Anda di halaman 1dari 9

🕌 Khutbah IDUL FITRI 1441 H:

MENJAGA NIKMAT IMAN DI PADEMI CORVID19


Oleh, Dr, Sujarwo, M.Pd
Disampaikan dalm khutbah idul fitri 1 syawal 1441 H
Di Masjid Al Huda Ngegoh, 24 Mei 2020

ِ ‫ َمنْ يَ ْه ِد هللاُ فَالَ ُم‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬


  ْ‫ض َّل لَهُ َو َمن‬ َ ْ‫سنَا َو ِمن‬
ِ ‫سيَِّئا‬ ِ ُ‫ش ُر ْو ِر َأ ْنف‬
ُ ْ‫ َونَ ُعو ُذ ِباهللِ ِمن‬،ُ‫ستَ ْغفِ ُره‬
ْ َ‫ستَ ِع ْينُهُ َون‬ْ َ‫ِإنَّ ا ْل َح ْم َد هَّلِل ِ نَ ْح َم ُدهُ َون‬
‫سلِّ ْم َعلَى نَبِيِّنَا‬ ُ ‫ش َه ُد َأنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬
َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.ُ‫س ْولُه‬
َ ‫ص ِّل َو‬ َ َ‫ش َه ُد َأنَّ الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َو ْح َدهُ ال‬
ْ َ‫ش ِر ْي َك لَهُ َون‬ ْ َ‫ ن‬.ُ‫ي لَه‬ َ ‫ضلِ ْل فَالَ هَا ِد‬ ْ ُ‫ي‬
‫ان ِإلَى يَ ْو ِم ال ِّد ْي ِن‬
ٍ ‫س‬ ْ ‫سلَّ َم َو َعلَى آلِ ِه َوَأ‬
َ ‫ص َحابِ ِه َو َمنْ تَبِ َع ُه ْم بِِإ ْح‬ َ ‫صلَّى ا هللُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ‫س ْولِنَا ُم َح َّم ٍد‬
ُ ‫ َو َر‬،

:،ُ‫َأ َّما بَ ْعد‬

ْ ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُنَّ ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم‬


. َ‫سلِ ُم ْون‬ َّ ‫ٰ ٓياَيُّ َها الَّ ِذيْنَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬

‫ َوهَّلِل ِ ا ْل َح ْم ُد‬،‫ هَّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬،‫ اَل اِلَهَ اِاَّل هَّللا ُ َوهَّللا ُ اَ ْكبَ ُر‬،‫ اَهَّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬،‫هَّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬

 Kaum Muslimin dan muslimat jama ah sholat idul fitri yang dimuliakan Allah!

Puji syukur kita panjatkan kehadirat kepada Allah swt yang telah melimpahkan banyak
kenikmatan (nikmat kesehatan, keimanan, dan kesempatan) kepada kita sehingga pada saat
ini, kita dapat berbondong-bondong memenuhi panggilan Allah untuk mengumandangkan
takbir, tahmid an tahlil di majlis yang dimuliakan oleh Allah ini dengan rasa aman dan
nyaman.

Shalawat dan salam kita haturkan untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,,
keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti petunjuknya hingga akhir
zaman.

Di pagi yang cerah ini setelah sebulan penuh kita melaksanakan ibadah puasa, seraya kita
terus mengagungkan asma Allah, kita berbondong-bondong menghadiri sunnah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, di majlis ini untuk mengumandangkan takbir, tahlil dan
tahmid, dilanjutkan melaksanakan shalat Idul Fitri secara berjamaah dan mendengarkan
materi khutbah Idul Fitri.

