ِ الد ْنيا وأ ِ َ صيب ِ اآلخر َة وال َتْن ِ اك اللَّه الدَّار ِوابت ِغ ف
َح َس َن ْ َ َ ُّ ك م َن
ْ َحس ْن َك َما أ َ َس ن َ َ َ َ ُ َ ت
َ آ ا يم
َ َْ َ
ِ ب الْم ْف ِس ِض إِ َّن اللَّه ال حُي
ين
َ د ُ ُّ َ ْ ك َوال َتْب ِغ الْ َف َس َاد يِف
ِ األر َ اللَّهُ إِلَْي
واحذر حذر امرئ خيشى أن ميوت غدا (رواه البيهقى عن ابن،اعمل عمل امرئ يظن أن لن ميوت أبدا
)عمر
Kerjakanlahsepertikerjanya orang yang mengiraakanhidupselamanya. Dan
waspadalahsepertiakanmatibesok. (HR. al-BaihaqidariIbnu ‘Umar)
dan hebat. Seperti Abdurrahman bin ’Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, Abul ’Ash bin Rabi’ dan para
shahabat lainnya.
Rasulullah dan para shahabat telah berhasil melahirkan umat terbaik pada masanya.
Inilahmodel pemimpin yang patut kita jadikan sebagai pedoman dalam bekerja dan menghiasi diri
degan kinerja yang terbaik agar tertanam dalam jiwa kita untuk bekerja dan bekerja demi
bangsa.sebagai mana dalam Al-Qur’an surah At-taubah ayat 105:
ِ وقُ ِل ْاعملُ وا فَس َيرى اللَّهُ َعملَ ُكم ور ُس ولُهُ والْم ْؤ ِمنُ و َن و َس ُتر ُّدو َن إِىَل َع امِلِ الْغَْي
ب َ َ ُ َ ََ ْ َ َ َ َ َ
َّه َاد ِة َفُينَبِّئُ ُك ْم مِب َا ُكْنتُ ْم َت ْع َملُو َن
َ َوالش
Artinya: dan katakanlah, “bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-nya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaaan kamu itu dan akan di kembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan
yang ghoib dan yang nyata, lalu di berikan-nya kepada mu,apa yang telah kamu kerjakan”.
Dewan hakim danhadirinyang kami muliakan
DalamayatiniAllah menegaskan kepada kita semua agar giat bekerja, berusaha dan berkarya
yang di isyaratkan dalam kalimat (“ اعملوا ماشئتم “ )berkaryalah kamu sesuai dgan skill masing-
masing, demikian penafsiran Ali Ashabuni dalam shofwatut Tafasir. Kita kaji lebih mendalam,
dalam ayat tersebut terdapat kalimat ( اعملوا ) secara semantik merupakan sighat amar,
Berkaitan erat degan hal tersebut, prof.Dr. Quraish shihab menjelaskan, secara eksplisit ayat
tadi mengandung suatu perintah kepada kita semua yaitu, kita harus memiliki mental baja dan
meningkatkan etos kerja dan sumber daya manusia yang tinggi, kita harus mampu memanfaatkan
waktu kita sebaik-baiknya tanpa membagikan sedetikpun kepada kelalaian dan jagan pernah kita
lupa bedoa kepada Allah, sebab manusia hanya wajib berusaha, Allah lah yang menentukan
hasilnya.
Hadirin jika sikap tadi telah menghujam di dalam qalbu, tertancap dalam sanubari, bangsa
itu pasti akan memiliki sumber daya manusia dan etos kerja yang tinggi degan inilah bangsa kita
akan maju.
Pepatah barat megatakan “many great man starter from the newspaper boy” banyak orang
yang sukses mengawali karirnya hanya degan berjualan koran. Bukan jualan korangnya yang kita
pandang, tapi otos kerjanya yang harus kita teladani, sebab apapun pekerjaannya jika diiringi degan
etos kerja yang tinggi maka pekerjaan itu akan membawa kepada kesejahteraan, walaupun
pekerjaan itu hanya menjual koran.
4
Hadirin, dalam mengimplementasikan ajaran islam tentang etos kerja, pemerintah republik
Indonesia telah mencanangkan semboyan “AYO KERJA” pada dirgahayu kemerdekaan indonesia
pada tanggal 17 Agustus 2015 yang lalu.
Dr. Ismail Sabri Abdullah, seorang pengamat dunia ketiga menjelaskan bahwa umat islam
saat ini termasuk bangsa Indonesia adalah umat terbelakang, umat terlemah, jauh dari bangsa-
bangsa lain, kita jauh tertinggal oleh Amerika yang Atheis, kita jauh tertinggal dari Rusia yang
Komunis, kita jauh tertinggal oleh Korea yang Kontusionistaosis, bahkan jauh tertinggal oleh
Jepang dan China yang Budhis Taosis. Kenapa mereka bisa maju, sementara kita umat islam
tertinggal? Jawabanya karena mereka memiliki sumber daya manusia dan etos kerja yang tinggi,
sedangkan kita masih dililit degan mental-mental statis, pesimis dan pengemis. Hadirin apakah kita
ingin di katakan mental pesimis?
Oleh karena itu,Wahai umat Islam, wahai Bangsa Indonesia, Wahai para pemuda, bangkit
dan bangkitlah, songsonglah masa depat ini degan giat berusaha, mari tinggalkan bermalas-malasan,
isi masa muda kita degan giat berprestasi. Ingat! Insan pemalas tidak akan pernah merasakan
manisnya madu. Tapi akan tenggelam dalam pahitnya empedu.
Semoga Dengan etos kerja yang tinggi dan kualitas Sumber Daya Manusia yang
handal,bangsa kita akan sanggup bersaing dan sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah
maju,bangsa kita akan jaya, rakyat kita akan sejahtera dibawah lindungan dan ampunan Allah SWT.
Amin yaRabbal ‘Alamin.
Mengakhirisyarahanini kami persembahkansebuahpantun:
والسالمعليكمورحمةاللهوبركاته
Dengan merujuk pada firman Allah SWT dalam Qur'an surah al-Hujurat
ayat 13 berikut ini
َل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۚ اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم6ِٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَ ۤا ِٕٕى
ۗاِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم خَ بِ ْي ٌر
Hadirin, dalam segi ilmu balaghah, Qur'an surah al hujarat ayat 13 ini
termasuk dalam jenis kalam khabari, yakni kalam yang memberikan
informasi.Ayat tersebut menginformasikan kepada kita bahwa Allah SWT
menciptakan manusia berbeda-beda. Lalu timbul pertanyaan hadirin...
??Apakah fungsinya
.Fungsinya adalah agar kita saling mengenal dalam kehidupan ini
Surah al hujarat ayat 13 ini memiliki relevansi yang kuat dengan surah
Ar-Rum ayat 22
َ ِف اَ ْل ِسنَتِ ُك ْم َواَ ْل َوانِ ُك ۗ ْم اِ َّن فِ ْي ٰذل
ٍ ك اَل ٰ ٰي
َت لِّ ْل ٰعلِ ِم ْين ُ اختِاَل ِ ْت َوااْل َر
ْ ض َو ْ َو ِم ْن ٰا ٰيتِ ٖه
ُ خَل
ِ ق السَّمٰ ٰو