Koperasi: Bentuk kerja sama dalam usaha yang dimiliki anggota dan untuk
kesejahteraan anggota.
PERTEMUAN II
SIFAT DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI KESEHATAN
A. SIFAT DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI KESEHATAN
PENDAHULUAN
Dasar dari diadakannya program pelayanan kesehatan adalah pembukaan UndangUndang Dasar 1945 dan Undang-Undang turunannya misalnya undang-undang No 9
tahun 1990 tentang pokok-pokok kesehatan, yang menyatakan bahwa setiap warga
negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Visi Kementerian
Kesehatan tahun 2005-2010 adalah Indonesia Sehat Tahun 2010 dengan misi:
1. Mengerakan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,
dan terjangkau
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya
Sejak pergantian menteri dari Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.J kepada Dr. dr.
Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH tahun 2009, maka visi kementerian
kesehatan pun berubah menjadi Mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri
dan berkeadilan.
PEMAHAMAN DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI KESEHATAN
1. Harus dipahami bahwa tugas dan fungsi organisasi pelayanan kesehatan adalah
menjadi salah satu agent of public service bagi sebuah masyarakat, dengan ruang
lingkup sebagaimana organisasi pada umumnya yakni memiliki tujuan, sasaran,
program, dan agenda kegiatan untuk masyarakat yang akan dilayaninya.
2. Pengelolaan organisasi kesehatan sangat berkaitan erat dengan perencanaan,
penganggaran, dan pelaksanaan seluruh kegiatan di dalam organisasi tersebut
termasuk dengan pertanggungjawabannya.
SIFAT ORGANISASI KESEHATAN DARI ASPEK AKUNTANSI
Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan
transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi yang dijadikan sebagai informasi
dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan
(American Accounting Association, 1966).
Mengapa akuntansi diperlukan untuk organisasi kesehatan?
1. Karena peran akuntansi sebagai penyedia informasi kuantitatif
2. Karena Globalisasi perekonomian dunia menyebabkan perkembangan dunia usaha
sehingga memerlukan transfaransi informasi
Organisasi kesehatan memiliki karakter sebagai lembaga pelayanan publik di bidang
kesehatan yang berada di bawah naungan pemerintah atau swasta yang melayani
Dalam .000
Aktiva
Passiva
1,
000
3,
000
5,
000
9,
000
Tanah
Gedung
80,0
00 Modal Saham
50,0 Laba Ditahan
Kas
Piutang
Persediaan
Hutang Lancar
Hutang Jangka
Panjang
20,
000
70,
000
Total Hutang
90,
000
50,
000
21,
Peralatan dan
Mesin
(Akumulasi
Penyusutan)
Total Aktiva Tetap
Total Aktiva
00
30,0
00
000
(8,000)
152,0 Total Modal
00 Sendiri
161,
000 Total Passiva
71,
000
161,
000
Analisis:
Rasio Lancar = (Total Aktiva Lancar/Total Hutang Lancar) x100%
= (9.000.000/20.000.000) x 100%
=
Rasio lancar yang aman = minimal 100%, maximal 200%.
Struktur Modal = (Hutang Jangka Panjang/ Total Modal Sendiri) x 100%
Struktur Keuangan = (Total Hutang / Total Modal Sendiri) x 100 %
Rasio yang aman = jumlah total hutang tidak melebihi 50% dari total modal sendiri
Rasio Solvabilitas = (Total Aktiva/total hutang) x 100%
Rasio lancar yang aman = minimal 100%
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
UNDANG-UNDANG KESEHATAN:
Undang-undang kesehatan No 23 tahun 1992 menggambarkan:
Cita-cita bangsa Indonesia; pembukaan UUD 1945
Pembangunan kesehatan; pencapaian keasadaran, kemauan dan kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk agar derajat kesehatan yang optimal tercapai.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan; peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif)
Peran serta aktif masyarakat dan swasta; mitra pemerintah
Pengaturan untuk melindungi pemberi dan penerima layanan kesehatan
Perangkat hukum kesehatan yang dinamis
UNDANG-UNDANG PRAKTEK KEDOKTERAN;
Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang UU kedokteran meliputi:
Tujuan praktek kedokteran; ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan,
dan keselamatan pasien.
Pembentukan konsil kedokteran dan kedokteran gigi
Registrasi dokter dan dokter gigi
Penyusunan, penetapan, dan pengesahan standar pendidikan profesi dokter dan dokter
gigi
Penyelenggaraan praktek kedokteran
5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
3.
4.
Organisasi Pelayanan kesehatan yang dimaksud disini adalah suatu lembaga atau institusi
yang berbadan hukum, yang kegiatan operasionalnya adalah memberikan pelayanan
kesehatan maupun memproduksi obat.
PARA PELAKU PELAYANAN KESEHATAN
Dalam PP No. 32 tahun 1996 pada Bab I, Pasal 1, ayat 1; Tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan jenis tertentu di bidang kesehatan; sehingga
orang tersebut memiliki kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
Dokter
Dokter adalah orang yang bertugas menyembuhkan orang-orang yang sakit dengan
kemampuan khusus dan memiliki gelar dalam bidang kedokteran. Dan berprofesi sebagai
pelayan kesehatan (health care provider).
Pengelompokkan dokter secara umum:
a. Dokter Umum memeriksa segala jenis penyakit secara umum
b. Dokter spesialis mempunyai keahlian dalam bidang medis secara spesifik
c. Dokter Bedah mempunyai keahlian khusus dalam bidang bedah
d. Dokter Gigi Mempunyai keahlian khusus dalam bidang gigi
Contoh gelar dokter spesialis di Indonesia:
Sp.A Spesialis Anak
Sp.An- Spesialias Anastesi
Sp.And Spesialias Andrologi
Sp.B- Spesialias Bedah
Sp.B KBD Spesialis bedah bagian pencernaan
Sp.B.Onk Spesialis bedah onkologi
Sp. BA- Spesialis Bedah Anak
Sp.BO Spesialis Bedah Orthopedi
Sp.BM- Spesialias Bedah Mulut
Sp.BP Spesialis Bedah Plastik
Sp.BTKV-Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
dll
Perawat
Keperawatan adalah diagnosis penanganan respons manusia terhadap masalah kesehatan
aktual maupun potensial. Dalam dunia keperawatan modern respon manusia
didefinisikan sebagai pengalaman dan respons orang terhadap sehat dan sakit, dimana hal
ini merupakan suatu fenomena perhatian perawat.
Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin Nutrix yang berarti memelihara atau merawat.
Menurut Harleyy (1997) perawat adalah seseorang yang berperan dalam memelihara atau
merawat, membantu, dan melindungi seseorang dari sakit, injuri serta proses penuaan.
Perawat profesional menurut Depkes RI (2002) adalah perawat yang bertanggung jawab
dan berwenang untuk memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya.
7
Sampai dengan tahun 2008 tenaga perawat di Indonesia yang terdata di Departemen
Kesehatan adalah 40.268 orang (35.673 lulusan SPK, dan 4.595 lulusan D3).
Asuhan keperawatan
Adalah kegiatan profesional perawat yang dinamis kreatif, dan berlaku dalam rentang
kehidupan serta keadaan (Carpenito,1998), dengan tahapan: pengkajian, diagnosis
keperawatan, rencana, implementasi, dan evaluasi.
Peran dan fungsi perawat
Fungsi perawat adalah melakukan pengkajian atas kondisi individu baik sehat maupun
sakit, dimana segala aktivitas yang dilakukan berguna untuk pemulihan kesehatan.
Aktivitas ini dikerjakan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan dilakukan dengan
berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian pasien secepat mugkin; yaitu dalam
bentuk proses keperawatan yang terdiri dari tahap pengkajian, identifikasi masalah
(diagnosis keperawatan), perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Keperawatan merupakan profesi, menurut World Medical Association (1991) profesi
perawat yakni enhancing the quality of life and the health status of all people dengan
demikian profesi perawat berperan besar meningkatkan kualitas hidup serta derajat
kesehatan masyarakat secara keseluruhan, sehingga dalam menjalankan profesinya
perawat harus mengikuti kode etik keperawatan.
Ahli Gizi (Nutrisionis)
Ahli gizi adalah seseorang yang diberi tugas, wewenang dan tanggungjawab penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayan
gizi, makanan, serta dietetik, baik di masyarakat maupun di rumah sakit dan unit
pelaksana kesehatan lainnya, dan berpendidikan dasar akademi gizi (Direktorat Gizi
Departemen Kesehatan RI, 2003).
Dietesien adalah seorang nutrisionis yang telah mendalami
pengetahuan dan
keterampilan dietetik, baik melalui lembaga pendidikan formal maupun pengalaman
bekerja dengan masa kerja minimal satu tahun, atau mendapat sertifikat dari Persatuan
Ahli Gizi Indonesia (Persagi) dan bekerja di unit pelayanan yang menyelenggarakan
terapi dietetik (Direktorat Gizi Depkes RI, 2003).
Tugas Pokok Nutrisonis:
1. Melaksanakan pelayanan di bidang gizi, makanan, dan dietetik yang meliputi
pengamatan, penyusunan program, pelaksanaan, penilaian gizi bagi perorangan,
kelompok, dan masyarakat, maupun di rumah sakit.
2. Pelayanan gizi meliputi mempersiapkan perangkat lunak pelayanan gizi,
melaksanakan pengamatan masalah gizi, menyiapkan penanggulangan masalah gizi,
melaksanakan pelayanan gizi, memantau pelaksanaan pelayanan gizi, dan melakukan
evaluasi di bidang pelayanan gizi
Dengan demikian nutrisionis merupakan profesi sebagaimana profesi kesehatan
lainnya yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang terarah,
terencana, terus menerus, dan berjenjang dan memiliki kode etik profesi (Susman
1966).
Ahli Peralatan Kedokteran
Ahli peralatan kedokteran berperan membantu dokter dan perawat dalam memfungsikan
alat-alat kedokteran, baik dalam pengadaan, penggunaan, maupun pemeliharaan
peralatan tersebut.
Manajemen
Manajemen adalah Pengelola Pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit, Puskesmas,
Klinik praktek dokter bersama, Praktek Bidan, Maupun Apotek. Manajemen pelayanan
kesehatan harus mampu menyesuaikan setiap sumber daya untuk menentukan kinerja
organisasi pelayanan kesehatan yang dikelolanya. Manajemen harus dapat terus
menjalankan organisasi kesehatan yang dipimpinnya dalam hal keuangan, efektif dalam
biaya dan sensitif terhadap kebutuhan pasiennya yang dipengaruhi oleh sikap pekerja,
informasi yang efektif, sistem pemrosesan, penjadwalan, koordinasi, dan komunikasi
antar bagian.
RUMAH SAKIT
Sifat dan Karakteristik
Definisi:
Menurut WHO sebagaimana termuat dalam WHO Technical report series No. 122/1957:
Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan
fungsi menyediakan pelayanan kesehatan paripurna, kuratif, dan preventif kepada
masyarakat, serta pelayanan rawat jalan yang diberikannya guna menjangkau keluarga di
rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta
penelitian bio-medik.
Fungsi utama rumah sakit: sebagai sarana pelyanan kesehatan maupun bagian mata
rantai rujukan pelayanan kesehatan.
Perkembangan rumah sakit:
Sejalan dengan kemajuan perkembangan ilmu serta teknologi kedokteran, rumah sakit
telah berkembang dari suatu lembaga kemanusiaan, keagamaan, dan sosial yang
murni, menjadi suatu lembaga yang lebih mengarah dan lebih berorientasi kepada
bisnis, terlebih setelah para pemodal diperbolehkan untuk mendirikan rumah sakit di
bawah badan hukum yang bertujuan mencari laba (profit). Rumah sakit merupakan
suatu lembaga yang padat modal, padat karya, padat ilmu pengetahuan serta teknologi,
dimana untuk mencapai profesionalisme yang tinggi memerlukan profesionalisme yang
andal dalam hal pengelolaan lembaga bisnis yang modern. Namun UU no. 32 tahun 1992
tentang kesehatan dalam BAB III, pasal 8 dan BAB VI pasal 57 mewajibkan peran serta
masyarakat dalam berbagai penyelenggaraan upaya kesehatan untuk selalu
memperhatikan fungsi sosialnya. Demikian pula Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh
Indonesia (PERSI) dalam Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI) menetapkan
rumah sakit sebagai unit sosio ekonomi yang majemuk.
Sistem pengelompokan rumah sakit:
Menurut Asosiasi Rumah Sakit Amerika/American Hospital Association (AHA),
klasifikasi rumah sakit terbagi menjadi rumah sakit pemerintah (komunitas), dan
non pemerintah (non komunitas)
Menurut kepemilikan atau kontrol atas kebijakan dan cara operasional rumah
sakit, menurut cara ini rumah sakit terbagi menjadi: (1) RS pemerintah non
federal, (2) rumah sakit non pemerintah nirlaba, (3) rumah sakit yang dimiliki
investor, (4) rumah sakit pemerintah daerah
9
Menurut rata-rata lama tinggal, rumah sakit terbagi menjadi rumah sakit jangka
pendek dan rumah sakit jangka panjang. Menginap dikatakan singkat jika kurang
dari 30 hari, tetapi jika rata-rata tinggal lebih dari 30 hari dikatakan lama.
Rumah sakit juga dikelompokan berdasarkan jumlah tempat tidur, misalnya: 6-24
TT, 25-49TT, 50-99TT, 100-199TT, 200-299TT, 300-399TT, 400-499TT, dan
500TT atau lebih.
Rumah sakit juga dikelompokkan berdasarkan rumah sakit yang terakreditasi dan
yang tidak.
Rumah sakit juga dikelompokkan berdasarkan pendidikan dan non pendidikan
Tujuan Organisasi
Rumah sakit yang ideal adalah tempat dimana orang-orang yang sakit biasanya mencari
dan menerima perawatan, disamping memberikan pendidikan klinis kepada para
mahasiswa kedokteran, perawat, serta seluruh ahli kesehatan.
Modal
Modal rumah Sakit berasal dari APBN untuk Rumah Sakit Pusat atau APBD untuk
rumah sakit daerah. Sedangkan rumah sakit swasta modalnya berasal dari pemilik yang
biasanya berbentuk yayasan. Pembiayaan rumah sakit secara kontemporer sudah
melibatkan peran serta perusahaan asuransi dari swasta.
Pertanggungjawaban
Bukti laporan pertanggungjawaban rumah sakit adalah laporan akhir yang tediri dari
laporan alokasi dana, laporan pendapatan, dan laporan pengeluaran kepada pemerintah
setempat. Sedangkan rumah sakit swasta memberikan laporan akhir kepada
yayasan/badan yang menaunginya.
Etika Rumah Sakit
Etika rumah sakit adalah etika terapan atau etika praktis yaitu moralitas atau etika umum
yang diterapkan pada isu-isu praktis, seperti perlakuan terhadap etnis minoritas, keadilan
untuk kaum perempuan, penggunaan hewan untuk bahan makanan dan bahan penelitian,
pelestarian lingkungan hidup, aborsi, dan kewajiban bagi yang mampu untuk membantu
yang tidak mampu.
Moralitas adalah sistem nilai atau konsensus sosial tentang penilaian baik buruknya
motivasi, perilaku, dan perbuatan tertentu.
Asas-Asas etika:
1. Beneficience (Kewajiban untuk berbuat baik);
2. Normal efecience (Kewajiban untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan
orang lain);
3. Respect for person (menghormati manusia);
4. Justice (Keadilan)
Komponen etika Rumah Sakit terdiri dari etika administratif dan etika biomedis.
Contoh Isu-Isu etika administratif: Kepemimpinan manajemen di rumah sakit, privasi
pasien, persetujuan tindakan medis (informed consent).
10
Contoh Isu-Isu Bio medis atau bioetika; kegiatan rekayasa genetik, teknologi reproduksi,
eksperimen medis, donasi dan transpalasi organ tubuh, penggantian kelamin, kloning,
malpraktek.
Bioetika menurut International Association of Bio Ethics adalah Studi tentang isu-isu
etis, sosial, hukum, serta isu-isu lain yang timbul dalam pelayanan kesehatan dan ilmuilmu biologi.
Malpraktek adalah istilah hukum yang berarti kesalahan dalam menjalankan profesi.
Seorang dokter dianggap melakukan malpraktek apabila ia tidak memeriksa, tidak
membuat penilaian, tidak melakukan tindakan, atau tidak menghindari tindakan tertentu,
sedangkan dokter-dokter yang baik, pada situasi yang sama, akan melakukan
pemeriksaan, membuat penilaian, melakukan tindakan, atau menghindari tindakan
tertentu.
Etika di rumah sakit adalah etika institusi, dimana kewajiban dan tanggug jawab bersifat
institusional, sehingga jika ada malpraktek atau pelangaran etik di rumah sakit, maka
eksekutif puncak lah yang bertanggung jawab.
PELAYANAN RUMAH SAKIT
Untuk meningkatkan kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap, maka isu pelayanan
rumah sakit merupakan isu yang sangat penting. Pelayanan rumah sakit harus mampu
menciptakan kepuasan pasien yang dapat diperoleh dari; gedung rumah sakit yang
megah dan bersih, peralatan kedokteran yang canggih, tenaga yang terampil, dan
pelayanan yang ramah, sopan, santun, gesit, terampil, serta peduli dengan keluhan
pasien.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh manajmen rumah sakit untk menciptakan pelayanan
yang berkarakter:
1. Terhadap karyawan; melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berhubungan
dengan pembentukan karakter yang baik.
2. Terhadap pasien; pasien dapat mengetahui hak dan kewajibannya, peraturan
mengenai hak dan tanggungjawab pasien harus dipasang dan diumumkan ditempatempat yang mudah dibaca oleh pasien.
3. Terhadap pihak manajemen sendiri: membuka diri terhadap setiap kritikan baik, dari
karyawan maupun pasien, senantiasa memperbaiki tingkat kesejahteraan karyawan,
dan secara berkala mengevaluasi dan memperbaiki kebijakannya.
SIKLUS AKTIVITAS RUMAH SAKIT
Sebuah rumah sakit mempunyai siklus aktivitas sebagai berikut:
1.
Melakukan tindakan-tindakan medis seperti pemeriksaan, pengobatan, dan
perawatan kesehatan masyarakat
2. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga medis, ahli dan paramedis, baik
yang diselenggarakan sendiri maupun bersama dengan instansi lainnya
3. Mengadakan dan melakukan penelitian
4. Melakukan koordinasi dengan rumah sakit cabang atau institusi lainnya
5. Melakuakan penyuluhan atau seminar kesehatan kepada masyarakat umum
PUSKESMAS
Sifat dan Karakteristik Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi kesehatan fungsional yang
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk pelayanan kesehatan dasar, dan melaksanakan pembinaan peran
serta masyarakat serta pengembangan upaya kesehatan yang mempunyai wilayah kerja
11
tertentu, biasanya melayani satu kecamatan, dan sebagian besar pengobatan yang
diberikan bersifat umum.
Tujuan Organisasi
Memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terpadu, dapat diterima dan
terjangkau oleh masyarakat, melibatkan peran serta masyarakat, menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan, serta teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat
dipikul pemerinth dan masyarakat.
Modal
Puskesmas memerlukan biaya operasional untuk pengadaan persediaan obat/farmasi,
imunisasi dan kebutuhan medis lainnya. Biaya operasional ini diperoleh dari Pemerintah
pusat yang diserahkan pemeritah pusat kepada pemerintah daerah dalam bentuk Dana
Alokasi Umum (DAU), juga mendapatkan dana dari APBD Kabupaten/Kota.
Pertanggungjawaban
Puskesmas bertanggungjawab kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan
melaporkan kegiatan usahanya melali SP2TP yakni Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas. SP2TP adalah pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga,
dan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Khusus dalam pertanggungjawaban penerimaan
dan pemakaian dana Puskesmas mengikuti ketentuan PP no 24 tahun 2005 tentang
standar akuntansi pemerintah.
Stuktur Organisasi Puskesmas
Puskesmas merupakan lembaga resmi pemerintah yang berada di bawah naungan Dinas
Kesehatan Kecamatan, pada umumnya memiliki sturktur organisasi sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas (dokter Umum)
2. Tata Usaha (Administrasi, Rencana terpadu, dan Keuangan)
3. Subsie perawatan dan pengobatan
4. Subsie KIA-KB (kesehatan ibu anak-Keluarga Berencana)
5. Subsie P2M (Pencegahan Penyakit Menular)
6. Subsie Kesehatan Lingkungan
7. Subsie Pendidikan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan Puskesmas
Puskesmas melayani pemeriksaan kesehatan, pengobatan penyakit, penyuluhan
kesehatan dan perawatan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat baik orang tua
maupun anak-anak pada tingkat kecamatan, pada tingkat desa diadakan puskesmas
pembantu, poliklinik desa, atau puskesmas keliling dengan biaya yang sangat terjangkau.
PRAKTEK DOKTER BERSAMA
Prakterk Dokter Bersama adalah suatu lembaga atau organisasi yang terdiri dari beberapa
tenaga kesehatan yang bekerjasama membuka praktek pelayanan kesehatan dalam satu
atap, termasuk pelayanan pemberian obat, konsultasi kesehatan, dan pelayanan
pemeriksaan kesehatan.
Tujuan Organisasi
Menyelenggarakan usaha pelayanan kesehatan secara bersama antara para
dokter/pihak/institusi yang bergabung mendirikan praktek dokter bersama tersebut yang
ditujukan untuk kepentingan pasien dan pemilik/pendiri.
12
Modal
Modal poliklinik bersama berasal dari perorangan, institusi/lembaga, atau para dokter
yang bergabung membentuk klinik tersebut.
Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban diberikan oleh staf operasional/pengelola poliklinik dengan
mengajukan laporan kegiatan operasional selama periode akuntansi tertentu kepada
pemilik poliklinik bersama tersebut yang biasanya isinya merupakan data keuangan dan
non keuangan meliputi sarana, tenaga, dan pelayanan kesehatan yang telah diberikan.
Stuktur Organisasi
Biasanya struktur organisasi parktek dokter bersama sebagai berikut:
1. Pimpinan/Kepala Poliklinik
2. Bagia Keuangan
3. Bagian Administrasi
4. Bagian Operasional
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang diberikan praktek dokter bersama: Konsultasi kesehatan,
pemeriksaan kesehatan, pemberian obat, penyuluhan kesehatan dan perawatan kesehatan
PRAKTEK DOKTER PERSEORANGAN
Sifat dan karakteristik Praktek dokter perseorangan
Praktek dokter perseorangan adalah jenis pelayanan kesehatan yang terdiri dari seorang
dokter dan atau didampingi beberapa tenaga kesehatan yang bekerja dalam pembukaan
praktek pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk pelayanan konsultasi kesehatan dan
pelayanan pemeriksaan kesehatan.
Tujuan Organisasi, Modal, Pertanggungjawaban, Struktur Organisasi
Praktek dokter persorangan bertujuan melayani kesehatan masyarakat sekitar tempat
praktek, bersifat privat dan melayani kesehatan dengan kasus ringan dan tidak
memerlukan perawatan intensif. Modal praktek dokter perorangan bersifat tunggal dari
dokter yang bersangkutan, sehinga pertangungjawabannya adalah secara pribadi kepada
dirinya sendiri dan struktur organisasi sangat sederhana (tidak hirarkis)
APOTEK
Sifat dan Karakteristik Apotek
Apotek adalah usaha pelayanan kesehatan dalam hal penyaluran obat/farmasi kepada
masyarakat (PP No. 26 tahun 1965). Dalam dekade ini peranan apotek semakin besar
seiring dengan perkembangan jenis-jenis obat baru dan teknologi inovatif telah
mengubah cara penyaluran, penelusuran, dan pemberian obat yakni dengan sistem
informasi apotek (teknologi software) sehingga membantu apoteker dalam menyeleksi
dan memantau pengaruh dari obat.
Tujuan Organisasi
Sesuai dengan keberadaannya tujuan apotek adalah memberikan pelayanan penyaluran
obat/farmasi kepada masyarakat sesuai resep dokter dan bertangung jawaa dalam hal
keamanan, keefektifan dan konsekuensi ekonomi dari obat yang digunakan dalam
perawatan. Untuk menjamin penyaluran obat maka apotik harus memiliki layanan:
13
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Soal Latihan:
1. Jelaskan Ruang lingkup Organisasi kesehatan
2. Jelaskan Sifat Organsiasi Kesehatan dari Aspek Akuntansi
3. Jelaskan Sumber Pembiayaan Program Kesehatan
4. Jelaskan Apa yang dimaksud malpraktek
5. Berikan contoh kasus pelaksanaan manajemen organisasi pelayanan kesehatan dalam
sistem desentralisasi
14
15
PERTEMUAN III
PENGANGGARAN ORGANISASI KESEHATAN
DEFINISI ANGGARAN
A budget is the quantitive expression of a proposed plan of action by management
for a future time period and is an aid to the coordination and implementation of the
plan (Horngren et al, 2000:178) dalam Bastian (2008:59).
Definisi di atas menjelaskan batasan mengenai apa yang dimaksud dengan anggaran.
Anggaran merupakan pernyatan-pernyataan kuantitatif dari sekumpulan rencana
tindakan yang disusun manajemen untuk masa yang akan datang dan merupakan alat
bantu untuk mengkoordinasikan dan mengimplementasikan rencana tersebut.
Pernyataan kuantitaif tersebut biasanya dalam bentuk perkiraan angka-angka atas
penerimaan dan pengeluaran yang mungkin terjadi dalam satu atau beberapa tahun
ke depan.
