Anda di halaman 1dari 6

‫‪KHUTBAH IDUL FITRI 1444 H:‬‬

‫‪RENUNGAN SUCI DI HARI YANG FITRI‬‬


‫‪Oleh: H Muhammad Faizin,‬‬
‫)‪(Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung‬‬

‫‪Khutbah I‬‬

‫هللا َأ ْك ر َُب (×‪ )٣‬رو ّ ه ٰ ّلِل ْاحلر ْمدُ‬


‫هللا َأ ْك ر َُب (×‪ُ )٣‬‬
‫هللا َأ ْك ر َُب (×‪ُ )٣‬‬
‫ُ‬

‫رَص‬
‫هللا رو ْحدر ُه رصدر رق روعْدر ُه رون ر ر‬ ‫هللا َأ ْك ر َُب ركب ْ ًّْيا‪ ،‬رواحلر ْمدُ ّ ه ٰ ّلِل ركثّ ْ ًْيا رو ُس ْب رح ران ّ‬
‫هللا ُب ْك رر ًة رو َأ ّص ْي ًًل رالا ه رٰل ا اال ُ‬ ‫ُ‬
‫ِ ِ‬
‫رع ْبدر ُه رو َأ رع از ُجنْدر ُه روه ررز رم ا َأل ْح رز راب رو ْحدر ُه رالا ه رٰل ا اال ُ‬
‫هللا رو رال ن ر ْع ُبدُ االا ا ٰ رّي ُه ُم ْخ ّل ّص ْ رْي ر ُٰل ا ٰ ّل ْي رن رولر ْو رك ّر ره‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫الاكر ّف ُر ْو رن‬

‫هللا رو ْحدر ُه‬ ‫الصا ّل ّح ْ رْي‪َ .‬أ ْشهردُ َأ ْن رالا ه رٰل االا ُ‬ ‫احلر ْمدُ ّ ه ٰ ّلِل ا ّاَّل ْي رح ار رم ٰ ّ‬
‫الصي را رم َأ ٰ رّي رم ا َألعْي را ّد ّض ريافر ًة ّل ّعب را ّد ّه ا‬
‫ِ ِ‬
‫َشيْ رك ر ُٰل ا ّاَّل ْي رج رع رل اجلانا رة لّلْ ُمتا ّق ْ رْي رو َأ ْشهردُ َأ ان رس ّ ٰيدر َنر رو رم ْو رالَنر ُم رح امدً ا رع ْبدُ ُه رو رر ُس ْو ُ ُٰل االا ا ّع ْي ا رىل‬ ‫رال ر ّ‬
‫ِ‬
‫الَص ّاط امل ُ ْس رت ّق ْ ّْي‪ .‬ال هل ٰهُ ام رص ّ ٰل رو رس ّ ٰ ِْل رو راب ّركْ عر رىل رس ّ ٰي ّدَنر ُم رح امـ ٍد روعر رىل أ ّ ّٰل رو َأ ْْص را ّب ّه رو رم ْن تر ّب رعهُ ْم ّاب ْح رس ٍان‬ ‫ّٰ ر‬
‫ِ‬
‫ا رىل ي ر ْو ّم ا ٰ ّل ْي رن‬
‫ِ‬
‫هللا رح اق تُق راتّ ّه رو رالتر ُم ْوتُ ان‬ ‫هللا فر رقدْ فر راز املُتا ُق ْو رن‪ .‬روات ا ُق ْوا ر‬ ‫ِس ّبتر ْق روى ّ‬ ‫َأ اما ب ر ْعدُ ‪ ،‬فر ريآ َأُّيه را امل ُ ْؤ ّمنُ ْو رن ُأ ْو ّص ْي ُ ُْك رون ر ْف ّ ْ‬
‫ا اال رو َأن ُ ُْْت ُم ْس ّل ُم ْو رن‪ .‬قال هللا تعاىل رك ْي رف تر ْك ُف ُر ْو رن ّاب ه ٰ ّلِل رو ُك ْن ُ ُْت را ْم رواًتً فر را ْح ري ُ ْاكْۚ ُ اُث يُ ّم ْي ُت ُ ُْك ُ اُث ُ ُْي ّي ْي ُ ُْك ُ اُث ّالر ْي ّه‬
‫ِ‬
‫تُ ْر رج ُع ْو رن‬

