Anda di halaman 1dari 14

 Beranda Info Tentang Kontak

Khutbah Jumat Bulan Syawal Singkat Tentang


Pesimis di Bulan Syawal
 iman 0 3

Khutbah Jumat Bulan Syawal Singkat Tentang Pesimis di Bulan Syawal ini kami catat
dari khutbah Ustadz Mizan Qudsyiah, Lc., M.A. Ha dzahullah.

 Lomba #NyatetKajian Berhadiah

Buat kamu yang suka dengerin dan nyatet kajian, yuk ikuti Lomba Nyatet Kajian Periode Syawal
1441 H (ngaji.id/klik/62)
‫‪Lihat juga: Khutbah Jumat Bulan Syawal‬‬

‫‪Navigasi Catatan:‬‬ ‫‪‬‬

‫‪Khutbah Pertama – Khutbah Jumat Bulan Syawal Singkat Tentang‬‬


‫‪Pesimis di Bulan Syawal‬‬
‫ُ ُ ْو ِر َٔا ْ ُ ِ َ ‪َ ،‬و ِ ْ َ َ ِت‬ ‫ِإن ا ْ َ ْ َ ِ ‪ ُ َ ْ َ ،‬هُ َو َ ْ َ ِ ْ ُ ُ َو َ ْ َ ْ ِ ُ هُ‪َ ،‬و َ ُ ْ ُذ ِ ِ ِ ْ‬
‫‪َٔ ُ ،‬ا ْ َ ُ َٔا ْن َ ِإ َ َ ِإ ا ُ‬ ‫َٔا ْ َ ِ َ ‪ِ ِ ْ َ ْ َ ،‬ه ا ُ َ َ ُ ِ َ ُ ‪َ ،‬و َ ْ ُ ْ ِ ْ َ َ َ ِد َي َ‬
‫َو َٔان ُ َ ً ا َ ْ ُ هُ َو َر ُ ْ ُ ُ ‪،‬‬

‫َ َٔ َ ا ِ ْ َ آ َ ُ ا ا ُ ا ا َ َ ُ َ ِ ِ ‪َ ،‬و َ َ ُ ْ ُ ِإ َو َٔا ْ ُ ْ ُ ْ ِ ُ ْ َن‬

‫ْ ٍ َوا ِ َ ٍة َو َ َ َ ِ ْ َ َز ْو َ َ َو َ ِ ْ ُ َ‬ ‫ُ ُ ا ِي َ َ َ ُ‬ ‫َ َٔا َ ا ُس ا ُ ا َر‬


‫ُ ا ا ـ َ ا ِ ي َ َ َء ُ َن ِ ِ َوا ْ َٔ ْر َ َم ۚ ِإن ا ـ َ َ َن َ َ ْ ُ ْ َر ِ ً‬ ‫ِر َ ً َ ِ ً ا َو ِ َ ًء ۚ َوا‬

‫َٔ‬ ‫َ َٔا َ ا ِ َ آ َ ُ‬
‫ْ ِ ْ َ ُ ْ ا ْ َ َ ُ ْ َو َ ْ ِ ْ َ ُ ْ‬ ‫ا ا ُ ا ا ـ َ َو ُ ُ ا َ ْ ً َ ِ ً ا‪ُ .‬‬
‫‪.‬‬ ‫ِ ا ـ َ َو َر ُ َ ُ َ َ ْ َ َز َ ْ ًزا َ ِ ً‬ ‫ُذ ُ َ ُ ْ ۗ َو َ ُ ِ‬

‫ٔا‬

‫‪،‬و‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ا ي ي‬ ‫ما ‪،‬و‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ٕن ٔا‬


‫ا ر‬ ‫‪،‬و‬ ‫‪،‬و‬ ‫‪،‬و‬ ‫ا ٔ ر‬
Lihat juga: Teks Khutbah Idul Fitri Tentang Pelajaran dari Ramadhan

Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat jumat yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala..

Pertama-tama, ketika kita sudah berada di baitullah, di majid Allah Subhanahu wa


Ta’ala, lebih-lebih di hari jumat, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengingatkan kita
dalam sabdanya. Diriwayatkan oleh sahabat yang mulia Abu Hurairah Radhiyallahu
‘Anha:

َ َ ْ ِ ْ ‫ِإذَا َ ِ َ ا ْ ِ ٕ َ ُم ا‬

“Apabila Imam telah naik mimbar”

‫ٔا‬

“Tidak boleh seseorang untuk berbicara.”

