Anda di halaman 1dari 5

Idul Adha Membentuk Pribadi yang Rela Berkorban Jama’ah Sholat Ied rakhimakumullah

Oleh: Aris Saefulloh, S.Sos.I, M.A.


Mengawali khutbah ini, kami mengajak kepada hadirin sekalian
khususnya kepada diri kami sendiri untuk meningkatkan taqwa kita
‫ هللَا ُ َأ ْكبَ ُر‬x9 kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya taqwa, yaitu

. ‫ اَ ْل َح ْم ُد هللِ الًّ ِذيْ َأ َم َرنَا بِالتَّ ْق َوى َو نَهَانَا‬.‫ات َو َأحْ يَى‬


َ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ َأ َم‬ menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Hari ini umat Islam di seluruh penjuru dunia, merayakan hari
kemenangan bagi kaum muslimin, yakni Idul Adha. Seluruh umat
َ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَه‬.‫ اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ َج َع َل لَنَا ِع ْي َد اَْألضْ َحى‬.‫اع ْالهَ َوى‬
ِ َ‫َع ِن اتِّب‬ muslim mengagungkan nama Allah dengan bertakbir, tahlil dan
tahmid.
ُ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬،‫ نِ ْع َم ْال َو ِكيل َونِ ْع َم ْال َم ْولَى‬ ُ‫ِإالَّ هللا‬
Hadirin yang berbahagia,
َ ‫ َو‬.‫ضالَالً بَ ِعيدًا‬
‫ص َّل هللاُ َعلَى َسيِّ ِدنَا َو َحبِ ْيبِنَا‬ َ ‫َو َم ْن يُ ْن ِكرْ هُ فَقَ ْد‬
َ ‫ض َّل‬ Sholat Idul Adha kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,
1. Karena sholat kali ini pertama kali diadakan di masjid kita ini, insya
َّ‫ ِإ ْن هُ َو ِإال‬،‫ق َع ْن ْالهَ َوى‬
ُ ‫ الَّ ِذيْ الَ يَ ْن ِط‬،‫ ُم َح َّم ٍد نَبِ ِّي ْالهُ َدى‬،‫ْال ُمصْ طَفَى‬ Allah akan diteruskan selamanya
2. Sholat Id dilaksanakan dalam kondisi new normal, artinya
‫ اَللَّهُ َّم اجْ َع ْلنَا‬.‫دق َو ْال َوفَا‬
ِ ِّ‫ َو َعلَى اَلِ ِه َو َأصْ َحابِ ِه َأ ْه ِل الص‬،‫ي ي ُْو َحى‬
ٌ ْ‫َوح‬ dilaksanakan ditengah-tengah wabah yang melanda seluruh
dunia. Untuk itu hari ni menjadi hal yang baik untuk memohon
‫ص ْي ُك ْم‬ ْ ،‫فَيَاأيُّهَا اِإل ْخ َوان‬: ‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬.‫ان ِإلَى يَ ْو ِم ْال َج َزا‬
ُ ‫أو‬ ٍ ‫ِم َم ْن اِتَّبَ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬ kepada Allah SWT agar kita semua dijauhkan dari segala mara
dan bahaya.
ِ ْ‫ قَا َل هللاُ تَ َعال َى فِي ْالقُر‬،‫َو نَ ْف ِس ْي ِبتَ ْق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِح ُْو ْن‬
‫ان‬ Untuk itu marilah kita teguhkan kembali BAI’AT kita dengan 2
kalimat syahadat:
ِ ‫اس ِحجُّ ْالبَ ْي‬
‫ت َم ِن‬ ِ َّ‫ َوهَّلِل ِ َعلَى الن‬،‫َّجيْم‬ِ ‫ان الر‬ ِ َ‫ َأ ُع ْو ُذ ِباهللِ ِم َن الَّش ْيط‬:‫ْال َك ِري ْم‬ Asyhadu alla ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar
rasulullah, Kalimatu haqqin alaiha nahya wa ‘alaiha namut wa
‫ وقَا َل َأيْضا ً ِإنَّا‬.‫ين‬ َ ‫ا ْستَطَا َع ِإلَ ْي ِه َسبِياًل َو َم ْن َكفَ َر فَِإ َّن هَّللا َ َغنِ ٌّي َع ِن ْال َعالَ ِم‬ biha nub’atsu insya Allah.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku
ُ‫ق هللا‬ َ .‫ك هُ َو اَأْل ْبتَ ُر‬
َ ‫ص َد‬ َ ‫ ِإ َّن َشانَِئ‬. ْ‫ك َوا ْن َحر‬ َ َ‫ ف‬.‫ك ْال َك ْوثَ َر‬
َ ِّ‫صلِّ لِ َرب‬ َ ‫َأ ْعطَ ْينَا‬ bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul Allah. Di atas
kalimat itu kita hidup, di atas kalimat itu kita mati, dan dengan
‫ ال َع ِظي ْم‬  kalimat itu kita ingin dibangkitkan di hari kiamat, insya Allah.

