Anda di halaman 1dari 2

Assalaam.. Assalaam.. Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Bissmillahirrohmanirrohiim
Alhamdulillahirobbil’alamin
Assholatuwassala Mu’ala Asyrofil Ambiya Iwal Mursalin Wa’ala Alihi Wasohbihi Ajma’in
Ammaba’du
Dewan juri yang arif dan bijaksana yang kami hormati handai taulan, peserta musabaqoh syarhil quur’an
yang kami sayangi serta hadirin wal hadirot yang di muliakan allah.
Tiada pujian yang pantas kita panjatkan selain kepada allah SWT. Tuhan yang maha pengasih yang kasihnya
tiada pilih kasih, tuhan yang maha penyayang yang sayangnya tiada terbilang yang telah menggerak getarkan
jiwa dan raga ini,
Sehingga pada kesempatan ini kita dapat berkumpul di tempat ini untuk mengikuti musabaqoh syarhil qur’an
dalam keadaan sehat wal afi’at.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita baginda rasullah SAW. Beserta keluarga
dan insyaallah kita sebagai umat beliau yang beruntung sampai akhir zaman.

Perkembangan teknologi Electronic digital memberikan dampak positf sekaligus negatif terhadap perilaku
sosial, budaya, ekonomi maupun politik. Bagi pelaku bisnis atau pengusaha, keberadaa media sosial dapat
memberikan dampak positif yang signifikan terhadap penjualan. Namun jika kita melihat sisi negatifnya, tidak
kalah dahsyat efek yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan dari media sosial. Penyebaran informasi hoak di
media sosial merupakan fenomena yang mengancam ukhwah Islamiyah dalam berbangsa dan bernegara.
Menanggapi permasalahan tersebut, maka pada kesempatan ini kami akan menyampaikan sebuah syarahan
dengan judul “Konsep Al Qur’an dalam menyikapi Hoak”
Sebagai landasana marilah kita dengan surah an nur/33:11 yang berbunyi:

Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang membawa brita bohong itu adalah kelompok diantara kamu (juga). Janganlah
kamu mengira bahwa peristiwa itu buruk bagimu, sebaliknya itu baik bagimu. Setiap orang dari mereka akan
mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Adapun orang yang mengambil peran besar di antara mereka,
dia mendapat azab yang sangat berat.
Maraknya memproduksi dan menyebarkan berita bohong atau hoax di jagat media sosial merupakan sikap
dan perbuatan yang tidak terpuji, dan memberikan dampak serius dalam kehidupan umat beragama,
bermasyarakat dan berbangsa. Al-Quran memberikan solusi dalam menangkal hoax di jagat media sosial.
diantaranya:

1. Melakukan Tabayyun

Al-Quran mengajarkan orang-orang beriman agar bersikap kritis, cerdas, selektif dan meneliti dalam
menerima informasi atau berita. Sikap selektif, kritis dan meneliti diistilahkan dengan tabayyun. Perintah
tabayyun ini semakin penting, ketika fenomena perpecahan umat yang disebabkan prasangka semakin menguat.

Melakukan tabayun masih tetap relevan, apalagi memasuki era revolusi industri 4.0, perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi semakin meningkat pesat dan cepat. Melakukan tabayun menjadi hal yang
tepat akan kondisi saat ini dalam mengatasi persoalan yang terjadi di era digital, khususnya dalam pemanfaatan
dalam menyebarkan informasi di media sosial, seperti facebook, whatsapp, instagram, line dan sebagainya.
2. Melakukan Tawaqquf

Tawaqquf adalah suatu sikap atau perbuatan menahan diri untuk tidak langsung mempercayai atau
menolak suatu berita. Setiap kali kita menerima berita atau informasi, maka kita tidak boleh buru-buru meyakini
sebagai sebuah berita yang valid apalagi meneruskan (broadcasting) ke orang lain. Tergesa-gesa itu dinilai
sebagai sebuah sikap buruk yang menyerupai sikap setan.

3. Melakukan Tajannub Al-Zhann

Tajannub Al-Zhann adalah sikap menjauhi asumsi atau prasangka. Allah SWT berfirman dalam surat Qs.
Al-Hujurat ayat 12 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

4. Melakukan Pencerahan kepada Umat Islam

Penyebaran hoax merupakan virus dan penyakit yang harus dibasmi. Jika dibiarkan akan menggerogoti
hati manusia, membuat hilangnya sifat kasih sayang, lemah lembut, saling percaya, saling menghormati, dan
sebagainya. Umat Islam harus kembali menjadikan Al-Quran sebagai pedoman dan solusi dalam hidup. Jangan
sampai dangkal tentang agama, pemahaman, dan penghayatan yang tidak memadai akan esensi agama, hingga
tidak adanya rasa bangga dalam ber-Islam.

5. Menguatkan budaya literasi (Iqro)

Ayat pertama dari Al-Quran adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 .

artinya, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia
dari segumlal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia
mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Ayat ini merupakan perintah membaca dan menulis yang menjadi bagian dari penguatan budaya literasi.
Tidak cukup hanya sekedar perintah membaca, tetapi perintah untuk meneliti, mendalami, menghayati,
menganalisa, hingga menghasilkan ilmu pengetahuan dan solusi untuk umat.

Cukup sekian saja syarahan dari kami akhirul kalam. Wassalaamu’’alaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai