Disusun Oleh
Kelompok 1
Marselina Kondo 210110032
Septia Saleha 210110326
Sherly Aprilia 210110348
Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan publik memegang peranan penting bagi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu
bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
dimaksud tentunya adalah pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah. Rumah sakit dituntut untuk
dapat melayani masyarakat, dapat berkembang dan mandiri serta harus mampu bersaing dan
memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Dengan semakin tingginya
tuntutan bagi rumah sakit untuk meningkatkan pelayanannya, banyak permasalahan yang muncul
terkait dengan terbatasnya anggaran yang tersedia bagi operasional rumah sakit, alur birokrasi yang
terlalu panjang dalam proses pencairan dana, aturan pengelolaan keuangan yang menghambat
kelancaran pelayanan dan sulitnya untuk mengukur kinerja, sementara rumah sakit memerlukan
dukungan SDM, teknologi, dan modal yang sangat besar. Sebuah rumah sakit yang harus melakukan
pelayanan setiap waktu tentunya tidak ingin setiap awal tahun anggaran menghadapi kendala
keterbatasan obat, alat kesehatan, makan-minum pasien dan lain-lain hanya karena belum selesainya
proses penganggaran di pemeritah daerah. Optimalisasi pelayanan ini dapat diatasi manakala
pendapatan fungsional bisa langsung digunakan untuk pengadaan obat, alat kesehatan dan lain-lain
serta penyederhanaan proses pengadaan barang/jasa yang tetap menguntungkan rumah sakit.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin merumuskan masalah sebagai
berikut:
4. Melindungi status pajak organisasi. Organisasi rumah sakit yang for – profit
mencari jalan untuk melindungi status pajak mereka dari upaya negara untuk
mencari sumber pendapatan baru,
2.3 Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi manajemen keuangan, antara lain:
1. Perencanaan keuangan
Fungsi ini terkait dengan dengan perencanaan keuangan yang berhubungan dengan
pengeluaran dan penerimaan uang di rumah sakit selama periode tertentu.
Perencanaan keuangan berisi daftar tujuan – tujuan keuangan yang dilengkapi dengan
cara bagaimana mencapai tujuan tersebut
2. Anggaran Keuangan
Melalui penganggaran, rumah sakit akan bisa lebih mudah mengetahui seberapa besar
kebutuhan dalam satu periode dan kebutuhan dalam jangka pendek dan juga jangka
Panjang. Selain itu, kegiatan kegiatan penganggaran ini juga dilakukan untuk
mengetahui besarnya modal yang harus digunakan untuk mendukung kegiatan
operasional.
3. Pengelolaan Keuangan
Pada tahap ini, manajer keuangan memiliki fungsi untuk melakukan evaluasi serta
perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan rumah sakit.
4. Pemeriksaan Keuangan
Sebagai upaya untuk mencegah penyimpangan terhadap dana, maka manajemen
keuangan akan mengantur pemeriksaan keuangan kemudian melaporkan semua
pemeriksaan tersebut kepada atasan dengan data yang akurat. Manajer keuangan juga
secara rutin melakukan audit internal atas keuangan rumah sakit agar sesuai dengan
kaidah standar akutansi dan tidak terjadi penyimpangan
5. Pelaporan Keuangan
Manajer keuangan memiliki fungsi untuk menyediakan laporan infomasi tentang
kondisi keuangan rumah sakit dan Analisa rasio laporan keuangan.
AspekLayanan:
General
Spesific,
Rehabilitasi,
Psychiatric
AspekKepemilikan:
Public
Investorowned (profit/nonprofit)
AspekSDM:
Physician,
Skillednursing,
Longterncarenursing,
Homecareservice,
Farmacies.
AspekFinansial:
revenue&sourcesoffinancing.
2. Investasi
a. Financial leverage
b. Sumber dana
REFERENSI
Samosir Magdalena & Dekrita Andia Yosefina, 2022. Manajemen keuangan rumah sakit konsep
dan analisis. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=B9tmEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR1&dq=manajemen+keuangan+rumah+sakit&ots=ukEMu
X3mSK&sig=2BizfZnJjgdJmD4y-QyUtRBFTNY&redir_esc=y#v=onepage&q=manajemen%20keuangan
%20rumah%20sakit&f=false