Allohu Akbar 2x, Laa ilaaha illallahu wallohu akbar, Allahu


Allohu Akbar 3x, Allohu Akbar Walillahil hamd Akbar Walilla hil hamd
1
Mari kita gemakan takbir, Allahu Akbar untuk menyatakan memanggil anaknya untuk mengabarkan perintah itu. Nabi Ibrahim
pengakuan akan kebesaran Allah SWT disertai kesadaran akan memandang anaknya dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Ia
kelemahan diri di hadapan-Nya, adalah Allah semata yang telah menahan perasaan yang sungguh amat berat, namun dengan
menciptakan alam semesta dengan berjuta galaksi, Dia terangi siang kekuatan jiwa dan iman ia pun berkata:
dengan pancaran mentari yang menakjubkan, dan Dia hiasi malam
َ ‫ى ِإنِّ ٓى َأ َر ٰى فِى ْٱل َمنَ ِام َأنِّ ٓى َأ ْذبَ ُح‬
‫ك فَٱنظُرْ َما َذا تَ َر ٰى‬ َّ َ‫ٰيَبُن‬
dengan cahaya bulan yang mempesona, dengan bintang gemintang
yang berbinar, sungguh Maha Karya yang tiada tanding. Dan Allah
Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam tidurku, Allah
pulalah yang menciptakan virus corona yang mewabah diseluruh
menyuruhku untuk menyembelihmu, maka bagaimanakah
penjuru dunia saat ini.
?pendapatmu sendiri
Untuk itu mari kita kumandangkan kalimat tahlil La ilaa ha
illallah, dengan haqqul yaqiin bahwa sama sekali tiada Tuhan Kata-kata itu sengaja diucapkan dengan sangat cepat, agar
melainkan Allah, hanya kepada-Nya kita bersujud sembah, karena tidak terdengar oleh telinga anaknya. Ia tak mampu menatap
hanya Dia-lah yang hanya bisa menyelamatkan kita. Dia-lah yang matanya, dengan amat kekhawatiran. Dalam kondisi ini justru, Ismail
menyelamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran api Raja Namrud, Dia pula a.s. memberikan jawaban yang tidak disangka ayahnya:
yang menyelamatkan Nabi Musa di Laut Merah dari kejaran Fir’aun,

ِ َ‫ٰيََٓأب‬
‫ت ٱ ْف َعلْ َما تُْؤ َم ُر ۖ َستَ ِج ُدنِ ٓى ِإن َشٓا َء ٱهَّلل ُ ِم َن‬
Dia pula yang menyelamatkan Nabi Muhammad Saw dari kejaran
Kaum Quraisy. Maka menjadi sangat mudah bagi Allah SWT untuk

َّ ٰ ‫ٱل‬
menghilangkan virus corona di muka bumi ini. Hal yang perlu kita
lakukan adalah mematuhi anjuran pemerintah. Dan yang tidak kalah ‫ين‬َ ‫صبِ ِر‬
penting adalah berdoa dan mengingkatkan ibadah kita kepada Allah “Wahai ayahku, lakukanlah yang diperintahkan Allah itu, insya Allah
SWT agar virus ini segera hilang di muka bumi ini.
ayah akan menyaksikan sendiri ketabahan dan kesabaranku”.
Hadirin jama’ah Sholat Ied rakhimakumullah
Dengan suasana hati yang pilu dan haru, Ibrahim a.s. mencium
Setiap perayaan Idul Qurban mengingatkan kembali kepada kita kening putra yang sangat dicintainya itu, direbahkan di atas
suatu peristiwa yang mencerminkan betapa pentingnya kerelaan ibu pangkuannya, kemudian ia berkata:
dalam berkurban, keikhlasan seorang anak dalam kepatuhan, dan Wahai anakku, engkaulah sebaik-baik nikmat serta sebesar-
ketaqwaan seorang ayah dalam pengabdian; sebagaimana yang besar pertolongan untuk melaksanakan perintah Allah.
diceritakan sebagai insan teladan dalam Quran Surat As Saffat Kemudian Ibrahim a.s. mengucapkan takbir: Allahu Akbar,
khususnya mulai ayat 102 . Allahu Akbar, Allahu Akbar
Setelah Nabi Ibrahim a.s. menerima perintah berqurban dengan Lalu dijawab oleh Ismail a.s. : Laa ilaa ha illallahu wallahu akbar,
menyembelih anak kandungnya sendiri, maka segeralah Ibrahim
berangkat ke sebuah tempat di lembah Mina yang sepi, dia
2
Lalu dengan tiba-tiba muncul malaikat Jibril dengan takbir: kita, apakah kita telah membimbing anak-anak kita dengan benar?
Allahu akbar walilla hilhamd., sambil membaringkan seekor kambing Apakah justru kita membiarkan anak-anak kita terbuai dengan
yang besar sebagai pengganti Ismail yang tidak jadi disembelih. dunianya yang jauh dari agama? Apakah kita membiarkan anak kita
untuk tidak mengaji? Apakah kita tidak lagi memperhatikan anak kita
Hadirin yang berbahagia
yang keluyuran hingga larut malam? Apakah kita membiarkan anak
Banyak kandungan nilai, yang menjadi hikmah atas peristiwa
kita berpacaran secara bebas?? Apakah kita masih membiarkan
tersebut. Terdapat pelajaran tentang cinta Ibrahim, Ismail dan Siti
anak-anak kita asyik nonton tivi, nongkrong sementara suara azan di
Hajar kepada Allah. Di sana ada rasa kepatuhan seorang hamba
masjid berkumandang. Apabila ini masih terjadi, maka sesungguhnya
yang harus diikuti, cinta sejati seorang hamba kepada Allah telah
kita sebagai orang tua telah lalai dan menjauhkan dari ajaran agama.
mengalahkan kepentingan pribadinya, inilah makna berqurban yang
Untuk itu istighfarlah... mohon ampun kepada Allah, agar kita diberi
sesungguhnya.
jalan serta kemudahan dalam mendidik anak-anak kita.
Di sana juga terdapat keteguhan seorang anak yang pantas
Untuk para anak-anak dan generasi muda, kitapun harus
diikuti generasi muda saat ini. Hanya pemuda yang terdidik dengan
mencontoh sosok Ismail a.s. yang sangat patuh baik terhadap orang
tauhidlah yang akan mampu mendapatkan tempat yang mulia. Di
tua dan agamanya. Untuk itu sebelum keluar dari masjid ini, sejenak
sana juga terdapat contoh kesabaran seorang wanita, mantan budak
kita hadirkan dan membayangkan wajah ibu dan bapak kita, mari kita