PERENCANAAN PELAYANAN KESEHATAN
Perencanaan merupakan suatu proses penyusunan yang sistematis mengenai kegiatan
yang perlu dilakukan di masa yang akan datang untuk mengatasi masalah yang
dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi perencanaan
mancakup aktivitas manajerial yang menentukan sasaran dan alat untuk mencapai
sasaran ersebut.
Faktor-faktor untuk perencanaan antara lain; (1) sasaran, (2) tindakan, (3) sumber
daya yang diperlukan, (4) implementasi.
PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN ORGANISASI KESEHATAN
Perencanaan kesehatan yang memuat rencana program pelayanan disusun oleh suatu
bagian yakni bagian perencanaan dan program. Bagian perencanaan dan Program
menyusun rencana pelayanan kesehatan tersebut berdasarkan data yang dikumpulkan
dari seluruh unit dalam organisasi kesehatan yang bersangkutan. Pada rumah sakit
pemerintah, biasanya bagian perencanaan dan program membuat Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) setiap tahun bersamaan dengan disusunnya Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga yang memuat seluruh program pelayanan
kesehatan yang akan dilaksanakan, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, serta
starategi untuk mencapai sasaran tersebut. Untuk dapat menysun RBA dengan baik,
maka bagian perencanaan dan program harus berkoordinasi dalam hal pengumpulan
data dari unit-unit lainnya yang ada di rumah sakit tersebut dan yang paling penting
adalah koordinasi dengan direksi/top manajemen dari rumah sakit tersebut.
PERENCANAAN ANGGARAN PROGRAM PELAYANAN ORGANISASI
KESEHATAN
Dua tingkatan anggaran baik di organisasi kesehatan pemerintah maupun organisasi
non profit lainnya dalah;
1. Anggaran Legislatif (legislative budget) diajukan untuk pembiayaan. Anggaran
ini tidak dapat dikaitkan dengan tingkat pengembalian yang diperoleh nantinya.
Anggaran legislatif ini dalam rumah sakit pemerintah dikenal dengan istilah
16
DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) yang berisi daftar program pelayanan,
sub program pelayanan, fungsi pelayanan, kegiatan pelayanan, sub kegiatan
pelayanan, dan jenis belanja kegiatan yang telah disahkan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR). Jumlah Anggaran yang tercantum dalam DIPA
merupakan batas maksimal anggaran, sehingga rumah sakit tidak diperkenankan
mengeluarkan biaya yang melebihi angka yang tercantum dalam DIPA tersebut.
2. Anggaran Manajemen (management budget) dipersiapkan setelah pengambil
kebijakan (DPR) memutuskan jumlah dana yang disediakan. Artinya, setelah
DIPA disahkan, maka pihak manajemen membuat suatu daftar plan of action
(rencana pelaksanaan kegiatan) yang mengalokasikan dana yang sudah tersedia
tersebut pada kegiatan yang sesuai dan disesuaikan dengan tahapan
pelaksanaannya yang biasanya mengikuti pola triwulanan.
PERBEDAAN PENGANGGARAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
NON PROFIT DENGAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN YANG
BERORIENTASI LABA
1. Struktur Biaya
Dalam entitas yang berorientasi laba, sebagian besar biaya dikeluarkan untuk
membeli peralatan yang disesuaikan dengan perencanaan. Sedangkan, dalam
kebanyakan organisasi pelayanan kesehatan non profit, dana tergantung pada pilihan
prioritas atau terserah pada kebijakan penguasa, dan jumlah yang dibelanjakan
sangat beragam tergatung pada keputusan manajemen.
2. Fleksibilitas Pembelanjaan
Pada entitas yang berorientasi laba, anggaran merupakan pernyataan sementara dari
perencanaan. Anggaran tersebut dapat berubah seiring dengan perubahan kondisi,
yakni perubahan volume penjualan yang sering terjadi selama taun anggaran,
sedangkan dalam entitas yang non profit terutama rumah sakit pemerintah anggaran
tersebut relatif stabil dan terprediksi, artinya perubahan atau fluktuasi kunjungan
pasien/permintaan/penerimaan tidak menyebabkan pola pengeluaran berubah.
JENIS ANGGARAN PELAYANAN KESEHATAN
Biasanya ada tiga jenis anggaran yaitu:
(1) anggaran modal (capital budget); anggaran modal adalah anggaran yang terdaftar dan
tergambar dalam rencana penambahan modal/investasi. Anggaran ini berisi daftar
proyek investasi yang diajukan selama satu tahun yang akan datang terdiri dari
belanja modal gedung, belanja modal peralatan dan mesin (alat dan mesin medis dan
non medis, alat pengolah data, kendaraan operasional dan ambulance), belanja modal
tanah, belanja modal fisik lainnya (Barang-barang mebeleur dan atau perangkat lunak
komputer).
(2) Anggaran kas (cash budget); merupakan anggaran yang telah tercatat dalam rencana
penerimaan dan pengeluaran kas. Kas menurut pengertiannya adalah semua mata
uang baik kertas maupun logam serta surat-surat berharga yang dapat digunakan
segera untuk melakukan pembayaran setiap saat.
Anggaran kas sangat terkait dengan komponen kas dari aktivitas operasi, investasi,
dan pembiayaan.
(a) Kas pada aktivitas operasi terdiri dari kas masuk dan kas keluar pada setiap
aktivitas operasional sebuah entitas, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan
belanja tidak terduga. Kas masuk berasal dari pemberian jasa pelayanan
kesehatan, pendapatan operasional non kesehatan dan subsidi negara (untuk
17
rumah sakit pemerintah), sedangkan kas keluar berasal dari belanja operasional
sehari-hari tanpa biaya penyusutan.
(b) Kas pada aktivitas investasi terdiri dari kas masuk dan kas keluar pada setiap
aktivitas investasi sebuah entitas. Kas masuk berasal dari penjualan investasi
jangka panjang dan penjualan aktiva lainnya. Kas keluar berasal dari belanja
pembangunan gedung atau pembelian alat-alat investasi jangka panjang, misalnya
pembelian CT scan atau mobil ambulance.
(c) Kas pada aktivitas pembiayaan terdiri dari kas masuk dan kas keluar. Aktivitas
pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
Pengeluaran pembiayaan adalah aktivitas pengeluaran kas saat ini yang hasilnya
akan diterima di masa yang akan datang. Penerimaan pembiayaan adalah
penerimaan saat ini yang mengandung konsekuensi kewajiban mengambalikan
dana tersebut di masa yang akan datang. Contoh Kas masuk dari aktivitas
penerimaan pembiayaan; penerimaan pinjaman dan obligasi, contoh kas keluar
dari aktivitas pengeluaran pembiayaan; penyertaan modal.
(3) Anggaran pelaksanaan (operating budget) adalah anggaran yang telah tergambar
dalam perencanaan aktivitas pelaksanaan yang meliputi:
(a) Penerimaan (revenue)
(b) Pengeluaran (expenditure).
(c) Pengukuran hasil
Langkah-langkah dalam proses penganggaran pelaksanaan:
Pada prinsipnya proses penganggaran pelaksanaan tediri dari : (1) Penyebaran
pedoman oleh top manajemen pada manajer pelaksana, (2) persiapan perkiraan
anggaran (pendekatan partisipasi) , (3) review perkiraan oleh bagian anggaran, (4)
persetujuan anggaran.
Empat langkah operating budget tersebut berlaku untuk aktivitas penerimaan dan
pengeluaran.
Review merupakan peninjauan kembali untuk perbaikan perkiraan anggaran yang
diajukan sehingga dapat diperbaiki sebelum disetujui, misalnya jika ada target
pendapatan dari suatu unit/instalasi yang terlalu rendah dari kemampuan
sebenarnya. Review juga dapat dilakukan untuk mengendalikan pengeluaran, jika
ada usulan pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan prioritas kegiatan
yang telah ditetapkan sebelumnya atau mengendalikan kegiatan pengadaan
barang/jasa keperluan rumah sakit agar tidak melebihi batas maksimal pagu
anggaran.
Soal Latihan :
1. Sajikanlah contoh bentuk-bentuk laporan penganggaran kesehatan yang
meliputi anggaran modal, anggaran kas, dan anggaran operasional!
2. Jelaskanlah mekanisme penganggaran di kementerian kesehatan sampai
anggaran dapat diterima dan dilaksanakan oleh rumah sakit
18
PERTEMUAN IV
SIKLUS AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN KESEHATAN
A. SIKLUS AKUNTANSI
HUBUNGAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN PELAPORAN
KEUANGAN
Organisasi pengelola kesehatan sedang mengalami tekanan untuk lebih efesien, maka
mereka memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, sehingga akuntansi dapat
diterima dengan cepat sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk pengelolaan kesehatan.
PENGERTIAN SIKLUS AKUNTANSI
Siklus akuntansi adalah sistematika pencatatan, peringkasan, dan pelaporan
transaksi keuangan yang terbagi menjadi beberapa pekerjaan selama periode berjalan,
yaitu penjurnalan transaksi, pemindahbukuan ke dalam buku besar, serta penyiapan
laporan keuangan pada akhir periode.
ALUR PROSES SIKLUS AKUNTANSI:
Tahap Pencatatan:
1. Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran bukti transaski dan bukti pencatatan
2. Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal
3. Posting berdasarkan kelompok akun ke dalam buku besar
Tahap Peringkasan/Pengikhtisaran:
1. Penyusunan Neraca saldo Percobaan (Trial Balance) berdasarkan buku besar
2. Pembuatan ayat jurnal penyesuaian
3. Penyusunan kertas kerja atau neraca lajur
4. Pembuatan ayat jurnal penutup
5. Pembuatan neraca saldo setelah penutupan
6. Pembuatan ayat jurnal pembalik
Tahap Pelaporan:
1. Laporan surflus/defisit
2. Laporan arus kas
3. Neraca
4. Laporan perubahan ekuitas
5. Catatan atas laporan keuangan
Transaksi: pertemuan antara 2 belah pihak ( penjual dan pembeli) yang saling
menguntungkan, dapat diukur, menghasilkan bukti, dan mempengaruhi posisi keuangan
badan usaha. Hal yang dapat dicatat sebagai transaski:
1. Pembelian barang dagangan
2. Penjualan barang dagangan
3. Pembayaran sewa
4. Penerimaan uang kas
Bukti transaksi: Dokumen sumber yang menandai bahwa transaski yang sah telah
terjadi.
19
Jurnal: alat untuk mencatat transaksi yang dilakukan organisasi kesehatan secara
kronologis dengan menunjukkan akun yang didebet dan dikredit beserta jumlahnya
masing-masing. Jurnal menganut asas double entry.
Buku Besar: suatu buku yang berisi kumpulan atau perkiraan yang telah dicatat dalam
jurnal, dengan maksud untuk memisahkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
Cara Melakukan posting:
1. Tanggal di jurnal dicatat kembali dalam buku besar
2. Nomor halaman jurnal dicatat sebagai referensi dalam buku besar
3. Nomor referensi di dalam jurnal dicatat sebagai judul akun dalam buku besar
4. Sisi debit jurnal pindah ke debit buku besar
5. Sisi kredit jurnal pindah ke kredit buku besar
Langkah-langkah dalam buku besar:
1. Memasukan saldo awal dari neraca periode sebelumnya
2. Memasukan setiap item dalam jurnal ke buku besar
3. Memasukan item jurnal penyesuaian ke dalam buku besar
4. Memasukan setiap item dalam jurnal penutup ke dalam buku besar
Kertas kerja: merupakan kolom-kolom yang digunakan dalam proses akuntansi keuangan
manual, dimana dalam kertas kerja neraca saldo berbentuk daftar akun beserta saldo
yang menyertainya pada suatu periode tertentu. Kertas kerja (worksheet) terdiri dari 10
kolom debit kredit untuk neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah
disesuaikan, laporan laba rugi dan neraca.
Elemen-Elemen Neraca:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
Elemen-Elemen Laporan Laba Rugi
1. Pendapatan
2. Biaya
3. Surflus
4. Defisit
Elemen-elemen Laporan Arus Kas kesehatan:
1. Arus kas dari aktivitas operasi
2. Arus kas dari aktivitas investasi
3. Arus kas dar aktivitas pembiayaan
Alur Akuntansi Di Rumah Sakit
1. Pasien
2. Kasir/Bendahara
3. Transaksi, bukti, jurnal
4. Buku besar, buku besar pembantu
5. Neraca saldo, kertas kerja, penyesuaian, eleminasi
6. Neraca, surflus/defisit, perubahan ekuitas, laporan arus kas
7. Penutupan, neraca saldo setelah penutupan, pembalikan
20
21
Laba (Profit) adalah selisih lebih pendapatan di atas beban-beban, Sedangkan Rugi
(Loss) adalah sebaliknya.