‫‪Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah‬‬


‫‪Alhamdulillahirabbilalamin menjadi kalimat yang paling tepat kita ucapkan pada momentum‬‬
‫‪mulia di pagi hari ini. Pasalnya, Allah masih terus mengalirkan nikmat yang tidak bisa kita‬‬
‫‪hitung satu persatu di antaranya nikmat kesehatan sehingga kita bisa hadir dan menikmati‬‬
‫‪kebahagiaan Idul Fitri bersama orang-orang yang kita cintai. Banyak dari saudara-saudara kita‬‬
‫‪yang tidak bisa merasakan aura dan kebahagiaan lebaran karena sakit atau sudah dipanggil‬‬
‫‪terlebih dahulu oleh Allah swt untuk menghadap-Nya.‬‬
Semua ini harus kita syukuri agar kita tidak termasuk dalam golongan orang yang kufur nikmat
dan juga menjadi orang-orang yang menyesal karena nikmat-nikmat ini dicabut oleh Allah swt.
Kita mampu merasakan penting dan manisnya nikmat Allah, ketika nikmat itu sudah tidak lagi
bersama kita. Seperti anugerah kesehatan yang kita rasakan saat ini, akan semakin terasa
nikmatnya ketika sakit sudah menghampiri kita.

ُ‫هللا َأ ْك ر َُب رو ّ ه ٰ ّلِل ْاحلر ْمد‬


ُ ،‫هللا َأ ْك ر َُب‬ ُ ‫هللا َأ ْك ر َُب رال ا رٰل االا‬
ُ ‫ رو‬،‫هللا‬ ُ ‫هللا َأ ْك ر َُب‬
ُ ‫هللا َأ ْك ر َُب‬
ُ
ِ ِ
Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah
Pada kesempatan kali ini, mari kita juga terus menguatkan ketakwaan kita kepada Allah swt
yang merupakan tujuan utama sekaligus buah dari perintah puasa di bulan Ramadhan.
Sebagaimana ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an yang sangat masyhur tentang perintah puasa
yakni:

‫الص ريا ُم ر رمَك ُكتّ رب عر رىل ا ّاَّل ْي رن ّم ْن قر ْب ّل ُ ُْك لر رعلا ُ ُْك ترتا ُق ْو رن‬
ّ ٰ ‫ه رّي ُّيه را ا ّاَّل ْي رن ها رمنُ ْوا ُكتّ رب عرلر ْي ُ ُُك‬
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah:183).

Sehingga bisa dikatakan bahwa hari ini, setelah kita melaksanakan ibadah puasa dengan iman
dan kepasrahan diri kepada Allah, maka sikap-sikap ketakwaan sudah seharusnya bersemayam
dalam diri kita. Sikap itu di antaranya adalah keteguhan hati untuk menjalankan segala perintah
Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah


Momentum Idul Fitri kali ini juga menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk
mengumandangkan takbir sebagai wujud mengagungkan Allah swt. Allah lah dzat yang paling
besar. Tidak ada yang lebih besar dari-Nya. Allah lah yang paling berhak atas segala apa yang
terjadi di alam semesta, termasuk apapu yang terjadi pada diri kita. Kita adalah makhluk-Nya
yang lemah tiada daya. Makhluk yang diciptakan dari tanah yang proses penciptaannya
memberikan pelajaran mendalam bagi kesadaran tentang siapa kita, di mana kita, dan akan
kemana kita. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 12:

‫رولرقردْ رخلر ْقنرا ْ ّاالن ْ رس ران ّم ْن ُس هل ر ٍَل ّٰم ْن ّط ْ ٍْي‬


Artinya, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang berasal) dari tanah.”

