Anda di halaman 1dari 14

Proposal Skripsi

Judul:

Nilai-Nilai Pendidikan Fiqih Lingkungan Telaah Hadist Nomor 2320 Dalam


Kitab Shohih Bukhori

OLEH:

MUHAMMAD SYARIF

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) DARUSSALAM

MARTAPURA

2021 M / 1442 H
Nilai-Nilai Pendidikan Fiqih Lingkungan Telaah Hadist Nomor 2320 Dalam
Kitab Shohih Bukhori

Proposal Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah


Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana
Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh

Muhammad Syarif

NPM. 17.12.4191

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) DARUSSALAM

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MARAPURA

2021 M / 1442 H
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam memiliki konsep yang sangat universal tentang Pendidikan.Itulah


sebabnya,Pendidikan tidak hanya bermakna sebagai tarbiyah,namun mencakup
juga ta’lim dan ta’dib,sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW.Pendidikan
dalam islam tidak hanya mengacu pada transfer pengetahuan atau ilmu ke otak
sebagai simbol intelektualitas,namun juga melibatkan hati (spiritualitas) dan
perilaku (akhlak).Disitulah,letak universalitas Pendidikan islam dibanding
dengan konsep-konsep Pendidikan lainnya.

Pendidikan dalam islam merupakan suatu kegiatan yang wajib


diselenggarakan.Sebab,dengan Pendidikan,ada banyak transfer nilai dan ilmu
yang didapatkan.Lewat Pendidikan pula ,seorang bisa memahami posisinya
sebagai khalifah di muka bumi (khalifah fil ardh) yang ditugaskan oleh Allah
SWT..“1.Sebagaimana firmannya dalam surah Al-Baqarah Ayat 30:

ُۡۡ‫ٱلد َما َٰٓ َۡءۡ َونَحن‬


ِ ُۡۡ‫لۡفِي َهاۡ َمنۡيُفسِ ۡدُۡفِي َهاۡ َو َيسفِك‬ ۡ ِ ‫لۡ َربُّكَۡۡلِل َملََٰٓ ِئ َك ِۡةۡ ِإنِيۡ َجاعِلۡۡفِيۡٱۡلَر‬
ُۡ ‫ضۡ َخلِيفَةۡۡقَالُ َٰٓواۡۡأَتَج َع‬ َۡ ‫َو ِإذۡۡقَا‬
ۡ َ ۡ‫ِيۡأَعلَ ُۡمۡ َما‬
)ۡ 30ۡ:‫لۡتَعلَ ُمونَۡۡ(البقرة‬ َۡ ‫ِسۡلَكَۡۡقَا‬
َٰۡٓ ‫لۡإِن‬ ُۡ ‫حۡبِ َحمدِكَۡۡ َونُقَد‬
ُۡ ِ‫نُ َسب‬

Artinya : Dan (Ingatlah) Ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku
hendak menjadikan khalifah di di bumi. ‘Mereka berkata, ‘Apakah Engkau
hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di
sana,sedang kami bertasbih memuji-mu dan menyucikan namamu?” Dia
berfirman “Sungguh,aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.(Q.S.Al-
Baqoroh (2) ; 30)..“

Manusia sebagai khalifah di muka bumi (khalifah fil ardh) dapat


diimplikasikan dalam Pendidikan,dimana para pendidik harus dapat
melaksanakan pembelajaran agar peserta didik mentaatinya dan melaksanakan

1 M.Ainur Rasyid, Hadist-Hadist Tarbawi, ( Yogyakarta: Diva Press,2017), h. 11-12

1
tugas khalifah sebagai pemimpin di bumi,dapat mengatur mengolah dan
memanfaatkan bumi maupun alam semesta beserta isinya bagi kesejahteraan
dan kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk lain dibumi. 2

Salah satu tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi adalah mengelola
lingkungan sekitarnya.Masalah lingkungan dan upaya pelestarian nya
merupakan hal-ihwal yang sangat diperhatikan oleh islam.Karena
itu,pendidikan tentang menjaga kelestarian lingkungan merupakan kewajiban
bagi masing-masing individu muslim.Sebagaimana hadist yang diriwatkan oleh
sahabat anas bin malik yang dalam shohih bukhori hadist nomor 2320 :