PENGGUNAAN T ACCOUNT
T account (Rekening perkiraan bentuk T) adalah bentuk Ledger (buku besar) yang
disederhanakan ke dalam bentuk huruf T dimana disebelah kiri adalah debit dan disebelah
kanan adalah kredit. Mekanisme yang digunakan adalah sistem double entry (pencatatan
berpasangan), artinya setiap transaksi akan dicatat ke dalam 2 (dua ) perkiraan atau lebih
dengan jumlah yang selamanya sama/seimbang antara debit dan kredit sesuai dengan
ketentuan didalam persaman dasar akuntansi. Untuk menyusun T account harus dikuasai
terlebih dahulu pengetahuan tentang posisi saldo normal masing-masing rekening baik
rekening- rekening di neraca maupun laporan laba rugi.
Jenis Perkiraan
Aktiva
Kewajiban
Modal
Penarikan
Deviden
Pendapatan
Beban
Penambahan
Debit
Kredit
Kredit
Debit
Debit
Kredit
Debit
Pengurangan
Kredit
Debit
Debit
Kredit
Kredit
Debit
Kredit
Saldo Normal
Debit
Kredit
Kredit
Debit
Debit
Kredit
Debit
Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Juni 2007 di balai
Pengobatan Bakti darma:
1. Dr. Yahya menginvestasikan Rp 100.000.000 berupa kas ke dalam Balai Pengobatan
Bakti Darma.
2. Dibayar untuk 1 tahun sewa kantor Rp. 6.000.000
3. Dibayar Rp.60.000.000 untuk investasi peralatan medis
4. Dibeli peralatan kantor/non medis Rp.2.000.000 per kas.
5. Membeli peralatan kantor senilai Rp. 7.000.000 dari PT. Bahtera dibayar secara kredit
6. Dibeli Perlengkapan Kantor secara kredit dari Toko Trisakti Rp. 1.200.000
7. Dijual peralatan kantor yang tidak terpakai kepada Bahri &Co. Rp .2.000.000 per kas
dan Rp 100.000 kredit.
8. Diterima dari Bahri&Co. Rp. 100.000
9. Dibayar kepada PT. Bahtera Rp.3.500.000
10. Diterima pendapatan pemeriksaaan kesehatan 3 minggu pertama bulan Juni Rp.
17.000.000
11. Dibayar Gaji pegawai untuk 2 orang Rp. 1.200.000 untuk 2 minggu pertama bulan
Juni
12. Diterima pendapatan pemeriksaan kesehatan 1 minggu terakhir bulan Juni Rp .
1.500.000
13. Dr. Yahya mengambil Rp. 4.000.000 untuk kepentingan pribadi
14. Dibayar Gaji pegawai untuk 2 minggu terakhir Rp. 1.200.000
15. Membayar rekening Telepon bulan yang bersangkutan Rp. 400.000
16. Membayar biaya sevice rutin peralatan medis Rp1.500.000
17. Membayar biaya advertensi Rp 120.000
23
ASSETS
LIABILITIES
KAS
CAPITAL
1)
100.000.000
2)
6.000.000
7)
2.000.000
3)
60.000.000
8)
100.000
4)
2.000.000
Jlh.
HUTANG USAHA
3.500.
5
000
)
7.000.000
6
6)
)
1.200.000
3.500.
000
8.200.000
10)
17.000.000
9)
3.500.000
So.
4.700.000
12)
1.500.000
11)
1.200.000
13)
4.000.000
14)
1.200.000
10)
15)
400.000
12)
16)
1.500.000
Jlh.
18.500.000
17)
120.000
So.
18.500.000
79.920.000
Jlh
120.600.000
So.
40.680.000
9)
PENARIKAN, DR YAHYA
13)
PIUTANG USAHA
100.000
Jlh.
8)
100.000
So.
6.000.000
15)
PERLENGKAPAN KANTOR
6)
1.200.000
16)
PERALATAN MEDIS
3)
1.500.000
1.200.00
0
1.200.00
0
2.400.00
0
2.400.00
0
2)
17.000.000
BEBAN GAJI
14)
So.
4.000.00
0
PENDAPATAN JASA PEMERIKSAAN KES.
11)
7)
100.000.000
60.000.000
17)
BEBAN TELEPON
400.00
0
BEBAN PEMELIHARAAN RUTIN
1.500.00
0
BEBAN ADVERTENSI
120.00
0
PERALATAN KANTOR
4)
2.000.000
5)
7.000.000
Jlh.
9.000.000
So.
6.900.000
Jlh.
114.780.000
7)
2.100.000
2.100.000
Jlh.
4.700.000
24
Jlh.
110.080.000
DEBIT
40.680.000
6.000.000
1.200.000
60.000.000
6.900.000
KAS
SEWA DIBAYAR DIMUKA
PERLENGKAPAN KANTOR
PERALATAN MEDIS
PERALATAN KANTOR
HUTANG USAHA
MODAL, DR YAHYA
PENARIKAN, DR. YAHYA
PENDAPATAN JASA PEMERIKSAAAN
BEBAN GAJI
BEBAN TELEPON
BEBAN PEMELIHARAAN RUTIN
BEBAN ADVERTENSI
KREDIT
4.700.000
100.000.000
4.000.000
18.500.000
2.400.000
400.000
1.500.000
120.000
JUMLAH
123.200.000
123.200.000
Soal-Soal:
1. Dr. Rahmat memulai usaha kliniknya yang diberi nama Klinik Mitra Sehat pada bulan
Maret 2007 dengan investasi berupa uang kas Rp. 80.000.000.
2. Membayar sewa gedung Rp. 12.000.000 untuk satu tahun
3. Membeli peralatan Medis senilai Rp160.000.000 yang dibayar tunai Rp 45.000.000
sisanya berupa surat perjanjian kesanggupan membayar.
25
4.
5.
6.
7.
26
PERTEMUAN V
PERSAMAAN DAN LAPORAN AKUNTANSI
PERSAMAAN AKUNTANSI
Jika semua harta perusahaan dibiayai dari modal sendiri tanpa hutang, maka:
Assets = equities
Jika semua harta perusahaan dibiayai dari hutang dan modal, maka:
Assets = Liabilities + capital
TRANSAKSI-TRANSAKSI:
1. Dr. Abidin mendirikan Klinik Pratama Husada pada tanggal 1 April 2007 dengan
modal Rp. 200.000.000,- yang disimpan dalam bentuk deposito di bank Danamon.
2. Klinik Pratama Husada membeli peralatan medis dan non medis dengan tunai
seharga Rp. 120.000.000,-.
3. Klinik Pratama Husada membeli perlengkapan kantor senilai Rp 2.000.000,- dengan
perjanjian pembayaran dilaksanakan pada bulan berikutnya.
4. Sebagian hutang tersebut dibayar dengan jumlah Rp. 1.200.000,5. Selama bulan April tersebut Klinik Pratama Husada menerima pendapatan jasa
pemeriksaan kesehatan sejumlah Rp. 16.500.000,- secara tunai
6. Berbagai macam beban yang dikeluarkan perusahaan selama bulan tersebut antara
lain:
Gaji dan Upah
Rp. 5.400.000,Listrik dan air
1.600.000 ,Telepon
500.000,7. Diketahui nilai perlengkapan pada akhir bulan tinggal Rp 900.000,-.
8. Ditaksir penyusutan peralatan Medis dan Non medis pada bulan tersebut Rp.
2.000.000,9. Pada Akhir bulan Dr. Abidin mengambil uang dari kas Klinik Pratama Husada
sebesar Rp. 1.500.000,- untuk kepentingan Pribadinya.
Keterangan:
Asset = harta perusahaan/investasi milik perusahaan
Libilities = Kewajiban/Hutang
Equities = capital/modal sendiri
Beban = pengorbanan atas barang/jasa yang diarahkan untuk menjalankan perusahaan
Depresiasi = penyusutan
Akumulasi Depresiasi = jumlah penyusutan
Peralatan = harta yang berumur lebih dari satu tahun
Perlengkapan = harta yang berumur kurang dari satu tahun
Prive = Withdrawals/pengambilan sebagian laba untuk kepentingan pribadi pemilik
perusahaan perseorangan/non badan hukum
27
Perlengkapan
200.000
(120.00
0)
80.000
Akumulasi
Depresiasi
Peralatan
Hutang
Jangka
Pendek
200.000
120.000
120.000
200.000
Bal.
80.000
(1.20
0)
2.000
120.000
Bal.
78.800
16.500
2.000
120.000
2.00
0
2.00
0
(1.2
00)
80
0
Bal.
95.300
(7.50
0)
2.000
120.000
80
0
87.800
2.000
(1.100
)
120.000
900
120.000
2.000
6
Bal.
7
Bal.
87.800
80
0
9
Bal.
200.000
16.500
216.500
900
900
209.000
(1.100 )
80
0
(2.000)
87.800
(1.50
0)
86.300
200.000
(7.500)
8
Bal.
120.000
(2.000)
120.000
(2.000)
28
207.900
(2.000)
80
0
205.900
80
(1.500)
204.400
0
CARA PENYAJIAN LAPORAN NERACA:
1. Laporan bentuk report form/stafel: kewajiban dan modal diletakan di bawah
harta (bentuk ini lebih umum dipakai oleh peruahaan).
2. Laporan bentuk Rekening/Account form/Skontro: harta di sebelah kiri
sedangkan kewajiban dan modal disebelah kanan.
CONTOH:
Klinik Pratama Husada
Neraca
Per 30 April 2007
Harta
Kas
Perlengkapan
Peralatan
Dikurangi: Akumulasi Depresiasi
Rp.
Total Harta
86.300.000
900.000
120.000.000
(2.000.000)
205.200.000
Kewajiban
Hutang Jangka Pendek
Modal
Dr. Abidin, Modal
Total Kewajiban dan Modal
Rp.
800.000
204.400.000
205.200.000
Rp.
16.500.000
5.400.000
1.600.000
500.000
2.000.000
1.100.000
10.600.000
Laba Bersih
5.900.000
29
Rp.200.000.000
5.900.000
1.500.000
4.400.000
204.400.000
Soal Latihan :
Pada tanggal 1 Oktober 2007 Dr. Taufik mendirikan Klinik Mulia Husada. Transaksi
yang terjadi selama bulan Oktober 2007 adalah sebagai berikut:
1. Memulai usaha dengan mendepositokan uang ke bank BRI sebesar Rp. 150.000.000,2. Membayar Beban Listrik dan Air Rp. 3.000.000,3. Membeli peralatan berupa meja tulis, kursi, lemari arsip dan perlatan medis seharga
Rp. 15.000.000,- . Dari jumlah tersebut RP. 10.000.000,- dibayar tunai dan sisanya
dengan kredit.
4. Membeli perlengkapan berupa pensil, kertas HVS, dan lain-lain senilai Rp. 700.000,secara tunai
5. Diterima pendapatan jasa senilai Rp. 10.500.000,6. Membayar hutang kepada kreditur Rp. 3.000.000,7. Membayar beban Telepon Rp. 1.000.000,8. Dr. Taufik mengambil prive senilai Rp. 2.400.000,9. Penyusutan Peralatan ditaksir Rp 500.000,10. Setelah dilakukan Inventarisir perlengkapan diketahui beban perlengkapan yang
terpakai Rp 300.000,Pertanyaan:
1. Catat Transaksi di atas dan tentukan saldonya dengan judul kolom sebagai berikut:
Assets
= Liabilities + Capital
Kas+Perlengkapan + Peralatan- Akum.Depr. = Hutang Jk. Pendek + Dr. Taufik,
Modal
2. Buatlah Neraca, Laporan Laba rugi, dan Perubahan Modal per 31 Oktober 2007.
30
PERTEMUAN VI
JURNAL UMUM DAN POSTING
MENGAPA PERLU JURNAL?
Apabila transaksi-transaksi langsung dicatat dalam ledger, mungkin akan terjadi kesalahan
berupa mencatat dalam ledger yang salah atau mencatat kedalam ledger yang benar tetapi
letak debit atau kreditnya salah. Oleh karenanya, maka harus dibuat Book of original Entry
(buku pencatatan asli) atau jurnal.
Langkah Melakukan penjurnalan setiap transaksi:
1. Tentukan apakah transaksi itu mempengaruhi aktiva, kewajiban, modal, pendapatan atau
beban.
2. Tentukan apakah transaksi itu merupakan penambahan atau pengurangan
3. Tentukan apakah dicatat sebelah debit atau kredit.
POSTING
Adalah kegiatan atau prosedur pemindahan ayat-ayat
jurnal ke dalam
ledger/rekening/akun/perkiraan/buku besar. Posting dilakukan berurutan sesuai dengan
peristiwa terjadinya transaksi. Setiap rekening dalam buku besar disusun berdasarkan nomor
akunnya.