Istilah Idul fitri mengandung makna kembali suci, seperti bayi yang baru lahir dalam
kesucian , belum memiliki beban dosa. Bagi orang jawa istilah idul fitri dimaknai, lebaran,
luberan, leburan dan laburan, masing-masing memiliki pengertian berikut: “lebaran” berarti
kemenangan, meraih kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa menahan diri; luberan
berarti melimpah maknanya adanya kesempatan untuk bersedekah kepada orang yang tidak
mampu), laburan (Pemutih maknanya kita supaya manusia selalu menjaga kesucian hati) dan
leburan (saling memaafkan) setelah selama bulan ramadhan ibadah puasa kita selesaikan.

1
Disampaikan Oleh: Dr. Sujarwo, M.Pd, Bidang Pendidikan MTA Pusat/Dosen FIP UNY
‫ َوهَّلِل ِ ا ْل َح ْم ُد‬،‫ هَّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬،‫ اَل اِلَهَ اِاَّل هَّللا ُ َوهَّللا ُ اَ ْكبَ ُر‬،‫ اَهَّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬،‫هَّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬

 Kaum Muslimin dan muslimat jama ah sholat idul fitri yang dimuliakan Allah!

Selama Ramadhan dan masa pandemi corvid 19 ini, kita telah dibiasakan, dilatih, diajari dan
dididik untuk hidup tertib, hidup bersih, hidup disiplin, hidup hemat, bersikap peduli, rasa
kasih sayang dan lebih dekat keluarga, Di samping itu dalam beribadah kita didik berpuasa
dengan menahan lapar dahaga, menjaga lisan dan pandangan, syahwat dan beribadah untuk
mendapat ridha Allah swt dan lebih bisa mendekatkan diri kepada Allah swt. Selanjutnya,
marilah kita tingkatkan ketakwaan dan menjadikannya sebagai sarana untuk mendekatkan
diri kepada Allah. Melalui bekal ketaqwaan ini, semoga mendapat jalan keluar dari berbagai
permasalahan hidup yang kita rasakan saat ini dan selanjutnya. Allah swt berfirman

6ِ ‫ون يَا ُأولِي اَأْل ْلبَا‬


‫ب‬ ِ ُ‫َوتَ َز َّو ُدوا فَِإ َّن َخي َْر ال َّزا ِد التَّ ْق َو ٰى ۚ َواتَّق‬
“Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-
Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah: 197)

َ‫ َوهَّلِل ِ ا ْل َح ْم ُد‬،‫ هَّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬،‫ اَل اِلَهَ اِاَّل هَّللا ُ َوهَّللا ُ اَ ْكبَ ُر‬،‫ اَهَّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬،‫هَّلل ُ اَ ْكبَ ُر‬

Kaum muslimin wal mushlimat rohimallah

Suasana Ramadhan tahun ini terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di bulan
ramadhan ini kita dihadapkan pada permasalahan yang sangat kompleks dampak dari
pandemi corona 19. Dalam suasana kebatinan yang penuh dengan keprihatinan seperti saat
ini, justru dapat kita gunakan sebagai momentum untuk instropeksi diri untuk melihat
kekurangan dan kelemahan kita selama ini. selanjutnya kita perbaiki. Jangan sampai larut
dalam kepedihan dan kecemasan,

Sebagai orang yang beriman kita tidak boleh takut dan kawatir selama ikhtiar duniawi telah
kita lakukan, hasilnya kita serahkan kepada Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali
Imron ayat 139

َ ‫َواَل َت ِه ُنوا َواَل َتحْ َز ُنوا َوَأ ْن ُت ُم اَأْلعْ َل ْو َن ِإنْ ُك ْن ُت ْم مُْؤ ِمن‬
‫ِين‬
“Janganlah kamu lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, karena kamulah orang-
orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (QS. Ali Imran
[3]: 139).

Kondisi inipun juga pernah terjadi pada nabi terdahulu. Keimanan seorang mukmin ini akan
tampak tatkala dihadapkan pada permasalahan atau ujian. Sebagaimana Nabi Ya’qub yang 80
tahun menantikan kembalinya Yusuf ditambah lagi kehilangan Benyamin. Ia pun tetap
menaruh harapan, beliau selalu berdoa kepada Allah

2
Disampaikan Oleh: Dr. Sujarwo, M.Pd, Bidang Pendidikan MTA Pusat/Dosen FIP UNY
‫َع َسى ٱهَّلل ُ َأن يَْأتِيَنِى بِ ِه ْم َج ِميعًا‬
“Semoga Allah mendatangkan mereka semuanya padaku.” (QS. Yusuf: 83)

Begitu pun Nabi Ayub ‘alaihissalam yang 18 tahun didera penyakit, kehilangan harta dan
anak-anaknya, juga dikucilkan lingkungannya.Belia tetep sabar. Nabi Musa ‘alaihissalam
pun berdoa untuk kebinasaan Fira un dan bala tentaranya dengan diaminkan oleh Nabi Harun
‘alaihissalam. Kemudian Allah mengaabulkan doa keduanya setelah 40 tahun.

Ya, Fir aun binasa setelah 40 tahun. Maka, janganlah kita mengeluhkan lamanya bencana
atau permasalahan yang kita hadapi dan merasa lelah atau bosan berdoa. Semoga dengannya
kita mendapatkan pahala doa dan kesabaran. Allah Berfirman : Berdoalah kepada Ku niscaya
Aku akan mengabulkan do a do amu.

‫ َوهَّلِل ِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ هَّللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ اَل اِلَهَ اِاَّل هَّللا ُ َوهَّللا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ هَّللَا ُ اَ ْكبَر‬،،ُ‫هَّللَا ُ اَ ْكبَر‬

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah..

Situasi seperti ini, sangat mempengaruhi sendi-sendi kehidupan kita, Baik dalam keluarga,
masyarakat, maupun negara. Dalam keluarga hubungan antar anggota keluarga terganggu,
terlebih kondisi ekonomi yang tidak jelas,yang bekerja di PHK atau dirumahkan. yang usaha
seret kurang lancar, sementara pengeluaran terus bertamba, terlebih yang memiliki anak
sekolah tambah beban yang lebih berat. Kadang sampai menimbulkan permasalahan dalam
keluarga. Di beberapa daerah angka KDRT dan perceraian meningkat, ini tidak hanya terjadi
di negara kita, dinegara besarpun juga demikian, angka perceraian di negara Tirai Bambu
meningkat pesat pasca lockdown dengan menghabiskan hampir dua bulan dalam isolasi
dengan keluarga dan pasangannya yang tidak bekerja. Mereka bertengkar terus-menerus, baik
dikarenakan pendapatan yang berkurang, kebanyakan screen time, pekerjaan rumah
menumpuk, pengasuhan anak dan KDRT. Bahkan salah seorang ibu mengatakan tentang
suaminya, “He’s the troublemaker in the house” (dia pembuat onar di rumah). “Aku sudah
tidak sabar lagi. Kami ingin bercerai.”

Bagaimana sikap seorang beriman? seorang mukmin menyikapi kondisi seperti ini, dapat
dijadikan momen kebersamaan dengan keluarga di rumah untuk menguatkan budaya positif
yang telah berlangsung di tengah keluarga yang selama ini kita tinggalkan, di antaranya
dengan: menanamkan nilai-nilai positif pada anggota keluarga, menjadikan rumah itu hidup
dengan lantunan bacaan al-Quran, kalimat zikir, wirid, doa, menjaga ibadah lebih tertib dst.
Orang beriman memaknai pandemi ini, cara Allah mengembalikan manusia pada fitrohnya
sebagai makhluk yang dekat kepada Nya, peduli sesama, rendah hati, tidak sombong, tidak
bakhil, peduli lingkungan, peduli kesehatan dan kebersihan diri.