yang berkulit hitam, wanita yang menjadi ibu sejati, senantiasa
kenang jasa-jasa mereka. Ibu kita dengan susah mengandung kita,
dituntut untuk mematuhi suami dalam melaksanakan perintah Illahi.
melahirkan kita mempertaruhkan nayawanya untuk kita dengan susah
Allahu Akbar 3x, Walillah hilhamd di atas susah, kasih sayangnya tiada henti dari siang hingga malam,
Idul Qurban tahun ini memantapkan hati kita untuk memulai air susunya pernah kita minum, cucuran keringatnya saat
menata hidup dengan memperbanyak pengorbanan membantu orang menggendong kita. bayangkan pula pengorbanan ayah yanng telah
lain. Rasulullah S.a.w pernah bersabda: Khoirunnas an fa’ahum lin berjuang mencari nafkah siang dan malam, punggungnya hampir
nas. “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang lebih banyak lekang oleh teriknya matahari, sedangkan kakinya hampir pupus
memberikan manfaat bagi umat manusia”. karena berjalan mencari nafkah.
Lalu pertanyaan berikutnya, apakah kita sebagai anak sudah
Allahu Akbar 3x, Walilla hilhamd membalas mereka?? Dengan apa kita membalasnya? apakah kita
Idul Qurban sangat baik dijadikan moment untuk instropeksi masih menolak untuk diajak sholat, enggan ke masjid. Maka inilah
terhadap diri kita, seberapa besar diri ini telah berkorban dan saatnya, kesempatan kita untuk memohon maaf, bersimpuh
membantu sesama, apakah selama ini kita telah banyak menanam dihadapan mereka, memeluk dan mencium tangan mereka, sambil
kebaikan, apa malah justru sebaliknya pupuk-pupuk dosa telah kita diiringi dengan mendoakan mereka:
sebarkan.
Menimba dari pengalaman Nabi Ibrahim dan Siti Hajar, Robbigh firli wali walidayya warhamhuma kama Robbayaani
seberapa besar pengorbanan dan bimbingan kita kepada anak-anak soghiiro
3
Ya Allah Tuhan yang Maha Pengasih, ampunilah dosa kami dan
dosa kedua orang tua kami, dan sayangilah mereka sebagaimana
mereka menyayangi kami sejak kecil
Ya Allah Tuhan Yang Maha Penyayang, berikanlah umur
panjang kepada mereka dan kesehatan agar kami masih dapat ‫هللَا ُ َأ ْكبَ ُر هللَا ُ َأ ْكبَ ُر هللَا ُ َأ ْكبَ ُر هللَا ُ َأ ْكبَ ُر هللَا ُ َأ ْكبَ ُر هللَا ُ َأ ْكبَ ُر هللَا ُ َأ ْكبَ ُر اَ ْل َح ْم ُد هللِ َعل َى‬
berbakti kepada mereka, membahagiakan hati mereka dan
memenuhi kebutuhan hidup mereka. َ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن ال‬.‫ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ َعل َى تَ ْوفِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‬
Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengampun, ampunilah dosa kami
yang selama ini masih sering mengabaikan perintah-Mu, Ya Allah َّ ‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد‬
‫أن َسيِّ َدنَا‬ َ ‫اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬
َ ‫ اللهُ َّم‬.‫ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ ال َّدا ِعي إل َى ِرضْ َوانِ ِه‬
masih banyak larangan-Mu yang kami terjang, maafkan bila kami
kurang bahkan tidak mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan. ِّ‫صل‬
‫َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َواَصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما‬
Ya Allah, kami tengadahkan tangan kami ini yang berlumuran
dosa, ampunilah kami ya Allah.