Kemudian dilanjutkan dengan ayat 13:

‫ُ اُث رج رعلْ هن ُه ن ُْط رف ًة ّ ِْف قر ررا ٍر ام ّك ْ ٍْي‬


Artinya: “Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh (rahim).”

Selanjutnya Allah swt menjelaskan keagungan dan kekuasaan-Nya memproses terbentuknya


jasad dan ruh kita dalam ayat 14:

‫ُ اُث رخلر ْقنرا النه ْط رف رة عرلرقر ًة فر رخلر ْقنرا الْ رعلرقر رة ُمضْ غر ًة فر رخلر ْقنرا الْ ُمضْ غر رة ّع هظ ًما فر رك رس ْوَنر الْ ّع هظ رم لر ْح ًما ُ اُث رانْشر آْنه ُه رخلْقًا‬
‫الِل را ْح رس ُن الْخه ّل ّق ْ ر َْۗي‬
ُ ٰ ‫هاخ ر َۗرر فرتر رب راركر ه‬
Artinya: “Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu,
sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian,
Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta.”

ُ‫هللا َأ ْك ر َُب رو ّ ه ٰ ّلِل ْاحلر ْمد‬


ُ ،‫هللا َأ ْك ر َُب‬ ُ ‫هللا َأ ْك ر َُب رال ا رٰل االا‬
ُ ‫ رو‬،‫هللا‬ ُ ‫هللا َأ ْك ر َُب‬
ُ ‫هللا َأ ْك ر َُب‬
ُ
ِ ِ
Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah
Tiga (3) ayat ini menyadarkan kita untuk kembali merenungkan betapa agung-Nya Allah swt
dan betapa lemahnya kita. Jika kesadaran ini kita tanamkan dalam jiwa kita, maka bisa
dipastikan kita akan senantiasa patuh dan takut karena cinta kepada Allah swt. Dari 3 ayat ini
kita harus menyadari bahwa kita semua berasal dari Allah dan akan kembali kepadanya. Kita
berawal dari kondisi yang lemah dan akan kembali menjadi lemah. Kita akan melewati sebuah
siklus yang berasal dari tidak ada dan akan kembali kepada ketiadaan kembali.

Allah swt berfirman:


‫رك ْي رف تر ْك ُف ُر ْو رن ّاب ه ٰ ّلِل رو ُك ْن ُ ُْت را ْم رواًتً فر را ْح ري ُ ْاك ْۚ ُ اُث يُ ّم ْي ُت ُ ُْك ُ اُث ُ ُْي ّي ْي ُ ُْك ُ اُث ّالر ْي ّه ُت ْر رج ُع ْو رن‬
Artinya, “Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia
menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu
kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan?” (QS Al-Baqarah: 28).

Takbir, tahmid, dan tahlil yang kita kumandangkan dari lisan kita di hari yang fitri ini harus
kita tancapkan juga dalam hati kita. Takbir yang membesarkan nama Allah, harus serta merta
mengecilkan nafsu dan kesombongan kita. Takbir tanda kebahagiaan Idul Fitri, harus serta
merta menjadi tanda perubahan untuk menjaga kesucian ini. Takbir di Idul Fitri ini harus
tumbuh dari dalam hati untuk menjadi pujian terbaik bagi penguasa alam semesta.

Mari renungkan kembali doa kita saat i’tidal shalat yang setiap hari kita baca:
ْ ‫الس رم رو ّات رو ّم ْل رء ْ َاأل ْر ّض رو ّم ْل رء رما ّشئْ رت ّم ْن ر‬
ُ‫َش ٍء ب ر ْعد‬ ‫رربانرا ر رَل الْ رح ْمدُ ّم ْل رء ا‬
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh
barang yang Engkau kehendaki sesudah itu."
Doa ini menjadi sebuah pengakuan kita, atas kebesaran Allah yang lebih besar kebesarannya
dari bumi dan segala isinya. Doa ini sekaligus harus menyadarkan betapa kecilnya kita di
hadapan Allah swt.