‫ َوهَّلِل ِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ هَّللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ اَل اِلَهَ اِاَّل هَّللا ُ َوهَّللا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ هَّللَا ُ اَ ْكبَر‬، ،ُ‫هَّللا ُ اَ ْكبَر‬

3
Disampaikan Oleh: Dr. Sujarwo, M.Pd, Bidang Pendidikan MTA Pusat/Dosen FIP UNY
Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah..

Namun demikian, dalam mensikapi kondisi seperti ini tidak semua orang bisa berpikir positif.
Terkadang KITA gelisah, galau, cemas, sedih, kawatir sampai ada yang stres, gila bahkan
bunuh diri. Kalau kita menyadari dan bersabar dengan kondisi seperti ini maka Allah swt
akan mengganti kondisi yang lebih lebih baik. Karena ini cara Allah menguji Umatnya.
fiman Allah Dalam surat Al Baqoroh ayat 155

ِ ُ‫ص ِمنَ اَأْل ْم َوا ِل َواَأْل ْنف‬


ِ ‫س َوالثَّ َم َرا‬
َ‫ت ۗ َوبَ ِّش ِر الصَّابِ ِرين‬ ِ ‫ف َو ْالج‬
ٍ ‫ُوع َونَ ْق‬ ِ ْ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِمنَ ْال َخو‬

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-
orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

Keimanan dan ujian merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Hadirnya ujian pada
sebagai suatu cara untuk mengetahui kualitas iman kita kepada Allah, Baik ujian dalam
bentuk kesenangan maupun ujian dalam bentuk kesusahan

Jika kita beriman dan memiliki persangkaan baik kepada Allah, maka hendaknya kita tahu
dan meyakini kebenaran ini, bahwa tidak satu pun makhluk baik di bumi maupun di langit
yang dapat melampaui kekuasaan Allah. Ikatlah kebenaran ini dengan teguh ke dalam hati.
Hal ini tidak bisa dibaca dalam buku, dipelajari di sekolah atau diberikan dalam ceramah. Ini
hanya bisa ditemukan dalam Al-Quran. Marilah kita jaga keimanan dalam diri kita dengan
cara sebagai berikut:

MENJAGA IMANh

َ‫ َوهَّلِل ِ ا ْل َح ْم ُد‬،‫ هَّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬،‫ اَل اِلَهَ اِاَّل هَّللا ُ َوهَّللا ُ اَ ْكبَ ُر‬،‫ اَهَّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬،‫هَّلل ُ اَ ْكبَ ُر‬

Kaum, muslimin dan muslimat rahimakumullah!

Untuk menghadapi situasi pandemi corvid19 ini, sebagai orang yang beriman, kita harus
selalau menjaga iman dalam diri kita antara lain;

1. Berprasangka baik kepada Kehendak Allah

Sebagai orang mukmin kita harus meyakini bahwa Allah memiliki rencana dan cara yang
terbaik untuk umat manusia dan manusia juga memilikinya, namun sebaik-baik rencana dan
cara hanyalah milik Allah. Sesungguhnya berperang itu, sesuatu yang dibenci oleh manusia,
namun bolehjadi apa yang kamu benci baik untuk kita dan boleh jadi apa yang kita sukai
belum tentu baik untuk kita.

Hanya orang yang memiliki prasangka baik kepada Allah saja yang masih memiliki harapan
dan semangat untuk hidup sukses Sebagai orang yang beriman hendaknya selalu
berprasangka baik kepada Allah. Prasangka baik kepada Allah ini tidak dimiliki melainkan
oleh orang yang meyakini dua hal; Pertama, bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu
dan kedua, bahwa Allah Maha Pengasih lagi Penyayang. Inilah kunci terbesar dalam
menyembah Allah.

4
Disampaikan Oleh: Dr. Sujarwo, M.Pd, Bidang Pendidikan MTA Pusat/Dosen FIP UNY
Bentuk kuasa Allah, adalah Allah menghadirkan makhluk seksi yang namanya corona bisa
menggemparkan dunia, bahwa menghancurkan kesombongan manusia di muka bumi.
Negara-negara besar seperti Amerika, cina, italy, spanyol, jerman dan seratusan lebih negara
lain yangmerasa maju dan hebat harus takluk dengan makhluk seksi tersebut.

