هللا أكبر
...وأصيال
وجعل في قلوب.الحمد هلل الذي جعل أيام األعياد ضيافة لعباده الصالحين
اشهد ان ال اله اال هللا الذي جع ل الجن ة ض يافة.المؤمنين بهجة وسرورا
الداعي الى تلك الض يافة جمي ع، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.الكبرى
أللهم صل وسلم وبارك على س يدنا محم د وعلى ال ه وأص حابه.العالمين
...ومن تبعه بإحسان الى يوم الدين
فيا أيها الناس اتقوا هللا ح ق تقات ه وال تم وتن اال وأنتم......أما بعد
...مسلمون
Kaum Muslimin Dan Muslimat Yang Berbahagia
Maha agung Allah Tuhan pencipta langit dan bumi serta segala isinya,
yang tiada pernah tidur dan tidak pula berbaring, yang mengetahui bisik
tawa, senyum dan tangis seorang hamba yang bergembira dan berduka,
kita yang bermohon mengaduh mengharapkan ridha serta petunjukNya.
Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, adalah
merupakan untaian kata yang wajar dari seorang hamba yang lemah, yang
harus dipersembahkan kehadirat-Nya, yang telah memelihara kita,
menyelamatkan kita, menguatkan iman kita, sehingga berhasil dan lulus
dari ujian fisik dan mental selama sebulan menurut titah dan perintah-Nya.
Liku-liku hidup ini memang penuh cobaan dan tantangan, kaya
dengan segala godaan dan rayuan yang mempesona, namun Engkau tidak
akan membiarkan hambamu tersesat, setelah Engkau beri petunjuk dan
mau mengikuti petunjuk itu.
2
model perang yang ada dijagad raya ini, sebagaimana sabda Nabi
Muhammada SAW.
Hal ini mengundang kepada kita untuk berlaku sabar, disiplin dan
jujur, walaupun sebenarnya sangat pahit rasanya.
لِكَّن َعَو اِقُبُه َاْح َلى ِم َن اْلَعَس ِل: َالَّص ْبُر َك الِّص ِرْب ُمٌّر ىِف َم َذ اَقِتِه.
Artinya : Sabar, disiplin dan jujur sangat pahit rasanya laksana
jadam, akan tetapi akibatnya lebih manis dari pada madu.
4
di kegelapan malam, menyusup lorong yang gelap itu, tiba-tiba terdengar
olehnya suara tangis anak-anak yang masih kecil, lalu beliau mendekati
sebuah gubuk yang telah reot hampir rubuh. Disana ia menyaksikan
pemandangan yang sangat menyedihkan, serumpun keluarga yang sangat
mengharapkan uluran tangan, kemudian ia bertanya: hai ibu apa yang
sedang kau tanak itu, sang ibu menjawab bahwa yang ditanak dan
diaduknya itu adalah batu kerikil untuk menghibur anaknya yang sedang
kelaparan, agar mereka tertidur pulas sampai pagi. Mendengar jawaban
sang ibu, tersentak kepilauan hati sang khalifah, lalu meninggalkan tempat
itu dan menuju kebaitul maal mengambil sekarung gandum dan minyak
samin, dan dibawahnya ketempat ibu tersebut. Kemudian beliau
menyalakan api, dan beliau sendiri yang memasaknya, dan setelah masak ia
pun membangunkan anak-anak yang yatim itu lalu diberinya makan sampai
kenyang.
5
melepas mereka yang sudah meninggal dan bagaimana pula menerima
mereka yang masih hidup.
Firman Allah SWT :
ِل َّلِذ
َا ْي َخ َلَق اْلَمْو َت َو اَحْلَيوَة َيْبُلَو ُك ْم َاُّيُك ْم َاْح َسُن َعَم ًال َو ُه َو اْلَعِز ْيُز اْلَغُفْو ُر.
Artinya : Allah menciptakan mati dan hidup sebagai ujian bagi kamu,
untuk membuktikan siapa yang terbaik amalnya diantara
kalian, sebab Allah Maha Perkasa dan lagi Maha
Pengampun.
Sungguh beruntung bagi kita masih berayah dan beribu hari ini, masih
bisa merasakan kasih sayang dan kelembutan mereka, masih bisa
memohon maaf kepada mereka. namun, bagaimana rupa keadaan saudara
kita yang sudah tidak punya kedua orang tua dihari lebaran ini, Bukan
kepalang duka nestapanya pada saat ini, kita dapat membayangkan sejak,
semalam terbayang wajah ayahnya, terkenang roman muka ibunya.
Diratapinya kebaikan budi ayahnya, ditangisinya cinta kasih ibunya, hari ini
berlangsung keadaannya sampai subuh. Sekembalinya dari masjid
mengikuti sholat Id orang lain pada tertawa sambil bergurau, ia malah
menangis terisak-isak. Ingin pula rasanya sebagaimana halnya orang lain,
ingin datang bersimpuh dan memohon ampun didepan orang tuanya, buat
mendapatkan elusan halus dari ibunya, serta uluran tangan dari ayahnya.
Tetapi dirumah ternyata dia seorang diri, ayah tiada ibu pun telah hilang.
Tambah ramai orang sekitar, bertambah piluh rasa hatinya. Kepada siapa
mereka akan melaporkan hal perasaannya, ke alamat mana mereka akan
mengadukan nasibnya, kalau sanak family juga menjauhinya, karib kerabat
handai tolan semua senang pada hidup sendiri dengan rumusan nafsi-nafsi.
Bertambah kesedihan hatinya setelah teringat tutur katanya yang
kurang sopan terhadap ayah bundanya selagi mereka hidup. Terkenang
semua sepak terjangnya yang tidak senonoh, terbayang roman muka
ayahnya yang berkerut karena ada perintah yang tidak dipatuhi, terlukis
6
bayangan deraian air mata ibundanya karena ada harapannya yang tidak
dipenuhi.
Ya Allah, ingin rasanya dia membeli kembali kehadiran ayah
bundanya, bila mengenang kembali seluruh nasehatnya dulu, walaupun
hanya sesaat, dihempaskan kepalanya dibantal sambil mengusap air
matanya. Sungguh baru disadari, bahwa benar nasehat ayah bundanya,
betapa pilunya hidup tanpa ayah, berlebaran tiada bunda. Tetapi hendak di
apa, semua itu tinggal pelajaran dan peringatan, nasehat serta pandangan
bagi mereka yang masih hidup ayah bundanya, untuk tidak mengalami yang
sama. Sedang bagi mereka yang yatim lagi piatu hanya satu alternatif dan
pegangan, yaitu menerima keadaan ini dengan penuh kerelaan, mengingat
penegasan sang Ilahi dalam hadist Qudsi yang berbunyi :
َمْن ْمَل َيْش ُك ْر َعَلى ِنْع َم ىِت َو ْمَل َيْص ْرِب َعَلى َبَالِئ َو ْمَل َيْر َض ِبَق َض اِئ َفاْطُلْب َر ًّبا
ِس ا ْخَي ِم ْحَتِت َمَساِئ.
َو َي َو ُر ُج ْن
Artinya : Barang siapa yang tidak bersyukur atas nikmatku, tidak
bersabar menerima bala’ musibahku, dan tidak rela dengan
takdir keputusanku, silahkan keluar dari kolong langitku dan
mencari Tuhan selain Aku.
7
gilirannya pula. Yang pasti ada suatu saat, suasana hari raya ini tidak dapat
diikutinya lagi, sebab ketentuan dan batas waktu jatah umurnya telah tiba.
Kalau bukan kita yang pergi meniggalkan ayah bunda, maka kita yang akan
ditinggalkan oleh mereka.