َۡ‫عنۡقَتَادَة‬ َ ۡ‫ۡ َحدَّثَنَاۡأَبُو‬، ِ‫ارك‬


َ ۡ،َ‫ع َوانَة‬ َ ‫ُۡالرح َم ِنۡبنُ ۡال ُم َب‬
َّ ‫عبد‬َ ۡ‫ۡحۡو َحدَّثَنِي‬،
َ َ ۡ‫ۡ َحدَّثَنَاۡأَبُو‬،ٍ‫َحدَّثَنَاۡقُتَي َبةُۡبنُ ۡ َسعِيد‬
َ‫ع َوانَة‬
ُ ‫ۡ« َماۡمِنۡ ُمسِۡل ٍمۡ َيغ ِر‬:‫ِۡو َسلَّ َم‬
ۡ‫س‬ َ ُۡ‫صلَّىۡهللا‬
َ ‫علَيه‬ َ ۡ‫َُّۡللا‬ َ ‫ۡقَال‬:َ‫ۡقَال‬،ُ‫عنه‬
ِ َّ ‫َۡرسُول‬ َّ ‫ي‬
َ ُۡ‫َّۡللا‬ َ ‫ض‬ َ ٍ‫عنۡأَن َِسۡب ِنۡ َمالِك‬
ِ ‫ۡر‬ َ
»ۡ ٌ‫صدَقَة‬
َ ِۡ‫ۡإِ َّلۡكَانَ ۡلَهُۡبِۡه‬،ٌ‫طي ٌرۡأَوۡإِن َسانٌ ۡأَوۡبَ ِهي َمة‬
َ ُۡ‫ۡفَيَأكُ ُلۡمِ نه‬،‫ۡأَوۡيَز َرعُۡزَ رعًا‬،‫غَرسًا‬

ۡ‫ِۡو َسلَّ َم‬ َ ُۡ‫صلَّىۡهللا‬


َۡ ‫علَيه‬ َ ِۡ‫ع ِنۡالنَّبِي‬ ٌ ‫ۡ َحدَّثَنَاۡأَن‬،ُ‫ۡ َحدَّثَنَاۡقَتَادَة‬،ُ‫ۡ َحدَّثَنَاۡأَبَان‬:‫ۡ َوقَالَۡلَنَاۡ ُمس ِل ٌم‬
َ ۡ،‫َس‬

Sahabat Anas Bin Malik RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW


bersabda : “ Seorang muslim tidaklah menanam sebatang pohon atau menabur
benih ke tanah,lalu datang burung atau manusia atau binatang memakan
sebagian daripadanya,melainkan sesuatu yang dimakan itu merupakan
shadaqahnya (HR,Bukhari Nomor 2320).

Hadist tersebut tentu saja berbicara tentang pentingnya menanam pohon


sebagai wujud hubungan kita manusia dengan alam.Menanam pohon sudah
pasti akan mendatangkan kemanfaatan,baik bagi manusia maupun alam.Inilah
praktik yang diajarkan Rasulullah SAW,yakni Pendidikan meincintai alam atau
lingkungan.Pendidikan lingkungan yang diajarkan Rasulullah SAW
dimaksudkan sebagai apresiasi kita dengan lingkungan sekitar,yaitu cara kita
menjaga sekaligus mengelola tanah,bercocok tanam,menanam pepohonan,serta
cara kita memiliki pengetahuan tentang mengubah tanah yang tandus menjadi
kebun yang subur.Itulah yang disebut dengan Pendidikan lingkungan.Lalu,

2 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta : Kalam Mulia,2002), h.25

2
bagaimana cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari?tentu kita
membutuhkan pengetahuan yang luas dan keikhlasan dalam
menjalankannya.Tanpa itu semua,mustahil kita memiliki perhatian luas
terhadap lingkungan.3

Salah satu ilmu yang berkaitan dengan lingkungan adalah Fiqih Bi’ah
(Fiqih Lingkungan) membahas tentang norma – norma berlingkungan hidup
secara islam yang dapat mempegaruhi latar berpikir manusia.Dalam beberapa
waktu terkahir sering terdengar berbagai bencana alam seperti banjir,tanah
longsor,dll yang dalam pandangan islam adalah ujian dari Allah SWT kepada
hamba-hambanya.Akan tetapi,secara kasat mata bencana alam tersebut tak lepas
dari ulah manusia dalam merusak lingkungan mulai dari hal kecil seperti
membuang sampah sembarangan sampai hal yang besar seperti eksploitasi
hutan,tambang yang sangat berlebihan tanpa ada perbaikan yang sepadan
sehingga berdampak besar terhadap bencana alam yang sering terjadi.