Bentuk kasih sayang Allah pada hambanya adalah Hadirnya corona merubah struktur
ekonomi, budaya dan tatanan kemasyarakatan dihampir semua negara.

Di bidang pendidikan, yang menempatkan sekolah sebagai menara gading keberhasilan


pendidikan harus memberikan kesempatan kepada keluarga dan masyarakat ikut
mensukseskan. Sedangkan pendidikan keluarga memiliki andil yang sangat besar dalam
menjaga keutuhan dan kedekatan anggota keluarga.

Bidang kesehatan, kita diajari dan dilatih untuk hidup bersih, mula membasuh tangan,
mengenakan masker ketika keluar rumah, mencuci baju kotor seawal mungkin, mengurangi
kontak fisik. dsb. yang selama ini kehidupan kita kurang peduli pada kebersihan bahkan
sangat jorok dan kotor,

Bidang ekonomi, banyak aktivitas ekonomi berhenti sementara untuk menghormati


hilangnya makhluk seksi tersebut, toko-toko tutup, pabrik berhenti sementara, pekerja
diliburkan, UMKM pun juga ikut tersendat.

Bidang teknologi informasi, semua anggota masyarakat dipaksa untuk melek teknologi
informasi.. anak-anak kecil dan orang tua harus memahami teknologi yang sebelumnya masih
banyak yang gagap teknologi,

Bidang kemasyarakatan, kita dipaksa untuk menemukenali dan memahami orang-orang


disekitar kita dan peduli. Selama ini masih banyak orang yang individualis kurang memahami
anggota masyarakat, urip dewe-dewe kurang peduli. Hadirnya makhluk seksi memaksa kita
memiliki kepedulian pada orang lain dan lingkungan. Bergotong royong

Bidang religi, hadirnya makhluk seksi ini memaksa kita bekerja di rumah, sehingga kita
leluasa mengatur kegiatan ibadah kita, Sholat berjama ah, qiro ah, menambah hafalan ayat
dan doa, serta amalan lain yang mendekatan diri kepada Allah.

Bidang lingkungan kita dipaksa untuk menyelamatkan bumi kita yang sangat kotor, polusi
tebal ini dengan mengurangi pencemaran lingkungan dari bahan-bahan kimia, mesin-mesin,
sampah plastik dan seterus nya.

Pemahaman tersebut akan menambah semangat kita dalam melakukan aktivitas selanjutnya,
Yakinlah bersama bersama kesulitan ada kemudahan,

2. Taqwa Kepada Allah dan istiqomah


Alhamdulillah Kita masih diberikan nikmat Iman sebagai pertahanan dalam hidup kita
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk menjaga anugerah iman dan takwa ini.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

َ ‫ٰ َٓيَأ ُّي َها ٱلَّذ‬


َ ‫ِين َءا َم ُنو ْا ٱ َّتقُو ْا ٱهَّلل َ َح َّق ُت َقا ِتهِۦ َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل َوَأن ُتم م ُّۡسلِم‬
١٠٢ ‫ُون‬

5
Disampaikan Oleh: Dr. Sujarwo, M.Pd, Bidang Pendidikan MTA Pusat/Dosen FIP UNY
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan takwa yang
sebenarnya, dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan Islam.” (Ali Imran: 102)
Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‫هللا َو ُس َّنتِي‬
ِ ‫اب‬ َ ‫ ِك َت‬:‫ك فِي ُك ْم َما ِإنْ َت َم َّس ْك ُت ْم ِب ِه َلنْ َتضِ لُّوا‬ ِ ‫ِإ ِّني َت‬
ٌ ‫ار‬
“Sesungguhnya aku tinggalkan untuk kalian yang kalian tidak akan tersesat selama kalian
berpegang teguh dengannya, yaitu Kitab Allah dan Sunnahku.” (HR. al-Imam Malik dari
sahabat Zaid bin Arqam radhiallahu ‘anhu, dan dihukumi sahih oleh asy-Syaikh al-Albani
rahimahullah)
Maksudnya, dengan menjadikan keduanya sebagai pedoman dan tidak melakukan hal-hal
yang bertentangan dengan keduanya.
Ketika salah seorang sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
tentang ucapan dalam Islam, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya menjawab,