ُ‫هللا َأ ْك ر َُب رو ّ ه ٰ ّلِل ْاحلر ْمد‬


ُ ،‫هللا َأ ْك ر َُب‬ ُ ‫هللا َأ ْك ر َُب رال ا رٰل االا‬
ُ ‫ رو‬،‫هللا‬ ُ ‫هللا َأ ْك ر َُب‬
ُ ‫هللا َأ ْك ر َُب‬
ُ
ِ ِ
Karena itu, jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah
Mari jadikan Idul Fitri kali ini sebagai renungan suci akan kebesaran Allah swt sekaligus tekad
untuk menjaga kesucian diri. Setelah melalui kawah candra dimuka perjuangan dan pendidikan
di bulan Ramadhan, kita harus mampu menjadi pribadi yang paripurna setelah gemblengan
puasa satu bulan penuh.

Dalam puasa, kita diajarkan menahan diri untuk tidak makan dan minum, sehingga setelah
puasa jangan lagi kita memakan yang bukan hak kita. Dalam puasa kita terbiasa dengan bibir
kering karena kehausan, mata kita sayu karena keletihan, dan perut kita kosong menahan lapar,
sehingga jangan sampai ke depan tangan-tangan kita kotor karena berbuat zalim kepada orang
lain.

Pada Ramadhan kita yang bisa khusyuk dalam shalat, sehingga jangan lagi setelah Ramadhan
kita juga khusyuk merampas hak orang lain. Pada Ramadhan, kita lihai membaca ayat-ayat Al-
Qur’an, sehingga jangan sampai kita juga lihai menipu orang lain.

‫ رو ْار ُز ْقنرا ا ْج ّتنراب ر ُه‬،‫و َأ ّرَنر الْ ربا ّط رل راب ّط ًًل‬،‫ ر‬.ُ‫ رو ْار ُز ْقنرا اتّٰ رباعره‬،‫اللاهُ ام َأ ّرَنر الْ رح اق رحقًّا‬
‘Artinya, ’Ya Allah, tampakkanlah kepadaku kebenaran sebagai kebenaran dan kuatkanlah aku
untuk mengikutinya serta tampakkanlah kepadaku kesalahan sebagai kesalahan dan kuatkan
pula untuk menyingkirkannya.’‘ (HR Imam Ahmad).

Mari jadikan Idul Fitri kali ini, Idul Fitri kita yang terbaik, karena kita tidak akan tahu apakah
kita akan bisa bertemu dengan Idul Fitri di masa yang akan datang atau tidak. Mari kita saling
memaafkan dengan sesama atas segala dosa yang telah kita lakukan untuk semakin
menguatkan kesucian kita. Rasulullah bersabda dalam haditsnya:

)‫الْ رفضْ ُل ّ ِْف َأ ْن ت ّرص رل رم ْن قر رط رع رك روتُ ْع ّطي رم ْن رح رر رم رك روتر ْع ُف رو ر اَع ْن رظلر رم رك (رواه هناد‬
Artinya, “Keutamaan adalah bahwa engkau menghubungi orang yang memutusimu, dan
engkau memberi orang yang tidak memberimu, dan engkau memaafkan orang yang
menganiayamu.” (HR Hanaad, Kitab Al-Jami’us Shaghir).

Terutama meminta maaf kepada kedua orang tua kita yang telah melahirkan kita ke dunia.
Beruntunglah yang masih memiliki kedua orang tua. Mereka adalah jimat yang harus kita jaga.
Merekalah yang telah berjasa dalam kehidupan kita dan menghantarkan kita meraih kesuksesan
kehidupan di dunia.

