Anda di halaman 1dari 22

RENCANA STRATEGIK

DANA SEHAT MUHAMMADIYAH


YOGYAKARTA

DANA SEHAT MUHAMMADIYAH


YOGYAKARTA
2007
PENDAHULUAN
Pembiayaan kesehatan yang berbasis misi sosial
keagamaan sering dihadapkan dengan situasi dan
kondisi yang kurang menunjang. Dalam hal ini dibutuhkan
kekuatan dalam organisasi tersebut untuk dapat
mengelola suatu pembiayaan kesehatan yang
mempunyai kelebihan khusus dan berorientasi
kemanusiaan.
Perkembangan pelayanan kesehatan yang begitu
cepat yang tidak dibarengi dengan pertumbuhan
ekonomi masyarakat serta model pembiayaan kesehatan
yang ada semakin menghambat akses kesehatan pada
masyarakat untuk mendapat pelayanan yang dapat
terjangkau dan memenuhi standar mutu.
Guna mengatasi hal tersebut diperlukan sebuah
perencanaan dan pengelolaan yang baik dalam hal
pembiayaan kesehatan perencanaan internal organisasi
serta dukungan dari stakeholder untuk dapat maju dan
mengatasi masalah yang muncul merupakan hal yang
sangat penting.
VISI

 Dana Sehat Muhammadiyah bertekad


untuk menjadi pilihan jaminan
pembiayaan kesehatan bagi warga
muhammadiyah. Berbasis syariah
dengan biaya terjangkau dan
menyediakan sarana pelayanan yang
bermutu dan berkwalitas.
MISI

 Ikut berperan serta dalam meningkatkan derajat


kesehatan warga muhammadiyah khususnya dan
masyarakat pada umumnya
 Menerapkan standar mutu dalam pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan
 Mewujudkan prinsip saling menanggung dalam
pembiayaan kesehatan
 Mengembangkan sumber daya manusia yang
profesional.
 Menerapkan standar pelayanan kesehatan
 Memberikan jaminan pembiayaan dan pelayanan
kesehatan dengan biaya terjangkau.
ANALISIS INTERNAL
KEKUATAN

1. Sumber daya manusia: Jumlah dokter umum dan dokter gigi


yang memadai.

2. Dukungan pimpinan wilayah Muhammadiyah kepada anggota


Muhammadiyah untuk mengikuti DSM.

3. Dukungan pimpinan daerah Muhammadiyah kepada sekolah-


sekolah Muhammadiyah di lingkungan kotamadya.
4. Sumber daya keuangan : Dana operasional yang
mencukupi untuk pelaksanaan kegiatan dan dana
abadi yang dimiliki.
5. Manajemen:kualitas tenaga yang sesuai bidangnya
dan pengambilan keputusan secara profesional.
6. Mempunyai sarana pelayanan kesehatan (RS) milik
Muhammadiyah yang sebagai jenjang pelayanan
kesehatan
7. Mempunyai pengalaman mengelola dana jaminan
pembiayaan kesehatan
KELEMAHAN

1. Tekanan peserta untuk membuat premi murah tanpa


mengindahkan unit cost.

2. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya jaminan pembiayaan


kesehatan oleh perwakilan anggota Muhammadiyah.

3. Belum ada pengendalian dalam penggunaan pelayanan oleh


peserta.

4. Kajian utilisasi tiap unit pelayanan kesehatan belum dilakukan.


ANALISIS EKSTERNAL
PELUANG

1. Banyaknya Badan Pendidikan dan Amal Usaha di bawah naungan


organisasi.

2. DSM merupakan pioner dalam bidang jaminan kesehatan di


Muhammadiyah.

3. Jumlah perguruan dibawah persyarikatan Muhammadiyah cukup besar

4. Jumlah anggota Muhammadiyah besar.

5. Dukungan penuh RSU PKU Muhammadiyah


ANCAMAN

1. UU SASN yang kemudian mewajibkan warga negara


Indsonesia untuk mempunyai jaminan pembiayaan
kesehatan.

2. Adanya Bapel milik pemerintah yang mengkafer seluruh


masyarakat (mis Askes) dengan benefit yang lebih luas.

3. Dengan adanya desentralisasi pemerintah daerah membuat


Bapel-bapel jaminan kesehatan.
ISU-ISU PENGEMBANGAN

1. Tingginya antusias peserta untuk menggunakan


pelayanan kesehatan sehingga perlu dicari bentuk-bentuk
efisiensi mengubah mekanisme pembayaran ke provider
dari

2. DSM menerapkan prinsip-prinsip syariah sehingga


peserta adalah pemilik yang mempunyai hak dan
kewajiban yang sudah disepakati
3. Mulai adanya tuntutan umat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu
namun belum semua unit pelayanan
menerapkan standar pelayanan secara optimal.
4. Menyempurnakan bentuk-bentuk organisasi
internal dalam DSM
PENYUSUNAN STRATEGI
I.STRATEGI BESAR (TUMBUH)

1. Mekanisme penentuan premi berdasarkan rekomendasi dari


analisis laporan keuangan.
2. Mengembangkan cakupan kesertaan dievan wilayah kotamadya
Yogyakarta.
3. Menbentuk jejang previden.
4. Meningkatkan kualitas manajerial melalui pendidikan atau
pelatihan
5. Menyusun mekanisme efesiensi biaya pelayanan kesehatan bagi
peserta DSM.
6. Menyusun khaidah tentang asuransi kesehatan Muhammadiyah.
7. Menerapkan konsep syariah dalam prinsip-prinsip asuransi
kesehatan.
STRATEGI FUNGSIONAL

1. Standarisasi : Tugas Belajar S2, Pelatihan


Dokter, Seminar Kesehatan dan Pelatihan
Manajemen.
2. Standarisasi obat, alat dan bahan kesehatan.
3. Standarisasi adsministrasi pelaporan keuangan,
pelayanan kesehatan, obat, alat dan bahan
kesehatan.
4. Memperbaiki sistem pengadaan obat dan alat
kesehatan.
5. Peningkatan SDM pengelola DSM.
6. Menerapkan utilisasi reviiew.
KEPUTUSAN UNTUK MEMBUAT KHOIDAH TENTANG
ASURANSI KESEHATAN

MELIPUTI
 Kepesertaan
 Keuangan
 Paket produk
 Daerah yang akan membuat DSM
KEPESERTAAN

 Sifat : Wajib / Sukarela


Sifat ini dapat kita buat wajib untuk semua amal usaha
Muhammadiyah untuk organisasi kita buat sukarela.
 Cara : kolektif / Pribadi
Cara kolektif lebih menguntungkan karena akan
mengurangi resiko pada kelompok tersebut dan
memudahkan pengaturan pelayanan kesehatan.
KEUANGAN

1. BESARAN PREMI / IURAN


Paket Sekolah Muhammadiyah : Rp 25.000,-
Paket Di luar Muhammadiyah : Rp 50.000,-

Penentuan Premi berdasarkan :


 Jenis pelayanan kesehatan yang tercover.
 Penetapan Unit Cost Pelayanan Kesehatan.
 Penetapan Angka Utilisasi / Pemanfaatan.
2. PELAPORAN
Meliputi :

 Rekapitulasi Bulanan Pasien Rawat Jalan Tingkat


Pertama, Rawat Jalan Tingkat Lanjut dan Rawat
Inap.
 Rekapitulasi Tahunan Pasien Rawat Jalan Tingkat
Pertama, Rawat Jalan Tingkat Lanjut dan Rawat
Inap.
Dari Hasil Rekapitulasi dapat dilihat:
 Total Pemanfaatan
 Jenis Pelayanan Terbanyak
 Total Pembiayaan Pelayanan Kesehatan
 10 Besar Penyakit
3. MEKANISME PEMBAYARAN
 Pembayaran peserta DSM berdasarkan
premi yang telah di tentukan kepada
Pengelola DSM.
 Pembayaran Pengelola kepada PKU MUH.
Yogyakarta berdasarkan Fee For
Service/pelayanan yang dilakukan.
 Pada peserta dilakukan cost sharing pada
pelayanan tertentu.
PAKET PRODUK

1. Pembinaan UKS
2. Poliklinik
3. Paket Rawat Jalan :
A. IGD
B. Poliklinik Umum
C. Poliklinik Gigi
D. Poliklinik Spesialis
Penunjang Medis :
A. Ro non kontras
B. Laboratorium Rutin
C. EKG
D. EEG
4. Paket Santunan Kecelakaan Rawat Jalan.
5. Paket Santunan Rawat Inap.
6. Paket Santunan Kecelakaan Rawat Inap.
7. Paket Santunan Cacat tetap akibat
kecalakaan.
8. Paket Santunan meninggal dunia akibat
kecelakaan.
 STATUS PERIJINAN
Sampai saat ini masih bergabung/menginduk
dengan JPKM takaful RSIJ.

 RAPAT KERJA PENGURUS INTI


Dilakukan untuk menjawab dan menyelesaikan
masalah yang timbul.

Anda mungkin juga menyukai