Demikian juga:

ََ ََْ َ َ ‫َو َ ْ َ ا‬

“Siapa yang memegang kerikil, jumatnya sia-sia.”

Dikatakan kerikil karena di zaman Nabi masjidnya tidak pakai karpet, yang ada kerikil-
kerikil kecil. Tapi di zaman now bukan pegang kerikil, pegang HP. Bagaimana shalat
kita? “Sia-sia”

Yang kedua, di hari yang mulia ini mari kita saling mengingatkan untuk terus
meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah ‘Azza wa Jalla yang bukan sekedar di lisan,
tapi aplikasinya. Ketaatan kita terus ditingkatkan dan kemaksiatan berusaha untuk
ditekan. Meskipun Ramadhan telah berlalu. Karena malaikat pencatat tidak pernah
akan bosan untuk mencatat amalan kita. Dan jangan sampai masuk dalam apa yang
disebut oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala dalam surat Al-Kah :

ۗ ‫ب َ ُ َ ِد ُر َ ِ َ ة ً َو َ َ ِ َ ة ً ِإ َٔا ْ َ َ ۚ َو َو َ ُ وا َ َ ِ ُ ا َ ِ ً ا‬
ِ َ ِ ْ ‫َ ٰـ َ ا ا‬ ‫… َ ِل‬
﴾٤٩﴿ ‫َر َ َٔا َ ً ا‬ ُ ِ ْ َ َ ‫َو‬

Penjelasan ayat:

ِ َ ِ ْ ‫َ ِل َ ٰـ َ ا ا‬
‫ب‬

Dia kaget ketika dihadapkan kepadanya catatannya: “Siapa yang mencatat ini? Siapa
yang punya catatan ini?”

ً ‫َ ُ َ ِد ُر َ ِ َ ة ً َو َ َ ِ َ ة‬

“Yang kecil tidak tersisa, apalagi yang besar.”

‫َو َو َ ُ وا َ َ ِ ُ ا‬

“Semua yang kita perbuat sudah ada catatannya, dan Allah tidak akan mendzalimi
sedikitpun hambaNya.”

Poin yang ketiga, di hari yang mulia ini, shalawat dan salam bagi Rasul kita kita
perbanyak. Dan ini bukti cinta kita kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Allah telah ber rman dalam surat Al-Hijr ayat yang ke-99:

﴾٩٩﴿ ُ ِ َ ْ ‫َ ْٔ ِ َ َ ا‬ َ َ ‫َوا ْ ُ ْ َر‬


“Beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang al-yaqin (maut).” (QS. Al-Hijr[15]: 99)

Yakni sampai kita meninggal dunia. Maka ibadah tidak akan pernah terhenti selama
hayat masih dikandung badan. Contoh kita terbaik adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam. Di akhir hayat beliau, beliau sakit, pingsan, begitu siuman dia bertanya:

‫ا ُس‬ َ ‫َٔا‬

“Apakah orang sudah shalat?”

Dijawab:

ِ ‫َ ِ َ َ َو ُ ْ َ ْ َ ِ ُ و َ َ َ َر ُ َل ا‬

“Belum Ya Rasulullah, mereka menunggumu.”

Bayangkan, yang pertama ditanyakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika
sadar dari pingsannya ketika siuman: “Apakah orang sudah shalat?” Ini menunjukkan
bahwasanya ibadah tidak boleh terhenti selama hayat masih dikandung badan, terus
kita beribadah kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala. Dan kita berharap diwafatkan oleh
Allah dalam keadaan beribadah.

Tetapi ingat, ibadah perlu kita ketahui apa yang merusakny, bukan sekedar ibadah.
Sebagaimana wudhu ada pembatalnya, sebagaimana shalat ada pembatalnya, maka
Allah terangkan di dalam surat Az-Zumar, Allah mengingatkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam. Apa kaata Allah?

… َ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ‫… َ ِ ْ َٔا‬

“Ya Muhammad, kalau engkau berbuat syirik..”