Dengan melihat realita yang ada,islam menegaskan bahwa manusia


ditugaskan tuhan menjadi khalifah dimuka bumi.Kekhalifahan ini mempunyai
tiga unsur yang saling berkaitan,kemudian ditambah unsur keempat yang
berada diluar,namun sangat menentukan arti kekhalifahan tersebut.Ketiga unsur
tersebut adalah :1) Manusia, 2) Alam Semesta, 3) Hubungan antara manusia
dengan alam dan segala isinya.Itulah ketiga unsur yang saling terkait.Sedang
unsur yang keempat yang berada diluar adalah yang memberi penugasan
itu,Yakni Allah SWT.4
Menurut DR.Yusuf Al-Qaradlhawi pendidikan yang paling baru dan
termasuk yang paling penting pada masa sekarang adalah pendidikan
lingkungan.Yakni pendidikan yang berhubungan dengan pengetahuan

3 M.Ainur Rasyid, Hadist-Hadist Tarbawi, ( Yogyakarta: Diva Press,2017), h. 141


4 Jamal Syarif Iberani dan M.M Hidayat, Mengenal Islam, ( Jakarta,El-Kahfi, 2003), h.29

3
lingkungann di sekitar manusia,dan menjaga berbagai unsurnya yang dapat
mendatangkan ancaman kehancuran,pencemaran,atau perusakan. 5
Dan menurut KH.Alie Yafi dalam bukunya Merintis Fiqih Lingkungan
mengatakan “Manusia yang beriman dituntut untuk memfungsikan imannya
dengan meyakini bahwa pemeliharaan (penyelamatan dan pelestarian)
lingkungan hidup adalah juga bagian dari iman tersebut.Itulah wujud nyata dari
statusnya sebagai khalifah di bumi yang mengemban amanat dan bertanggung
jawab atas keamanan dan keselamatan lingkungan hidup.Lingkungan hidup
harus terus dipelihara dengan baik dan dilindungi dari kerusakan yang berakibat
mengancam hidupnya sendiri.
Islam berbicara mengenai hidup dan kehidupan secara umum dan
mendasar,yang meliputi alam semesta dan hari akhir atau hari depan yang
berkepanjangan bagi alam raya tersebut.Fiqih berbicara mengenai mengenai
realita kehidupan manusia secara rinci dan bagaimana menata kehidupan
tersebut selaku bagian dari integral dari kehidupan itu.Dari sudut pandang
inilah,fiqih ikut berbicara tentang masalah lingkungan hidup yang kini menjadi
masalah dunia dan masalah kemanusiaan. 6
Berdasarkan hal tersebut peneliti merasa tertarik untuk meneliti hadist
tersebut berkaitan dengan pendidikan fiqih lingkungan lebih mendalam dengan
penelitian berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Fiqih Lingkungan Telaah
Hadist Nomor 2320 Dalam Kitab Shohih Bukhori.”

B. Penegasan Judul

Untuk menyamakan persepsi dan menghindari kesalahpahaman dalam

memahami judul maka peneliti akan memberikan batasan-batasan terhadap

istilah yang digunakan sebagai berikut :

5 Yusuf Ak-Qaradhlawi, Al-Sunnah : Masdharan Li Al-Ma’rifah Wa Al-Hadharah,diterjemahkan


oleh Faizah Firdaus dengan judul Fiqih Peradaban Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan,
(Surabaya, Dunia Ilmu, 1997) h.177
6 Alie Yafie, Merintis Fiqih Lingkungan Hidup, (Jakarta, Ufuk Press, 2006) h.43

4
1. Nilai

Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting dan berguna bagi


kemanusian. Atau sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan
hahikatnya. Misalnya nilai etik, yakni nilai untuk manusia sebagai pribadi
yang utuh, seperti kejujuran, yang berkaitan dengan akhlak, benar salah
yang dianut sekelompok manusia. 7

2. Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri, kepribadian.kecerdasan,akhlak mulia,serta
keterampilan yang diperlukan bagi dirinya,masyarakat,dan Negara.8

3. Fiqih Lingkungan

Fiqih secara etimologis berasal dari bahasa Arab yaitu faqiha yang
mempunyai arti mengetahui dan memahami sesuatu. Secara terminologis
fiqih adalah pengetahuan tentang hukum Syariah yang semisal perbuatan
yang diambil dari dalilnya secara detail.Atau kumpulan hukum-hukum
syariat yang semisal perbuatan yang diambil dari dalil-dalil secara detail.9

