Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Disusun Oleh :
Emma Hermawati
H522197

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Pokok bahasan : Sistem Reproduksi

Sub Pokok Bahasan : Memberikan pendidikan kesehatan tanda bahaya kehamilan dan

pemantauan kesejahteraan janin

Hari/Tanggal : Kamis, 21 Maret 2024

Waktu : 30 menit

Penyuluh : Emma Hermawati

Sasaran : Pasien Klinik Kandungan

Tempat : Puskesmas Pasir Langu KBB

I. Latar Belakang
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003 median usia
kawin pertama adalah 19,2 tahun dan median usia kawin pertama di pedesaan lebih
rendah yaitu 17,9 tahun. Terlalu muda usia untuk hamil atau kurang dari 20 tahun
sekitar 10,3% menyebabkan kematian pada ibu secara tidak langsung. Persentase
perempuan umur 15-19 yang sedang hamil anak pertama adalah 2%. Perempuan
kelompok umur 15-19 tahun didapatkan 14% berstatus menikah dan 2,8% diantaranya
telah menikah pada usia 15 tahun dan kelompok umur 20-24 tahun didapatkan 57%
berstatus menikah dan 24,2% telah menikah pada usia 18 tahun. Jumlah pernikahan
usia muda di pedesaan lebih besar dibandingkan dengan di daerah perkotaan.
Menurut Adhikari (1996), konsekuensi dari pernikahan usia dini dan
melahirkan di usia remaja adalah berisiko untuk melahirkan prematur dan berat badan
lahir rendah. Berikut ini adalah pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan.
II. Tujuan intruksional
1. Tujuan Instruksional umum
Setelah diberikan pendidikan selama 30 menit peserta diharapkan mampu
memahami tentang ttanda bahaya kehamilan dan pemantauan kesejahteraan janin

2. Tujuan intruksional khusus


Setelah diberikan pendidikan selama 30 menit, mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan :
1) Definisi Kehamilan Normal Macam- macam tanda bahaya pada kehamilan.
2) Tanda Kehamilan Normal
3) Tanda Kehamilan Tidak Normal
4) Tindakan Pertolongan Pertama pada Kehamilan Tidak Normal

III. Pokok materi


(Terlampir)

IV. Kegiatan Belajar Mengajar



Metode :
 Ceramah
 Tanya jawab
 Demonstrasi

Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan KBM Respon Waktu

1. Pembukaan :

a. Menyampaikan salam Membalas salam
✓ 5 menit
b. Menjelaskan tujuan Mendengarkan
c. Kontrak waktu

d. Tes awal/Apersepsi Memberi respon
2. Pelaksanaan : Mendengarkan dengan
a. Definisi Kehamilan penuh perhatian
Normal
b. Tanda Kehamilan 15 menit
Normal
c. Tanda Kehamilan Tidak
Normal
d. Tindakan Pertolongan
Pertama pada
Kehamilan Tidak
Normal
e. Pemantauan
Kesejahteraan Janin
f. Ayat-ayat yang
Menjelaskan Tentang
Bahaya Kehamilan

3. Penutup

a. Tanya jawab Menanyakan yang
b. Tes akhir belum jelas 10 menit

c. Menyimpulkan hasil Aktif bersama
penyuluhan menyimpulkan

d. Memberi salam penutup Membalas salam
V. Media
• Leaflet

VI. Kriteria Evalusi


1. Evaluasi Struktur
a. Satuan acara penyuluhan telah siap sebelum penyuluhan dimulai
b. Tempat dan media telah siap sebelum penyuluhan dimulai
c. Penyaji materi telah siap memberi penyuluhan
d. Waktu dan tempat sesuai yang telah ditentukan
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh berperan sesuai dengan perannya.
b. Penyuluhan berlangsung sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah
ditentukan.
c. Adanya Tanya jawab dan feed back.
d. Media dapat digunakan secara efektif.
e. Audien dapat menerima materi penyuluhan yang disampaikan.
3. Evaluasi Hasil
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian kehamilan normal dengan
prosentase 80%.
2. Mahasiswa mampu menyebutkan tanda kehamilan normaal dengan
prosentase 80%.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan tanda kehamilan tidak normal dengan
prosentase 80%.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tindakan pertolongan pertama pada
kehamilan tidak normal dengan prosentase 80%.
Pertanyaan :

1) Apa pengertian dari kehamilan normal ?