Langkah-langkah Posting:
1. Catat tanggal yang ada dalam jurnal
2. Pindahkan jumlah debit dalam ayat jurnal ke sisi debit buku besar rekening yang
bersangkutan
3. Pindahkan jumlah kredit dalam ayat jurnal ke sisi kredit buku besar rekening yang
bersangkutan
4. Cantumkan nomor halaman jurnal ke dalam kolom referensi
5. Catat Nomor Referensi dalam jurnal ke buku besar sebagai Nomor Rekening.
Contoh Transaksi:
Ibrahim, S.Si, Apt, seorang Apoteker membuka Apotik Mugi Sehat terhitung tanggal 1 Juli
2006. Berikut ini urutan tanggal dan peristiwa transaksi selama bulan Juli 2006.
1. Menyerahkan uang tunai Rp 40.000.000 dan satu gedung senilai Rp 300.000.000 sebagai
modal.
3. Dibeli peralatan kantor dengan tunai senilai Rp. 12.000.000
4. Dibeli Obatan-obatan berbagai jenis Rp. 80.000.000 secara kredit
7. Diterima pendapatan penjualan obat minggu pertama Rp. 2.500.000
8. Dibayar biaya advertensi sebesar Rp 80.000
9. Membayar sebagian hutang obat Rp 20.000.000
14. Diterima pendapatan penjualan obat minggu kedua Rp. 6.000.000
15. Dibayar tunai pembelian perlengkapan kantor senilai Rp 200.000
16. Dibayar beban listrik, telepon dan air Rp. 600.000
21. Diterima pendapatan penjualan obat minggu ketiga Rp. 11.500.000
25. Diambil uang senilai Rp. 800.000 untuk keperluan pribadi.
26. Dibayar biaya advertensi Rp. 1.000.000
28. Diterima pendapatan penjualan Obat minggu keempat Rp. 20.000.000
29. Dibayar hutang obat Rp. 20.000.000
31. Membayar gaji 3 orang pegawai Rp. 3.000.000,31
Rp.600.000
Perlengkapan
Rp.600.000
Diperbaiki dengan cara:
Perlengkapan
Rp.1.200.000
Piutang Usaha
Rp. 600.000
Hutang Usaha
Rp. 600.000
Hasilnya menjadi:
Perlengkapan
Rp.600.000
Hutang Usaha
Rp 600.000
Soal Latihan:
Tuan Adnan Buyung Sitohang, S.Si, Apt, seorang Apoteker membuka Apotik Mugi Sehat
terhitung tanggal 1 Januari 2006. Berikut ini urutan tanggal dan peristiwa transaksi selama
bulan Januari 2006.
1. Menyerahkan uang tunai Rp 80.000.000 dan satu gedung senilai Rp 600.000.000 sebagai
modal.
3. Dibeli peralatan kantor dengan tunai senilai Rp. 24.000.000
4. Dibeli Obatan-obatan berbagai jenis Rp. 160.000.000 secara kredit
7. Diterima pendapatan penjualan obat minggu pertama Rp. 60.000.000
8. Dibayar biaya advertensi sebesar Rp 160.000
9. Membayar sebagian hutang obat Rp 40.000.000
32
Kas
Pembelian
Perlengkapan Kantor
Gedung
Peralatan Kantor
Hutang
Modal, Tn. Adnan
Penarikan, Tn. Adnan
Pendapatan
Beban Gaji
Beban Advertensi
Beban Rupa-rupa
3. Buatlah Neraca Saldo Percobaan (Trial Balance) sesuai dengan urutan buku besar di
atas
4. Buatlah Neraca (Balance Sheet), Laporan Laba rugi, dan Laporan Perubahan Modal
33
PERTEMUAN VII
ADMINISTRASI PEMBELIAN DAN PENGELUARAN UANG KAS
PROSEDUR PEMBELIAN
Bagian pembelian di sebuah perusahaan harus menyimpan data atau katalog mengenai
kualitas, perkembangan harga, distributor atau penyedia barang yang bonafid, dan informasi
lain yang penting. Untuk mencegah terjadinya kesalahan pembelian, maka pembelian
diadministrasikan secara tertulis dalam formulir khusus dan dibuat beberapa rangkap sesuai
keperluan perusahaan. Secara singkat prosedur pembelian digambarkan sebagai berikut:
Formulir pesanan
Pembayaran
Faktur Pembelian
34
Nota Debit
Apotik Daya Farma
Jl. Seger Sehat No.11 Bandung
Kepada PT. Parit Padang
Jl. Jakarta No. 30 Bandung
Kami telah mendebit perkiraan Saudara sebagai berikut:
Lima Dus obat Rifampicin isi 100 kapsul No. Faktur 67/a
Dikembalikan lewat petugas kami.
Pesanan No. 60C
@ 100.000
Rp. 500.000
Akibat adanya Retur Pembelian di atas maka pada saat diterima nota kredit, dicatat jurnal:
Hutang Usaha
Rp. 500.000
Retur Pembelian dan Pengurangan Harga PT Parit padang
Rp. 500.000
Akun di debit
2006 28
Debit Memo
Post
Ref.
Hutang
Usaha
Dr.
Hal. 1
Pengembalian
Pembelian
Cr.
A.02
500.000
500.000
Tgl.
200
5
Mei
Akun di
debit
Re
f
Peralatan
519 toko
18
520 Pembelian
51
10
15
26
28
3
1
Rek.
Serba
Hutang
Usaha
-serbi
Dr.
140
,000
125
,000
Dr.
1,20
0,000
65
0,000
Potongan
pembelia
n
Cr.
24,000
13,000
1,500,
000
52
V
1,765
,000
V
36
3,00
0,000
4,8
50,000
21
60,000
97,000
53
Kas
Cr.
140
,000
125
,000
1,176
,000
637
,000
1,500
,000
2,940
,000
6,51
8,000
11
Contoh Transaksi:
Berikut ini adalah transaksi Apotik Mustika Farma selama bulan Mei Tahun 2006.
1. Dibeli obat dari PT. Anugrah Argon Medika secara kredit Rp. 1.200.000 syarat 2/10,
n/40
2. Dibeli secara kredit dari CV. Dwi Derma Perlengkapan kantor senilai Rp. 400.000,
perlengkapan toko senilai Rp. 300.000 dan peralatan toko senilai Rp 150.000
3. Mengeluarkan cek No. FE 24026 Rp 900.000 untuk sewa bulan Mei 2006
4. Dikembalikan perlengkapan toko sebesar Rp 200.000 kepada CV Dwi Derma
5. Dibayar premi asuransi Rp 180.000 untuk jangka waktu 6 bulan dengan cek no. FE
24027
6. Membeli obat dari PT. Indofarma global Medika dengan total faktur Rp. 6.000.000
syarat 2/10,n/45
8. Membeli obat dari PT. Sawah Besar Farma dengan total faktur Rp. 5.000.000 syarat
2/10,n45
10. Dilunasi pembelian kepada PT. Anugrah Argon Medika tanggal 1 Mei 2006 dengan
cek No. FE 24029
12. Dibayar pembelian kepada CV Dwi Derma tanggal 2 Mei 2006 dengan cek NO. FE
24030
13. Telah dibayar beban advertensi dengan cek no. FE 24031 Rp 400.000
14. Dibeli obat dari PT. Anugrah Argon Medika dengan total faktur Rp 4.800.000 syarat
2/10, n/30
16. Dibeli dari CV Dwi Derma secara kredit perlengkapan toko Rp 350.000 dan
Perlengkapan kantor Rp 150.000
18. Dibeli dari PT. Dos Ni Roha obat Rp. 3.200.000 syarat pembelian 2/10;n/30
19. Diterima kredit memo sebesar Rp. 300.000 dari PT. Anugrah Argon Medika untuk
barang yang dikembalikan
21. Dibayar kepada PT Anugrah Argon Medika untuk pembayaran faktur tanggal 14 Mei
2006 dengan cek no,FE,24032
22. Dibeli obat dari PT. Sawah Besar farma dengan total faktur Rp 3.750.000 syarat
2/10;n/30
24. Dibeli tunai peralatan toko Rp 800.000 dengan cek no.FE24033
27. Dibayar kepada PT. Dos Ni Roha dengan cek no.FE 24034 untuk pelunasan faktur
tanggal 18 Mei 2006
28. Dibayar gaji bulan Mei 2006 Rp 2.400.000 cek no. Fe 24035
29. Pemilik, Tn. Dimas mengambil uang Rp 750.000 cek no FE 24036
30. Dilunasi kepada PT. Sawah Besar Farma dengn cek no. FE 24037
Pertanyaan:
A. Buatlah: Jurnal pembelian, jurnal pembayaran kas, dan jurnal Pengembalian
pembelian
B. Buatlah Buku Besar dengan memasukan saldo per 1 Mei 2006 sebagai berikut:
111. Kas
Rp. 115.240.000
114 Asuransi dibayar dimuka
800.000
115 Perlengkapan toko
200.000
116 Perlengkapan Kantor
725.000
123 Peralatan toko
390.000
124 Perlatan Kantor
8.400.000
311 Modal, Dimas
100.000.000
37
38
PERTEMUAN VIII
ADMINISTRASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
Penjualan (Sales)
Dalam sebuah perusahaan termasuk rumah sakit biasanya terjadi transaksi penjualan
dalam frekuensi yang banyak atau sering terjadi. Secara akuntansi jika penjualan
secara kas, maka akan dicatat di debit kas dan dikredit penjualan, akan tetapi jika
penjualan secara kredit, maka akan dicatat di debit piutang usaha dan di kredit
penjualan.
Prosedur Penjualan kredit
Penjualan kredit diawali dengan adanya pesanan dari pelanggan, kemudian
perusahaan mengirimkan barang pesanan tersebut disertai faktur penjualan yang
dibuat rangkap tiga (untuk pembeli, untuk bagian akuntansi, dan penjual). Setelah
barang dikirimkan, maka faktur penjualan tersebut dikirimkan oleh bagian penjualan
kepada bagian inkaso (penagihan) untuk dikontrabon (ditagihkan), setelah syaratsyarat kontrabon terpenuhi (surat pesanan, kuitansi, faktur penjualan, surat
pemeriksaan barang, faktur pajak standar, dan surat setoran pajak), maka pihak
pembeli akan menjadwalkan tanggal pembayaran, pada tanggal yang dijanjikan maka
petugas pengihan harus datang dan menerima pembayaran tersebut.
Prosedur Pengembalian Penjualan
Pengembalian penjualan terjadi apabila barang yang dikirimkan kepada pelanggan
tidak sesuai pesanan, misalnya tanggal kadaluwarsa terlalu dekat dari tanggal
pengiriman barang, atau jumlah barang tidak sesuai, misalnya diminta obat 5 dus
tetapi yang dikirim 6 dus, maka yang satu dus harus dikembalikan (diretur). Untuk
transaksi pengembalian penjualan, maka bagian akuntansi akan mencatat
pengembalian penjualan dan cadangan di debit serta piutang usaha di kredit.
Potongan Tunai
Potongan tunai biasanya diberikan penjual kepada pembeli agar pembeli secepatnya
membayar kewajibannya dalam periode potongan agar mendapat potongan harga.
Misalnya jika di dalam faktur penjualan tertulis 2/10; n30, maka pembeli akan
mendapat potongan 2%, jika membayar paling lambat 10 hari setelah tanggal faktur.
Potongan tunai ini bagi penjual akan mengurangi kas yang diterima saat piutang
tersebut dibayar pembeli dalam periode potongan.
Pajak Penjualan
Pajak penjualan akan dikumpulkan oleh penjual dari pelanggan dan nantinya
disetorkan ke kantor pajak. Pada waktu membuat faktur penjualan, maka untuk pajak
penjualan harus disediakan kolom tersendiri. Misalnya, Pada saat terjadi penjualan Rp
44.000, maka akan dicatat piutang usaha di debit Rp 44.000, Dan di kredit penjualan
Rp 40.000, serta hutang pajak penjualan Rp. 4000. Adapun Penyetoran pajak ke
kantor pajak dilakukan setiap bulan dengan mencatat utang pajak penjualan di debit
dan perkiraan kas di kredit.
39
1
5
6
7.
9
11
15
19
20
21
25
27
29
30
30
Menerbitkan 15.000 lembar saham & diterima tunai Rp 150.000.000,Menjual obat kepada Apotik A faktur No. F.01 Rp. 9.750.000,- syarat
2/20; n/60 termasuk pajak penjualan Rp. 886.364,Meminjam sebesar Rp. 50.000.000 dari bank BCA dengan memberi
wesel bayar (notes payable) 90 hari.
Menjual Obat kepada apotik B Rp 2.400.000,- tunai, termasuk pajak
penjualan Rp. 218.182,Menjual obat kepada apotik C faktur No. F.02 Rp. 3.600.000,- syarat
2/10; n/30 termasuk pajak penjualan Rp. 327.273,Telah diterima kembali sebagian obat dari apotik A sejumlah Rp
150.000,- karena tanggal kadulawarsa terlalu dekat dan diterbitkan
nota kredit no. 26. Pengurangan PPN Rp. 13.636,Menjual obat kepada apotik D Rp 850.000,- syarat 2/20;n/50, No F.03
termasuk pajak penjualan Rp.77.273,Menerima pembayaran dari apotik C
Menjual obat kepada apotik E Rp 1.200.000,- tunai termasuk pajak
penjualan Rp 109.091,Mengeluarkan 2000 lembar saham untuk investor baru dan diterima
tunai Rp 20.000.000,Menerima pembayaran dari apotik A
Menjual Obat kepada apotik C faktur No F.04 Syarat 2/10;n/30
Rp. 1.800.000,- termasuk PPN Rp. 163.636,Menjual Obat kepada apotik F Rp 1.600.000 tunai termasuk pajak
penjualan Rp. 145.455,Menjual obat kepada apotik D dengan faktur no F.05 syarat 2/10;n/60
Rp 1.520.000,- termasuk PPN Rp. 138.182,Diterima kembali sebagian obat dari apotik C karena tidak sesuai
pesanan dan diterbitkan nota kredit no 27 dengan nilai Rp 200.000,Pengurangan PPN Rp. 18.182,-
Diminta;
1. Buatlah jurnal khusus penjualan, jurnal khusus penerimaan kas dan jurnal
khusus pengembalian penjualan
2. Buatlah buku besar atas transaksi-transaksi tersebut.
3. Buatlah buku tambahan untuk piutang yang timbul.
40
Re
f
7
Juni
600
PT.IGM
601
Bank BCA
7
1
9
2
602
Apotik B
603
Apotik C
604
Apotik E
605
PT.IGM
606
Apotik A
607
Apotik F
0
2
1
2
5
2
9
3
1
Piutang
Usaha
Penjual
an
Cr.
Cr.
Potongan
Utang Pajak
Penjualan
Penjualan
Dr.
2.181.81
3.600.000
Cr
65.455
Dr
Dr.
150.000.000
Modal
Saham
Hutang
50.000.000
Wesel
327.273
109.091
174.545
1.454.54
13.200.000
21
4.727.27
41
872.727
41
472.727
23
22
150.000.000
50.000.000
3.207.273
1.200.000
145.455
240.000 4
2
31
2.400.000
20.000.000
9.600.000
rekening serba-serbi
re
jumlah
f
Cr.
Rekening
218.182
1.090.90
Kas
Modal
Saham
31
20.000.000
8.552.727
1.600.000
1.200.000
236.960.000
11
220.000.000
v
Soal Latihan:
Berikut ini adalah sebagian peristiwa transaksi yang terjadi bulan Juli tahun 2008 pada PT.
Megah Mega Trading sebuah perusahaan Pedagang Besar Farmasi di Kota Bandung.
Juli
Menerbitkan 10.000 lembar saham untuk seorang investor baru dan diterima
tunai Rp 100.000.000,5 Menjual obat
kepada
Apotik Mugi Sehat faktur No.F.01 dengan
nilai Rp. 19.750.000,- termasuk pajak 10% syarat pembayaran 2/20; n/60
6 Mengadakan nota perjanjian kredit berupa wesel bayar (notes payable)
sebesar Rp. 100.000.000 dari bank BCA yang berjangka waktu 90 hari.
7 Menjual Obat kepada apotik Daya Farma Rp 6.600.000 tunai, termasuk di
dalamnya pajak penjualan Rp. 660.000,9 Menjual obat kepada apotik Mitra Sehat faktur No. F.02
dengan
nilai Rp 36.000.000, termasuk pajak 10% - syarat 2/10; n/30
11 Telah diterima kembali sebagian obat
dari apotik Mugi Sehat sejumlah
Rp 1.500.000,- karena tanggal kadulawarsa terlalu dekat dan diterbitkan nota
kredit no. 26
15 Menjual obat kepada apotik Maju Farma Rp 8.500.000,- syarat 2/20;n/50,
No F.03 termasuk pajak 10%
19 Menerima pembayaran dari apotik Mitra Sehat
20 Menjual obat kepada apotik Prima Sehat Rp 7.150.000,- tunai, nilai tersebut
termasuk pajak penjualan 10% dari total penjualan.
21 Mengeluarkan 1200 lembar
saham untuk investor dan diterima tunai
Rp 120.000.000,25 Menerima pembayaran dari apotik Mugi Sehat
27 Menjual Obat kepada apotik Mitra Sehat faktur No F.04 Syarat 2/10; n/30
Rp. 18.000.000,- termasuk pajak 10%
29 Menjual
Obat kepada
apotik Perintis Rp 9.130.000 tunai termasuk
didalamnya pajak penjualan 10%
30 Menjual
obat kepada apotik Maju Farma dengan faktur no F.05 syarat
2/10; n/60 Rp 15.400.000,- termasuk pajak 10%
30 Diterima kembali sebagian obat dari apotik Mitra Sehat karena tidak sesuai
pesanan dan diterbitkan nota kredit no 27 dengan nilai Rp 500.000,Diminta;
1. Buatlah jurnal khusus penjualan, jurnal khusus penerimaan kas dan jurnal
pengembalian penjualan serta jurnal umum/rek.serba serbi.
2. Buatlah buku besar atas transaksi-transaksi tersebut.
3. Buatlah buku tambahan untuk piutang usaha yang timbul atas apotik-apotik
yang menjadi pelanggan PT. Megah Mega Trading Bandung.
42
PERTEMUAN IX DAN X
LAPORAN BERKALA (WORKSHEET) DAN JURNAL-JURNAL AKHIR TAHUN
Worksheet adalah kertas kerja akuntansi yang terdiri dari 10 kolom yang berfungsi meringkas
keseluruhan data akuntansi perusahaan. Worksheet berfungsi sebagai jembatan untuk
menghasilkan laporan keuangan. Data worksheet berasal dari neraca saldo percobaan (trial
balance) dan data-data akuntansi lain yang telah disesuaikan oleh bagian akuntansi sebuah
perusahaan pada akhir periode.
Langkah-Langkah menyusun worksheet:
1. Menyiapkan Kertas kerja yang memuat 10 kolom debit dan kredit
2. Menyiapkan data trial balance yang diperoleh dari buku besar
3. Menyiapkan data-data akuntansi pada akhir periode yang memerlukan penyesuaian
4. Membuat jurnal penyesuaian
5. Memasukkan data dari jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian (adjustment)
6. Mengalokasikan debit dan kredit dari trial balance dan adjustment ke dalam debit dan
kredit neraca saldo setelah disesuaikan (As adjusted)
7. Memasukan data dari kolom as adjusted ke dalam kolom income statement dan
balance sheet
8. Menghitung jumlah dalam kolom income statement dan balance sheet
Berikut ini adalah Data Trial Balance (Neraca Percobaan) Rumah Sakit Harapan Sehat Per 31
Desember Tahun 2006 (dalam .000) dan Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian yang telah dibuat oleh
bagian Akuntansi Rumah Sakit tersebut:
Trial Balance:
Uraian
1. Kas
2.Piutang Usaha
3.Cadangan Kerugian Piutang
4.Persediaan Barang
5.Perlengkapan Medis
6.Perlengkapan Non Medis
7.Asuransi Dibayar Dimuka
8.Peralatan Medis
9.Akumulasi Penyusutan Peralatan Medis
10.Peralatan Non Medis
11.Akumuasi Penyusutan Peralatan Non
Medis
12.Gedung
13.Akumulasi Penyusutan Gedung
14.Tanah
15.Hutang Usaha
16.Gaji Yang Masih Harus Dibayar
17.Hutang Jangka Panjang
18.Modal Saham
19.Laba Ditahan
20.Dividen
21.Ringkasan Hasil
22.Pendapatan Jasa Kesehatan
23.Pembelian
24.Potongan Pembelian
25.Beban Asuransi
Dr
1.718.000
2.256.000
Kr
90.000
3.940.000
194.000
96.000
312.000
2.040.000
920.000
1.110.000
440.000
20.200.000
1.880.000
11.200.000
1.480.000
1.800.000
28.000.000
2.650.000
800.000
32.986.000
21.050.000
300.000
43
26.Beban Promosi
27.Beban Perlengkapan Medis
28.Beban Perlengkapan Non Medis
29.Beban Penyusutan Peralatan Medis
30.Beban Penyusutan Peralatan Non Medis
31.Beban Penyusutan Gedung
32.Beban Gaji
33.Beban Kerugian Piutang
34.Beban Lain-lain
35.Pendapatan di luar Jasa Kesehatan
36.Beban Bunga
Total
390.000
5.200.000
105.000
180.000
115.000
70.726.000
70.726.000
Data yang berhasil dikumpulkan oleh bagian Akuntansi Rumah Sakit Harapan Sehat
pada Akhir Periode (per 31 desember 2006):
1. Hasil Stock Opname menunjukkan bahwa nilai persediaan barang dagangan
(obat dll) adalah Rp. 4.430.000.000,2. Hasil Stock Opname Perlengkapan Medis dan Non Medis masing-masing
menunjukkan nilai Rp.110.000.000 dan Rp 36.000.000,3. Beban Asuransi yang dijalani untuk tahun tersebut adalah Rp 182.000.000
4. Beban kerugian piutang ditaksir Rp. 125.000.000
5. Beban Penyusutan Peralatan Medis, Peralatan Non Medis, dan Gedung masingmasing Rp. 220.000.000, Rp 90.000.000, dan Rp. 300.000.000,6. Gaji pegawai yang masih belum dibayar pada akhir tahun Rp. 75.000.000,Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian:Tanggal 31 Desember 2006:
1. Ringkasan Hasil
3.940.000.000
Persediaan Barang
3.940.000.000
2. Persediaan Barang
4.430.000.000
Ringkasan Hasil
4.430.000.000
3. Beban Perlengkapan Medis
84.000.000
Perlengkapan Medis
84.000.000
4. Beban Perlengkapan Non Medis
60.000.000
Perlengkapan Non Medis
60.000.000
5. Beban Kerugian Piutang
125.000.000
Cadangan Kerugian Piutang
125.000.000
6. Beban Asuransi
182.000.000
Asuransi Dibayar Dimuka
182.000.000
7. Beban Penyusutan Peralatan Medis
220.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Medis
220.000.000
8. Beban Penyusutan Peralatan Non Medis
90.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Non Medis
90.000.000
9. Beban Penyusutan Gedung
300.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung
300.000.000
10. Beban Gaji
75.000.000
Gaji Yang Masih Harus Dibayar
75.000.000
44
Diminta:
1. Buatlah Worksheet 10 Kolom secara lengkap.
2. Buatlah Laporan Keuangan dari worksheet tersebut yang terdiri dari Laporan
Laba Rugi (Income Statement), Laporan Perubahan Laba Ditahan (Retained
Earning Statement), dan Neraca (Balance Sheet). Tambahan Data Untuk Di
Neraca: Dari Hutang Jangka Panjang Rp 1.800.000.000 pada Tahun 2006,
terdapat bagian yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp.
300.000.000.
3. Buatlah Closing Entries (Ayat-ayat Jurnal Penutup) yang diperlukan oleh
bagian Akuntansi Rumah Sakit Harapan Sehat untuk tanggal 31 Desember
2006.
4. Buatlah Reversing Entries (Ayat-ayat Jurnal Pembalik) yang diperlukan oleh
bagian Akuntansi Rumah Sakit Harapan Sehat, Jika Pembayaran Gaji yang
masih harus dibayar terjadi tanggal 5 Januari 2007 sebesar Rp.75.000.000,00.
Tentukan Berapa Saldo Beban Gaji dan Kas yang sebenarnya terjadi sampai
dengan tanggal 5 Januari 2007 (Buktikan dengan Buku Besar).
45
No
1
2
3
Nama Akun
Neraca Percobaan
Debit
Kredit
Kas
Piutang Usaha
Cadangan Kerugian Piutang
1,718,000
2,256,000
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Persediaan Barang
Perlengkapan Medis
Perlengkapan Non Medis
Asuransi Dibayar Dimuka
Peralatan Medis
Akumulasi Penyusutan Peralatan Medis
Peralatan Non Medis
Akum. Penyusutan Peralatan Non Medis
Gedung
Akumulasi Penyusutan Gedung
Tanah
Hutang Usaha
Gaji Yang Masih Harus Dibayar
Hutang Jangka Panjang
Modal Saham
Laba Ditahan
Dividen
3,940,000
194,000
96,000
312,000
2,040,000
21
22
23
24
25
26
Ringkasan Hasil
Pendapatan Jasa Kesehatan
Pembelian
Potongan Pembelian
Beban Asuransi
Beban Promosi
Penyesuaian
Debit
Kredit
Setelah Disesuaikan
Debit
Kredit
1,718,000
2,256,000
90,000
125,000
4,430,000
3,940,000
84,000
60,000
182,000
920,000
220,000
440,000
90,000
1,110,000
215,000
4,430,000
110,000
36,000
130,000
2,040,000
1,140,000
1,110,000
20,200,000
530,000
20,200,000
1,880,000
300,000
11,200,000
2,180,000
11,200,000
1,480,000
1,480,000
75,000
1,800,000
28,000,000
2,650,000
75,000
1,800,000
28,000,000
2,650,000
800,000
800,000
3,940,000
4,430,000
3,940,000
32,986,000
21,050,000
4,430,000
32,986,000
21,050,000
300,000
300,000
182,000
182,000
390,000
390,000
46
3,940,000
21,050,000
182,000
390,000
4,430,000
32,986,000
300,000
-
Neraca
Debit
Kredit
1,718,000
2,256,000
-
215,000
4,430,000
110,000
36,000
130,000
2,040,000
1,110,000
20,200,000
11,200,000
800,000
1,140,000
530,000
2,180,000
1,480,000
75,000
1,800,000
28,000,000
2,650,000
-
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
84,000
60,000
220,000
90,000
300,000
75,000
125,000
5,200,000
84,000
60,000
220,000
90,000
300,000
5,275,000
125,000
105,000
105,000
180,000
180,000
115,000
70,726,000
-
115,000
70,726,000
9,506,000
9,506,000
47
75,966,000
75,966,000
84,000
60,000
220,000
90,000
300,000
5,275,000
125,000
105,000
115,000
180,000
-
31,936,000
5,960,000
37,896,000
37,896,000
44,030,000
37,896,000
44,030,000
38,070,000
5,960,000
44,030,000
48
49
Jurnal Penutup:
Pendapatan Jasa Kesehatan
Potongan Pembelian
Pendapatan Di Luar Jasa Kesehatan
Ringkasan Hasil
32.986.000.000
300.000.000
180.000.000
33.466.000.000
Ringkasan Hasil
Pembelian
Beban Asuransi
Beban Promosi
Beban Perlengkapan Medis
Beban Perlengkapan Non Medis
Beban Penyusutan Peralatan Medis
Beban Penyusutan Peralatan Non Medis
Beban Penyusutan Gedung
Beban Gaji
Beban Kerugian Piutang
Beban Lain-Lain
Beban Bunga
27,996,000,000
21,050,000,000
182,000,000
390,000,000
84,000,000
60,000,000
220,000,000
90,000,000
300,000,000
5,275,000,000
125,000,000
105,000,000
115,000,000
Ringkasan Hasil
Laba Ditahan
5,960,000,000
5,960,000,000
Laba Ditahan
Dividen
800,000,000
800,000,000
Jurnal Pembalik:
Misal gaji yang masih harus dibayar (hutang gaji) dilunasi pada tanggal 5 Januari
2007, maka jurnal pembalik adalah sebagai berikut:
Gaji Yang Masih Harus Dibayar
Kas
75,000,000
75,000,000
50
Soal Latihan:
Berikut ini adalah Data Trial Balance (Neraca Percobaan) Rumah Sakit Unggul Persada Per
31 Desember Tahun 2006 (dalam .000) dan Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian yang telah dibuat
oleh bagian Akuntansi Rumah Sakit tersebut:
Neraca Percobaan:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Kas
Piutang Usaha
Cadangan Kerugian Piutang
Persediaan Barang
Perlengkapan Medis
Perlengkapan Non Medis
Asuransi Dibayar Dimuka
Peralatan Medis
Penyusutan Peralatan Medis
Peralatan Non Medis
Penyusutan Peralatan Non Medis
Gedung
Akumulasi Penyusutan Gedung
Tanah
Hutang Usaha
Gaji Yang Masih Harus Dibayar
Hutang Jangka Panjang
Modal Saham
Laba Ditahan
Dividen
Ringkasan Hasil
Pendapatan Jasa Kesehatan
Pembelian
Potongan Pembelian
Beban Asuransi
Beban Promosi
Beban Perlengkapan Medis
Beban Perlengkapan Non Medis
Beban Penyusutan Peralatan Medis
Beban Penyusutan Peralatan Non
Medis
Beban Penyusutan Gedung
Beban Gaji
Beban Kerugian Piutang
Beban Lain-lain
Pendapatan di luar Jasa Kesehatan
Beban Bunga
Total
859.000
1.128.000
1.970.000
97.000
48.000
156.000
1.020.000
555.000
10.100.000
5.600.000
400.000
10.525.000
195.000
-
45.000
460.000
220.000
940.000
740.000
900.000
14.000.000
1.325.000
16.493.000
150.000
-
2.600.000
52.500
57.500
35.363.000
90.000
35.363.000
51
52
PERTEMUAN XI
ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN KESEHATAN
53
c. Harvest (panen)
Karakteristik; organisasi kesehatan mengalami kematangan dan panen atas hasil
investasinya dan berupaya memaksimumkan arus kas yang masuk ke organisasi,
investasi ditujukan hanya untuk pemeliharaan fasilitas.
2. Aspek Non Keuangan
A. Aspek Pelanggan
Tolak ukur aspek pelangan terbagi dua, yakni:
1. Kelompok Inti (pangsa pasar, tingkat perolehan pelanggan baru,
kemampuan mempertahankan pelanggan lama, tingkat kepuasan
pelanggan, tingkat profitabilitas pelanggan)
2. Kelompok penunjang (atribut produk fungsi, harga, mutu; hubungan
dengan pelanggan, citra dan reputasi organisasi kesehatan)
B. Aspek Proses Bisnis Internal
1. Inovasi (jumlah produk baru dan lama waktu yang dibutuhkan untuk
pengembangan produk baru)
2. Proses Operasi (penyimpangan biaya produksi terhadap anggaran,
banyaknya permintaan pelanggan yang tidak terpenuhi)
3. Proses penyampaian produk/jasa kepada pelanggan (manfaat tambahan
kepada pelanggan, misal: perbaikan sistem pembayaran)
C. Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan
Faktor yang dapat mendorong pertumbuhan organisasi:
1. Karyawan (kepuasan dan produktifitas karyawan)
2. Kemampuan Sistem Informasi (informasi mudah didapatkan, capat, tepat)
Indikator Kinerja Kesehatan
Indikator kinerja kesehatan terdiri dari:
1. Indikator masukan (input), adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan untuk menghasilkan keluaran dapat berjalan, misal dana, SDM, informasi,
kebijakan/peraturan.
2. Indiaktor keluran (output), adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari
suatu kegiatan yang bersifat fisik dan atau non fisik.
3. Indikator hasil (outcomes), adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan pada jangka menengah (dampak langsung)
4. Indikator manfaat (benefits), adalah sesuatu yang terkait denga tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan
5. Indikator dapak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif mupun
negatif terhadap setiap tingkatan indicator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
Indikator kinerja kesehatan dibuat dengan tujuan yang paling mendasar adalah
mencapai akuntabilitas organisasi sector public termasuk organisasi kesehatan.
Manfaat Indikator Kinerja Kesehatan
Manfaat Indikator kinerja Kesehatan:
1. Kejelasan tujuan organisasi
2. Mengembangkan pengukuran aktivitas
3. Memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang proses produksi
4. Memfasilitasi perbandingan kinerja dalam organisasi yang berbeda
5. Memfasilitasi pengaturan target organisasi dan manajer
6. Meningkatkan akuntabilitas organisasi terhadap stakeholdernya
54
5 (lima) alasan mengapa variasi dalam penilaian kinerja bisa diamati di antara organisasi:
1. Tujuan yang berbeda
2. Lingkungan yang berbeda
3. Sumber biaya yang berbeda
4. Kinerjanya berbeda
5. Tingkat efesiensinya berbeda
Syarat-syarat Indikator Kinerja:
1. Spesifik dan jelas
2. Dapat diukur secara objektif
3. Relevan
4. Dapat dicapai, penting dan harus berguna
5. Fleksibel dan sensitive terhadap perubahan
6. Efektif ; dapat dikumpulkan, diolah dan dianalisis dengan biaya yang tersedia
Contoh Indikator Kinerja Kesehatan:
PROGRAM
PROYEK/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
Peningkatan
Pelayanan Perbaikan
penggantian 1. Input: dana
Kesehatan di Puskesmas
peralatan medis yang rusak 2. Process:
atau kurang memenuhi syarat
ketaatan
pada
aturan
di puskesmas
hukum
dalam
proses
pengadaan peralatan medis
3. Ouput:
Jumlah peralatan medis
4. Outcome:
Kualitas pemeriksaan yang
lebih baik
5. Benefit:
Tingkat
kesembuhan
pasien meningkat
6. Impact:
Penurunan jumlah orang
sakit
Contoh Analisis Lapora Keuangan organisasi kesehatan:
Berikut ini laporan keuangan The National Heritage Foundation (NHF) yang merpakan
yayasan pendonor bantuan kemanusiaan, pendidikan , ilmu pengetahuan dan keagamaan.
AKTIVA
Kas dan setara kas
Piutang Bunga
Piutang wesel
Investasi
Investasi pada property, net
Tabungan Kas untuk Asuransi
Total Aktiva
2003
$. 1.534.488
67.026
1.716.756
181.386.304
8.239.835
4.787.169
197.731.308
55
2002
$. 2.976.193
185.164
1.843.067
172.088.095
6.567.266
4.087.296
187.747.741
Hasil Analisa dengan metode Due Dilligence yaitu suatu prosedur dimana investor
mempertimbangkan investasi dalam menilai aktiva perusahaan (lebih menitik beratkan aspek
kulitatif pada integritas, nilai-nilai, dan substansi):
Dari laporan keuangan tersebut dapat dilihat bahwa NHF tidak memiliki aktiva tetap, karena
NHF merupakan lembaga yang hanya menyalurkan dana dari donator kepada pihak lain
yang mebutuhkan sehingga tidak memerlukan aktiva yang berbentuk fisik layaknya
perusahaan manufaktur. Kas dan setara kas di tahun 2003 mengalami penurunan dari tahun
2002 serta penurunan piutang wesel menunjukkan adanya pengeluaran kas yang lebih banyak
pada tahun 2003.
Soal Latihan:
Dibawah ini merupakan laporan keuangan (aktiva) yayasan kesehatan masyarakat:
AKTIVA
Kas dan setara kas
Piutang Bunga
Piutang wesel
Investasi
Investasi pada property
Tabungan Kas untuk Asuransi
Total Aktiva
2006
Rp.20.000.000
6.000.000
22.000.000
100.000.000
10.000.000
5.000.000
163.000.000
2005
Rp. 25.000.000
9.000.000
23.000.000
80.000.000
8.000.000
4.600.000
149.600.000
Diskusikan:
Bagaimana analisis Saudara terhadap laporan keuangan di atas?Apa yang terjadi dengan
aktiva tetap yayasan kesehatan masyarakat tersebut?Bagaimana dengan posisi kas dan setara
kasnya?Coba jelaskan!
(Rp)
50.000.000
100.000.000
150.000.000
300.000.000
700.000.000
500.000.000
(300.000.000)
900.000.000
1.200.000.000
PASSIVA
HUTANG:
Hutang Jangka Pendek
Hutang Jangka Panjang
150.000.000
250.000.000
TOTAL HUTANG
400.000.000
MODAL:
Modal Saham
Laba Ditahan
500.000.000
300.000.000
TOTAL MODAL
TOTAL PASSIVA
(Rp)
800.000.000
1.200.000.000
Diminta:
Buatlah analisa laporan keuangan kesehatan meliputi Return on Investment, Current Ratio,
Acid Test Ratio, Average Days Inventory, Receivable Collection Periode, dan Total debt to
total asset ratio pada tahun 2001. Simpulkan hasil analisa Saudara jika dibandingkan dengan
hasil analisa tahun sebelumnya.
58
PERTEMUAN XII
AKUNTANSI BIAYA KESEHATAN
Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya merupakan proses penentuan biaya penuh maupun biaya tambahan bagi
penyediaan layanan serta barang untuk pasien dan masyarakat.
Biaya (cost) menurut the nature of business cost- general concept, seperti dikutif Suwardjono
(1991) dari Bourke (1978:193) dalam Indra (2008:189) adalah:
cost is a general term for measured amount of value purposefully released or to be released
in the acquisition of economic resources, either tangible or intangible
Dengan demikian karakteristik biaya adalah Biaya merupakan pengukur, dalam unit moneter,
suatu sumber ekonomis yang digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya memperoleh aktiva
baik berwujud atau pun tidak berwujud.
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pengkajian biaya
pembuatan barang/jasa serta penjualannya.
Tujuan Sistem Akuntansi Biaya Organisasi Kesehatan
Tujuan Sistem Akuntansi Biaya Organisasi Kesehatan adalah:
1. Mengefektifkan dan mengefesienkan penggunaan dana organisasi kesehatan
2. Mengetahui penyebab utama biaya kesehatan
3. Memberikan informasi berupa laporan biaya yang akurat
4. Memberikan jaminan akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana serta
pelaporannya
5. Menghasilkan laporan biaya terkini (up to date) sebagai bahan pertimbangan atas
keputusan pengelola organiasi kesehatan, terutama aspek keuangan.