Bagi orang tuanya yang sudah meninggal dunia, bukan berarti selesai bakti kita kepada mereka.
Ziarahilah makamnya. Berdoalah kepada Allah untuk mengampuni segala dosa dan menerima
amal ibadahnya. Bukan harta, jabatan, dan materi dunia yang mereka harapkan dari anak-
anaknya. Namun untaian doa dan kebaikan para penerusnyalah yang mereka nanti-nantikan di
alam kuburnya. Semoga Allah swt menerima doa-doa kita untuk orang tua kita. Amin.

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah


Demikian khutbah Idul Fitri yang mudah-mudahan bisa menjadi renungan suci kita di hari yang
fitri ini. Semoga amal ibadah kita selama Ramadhan dan hari-hari selanjutnya akan senantiasa
diterima oleh Allah swt. Semoga kita dijadikan golongan orang-orang yang kembali suci dan
meraih ketakwaan. Amin.

‫ راقُ ْو ُل‬،‫الصا ّل ّح ْ رْي‬ ‫ رو را ْد رخلرنرا روا اّّي ُ ْك ِّف ُز ْم رر ّة ّع ربا ّد ّه ا‬،‫هللا روا اّّي ُ ْك ّم رن ْال رعائّ ّد ْي رن رو ْال رفائّ ّز ْي رن رو ْامل ر ْق ُب ْو ّل ْ رْي‬
ُ ‫رج رعلرنرا‬
‫ فر ْاس رت ْغ ّفر ُه ّان ا ُه ه رُو ْالغر ُف ْو ُر‬،‫ات‬ّ ‫ رو ّل رو ّ راليْنرا رو ّل رسائّ ّر ْامل ُ ْس ّل ّم ْ رْي رو ْامل ُ ْس ّل رم‬،‫قر ْو ّىل ره رذا رو ْاس رت ْغ ّف ُر هللا ّىل رولر ُ ُْك‬
‫االر ّح ْ ُْي‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫هللا ار ْك ر َُب ً‬
‫كبْيا رو ْاحلر ْمدُ ّهلل ركثّ ْ ًْيا رو ُس ْب رح ران هللا ُب ْك رر ًة رو َأ ْص ْي ًًل رال ّا ر رٰل‬ ‫هللا ار ْك ر َُب (‪ُ )×٤‬‬ ‫هللا ار ْك ر َُب (‪ُ )×٣‬‬‫ُ‬
‫هللا ار ْك ر َْب رو ّهلل ْاحلر ْمدُ‬
‫هللا ار ْك ر َْب ُ‬ ‫ّاالا ُ‬
‫هللا رو ُ‬

