Anda di halaman 1dari 4

Nama : EMMA HERMAWATI

NPM : 6221333

Kelas : 2A

Tugas Kebijakan Dan Sistem Pelayanan Kesehatan

A. Soal.

1. Bagaimana peran bidan dalam mewujudkan SDGs-MDGs?


2. Bagaimanakah akseptabilitas anda sebagai bidan terhadap program tersebut?

Jawaban :

1. Seorang bidan sangat berperan dalam pencapaian target ketiga SDGs yaitu kehidupan
sehat dan sejahtera. Saat ini, kesehatan ibu dan bayi masihmenjadi persoalan yang terus
dihadapi, terutama mengacu pada peningkatan angkakematian ibu. Sedangkan dalam
MDGs pun peran bidan sangat penting dalam halsasaran menurunkan angka kematian
anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Maka dari itu seorang bidan bukan hanya
membantu persalinan saja namun juga menjadi agen pelayanan kesehatan primer
maupun sekunder. Bidan turut menjaga, mengontrol dan mengawasi kesehatan ibu
hamil hingga kelahiran seorang anak yang tumbuh menjadi balita. Selain itu juga, bidan
mampu memadukan berbagai keilmuan, misalnya antara pengetahuan kebidanan
tradisional dengan pengetahuankebidanan professional dan sistem praktik alternatif
atau komplemen. Dengan demikian, bidan mampu menganalisis praktik-praktik
tradisional di berbagai budaya dan kemudian memanfaatkan praktik-praktik tersebut
bagi ibu dan bayi. Jadi bidan harus memiliki bekal ilmu terkini, semisal dengan
penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dalam proses persalinan maupun
pelayanan kesehatan.
2. Terhadap program tersebut, membuat seorang bidan memperkuatsistem kesehatan yang
sesuai dengan perspektif kebijakan global sebagai jawabanatas tantangan yang
dimunculkan dari penerapan SDGs, sehingga bidan dapatmembuat referensi global
yang sangat komprehensif. Karena pada dekade ini, masalah kesehatan ibu dan bayi
menjadi salah satu isu penting yang dihadapi Indonesia. Maka itu, peran bidan sangat
penting dan diperlukan.
B. Soal.

1. Sebutkan pola kepemimpinan yang lebih dominan dalam organisasi pelayanan


kesehatan?
2. Jelaskan orientasi organisasi pelayanan kesehatan di masa yang akan datang?
3. Apakah model Puskesmas yang menjadi idola masyarakat dilihat dari sudut
pengorganisasian pelayanan kesehatan di tingkat Desa?
4. Kebijakan pemerintah yang mana mendukung memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu atau berkualitas?
5. Untuk mencapai “Menuju Indonesia Sehat” bagian mana yang mudah diperbaiki
dalam pengorganisasian pelayanan kesehatan saat ini?

Jawaban :

1. Demokratis, Suportif
2. Orientasi organisasi pelayanan itu mendefinisikan sebagai serangkaian kegiatan
organisasi yang dirancang untuk menciptakan dan memberikan pelayanan yang sangat
baik. Layanan organisasi didorong akan memberikankeuntungan psikologis kepada
karyawan seperti semangat tim (esprit de corps) dankomitmen organisasi. Di masa yang
akan datang dipastikan komitmen dalamorganisasi tersebut dapat berpengaruh pada
keadaan seperti dapat mempengaruhiproduktivitas dan kinerja organisasi karyawan
terhadap organisasi tersebut.Komitmen secara umum dapat ditandai dengan adanya tiga
komponen utama,yaitu suatu kepercayaan yang kuat dan penerimaan terhadap tujuan
dan nilaiorganisasi, kemauan untuk melaksanakan kegiatan untuk organisasi dan
keinginanuntuk menjadi anggota organisasi. Dan untuk meminimalkan kesenjangan
yang terjadi dalam orientasi organisasi pelayanan kesehatan, upaya yang dapat
dilakukan adalah seperti, memastikan mengkomunikasikan visi, misi dan tujuan
pelayanan secara konsisten kepada karyawan, memastikan melakukan
tindakanpencegahan kegagalan pelayanan dan pemulihan kegagalan pelayanan
sesegera mungkin apabila terjadi kegagalan pelayanan atau mendapat komplain
sertamelakukan survei kepuasan pelanggan secara berkala sebagai bahan
pertimbangandalam meningkatkan mutu pelayanan.
3. Ya, tentu masyarakat melihat dari sudut pengorganisasian pelayananyang pelayanan
kesehatan yang bermutu, memenuhi atau melebihi harapan masyarakatserta dapat
memberikan pelayanan yang sesuai dengan SOP pelayanan kesehatan.Masyarakat pun
berharap Puskesmas yang mereka idolakan itu dapat memberikanjaminan kesehatan
yang layak, murah dan dapat dijangkau oleh semua masyarakat.Dengan pelayanan yang
diberikan, pastinya pengorganisasian dalam Puskesmas tersebut sangat bagus seperti
dalam hal administrasi publik, manajemen pelayananpublik, pelayanan prima, layanan
sepenuh hati serta pelayanan yang diberikan jugasangat berpengaruh pada setiap
anggota/karyawan itu sendiri. Maka dari itu, perluadanya bounding tersendiri antara
anggota dengan ketua yang nantinya akan dapatmemberikan pelayanan yang terbaik.
4. Pertama, kebijakan dalam hal peningkatan akses. Upaya ini dilakukan melalui
pemenuhan tenaga kesehatan, peningkatan sarana pelayanan primer (Puskesmas, Klinik
Pratama, Dokter Praktek Mandiri), pemenuhan prasaranapendukung (Alat kesehatan,
obat dan bahan habis pakai), serta inovasi untuk pelayanan di daerah terpencil dan
sangat terpencil, dengan pendekatan pelayanan kesehatan bergerak. Kedua, kebijakan
peningkatan mutu baik fasilitas penyelenggara layanan maupun sumber daya manusia
kesehatan diantaranya melalui penyediaan norma, standar, prosedur dan kriteria
(NSPK) atau standar prosedur operasional (SPO), peningkatan kemampuan tenaga
kesehatan (Nakes), dokter layanan primer (DLP) dan akreditasi fasilitas kesehatan
tingkat pertama (FKTP). Ketiga, kebijakan dalam regionalisasi rujukan melalui
penguatan sistem rujukan baik di tingkat Kabupaten, Regional maupun Nasional. Di
era JKN, mekanisme rujukan penting untuk menjamin mutu pelayanan dan efisiensi
pembiayaan. Keempat, kebijakan dalam penguatan peran Dinas Kesehatan melalui
sosialisasi advokasi dan capacity building.Kelima, kebijakan penguatan dukungan bagi
penguatan pelayanan kesehatan dari lintas sektor, baik berupa regulasi,infrastruktur
maupun pendanaan.
5. Dalam mencapai “Menuju Indonesia Sehat” ada 3 pilar yang harus diperhatikan dan
ditegakkan yaitu:
1) Penerapan paradigma sehat
2) Penguatan pelayanan kesehatan
3) Pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).
Yang mudah diperbaiki adalah strategi kesehatan dalam pembangunan,
penguatan upayapromotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat yang
dapat dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan. Penguatan pelayanan kesehatan
dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi
sistem rujukan dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of
care dan intervensi berbasisrisiko kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai