Anda di halaman 1dari 3

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah menghendaki kita

untuk berjumpa pada kesempatan kultum kali ini dalam keadaan sehat

dan nikmat iman Islam. Tak lupa juga marilah kita ucapkan selawat serta

salam kepda Nabi Muhammad SAW, juga kepada para sahabatnya,

keluarganya, dan para pengikut-Nya.

Saudara muslim yang dirahmati Allah SWT, kita semua tentu tahu

atau minimal pernah mendengar bahwa Islam adalah agama yang

mengajarkan kejujuran. Urgensi sifat jujur ini bahkan telah dicontohkan

oleh Rasul dan Nabi Allah SWT. Para Rasul dan Nabi merupakan sosok

yang siddiq yang artinya jujur atau benar. Kenapa sih, kita harus berkata

jujur?

Allah SWT dalam Alquran Surat Al Ahzab ayat 70 berfirman,

َ ‫يَا َأيُّ َها الَّ ِذ‬


َ ‫ين آ َم ُنوا اتَّ ُقوا اللَّ َه َوقُولُوا َق ْواًل‬
‫س ِدي ًدا‬

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu

kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar."

MasyaAllah, Maha Benar Allah atas segala firman-Nya.

Mengucapkan perkataan yang benar itu adalah perintah Allah SWT,

Saudara Muslim. Lantas apa yang akan kita dapatkan ketika jujur?

Ketenangan.
Ya, orang yang berkata jujur tentu batinnya akan tenang sebab ia

mengatakan yang sebenarnya dan tidak cemas untuk menutupi

kebohongannya. Saudara Muslim yang diridai Allah SWT, kebohongan itu

tidak akan menyelesaikan masalah dan tidak dapat dilakukan sendirian.

Sekali seseorang itu berbohong maka rasa cemas, gelisah, dan resah

akan merasukinya. Lantas mengapa berbohong tidak dapat dilakukan

sendirian?

Jawabannya adalah karena berbohong selalu membutuhkan orang

lain dan membutuhkan kebohongan-kebohongan lainnya. Naudzubillah

min dzalik.

Saudara Muslimku, Daud Rasyid dalam bukunya yang berjudul

Islam dalam berbagai dimensi menyebutkan penjelasan sifat jujur dalam

hadist yang berbunyi, Jujur akan membawa kebaikan. Kebaikan adalah

pangkal masuk surga. Orang yang bersifat jujur akan dicatat Allah sebagai

orang yang jujur di sisi-Nya. Sebaliknya, dusta akan menjerumuskan

orang pada kejahatan. Sedangkan kejahatan adalah pangkal masuk

neraka. Orang yang berdusta akan dicatat Allah sebagai orang pendusta

di sisi-Nya.” (HR. Bukhari Muslim)

Wallahu a’lam bish-shawab. Kebenaran hanya milik Allah dan

kesalahan datang dari manusia itu sendiri. Semoga ada manfaat yang

dapat diperoleh dari kultum hari ini. Wabillahi taufik wal hidayah.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.


Doa Penutup

‫ َﻭ َﻗ َﺮﺍﺑَﺎﺕِ ﻟَ َﻨﺎ ﻓِﻲ‬،‫ﻫﻠَ َﻨﺎ‬ ْ َ‫ﺏ َﻓ ِّﻘ ْﻬ َﻨﺎ َﻭ َﻓ ِّﻘ ْﻪ ﺃ‬ ْ ‫ﻤ َﻨﺎ ﺍَّﻟ ِﺬ‬
ِ ّ ‫ َﺭ‬،‫ﻱ َﻳ ْﻨ َﻔ ُﻌ َﻨﺎ‬ ْ ِّ‫ﺏ َﻋﻠ‬ ِ ّ ‫ َﺭ‬،‫ﻤ َﺘ َﻨﺎ‬ْ َّ‫ﻤﺎ َﻋﻠ‬َ ِ‫ﺏ ْﺍﻧ َﻔ ْﻌ َﻨﺎ ﺑ‬
ِ ّ ‫َﺭ‬
َ
‫ َﻭﺍَﻥْ ﺗَ ْﺮ ُﺯ َﻗ َﻨﺎ ﺍﻷ َﻣﺎﻧَﺔ‬،َ‫س َعة‬ِ ‫ ﺍَﻥْ ﺗَ ْﺮ ُﺯ َﻗ َﻨﺎ ال َوا‬1،‫ﻴﻢ‬ ٍ ِ‫ﺳ ْﻠ َﻨﺎ ﺑِ َﺘ ْﻌﻠ‬
َّ ‫ ﺗَ َﻮ‬،‫ﻢ‬ ُّ
ٍ ‫ﺳ ْﻠ َﻨﺎ ﺑِ َﺘ َﻌﻠ‬
َّ ‫ ﺗَ َﻮ‬،‫ِﺩ ْﻳﻨِ َﻨﺎ‬

Artinya: "Ya Allah, berilah kami manfaat dari apa yang telah engkau
ajarkan pada kami. Ya Allah, berilah kami pengetahuan terhadap apa
yang bermanfaat bagi kami. Ya Allah, berilah pemahaman pada kami, dan
pada keluarga kami, Serta para kerabat kami dalam memahami agama.
Kami bertawasul dengan belajar, kami bertawasul dengan mengajar. Agar
Engkau beri kami rejeki yang luas * dan agar Engkau beri kami rejeki
amanah."

Anda mungkin juga menyukai