatuh
tempo
2. Kewajiban Jangka Panjang (Long term Liabilities)
Obligasi (Obligation/Bond), Hipotik (Mortgage Payable), Diskonto Obligasi
(Discounted Obligation).
Klasifikasi Modal:
2. Modal Saham (Capital Stock)
Saham Istimewa (Prefered Stock) dan Saham Biasa (Common Stock)
3. Agio Saham (Premium Stock)
4. Laba ditahan (Retained Earnings)
Klasifikasi Laporan Laba Rugi:
1. Pendapaatan (Revenue)
Pendapatan Operasional dan Pendapatan Non Operasional yang akan menambah
modal
2. Beban (Expense)
Beban Harga Pokok (Operasional) dan Beban Non Operasional (Administrasi,
Umum, dan Pemasaran) yang akan mengurangi modal.
3. Laba Atau Rugi
22

Laba (Profit) adalah selisih lebih pendapatan di atas beban-beban, Sedangkan Rugi
(Loss) adalah sebaliknya.
PENGGUNAAN T ACCOUNT
T account (Rekening perkiraan bentuk T) adalah bentuk Ledger (buku besar) yang
disederhanakan ke dalam bentuk huruf T dimana disebelah kiri adalah debit dan disebelah
kanan adalah kredit. Mekanisme yang digunakan adalah sistem double entry (pencatatan
berpasangan), artinya setiap transaksi akan dicatat ke dalam 2 (dua ) perkiraan atau lebih
dengan jumlah yang selamanya sama/seimbang antara debit dan kredit sesuai dengan
ketentuan didalam persaman dasar akuntansi. Untuk menyusun T account harus dikuasai
terlebih dahulu pengetahuan tentang posisi saldo normal masing-masing rekening baik
rekening- rekening di neraca maupun laporan laba rugi.
Jenis Perkiraan
Aktiva
Kewajiban
Modal
Penarikan
Deviden
Pendapatan
Beban

Penambahan
Debit
Kredit
Kredit
Debit
Debit
Kredit
Debit

Pengurangan
Kredit
Debit
Debit
Kredit
Kredit
Debit
Kredit

Saldo Normal
Debit
Kredit
Kredit
Debit
Debit
Kredit
Debit

Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Juni 2007 di balai
Pengobatan Bakti darma:
1. Dr. Yahya menginvestasikan Rp 100.000.000 berupa kas ke dalam Balai Pengobatan
Bakti Darma.
2. Dibayar untuk 1 tahun sewa kantor Rp. 6.000.000
3. Dibayar Rp.60.000.000 untuk investasi peralatan medis
4. Dibeli peralatan kantor/non medis Rp.2.000.000 per kas.
5. Membeli peralatan kantor senilai Rp. 7.000.000 dari PT. Bahtera dibayar secara kredit
6. Dibeli Perlengkapan Kantor secara kredit dari Toko Trisakti Rp. 1.200.000
7. Dijual peralatan kantor yang tidak terpakai kepada Bahri &Co. Rp .2.000.000 per kas
dan Rp 100.000 kredit.
8. Diterima dari Bahri&Co. Rp. 100.000
9. Dibayar kepada PT. Bahtera Rp.3.500.000
10. Diterima pendapatan pemeriksaaan kesehatan 3 minggu pertama bulan Juni Rp.
17.000.000
11. Dibayar Gaji pegawai untuk 2 orang Rp. 1.200.000 untuk 2 minggu pertama bulan
Juni
12. Diterima pendapatan pemeriksaan kesehatan 1 minggu terakhir bulan Juni Rp .
1.500.000
13. Dr. Yahya mengambil Rp. 4.000.000 untuk kepentingan pribadi
14. Dibayar Gaji pegawai untuk 2 minggu terakhir Rp. 1.200.000
15. Membayar rekening Telepon bulan yang bersangkutan Rp. 400.000
16. Membayar biaya sevice rutin peralatan medis Rp1.500.000
17. Membayar biaya advertensi Rp 120.000

23

ASSETS

LIABILITIES

KAS

CAPITAL

1)

100.000.000

2)

6.000.000

7)

2.000.000

3)

60.000.000

8)

100.000

4)

2.000.000

Jlh.

HUTANG USAHA
3.500.
5
000
)
7.000.000
6
6)
)
1.200.000
3.500.
000
8.200.000

10)

17.000.000

9)

3.500.000

So.

4.700.000

12)

1.500.000

11)

1.200.000

13)

4.000.000

14)

1.200.000

10)

15)

400.000

12)

16)

1.500.000

Jlh.

18.500.000

17)

120.000

So.

18.500.000

79.920.000

Jlh

120.600.000

So.

40.680.000

9)

MODAL, DR. YAHYA


1)

PENARIKAN, DR YAHYA
13)

PIUTANG USAHA
100.000

Jlh.

8)

100.000

So.

6.000.000

15)

PERLENGKAPAN KANTOR
6)

1.200.000

16)

PERALATAN MEDIS
3)

1.500.000

1.200.00
0
1.200.00
0
2.400.00
0
2.400.00
0

SEWA DIBAYAR DI MUKA

2)

17.000.000

BEBAN GAJI

14)

So.

4.000.00
0
PENDAPATAN JASA PEMERIKSAAN KES.

11)

7)

100.000.000

60.000.000

17)

BEBAN TELEPON
400.00
0
BEBAN PEMELIHARAAN RUTIN
1.500.00
0
BEBAN ADVERTENSI
120.00
0

PERALATAN KANTOR
4)

2.000.000

5)

7.000.000

Jlh.

9.000.000

So.

6.900.000

Jlh.

114.780.000

7)

2.100.000
2.100.000

Jlh.

4.700.000

24

Jlh.

110.080.000

PENYUSUNAN NERACA PERCOBAAN (TRIAL BALANCE)


Langkah-langkah Penyusunan Trial Balance:
a. Tetapkanlah saldo dari setiap perkiraan
b. Jumlahkanlah saldo debit
c. Jumlahkanlah saldo kredit
d. Bandingkanlah antara jumlah debit dan kredit, harus sama.
Jika jumlah debit dan kredit tidak seimbang, berarti terjadi kesalahan , karena:
a. salah pencatatan/pemasukan perkiraan
b. salah dalam menentukan saldo dalam setiap perkiraan
c. salah memindahkan angka dari perkiraan ke dalam trial balance
d. kekeliruan di dalam menjumlahkan angka-angka di kolom-kolo trial balance
Yang harus diwaspadai:
Sekalipun jumlah debit dan kredit di trial balance sudah sama hal itu tidak menjamin
pencatatan telah benar 100%. Kesalahan masih mungkin terjadi akibat kekurang telitian
misalnya nilai Rp 4.000.000 yang seharusnya dicatat pada debit rekening penarikan pribadi
malah dicatat sebagai debit beban gaji.
BALAI PENGOBATAN BAKTI DARMA
NERACA PERCOBAAN
PER 30 JUNI 2008

DEBIT
40.680.000
6.000.000
1.200.000
60.000.000
6.900.000

KAS
SEWA DIBAYAR DIMUKA
PERLENGKAPAN KANTOR
PERALATAN MEDIS
PERALATAN KANTOR
HUTANG USAHA
MODAL, DR YAHYA
PENARIKAN, DR. YAHYA
PENDAPATAN JASA PEMERIKSAAAN
BEBAN GAJI
BEBAN TELEPON
BEBAN PEMELIHARAAN RUTIN
BEBAN ADVERTENSI

KREDIT

4.700.000
100.000.000
4.000.000
18.500.000
2.400.000
400.000
1.500.000
120.000

JUMLAH

123.200.000

123.200.000

Soal-Soal:
1. Dr. Rahmat memulai usaha kliniknya yang diberi nama Klinik Mitra Sehat pada bulan
Maret 2007 dengan investasi berupa uang kas Rp. 80.000.000.
2. Membayar sewa gedung Rp. 12.000.000 untuk satu tahun
3. Membeli peralatan Medis senilai Rp160.000.000 yang dibayar tunai Rp 45.000.000
sisanya berupa surat perjanjian kesanggupan membayar.
25

4.
5.
6.
7.

Dibeli perlatan kantor secara kredit Rp 1.800.000


Membayar beban telepon Rp 500.000
Diambil Uang tunai untuk kepentingan pribadi Rp. 3.000.000
Diterima pendapatan pemeriksaan kesehatan untuk setengah bulan pertama Rp.
16.500.000
8. Membayar gaji pegawai untuk 2 orang Rp. 1.500.000 untuk dua minggu pertama
bulan Maret
9. Dibayar per kas premi asuaransi peralatan medis untuk satu tahun Rp 1.500.000
10. Membayar hutang peralatan kantor Rp 1.200.000
11. Membeli perlengkapan Rp 600.000
12. Dierima pendapatan jasa pemeriksaan kesehatan untuk setangah bulan terakhir Rp
13.200.000
13. Membayar gaji pegawai untuk dua minggu terkahir bulan Maret Rp. 1.500.000
14. Dibayar rekening tagihan listrik dan Air PDAM Rp. 1.200.000
15. Membayar biaya service rutin peralatan medis Rp. 2.100.000
16. Diambil tunai oleh pemilik Rp 2.800.000 untuk kepentingan pribadi.
Diminta: Selesaikan transaksi-transaksi di atas ke dalam ledger T Account

26

PERTEMUAN V
PERSAMAAN DAN LAPORAN AKUNTANSI
PERSAMAAN AKUNTANSI
Jika semua harta perusahaan dibiayai dari modal sendiri tanpa hutang, maka:
Assets = equities
Jika semua harta perusahaan dibiayai dari hutang dan modal, maka:
Assets = Liabilities + capital
TRANSAKSI-TRANSAKSI:
1. Dr. Abidin mendirikan Klinik Pratama Husada pada tanggal 1 April 2007 dengan
modal Rp. 200.000.000,- yang disimpan dalam bentuk deposito di bank Danamon.
2. Klinik Pratama Husada membeli peralatan medis dan non medis dengan tunai
seharga Rp. 120.000.000,-.
3. Klinik Pratama Husada membeli perlengkapan kantor senilai Rp 2.000.000,- dengan
perjanjian pembayaran dilaksanakan pada bulan berikutnya.
4. Sebagian hutang tersebut dibayar dengan jumlah Rp. 1.200.000,5. Selama bulan April tersebut Klinik Pratama Husada menerima pendapatan jasa
pemeriksaan kesehatan sejumlah Rp. 16.500.000,- secara tunai
6. Berbagai macam beban yang dikeluarkan perusahaan selama bulan tersebut antara
lain:
Gaji dan Upah
Rp. 5.400.000,Listrik dan air
1.600.000 ,Telepon
500.000,7. Diketahui nilai perlengkapan pada akhir bulan tinggal Rp 900.000,-.
8. Ditaksir penyusutan peralatan Medis dan Non medis pada bulan tersebut Rp.
2.000.000,9. Pada Akhir bulan Dr. Abidin mengambil uang dari kas Klinik Pratama Husada
sebesar Rp. 1.500.000,- untuk kepentingan Pribadinya.
Keterangan:
Asset = harta perusahaan/investasi milik perusahaan
Libilities = Kewajiban/Hutang
Equities = capital/modal sendiri
Beban = pengorbanan atas barang/jasa yang diarahkan untuk menjalankan perusahaan
Depresiasi = penyusutan
Akumulasi Depresiasi = jumlah penyusutan
Peralatan = harta yang berumur lebih dari satu tahun
Perlengkapan = harta yang berumur kurang dari satu tahun
Prive = Withdrawals/pengambilan sebagian laba untuk kepentingan pribadi pemilik
perusahaan perseorangan/non badan hukum
27

JENIS-JENIS LAPORAN AKUNTANSI:


1. Neraca/Balance Sheet : Suatu daftar yang berisi ringkasan harta, kewajiban dan
modal suatu perusahaan yang biasanya ditutup pada hari terakhir setiap bulan
2. Laporan Laba Rugi /Income Statement : Laporan yang bersisi ringkasan pendapatan
dan biaya dari suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu
3. Laporan Perubahan Modal/Capital Statement : Laporan yang berisi ringkasan
perubahan modal suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu.
PERSAMAAN AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI-TRANSAKSI DI KLINIK
PRATAMA HUSADA
Dalam.000
No.
Transaksi
Assets
=
Liabilities
Capital
Kas
1
2
Bal.

Perlengkapan

200.000
(120.00
0)
80.000

Akumulasi
Depresiasi

Peralatan

Hutang
Jangka
Pendek

200.000
120.000
120.000

200.000

Bal.

80.000
(1.20
0)

2.000

120.000

Bal.

78.800
16.500

2.000

120.000

2.00
0
2.00
0
(1.2
00)
80
0

Bal.

95.300
(7.50
0)

2.000

120.000

80
0

87.800

2.000
(1.100
)

120.000

900

120.000

2.000

6
Bal.
7
Bal.

87.800

80
0

9
Bal.

200.000
16.500
216.500

900
900

209.000
(1.100 )

80
0
(2.000)

87.800
(1.50
0)
86.300

200.000

(7.500)

8
Bal.

Dr. Abidin, Modal

120.000

(2.000)

120.000

(2.000)
28

207.900
(2.000)

80
0

205.900

80

(1.500)
204.400

0
CARA PENYAJIAN LAPORAN NERACA:
1. Laporan bentuk report form/stafel: kewajiban dan modal diletakan di bawah
harta (bentuk ini lebih umum dipakai oleh peruahaan).
2. Laporan bentuk Rekening/Account form/Skontro: harta di sebelah kiri
sedangkan kewajiban dan modal disebelah kanan.
CONTOH:
Klinik Pratama Husada
Neraca
Per 30 April 2007
Harta
Kas
Perlengkapan
Peralatan
Dikurangi: Akumulasi Depresiasi

Rp.