2) Sebutkan tanda dari kehamilan normal?
3) Sebutkan tanda dari kehamilan tidak normal?
4) Bagainamakah pertolongan pertama pada kehamilan tidak normal?
VII. Lampiran Materi
Tanda Bahaya Pada Kehamilan
A. Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda – tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan
atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Anonim, 2009).
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang perlu diwaspadai selama
kehamilan karena kalau tidak dilaporkan atau terdeteksi dapat mengakibatkan
kematian (Pusdiknakes, 2003: 90).
B. Macam Tanda Bahaya Pada Kehamilan
1. Perdarahan yang keluar dari jalan lahir
Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan bisa
merupakan adanya tanda keguguran. Janin mungkin masih dapat
diselamatkan. Bila tidak, ibu perlu mendapat pertolongan medis agar
kesehatannya terjaga (Yoseph, 2010).
Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bagian bawah yang
hebat pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan, merupakan keadaan yang
sangat berbahaya. Kehidupan ibu terancam dan harus di bawa ke rumah sakit
untuk keselamatan jiwanya. Sedangkan perdarahan pada kehamilan 7-9
bulan, meskipun hanya sedikit perdarahannya tetap merupakan ancaman bagi
ibu dan dapat menjadi penyebab kematian janin.
Perdarahan pada kehamilan tersebut dibagi menjadi 2, meliputi:
a) Trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu)
1) Abortus
2) Molahidatidosa
3) Kehamilan ektopik terganggu (KET)
b) Trimester II (usia kehamilan 12-28 minggu) dan trimester III (usia
kehamilan 28-40 minggu)
1) Plasenta previa
2) Solutio plasenta
2. Sakit kepala yang hebat
Wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat merupakan tanda
bahaya kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius
adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Sakit
kepala yang hebat dalam kahamilan adalah gejala dari preeklamsi
(Kusmiyati. ET. ell, 2008). Sehingga keadaan sakit kepala yang hebat ini juga
merupakan tanda bahaya kehamilan yang dapat mengancam keselamatan ibu
dan janin.
3. Penglihatan kabur
Wanita hamil mengeluh penglihatannya kabur. Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yang mengancam adalah perubahan visual
yang mendadak, misal pandangan kabur dan ada bayang- bayang. Perubahan
penglihatan mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan mugkin
menandakan preeklamsi (Kusmiyati. Et. ell, 2008). Selain itu penglihatan
adalah gejala yang sering ditemukan pada preeklamsi berat dan merupakan
petunjuk akan terjadi eklamsi (Winkjosastro, 2005). Tanda inilah yang perlu
dideteksi sejak dini untuk mencegah terjadinya komplikasi yang mengancam
keselamatan ibu dan janin.
4. Bengkak (oedema) di wajah dan tangan
Oedema adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan
dalam jaringan tubuh, biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan
yang berlebihan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema
merupakan salah satu tanda trias adanya preeklamsi. Kenaikan berat badan
½ kg setiap minggu dalam kehamilan masih dapat dianggap normal, tetapi
bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, hal ini perlu diwaspadai, karena
dapat menimbulkan preeklamsi. (Winkjosastro, 2005)
5. Ketuban pecah sebelum waktunya
Ketuban pecah sebelum waktunya atau ketuban pecah dini adalah
ketuban yang pecah sebelum ada pembukaan pada servik. Untuk
primigravida kurang dari 3 cm dan pada multigravida kurang dari 5 cm.
Bila keadaan ini terjadi dapat mengakibatkan infeksi yang dapat
membahayakan ibu dan janin. (Winkjosastro, 2005)
6. Gerakan janin tidak terasa
Memantau gerakan janin merupakan salah satu indikator
kesejahteraan janin. Gerakan janin mulai dirasakan oleh ibu pada kehamilan
trimester II sekitar minggu ke 20 atau minggu ke 24 (Salmah. Et. ell, 2006).
Jika janin tidur maka gerakannya akan melemah. Janin harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih terasa saat ibu
berbaring atau istirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik
(Kusmiyati. Et. ell, 2008). Pada trimester III, gerakan janin sudah bisa
dirasakan ibu. Total gerakan janin pada trimester III mencapai 20 kali
perhari. Keadaan berbahaya yang bisa mengancam keselamatan janin dalam
kandungan yaitu bila gerakannya kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam. Hal
ini bisa merupakan pertanda adanya gawat janin.
7. Nyeri abdomen yang hebat
Jika ibu hamil mengeluh nyeri pada perut yang hebat dan menetap,
hal ini merupakan tanda terjadinya kehamilan ektopik, aborsi dan solution
plasenta (Kusmiyati. Et. ell, 2008). Nyeri merupakan keluhan utama pada
kehamilan ektopik. Apabila terjadi ruptur dinding tuba pada kehamilan
ektopik ini, nyeri perut dan disertai perdarahan, bisa menyebabkan penderita
pingsan atau syok. Pada penderita aborsi, nyeri abdomen juga dirasakan,
tetapi nyeri penderita aborsi tidak begitu hebat dibanding penderita
kehamilan ektopik (Winkjosastro, 2005). Sehingga terjadinya nyeri abdomen
pada waktu hamil mengindikasikan adanya tanda kehamilan ektopik, abortus
dan solutio plasenta.
8. Ibu muntah terus – menerus dan tidak mau makan
Keluhan hamil dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering
ditemukan pada kehamilan trimester I pada saat usia kehamilan 1-3 bulan.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, gejala ini akan hilang sedikit demi
sedikit di akhir trimester pertama. Akan tetapi ada kalanya keluhan ini makin
bertambah berat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan keadaan
umum ibu buruk, keluhan ini disebut Hyperemesis Gravidarum (Huliana,
2001). Keadaan mual dan muntah yang terus – menerus
merupakan keadaan yang berbahaya dalam kehamilan, karena akan
mengganggu pertumbuhan janin dan memperburuk keadaan ibu dan janin.
9. Demam tinggi, dan Kejang
Demam tinggi dapat disebabkan karena adanya infeksi.
C. Kemungkinan hal yang akan terjadi apabila ibu hamil kekurangan
suplemen vitamin.
Tujuan agar pertumbuhan dan perkembangan janin dapat optimal dan ibu
selalu sehat.
1) Asam Folat (Vitamin B) : Mencegah cacat lahir, mencegah BBLR dan
kelahiran Prematur. Kebutuhan Asam folat yakni 800 mikrogram sehari.
Sumber alami Sayuran hijau, buah jeruk, kacang kering dan kacang polong.
2) Kalsium : Untuk Tulang dan gigi yang kuat, menjaga peredaran darah dan
syaraf agar berjalan normal. Kebutuhan adalah 1.000 miligram per hari.
Sumber alami adalah Susu, jus buah, dan sereal dengan diperkaya kalsium
3) Zat Besi : Mencegah Anemia pada kehamilan. Tubuh menggunakan besi
untuk membuat hemoglobin yang merupakan protein dalam sel darah
merah yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan
volume darah meningkat untuk mengakomodasi perubahan dalam tubuh
dan membantu bayi agar suplai darahnya terpenuhi sehingga kebutuhan zat
besi kan meningkat. Jika ibu hamil tidak mendapatkan cukup zat besi, gejal
yang ungkin timbul muncul yaitu lelah dan lebih rentan terhadap infeksi,
resiko kelahiran premature dan BBLR. Kebutuhan zat besi selam hamil
yaitu 27 miligram per hari. Sumber alami adalah daging merah, unggas dan
ikan merupakan sumber yang kaya akan zat besi.Untuk meningkatkan
penyerapan zat besi dari sumber tanaman dan suplemen, dibutuhkan
vitamin C seperti jus jeruk.
D. Deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan
Deteksi dini tanda bahaya kehamilan sangat diperlukan untuk menemukan
ibu hamil yang kemungkinan mengalami bahaya atau komplikasi kehamilan
sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu. Penatalaksanaan deteksi dini
terhadap tanda bahaya kehamilan dapat melalui pemeriksaan kehamilan secara
rutin pada tenaga kesehatan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali
trimester pertama, 1 kali trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga
(Saifuddin, 2001). Kebijakan operasional pelayanan antenatal oleh Departemen
Kesehatan di wilayah Puskesmas meliputi pemberian penyuluhan tentang tanda
bahaya kehamilan dalam bentuk komunikasi informasi dan edukasi (KIE), selain
itu juga dengan pemberian buku kesehatan ibu dan anak sehat (KIA) atau kartu
menuju sehat (KMS) ibu hamil (Saifuddin, 2001)

DAFTAR PUSTAKA

Coad J, 2007. Anatomi & Fisiologi untuk Bidan. Surabaya: Erlangga. 263.

Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai