Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH MODIFIKASI SI BOCIL (SPALK INFUS ANAK) PADA

PEMANTAUAN HAMBATAN ALIRAN INFUS

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH YANG DIAJUKAN UNTUK


MENGIKUTI PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI
POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG

OLEH
SITI HABIBAH NABILA
NIM 201440133
KEPERAWATAN PANGKALPINANG

POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG


PANGKALPINANG, TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Tulis Ilmiah : Pengaruh Modifikasi Si Bocil (Spalk Infus Anak)
pada Pemantauan Hambatan Aliran Infus
Nama : Siti Habibah Nabila
NIM : 201440133
Program Studi : Keperawatan Pangkalpinang
Nama Institusi : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Dosen Pembimbing : Ns. Dudella Desnani Firman Yasin, S.Kep, M.Kep
NIP : 198912282020122010

Pangkalan Baru, 30 Mei 2022


Dosen Pembimbing Mahasiswa

Ns. Dudella Desnani Firman Yasin, S.Kep, M.Kep Siti Habibah Nabila
NIP. 198912282020122010 NIM. 201440133

Ketua Jurusan Keperawatan

Erni Chaerani, S.Pd., MKM


NIP. 196806151991032003

i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Siti Habibah Nabila


Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 18 Mei 2002
Nim : 201440133
Program Studi : Keperawatan Pangkalpinang
Poltekkes Kemenkes : Pangkalpinang
Judul Karya Tulis : Pengaruh Modifikasi Si Bocil (Spalk Infus Anak)
pada Pemantauan Hambatan Aliran Infus
Produk/Karya Cipta : “Si Bocil” (Spalk Infus Anak)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
adalah hasil plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Sungailiat, 30 Mei 2022


Ketua Jurusan Keperawatan Yang Menyatakan

Erni Chaerani, S.Pd., MKM Siti Habibah Nabila


NIP. 196806151991032003 NIM. 201440133

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas ridho rahmat dan
karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Pengaruh Modifikasi Si Bocil (Spalk Infus Anak) pada Pemantauan Hambatan
Aliran Infus”. Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan seleksi Mahasiswa Berprestasi 2022 di Poltekkes Kemenkes
Pangkalpinang. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Akhiat, SKM., M.Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang.
2. Ibu Erni Chaerani, S.Pd., MKM selaku Ketua Prodi Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Pangkalpinang
3. Ibu Ns. Dudella Desnani Firman Yasin, S.Kep, M.Kep selaku pembimbing yang
telah membimbing, mengarahkan, mendidik dan memberikan saran dalam
penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini terutama mengenai cara penulisan yang
sesuai dengan panduan.
4. Seluruh Dosen di Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang.
5. Kedua orang tua saya Bapak A. Bustanil Arifin dan Ibu Nirmala Canasari terima
kasih atas kasih sayang yang tak terhingga, serta saudara/saudari saya atas dukungan
dan doanya yang tak terhingga.
6. Seluruh mahasiswa angkatan XI Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang khususnya
mahasiswa prodi keperawatan.
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu
penulis baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini banyak
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini pada masa yang akan datang. Akhir kata
Penulis berharap Proposal Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua pihak, khususnya
bagi mahasiswa/mahasiswi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang dibidang Keperawatan.
Sungailiat, 27 Mei 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................... i


SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iv
RINGKASAN........................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
C Tujuan ......................................................................................................................... 2
D Manfaat ....................................................................................................................... 2
BAB II TELAAH PUSTAKA ............................................................................................... 3
BAB III DESKRIPSI PRODUK .......................................................................................... 5
A Spesifikasi Produk ...................................................................................................... 5
B Rancangan Produk ...................................................................................................... 5
C Implementasi Produk .................................................................................................. 6
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................................... 7
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 9

iv
RINGKASAN

Therapeutic care carried out in hospitals is often a problem for children who must be
faced in an unbalanced state, namely sick and healthy. In fact, children have limitations
in dealing with coping mechanisms, especially those related to events that can cause
stress. Events such as separation, loss of control, injuries to body parts, and pain are
stressors that can interfere with continuity during hospitalization (Ghofar & Lestari,
2017). Pain that is felt and not immediately addressed can have a negative impact
(Khasanah & Astuti, 2017). One of them, children will feel afraid when health workers
enter the room. This can cause the child to struggle and cry (hospitalization trauma)
which can affect the drip drip and cause blood to rise in the infusion tube. This incident
can cause the flow of infusion into the child's body to be disrupted and must be repaired
immediately. Therefore, it is necessary to modify the design that can assist the work of
health workers in overcoming this. The main purpose of creating this tool is to assist the
work of health workers in observing the infusion of pediatric patients and to help
minimize the trauma of hospitalization in pediatric patients. This design is designed to
be open at the top so that it is easier to observe the patient's infusion resistance. The
expected result after further development is that the installed tool can provide a sense of
comfort over time. The conclusions and recommendations of this design are to find out
whether "Si Bocil" can help health workers work in facilitating the monitoring of
infusion flow blockers and minimizing the effects of trauma on children.

v
BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Bayi dikategorikan pada kisaran umur 29 hari sampai dengan 12 bulan.
Sedangkan, anak – anak berada pada kisaran umur 1 tahun sampai 10 tahun (Azijah
& Adawiyah, 2020). Rentang usia tersebut, sangat rentan terserang penyakit
dikarenakan dalam proses pembentukkan imunitas. Sehingga diperlukannya
perawatan intensif di rumah sakit untuk membantu proses penyembuhan. Asuhan
terapeutik yang dilaksanakan di rumah sakit seringkali jadi persoalan bagi anak yang
harus dihadapi dalam keadaan tidak seimbang yakni sakit dan sehatnya.
Kenyataannya, anak mempunyai keterbatasan dalam menghadapi mekanisme koping
terutama yang berkaitan dengan kejadian yang bisa menimbulkan stress. Kejadian
seperti perpisahan, hilangnya kendali, adanya cedera di bagian tubuh, dan nyeri
merupakan stressor yang bisa mengganggu keberlangsungan selama perawatan di
rumah sakit (Ghofar & Lestari, 2017). Adanya berbagai stressor tersebut
memungkinkan timbulnya masalah yang baru akibat dari perasaan yang kurang
menyenangkan.
Nyeri yang dirasakan dan tidak segera diatasi dapat menimbulkan dampak negatif
(Khasanah & Astuti, 2017). Salah satunya, anak akan merasa takut ketika tenaga
kesehatan masuk ke dalam ruangannya. Hal tersebut dapat menyebabkan anak
meronta – ronta dan menangis (trauma hospitalisasi) yang dapat mempengaruhi
tetesan infus dan menyebabkan naiknya darah pada selang infus. Kejadian tersebut
dapat mengakibatkan aliran infus ke dalam tubuh anak terganggu dan harus segera
untuk diperbaiki. Penggunaan Spalk Infus pada anak merupakan solusi yang dapat
membatasi pergerakan akses vena atau area injeksi agar tetap di tempatnya dan
mencegah gerakan yang tidak diinginkan (Ghofar & Lestari, 2017).
Umumnya Spalk infus dibuat dari rangkaian bidai yang dapat terbuat dari kardus
ataupun bidai yang dililit oleh perban untuk memperkuat rangkaian (Pulungan & dkk,
2019). Namun, hal tersebut dinilai mempersulit untuk mendeteksi apakah ada aliran
darah yang naik pada selang infus dikarenakan tertutup oleh lilitan perban.
Berdasarkan pengalaman praktik klinik pada pelayanan keperawatan, pemberian
obat melalui Triway yang tertutup oleh balutan kasa pun mempersulit tenaga
kesehatan dalam pemberian terapi obat. Walaupun pemberian terapi obat dapat
diberikan melalui Injection Site, anak pun tetap merasa takut melihat jarum suntik
yang akan dimasukkan ke dalam Injection Site. Maka dari itu sangat dibutuhkan
modifikasi Spalk infus yang dapat membantu pekerjaan tenaga kesehatan dalam
pemantauan infus dan meminimalisir efek trauma pada anak.
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
apakah penggunaan “Si Bocil” efektif pemantauan hambatan aliran infus.

1
C Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk membuktikan efektivitas penggunaan “Si Bocil” dalam pemantauan
hambatan aliran infus
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mempermudah pemantauan adanya penghambat aliran infus
2. Untuk membantu meminimalisir efek trauma hospitalisasi pada anak.
D Manfaat
1. Rumah Sakit
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit serta menjadi
alat bantu dalam pemantauan hambatan aliran infus sehingga meminimalisir
efek trauma hospitalisasi pada anak.
2. Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Dapat menambah wawasan bagi mahasiswa atau mahasiswi sebagai referensi
pengembangan teknologi dalam meningkatkan kreativitas mahasiswa.
3. Penulis
Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan seperti pemberian cairan infus dengan masalah hambatan
aliran infus pada anak.
4. Pembaca
Untuk menambah pengetahuan tentang modifikasi teknologi yang dapat
mempermudah pemantauan hambatan aliran infus pada anak.

2
BAB II
TELAAH PUSTAKA

Gambar 1 tempat pemasangan infus

Kateterisasi intravena (IV) adalah suatu tindakan yang sering dilakukan pada
pasien anak hingga 50% (Ullman AJ, 2020). Pemasangan infus bertujuan untuk
memberikan pasokan cairan untuk tubuh akibat kehilangan cairan yang
menyebabkan anak pun harus dipasang infus (Afiatantri & Solikah, 2021). Beberapa
anak memiliki vena yang sangat tipis dan mudah pecah ketika dimasukkan oleh
jarum suntik. Area vena perifer yang kerap digunakan untuk insersi infus ialah perifer
kutan yang terdapat di dalam fasia subkutan atau yang bisa disebut juga vena perifer
merupakan akses termudah dalam pemasangan infus.
Area infus yang memungkinkan adalah permukaan dorsal tangan (vena basilika,
vena superfisial dorsalis, vena sefalika), lengan bagian dalam (vena sefalika, vena
basilika, vena median lengan bawah, vena radialis, vena kubital median), dan
permukaan dorsal (ramus dorsalis dan vena safena magna). Area termudah dan
umum untuk dilakukan insersi vena adalah di tangan. Bila diketahui kondisi pasien
tidak memungkinkan untuk diinsersi area tangan, maka vena superfisial di kaki bisa
menjadi solusinya. Sebaiknya bila dilakukan insersi interavena lakukan pada
ekstremitas pasien yang bukan dominan (Anggraini & Relina, 2020).
Dalam masa perkembangannya, anak – anak akan melawan atau memberontak
ketika melihat hal – hal yang tidak diinginkan atau yang dapat menimbulkan rasa
sakit. Bidai atau alat fiksasi selang intravena (IV) adalah salah satu perlindungan
tempat IV yang diperuntukkan untuk bayi dan anak dalam mencegah jarum terlepas
dari tangan (Pulungan & dkk, 2019). Spalk infus merupakan sebuah alat bantu yang

3
terbuat dari kardus/bidai yang dililit menggunakan kasa gulung untuk
mempereratnya. Namun, hal tersebut dapat menutupi selang infus yang terdapat
abocath di ujungnya. Penggunaan kateter intravena atau infus memiliki berbagai
komplikasi termasuk bekuan darah, oklusi, kebocoran, infiltrasi, ekstravasasi,
flebilitas, infeksi, dan sebagainya. Komplikasi terkait pemasangan infus ini
merupakan masalah keselamatan pasien. Terutama pada anak yang kekebalan
tubuhnya dalam masa pembentukkan (Ullman AJ, 2020).