‫ِكث ْيرًا َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواهللاَ فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَه ُْوا‬
Ya Allah Yang Maha Bijaksana, bila kami saat ini masih terlalu
disibukkan dengan urusan duniawi, maka jagalah kami agar tetap

‫َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُم ْوا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه‬
tidak meninggalkan perintah-Mu. Ya Allah, ampunilah kami, bila saat
ini kami masih lebih takut atasan daripada takut dengan perintah-Mu
ya Allah. Ampunilah bila kami tidak sempat membaca Al Qur’an,
sering meninggalkan sholat, dan meninggalkan perintah-perintah Mu. ُ‫َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَه‬
Ya Allah Ya Tuhan kami, lindungilah kami dari segala mara
bahaya, jauhkanlah kami semua yang hadir di sini dari virus corona. ‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه‬ َ ‫صلُّ ْو َن َعل َى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا‬ َ ُ‫ي‬
Karena kami yakin ini semua adalah kehendak-Mu ya Allah. Dan kami
juga yakin, hanya Engkau yang dapat menghilangkannya, maka ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ اللهُ َّم‬.‫َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما‬
hilangkanlah virus corona di seluruh penjuru dunia. Amin amin YRA.
َ ‫آل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآِئ‬
‫ك‬ ِ ‫َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى‬
‫ َونَفَ َعنِي َوِإيَّا ُك ْم بِ َمافِ ْي ِه ِم ْن آيَ ِة َو ِذ ْك ِر‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬
ِ ْ‫ك هللا لِي َولَ ُك ْم فِى ْالقُر‬ َ ‫بَا َر‬
‫ض اللّهُ َّم َع ِن ْال ُخلَفَا ِء‬ َ ْ‫ك َو َمآلِئ َك ِة ْال ُمقَ َّربِي َْن َوار‬ َ ِ‫َو ُر ُسل‬
‫ َوَأقُ ْو ُل قَ ْولِي هَ َذا‬،‫ْال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل هللاُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ َوِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬
ِ ‫ فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم ِإنَّهُ هُ َو ال َغفُ ْو ُر الر‬ 
‫َّحيْم‬ ‫َّاش ِدي َْن َأبِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر َو ُع ْث َمان َو َعلِى َو َع ْن بَقِيَّ ِة‬ ِ ‫الر‬
‫ان اِلَى‬ ٍ ‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِعي َْن َوتَابِ ِعي التَّابِ ِعي َْن لَهُ ْم بِاِحْ َس‬ َّ ‫ال‬
4
‫ك يَا اَرْ َح َم‬ ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ َ‬ ‫يَ ْو ِم ال ِّدي ِْن َوارْ َ‬ ‫‪  ‬يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرْ‬
‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِمي َْن‬ ‫َّاح ِمي َْن اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬ ‫الر ِ‬
‫ت اللهُ َّم َأ ِع َّز ْاِإل ْسالَ َم‬ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬ ‫َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫ك‬‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ ِعبَا َد َ‬ ‫َو ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬
‫اخ ُذلْ َم ْن َخ َذ َل‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫ْال ُم َوحِّ ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن نَ َ‬
‫ك ِإلَى يَ ْو َم‬ ‫ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو َد ِّمرْ َأ ْع َدا َءال ِّدي ِْن َوا ْع ِل َكلِ َماتِ َ‬
‫ال ِّدي ِْن‪ .‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َح َن‬
‫َوس ُْو َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َح َن َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَ َن َع ْن بَلَ ِدنَا‬
‫ان ْال ُم ْسلِ ِمي َْن عآ َّمةً يَا َربَّ‬ ‫صةً َو َساِئ ِر ْالب ُْل َد ِ‬ ‫اِ ْن ُدونِي ِْسيَّا خآ َّ‬
‫آلخ َر ِة َح َسنَةً‬ ‫ْال َعالَ ِمي َْن‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْا ِ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َواِ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اس ِري َْن‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر‬ ‫َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُك ْونَ َّن ِم َن ْال َخ ِ‬
‫ان َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ ب َى َويَ ْنهَى َع ِن‬ ‫بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬
‫ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن‬
‫َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َعل َى نِ َع ِم ِه‬
‫‪5‬‬

Anda mungkin juga menyukai