Output Akuntansi biaya merupakan bagian dari laporan surflus/deficit (laporan laba rugi)
sebuah organisasi kesehatan. Komponen Biaya dalam organisasi kesehatan adalah:
1. Gaji dan honorarium
2. Biaya Bahan
3. Biaya Daya dan Jasa
4. Biaya Administrasi Perkantoran
5. Biaya Jasa Pelayanan
6. Biaya Pemeliharaan
7. Biaya Penyusutan Aktiva tetap
8. Biaya Penyusutan Aktiva Lain-lain
9. Biaya Amortisasi
10. Biaya Penyisihan piutang sangsi
Berbagai Pusat Pertanggungjawaban dalam organisasi kesehatan
Pusat pertangungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Tujuan pembentukan pusat pertanggungjawaban adalah:
1. Sebagai basis perencanaan, Pengendalian, dan penilaian kinerja manajer serta unit
operasi yang dipimpinnya
2. Untuk memudahkan pencapaian tujuan organisasi kesehatan
59
60
Komponen Layanan
Lama Tinggal/rawat inap (25 hari@325.000,-/hari
Biaya Diagnosa
Biaya Terapi
Biaya perawat, dokter dan ahli medis lainnya
Tindakan medis (pembedahan)
Obat
Jumlah
Tarif (Rp)
8.125.000
475.000
800.000
1.750.000
2.350.000
3.650.000
17.150.000
61
62
PERTEMUAN XIII
PEMBIAYAAN JASA PELAYANAN KESEHATAN
Regulasi Pembiayaan Jasa Pelayanan Kesehatan
Dalam pasal 65 UU no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, disebutkan bahwa
penyelenggaraan upaya kesehatan dibiayai oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Pemerintah berkewajiban memastikan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat
terutama masyarakat miskin.
63
Gratis
Rp. 32.160
Rp. 11.126
Rp. 112.575
Rp. 159.361
Patokan harga ini disesuaikan dengan kebijakan rumah sakit dan kemudian diputuskan harga
service cost satu kantong darah Rp 200.000,Rincian bahan habis pakai:
a. Kantong darah
b. Reagensia gol. Darah
Dan uji cocok serasi
c. Tes 4 macam penyakit:
VDRL (syphilis)
HB Sag (hepatitis B)
Rp.29.179
Rp. 15.431
Rp. 1.150
Rp 9.775
64
Rp. 39.000
Rp. 17.500
Rp. 3.500
dalam Indra Bastian (2008) bahwa Asuransi kesehatan memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai berikut:
1. Menyediakan perlindungan terhadap biaya perawatan medis
2. Menyediakan sejumlah uang sebagai pengganti pendapatan
3. Menyediakan pembayaran atas kerugian yang terjadi
Biaya kesehatan yang diatnggung pemerintah untuk masyarakat dari tahun ke tahun
semakin besar, misalnya pada tahun 1988/1989 biaya kesehatan sebesar 2,80 triliun
rupiah dan pada tahun 1994/1995 naik lagi menjadi 7,03 triliun dan akan terus meningkat
dari tahun ke tahun. Oleh karena itu pemerintah mengupayakan adanya asuransi
kesehatan bagi masyarakat. Berdasarkan Keppress No 230 tahun 1968 dibentuk BPDPK
(Badan penyelenggara dana pemeliharaan kesehatan) yang pada tahun 1992 berubah
menjadi PT Asuransi Kesehatan Indonesia (PT Askes) yang berkewajiban
menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi PNS dan keluarganya dan
penerima pensiun dengan kepersertaan bersifat wajib. Peserta dan keluarganya akan
mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit rujukan dengan
membayar biaya sebesra cost sharing (selisih biaya yang tidak ditanggung PT Askes)
Selain Askes contoh lain asuransi kesehatan dari pemerintah adalah Jamsostek dan
Jamkesmas.
Asuransi kesehatan swasta adalah kontrak perjanjian antara sebuah perusahaan asuransi
swasta kepada nasabahnya. Isinya kalau si nasabah mengalami resiko yang berhubungan
dengan kesehatannya maka perusahaan asuransi akan mengganti biaya kesehatan yang
dikeluarkan. Biaya yang ditangug dapat meliputi biaya pemeliharaan kesehatan, biaya
rawat jalan, biaya rawat inap, biaya obat, dan biaya operasi.
Prosedur klaim:
1. Peserta menanggung biaya terlebih dahulu (membayar premi asuransi) dan
mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi setelah perawatan atas dirinya telah
seelesai dilaksanakan
2. Biaya klaim akan dibayarkan sebesar 100% dari jumlah kuitansi dengan batasan
maksimal sesuai daftar rincian manfaat pertanggungan
3. Formulir klaim yang diisi dan ditandatangani oleh dokter yang melakukan perawatan
lengkap dengan diagosa, nama peserta dan nomor kartu peserta dan ditandatangani
oleh peserta yang bersangkutan:
a. Perincian biaya perawatan dari rumah sakit (untuk santunan rawat inap dan
persalinan)
b. Kuitansi asli dari rumah sakit atau dokter yang merawat
c. Kuitansi asli dari apotek berikut salinan resep dokter yang merawat
Syarat pengajuan klaim:
1. Kuitansi Asli dari Rumah Sakit
2. Khusus untuk pemeriksaan diagnostic/laboratorium/fisioterafi, peserta harus
melampirkan dokumen tambahan:
a. Surat rujukan dari dokter yang merawat
b. Kuitansi asli dari tempat pemeriksaan
c. Perincian biaya dan salinan hasil pemeriksaan diagnostic
3. Premi telah lunas dibayar pada saat klaim diajukan
4. Photo copi Kartu Asuransi atau Identitas nomor polis
66
Pelayanan Provider:
Peserta dapat mengajukan klaim dan langsung mendapatkan perawatan yang dibutuhkan pada
rumah sakit yang terdaftar pada jaringan provider perusahaan asuransi. Setelah mendapatkan
perawatan peserta wajib menandatangani formulir klaim yang telah diisi oleh dokter dan
kuitansi perawatan atau pembelian obat yang telah diterbitkan oleh provider.
Manfaat Asuransi kesehatan bagi perusahaan (peserta):
1. Realisasi biaya kesehatan karyawan tercatat secara detail yang memungkinkan
dilakukan analisis kenaikan biaya bagi perusahaan
2. Jaminana kesehatan dilimpahkan kepada asuransi sebagai pihak yang ahli dalam
mengelola resiko
3. Resiko yang terjadi pada satu perusahaan akan disebarkan kepada banyak perusahaan
lainnya
4. Independensi dalam verifikasi klaim
5. Perusahaan akan focus pada corebussinesnya
6. Rasionalisasi biaya kesehatan
7. Anggaran biaya kesehatan karyawan lebih terkendali karena resiko dan tren dikelola
lebih baik
Hal-hal yang merupakan pengecualian dalam asuransi kesehatan:
1. Segala jenis perawatan yang tidak dijamin dalam polis (nota perikatan) asuransi
2. Kecelakaan atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
3. Perawatan gigi
4. Perawatan cosmetic surgery
5. Jenis perawatan yang bersifat eksperimen
6. Perawatan akupuntur
7. General check up
8. Akibat perang atau bertugas aktif di militer atau angkatan bersenjata dari suatu
Negara, hur hara, pemberontakan, tindakan criminal (aktif dan pasif) atau sejenisnya
9. Cedera yang diperbuat sendiri
10. Penyakit akibat penggunaan alcohol, narkotik, psikotropika, dan sejenisnya
11. Olahraga tertentu, penyakit AIDS, HIV, dan berbagai penyakit akibat hubungan
seksual
12. Segala jenis perawatan yang terkait dengan infertilitas
13. Segala jenis perawatan yang bersifat pribadi, seperti terapi pijat
14. Segala jenis perawatan di luar wilayah Indonesia
Metode ini dapat diterapkan dalam contoh berikut: misalnya sebuah klinik
kesehatan mengharapkan 10.000 pengunjung dan mengantisipasinya dengan uang
sebesar $1.000.000, maka charged untuk setiap kunjungan rata-rata $100. Jika
kunjungan diaktegorikan ke dalam tiga jenis yakni kunjugan singkat dengan
volume 6.000 dengan bobot 1, kunjungan rutin dengan volume 3.000 dengan
bobot 2, dan kunjungan kompleks 1.000 dengan bobot 4, maka kunjungan yang
dibobot menjadi 16.000 dan charged yang dibobot per kunjungan menjadi $62,5.
c. Metode margin
Metode margin pada dasarnya menggunakan pendekatan charged berdasarakan
cost dan keuntungan yang diinginkan.
2. Sistem Pembayaran Tetap, contohnya adalah INA DRG dimana tariff yang
ditanggung pasien ditetapkan secara flat di awal berdasarkan dignosa penyakit tanpa
memperhatikan lama perawatan, sehingga klaim dapat diajukan lebih cepat.
68
PERTEMUAN XIV
AUDIT LAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA KESEHATAN
1. Akuntabilitas
kesehatan
dalam
pelayanan
organisasi
pelayanan
71
72
74
4.500.000
1.000.000
11.000.000
20.000.000
50.000.000
60.000.000
75.000.000
221.500.000
Hutang Lancar
R/K Pemda
Akumulasi Surplus/Defisit
8.500.000
200.000.000
13.000.000
Jumlah Pasiva
221.500.000
2.500.000
1.000.000
5.000.000
20.000.000
50.000.000
60.000.000
75.000.000
2.000.000
6.000.000
-
213.500.00
8.000.000
0
8.500.000
205.000.00 (5.000.000)
0 13.000.000
0
213.500.00
8.000.000
0
2.000.000
2.000.000
13.000.000
Akumulasi Surplus/Defisit
13.000.000
75
2.500.000
4.500.000
76
Neraca Saldo
Debet
4.500.000
1.000.000
11.000.000
20.000.000
50.000.000
60.000.000
75.000.000
Laporan Surplus/Defisit
Kredit
Debet
8.500.000
200.000.000
15.000.000
2.000.000
223.500.00
0
2.000.000
2.000.000
223.500.00
0
Akumulasi
Surplus/Defisit
13.000.000
Kredit
15.000.000
15.000.000
13.000.000
221.500.00 221.500.00
0
0
77
Keterangan
Saldo Awal
SP2D Belanja Barang
Sediaan Obat-obatan
Pendapatan Pasien RI
Setor Pendapatan PRI
Belanja Pemeliharaan
PIUTANG
Tanggal
1
Keterangan
Saldo Awal
SEDIAAN BPH
Tanggal
Keterangan
1
2
Saldo Awal
Obat-obatan
PERALATAN KANTOR
Tanggal
Keterangan
1
Saldo Awal
KENDARAAN
Tanggal
1
Keterangan
Saldo Awal
Ref
Debet
So
2.500.00
0
10.000.0
00
Kredit
6.000.00
0
15.000.0
00
15.000.0
00
2.000.00
0
Ref
Debet
Kredit
So
1.000.00
0
Ref
Debet
So
5.000.00
0
6.000.00
0
Ref
Debet
So
20.000.0
00
Ref
Debet
So
50.000.0
00
78
Saldo
2.500.00
0
12.500.0
00
6.500.00
0
21.500.0
00
6.500.00
0
4.500.00
0
Saldo
1.000.00
0
Kredit
Saldo
5.000.00
0
6.000.00
0
Kredit
Saldo
20.000.0
00
Kredit
Saldo
50.000.0
00
BANGUNAN GEDUNG
Tanggal
Keterangan
1
Saldo Awal
TANAH
Tanggal
1
Keterangan
Saldo Awal
HUTANG LANCAR
Tanggal
Keterangan
1
1
2
3
Ref
Saldo Awal
SP2D Belanja Barang
Setor
Pendapatan
PRI
So
So
60.000.0
00
Ref
Debet
So
75.000.0
00
Debet
Debet
15.000.0
00
Ref
Ref
Kas
Saldo
75.000.0
00
Kredit
Saldo
8.500.00
0
(8.500.00
0)
Kredit
Saldo
205.000.0 (205.000.00
00
0)
10.000.00 (215.000.00
0
0)
(200.000.00
0)
Debet
Debet
2.000.00
0
79
Saldo
60.000.0
00
Kredit
Kas
BELANJA PEMELIHARAAN
Tanggal
Keterangan
5
Kredit
So
Keterangan
PENDAPATAN PRI
Tanggal
Keterangan
Debet
Ref
Saldo Awal
R/K PEMDA
Tanggal
Ref
Kredit
Saldo
15.000.0
00
15.000.0
00
Kredit
Saldo
2.000.00
0
Debet
Kredit
10.000.00
0
10.000.000
6.000.000
Kas
Pendapatan Pasien Rawat Inap
15.000.00
0
15.000.000
R/K Pemda
Kas
15.000.00
0
15.000.000
Belanja Pemeliharaan
Kas
2.000.000
6.000.000
2.000.000
80
EKONOMI KESEHATAN
(DASAR AKUNTANSI KESEHATAN)
HAND OUT
OLEH:
NUR ALI, SE, MM
NIDN: 0409017801
81