ْ ‫ آ َم ْنتُ ِباهللِ؛ ُث َّم‬:ْ‫قُل‬


‫اس َت ِق ْم‬
Katakanlah, “Aku beriman kepada Allah,” kemudian istiqamahlah. (HR. Muslim dari
sahabat Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi radhiallahu ‘anhu)
Jawaban singkat ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keistiqamahan iman.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

٦٩ َ‫س ُب َل َن ۚا َوِإنَّ ٱهَّلل َ َل َم َع ۡٱل ُم ۡحسِ نِين‬


ُ ۡ‫َوٱلَّذِينَ ٰ َج َهدُو ْا فِي َنا َل َن ۡه ِد َي َّن ُهم‬
“Orang-orang yang bersungguh-sungguh di (jalan) Kami, niscaya benar-benar Kami
akan menunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (al-‘Ankabut: 69)
Perhatikanlah janji Allah subhanahu wa ta’ala bagi hamba-hamba-Nya yang berhasil
memelihara keistiqamahan iman. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

َ ‫ٱس َت ٰ َقمُو ْا َفاَل َخ ۡوفٌ َع َل ۡي ِهمۡ َواَل هُمۡ َي ۡح َز ُن‬


١٣ ‫ون‬ ۡ ‫ِين َقالُو ْا َر ُّب َنا ٱهَّلل ُ ُث َّم‬
َ ‫ِإنَّ ٱلَّذ‬
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Rabb kami adalah Allah,” kemudian mereka
tetap istiqamah, niscaya tidak akan ada rasa khawatir pada mereka, tidak pula mereka
bersedih hati. (al-Ahqaf: 13)
ٓ ٰ ۡ ‫نَّ ٱلَّذِينَ َقالُو ْا رب َنا ٱهَّلل ُثم‬
َ ‫ٱس َت َق ُمو ْا َت َت َن َّزل ُ َعلَ ۡي ِه ُم ۡٱل َم ٰلَِئ َك ُة َأاَّل َت َخافُو ْا َواَل َت ۡح َز ُنو ْا َوَأ ۡبشِ ُرو ْا بِ ۡٱل َج َّن ِة ٱلَّتِي ُكن ُتمۡ ُت‬
َ‫وعدُون‬ َّ ُ ُّ َ ‫ِإ‬

٣٠

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Rabb kami ialah Allah,” kemudian


mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.”
(Fushshilat: 30)
3. Bersyukur

6
Disampaikan Oleh: Dr. Sujarwo, M.Pd, Bidang Pendidikan MTA Pusat/Dosen FIP UNY
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
٧ ‫ِيد‬ٞ ‫َوِإ ۡذ َتَأ َّذ َن َر ُّب ُكمۡ لَِئن َش َك ۡر ُتمۡ َأَل ِزيدَ َّن ُك ۡۖم َولَِئن َك َف ۡر ُتمۡ ِإنَّ َع َذ ِابي لَ َشد‬
“Sesungguhnya jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepada
kalian. Akan tetapi, jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), pasti azab-Ku sangat berat.”
(Ibrahim: 7)
Kalbu seseorang mengakui bahwa kenikmatan iman maupun kenikmatan yang lainnya
berasal hanya dari Allah subhanahu wa ta’ala. Lisannya selalu memuji Allah atas
kenikmatan-Nya tersebut. Dia juga menggunakan kenikmatan-kenikmatan tersebut dalam
ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan tidak menggunakannya untuk bermaksiat.
4. Bersabar
Bersabar di sini meliputi tiga jenis kesabaran: (1) bersabar di atas ketaatan kepada Allah
subhanahu wa ta’ala, (2) bersabar untuk menahan diri dari bermaksiat kepada-Nya, dan (3)
bersabar menghadapi musibah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َ ‫ َوِإنْ َأ‬،ُ‫رً ا لَه‬JJ‫كَان َخ ْي‬ َ ‫ ِإنْ َأ‬،‫ِن‬ ‫ْس َذلِ َ َأِل‬
َ ‫ َولَي‬،ٌ‫ِن ِإنَّ َأمْ َرهُ ُكلَّ ُه لَ ُه َخ ْير‬ ‫َأِل‬
‫ا َب ْت ُه‬J‫ص‬ َ ‫ َك َر َف‬J‫رَّ ا ُء َش‬J‫ا َب ْت ُه َس‬J‫ص‬ ِ ‫ْؤ م‬JJ‫ك حَ ٍد ِإالَّ ل ِْل ُم‬ ِ ‫َع َجبًا ْم ِر ْالمُْؤ م‬
‫ان َخيْرً ا لَ ُه‬َ ‫ص َب َر َف َك‬
َ ‫ضرَّ ا ُء‬َ
“Sungguh, mengagumkan urusan seorang muslim. Segala urusan mendatangkan kebaikan
baginya dan yang demikian hanya ada pada seorang mukmin. Manakala mengalami
kesenangan, dia akan bersyukur, itu adalah kebaikan baginya. Manakala ditimpa musibah, dia
bersabar, itu pun kebaikan baginya.” (HR. Muslim dari sahabat Suhaib bin Sinan radhiallahu
‘anhu)
5. Beramal dengan ikhlas
Sebab, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

َ ِ‫َو َمٓا ُأ ِمر ُٓو ْا ِإاَّل لِ َي ۡع ُب ُدو ْا ٱهَّلل َ م ُۡخلِص‬


َ ‫ين لَ ُه ٱل ِّد‬
‫ين‬
“Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar mereka beribadah kepada Allah
dengan mengikhlaskan agama ini hanya untuk-Nya.” (al-Bayyinah: 5)
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ِ ‫ِإ ّن َما اَأْلعْ َما ُل ِبال ِّنيَّا‬
‫ت َوِإ َّن َما لِ ُك ِّل امْ ِرٍئ َما َن َوى‬
“Sesungguhnya, amalan-amalan tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang
mendapatkan sesuai dengan niatnya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Umar bin al-
Khaththab radhiallahu ‘anhu)
6. Berusaha selalu jujur dalam segala urusan
Kejujuran sangat berpengaruh terhadap keistiqamahan iman seseorang. Sebab, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.‫ب ِع‬ ِّ ‫ َوالَ َي َزا ُل الرَّ ُج ُل َيصْ ُد ُق َو َي َت َحرَّ ى‬،ِ‫َعلَ ْي ُك ْم ِبالص ِّْد ِق َفِإنَّ الص ِّْد َق َي ْهدِي ِإلَى ْال ِبرِّ َوِإنَّ ْال ِبرَّ َي ْهدِي ِإلَى ْال َج َّنة‬
َ ‫ ْد َق َح َّتى ي ُْك َت‬J ‫الص‬
‫هللا صِ ِّدي ًقا‬
ِ َ‫ْند‬