‫ْصا ّب ّه َأه ّْل ٰ ّ‬


‫الصدْ ّق‬ ‫رالْ رح ْمدُ ّ ه ٰ ّلِل ااَّلي رو رك رفى‪ ،‬رو ُأ رص ّ ٰ ِْل رو ُأ رس ّ ٰ ُِل عر رىل رس ّ ٰي ّدَنر ُم رح ام ٍد الْ ُم ْص رط رفى‪ ،‬روعر رىل أ ّ ّٰل رو َأ ْ ر‬
‫َشيْ رك رٰلُ‪ ،‬رو َأ ْشهردُ َأ ان رس ّ ٰيدر َنر ُم رح امدً ا رع ْبدُ ُه رو رر ُس ْو ُ ُٰل‬
‫هللا رو ْحدر ُه رال ر ّ‬ ‫الْ روفرا‪َ .‬أ ْشهردُ َأ ْن اال ا ه رٰل ا اال ُ‬
‫ِ‬
‫هللا َأ رم ررُ ْك ّبآَ ْم ٍر‬
‫هللا الْ رع ّ ّ ِٰل الْ رع ّظ ْ ّْي روا ْعلر ُم ْوا َأ ان ر‬
‫ِس ّب رت ْق روى ّ‬ ‫َأ اما ب ر ْعدُ ‪ ،‬فر ريا َأُّيه را الْ ُم ْس ّل ُم ْو رن‪ُ ،‬أ ْو ّص ْي ُ ُْك رون ر ْف ّ ْ‬
‫ون عر رىل النا ّ ّ ٰب‪ ،‬رّي َأُّيه را‬ ‫هللا رو رم رًلئّ ركتر ُه يُ رصل ه ر‬ ‫الس رًل ّم عر رىل ن ر ّب ّيٰ ّه الْ رك ّر ْ ّْي فرقرا رل‪ :‬ا ان ر‬ ‫ا‬ ‫رع ّظ ْ ٍْي‪َ ،‬أ رم ررُ ْك ّاب الص رًل ّة رو‬
‫ِ‬
‫ا ّاَّل رين أ رمنُوا رصلهوا عرلر ْي ّه رو رس ّلٰ ُموا ت ر ْس ّلميًا‪ ،‬رال هلٰهُ ام رص ّ ٰل عر رىل رس ّ ٰي ّدَنر ُم رح ام ٍد روعر رىل ألّ رس ّ ٰي ّدَنر ُم رح ام ٍد ر رمَك‬
‫رصل ا ْي رت عر رىل رس ّ ٰي ّدَنر ا ْب ررا ّه ْ رْي روعر رىل ألّ رس ّ ٰي ّدَنر ا ْب ررا ّه ْ رْي رو راب ّركْ عر رىل رس ّ ٰي ّدَنر ُم رح ام ٍد روعر رىل ألّ رس ّ ٰي ّدَنر ُم رح ام ٍد‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر رمَك راب رر ْك رت عر رىل رس ّ ٰي ّدَنر ا ْب ررا ّه ْ رْي روعر رىل ألّ رس ّ ٰي ّدَنر ا ْب ررا ّه ْ رْي‪ِْ ّ ،‬ف الْ رعالر ّم ْ رْي ان راك ر َّح ْي ٌد رم ّج ْي ٌد‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ات ْ َاأل ْح ريا ّء ّمْنْ ُ ْم رو ْ َاأل ْم رو ّات‪ ،‬اللهم ا ْدفر ْع رعناا الْ رب رًل رء‬ ‫ات والْ ُم ْؤ ّم ّن ْ رْي روالْ ُم ْؤ ّمنر ّ‬ ‫رال هل ٰهُ ام ا ْغ ّف ْر لّلْ ُم ْس ّل ّم ْ رْي روالْ ُم ْس ّل رم ّ‬
‫الشدر ائّدر روالْ ّم رح رن‪ ،‬رما رظه ررر ّمْنْ را رو رما‬ ‫الس ُي ْو رف الْ ُم ْختر ّل رف رة رو ا‬ ‫روالْغ ررًل رء روالْ رو راب رء روالْ رف ْحشر راء روالْ ُم ْن رك رر روالْ ربغ رْي رو ه‬
‫َش ٍء قر ّد ْي ٌر‬‫ك رْ‬ ‫ب ر رط رن‪ّ ،‬م ْن ب ر ر َّلَنر ره رذا خ اراص ًة رو ّم ْن بُ ْ رَل ّان الْ ُم ْس ّل ّم ْ رْي عرا ام ًة‪ ،‬ان راك عر رىل ُ ّ ٰ‬
‫ِ‬
‫هللا يرآْ ُم ُر ّابلْ رعدْ لّ رو ْاال ْح رس ّان روايْ رتا ّء ّذي الْ ُق ْر رَب وير ْْنرىى رع ّن ال رف ْحشر ا ّء روالْ ُم ْن رك ّر روال رب ْغ ّي‪،‬‬ ‫هللا‪ ،‬ا ان ر‬ ‫ّع ربا رد ّ‬
‫هللا الْ رع ّظ ْ رْي ي ر ِْذ ُك ْر ُ ْك رو ر َّّل ْك ُر ّ‬
‫هللا َأ ْك ر َُب‬ ‫ي ر ّع ُظ ُ ُْك لر رعل ا ُ ُْك ت ررذكا ُر ْو رن‪ .‬فراذ ُك ُروا ر‬

‫‪www.nu.or.id‬‬

Anda mungkin juga menyukai