Nabi tidak mungkin akan berbuat syirik, Nabi tidak mungkin akan membagi-bagi hak
kepada selain Allah, tidak mungkin. Tetapi inilah dia bahayanya akan kesyirikan.
Kenapa?

… َ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ‫… َ ِ ْ َٔا‬

“Seluruh amalanmu akan hancur lebur”

Kemudian Allah terangkan juga surat Al-An’am ketika mengingatkan para Anbiya’. Apa
kata Allah ‘Azza wa Jalla?

‫َو َ ْ َٔا ْ َ ُ ا‬

“Kalau mereka (para Nabi) itu syirik.”

‫َ ُ ا َ ْ َ ُ َن‬ َُْ َ َِ َ

“Hancur seluruh amal perbuatan mereka.”

Maka oleh karena itu para hadirin yang dirahmati oleh Allah ‘Azza wa Jalla..

Nabi kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diutus oleh Allah Tabaraka wa
Ta’ala ketika penduduk bumi, ketika kufar Quraisy, ketika orang-orang Madinah
tenggelam dalam kesyirikan. Maka Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam diutus oleh Allah
Tabaraka wa Ta’ala untuk mengeluarkan manusia ini dari alam kegelapan, kejahilan,
kemusyrikan, menuju terang-benderangnya ilmu, menuju terang benderangnya iman,
menuju terang benderangnya tauhidullah Tabaraka wa Ta’ala. Salah satunya adat
istiadat jahiliyah yang mengandung unsur kesyirikan adalah mereka:

‫ال‬ ‫ء ن‬
“Mereka pesimis dengan bulan Syawal.”

Yang mana dahulu mereka tidak berani untuk menikah di bulan Syawal. Ibunda ‘Aisyah
Radhiyallahu ‘Anha menceritakan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dalam
shahihnya:

‫َ ا ٍل‬ ِ َ َ ‫ا ُ َ َ ْ ِ َو‬ َ ِ ‫َ َو َ ِ ا‬

“Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menikahi aku bulan Syawwal. “Dan Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam pun mendatangi ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha juga pada bulan Syawal.”

Maka kita kaum muslimin bersyukur dizaman sekarang ini. Para pemuda yang sudah
diberikan kemampuan untuk menikah, betapa banyaknya yang menikah di bulan
Syawal. Dan ini mengingatkan kita wahai para jomblo, mari menikah kalau sudah ada
kemampuan. Kenapa? Karena zaman sekarang zaman yang penuh dengan tnah yang
tidak terelakkan.

Maka Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam mengatakan:

ِ َ ‫َ َْ ََا‬
‫ب‬

“Wahai para pemuda.”

،‫َ ِ ا ْ َ َ َع ِ ْ ُ ُ ا ْ َ َءةَ َ ْ َ َ َ و ْج‬

“Kalau sudah ada kemampuan menikah, mari menikah.”

،ِ َ َ ْ ِ َ ‫َ ِ ٕ ُ َٔا‬

“dia lebih menundukkan pandangan (mata tidak terlalu liar).”


َ
‫َو َٔا ْ َ ُ ِ ْ َ ْ ِج‬

“Lebih menjaga kehormatan kita.”

Kenapa?

Karena ada tempat pelampiasannya. Dan ketika kita melampiaskan syahwat kita pada
jalan yang benar, maka itu adalah sedekah. Nabi bersabda:

ٌ َ َ َ ْ ُ ِ َ ‫ُ ْ ِ َٔا‬ ِ ‫َو‬

“Seorang suami menggauli istrinya itu adalah dia bersedekah.”

Sahabat heran: “Ya Rasulullah, seorang melampiaskan nafsu syahwatnya dia


bersedekah?”

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab:

‫َ َ ا ٍم َٔا َ َن َ َ ْ ِ ِ َ ِو ْز ٌر‬ ِ َ َ َ ‫َٔا َر َٔا ْ ُ ْ َ ْ َو‬

“Hai sahabatku, coba sekiranya nafsu syahwatnya dilampiaskan kepada yang haram,
apakah dia berdosa?”

Sahabat menjawab: “Berdosa Ya Rasulullah.”

