Anda di halaman 1dari 2

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

}‫الحمد هلل رب العالمين الصالة والسالم على اشرف األنبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين {أما بعد‬

Hadirin Rahimakumullah

Indonesia merupakan sebuah negara dengan latar belakang yg berbeda-beda, berbeda suku, adat
istiadat, bahasa maupun agama. Untuk itulah hadirin, kita harus memiliki rasa nasionalisme.

Lotrop Stodrad seorang jurnalis Amerika mengatakan bahwa Nasionalisme adalah suatu
kepercayaan yg dimiliki oleh sebagian besar individu dimana mereka menyatakan rasa kebangsaan
sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.

Dari rasa bangga tersebut tentunya akan menumbuhkan rasa cinta kita terhadap tanah air dan
akan selalu melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Betul hadirin? Namun sayang sekali
hadirin, seiring berkembangnya zaman, banyak faktor yg menjadi sumber yg melahirkan tergerusnya
semangat nasionalisme. Seperti kemiskinan, pengangguran, ketidakadilan sosial, ekonomi, dan
hukum. Yang mana legalitas hukum yg sesuai undang-undang sudah tidak lagi menjadi dasar dari
penerapan hukum di lapangan. Disinilah terlihat sangat jelas dan gamblang oleh kita semua, bahwa
pancasila sebagai suatu ideologi tunggal saat ini telah jauh di tinggalkan oleh para elit politik dan
pemegang mandat dari rakyat pada saat ini. Maka, persoalan kini adalah. Bagaimana usaha kita
dalam merajut dan merekonstruksi ulang nasionalisme di tengah masyarakat?. maka izinkanlah kami
untuk menyampaikan sebuah syarahan yang terangkai dalam sebuah judul :

“ NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM “

Hadirin yang berbahagia!

Sebelum kata berlanjut kesyarahan berikutnya, mari kita dengarkan persepsi Alqur’an tentang
masalah ini dalam al-Qur’an surah al-hujurat ayat 13 berikut ini :

‫ارفُ ٓو ۟ا ۚ ِإنَّ َأ ْك َر َم ُك ْم عِ ن َد ٱهَّلل ِ َأ ْت َق ٰى ُك ْم ۚ ِإنَّ ٱهَّلل َ َعلِي ٌم َخ ِبي ۭ ٌر‬ ُ ‫َي ٰـَٓأ ُّي َها ٱل َّناسُ ِإ َّنا َخلَ ْق َن ٰـ ُكم مِّن َذ َك ۢ ٍر َوُأن َث ٰى َو َج َع ْل َن ٰـ ُك ْم‬
َ ‫شعُو ۭ ًبا َو َقبَٓاِئ َل لِ َت َع‬
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Hadirin wal hadirat rahimakumullah...

‫يايها الناس انا خلقناكم من ذكر و انثى‬

"Wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan."

Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab dalam tafsir Al Misbahnya menjelaskan supaya sebagian kalian
saling kenal mengenal bukan saling untuk membanggakan ketinggian nasab atau keturunan.Karena
itu, janganlah kalian saling membanggakan bapak dan nenek moyang. Tidak ada kehormatan dan
nasab yang lebih baik, sebab ayah kalian adalah Adam dan Adam diciptakan dari tanah. Allah telah
menjadikan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling kenal mengenal, bukan
saling bertentangan dan bermusuhan.pada dasarnya setiap manusia memilik rasa kecintaan
terhadap tanah airnya,merasa nyaman menetap didalamnya,merindukannya ketika jauh
darinya,mempertahankannya ketika diserang dan akan marah ketika tanah airnya dicela.
.Bagi seorang nasionalis bangsa adalah segala-galanya. Tidak ada yang lebih penting dalam hidupnya
kecuali meraih kejayaan dan membela bangsanya.

Hadirin yang berbahagia...

Kita berpijak di tanah yang sama, tanah air kita Indonesia yang beratus-ratus tahun yang lalu dijajah,
diinjak-injak dan dirampas kesejahteraannya oleh kejahatan para penjajah. Masih ingatkah hadirin?
Beratus-ratus kali peperangan, beribu-ribu nyawa dengan beribu-ribu liter darah menjadi korban
kebiadaban para penjajah. Namun para pendiri bangsa kita rela berjuang dengan
mempersembahkan jiwa dan raga. Mereka tampil sebagai garda dalam menghalau serangan musuh
yg selalu datang tiba-tiba dan mereka tidak mengharapkan imbalan apapun.

Yang mereka harapkan hanya satu yaitu "Indonesia Merdeka." Dari perjuangan mereka lahirlah
pancasila sebagai dasar negara kita. Yang di dalamnya meletakkan sila ketuhanan yg maha esa,
sebagai sila pertama atas keempat sila lainnya. Ini menunjukkan betapa para pendahulu kita begitu
cerdas, agamis, dan nasionalis.

Oleh karena itu, seorang muslim wajib mempertahankan negerinya, bukan karena cinta tanah air,
spirit patriotisme atau nasionalisme semata, melainkan untuk menunaikan perintah Allah swt.

Hadirin yang berbahagia ...

Namun sayang sekali hadirin. Saat ini secara tidak sadar, bangsa kita sedang terjajah, meski
bukan secara fisik, tetapi secara ekonomi, intelektual, budaya, sehingga mengikis peradaban,
melemahkan keyakinan, dan memupuk perpecahan, dengan segala propaganda yang
dikeluarkan,.Lalu apa yang harus kita lakukan? Jawabannya mari kita renungkan firman Allah SWT
dalam Q.S Al-Hujurat ayat 10 :

َ ‫ون ِإ ْخ َوةٌ َفَأصْ لِحُوا َبي َْن َأ َخ َو ْي ُك ْم َوا َّتقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم‬
‫ُون‬ َ ‫ِإ َّن َما ْالمُْؤ ِم ُن‬
”Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.”

Hadirin yang berbahagia ..

Indonesia tempat dimana kita lahir, tempat dimana kita hidup, dan tempat akhir kita menutup
mata. Allah memerintahkan kita untuk bersatu dan melarang kita untuk berpecah belah.

Jangan perbedaan membawa kita pada permusuhan, pertempuran, dan perpecahan. Silahkan kamu
berbeda tapi jangan berpecah belah. Silahkan kamu berpendapat tapi tetap tanamkan nilai
persaudaraan.Sebab sebagai bangsa yang bermartabat, sudah seharusnya kita mengamalkan prinsip
Pancasila, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, berbeda beda tapi tetap satu jua.

,United we stand devided we fall. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.

Hadirin yang berbahagia ...

Sebagai kesimpulkan, bahwa nasionalisme dalam Islam adalah ajaran sosial yang relevan
dengan ajaran islam. Semoga kita sebagai nasionalis sejati, mampu memberikan yang terbaik bagi
Indonesia untuk mencapai “Baldatun Thoyyibatun wa Robbun ghofuur”.

Anda mungkin juga menyukai