Anda di halaman 1dari 6

KHUTABAH JUMAT

MOMEN POLITIK, STOP SEBAR CACI MAKI


OLEH:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN POHUWATO

َ ‫ َونَ َه‬،‫َخ ََل ِق‬ ِِ ِ ِ ِ ِ


‫اَن‬ ْ ‫صلّى هللاُ َعلَْيو َو َسلَّ َ ِلُتََّ َم َكا ِرَم ِْل‬ َ ‫ث نَبِيَّوُ ُُمَ َّم ًد‬ َ ‫ َ َْ ْم ُد هلل لَّذ ْي بَ َع‬،‫َ َْ ْ ُد هلل‬
ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫ ِلَنَّ َها م‬،‫ َوُى َو لَّذ ْي ََْي َذ ُرََن ِبَمْي ِع لظُّنٌ ْو ََنت‬،‫س َإَل ََجْي ِع لْ َم ْخلُ ْوقَات‬ َ ‫َع ِ َّلذ ّم َو لت‬
ِ ‫َّج ُّس‬
‫َن َسيِّ َد ََن ُُمَ َّم ًد‬ َ ْ‫ َ ْش َه ُد َ ْن الَ إِلَوَ إَِّال هللاُ َو ْح َدهُ َال َش ِري‬.‫ات‬
َّ ‫ك لَوُ َوَ ْش َه ُد‬ ِ ‫ب ع ِ َنْو ِا لْم ْذموم‬
َُْ َ َ َْ
‫ك ُُمَ َّم ٍد‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
َ ‫ص ِّل َو َسلّ ْ علَى َعْبد َك َوَر ُس ْول‬ َ َّ ‫ َلَّلُى‬.‫َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُوُ َّلد عى بَِ ْولو َو ْعلو إِ ََل َّلر َشاد‬
‫ك‬
ُ ‫َّي‬
َّ ِ‫ ُو ِصْي ِِن نَ ْف ِسي وإ‬،ِ‫ َيا ِعب َاد هللا‬.‫ ََّما ب ْع ُد‬.‫َص ابِِو ُى َد اِ ِل َََنِم ِ َ َْ ِاا لْبَِلَ ِد‬ ْ ‫و‬ ‫و‬ ِ‫وعلَى ل‬
ََ
ْ َْ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ
‫ ََّي َيُّ َها‬. ِ ‫ بِ ْس ِ هللاِ َّلر ْ َ ِ َّلرِحْي‬، ِْ‫اَل ِ ْ كِتَابِِو لْ َك ِر‬ َ ‫ال هللاُ َ َع‬ َ َ‫ ق‬.‫ َ َ ْد َ َاا لْ ُمتَّ ُ ْو َن‬،ِ‫بِتَ ْ َو هللا‬
.‫لَّ ِذيْ َ َمنُ ْو َّ ُ ْو هللاَ َح َّ ُ َ ا ِِو َوَال َتُْوُ َّ إَِّال َوَنْتُ ْ ُم ْسلِ ُمو َن‬
Hadirin jama’ah Jumat dimuliakan Allah

Saat ini kita sedang berada di tahun politik. Semua warga negara berhak menentukan pilihannya,
tidak ada yang boleh memaksa pilihan saudaranya sendiri, kita berhak memilih siapa CAPRES
CAWAPRES, anggota DPD RI, DPR RI, DPRD Prov. dan Kabupaten / Kota. Dalam
menentukan pilihan, marilah kita kembalikan kepada akal sehat kita masing-masing. Mari kita
menengok dan bertanya bagaimana jawaban hati nurani kita. Setelah melalui perenungan yang
mendalam, setiap warga negara yang sudah cukup umur diharapkan menggunakan haknya untuk
memilih calon atau kader-kader terbaik bangsa.

Negara telah memberikan kebebasan, jangan sampai kita menganggap diri sendiri paling
sempurna, sehingga kita membelenggu orang lain untuk leluasa memilih calon sesuai dengan
pandangannya. Momen saat ini adalah tepat bagi kita untuk menghidupkan kembali kesadaran
untuk menjadi warga negara yang baik, karena politik kerapkali menjerumuskan sebagian orang
ke dalam perbuatan tercela seperti: permusuhan, adu domba, fitnah, dengki, riya', risywah, berita
hoax dan lain sebagainya.
Islam bukan Agama yang anti-politik. Bahkan, karena terkait dengan persoalan kepemimpinan,
politik menjadi hal yang mutlak. Oleh karena itu, Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihyâ Ulumiddin
mengaitkan pentingnya pemimpin dengan melestarikan Agama di dalamnya sebagai berikut :

ِ ِّ ‫ان َال‬
ِ ‫ك و ل ِّدي َوَم‬
ُ‫س لَو‬
َ ‫َص َل لَوُ َ َم ْه ُد ْوٌم َوَما َال َحار‬ ٌ ‫لس ْلطَا ُن َحا ِر‬
ْ ‫س َوَما َال‬ ُّ ‫َص ٌل َو‬
ْ ُ ‫ي‬
ْ ‫د‬ َ ْ ُ ْ َ ُ ‫َلْ ُم ْل‬
.‫َ َ ااِ ٌع‬
Artinya : “Kekuasaan dan Agama merupakan saudara kembar. Agama sebagai landasan dan
kekuasaan sebagai pengawalnya. Sesuatu yang tidak memiliki landasan pasti akan tumbang.
Sedangkan sesuatu yang tidak memiliki pengawal akan tersia-siakan”.

Namun politik dalam Islam tidak pernah menjadi tujuan akhir (ghâyah). Melainkan wasîlah
(perantara) menuju tercapainya tujuan sebuah negara, yakni kemaslahatan bersama, negara tidak
hanya wajib memberi jaminan keamanan dan kebebasan bagi setiap orang untuk beribadah
kepada Allah tapi juga mesti punya i’tikad sungguh-sungguh mensejahterakan warganya serta
menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Agama merupakan hal yang paling mendasar dan krusial dalam hidup ini. Meski begitu, Allah
melarang kita memaksa orang lain untuk hidup seakidah dengan kita, apalagi sekedar pilihan
politik. Sebagaimana firman Allah swt :

.          

Artinya : “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) Agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat”. (QS Al-Baqarah: 256).

Dengan istilah lain “Tidak ada keterpaksaan dalam ber-Agama”. Terhadap ke-Esaan dalam
bertuhan, Allah hanya mengakui Islam sebagai Agama yang paling benar. Allah tidak pernah
mengajarkan kita untuk memaksa orang lain memilih Islam sebagai Agama. Sebab hidup itu
pilihan. Nabi Muhammad saw sendiri pun sebagai penerima wahyu tidak akan bisa memberikan
hidayah kepada orang yang beliau cintai, karna hidayah adalah merupakan hak semata Allah swt.
Allah swt berfirman :

              
Artinya : “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu
kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih
mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. (QS Al-Qashah: 56).

Apakah Allah tidak mampu membuat semua orang beriman kepada-Nya ? Allah pasti mampu,
namun demikian keadaannya. Allah menciptakan semuanya berpasang-pasangan. Ada yang
baik-buruk dan lain sebagainya. Begitu pula ada orang yang mendapat petunjuk dengan yang
tidak. Terdapat orang yang beruntung-celaka dan seterusnya. Masing-masing merupakan ciptaan
Allah.

               



Artinya : “Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka
bumi seluruhnya. Maka Apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi
orang-orang yang beriman semuanya ?” (QS Yunus : 99).

Hadirin jama’ah Jumat dimuliakan Allah

Semulia apa pun tujuan kita, seagamis apa pun landasan kita, sehebat apa pun pemikiran kita,
kita tidak bisa memaksa orang lain untuk memilih sesuai selera kita, kita hanya boleh
menyampaikan nilai-nilai dengan sewajarnya, tanpa memaksa. Karena Rasulullah saw dipesan
oleh Allah hanya untuk menyampaikan nilai-nilai kebenaran :

    

Artinya : “Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah)”. (QS As-Syûra : 48).

Hadirin jama’ah Jumat dimuliakan Allah

Dalam berpolitik, jangan hanya karena beda pilihan politik menjadikan kita memutuskan tali
persaudaraan, tali pertemanan, hubungan keluarga, dan lain sebagainya. Kita sebagai anak
bangsa tidaklah patut menjadikan perbedaan pandangan politik sampai memutuskan ukhuwah
diantara kita.
Jika kita berpolitik karena Allah, lalu dengan politik itu menjadikan ukhuwah kita putus, maka
perlu kita koreksi lagi niat kita dalam berpolitik, perlu kita telaah lagi keberagamaan kita,
seyogyanya tidak ada yang perlu dibela mati-matian dalam berpolitik hingga kita rela
memutuskan ukhuwah diantara kita.