Sementara,Lingkungan (Al-Bia’h) adalah kesatuan ruang dengan semua


benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
kehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Jadi,fiqih lingkungan adalah adalah ketentuan-ketentuan Islam yang
bersumber dari dalil-dalil yang terperinci tentang perilaku manusia terhadap

7 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 2012), h.963.
8 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta : Kalam Mulia,2002), h.30
9 Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushulul Fiqh, diterjemahkan oleh Faiz el-Muttaqin dengan judul

Ilmu Ushul Fikih, ( Jakarta,Pustaka Amani, 2003) h. 1

5
lingkungan hidupnya dalam rangka mewujudkan kemashlahatan penduduk
bumi secara umum dengan tujuan menjauhkan kerusakan yang terjadi.10
4. Telaah

Telaah yang dimaksud disini adalah memahami lebih dalam hadist


riwayat anas bin malik nomor 2520 dalam kitab shohih bukhori
denganmengahadirkan penjelasan para ulama khususnya ulama hadist dan
fiqih dari hadist tersebut.

5. Hadist Nomor 2320

Hadist secara etimologi adalah lawan dari dahulu,dan secara


terminologi adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah
SAW dari perkataan,perbuatan,ketetapan. 11

Hadist yang ditelaah pada penelitian ini hadist nomor 2320 dalam kitab
shohih bukhori riwayat sahabat Anas bin Malik

6. Shohih Bukhori

Shohih Bukhori adalah kitab kumpulan hadist shohih yang dikumpulkan


oleh seorang ulama yang Bernama Imam Bukhori yang Bernama lengkap
Muhammad bin Ismail Al-Bukhori.

Para ulama berpendapat bahwa kitab shohih bukhori adalah kitab paling
shohih sesudah Al-Quran

Nama sempurna kitab ini dinamakan Imam Bukhori dengan nama al-
Jami al-Musnad as-Sahih al-Mukhtasar min Umur Rasulilah SAW wa
Sunanihi wa Ayyamih.12

10 Mariatul Istiani dan Muhammad Roy Puwanto, Fiqh Bi’ah Dalam Perspektif Al-Quran, Atthullab,
Edisi Februari-Agustus 2019.h 30
11 Sayyid Muhammad Bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani, Al-Qowaidul Asasiyah Fi Mustholahil

Hadist,(Surabaya, Hai’ah Ash-Shfowah Al-Malikiyah) h.10


12 Sayyid Muhammad Bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani, Al-Qowaidul Asasiyah Fi Mustholahil

Hadist,(Surabaya, Hai’ah Ash-Shfowah Al-Malikiyah) h.64

6
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan penegasan judul, maka

permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

Apa Nilai-Nilai Pendidikan Fiqih Lingkungan Telaah Hadist Nomor 2320

Dalam Kitab Shohih Bukhori?

D. Alasan Memilih Judul

Adapun alasan peneliti memilih judul tersebut adalah:

1. Sebagai penambah pengetahuan,terutama tentang pendidikan fiqih

lingkungan yang jarang dibahas dalam pendidikan islam.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang penulisan karya-

karya ilmiah yang akan berguna dimasa mendatang.

3. Mengingat hal ini belum pernah diteliti di Institut Agama Islam Darussalam

Martapura,maka perlu rasanya melakukan peneletian tentang hal ini.

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Nilai-Nilai Pendidikan Fiqih Lingkungan Telaah


Hadist Nomor 2320 Dalam Kitab Shohih Bukhori

F. Metode penelitian
1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan (Library research) yaitu


penelitian yang dilakukan dengan penelusuran dan peneleahan dari berbagai
sumber data yang relevan dengan pembahasan tersebut

7
2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek

Subjek penelitian ini adalah kitab shohih bukhori

b. Objek

Objek penelitian nilai-nilai pendidikan fiqih lingkungan yang terdapat

dalam kitab tersebut hadist nomor 2320 riwayat anas bin malik

3. Data dan Sumber Data

a. Data

Data yang di gali dalam penelitian ini dan menjadi fokus permasalahan

dalam penelitian ini adalah sejumlah data tentang Nilai-Nilai Pendidikan

Fiqih Lingkungan Telaah Hadist Nomor 2320 Kitab Shohih Bukhori

b. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer (pokok)

dan seumber data sekunder (pendukung).

1) Sumber Data Primer Meliputi:

Yang menjadi sumber data primer atau utama dalam penelitian ini adalah

Hadist Nomor 2320 Dalam Kitab Shohih Bukhori dan hal-hal yang

berkaitan dengan hadist tersebut.

8
2) Sumber Data Sekunder Meliputi:

Adapun yang menjadi data sekunder/pendukung dari penelitian ini

adalah :

a) Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhori Karya Imam Ibnu Hajar

Al-Haitami

b) Merintis Fiqih Lingkungan Karya Ali Yafie

c) Fiqih Peradaban Karya Yusuf Qaradawi

d) Qowaidul Asasiyah Fi Ilmi’ Mustholahil Hadist Karya Sayyid

Muhammad Bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani

e) Hadist-Hadist Tarbawi karya M.Ainur Rasyid

f) Ilmu Pendidikan Islam karya Ramayulis

g) Panduan Penulisan Skripsi dan Makalah Institut Agama Islam

Darussalam Martapura

4. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data penulis melakukan survey perpustakaan,

yaitu peneliti mencari dan mengamati bahan-bahan pustaka dari kitab

atau buku yang menjadi sumber data yang ada di perpustakaan, terutama

perpustakaan IAI Darussalam Martapura dan melakukan peneleahaan

dan pengkajian terhadap bahan-bahan pustaka yang tentang hadist

tersebut.

9
b. Analisis Data

Dalam menganalisa data yang ada,penulis menggunakan teknik

kualitatif dan mengkaji literatur-literaur dan mengklasifikasikan data-

data yang sudah ada.

5. Prosedur penelitian

a. Tahapan pendahuluan
1) Kajian awal terhadap sejumlah literatur yang berhubungan
dengan pendidikan karakter
2) Membuat desain proposal
3) Berkonsultasi dengan dosen pembimbing
4) Mengajukan proposal penelitian
b. Tahap Persiapan
1) Mengadakan seminar
2) Memohon surat riset yang digunakan untuk penelehaan literatur
yang terdapat diperpustakaan
c. Tahap Pelaksanaan
1) Mencari data yang diperlukan dan mengumpulkan data tersebut
sesuai dengan teknik pengumpulan data yang telah ditentukan.
2) Mengolah, menyusun dan menganalisis data sesuai dengan teknik
dan system yang telah diatur.
d. Tahap Penyusunan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan hasil penelitian yang


kemudian di konsultasikan kepada dosen pembimbing untuk dikoreksi
dan diperbaiki setelah disetujui kemudian disusun serta siap untuk
dipertahankan di sidang munaqasyah skripsi guna mendapatkan gelar
Sarjana S1 Pendidikan di Institut Agama Islam Darussalam Martapura.

10
G. Signifikansi Penelitian

Hasil-hasil yang diproleh dari penelitian ini diharapkan bermanfaat

sebagai:

1. Bahan pengetahuan dan informasi tentang nilai-nilai Pendidikan

fiqih lingkungan khususnya bagi orang-orang yang berkecimpung

di dunia Pendidikan,dan mengetahui betapa pentingnya

mengetahui fiqih lingkungan lingkungan serta menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari

2. Bahan kajian dan perbandingan bagi peneliti lain dimasa akan

datang sebagai refrensi atau perbandingan

3. Menambah khazanah perpustakaan,khususnya perpustakaan

Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Martapura

4. Untuk peneliti sebagai syarat memperoleh gelar sarjana strata 1

(S-1)

H. Sistematika Penulisan

Penulis membagi dalam IV (Empat) Bab dengan sistematika sebagai berikut

Bab I : Pendahuluan,yang memuat Latar Belakang Masalah,Penegasan

Judul,Rumusan Masalah,Alasan Memilih Judul,Tujuan

Penelitian,Metode Penelitian,Signifikansi Penelitian,Sistematika

Penulisna

Bab II :Landasan Teori,memuat Pengertian Nilai-Nilai ,Pengertian

Pendidikan,dan Pengertian Fiqih Lingkungan.

11
Bab III : Pembahasan,memuat Biografi Imam Bukhori,Profil Kitab Shohih

Bukhori,Terjemah dan Syarah Shohih Bukhori Hadist Nomor

2320,Asbabul Wurud Hadist Shohih Bukhori Nomor 2320,dan

Analisis Tentang Pendidikan Fiqih Lingkungan Dalam Hadist

Shohih Bukhori Nomor 2320.

Bab IV :Penutup,yang memuat Simpulan Dan Saran

12

Anda mungkin juga menyukai