‫َ َ َ ِ َ ِإذَا َو َ َ َ ِ ا ْ َ َ ِل َ َن َ ُ َٔا ْ ً ا‬

“Maka demikian juga ketika dia letakkan pada yang halal, maka dia bersedekah dan
mendapatkan pahala dari Allah Tabaraka wa Ta’ala.”
Kita bersyukur kaum muslimin sudah merusak tradisi Jahiliyyah yang diagungkan oleh
orang-orang Jahiliyyah yang ditakuti oleh orang-orang Jahiliyyah, mereka pesimis
dengan bulan Syawal. Islam datang meluruskannya, maka kita pun mengikutinya.

Mudah-mudahan Allah Tabaraka wa Ta’ala menjadikan kita orang-orang yang benar-


benar mengikuti jalannya Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bukan saja dalam satu
masalah, tapi kita berusaha secara kaffah, yang Allah terangkan:

ً َ ِ ْ ‫َ َٔا َ ا ِ َ آ َ ُ ا ا ْد ُ ُ ا ِ ا‬

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kedalam Islam secara menyeluruh.”
(QS. Al-Baqarah[2]: 208)

ُ ٕ‫ ِا‬،ُ‫ َ ْ َ ْ ِ ُ ْوه‬. ٍ ْ ‫َ ْ ِ ُ ا َ ِ ْ َو َ ُ ْ َو ِ َ ِ ِ ا ْ ُ ْ ِ ِ ْ َ ِ ْ ُ َذ‬ ْ ‫َ ْ ِ ْ َ َ ا َو َٔا‬ ‫َٔا ُ ْ ُل‬


. ُ ْ ِ ‫َ ُ ْ ُر ا‬ ْ‫ُ َ ا‬

Khutbah kedua – Khutbah Jumat Bulan Syawal Singkat Tentang


Pesimis di Bulan Syawal
ٔ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ة وا‬ ‫وا‬ ‫رب ا‬ ‫ا‬

‫ا وا‬ ‫و‬ ٓ ‫وا‬ ‫ا ٔو‬ ‫ثر‬ ‫ا‬


‫ا‬

‫ا‬ ‫ور‬ ‫نر‬ ‫ا ا‬

Hakikatnya orang-orang yang masih pesimis entah itu dengan suara burung, angka 13
kecuali gaji 13 atau yang lainnya, ingat sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim. Nabi bersabda:

‫َ َ ْ َوى‬

“Tidak ada penyakit menular dengan sendirinya seperti keyakinan Jahiliyah, dia


menular dengan izin Allah Tabaraka wa Ta’ala.”

َ‫َو َ ِ َ َ ة‬

“Tidak ada juga pesimis dengan suara burung”

َ َ َ َ ‫َو‬

“Tidak ada juga pesimis dengan suara burung hantu”

Tidak boleh pesimis dengan suara burung hantu! (Misalnya beranggapan) akan ada
leak.

َ َ َ َ ‫َو‬

“Tidak ada juga pesimis dengan bulan Safar” Tepatnya Rabu terakhir pada bulan Safar
yang diistilahkan “Rebo bontong”. Hakikatnya inilah keyakinan Jahiliyyah yang
sebagiannya masih di tengah-tengah kaum muslimin bahkan dijadikan adat istiadat
yang jelas bertentangan dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Ingat, orang-orang yang menyandarkan ini hari baik, ini hari tidak baik, ini bulan baik, ini
bulan tidak baik dan semisalnya ia telah menyakiti Allah Tabaraka wa Ta’ala. Dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya, Allah Tabaraka
wa Ta’ala ber rman dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
‫ُ ْ ِذ ِ ا ْ ُ آ َد َم‬

“Anak Adam menyakiti Aku”, kata Allah.

َْ ‫َ ُ ا‬

“dia mencela masa” Ini baik, ini tidak baik, ini sial, ini tidak sial.

ُ ْ ‫َو َٔا َ ا‬

“Aku yang punya masa itu”, kata Allah.

Kenapa?

‫ُٔا َ ُ ا ْ َ َوا َ َر‬

“Aku yang membolak-balikkan siang dan malam tersebut.”

Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan bahwa tidak ada namanya
kesialan. Sekiranya ada kesialan itu pada tiga hal. Kalau ada, tapi tidak ada. Kita
mendapatkan perbuatan buruk atau kita mendapatkan nasib sial dan semisalnya itu
semata-mata karena dosa kita, karena kesalahan kita. Tidak ada hubungannya
datangnya burung dengan kesialan, ada maling. Tidak ada hubungannya bersuara
burung hantu dengan leak, tidak ada sama sekali.

Maka kesialan itu hakekatnya adalah karena perbuatan dosa kita sendiri. Mudah-
mudahan Allah ‘Azza wa Jalla mengampuni kesalahan kita, Allah ‘Azza wa Jalla
mengampuni dosa-dosa kita, Allah Subhanahu wa Ta’ala tunjuki kita jalannya para
Anbiya, jalannya para Rasul, jalannya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
yang Allah jamin dia untuk masuk ke dalam surgaNya.
َ َ
‫ِ َ ِت‪َ ،‬وا ْ ُ ْ ِ ِ ْ َ َوا ْ ُ ْ ِ َ ِت‪ ،‬ا َٔ ْ َ ِء ِ ْ ُ ْ َو ْا َٔ ْ َ ا ِت‬ ‫َا ُ ا ْ ِ ْ ِ ْ ُ ْ ِ ِ ْ َ َوا ْ ُ ْ‬
‫َ َ ا ِت َو َ َ ِ َ ا ْ َ َ ْت‬ ‫ِإ َ َ ِ ْ ٌ َ ِ ْ ٌ ُ ِ ْ ُ ا‬

‫َر َ َ ْ َ َ ِ ْ َٔا ْز َوا ِ َ َو ُذر ِ َ ُ ةَ َٔا ْ ُ ٍ َوا ْ َ ْ َ ِ ْ ُ ِ َ ِإ َ ً‬

‫دك‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫‪ 2x‬ا‬

‫ٔاو‬ ‫آ ّ‬ ‫ا‬

‫ه‬ ‫و‬ ‫و ة ٔا ر وو‬ ‫ا‬ ‫ا‬

‫دا‬ ‫ًء ر ًء و‬ ‫ً‬ ‫آ ً‬ ‫اا‬ ‫ا‬ ‫ا‬

‫ر‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ا‬

‫رب ا‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ا‬

‫اب ا ر‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫و ا‬ ‫ا‬ ‫ر ا‬

‫ا‬ ‫ا و‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫و‬


‫رب ا‬ ‫وا د ا ان ا‬

َ َ َ َ ِ ‫َر َ آ ِ َ ِ ا ْ َ َ َ َ ً َو ِ ا ْ ٓ ِ َ ِة َ َ َ ً َو‬
‫اب ا ِر‬

. َ ْ ِ َ َ ْ ‫َوآ ِ ُ َد ْ َ ا َ َٔا ِن ا ْ َ ْ ُ ِ َرب ا‬

Video Khutbah Jumat Bulan Syawal Singkat Tentang Pesimis di


Bulan Syawal

Khutbah Jumat 2019: Pesimis di Bulan Syawal - Ustadz Mizan Qudsyi…


Qudsyi…

Sumber Video: Yu d TV – Khutbah Jumat 2019: Pesimis di Bulan Syawal – Ustadz


Mizan Qudsyiah, Lc., M.A.

Mari turut menyebarkan Khutbah Jumat Bulan Syawal Singkat Tentang Pesimis di


Bulan Syawal di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang
lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu ikum..

Bagikan:
 Cetak  Telegram  WhatsApp  Twitter  Facebook

Menyukai ini:

Memuat...

Artikel Terkait

Khutbah Jumat Bulan Syawal: Khutbah Jumat Ramadhan Khutbah Jumat Bulan Rajab
Puasa Syawal Berapa Hari? Singkat: Ramadhan Bulan Adalah Bulan Yang Agung
dalam "Ustadz Abu Yahya Tarbiyah dalam "Ustadz Abu Yahya
Badrusalam, Lc." dalam "Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc."
Badrusalam, Lc."

Older Post
Teks Khutbah Idul Fitri Tentang Pelajaran dari
Ramadhan

Penulis

Panduan Penulis Motivasi Menulis Lomba Menulis

© 2019 Ngaji.ID. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai