Anda di halaman 1dari 4

.

. .

Maasyiral Muslimin rohimakumullah

Marilah kita bersama-sama berdoa kepada Allah SWT agar kita senantiasa berada di
bawah naungan rahmat-Nya. Marilah kita bersama-sama meningkatkan taqwa kita kepada-
Nya, Sebab taqwa merupakan jembatan bagi kita untuk menggapai ridha dan kemulian di
:sisi-Nya, baik di dunia maupun akhirat. Sebagaimana firman Allah


Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisiku ialah orang yang bertaqwa. (QS: al-
Hujurat, 14)
Maasyiral Muslimin rohimakumullah
Beberapa hari yang lalu, kita bersama-sama memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad
SAW. Adalah sudah menjadi tradisi mayoritas umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi
.tersebut

Bagi muslim Indonesia, tradisi maulid sudah membumi di benak kolektif masyarakat.
Peringatan maulid merupakan salah satu bukti kecintaan kita terhadap Nabi SAW.
.Ungkapan cinta itu diluapkan dengan ekpresi yang beraneka ragam

Misalnya, di Yogyakarta dan Surakarta kita menemukan sekaten, di banjar ada istilah
Baayun Maulid, demikian pula di daerah-daerah lain, mereka memiliki istilah dan tradisi
.sendiri dalam memperingati maulid Nabi SAW

Peringatan maulid Nabi memiliki dampak positif dalam pembentukan karakter umat Islam.
Pada acara itu kita bisa mendengar berbagai macam ceramah yang menjelaskan tentang
.sosok Nabi Muhammad SAW

Mungkin saja, bayangan Nabi SAW itu sudah terlupakan dalam benak kita, lantaran
kesibukan dunia. Seorang pemimpin bisa jadi sudah lupa bagaimana cara memimpin
masyarakat yang benar, wakil rakyat mungkin saja lupa dengan janji-janjinya selama ini,
para pejabat yang sudah lupa bagaimana cara menyimpan uang rakyat, sehingga banyak
uang rakyat yang tercecer ke kantong pribadinya, dan bisa jadi sebagai muslim kita sudah
.lupa bagaimana berakhlak mulia

Momentum maulid Nabi ini sangat tepat dijadikan sarana untuk melawan penyakit amnesia
.yang tengah mewabah itu

Jamaah Jumat yang berbahagia

Ada banyak contoh yang dapat kita tiru dari Rasulullah SAW. Jika al-Qur`an diibaratkan
mutiara yang memantulkan beraneka ragam warna cahaya, demikian pula dengan Nabi
SAW. Kita bisa memetik hikmah apasaja yang terdapat dalam diri beliau. Terutama perihal
.akhlak dan budi pekertinya. Allah SWT berfirman

.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) "
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah. (QS: al-Ahdzab ayat 21)

:Dalam ayat lain Allah SWT berfirman


Dan sesungguhnya, kamu (muhammad) benar-benar berbudi perketi yang agung (QS. Al-
Qalam 68: 4)
Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa dalam diri Nabi tertanam akhlak yang mulia.
Keelokan perangainya itu tidak hanya diakui kalangan Islam saja, non-muslim pun memuji
akan akhlaknya tersebut. Tak heran di usia belia rasul dijuluki dengan gelar al-Amin, dan
.kejujurannya tersohor ke saentaro dunia

Kebaikan akhlaknya itu digambarkan Imam al-Bushiri dalam gubahan syairnya: Alangkah
agungnya Rasul yang selalu dihiasi oleh budi pekerti yang sangat mulia itu. Kepribadiannya
selalu diselimuti kebaikan. Wajahnya selalu dihiasi oleh senyum keramahan yang
.menawan

Dia lemah lemah lembut ibarat bunga, mengundang pesona ibarat bulan purnama, luas
.kedermawanannya ibarat samudera, dan sangat pasti cita-citanya ibarat perjalanan masa

.Kaum muslimin yang dirahmati Allah

Misi utama diutusnya Nabi SAW ke permukaan bumi ini ialah untuk memperbaiki akhlak
manusia. Syeikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul kaifa nataamal maa al-
Qur`an, menyebutkan salah satu tujuan dari syariat Islam ialah untuk menyucikan hati
manusia dan meluruskan akhlak. Dalam sebuah hadis riwayat Abu Hurairah disampaikan
:bahwa Nabi bersabda




Sesungguhnya aku (Muhammad) diutus hanyalah untuk menyempurnakan (memperbaiki)
akhlak manusia. (HR: al-Baihaqi)

Dengan modal akhlak yang mulia itu pula Islam menyebar dalam tempo yang sangat
singkat di Jazirah Arab. Praktik kehidupan Nabi, baik di Mekah ataupun Madinah, memberi
.gambaran kepada kita bahwa peranan akhlak dalam kehidupan ini sangatlah urgen

Penerimaan masyarakat terhadap kebenaran yang disampaikan sangat berkaitan dengan


moral si penuturnya. Kebenaran akan meresap cepat ke dalam hati sabubari apabila
.disampaikan dengan cara-cara yang santun seperti yang dicontohkan Nabi SAW

Hadirin yang berbahagia

Berbicara mengenai moral atau akhlak pada hari ini membuat air mata kita menetes.
Bagaimana tidak, hampir setiap hari media cetak maupun elektronik mengabarkan kepada
.kita perihal kemungkaran sosial yang terjadi di negeri ini

Bukan berarti negeri ini penuh dengan penjahat, tidak. Namun, suara kejahatan lebih masih
ketimbang kebaikan. Menengok kembali kepribadian Nabi SAW adalah solusi nyata untuk
.keluar dari jeratan masalah ini

Rasul telah mencontohkan kepada kita bagaimana mengatur negara yang baik dan
.masyarakat yang bermoral

Dalam menjalankan kekuasaan Rasulullah SAW selalu menekankan aspek kebaikan,


kejujuran, kaselahan, dan keadilan bagi semua kalangan tanpa memandang warna kulit,
.keyakinan, serta ras

Selain itu, Rasulullah SAW selalu mewanti-wanti agar umatnya tidak selalu menuruti hawa
nafsunya. Karena hawa nafsu sumber kemungkaran dan kemerosotan akhlak. Orang akan
mudah terjerumus untuk korupsi, menipu, dan kemungkaran sosial lainnya jika terlalu
.menuruti nafsu rakusnya

Bahkan Rasulullah mengancam status keimanan umatnya yang tidak bisa mengendalikan
:hawa nafsunya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Amr bin al-Ash, Nabi berkata


Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga hawa nafsunya mengikuti apa
.yang aku bawa
Jamaah jumat yang dirahmati Allah SWT

Demikianlah khutbah jumat kali ini. Semoga dengan peringatan maulid Nabi ini dapat
membawa perubahan dalam tingkah laku kita. Peringatan maulid bukan hanya sekedar
formalitas atau seremonial belaka. Lebih dari itu, peringatan maulid sebagai sarana bagi
kita untuk menambah wawasan tentang kehidupan Nabi SAW, kemudian mengamalkan dan
.mengkontekstualkan dalam kehidupan sehari-hari


.
Khutbah II
.



.



.








.

.
.
. !

Anda mungkin juga menyukai