4
BAB III
DESKRIPSI PRODUK

Gambar 2 Desain "Si Bocil"

A Spesifikasi Produk
Produk yang diberi nama “Si Bocil” ini merupakan modifikasi Spalk infus anak
yang biasanya pada rumah sakit menggunakan potongan kardus atau karton sebagai
bantalan dan kasa gulung sebagai pengikatnya. Pemilihan bahan juga menjadi salah
satu patokan sehingga produk tetap terjaga kenyamanannya. Material “Si Bocil”
menggunakan bahan yang nyaman dan dapat menyerap cairan. Untuk menambah
volume dari “Si Bocil” diberikan juga kain flanel atau polyfoam di dalam balutan
cotton modal.
Dengan tambahan perekat di masing – masing ujung “Si Bocil” dapat membantu
mempertahankan “Si Bocil” agar tetap berada di tempat yang diinginkan dan juga
dapat membatasi gerak bagian tubuh yang dipasang infus. Pada bagian perekat, akan
ditambahkan karakter – karakter bordiran sesuai gender. Ukuran “Si Bocil” ini akan
menyesuaikan dengan rentang usia serta ukuran lengan pada anak – anak.
B Rancangan Produk
“Si Bocil” yang didesain menyerupai anatomi struktur tangan anak sehingga
nyaman untuk digunakan. “Si Bocil” juga dilengkapi perekat pada ujung jari dan
ujung pergelangan tangan sehingga tetap terjaga pada posisi yang diinginkan. Bukan
hanya itu saja, spalk infus juga diberi ruang terbuka pada tengah – tengah bagian
sehingga tenaga kesehatan dapat dengan mudah untuk mengobservasi keadaan infus
pasien. Rancangan ini juga didesain senyaman dan semenarik mungkin sehingga
bukan hanya keefektifan dalam pemantauan cairan infus melainkan kenyaman anak
pun menjadi indikator kelayakan produk.
“Si Bocil” juga dihias dengan karakter – karakter sesuai gender yang
memungkinkan untuk meminimalisir tingkat trauma hospitalisasi. Pemilihan warna
5
pun menjadi pertimbangan untuk membantu anak meminimalisir tingkat trauma
hospitalisasi. Dominannya anak – anak lebih tertarik pada warna yang mencolok,
seperti kuning, merah, pink, biru dan lain - lain (Aisyah, 2017). Maka dari itu, untuk
anak laki – laki diberi warna biru pada bagian perekatnya dan anak perempuan diberi
warna pink pada bagian perekatnya.
C Implementasi Produk
“Si Bocil” merupakan alat bantu fiksasi setelah anak dilakukan pemasangan infus.
Alat ini dimodifikasi guna membantu tenaga kesehatan untuk mengobservasi
keadaan infus pasien. Dengan desain yang sedikit terbuka di bagian atas “Si Bocil”
akan mempermudah tenaga kesehatan untuk memperbaiki selang infus pasien
apabila terjadi hambatan. Bukan itu saja, “Si Bocil” yang ditambahkan karakter
animasi anak – anak dapat membantu anak – anak dalam mengurangi trauma
hospitalisasi. Selain dari bentuk yang telah dimodifikasi, “Si Bocil” juga memiliki
nilai estetika sehingga dapat menumbuhkan perasaan senang pada anak ketika
tangannya dipasangkan “Si Bocil”. “Si Bocil” juga dapat mempermudah tenaga
kesehatan dalam pemberian terapi obat yang biasanya diberikan melalui triway
dikarenakan triway direkatkan pada perekat yang berada pada ujung jari anak.

6
BAB IV
PEMBAHASAN

Pemasangan infus akan menimbulkan kecemasan pada anak. Namun, dengan


modifikasi Spalk Infus dapat membantu meminimalisir trauma hospitalisasi tersebut.
Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Pulungan & dkk (2020), bahwa bidai
Manakarra terbukti efektif dalam meminimalisir tingkat ansietas anak saat dilakukan
insersi. Di dalam penelitian tersebut terungkap bahwa Spalk Manakarra bisa menjadi
alternatif distraksi untuk asuhan Atraumatic Care. Menurut penelitian Ghofar &
Lestari (2017), bahwa terdapat pengaruh pengaplikasian Hand Spalk terhadap
Intermitten tetesan infus pada anak. Sehingga, perlu adanya perkembangan pada
Spalk Infus anak ini.
Pada perancangan kali ini akan menghasilkan sebuah produk yang dapat
membantu membatasi gerakan tubuh yang terpasang infus serta mempermudah
mengobservasi keadaan infus, sehingga tenaga kesehatan dapat lebih cepat dalam
mencegah atau mengatasi masalah yang timbul. Kelayakan produk dapat diukur dari
tingkat kenyamanan pasien. Serta efisien dalam membantu tugas perawat dalam
mengobservasi hambatan infus pasien. Dengan desain yang sedikit terbuka di bagian
atas “Si Bocil”, dapat membantu tenaga kesehatan ataupun keluarga dalam
mengobservasi infus pasien. Ketika darah sudah naik ke dalam selang infus pasien,
keluarga pasien dapat memberitahukan kepada tenaga kesehatan yang sedang
berdinas sehingga dapat cepat diatasi.
Kelemahan dari alat ini, yaitu alat ini berbahan dasar kain sehingga apabila “Si
Bocil” terkena cairan akan mengakibatkan produk sedikit basah. Sedangkan
kelemahan dari sisi pasien, adanya kemungkinan pasien merasa tidak nyaman karena
baru menggunakan alat tersebut. Kelemahan dari sisi Rumah Sakit, ialah biaya
produk yang cukup mahal. Kelemahan dari sisi tenaga kesehatan akan kewalahan
untuk memasangkan “Si Bocil” di mana pasien akan lebih aktif dalam memberontak.

7
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Rancangan “Si Bocil” yang telah dikembangkan merupakan hasil modifikasi dari
Spalk infus bidai kayu/karton/kardus yang dililit dengan perban menjadi satu
rangkaian Spalk infus yang sudah sedemikian rupa sehingga mempermudah tenaga
kesehatan dalam mengobservasi infus pasien. Rangkaian yang digunakan juga akan
mengurangi risiko terlepasnya infus dari tangan pasien. Alat akan membatasi
aktivitas pasien sehingga kejadian tidak diharapkan bisa diminimalisir. Rancangan
didesain praktis dan semenarik mungkin sehingga kenyamanan dan keamanan pasien
tetap menjadi tujuan utama dalam penggunaannya. Sehingga, kepercayaan keluarga
pasien dan pasien pada mutu layanan akan meningkat dan memberi dampak yang
baik bagi mutu rumah sakit.

8
DAFTAR PUSTAKA

Afiatantri, A. N., & Solikah, S. N. (2021). Studi Kasus Gambaran Tingkat Kecemasan
Pemasangan Infus pada Anak di Instalasi Gawat Darurat RSUD Karanganyar.
Jurnal Ilmiah Keperawatan , 24.
Aisyah. (2017). Permainan Warna Berpengaruh Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini.
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini , 118.
Anggraini, S., & Relina, D. (2020). Modul Keperawatan Anak 1. Kalimantan Barat:
Yudha English Gallery.
Azijah, I., & Adawiyah, A. R. (2020). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bayi,
Balita, dan Usia Prasekolah). Bogor: Anggota IKAPI.
Ghofar, A., & Lestari, S. (2017). Penggunaan Hand Spalk terhadap Kelancaran Intermiten
Tetesan Infus pada Anak Prasekolah. Adi Husada Nursing Journal , 74.
Khasanah, N. N., & Astuti, I. T. (2017). Teknik Distraksi Guided Imagery sebagai
Alternatif Manajemen Nyeri pada Anak saat Pemasangan Infus. Jurnal Kesehatan
Politeknik Kementrian Kesehatan Tanjung Karang , 326.
Pulungan, Z. S., & dkk. (2019). Atraumatic Care dengan Spalk Manakara pada
Pemasangan Infus Efektif Meminimalisir Tingkat Kecemasan Anak Pra Sekolah.
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik , 79.
Ullman AJ, T. M.-B. (2020). M. Global pediatric peripheral intravenous catheter practice
and perfomance : a secondary analysis of 4206 catheters. Journal of Pediatric
Nursing , 18-25.

Anda mungkin juga menyukai