DI SUSUN
OLEH
KELOMPOK IV B
NEVI INDRIYANI
………………….. ..…………………
Hari/Tanggal :
Media/Sarana : leaflet
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Kehamilan
C. Kegiatan Penyuluhan
3. Menjelaskan dan
disampaikan.
4. Menggali
pengetahuan
pasien tentang
tanda bahaya
kehamilan.
Bahaya 2. Menganjukan
Kehamilan pertanyaan
2. Tanda bahaya
pada kehamilan
trimester 1
3. Tanda bahaya
pada kehamilan
trimester 2
4. Tanda bahaya
pada kehamilan
trimester 3
5. Tindakan yang
harus dilakukan
apabila
mengalami tanda
bahaya pada
kehamilan
Penutup 10 1. Penegasan materi 1. Menjawab Tanya
disampaikan salam
dengan singkat
menggunakan
bahasa peserta
sendiri
3. Memberikan
pertanyaan
kepada peserta
tentang materi
yang telah
disampaikan
4. Menutup acara
dan mengucapkan
salam
D. Evaluasi
1. Proses, diharapkan :
2. Hasil, diharapkan :
disampaikan.
MATERI PENYULUHAN
bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/ periode antenatal, yang apabila tidak
(Pusdiknakes,2003).
satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini
Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya
ataupun keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyulit penyerta
sebaiknya diketahui sejak awal sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal
untuk mencegah gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan keselamatan
jika terjadi tanda bahaya tersebut, ibu bisa segera menghubungi tenaga kesehatan
pregnancy loss.
maka harus selalu berfikir tentang akibat dari perdarahan ini yang menyebabkan
merupakan gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus, dapat juga
disebabkan oleh sebab lain.Nyeri perut bagian bawah dapat ditemukan pada
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu
setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.Mual dan muntah
dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi
hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.Gejala–gejala ini kurang
lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama
disebabkan karena mual muntah pada ibu hamil danperdarahan pada ibu hamil
e. Demam Tinggi
2002).
f. Hipertensi Gravidarum
Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang Diagnosis kemungkinan
20 minggu
a. Demam Tinggi
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam).Ibu mulai
merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.Jika bayi tidak bergerak
seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam
jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik
(Pusdiknakes, 2003).
c. Selaput Kelopak Mata Pucat
adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan
e. Penglihatan Kabur
kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan
resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan
dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak
tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya,
seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat
a. Perdarahan Pervaginam
utama predisposisi
koitus
merah segar
c. Penglihatan Kabur
kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah
adanya masalah serius jika muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak
hilang setelah beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisikyang lain. Hal ini bisa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam).Ibu mulai
merasakan gerakan bayi selama bulanke-5 atau ke-6.Jika bayi tidak bergerak
seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death).IUFD adalah tidak
Ketuban yang pecah pada kehamilan aterm dan disertai dengan munculnya
dan ruangan dalam rahim sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama
periode laten (waktu sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi rahim), makin
besar kemungkinan kejadian kesakitan dan kematian ibu atau janin dalam rahim
Kehamilan
Bina Pustaka