Total Harta

86.300.000
900.000
120.000.000
(2.000.000)
205.200.000

Kewajiban
Hutang Jangka Pendek
Modal
Dr. Abidin, Modal
Total Kewajiban dan Modal

Rp.

800.000
204.400.000
205.200.000

Klinik Pratama Husada


Laporan Laba Rugi
Per 30 April 2007
Pendapatan Jasa
Biaya Operasional:
Beban Gaji dan Upah
Beban Listrik dan Air
Beban Telepon
Beban Depresiasi
Beban Perlengkapan
Total Biaya Operasional

Rp.

16.500.000
5.400.000
1.600.000
500.000
2.000.000
1.100.000
10.600.000

Laba Bersih

5.900.000

29

Klinik Pratama Husada


Laporan Perubahan Modal
Per 30 April 2007
Modal, 1 April 2007
Laba Bersih Bulan April 2007
Dikurangi: Prive
Penambahan Modal
Modal, 30 April 2007

Rp.200.000.000
5.900.000
1.500.000
4.400.000
204.400.000

Soal Latihan :
Pada tanggal 1 Oktober 2007 Dr. Taufik mendirikan Klinik Mulia Husada. Transaksi
yang terjadi selama bulan Oktober 2007 adalah sebagai berikut:
1. Memulai usaha dengan mendepositokan uang ke bank BRI sebesar Rp. 150.000.000,2. Membayar Beban Listrik dan Air Rp. 3.000.000,3. Membeli peralatan berupa meja tulis, kursi, lemari arsip dan perlatan medis seharga
Rp. 15.000.000,- . Dari jumlah tersebut RP. 10.000.000,- dibayar tunai dan sisanya
dengan kredit.
4. Membeli perlengkapan berupa pensil, kertas HVS, dan lain-lain senilai Rp. 700.000,secara tunai
5. Diterima pendapatan jasa senilai Rp. 10.500.000,6. Membayar hutang kepada kreditur Rp. 3.000.000,7. Membayar beban Telepon Rp. 1.000.000,8. Dr. Taufik mengambil prive senilai Rp. 2.400.000,9. Penyusutan Peralatan ditaksir Rp 500.000,10. Setelah dilakukan Inventarisir perlengkapan diketahui beban perlengkapan yang
terpakai Rp 300.000,Pertanyaan:
1. Catat Transaksi di atas dan tentukan saldonya dengan judul kolom sebagai berikut:
Assets
= Liabilities + Capital
Kas+Perlengkapan + Peralatan- Akum.Depr. = Hutang Jk. Pendek + Dr. Taufik,
Modal
2. Buatlah Neraca, Laporan Laba rugi, dan Perubahan Modal per 31 Oktober 2007.

30

PERTEMUAN VI
JURNAL UMUM DAN POSTING
MENGAPA PERLU JURNAL?
Apabila transaksi-transaksi langsung dicatat dalam ledger, mungkin akan terjadi kesalahan
berupa mencatat dalam ledger yang salah atau mencatat kedalam ledger yang benar tetapi
letak debit atau kreditnya salah. Oleh karenanya, maka harus dibuat Book of original Entry
(buku pencatatan asli) atau jurnal.
Langkah Melakukan penjurnalan setiap transaksi:
1. Tentukan apakah transaksi itu mempengaruhi aktiva, kewajiban, modal, pendapatan atau
beban.
2. Tentukan apakah transaksi itu merupakan penambahan atau pengurangan
3. Tentukan apakah dicatat sebelah debit atau kredit.
POSTING
Adalah kegiatan atau prosedur pemindahan ayat-ayat
jurnal ke dalam
ledger/rekening/akun/perkiraan/buku besar. Posting dilakukan berurutan sesuai dengan
peristiwa terjadinya transaksi. Setiap rekening dalam buku besar disusun berdasarkan nomor
akunnya.
Langkah-langkah Posting:
1. Catat tanggal yang ada dalam jurnal
2. Pindahkan jumlah debit dalam ayat jurnal ke sisi debit buku besar rekening yang
bersangkutan
3. Pindahkan jumlah kredit dalam ayat jurnal ke sisi kredit buku besar rekening yang
bersangkutan
4. Cantumkan nomor halaman jurnal ke dalam kolom referensi
5. Catat Nomor Referensi dalam jurnal ke buku besar sebagai Nomor Rekening.
Contoh Transaksi:
Ibrahim, S.Si, Apt, seorang Apoteker membuka Apotik Mugi Sehat terhitung tanggal 1 Juli
2006. Berikut ini urutan tanggal dan peristiwa transaksi selama bulan Juli 2006.
1. Menyerahkan uang tunai Rp 40.000.000 dan satu gedung senilai Rp 300.000.000 sebagai
modal.
3. Dibeli peralatan kantor dengan tunai senilai Rp. 12.000.000
4. Dibeli Obatan-obatan berbagai jenis Rp. 80.000.000 secara kredit
7. Diterima pendapatan penjualan obat minggu pertama Rp. 2.500.000
8. Dibayar biaya advertensi sebesar Rp 80.000
9. Membayar sebagian hutang obat Rp 20.000.000
14. Diterima pendapatan penjualan obat minggu kedua Rp. 6.000.000
15. Dibayar tunai pembelian perlengkapan kantor senilai Rp 200.000
16. Dibayar beban listrik, telepon dan air Rp. 600.000
21. Diterima pendapatan penjualan obat minggu ketiga Rp. 11.500.000
25. Diambil uang senilai Rp. 800.000 untuk keperluan pribadi.
26. Dibayar biaya advertensi Rp. 1.000.000
28. Diterima pendapatan penjualan Obat minggu keempat Rp. 20.000.000
29. Dibayar hutang obat Rp. 20.000.000
31. Membayar gaji 3 orang pegawai Rp. 3.000.000,31

31. Diambil uang Rp 1.500.000 untuk keperluan pribadi


MEMPERBAIKI KESALAHAN DALAM MENJURNAL
1. Jika kesalahan terjadi dalam jurnal dan belum dilakukan posting, maka pembetulan
tidak boleh dengan cara menghapus dan mengganti dengan yang baru melainkan
dengan membuat satu garis melalui kesalahan itu dan selanjutnya menuliskan
rekening atau jumlah yang betulnya.
2. Jika kesalahan dalam jurnal baru diketahui setelah posting, maka pembetulan harus
dilakukan dengan cara membuat suatu entri baru dalam jurnal.
Misal:
1. Setelah posting diketahui terjadi kesalahan penjurnalan dimana penjualan tunai Rp
200.000 dicatat sebagai penerimaan piutang.
Tanggal 31 Juli 2006
Kas
Rp. 200.000
Piutang Usaha
Rp 200.000
Diperbaiki dengan cara:
Piutang usaha
Rp 200.000
Penjualan
Rp. 200.000
Hasilnya menjadi:
Kas
Rp. 200.000
Penjualan
Rp. 200.000
2. Setelah posting diketahui kesalahan penjurnalan pembelian perlengkapan Rp. 600.000
secara kredit dijurnal sebagai penjulan perlengkapan secara kredit.
Tanggal 31 Juli 2006
Piutang usaha

Rp.600.000

Perlengkapan
Rp.600.000
Diperbaiki dengan cara:
Perlengkapan
Rp.1.200.000
Piutang Usaha
Rp. 600.000
Hutang Usaha
Rp. 600.000
Hasilnya menjadi:
Perlengkapan
Rp.600.000
Hutang Usaha
Rp 600.000

Soal Latihan:
Tuan Adnan Buyung Sitohang, S.Si, Apt, seorang Apoteker membuka Apotik Mugi Sehat
terhitung tanggal 1 Januari 2006. Berikut ini urutan tanggal dan peristiwa transaksi selama
bulan Januari 2006.
1. Menyerahkan uang tunai Rp 80.000.000 dan satu gedung senilai Rp 600.000.000 sebagai
modal.
3. Dibeli peralatan kantor dengan tunai senilai Rp. 24.000.000
4. Dibeli Obatan-obatan berbagai jenis Rp. 160.000.000 secara kredit
7. Diterima pendapatan penjualan obat minggu pertama Rp. 60.000.000
8. Dibayar biaya advertensi sebesar Rp 160.000
9. Membayar sebagian hutang obat Rp 40.000.000
32

14. Diterima pendapatan penjualan obat minggu kedua Rp. 12.000.000


15. Dibayar tunai pembelian perlengkapan kantor senilai Rp 400.000
16. Dibayar beban listrik, telepon dan air Rp. 1.200.000
21. Diterima pendapatan penjualan obat minggu ketiga Rp. 50.000.000
25. Diambil uang senilai Rp. 1.600.000 untuk keperluan pribadi.
26. Dibayar biaya advertensi Rp. 2.000.000
28. Diterima pendapatan penjualan Obat minggu keempat Rp. 80.000.000
29. Dibayar hutang obat Rp. 40.000.000
31. Membayar gaji 3 orang pegawai Rp. 6.000.000,31. Diambil uang Rp 3.000.000 untuk keperluan pribadi
Diminta:
1. Buatlah Jurnal umum untuk transaksi di atas
2. Buatlah posting ke dalam buku besar empat kolom berikut:
Saldo Asli
D
D
D
D
D
K
K
D
K
D
D
D

Kas
Pembelian
Perlengkapan Kantor
Gedung
Peralatan Kantor
Hutang
Modal, Tn. Adnan
Penarikan, Tn. Adnan
Pendapatan
Beban Gaji
Beban Advertensi
Beban Rupa-rupa

3. Buatlah Neraca Saldo Percobaan (Trial Balance) sesuai dengan urutan buku besar di
atas
4. Buatlah Neraca (Balance Sheet), Laporan Laba rugi, dan Laporan Perubahan Modal

33

PERTEMUAN VII
ADMINISTRASI PEMBELIAN DAN PENGELUARAN UANG KAS
PROSEDUR PEMBELIAN
Bagian pembelian di sebuah perusahaan harus menyimpan data atau katalog mengenai
kualitas, perkembangan harga, distributor atau penyedia barang yang bonafid, dan informasi
lain yang penting. Untuk mencegah terjadinya kesalahan pembelian, maka pembelian
diadministrasikan secara tertulis dalam formulir khusus dan dibuat beberapa rangkap sesuai
keperluan perusahaan. Secara singkat prosedur pembelian digambarkan sebagai berikut:
Formulir pesanan
Pembayaran

Faktur Pembelian

Pemeriksaan&Laporan Penerimaan Barang

Syarat Jual Beli:


1. Loko Gudang: ditanggung pembeli
2. Franko Gudang: ditanggung penjual
3. Cost, Freight and Insurance (CIF): penjual menanggung biaya kirim dan asuransi
4. Potongan Harga: a. Potongan Tunai : Sales Discount, Purchase Discount
Contoh: 2/10, n/30 atau 3/10, n/45
b. Potongan Harga: Potongan sebagai kebijakan pelayanan
BUKU PEMBELIAN (PURCHASE JOURNAL)
Biasanya Pembelian kredit oleh perusahaan dagang terdiri dari: Barang dagangan,
perlengkapan, dan peralatan serta aktiva tetap yang lain. Untuk kolom yang jarang
pembeliannya cukup dibuat Sundry Account (kolom rekening serba-serbi).
Contoh Transaksi:
Berikut ini transaksi pembelian apotik Daya Farma secara kredit bulan Mei 2005:
2. Dibeli obat dari PT.Indofarma global medika Rp.2.100.000,4. Dibeli obat dari PT. Rajawali Nusindo Rp. 1.200.000,8. Dibeli perlengkapan toko Rp. 190.000 dan perlengkapan kantor Rp.110.000 dari CV. Rapi
11. Dibeli obat dari PT. Dos ni Roha Rp. 650.000
15. Dibeli peralatan kantor Rp.1.850.000 dari CV Mebel Indah
18. Dibeli obat dari PT. Anugrah Argon Medika Rp. 3.000.000
24. Dibeli dari CV. Pembina, Peralatan Toko Rp. 240.000
27. Dibeli obat dari PT. Parit Padang Rp.1.560.000
28. Dibeli Perlengkapan toko Rp. 260.000 & perlengkapan kantor Rp.140.000 dari PT.Arjun
29. Dibeli obat dari PT. Kimia Farma Rp. 700.000

34

PURCHASE JOURNAL/JURNAL PEMBELIAN

PURCHASE RETURN AND ALLOWANCE


(RETUR PEMBELIAN DAN PENGURANGAN HARGA)
Retur pembelian dan pengurangan harga terjadi akibat pengiriman barang oleh penjual
ternyata tidak sesuai dengan formulir pesanan, maka pembeli membuat nota debit yang berisi
tentang pengembalian barang dagangan dan akan di balas penjual dengan nota kredit.
Contoh Nota Debit:

Nota Debit
Apotik Daya Farma
Jl. Seger Sehat No.11 Bandung
Kepada PT. Parit Padang
Jl. Jakarta No. 30 Bandung
Kami telah mendebit perkiraan Saudara sebagai berikut:
Lima Dus obat Rifampicin isi 100 kapsul No. Faktur 67/a
Dikembalikan lewat petugas kami.
Pesanan No. 60C
@ 100.000
Rp. 500.000
Akibat adanya Retur Pembelian di atas maka pada saat diterima nota kredit, dicatat jurnal:
Hutang Usaha
Rp. 500.000
Retur Pembelian dan Pengurangan Harga PT Parit padang
Rp. 500.000

Atau dicatat dalam jurnal khusus sebagai berikut:


35

Jurnal Retur Pembelian dan Pengurangan harga


Tanggal
Mei

Akun di debit

2006 28

PT. Parit Padang

Debit Memo

Post
Ref.

Hutang
Usaha
Dr.

Hal. 1
Pengembalian
Pembelian
Cr.

A.02

500.000

500.000

Akibat jurnal di atas, maka pengaruhnya pada buku besar adalah:


1. Hutang Usaha berkurang di debit Rp. 500.000
2. Retur Pembelian dan Pengurangan harga bertambah di kredit Rp. 500.000.
3. Buku besar tambahan untuk Hutang Usaha pada PT. Parit Padang berkurang di debit
Rp 500.000
Jurnal Umum; berpengaruh langsung pada buku besar saat terjadinya tanggal transaksi
Jurnal Khusus: pengaruhnya pada buku besar dicatat sebesar jumlah total pada akhir periode
CASH PAYMENT JOURNAL
(BUKU PENGELUARAN KAS)
Buku pengeluaran kas adalah jurnal khusus pengeluaran kas akibat adanya transaksi
pembayaran utang usaha, pembayaran upah, pembayaran sewa dan lain-lain.
CASH PAYMENT JOURNAL/JURNAL PENGELUARAN KAS
APOTEK DAYA FARMA
Cek.
No.

Tgl.
200
5
Mei

Akun di
debit

Re
f

Peralatan
519 toko

18

520 Pembelian

51

521 PT. Rajawali


PT.DOSNIRO
522 HA
Beban Gaji
523 pegawai

10
15
26
28
3
1

524 PT. AAM

Rek.
Serba

Hutang
Usaha

-serbi
Dr.
140
,000
125
,000

Dr.

1,20
0,000
65
0,000

Potongan
pembelia
n
Cr.

24,000
13,000

1,500,
000

52
V

1,765
,000
V

36

3,00
0,000
4,8
50,000
21

60,000
97,000
53

Kas
Cr.
140
,000
125
,000
1,176
,000
637
,000
1,500
,000
2,940
,000
6,51
8,000
11

Contoh Transaksi:
Berikut ini adalah transaksi Apotik Mustika Farma selama bulan Mei Tahun 2006.
1. Dibeli obat dari PT. Anugrah Argon Medika secara kredit Rp. 1.200.000 syarat 2/10,
n/40
2. Dibeli secara kredit dari CV. Dwi Derma Perlengkapan kantor senilai Rp. 400.000,
perlengkapan toko senilai Rp. 300.000 dan peralatan toko senilai Rp 150.000
3. Mengeluarkan cek No. FE 24026 Rp 900.000 untuk sewa bulan Mei 2006
4. Dikembalikan perlengkapan toko sebesar Rp 200.000 kepada CV Dwi Derma
5. Dibayar premi asuransi Rp 180.000 untuk jangka waktu 6 bulan dengan cek no. FE
24027
6. Membeli obat dari PT. Indofarma global Medika dengan total faktur Rp. 6.000.000
syarat 2/10,n/45
8. Membeli obat dari PT. Sawah Besar Farma dengan total faktur Rp. 5.000.000 syarat
2/10,n45
10. Dilunasi pembelian kepada PT. Anugrah Argon Medika tanggal 1 Mei 2006 dengan
cek No. FE 24029
12. Dibayar pembelian kepada CV Dwi Derma tanggal 2 Mei 2006 dengan cek NO. FE
24030
13. Telah dibayar beban advertensi dengan cek no. FE 24031 Rp 400.000
14. Dibeli obat dari PT. Anugrah Argon Medika dengan total faktur Rp 4.800.000 syarat
2/10, n/30
16. Dibeli dari CV Dwi Derma secara kredit perlengkapan toko Rp 350.000 dan
Perlengkapan kantor Rp 150.000
18. Dibeli dari PT. Dos Ni Roha obat Rp. 3.200.000 syarat pembelian 2/10;n/30
19. Diterima kredit memo sebesar Rp. 300.000 dari PT. Anugrah Argon Medika untuk
barang yang dikembalikan
21. Dibayar kepada PT Anugrah Argon Medika untuk pembayaran faktur tanggal 14 Mei
2006 dengan cek no,FE,24032
22. Dibeli obat dari PT. Sawah Besar farma dengan total faktur Rp 3.750.000 syarat
2/10;n/30
24. Dibeli tunai peralatan toko Rp 800.000 dengan cek no.FE24033
27. Dibayar kepada PT. Dos Ni Roha dengan cek no.FE 24034 untuk pelunasan faktur
tanggal 18 Mei 2006
28. Dibayar gaji bulan Mei 2006 Rp 2.400.000 cek no. Fe 24035
29. Pemilik, Tn. Dimas mengambil uang Rp 750.000 cek no FE 24036
30. Dilunasi kepada PT. Sawah Besar Farma dengn cek no. FE 24037
Pertanyaan:
A. Buatlah: Jurnal pembelian, jurnal pembayaran kas, dan jurnal Pengembalian
pembelian
B. Buatlah Buku Besar dengan memasukan saldo per 1 Mei 2006 sebagai berikut:
111. Kas
Rp. 115.240.000
114 Asuransi dibayar dimuka
800.000
115 Perlengkapan toko
200.000
116 Perlengkapan Kantor
725.000
123 Peralatan toko
390.000
124 Perlatan Kantor
8.400.000
311 Modal, Dimas
100.000.000
37

312 Penarikan, Dimas


511 Pembelian
512 Potongan Pembelian
513 Retur Pembelian dan pengurangan harga
514 Beban Gaji
515 Beban Advertensi
516 Beban Sewa
C. Buatlah Buku Tambahan Utang Usaha:
- PT. Anugrah Argon Medika
- PT. Indofama Global Medika
- PT. Sawah Besar Farma
- CV Dwi Derma
- PT Dos Ni Roha

38

PERTEMUAN VIII
ADMINISTRASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
Penjualan (Sales)
Dalam sebuah perusahaan termasuk rumah sakit biasanya terjadi transaksi penjualan
dalam frekuensi yang banyak atau sering terjadi. Secara akuntansi jika penjualan
secara kas, maka akan dicatat di debit kas dan dikredit penjualan, akan tetapi jika
penjualan secara kredit, maka akan dicatat di debit piutang usaha dan di kredit
penjualan.
Prosedur Penjualan kredit
Penjualan kredit diawali dengan adanya pesanan dari pelanggan, kemudian
perusahaan mengirimkan barang pesanan tersebut disertai faktur penjualan yang
dibuat rangkap tiga (untuk pembeli, untuk bagian akuntansi, dan penjual). Setelah
barang dikirimkan, maka faktur penjualan tersebut dikirimkan oleh bagian penjualan
kepada bagian inkaso (penagihan) untuk dikontrabon (ditagihkan), setelah syaratsyarat kontrabon terpenuhi (surat pesanan, kuitansi, faktur penjualan, surat
pemeriksaan barang, faktur pajak standar, dan surat setoran pajak), maka pihak
pembeli akan menjadwalkan tanggal pembayaran, pada tanggal yang dijanjikan maka
petugas pengihan harus datang dan menerima pembayaran tersebut.
Prosedur Pengembalian Penjualan
Pengembalian penjualan terjadi apabila barang yang dikirimkan kepada pelanggan
tidak sesuai pesanan, misalnya tanggal kadaluwarsa terlalu dekat dari tanggal
pengiriman barang, atau jumlah barang tidak sesuai, misalnya diminta obat 5 dus
tetapi yang dikirim 6 dus, maka yang satu dus harus dikembalikan (diretur). Untuk
transaksi pengembalian penjualan, maka bagian akuntansi akan mencatat
pengembalian penjualan dan cadangan di debit serta piutang usaha di kredit.
Potongan Tunai
Potongan tunai biasanya diberikan penjual kepada pembeli agar pembeli secepatnya
membayar kewajibannya dalam periode potongan agar mendapat potongan harga.
Misalnya jika di dalam faktur penjualan tertulis 2/10; n30, maka pembeli akan
mendapat potongan 2%, jika membayar paling lambat 10 hari setelah tanggal faktur.
Potongan tunai ini bagi penjual akan mengurangi kas yang diterima saat piutang
tersebut dibayar pembeli dalam periode potongan.
Pajak Penjualan
Pajak penjualan akan dikumpulkan oleh penjual dari pelanggan dan nantinya
disetorkan ke kantor pajak. Pada waktu membuat faktur penjualan, maka untuk pajak
penjualan harus disediakan kolom tersendiri. Misalnya, Pada saat terjadi penjualan Rp
44.000, maka akan dicatat piutang usaha di debit Rp 44.000, Dan di kredit penjualan
Rp 40.000, serta hutang pajak penjualan Rp. 4000. Adapun Penyetoran pajak ke
kantor pajak dilakukan setiap bulan dengan mencatat utang pajak penjualan di debit
dan perkiraan kas di kredit.

39

Buku Penerimaan Kas


Buku penerimaan kas dirancang sedemikian rupa berdasarkan sering tidaknya suatu
transaksi terjadi yang berhubungan dengan penerimaan kas. Biasanya kolom-kolom
khusus dalam buku penerimaan kas adalah kolom piutang dagang, penjualan,
potongan penjualan, dan utang pajak penjualan, sedangkan akun yang jarang
ditransaksikan namun berpengaruh pada peneriman kas dicatat dalam kolom rekening
serba serbi.
Contoh Transaksi:
Berikut ini adalah sebagian peristiwa transaksi yang terjadi bulan Juni tahun 2007
pada PT. Indofarma Global Medika sebuah perusahaan PBF (Pedagang Besar
Farmasi) Ternama di Kota Bandung.
Juni

1
5
6
7.
9
11
15
19
20
21
25
27
29
30
30

Menerbitkan 15.000 lembar saham & diterima tunai Rp 150.000.000,Menjual obat kepada Apotik A faktur No. F.01 Rp. 9.750.000,- syarat
2/20; n/60 termasuk pajak penjualan Rp. 886.364,Meminjam sebesar Rp. 50.000.000 dari bank BCA dengan memberi
wesel bayar (notes payable) 90 hari.
Menjual Obat kepada apotik B Rp 2.400.000,- tunai, termasuk pajak
penjualan Rp. 218.182,Menjual obat kepada apotik C faktur No. F.02 Rp. 3.600.000,- syarat
2/10; n/30 termasuk pajak penjualan Rp. 327.273,Telah diterima kembali sebagian obat dari apotik A sejumlah Rp
150.000,- karena tanggal kadulawarsa terlalu dekat dan diterbitkan
nota kredit no. 26. Pengurangan PPN Rp. 13.636,Menjual obat kepada apotik D Rp 850.000,- syarat 2/20;n/50, No F.03
termasuk pajak penjualan Rp.77.273,Menerima pembayaran dari apotik C
Menjual obat kepada apotik E Rp 1.200.000,- tunai termasuk pajak
penjualan Rp 109.091,Mengeluarkan 2000 lembar saham untuk investor baru dan diterima
tunai Rp 20.000.000,Menerima pembayaran dari apotik A
Menjual Obat kepada apotik C faktur No F.04 Syarat 2/10;n/30
Rp. 1.800.000,- termasuk PPN Rp. 163.636,Menjual Obat kepada apotik F Rp 1.600.000 tunai termasuk pajak
penjualan Rp. 145.455,Menjual obat kepada apotik D dengan faktur no F.05 syarat 2/10;n/60
Rp 1.520.000,- termasuk PPN Rp. 138.182,Diterima kembali sebagian obat dari apotik C karena tidak sesuai
pesanan dan diterbitkan nota kredit no 27 dengan nilai Rp 200.000,Pengurangan PPN Rp. 18.182,-

Diminta;
1. Buatlah jurnal khusus penjualan, jurnal khusus penerimaan kas dan jurnal
khusus pengembalian penjualan
2. Buatlah buku besar atas transaksi-transaksi tersebut.
3. Buatlah buku tambahan untuk piutang yang timbul.

40

CASH RECEIPT JOURNAL/JURNAL PENERIMAAN KAS


PT. INOFARMA GLOBAL MEDIKA
Cek.
Akun di
Tgl.
No.
debit
200

Re
f

7
Juni

600

PT.IGM

601

Bank BCA

7
1
9
2

602

Apotik B

603

Apotik C

604

Apotik E

605

PT.IGM

606

Apotik A

607

Apotik F

0
2
1
2
5
2
9

3
1

Piutang
Usaha

Penjual
an

Cr.

Cr.

Potongan

Utang Pajak

Penjualan

Penjualan

Dr.

2.181.81
3.600.000

Cr

65.455

Dr

Dr.
150.000.000

Modal
Saham
Hutang

50.000.000

Wesel

327.273
109.091

174.545
1.454.54

13.200.000
21

4.727.27
41

872.727

41

472.727
23

22

150.000.000
50.000.000

3.207.273
1.200.000

145.455

240.000 4
2

31

2.400.000

20.000.000
9.600.000

rekening serba-serbi
re
jumlah
f
Cr.