7
Disampaikan Oleh: Dr. Sujarwo, M.Pd, Bidang Pendidikan MTA Pusat/Dosen FIP UNY
“Hendaknya kalian bersikap jujur karena kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan
akan membawa ke surga. Manakala seseorang selalu jujur dan menekuninya, niscaya akan
ditulis di sisi Allah sebagai seorang shiddiq (tepercaya).”
Sebaliknya, perbuatan dusta sangat berbahaya terhadap keistiqamahan iman seseorang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,
َ‫ب عِ ْند‬ َ ‫ َو َي َزا ُل الرَّ ُج ُل َي ْكذِبُ َو َي َت َحرَّ ى ْال َكذ‬،‫ار‬
َ ‫ِب َح َّتى ُي ْك َت‬ َ ‫ُور َوِإنَّ ْالفُج‬
ِ ‫ُور َي ْهدِي ِإلَى ال َّن‬ ِ ‫ِب َي ْهدِي ِإلَى ْالفُج‬
َ ‫ِب َفِإنَّ ْال َكذ‬
َ ‫ِإيَّا ُك ْم َو ْال َكذ‬
‫هللا َك َّذابًا‬
ِ

“Berhati-hatilah kalian dari berbuat dusta karena dusta akan membawa kepada kejahatan, dan
kejahatan akan membawa ke neraka. Manakala seseorang selalu berdusta dan menekuninya,
dia akan ditulis di sisi Allah subhanahu wa ta’ala sebagai pendusta.” (HR. al-Bukhari dan
Muslim dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu)
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
١١٩ ‫ِين‬
َ ‫ص ِدق‬ َ ‫ٰ َٓيَأ ُّي َها ٱلَّذ‬
َّ ٰ ‫ِين َءا َم ُنو ْا ٱ َّتقُو ْا ٱهَّلل َ َو ُكو ُنو ْا َم َع ٱل‬
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah kalian
bersama orang-orang yang jujur.” (at-Taubah: 119)
Demikian yang dapat kami sampaikan pada idul fitri ini, semoga idulu fitri dapat
mengembalikan kita kembali pada kesucian, dan di bulan syawal kualitas iman kita
meningkat serta kita segera dientaskan dari permasalahan hidup kita saa ini
PENUTUP

َ ‫ يَا َأيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوْ ا‬،‫صلُّوْ نَ َعلَى النَّبِ ِّي‬
.‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬ َ ُ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َمالَِئ َكتَهُ ي‬

‫صلَّيْتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ ِ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬َ ‫ اَللَّهُ َّم‬. َ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْين‬
‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬
ِ َ‫ َوب‬.‫ ِإنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬،‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‬ِ
.‫ ِإنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬،‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‬
ِ ‫َو َعلَى‬

ِ ‫ت اَْألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَْأل ْم َوا‬


َ َّ‫ ِإن‬،‫ت‬
‫ك َس ِم ْي ٌع‬ ِ ‫ْن َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬6َ ‫ َو ْال ُمْؤ ِمنِي‬،‫ت‬
ِ ‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
‫ا‬. ٌ‫قَ ِريْب‬

Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, kokohkanlah hati kami di atas agama-Mu.”
Ya Allah yang maha kasih sayang, Engkau Ciptakan pandemi corvig19 buak suatu yang sia-
sia, maka berikan kami kemampuan untuk mengambil hikmah dalam hidup kami.
Entaskanlah permasalahan hidup kami ya Allah.
Ya Allah, lapangkanlah dadaku untuk menerima kondisi saat ini

8
Disampaikan Oleh: Dr. Sujarwo, M.Pd, Bidang Pendidikan MTA Pusat/Dosen FIP UNY
Ya Allah yang maha kuasa, Mudahkanlah untuku urusanku, sehingga dapat mendekatkan diri
kepadaMU lebih khusu’
Lepaskanlah kekakuan lidahku agar saudaraku mengerti perkataanku
Entaskanlah permasalahan hidup ini. Smga Allah mengabulkan Permohonan kami
Alhamdulillahirobil Aalamiin

9
Disampaikan Oleh: Dr. Sujarwo, M.Pd, Bidang Pendidikan MTA Pusat/Dosen FIP UNY

Anda mungkin juga menyukai