Selain tidak memaksakan pilihan politik, kita juga dilarang menghujat, membully maupun
menghina siapa pun yang berbeda pandangan dengan kita. Bahkan Baginda Nabi pernah
berpesan sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahkan kepada setan yang nyata-nyata
dilaknat oleh Allah, kita dilarang mencaci makinya. Padahal kita semua sudah tahu, setan
merupakan musuh kita bersama, tetapi kita tidak boleh mengumpat, mencaci maki dan lain
sebagainya. Kita diperintahkan oleh Allah untuk meminta perlindungan darinya, tanpa harus
mengutuk, menghina dan mencaci maki setan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:

.ِ‫ َوُ َع ِّو ُ ْو ِ هللِ ِم ْ َشِّره‬،‫َال َ ُسبُّ ْو للَّْيطَا َن‬


Artinya: Jangan kalian mencaci maki setan. Mintalah perlindungan Allah dari keburukannya.
(HR. Ad-Dailami, As-Shahihah).

Sebagaimana pula dalam Al quran Allah swt berfirman :

                 

        

Artinya : Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah,
karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.
Demikianlah Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada
Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu
mereka kerjakan. (QS Al-An’am: 108).

Dari hadis dan ayat di atas, kita dilarang mencaci maki, membully siapa pun orang ataupun
benda apa pun walaupun terhadap hal-hal yang benar-benar keliru menurut ajaran Agama.
Apalagi hanya sekedar kepada orang yang mempunyai pandangan politik yang berbeda, apalagi
sesama muslim atau sesama anak bangsa, jelas sangat dilarang oleh Allah.
Tidak elok jika kita sebagai anak bangsa, sesama muslim, saling curiga dan mencari-cari
kesalahan lawan politik, serta menggunjing dan lain sebagainya. Oleh karena itu Allah
mengingatkan dalam Firmannya :

               

                 

 

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan (kecurigaan), karena sebagian
dari kecurigaan itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. (QS Al-
Hujurat : 12).

Mari kita ciptakan pemilu yang damai, tanpa menyindir, membully dan mencaci maki dengan
tujuan mencari ridla Allah swt.
Ya Allah, Tuhan penebar cinta satukanlah pikiran, perasaan, dan hati seluruh anak bangsa ini
dalam menghadapi pesta demokrasi dengan ikatan cinta, cinta para pemimpin kepada segenap
rakyatnya, cinta segenap rakyat kepada para pemimpinnya, cinta sesama saudara sebangsa, cinta
sesama umat manusia, cinta sesama kami kader politik.
Ya Allah, cukupkanlah kekuatan jiwa dan raga kami, untuk mejaga daerah Pohuwato kami yang
MADANI (Maju, Asri, Demokratis, Agamis, dan Harmonis), bukan saja pada semboyan dan
slogan, tapi mengurat nadi dan mendarah daging pada sikap, perbuatan, dan pribadi kami.
Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim. Kami tahu sesungguhnya kerusakan rakyat disebabkan oleh
kerusakan para penguasanya, dan kerusakan penguasa disebabkan oleh kerusakan ulama, dan
kerusakan ulama disebabkan oleh cinta harta dan kedudukan. Olehnya itu Ya Allah, jadikanlah
negeri ini menjadi negeri yang anggun, negeri yang bermartabat dimata dunia. anugerahkan
kami pemimpin yang benar-benar mencintai dan dicintai rakyatnya, pemimpin yang suka
menolong, pemimpin yang merangkul, pemimpin yang beriman, serta pemimpin yang benar-
benar amanah.
Ya Allah. Hindarkan kami dari malapetaka dan bencana yang merorong persatuan dan kesatuan
bangsa kami. Jadikanlah Indonesia ini menjadi negeri yang baldatun tayyibatun warabbun
ghafur, Gorontalo yang mahaafadzhotun warobbun ghofuur, serta Pohuwato yang
manthiqotun warobbun ghofuur. Aamiiiiiin

‫ إِنَّوُ ُى َو‬. ِ ‫ت َو ل ِّذ ْك ِر َْ ِكْي‬ِ ‫ و علَِِن وإِ ََّّي ُك ِ اَ ِي ِو ِم اَّي‬، ِ ‫رَك هللا ِ ولَ ُك ِ لْ ُر ِن لع ِظي‬
َ َ ْ ْ َ ََ َ ْ َ ْ ْ َ ْ ُ ََ
. َ ْ ِِ ‫ا ْا ِفْر َو ْر َح ْ َوَنْ َ َْر َح ُ َّلر‬ ِ
ِّ ‫ َوقُ ْل َر‬. ِ ‫ا َّلرُ ْو ُ َّلرحْي‬
ُ ‫لْبَ ُّر لت ََّّو‬

Anda mungkin juga menyukai