Rekening

218.182

1.090.90

Kas

Modal
Saham

31

20.000.000

8.552.727
1.600.000

1.200.000

236.960.000
11

220.000.000
v

Soal Latihan:
Berikut ini adalah sebagian peristiwa transaksi yang terjadi bulan Juli tahun 2008 pada PT.
Megah Mega Trading sebuah perusahaan Pedagang Besar Farmasi di Kota Bandung.
Juli

Menerbitkan 10.000 lembar saham untuk seorang investor baru dan diterima
tunai Rp 100.000.000,5 Menjual obat
kepada
Apotik Mugi Sehat faktur No.F.01 dengan
nilai Rp. 19.750.000,- termasuk pajak 10% syarat pembayaran 2/20; n/60
6 Mengadakan nota perjanjian kredit berupa wesel bayar (notes payable)
sebesar Rp. 100.000.000 dari bank BCA yang berjangka waktu 90 hari.
7 Menjual Obat kepada apotik Daya Farma Rp 6.600.000 tunai, termasuk di
dalamnya pajak penjualan Rp. 660.000,9 Menjual obat kepada apotik Mitra Sehat faktur No. F.02
dengan
nilai Rp 36.000.000, termasuk pajak 10% - syarat 2/10; n/30
11 Telah diterima kembali sebagian obat
dari apotik Mugi Sehat sejumlah
Rp 1.500.000,- karena tanggal kadulawarsa terlalu dekat dan diterbitkan nota
kredit no. 26
15 Menjual obat kepada apotik Maju Farma Rp 8.500.000,- syarat 2/20;n/50,
No F.03 termasuk pajak 10%
19 Menerima pembayaran dari apotik Mitra Sehat
20 Menjual obat kepada apotik Prima Sehat Rp 7.150.000,- tunai, nilai tersebut
termasuk pajak penjualan 10% dari total penjualan.
21 Mengeluarkan 1200 lembar
saham untuk investor dan diterima tunai
Rp 120.000.000,25 Menerima pembayaran dari apotik Mugi Sehat
27 Menjual Obat kepada apotik Mitra Sehat faktur No F.04 Syarat 2/10; n/30
Rp. 18.000.000,- termasuk pajak 10%
29 Menjual
Obat kepada
apotik Perintis Rp 9.130.000 tunai termasuk
didalamnya pajak penjualan 10%
30 Menjual
obat kepada apotik Maju Farma dengan faktur no F.05 syarat
2/10; n/60 Rp 15.400.000,- termasuk pajak 10%
30 Diterima kembali sebagian obat dari apotik Mitra Sehat karena tidak sesuai
pesanan dan diterbitkan nota kredit no 27 dengan nilai Rp 500.000,Diminta;
1. Buatlah jurnal khusus penjualan, jurnal khusus penerimaan kas dan jurnal
pengembalian penjualan serta jurnal umum/rek.serba serbi.
2. Buatlah buku besar atas transaksi-transaksi tersebut.
3. Buatlah buku tambahan untuk piutang usaha yang timbul atas apotik-apotik
yang menjadi pelanggan PT. Megah Mega Trading Bandung.

42

PERTEMUAN IX DAN X
LAPORAN BERKALA (WORKSHEET) DAN JURNAL-JURNAL AKHIR TAHUN
Worksheet adalah kertas kerja akuntansi yang terdiri dari 10 kolom yang berfungsi meringkas
keseluruhan data akuntansi perusahaan. Worksheet berfungsi sebagai jembatan untuk
menghasilkan laporan keuangan. Data worksheet berasal dari neraca saldo percobaan (trial
balance) dan data-data akuntansi lain yang telah disesuaikan oleh bagian akuntansi sebuah
perusahaan pada akhir periode.
Langkah-Langkah menyusun worksheet:
1. Menyiapkan Kertas kerja yang memuat 10 kolom debit dan kredit
2. Menyiapkan data trial balance yang diperoleh dari buku besar
3. Menyiapkan data-data akuntansi pada akhir periode yang memerlukan penyesuaian
4. Membuat jurnal penyesuaian
5. Memasukkan data dari jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian (adjustment)
6. Mengalokasikan debit dan kredit dari trial balance dan adjustment ke dalam debit dan
kredit neraca saldo setelah disesuaikan (As adjusted)
7. Memasukan data dari kolom as adjusted ke dalam kolom income statement dan
balance sheet
8. Menghitung jumlah dalam kolom income statement dan balance sheet
Berikut ini adalah Data Trial Balance (Neraca Percobaan) Rumah Sakit Harapan Sehat Per 31
Desember Tahun 2006 (dalam .000) dan Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian yang telah dibuat oleh
bagian Akuntansi Rumah Sakit tersebut:

Trial Balance:
Uraian
1. Kas
2.Piutang Usaha
3.Cadangan Kerugian Piutang
4.Persediaan Barang
5.Perlengkapan Medis
6.Perlengkapan Non Medis
7.Asuransi Dibayar Dimuka
8.Peralatan Medis
9.Akumulasi Penyusutan Peralatan Medis
10.Peralatan Non Medis
11.Akumuasi Penyusutan Peralatan Non
Medis
12.Gedung
13.Akumulasi Penyusutan Gedung
14.Tanah
15.Hutang Usaha
16.Gaji Yang Masih Harus Dibayar
17.Hutang Jangka Panjang
18.Modal Saham
19.Laba Ditahan
20.Dividen
21.Ringkasan Hasil
22.Pendapatan Jasa Kesehatan
23.Pembelian
24.Potongan Pembelian
25.Beban Asuransi

Dr
1.718.000
2.256.000

Kr

90.000
3.940.000
194.000
96.000
312.000
2.040.000
920.000
1.110.000
440.000
20.200.000
1.880.000
11.200.000
1.480.000
1.800.000
28.000.000
2.650.000
800.000
32.986.000
21.050.000
300.000

43

26.Beban Promosi
27.Beban Perlengkapan Medis
28.Beban Perlengkapan Non Medis
29.Beban Penyusutan Peralatan Medis
30.Beban Penyusutan Peralatan Non Medis
31.Beban Penyusutan Gedung
32.Beban Gaji
33.Beban Kerugian Piutang
34.Beban Lain-lain
35.Pendapatan di luar Jasa Kesehatan
36.Beban Bunga
Total

390.000

5.200.000
105.000
180.000
115.000
70.726.000

70.726.000

Data yang berhasil dikumpulkan oleh bagian Akuntansi Rumah Sakit Harapan Sehat
pada Akhir Periode (per 31 desember 2006):
1. Hasil Stock Opname menunjukkan bahwa nilai persediaan barang dagangan
(obat dll) adalah Rp. 4.430.000.000,2. Hasil Stock Opname Perlengkapan Medis dan Non Medis masing-masing
menunjukkan nilai Rp.110.000.000 dan Rp 36.000.000,3. Beban Asuransi yang dijalani untuk tahun tersebut adalah Rp 182.000.000
4. Beban kerugian piutang ditaksir Rp. 125.000.000
5. Beban Penyusutan Peralatan Medis, Peralatan Non Medis, dan Gedung masingmasing Rp. 220.000.000, Rp 90.000.000, dan Rp. 300.000.000,6. Gaji pegawai yang masih belum dibayar pada akhir tahun Rp. 75.000.000,Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian:Tanggal 31 Desember 2006:
1. Ringkasan Hasil
3.940.000.000
Persediaan Barang
3.940.000.000
2. Persediaan Barang
4.430.000.000
Ringkasan Hasil
4.430.000.000
3. Beban Perlengkapan Medis
84.000.000
Perlengkapan Medis
84.000.000
4. Beban Perlengkapan Non Medis
60.000.000
Perlengkapan Non Medis
60.000.000
5. Beban Kerugian Piutang
125.000.000
Cadangan Kerugian Piutang
125.000.000
6. Beban Asuransi
182.000.000
Asuransi Dibayar Dimuka
182.000.000
7. Beban Penyusutan Peralatan Medis
220.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Medis
220.000.000
8. Beban Penyusutan Peralatan Non Medis
90.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Non Medis
90.000.000
9. Beban Penyusutan Gedung
300.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung
300.000.000
10. Beban Gaji
75.000.000
Gaji Yang Masih Harus Dibayar
75.000.000

44

Diminta:
1. Buatlah Worksheet 10 Kolom secara lengkap.
2. Buatlah Laporan Keuangan dari worksheet tersebut yang terdiri dari Laporan
Laba Rugi (Income Statement), Laporan Perubahan Laba Ditahan (Retained
Earning Statement), dan Neraca (Balance Sheet). Tambahan Data Untuk Di
Neraca: Dari Hutang Jangka Panjang Rp 1.800.000.000 pada Tahun 2006,
terdapat bagian yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp.
300.000.000.
3. Buatlah Closing Entries (Ayat-ayat Jurnal Penutup) yang diperlukan oleh
bagian Akuntansi Rumah Sakit Harapan Sehat untuk tanggal 31 Desember
2006.
4. Buatlah Reversing Entries (Ayat-ayat Jurnal Pembalik) yang diperlukan oleh
bagian Akuntansi Rumah Sakit Harapan Sehat, Jika Pembayaran Gaji yang
masih harus dibayar terjadi tanggal 5 Januari 2007 sebesar Rp.75.000.000,00.
Tentukan Berapa Saldo Beban Gaji dan Kas yang sebenarnya terjadi sampai
dengan tanggal 5 Januari 2007 (Buktikan dengan Buku Besar).

45

RUMAH SAKIT HARAPAN SEHAT


WORKSHEET 10 KOLOM
PER 31 DESEMBER 2006

No

1
2
3

Nama Akun

Neraca Percobaan
Debit
Kredit

Kas
Piutang Usaha
Cadangan Kerugian Piutang

1,718,000
2,256,000

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Persediaan Barang
Perlengkapan Medis
Perlengkapan Non Medis
Asuransi Dibayar Dimuka
Peralatan Medis
Akumulasi Penyusutan Peralatan Medis
Peralatan Non Medis
Akum. Penyusutan Peralatan Non Medis
Gedung
Akumulasi Penyusutan Gedung
Tanah
Hutang Usaha
Gaji Yang Masih Harus Dibayar
Hutang Jangka Panjang
Modal Saham
Laba Ditahan
Dividen

3,940,000
194,000
96,000
312,000
2,040,000

21
22
23
24
25
26

Ringkasan Hasil
Pendapatan Jasa Kesehatan
Pembelian
Potongan Pembelian
Beban Asuransi
Beban Promosi

Penyesuaian
Debit
Kredit

Setelah Disesuaikan
Debit
Kredit

Laporan Laba Rugi


Debit
Kredit

1,718,000
2,256,000
90,000

125,000
4,430,000

3,940,000
84,000
60,000
182,000

920,000

220,000

440,000

90,000

1,110,000

215,000
4,430,000
110,000
36,000
130,000
2,040,000
1,140,000
1,110,000

20,200,000

530,000
20,200,000

1,880,000

300,000

11,200,000

2,180,000
11,200,000

1,480,000

1,480,000
75,000
1,800,000
28,000,000
2,650,000

75,000
1,800,000
28,000,000
2,650,000
800,000

800,000
3,940,000

4,430,000

3,940,000

32,986,000
21,050,000

4,430,000
32,986,000

21,050,000
300,000

300,000
182,000

182,000
390,000

390,000

46

3,940,000
21,050,000
182,000
390,000

4,430,000
32,986,000
300,000
-

Neraca
Debit

Kredit

1,718,000
2,256,000
-

215,000

4,430,000
110,000
36,000
130,000
2,040,000
1,110,000
20,200,000
11,200,000
800,000

1,140,000
530,000
2,180,000
1,480,000
75,000
1,800,000
28,000,000
2,650,000
-

27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Beban Perlengkapan Medis


Beban Perlengkapan Non Medis
Beban Penyusutan Peralatan Medis
Beban Penyusutan Peralatan Non Medis
Beban Penyusutan Gedung
Beban Gaji
Beban Kerugian Piutang
Beban Lain-lain
Pendapatan di luar Jasa Kesehatan
Beban Bunga
Total

84,000
60,000
220,000
90,000
300,000
75,000
125,000

5,200,000

84,000
60,000
220,000
90,000
300,000
5,275,000
125,000
105,000

105,000
180,000

180,000

115,000
70,726,000
-

115,000
70,726,000

9,506,000

9,506,000

47

75,966,000

75,966,000

84,000
60,000
220,000
90,000
300,000
5,275,000
125,000
105,000
115,000

180,000
-

31,936,000
5,960,000
37,896,000

37,896,000

44,030,000

37,896,000

44,030,000

38,070,000
5,960,000
44,030,000

48

49

Jurnal Penutup:
Pendapatan Jasa Kesehatan
Potongan Pembelian
Pendapatan Di Luar Jasa Kesehatan
Ringkasan Hasil

32.986.000.000
300.000.000
180.000.000
33.466.000.000

Ringkasan Hasil
Pembelian
Beban Asuransi
Beban Promosi
Beban Perlengkapan Medis
Beban Perlengkapan Non Medis
Beban Penyusutan Peralatan Medis
Beban Penyusutan Peralatan Non Medis
Beban Penyusutan Gedung
Beban Gaji
Beban Kerugian Piutang
Beban Lain-Lain
Beban Bunga

27,996,000,000
21,050,000,000
182,000,000
390,000,000
84,000,000
60,000,000
220,000,000
90,000,000
300,000,000
5,275,000,000
125,000,000
105,000,000
115,000,000

Ringkasan Hasil
Laba Ditahan

5,960,000,000
5,960,000,000

Laba Ditahan
Dividen

800,000,000
800,000,000

Jurnal Pembalik:
Misal gaji yang masih harus dibayar (hutang gaji) dilunasi pada tanggal 5 Januari
2007, maka jurnal pembalik adalah sebagai berikut:
Gaji Yang Masih Harus Dibayar
Kas

75,000,000
75,000,000

50

Soal Latihan:
Berikut ini adalah Data Trial Balance (Neraca Percobaan) Rumah Sakit Unggul Persada Per
31 Desember Tahun 2006 (dalam .000) dan Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian yang telah dibuat
oleh bagian Akuntansi Rumah Sakit tersebut:
Neraca Percobaan:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Kas
Piutang Usaha
Cadangan Kerugian Piutang
Persediaan Barang
Perlengkapan Medis
Perlengkapan Non Medis
Asuransi Dibayar Dimuka
Peralatan Medis
Penyusutan Peralatan Medis
Peralatan Non Medis
Penyusutan Peralatan Non Medis
Gedung
Akumulasi Penyusutan Gedung
Tanah
Hutang Usaha
Gaji Yang Masih Harus Dibayar
Hutang Jangka Panjang
Modal Saham
Laba Ditahan
Dividen
Ringkasan Hasil
Pendapatan Jasa Kesehatan
Pembelian
Potongan Pembelian
Beban Asuransi
Beban Promosi
Beban Perlengkapan Medis
Beban Perlengkapan Non Medis
Beban Penyusutan Peralatan Medis
Beban Penyusutan Peralatan Non
Medis
Beban Penyusutan Gedung
Beban Gaji
Beban Kerugian Piutang
Beban Lain-lain
Pendapatan di luar Jasa Kesehatan
Beban Bunga
Total

859.000
1.128.000
1.970.000
97.000
48.000
156.000
1.020.000
555.000
10.100.000
5.600.000
400.000
10.525.000
195.000
-

45.000
460.000
220.000
940.000
740.000
900.000
14.000.000
1.325.000
16.493.000
150.000
-

2.600.000
52.500
57.500
35.363.000

90.000
35.363.000

51

Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian:Tanggal 31 Desember 2006:


1. Ringkasan Hasil
1.970.000.000
Persediaan Barang
1.970.000.000
2. Persediaan Barang
2.215.000.000
Ringkasan Hasil
2.215.000.000
3. Beban Perlengkapan Medis
42.000.000
Perlengkapan Medis
42.000.000
4. Beban Perlengkapan Non Medis
30.000.000
Perlengkapan Non Medis
30.000.000
5. Beban Kerugian Piutang
62.500.000
Cadangan Kerugian Piutang
62.500.000
6. Beban Asuransi
91.000.000
Asuransi Dibayar Dimuka
91.000.000
8. Beban Penyusutan Peralatan Medis
110.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Medis
110.000.000
8. Beban Penyusutan Peralatan Non Medis
45.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Non Medis
45.000.000
11. Beban Penyusutan Gedung
150.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung
150.000.000
12. Beban Gaji
37.500.000
Gaji Yang Masih Harus Dibayar
37.500.000
Diminta:
1. Buatlah Worksheet 10 Kolom secara lengkap.
2. Buatlah Laporan Keuangan dari worksheet tersebut yang terdiri dari Laporan
Laba Rugi (Income Statement), Laporan Perubahan Laba Ditahan (Retained
Earning Positions), dan Neraca (Balance Sheet). Tambahan Data Untuk Di
Neraca: Dari Hutang Jangka Panjang Rp 900.000.000 pada Tahun 2006,
terdapat bagian yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar
Rp.150.000.000.
3. Buatlah Closing Entries (Ayat-ayat Jurnal Penutup) yang diperlukan oleh
bagian Akuntansi Rumah Sakit Unggul Persada untuk tanggal 31 Desember
2006.
4. Buatlah Reversing Entries (Ayat-ayat Jurnal Pembalik) yang diperlukan oleh
bagian Akuntansi Rumah Sakit Unggul Persada, Jika Pembayaran Gaji yang
masih harus dibayar terjadi tanggal 5 Januari 2007 sebesar Rp.37.500.000,00.
Tentukan Berapa Saldo Beban Gaji dan Kas yang sebenarnya terjadi sampai
dengan tanggal 5 Januari 2007 (Buktikan dengan Buku Besar).

52

PERTEMUAN XI
ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN KESEHATAN

PENILAIAN KINERJA KESEHATAN


Pengukuran kinerja adalah pengukuran sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas
organisasi selama satu periode dengan mengacu pada sejumlah standar, seperti biaya masa
lalu atau biaya yang diproyeksikan, efesiensi, pertanggungjawaban, atau akuntabilitas
manajemen.
Indikator kinerja adalah tolak ukur untuk pengukuran kinerja. Tujuan utama dari penilaian
kinerja kesehatan adalah memotivasi petugas kesehatan dalam mencapai sasaran organisasi
kesehatan dan memenuhi standar perilaku kesehatan, sebagai dasar objektif untuk
memberikan kompensasi kepada masing-masing pusat pertanggungjawaban sesuai
prestasinya kepada perusahaan secara keseluruhan.
Sistem pengukuran kinerja adalah sistem (software, database, procedures) yang digunakan
untuk melaksanakan pengukuran kinerja secara lengkap dan konsisten (Lohman, 2003). Salah
satu sistem pengukuran kinerja yang dirancang untuk menghadapi era perubahan yang cepat,
global, dan persaingan yang tajam adalah Balance Scorecard (Kaplan dan Norton, 1996).
Balance Scorecard menilai kinerja organisasi berdasarkan empat perspektif, yakni prespektif
financial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif inovasi dan
pembelajaran. Dengan demikian Balance Scorecard mampu menghubungkan tindakantindakan jangka pendek dengan tujuan strategi perusahan jangka panjang.
Aspek-Aspek Penilaian Kinerja Kesehatan
1. Aspek Keuangan
Tujuan pencapaian kinerja keuangan yang baik merupakan fokus dari tujuan-tujuan
yang ada dalam pespektif lainnya. Sasaran kinerja dari aspek keuangan terbagi
menjadi tiga tahap:
a. Growth Stage (perkembangan)
Pada tahap ini organisasi kesehatan pada tahap perkembangan dengan
karakteristik; organisasi kesehatan mengembangkan produk baru, cashflow
negative, pengembalian atas modal rendah, biaya investasi besar, dana hasil dari
operasi saat ini masih sedikit. Sasaran dari growth stage adalah menekankan
pertumbuhan penjualan di pasar yang baru dari konsumen baru atau dari
produk/jasa baru.
b. Sustain Stage (bertahan)
Karakteristik; perusahaan berupaya mempertahankan pangsa pasar yang ada dan
berusaha mengembangkannya, melakukan investasi untuk mengembangkan
kapasitas, dan meningkatkan perbaikan operasional secara konsisten. Sasaran pada
tahap ini lebih diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang
dilakukan.

53

c. Harvest (panen)
Karakteristik; organisasi kesehatan mengalami kematangan dan panen atas hasil
investasinya dan berupaya memaksimumkan arus kas yang masuk ke organisasi,
investasi ditujukan hanya untuk pemeliharaan fasilitas.
2. Aspek Non Keuangan
A. Aspek Pelanggan
Tolak ukur aspek pelangan terbagi dua, yakni:
1. Kelompok Inti (pangsa pasar, tingkat perolehan pelanggan baru,
kemampuan mempertahankan pelanggan lama, tingkat kepuasan
pelanggan, tingkat profitabilitas pelanggan)
2. Kelompok penunjang (atribut produk fungsi, harga, mutu; hubungan
dengan pelanggan, citra dan reputasi organisasi kesehatan)
B. Aspek Proses Bisnis Internal
1. Inovasi (jumlah produk baru dan lama waktu yang dibutuhkan untuk
pengembangan produk baru)
2. Proses Operasi (penyimpangan biaya produksi terhadap anggaran,
banyaknya permintaan pelanggan yang tidak terpenuhi)
3. Proses penyampaian produk/jasa kepada pelanggan (manfaat tambahan
kepada pelanggan, misal: perbaikan sistem pembayaran)
C. Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan
Faktor yang dapat mendorong pertumbuhan organisasi:
1. Karyawan (kepuasan dan produktifitas karyawan)
2. Kemampuan Sistem Informasi (informasi mudah didapatkan, capat, tepat)
Indikator Kinerja Kesehatan
Indikator kinerja kesehatan terdiri dari:
1. Indikator masukan (input), adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan untuk menghasilkan keluaran dapat berjalan, misal dana, SDM, informasi,
kebijakan/peraturan.
2. Indiaktor keluran (output), adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari
suatu kegiatan yang bersifat fisik dan atau non fisik.
3. Indikator hasil (outcomes), adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan pada jangka menengah (dampak langsung)
4. Indikator manfaat (benefits), adalah sesuatu yang terkait denga tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan
5. Indikator dapak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif mupun
negatif terhadap setiap tingkatan indicator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
Indikator kinerja kesehatan dibuat dengan tujuan yang paling mendasar adalah
mencapai akuntabilitas organisasi sector public termasuk organisasi kesehatan.
Manfaat Indikator Kinerja Kesehatan
Manfaat Indikator kinerja Kesehatan:
1. Kejelasan tujuan organisasi
2. Mengembangkan pengukuran aktivitas
3. Memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang proses produksi
4. Memfasilitasi perbandingan kinerja dalam organisasi yang berbeda
5. Memfasilitasi pengaturan target organisasi dan manajer
6. Meningkatkan akuntabilitas organisasi terhadap stakeholdernya
54

5 (lima) alasan mengapa variasi dalam penilaian kinerja bisa diamati di antara organisasi:
1. Tujuan yang berbeda
2. Lingkungan yang berbeda
3. Sumber biaya yang berbeda
4. Kinerjanya berbeda
5. Tingkat efesiensinya berbeda
Syarat-syarat Indikator Kinerja:
1. Spesifik dan jelas
2. Dapat diukur secara objektif
3. Relevan
4. Dapat dicapai, penting dan harus berguna
5. Fleksibel dan sensitive terhadap perubahan
6. Efektif ; dapat dikumpulkan, diolah dan dianalisis dengan biaya yang tersedia
Contoh Indikator Kinerja Kesehatan:
PROGRAM
PROYEK/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
Peningkatan
Pelayanan Perbaikan
penggantian 1. Input: dana
Kesehatan di Puskesmas
peralatan medis yang rusak 2. Process:
atau kurang memenuhi syarat
ketaatan
pada
aturan
di puskesmas
hukum
dalam
proses
pengadaan peralatan medis
3. Ouput:
Jumlah peralatan medis
4. Outcome:
Kualitas pemeriksaan yang
lebih baik
5. Benefit:
Tingkat
kesembuhan
pasien meningkat
6. Impact:
Penurunan jumlah orang
sakit
Contoh Analisis Lapora Keuangan organisasi kesehatan:
Berikut ini laporan keuangan The National Heritage Foundation (NHF) yang merpakan
yayasan pendonor bantuan kemanusiaan, pendidikan , ilmu pengetahuan dan keagamaan.
AKTIVA
Kas dan setara kas
Piutang Bunga
Piutang wesel
Investasi
Investasi pada property, net
Tabungan Kas untuk Asuransi
Total Aktiva

2003
$. 1.534.488
67.026
1.716.756
181.386.304
8.239.835
4.787.169
197.731.308
55

2002
$. 2.976.193
185.164
1.843.067
172.088.095
6.567.266
4.087.296
187.747.741

Hasil Analisa dengan metode Due Dilligence yaitu suatu prosedur dimana investor
mempertimbangkan investasi dalam menilai aktiva perusahaan (lebih menitik beratkan aspek
kulitatif pada integritas, nilai-nilai, dan substansi):
Dari laporan keuangan tersebut dapat dilihat bahwa NHF tidak memiliki aktiva tetap, karena
NHF merupakan lembaga yang hanya menyalurkan dana dari donator kepada pihak lain
yang mebutuhkan sehingga tidak memerlukan aktiva yang berbentuk fisik layaknya
perusahaan manufaktur. Kas dan setara kas di tahun 2003 mengalami penurunan dari tahun
2002 serta penurunan piutang wesel menunjukkan adanya pengeluaran kas yang lebih banyak
pada tahun 2003.
Soal Latihan:
Dibawah ini merupakan laporan keuangan (aktiva) yayasan kesehatan masyarakat:
AKTIVA
Kas dan setara kas
Piutang Bunga
Piutang wesel
Investasi
Investasi pada property
Tabungan Kas untuk Asuransi
Total Aktiva

2006
Rp.20.000.000
6.000.000
22.000.000
100.000.000
10.000.000
5.000.000
163.000.000

2005
Rp. 25.000.000
9.000.000
23.000.000
80.000.000
8.000.000
4.600.000
149.600.000

Diskusikan:
Bagaimana analisis Saudara terhadap laporan keuangan di atas?Apa yang terjadi dengan
aktiva tetap yayasan kesehatan masyarakat tersebut?Bagaimana dengan posisi kas dan setara
kasnya?Coba jelaskan!

ANALISA LAPORAN KEUANGAN KESEHATAN UNTUK ENTITAS KESEHATAN


PROFIT ORIENTED
Analisa laporan keuangan kesehatan untuk entitas kesehatan yang bertujuan mencari laba
(profit oriented) dapat meliputi beberapa analisa sebagai berikut:
1. Analisa Return on Investment (ROI) yang merupakan analisa kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dari aktiva yang diputar selama periode tertentu.
Rumus ROI = (Laba : Total Harta) x 100%
Patokannya, ROI perusahaan dikatakan baik jika ROI tahun ini lebih besar dari tahun
kemarin atau lebih besar dari rata-rata ROI untuk industry yang sejenis dalam masa
yang relevan.
2. Analisa Current Ratio (CR) yang merupakan analisa kemampuan perusahaan dalam
melunasi hutang jangka pendek dengan harta lancar. Kisaran CR yang wajar adalah
anatara 100% sampai dengan 200%. CR termasuk kedalam analisa likuiditas.
Rumus CR = (Harta Lancar : Hutang Lancar) x 100%.
Patokannya, CR dikatakan baik jika CR berada dalam kisaran 100%-200%.
3. Analisa Acid Test Ratio (ATR) yang merupakan analisa kemampuan perusahaan
melunasi hutang jangka pendek yang bersifat sangat segera untuk dibayar.
Rumus ATR ={ (Harta Lancar Persediaan) : Hutang Lancar} x 100%
Patokannya ATR dikatakan baik jika nilainya dalam kisaran 100%-200%.
56

4. Analisa Average Days Inventory (ADI) merupakan analisa untuk mengukur


kemampuan perusahaan dalam menjual persediaan yang ada di gudang (jumlah hari
yang diperlukan sampai dengan persediaan keluar dari gudang per siklus). Dengan
kata lain ADI dapat mengukur berapa lama persediaan tersimpan digudang sebelum
terjual. Patokannya, ADI dikatakan baik jika perputarannya tahun ini lebih cepat dari
tahun kemarin atau jumlah hari lebih pendek dari tahun lalu.
Rumus ADI = (Persediaan barang dagangan x 360 hari) : Pendapatan =.....hari
Rumus ITO = penjualan/persediaan =.......kali
5. Analisa Receivable Collection Periode (RCP) merupakan analisa untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menagih piutang. Patokannya, jika nilai RCP semakin
kecil dibanding tahun sebelumnya berarti perputarannya semakin cepat dan semakin
baik.
Rumus RCP = (Piutang Usaha x 360 hari) : Pendapatan
Rumus RTO = penjualan/piutang=.....kali
6. Analisa Total Debt to total Assets (TDTA) merupakan analisa untuk mengukur
kemampuan solvabilitas perusahaan. Solvabilitas artinya kemampuan perusahaan
melunasi seluruh hutangnnya dengan seluruh harta yang dimilikinya pada saat
perusahaan gulung tikar (shut down). Patokannya, TDTA dikatakan baik jika nilai
rasionya tidak lebih dari 50% atau jika TDTA tahun ini lebih kecil dari tahun
sebelumnya.
Rumus TDTA = (Total Hutang : Total Harta) x 100%
Di bawah ini merupakan Neraca Sebuah Rumah Sakit Swasta Tahun 2001:
AKTIVA
AKTIVA LANCAR:
Kas dan setara kas
Piutang Usaha
Persediaan
TOTAL
AKTIVA
LANCAR
AKTIVA TETAP:
Tanah
Aktiva Tetap Lainnya
Akumulasi Penyusutan
Aktiva Tetap Lainnya
TOTAL AKTIVA TETAP
TOTAL AKTIVA

(Rp)
50.000.000
100.000.000
150.000.000
300.000.000
700.000.000
500.000.000
(300.000.000)
900.000.000
1.200.000.000

PASSIVA
HUTANG:
Hutang Jangka Pendek
Hutang Jangka Panjang

150.000.000
250.000.000

TOTAL HUTANG

400.000.000

MODAL:
Modal Saham
Laba Ditahan

500.000.000
300.000.000

TOTAL MODAL
TOTAL PASSIVA

(Rp)

800.000.000
1.200.000.000

Adapun Ringkasan Laporan Laba Rugi Tahun 2001 Sebagai Berikut:


Total Pendapatan
Rp. 1.000.000.000
Total Beban
Rp. (700.000.000)
Laba bersih
Rp. 300.000.000
Dari hasil analisa laporan keuangan tahun 2000 diperoleh hasil sebagai berikut:
ROI = 15%
CR
= 250%
ATR = 75%
ADI = 60 hari
RCP = 60 hari
57

Diminta:
Buatlah analisa laporan keuangan kesehatan meliputi Return on Investment, Current Ratio,
Acid Test Ratio, Average Days Inventory, Receivable Collection Periode, dan Total debt to
total asset ratio pada tahun 2001. Simpulkan hasil analisa Saudara jika dibandingkan dengan
hasil analisa tahun sebelumnya.

58

PERTEMUAN XII
AKUNTANSI BIAYA KESEHATAN
Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya merupakan proses penentuan biaya penuh maupun biaya tambahan bagi
penyediaan layanan serta barang untuk pasien dan masyarakat.
Biaya (cost) menurut the nature of business cost- general concept, seperti dikutif Suwardjono
(1991) dari Bourke (1978:193) dalam Indra (2008:189) adalah:
cost is a general term for measured amount of value purposefully released or to be released
in the acquisition of economic resources, either tangible or intangible
Dengan demikian karakteristik biaya adalah Biaya merupakan pengukur, dalam unit moneter,
suatu sumber ekonomis yang digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya memperoleh aktiva
baik berwujud atau pun tidak berwujud.
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pengkajian biaya
pembuatan barang/jasa serta penjualannya.
Tujuan Sistem Akuntansi Biaya Organisasi Kesehatan
Tujuan Sistem Akuntansi Biaya Organisasi Kesehatan adalah:
1. Mengefektifkan dan mengefesienkan penggunaan dana organisasi kesehatan
2. Mengetahui penyebab utama biaya kesehatan
3. Memberikan informasi berupa laporan biaya yang akurat
4. Memberikan jaminan akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana serta
pelaporannya
5. Menghasilkan laporan biaya terkini (up to date) sebagai bahan pertimbangan atas
keputusan pengelola organiasi kesehatan, terutama aspek keuangan.
Output Akuntansi biaya merupakan bagian dari laporan surflus/deficit (laporan laba rugi)
sebuah organisasi kesehatan. Komponen Biaya dalam organisasi kesehatan adalah:
1. Gaji dan honorarium
2. Biaya Bahan
3. Biaya Daya dan Jasa
4. Biaya Administrasi Perkantoran
5. Biaya Jasa Pelayanan
6. Biaya Pemeliharaan
7. Biaya Penyusutan Aktiva tetap
8. Biaya Penyusutan Aktiva Lain-lain
9. Biaya Amortisasi
10. Biaya Penyisihan piutang sangsi
Berbagai Pusat Pertanggungjawaban dalam organisasi kesehatan
Pusat pertangungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Tujuan pembentukan pusat pertanggungjawaban adalah:
1. Sebagai basis perencanaan, Pengendalian, dan penilaian kinerja manajer serta unit
operasi yang dipimpinnya
2. Untuk memudahkan pencapaian tujuan organisasi kesehatan
59

3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence


4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi,
sehingga beban tugas manajer pusat berkurang
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan
6. Sebagai alat pelaksanaan strategi organisasi kesehatan secara efektif dan efesien
7. Sebagai alat pengendalian anggaran
Macam-Macam Pusat Pertanggungjawaban:
1. Pusat Pertangungjawbaan Laba
Pusat pertanggungjawaban laba membandingkan input (biaya) dengan output
(pendapatan) dalam satuan moneter. Kinerja manajer dinilai berdasarkan laba yang
dihasilkan. Contoh pertanggungjawban laba dalah: Unit apotek/faramasi, unit
laboratorium, unit radiologi di sebuah rumah sakit.
2. Pusat Pertanggungjawaban Pendapatan
Pusat pertanggungawaban pendapapatan menilai kinerja manajernya berdasarkan
pendapatan yang dihasilkan oleh pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Contoh: unit apotek, unit rawat inap, unit gawat darurat, dll.
3. Pusat Pertanggungjawaban biaya
Pusat pertangugngjawaban biaya menilai kinerja manajernya berdasarkan biaya yang
telah dikeluarkan. Suatu unit organisasi dapat disebut pusat pertanggungjawaban
biaya apabila ukuran kinerjanya dinilai berdasarkan biaya yang telah digunakan pada
organisasi kesehatan, dengan batasan output yang dihasilkan. Contoh: unit kesehatan
lingkungan, unit pemeliharaan sarana rumah sakit, unit penyuluhan, dll.
4. Pusat pertanggungawaban investasi
Pusat pertanggungjawaban investasi menilai kinerja manajernya berdasarkan manfaat
yangdihasilkan, dan dikaitkan dengan investasi yang dilakukan dalam pusat
pertanggungjawaban tersebut.contoh: unit pendidikan dan penelitian.
Metode Akuntansi Biaya Organisasi Kesehatan
Sistem akuntansi biaya terdiri dari lima bagian:
1. Dasar pengukuran masukan (input)
Input biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead (biaya produksi selain bahan baku dan tenaga kerja langsung). Ada
tiga macam pengukuran input yakni; metode biaya historis murni, metode biaya
historis normal, dan metode biaya standar.
2. Metode penilaian persediaan
Metode penilaian persediaan dapat mempengaruhi tingkat laba bersih karena setiap
metode yang berbeda mnghasilkan laba bersih yang berbeda. Ada empat metode
penilaian persediaan yakni; metode throughput, Metode langsung atau variable,
metode penyerapan penuh, dan metode berdasarkan aktivitas.
3. Metode akumulasi biaya
Akumulasi biaya adalah pengumpulan biaya berdasarkan proses atau pesanan. Contoh
akumulasi biaya pesanan adalah proyek pembangunan gedung kesehatan. Contoh
akumulasi biya proses adalah produksi obat farmasi.
4. Asumsi aliran biaya
Ada tiga metode asumsi aliran biaya yang menentukan harga pokok persediaan yakni
metode FIFO (untuk persediaan yang mudah kadaluwarsa), LIFO (untuk persediaan
yang tidak berkadaluwarsa) dan Weigthed Average Method.

60

5. Kemampuan mencatat aliran biaya persediaan pada interval tertentu


Ada dua metode pencatatan persediaan yakni perpetual system (terus menerus) dan
periodical system (pencatatan secara periodik/interval waktu).
Penerapan Sistem Akuntansi Biaya Kesehatan
Dalam organisasi kesehatan, sistem akuntansi biaya yang telah diterapkan adalah:
1. Sistem pembiayaan aktivitas kesehatan (Activity Costing System)
Dalam sistem ACS biaya pasien dialokasikan ke kategori jenis biaya berdasarkan
aktivitas yang diterima dari pihak rumah sakit.
Contoh biaya pasien stroke:
No
1
2
3
4
5
6

Komponen Layanan
Lama Tinggal/rawat inap (25 hari@325.000,-/hari
Biaya Diagnosa
Biaya Terapi
Biaya perawat, dokter dan ahli medis lainnya
Tindakan medis (pembedahan)
Obat
Jumlah

Tarif (Rp)
8.125.000
475.000
800.000
1.750.000
2.350.000
3.650.000
17.150.000

2. Case-Mix berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung


Case mix adalah alat informasi kesehatan yang didasarkan pada seperangkat
klasifikasi episode perawatan pasien yang menggambarkan jumlah dan tipe pasien
yang dirawat.
Contoh kasus : Memperkirakan biaya pasien stroke yang tinggal di rumah sakit
dengan DRG (diagnosis related group).
Dalam penerapan DRG, pasien dialokasikan ke kategori diagnosis utama (major
diagnosis category/MDC) berdasarkan prinsip-prinsip diagnosis. Secara khusus,
kategori pembedahan dan medis harus didasarkan atas tipe prinsip diagnosis. Masingmasing kategori pembedahan dan medis dibagi lebih jauh dengan menggunkan
kondisi setiap pasien, seperti diagnosis kedua, umur, jenis kelamin, dan discharge data
untuk menetapkan DRG dengan lebih baik. Biaya pasien stroke dapat diperkirakan
dengan melihat komponen perawatan yang harus dijalani, yakni:
Unit cost = biaya per unit yang dibutuhkan dalam satu kali aktivitas (Rp/aktivitas)

61

3. Case-mix berdasarkan activity based costing


Rumus Biaya pelayanan = biaya bahan + biaya tenaga kerja + biaya overhead
Contoh Case Mix Activity Based Costing:
Penghitungan Biaya Pelayanan Dokter tanpa laboratorium:
Seorang pasien kecelakaan, berobat ke sebuah klinik. Pasien mendaftarkan diri dengan
membayar Rp2.500, Setelah pemeriksaan dokter (biaya peralatan pemeriksaan Rp.2000),
luka yang diderita akan dijahit oleh dokter dan perawatnya sebanyak 5 jahitan. Biaya jahit
luka jahitan pertama Rp28.000 dan jahitan berikutnya Rp21.000. Biaya pelayanan dokter
Rp15.000, biaya perawat Rp5.000, dan biaya tenaga informasi/administrasi Rp1.000.
Kemudian, pasien tersebut diberikan obat anti nyeri dan obat pencegah infeksi yang diberikan
dengan harga Rp30.000. Berapa biaya pelayanan kesehatan bagi pasien tersebut?

62

Seandainya pasien tersebut memerlukan pemeriksaan laboratorium, maka rumus biaya


adalah:
Biaya = biaya pelayanan dokter + biaya pelayanan laboratorium
Penentuan Tarif dengan Double Distribution:
File excel : unitcost 2013 IRJ dan UGD
Soal Latihan:
Penghitungan Biaya Pelayanan Dokter dan laboratorium:
Seorang pasien kecelakaan, berobat ke sebuah klinik. Pasien mendaftarkan diri dengan
membayar Rp5.000, Setelah pemeriksaan dokter (biaya peralatan pemeriksaan Rp.4.000),
luka yang diderita akan dijahit oleh dokter dan perawatnya sebanyak 5 jahitan. Biaya jahit
luka jahitan pertama Rp30.000 dan jahitan berikutnya Rp25.000. Biaya pelayanan dokter
Rp35.000, biaya perawat Rp10.000, dan biaya tenaga informasi/administrasi Rp2.000.
Kemudian, pasien tersebut diberikan obat anti nyeri dan obat pencegah infeksi yang diberikan
dengan harga Rp70.000. Pasien dirujuk ke laboratorium untuk pemeriksaan Kolesterol dan
LED masing-masing biayanya Rp.75.000 dan Rp. 35.000. Berapa biaya pelayanan kesehatan
bagi pasien tersebut?Berapa harga yang harus dibayar pasien, jika rumah sakit mengambil
keuntungan sebesar 10%?

PERTEMUAN XIII
PEMBIAYAAN JASA PELAYANAN KESEHATAN
Regulasi Pembiayaan Jasa Pelayanan Kesehatan
Dalam pasal 65 UU no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, disebutkan bahwa
penyelenggaraan upaya kesehatan dibiayai oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Pemerintah berkewajiban memastikan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat
terutama masyarakat miskin.
63

Metode Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan


1. Pembayaran Restrospektif
Adalah pembayaran yang disetujui dan dilakukan setelah jasa dilakukan, teridiri
dari:
a. Payment per item
Merupakan metode pembayaran dengan cara pasien membayar secara penuh
kepada penyedia layanan kesehatan setelah layanan selesai dilakukan.
b. Payment per day
metode ini menyatukan semua jasa yang dilakukan setiap hari sehingga
pembayaran dilakukan secara lump sump untuk setiap hari rawat inap
2. Pembayaran prospektif
Adalah metode pembayaran yang disetujui dan dilakukan lebih lanjut sebelum jasa
dilakukan, tanpa mempedulikan biaya actual yang dikeluarkan oleh penyedia jasa
layanan kesehatan.
a.
Pembayaran kapitasi yaitu merupakan
pembayaran yang dilakukan dalam jumlah yang tetap per orang selama periode
waktut tertentu, misalnya satu tahun didasarkan pada demografi atau jenis
penyakit yang signifikan
b.
Pembayaran dengan anggaran global,
dimana penyedia layanan kesehatan diberi suatu anggaran pada awal tahun
untuk menutup semua layanan yang tersedia yang didasarkan pada anggaran
tahun sebelumnya.
c.
Pembayran casemix adalah pembayaran
bagi paket pelayanan atau episode pelayanan dimana daftar pembayaran tidak
berkaitan dengan biaya pelayanan sesungguhnya karena pembaran didasarkan
pada diagnose tertentu misalnya INA DRG.
Pembayaran tunggal
Pembayaran tunggal adalah penghitungan biaya jasa pada satu jenis jasa saja misalnya jasa
dokter, jasa obat saja atau jasa rawat inap saja.
Penentuan harga service cost satu kantong darah Rp 200.000 didasarkan pada regulasi seperti
keputusan gubernur DKI Jakarta Nomor 453/2006
Darah
Biaya pengelolaan:
1. Jasa Operasional
2. Administrasi
3. Bahan Habis Pakai

Gratis
Rp. 32.160
Rp. 11.126
Rp. 112.575
Rp. 159.361

Patokan harga ini disesuaikan dengan kebijakan rumah sakit dan kemudian diputuskan harga
service cost satu kantong darah Rp 200.000,Rincian bahan habis pakai:
a. Kantong darah
b. Reagensia gol. Darah
Dan uji cocok serasi
c. Tes 4 macam penyakit:
VDRL (syphilis)
HB Sag (hepatitis B)

Rp.29.179
Rp. 15.431
Rp. 1.150
Rp 9.775
64

Anti HCV (hepatitis C)


Anti HIV
Penyusutan Pemeliharaan
Alat

Rp. 39.000
Rp. 17.500
Rp. 3.500

Sistem Pembayaran Bagi Pasien Miskin


Sampai dengan tahun 2008 jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 60 juta
penduduk. Kriteria penduduk miskin:
a. Kriteria BPS: pemenuhan kebutuhan makanan <2100 kalori per hari per kapita
b. Kriteria bank dunia: Penghasilan < US $ 1,00 per kapita per hari
c. Kriteria keluarga sejahtera BKKBN
d. Tingkat pendidikan dan pendapatan pada umumnya rendah
e. Tingkat kesakitan, disabilitas dan kematian pada masyarakat miskin lebih tinggi dari
yang tidak miskin
f. Insiden dan prevalensi gizi buruk lebih tinggi
g. Perilaku sehat masih kurang, lingkungan hidup yang buruk (rumah, air bersih) dan
rendahnya akses pada pelayanan kesehatan modern
h. Produktivitas rendah karena derajat kesehatan rendah
Jenis jaminan kesehatan masyarakat miskin yang pernah atau sedang dilaksanakan
adalah:
Program kartu sehat dan SKTM
Program JPSBK, PD-PSE, PKPS-BBM
Pada tahun 2002 besarnya premi untuk program PKPS-BBM:
Pelayanan kesehatan dasar dan KB 10.000/kk/tahun
Biaya puskesmas Rp 150.000/pasien yang dirujuk
Biaya RS (sesuai alokasi PKPS-BBM pusat)
Program JKMM/Askeskin (melalui PT. ASkes)
Program Jamkesmas (dikelola langsung oleh Kemkes)
Program Gakinda/GakinkAb/Gakinkot (dikelola daerah)
Program kartu sehat dimulai tahun 1994 berdasarkan Kepmenkes No
1122/Menkes/SK/XI/1994 diberikan kepada keluarga miskin dengan prioritas desa
tertinggal untuk berobat ke puskesmas dan rumah sakit umum, imunisasi,
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan kehamilan dan persalinan, KB, pemeriksaan
gigi, pelayanan bedah tertentu, dan pertolongn gawat darurat.
Surat keterangan tidak mampu diberikan kepada keluarga misikin yang tidak
mendapatkan kartu sehat. SKTM dibuat setiap kali akan berobat meluai lurah/kepala
desa dancamat. Pengguna SKTM dapat dibebaskan biaya pengobatan 50% atau
seluruhnya sesuai kebijakan rumah sakit.

Sistem Pembayaran dengan Asuransi


Biaya kesehatan bagi setiap orang dapat menjadi sangat mahal bagi setiap orang oleh
karena itu asuransi kesehatan diperlukan. Menurut Gani, Ascobat dan Yalis Ilyas (2000)
65

dalam Indra Bastian (2008) bahwa Asuransi kesehatan memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai berikut:
1. Menyediakan perlindungan terhadap biaya perawatan medis
2. Menyediakan sejumlah uang sebagai pengganti pendapatan
3. Menyediakan pembayaran atas kerugian yang terjadi
Biaya kesehatan yang diatnggung pemerintah untuk masyarakat dari tahun ke tahun
semakin besar, misalnya pada tahun 1988/1989 biaya kesehatan sebesar 2,80 triliun
rupiah dan pada tahun 1994/1995 naik lagi menjadi 7,03 triliun dan akan terus meningkat
dari tahun ke tahun. Oleh karena itu pemerintah mengupayakan adanya asuransi
kesehatan bagi masyarakat. Berdasarkan Keppress No 230 tahun 1968 dibentuk BPDPK
(Badan penyelenggara dana pemeliharaan kesehatan) yang pada tahun 1992 berubah
menjadi PT Asuransi Kesehatan Indonesia (PT Askes) yang berkewajiban
menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi PNS dan keluarganya dan
penerima pensiun dengan kepersertaan bersifat wajib. Peserta dan keluarganya akan
mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit rujukan dengan
membayar biaya sebesra cost sharing (selisih biaya yang tidak ditanggung PT Askes)
Selain Askes contoh lain asuransi kesehatan dari pemerintah adalah Jamsostek dan
Jamkesmas.
Asuransi kesehatan swasta adalah kontrak perjanjian antara sebuah perusahaan asuransi
swasta kepada nasabahnya. Isinya kalau si nasabah mengalami resiko yang berhubungan
dengan kesehatannya maka perusahaan asuransi akan mengganti biaya kesehatan yang
dikeluarkan. Biaya yang ditangug dapat meliputi biaya pemeliharaan kesehatan, biaya
rawat jalan, biaya rawat inap, biaya obat, dan biaya operasi.
Prosedur klaim:
1. Peserta menanggung biaya terlebih dahulu (membayar premi asuransi) dan
mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi setelah perawatan atas dirinya telah
seelesai dilaksanakan
2. Biaya klaim akan dibayarkan sebesar 100% dari jumlah kuitansi dengan batasan
maksimal sesuai daftar rincian manfaat pertanggungan
3. Formulir klaim yang diisi dan ditandatangani oleh dokter yang melakukan perawatan
lengkap dengan diagosa, nama peserta dan nomor kartu peserta dan ditandatangani
oleh peserta yang bersangkutan:
a. Perincian biaya perawatan dari rumah sakit (untuk santunan rawat inap dan
persalinan)
b. Kuitansi asli dari rumah sakit atau dokter yang merawat
c. Kuitansi asli dari apotek berikut salinan resep dokter yang merawat
Syarat pengajuan klaim:
1. Kuitansi Asli dari Rumah Sakit
2. Khusus untuk pemeriksaan diagnostic/laboratorium/fisioterafi, peserta harus
melampirkan dokumen tambahan:
a. Surat rujukan dari dokter yang merawat
b. Kuitansi asli dari tempat pemeriksaan
c. Perincian biaya dan salinan hasil pemeriksaan diagnostic
3. Premi telah lunas dibayar pada saat klaim diajukan
4. Photo copi Kartu Asuransi atau Identitas nomor polis

66

Pelayanan Provider:
Peserta dapat mengajukan klaim dan langsung mendapatkan perawatan yang dibutuhkan pada
rumah sakit yang terdaftar pada jaringan provider perusahaan asuransi. Setelah mendapatkan
perawatan peserta wajib menandatangani formulir klaim yang telah diisi oleh dokter dan
kuitansi perawatan atau pembelian obat yang telah diterbitkan oleh provider.
Manfaat Asuransi kesehatan bagi perusahaan (peserta):
1. Realisasi biaya kesehatan karyawan tercatat secara detail yang memungkinkan
dilakukan analisis kenaikan biaya bagi perusahaan
2. Jaminana kesehatan dilimpahkan kepada asuransi sebagai pihak yang ahli dalam
mengelola resiko
3. Resiko yang terjadi pada satu perusahaan akan disebarkan kepada banyak perusahaan
lainnya
4. Independensi dalam verifikasi klaim
5. Perusahaan akan focus pada corebussinesnya
6. Rasionalisasi biaya kesehatan
7. Anggaran biaya kesehatan karyawan lebih terkendali karena resiko dan tren dikelola
lebih baik
Hal-hal yang merupakan pengecualian dalam asuransi kesehatan:
1. Segala jenis perawatan yang tidak dijamin dalam polis (nota perikatan) asuransi
2. Kecelakaan atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
3. Perawatan gigi
4. Perawatan cosmetic surgery
5. Jenis perawatan yang bersifat eksperimen
6. Perawatan akupuntur
7. General check up
8. Akibat perang atau bertugas aktif di militer atau angkatan bersenjata dari suatu
Negara, hur hara, pemberontakan, tindakan criminal (aktif dan pasif) atau sejenisnya
9. Cedera yang diperbuat sendiri
10. Penyakit akibat penggunaan alcohol, narkotik, psikotropika, dan sejenisnya
11. Olahraga tertentu, penyakit AIDS, HIV, dan berbagai penyakit akibat hubungan
seksual
12. Segala jenis perawatan yang terkait dengan infertilitas
13. Segala jenis perawatan yang bersifat pribadi, seperti terapi pijat
14. Segala jenis perawatan di luar wilayah Indonesia

Sitem pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan


1. Sistem pembayaran berdasarkan Charge (upaya pengembalian yang reasonable oleh
rumah sakit dan mempercayakan pasar/pasien untuk memastikan bahwa keuntungan
tidak berlebihan), terdiri dari tiga metode:
a. Metode historical/market/payor
Dalam metode ini charged yang ditentukan harus mencakup biaya yang tekait
dengan persediaan, perlengkapan, tenaga kerja, dan modal kerja dan juga
mencukupi keuntungan untuk memastikan kompensasi staf yang ada saat ini, dan
menjaga teknologi serta fasilitas
b. Metode weight average
67

Metode ini dapat diterapkan dalam contoh berikut: misalnya sebuah klinik
kesehatan mengharapkan 10.000 pengunjung dan mengantisipasinya dengan uang
sebesar $1.000.000, maka charged untuk setiap kunjungan rata-rata $100. Jika
kunjungan diaktegorikan ke dalam tiga jenis yakni kunjugan singkat dengan
volume 6.000 dengan bobot 1, kunjungan rutin dengan volume 3.000 dengan
bobot 2, dan kunjungan kompleks 1.000 dengan bobot 4, maka kunjungan yang
dibobot menjadi 16.000 dan charged yang dibobot per kunjungan menjadi $62,5.
c. Metode margin
Metode margin pada dasarnya menggunakan pendekatan charged berdasarakan
cost dan keuntungan yang diinginkan.
2. Sistem Pembayaran Tetap, contohnya adalah INA DRG dimana tariff yang
ditanggung pasien ditetapkan secara flat di awal berdasarkan dignosa penyakit tanpa
memperhatikan lama perawatan, sehingga klaim dapat diajukan lebih cepat.

68

PERTEMUAN XIV
AUDIT LAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA KESEHATAN

1. Akuntabilitas
kesehatan

dalam

pelayanan

organisasi

pelayanan

Salah satu instumen akuntabilitas organisasi kesehatan adalah


audit. Audit yaitu suatu proses sistematis secara objektif dalam
penyediaan dan evaluasi bukti- bukti yang berkenaan dengan asersi
tentang kejadian dan kegiatan guna memastikan derajat atau
tingkat hubungan asersi tersebut dengan keriteria yang ada serta
menkomunikasikan hasil yang di peroleh tersebut kepada pihakpihak yang berkepentingan.
2. Audit pada program kesehatan
Audit program yakni audit yang menelaah secara sistematik
kegiatan organisasi
a. Audit laporan keuangan:
Pemakai informasinya tidak hanya organisasi, tetapi juga
pihak luar organisasi
b. Audit kinerja kesehatan (non keuangan):
Dilakukan oleh auditor internal dari suatu organisasi, ada tiga
keriteria pengukuran
Yang penting yaitu ekonomis, efesiensi , dan efektif
3. Program audit kesehatan
a. Siapa yang melakukan audit organisasi penyedia layanan
kesehatan?
Organisasi penyedia layanan kesehatan (RS, puskesmas,
poliklinik / praktek bersama, praktek perseorangan, apotek)
pada dasarnya dapat dilakukan oleh audit internal maupun
external, dalam bidang audit laporan keuangan, hampir
semua jasa menggunakan audit eksternal.
Proses pengujian dalam audit laporan keuangan ini
memungkinkan akuntan publik independen yang bersertifikat
untuk mengeluarkan suatu pendapat atau opini.
b. Audit laporan keuangan kesehatan
Definisi audit
suatu proses sistematik secara objektif untuk melekukan
penelitian dan evaluasi bukti-bukti yang berkenan dengan
pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi guna
memastikan drajat atau tingkat hubungan antara pernyataan
69

tersebut dengan keriteria yang ada serta mengkomunikasika


hasil yang di peroleh tersebut kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.

Program audit laporan keuangan meliputi unsur-unsur:


o Segmen laporan keuangan
o Pengendalian internal mengenai ketaatan terhadap
peraturan per undang-undangan yang berlaku.
o Pengendalian atau pengawasan internal atas penyusun
laporan keuangan dan pengamanan aktiva
o Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan dugaan kecurangan.
Pekerjaan lapangan audit laporan keuangan
pekerjaan mengumpulkan, memperoleh, dan mengevaluasi
bukti-bukti, tujuanya : memberikan pendapat atas keuangan
laporan keuangan organisasi.
Kecukupan bukti
Faktor-faktor yang mempenagruhi kecukupan bukti:
o Materialitas
o Risiko audit
o Faktor-faktor ekonomi
o Ukuran dan karakteristik populasi
Faktor yang mempengaruhi kompotensibukti audit:
o Relevansi bukti
o Sumber imformasi bukti
o Ketepatan waktu
o Objektivitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi dasar-dasar yang memadai
laporan keuangan:
o Pertimbangan profesional auditor
o Integritas pengurus struktural organisasi
o Transaksi yang terjadi di organisasi
o Kondisi keuangan
Prosedur untuk menghimpun bukti audit:
o Inspeksi;
o Pengamatan;
o Pengajuan pertanyaan;
o Konfirmasi;
70

Prosedur penghimpun bukti audit


Prosedur yang adpat digunakan untuk memperoleh bukti audit
adalah:
o Pemeriksaan pisik
o Konfirmasi
o Inspeksi
o Penelusuan
o Pengusutan (tracing)
o Penghitungan kembali (referformance)
o Pengajuan pertanyaan (inquiry)
o Obsevasi
o Proses analisis
Jenis-jenis bukti audit diantaranya : bukti fisik, bukti
konfirmasi, bukti dokumenter, catatan akuntansi,bukti syarat
pernyataan tertulis, bukti matematis, bukti lisan, bukti analitis
dan perbandingan, struktur pengendalian internal.
Opini atas hasil laporan keuangan
Enam Jenis pendapat auditor :
o Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)
o Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tambahan
kata-kata penjelas
o Pendapat wajar dengan pengecualian (qulified opinion)
o Pendapat tidak wajar (adverse opinion)
o Pernyataan tidak memberikan pendapat (disklaimer of
opinion atau no opinion)
o Pendapat tidak penuh

71

GAMBAR LAPORAN KEUANGAN

72

c. Audit kinerja kesehatan


73

Mencakup audit ekonomi, efesiensi, dan program


Program audit kinerje kesehatan untuk menigkatkan tingkat
akuntabilitas organisasi dan memudahkan pengambilan
keputusan oleh pihak yang bertanggug jawab untuk
mengawasi atau memprakarsi tindakan koreksi.
Standar umum
o Staf yang melakukan audit harus secara kolektif harus
memiliki kecakapan profesional yang memadai untuk tugas
yang di syaratkan.
o Harus independen, bebas dari gangguan independensi.
o Auditor wajib menggunakan kemahiran dan profesionalnya
o Harus memiliki sistem pengendalian internal yang
memadai (dalam organisasi)
o Laporan audit harus menyatakan bahwa audit tersebut di
lakukan sesuai dengan prinsif akutansi baku.
Lima elemen temuan yang paling efektif:
Kondisi;
Keriteria;
Sebab;
Akibat;
Rekomendasi;
Temuan kinerja non keuangan :

74

4. Simulasi audit pada organisasi kesehatan(rumah sakit)


Berikut merupakan laporan RSUD harapan kami:
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HARAPAN KAMI
NERACA
PER 31 DESEMBER 2007
Uraian
Akhir
Awal
Selisih
Periode
Periode
Kas
Piutang
Sediaan Bahan Habis Pakai
(BHP)
Peralatan
Kendaraan
Bangunan Gedung
Tanah
Jumlah Aktiva

4.500.000
1.000.000
11.000.000
20.000.000
50.000.000
60.000.000
75.000.000
221.500.000

Hutang Lancar
R/K Pemda
Akumulasi Surplus/Defisit

8.500.000
200.000.000
13.000.000

Jumlah Pasiva

221.500.000

2.500.000
1.000.000
5.000.000
20.000.000
50.000.000
60.000.000
75.000.000

2.000.000
6.000.000
-

213.500.00
8.000.000
0
8.500.000
205.000.00 (5.000.000)
0 13.000.000
0
213.500.00
8.000.000
0

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HARAPAN KAMI


LAPORAN AKTIVITAS
PER 31 DESEMBER 2007
Pendapatan
Pendapatan PRI
15.000.000
Jumlah Pendapatan
15.000.000
Belanja
Belanja Pemeliharaan
Jumlah Belanja

2.000.000
2.000.000

Surplus/Defisit Tahun ini

13.000.000

Surplus/Defisit Awal Periode

Akumulasi Surplus/Defisit

13.000.000

75

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HARAPAN KAMI


LAPORAN ARUS KAS
SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007
Surplus/(Defisit dari Aktivitas Biasa
13.000.000
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Kenaikan Pembayaran Uang
Muka
Kenaikan dalam Piutang
Kenaikan dalam Hutang Lancar
Arus Kas dari Aktifitas Investasi
(6.000.000)
Kenaikan Sediaan Bahan Habis
Pakai
Kenaikan Peralatan Kantor
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Pinjaman Jangka Panjang DN
(5.000.000)
Pinjaman Jangka Panjang LN
Penurunan R/K Pemda
Kenaikan Kas
2.000.000
Saldo Kas Awal

2.500.000

Saldo Kas Akhir

4.500.000

RSUD harapan kami


Lapporan perubahaan ekuitas
Periode 1 januari sampai 31 desember 2007
Ekuitas awal periode
Rp 205.000.000
Di tambah akumulasi surplus/defisit
Rp
13.000.000
Ekuitas akhir periode
Rp 218.000.000
Jika di lakukan trecing pada kertas kerja dan buku besar serta jurnal
sebelumnya, hasilnya dapat di lihat sebagai berikut:

76

KERTAS KERJA NERACA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HARAPAN KAMI


Nama Rekening
Kas
Piutang
Sediaan BPH
Peralatan
Kendaraan
Bangunan Gedung
Tanah
Hutang Lancar
R/K Pemda
Pendapatan RI
Biaya Pemeliharaan

Neraca Saldo
Debet
4.500.000
1.000.000
11.000.000
20.000.000
50.000.000
60.000.000
75.000.000

Laporan Surplus/Defisit

Kredit

Debet

8.500.000
200.000.000
15.000.000
2.000.000
223.500.00
0

2.000.000
2.000.000

223.500.00
0

Akumulasi
Surplus/Defisit

13.000.000

Kredit

Lap. Posisi Keuangan


(Neraca)
Debet
Kredit
4.500.000
1.000.000
11.000.000
20.000.000
50.000.000
60.000.000
75.000.000
8.500.000
- 200.000.000

15.000.000
15.000.000
13.000.000
221.500.00 221.500.00
0
0

77

BUKU BESAR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KAS
Tanggal
1
1
2
3
4
5

Keterangan
Saldo Awal
SP2D Belanja Barang
Sediaan Obat-obatan
Pendapatan Pasien RI
Setor Pendapatan PRI
Belanja Pemeliharaan

PIUTANG
Tanggal
1

Keterangan
Saldo Awal

SEDIAAN BPH
Tanggal
Keterangan
1
2

Saldo Awal
Obat-obatan

PERALATAN KANTOR
Tanggal
Keterangan
1

Saldo Awal

KENDARAAN
Tanggal
1

Keterangan

Saldo Awal

Ref

Debet

So

2.500.00
0
10.000.0
00

Kredit

6.000.00
0

15.000.0
00

15.000.0
00
2.000.00
0

Ref

Debet

Kredit

So

1.000.00
0

Ref

Debet

So

5.000.00
0
6.000.00
0

Ref

Debet

So

20.000.0
00

Ref

Debet

So

50.000.0
00

78

Saldo
2.500.00
0
12.500.0
00
6.500.00
0
21.500.0
00
6.500.00
0
4.500.00
0
Saldo
1.000.00
0

Kredit

Saldo
5.000.00
0
6.000.00
0

Kredit

Saldo
20.000.0
00

Kredit

Saldo
50.000.0
00

BANGUNAN GEDUNG
Tanggal
Keterangan
1

Saldo Awal

TANAH
Tanggal
1

Keterangan
Saldo Awal

HUTANG LANCAR
Tanggal
Keterangan
1

1
2
3

Ref

Saldo Awal
SP2D Belanja Barang
Setor
Pendapatan
PRI

So

So

60.000.0
00

Ref

Debet

So

75.000.0
00
Debet

Debet

15.000.0
00

Ref

Ref

Kas

Saldo
75.000.0
00

Kredit

Saldo

8.500.00
0

(8.500.00
0)

Kredit

Saldo

205.000.0 (205.000.00
00
0)
10.000.00 (215.000.00
0
0)
(200.000.00
0)

Debet

Debet
2.000.00
0

79

Saldo
60.000.0
00

Kredit

Kas

BELANJA PEMELIHARAAN
Tanggal
Keterangan
5

Kredit

So

Keterangan

PENDAPATAN PRI
Tanggal
Keterangan

Debet

Ref

Saldo Awal

R/K PEMDA
Tanggal

Ref

Kredit

Saldo

15.000.0
00

15.000.0
00

Kredit

Saldo
2.000.00
0

JURNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Tgl
Nama Rekening
.
1
Kas
R/K Pemda
2
3
4
5

Debet

Kredit

10.000.00
0

10.000.000

Sediaan BPH Obat-obatan


Kas

6.000.000

Kas
Pendapatan Pasien Rawat Inap

15.000.00
0

15.000.000

R/K Pemda
Kas

15.000.00
0

15.000.000

Belanja Pemeliharaan
Kas

2.000.000

6.000.000

2.000.000

80

EKONOMI KESEHATAN
(DASAR AKUNTANSI KESEHATAN)

HAND OUT

OLEH:
NUR ALI, SE, MM
NIDN: 0409017801

POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG


2012

81

Anda mungkin juga menyukai