Diajukan Kepada
Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Studi Diploma III Keperawatan Gigi
Oleh :
Hanin Nabila
P1337425117040
Diajukan Kepada
Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Studi Diploma III Keperawatan Gigi
Oleh :
Hanin Nabila
P1337425117040
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Hanin Nabila NIM. P1337425117040. Dengan judul
“Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah
Penyuluhan tentang Asupan Gizi yang Dibutuhkan dalam Proses
Pembentukan Gigi di Posyandu Kel. Karangasem Selatan, Kec. Batang, Kab.
Batang”, telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Semarang, 2020
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Hanin Nabila NIM. P1337425117040. Dengan judul
“Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah
Penyuluhan tentang Asupan Gizi yang Dibutuhkan dalam Proses
Pembentukan Gigi di Posyandu Kel. Karangasem Selatan, Kec. Batang, Kab.
Batang” telah dipertahankan di depan Tim Penguji.
Tim Penguji
Mengesahkan,
Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Semarang, 2020
Yang membuat pernyataan
Hanin Nabila
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah sebagai
tugas akhir yang berjudul “Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum
dan Sesudah Penyuluhan tentang Asupan Gizi yang Dibutuhkan dalam Proses
Pembentukan Gigi di Posyandu Kel. Karangasem Selatan, Kec. Batang, Kab.
Batang”. Selama persiapan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak
mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Tri Wiyatini, SKM, M.Kes (Epid), selaku Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
2. Prasko, S.Si.T, M.H, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan
Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
3. Erni Mardiati, SKM, M.Kes (Epid), selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Sukini, S.S.T, M.H.Kes, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Irmanita Wiradona, S.Si.T, M.Kes, selaku dosen evaluator yang telah
memberikan evaluasi dan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Kedua orang tua tercinta Bapak Slamet Rozikin dan Ibu Ani Susanti (Almh)
yang telah memberikan doa restu, kasih sayang, motivasi, dukungan dan
senantiasa memberikan yang terbaik bagi penulis.
7. Kakak-kakak tersayang Septiana Retnowardhani, Milatina Arini, dan Hanan
Nabila yang telah memberikan motivasi dan dukungan bagi penulis.
8. Teman-teman JKG angkatan 2017 yang telah saling membantu dan
memberikan dukungannya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Kelompok 4 (Pipit, Al, Rere, Hanifah, Azizah, Siska) yang telah menjadi
teman kelompok selama 3 tahun perkuliahan, banyak memberikan bantuan
dan kerjasamanya serta telah memberi semangat.
v
10. Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima
kasih atas bantuannya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Besar harapan penulis
agar karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Semarang, 2020
Penulis
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….... 4
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………. 4
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………... 4
E. Penjelasan Keaslian Penelitian ……………………………………………. 5
BAB IV PEMBAHASAN
Pembahasan ……………………………………………………………….… 30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
INTISARI
Nabila, H., 2020. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah
Penyuluhan tetang Asupan Gizi yang Dibutuhkan dalam Proses
Pembentukan Gigi di Posyandu Kel. Karangasem Selatan, Kec.
Batang, Kab. Batang. Karya Tulis Ilmiah, Jurusan Keperawatan
Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang,
Pembimbing : (I) Erni Mardiati, SKM, M.Kes (Epid), (II) Sukini,
S.Si.T, M.H.Kes.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 tentang
proporsi kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil adalah sebesar 15,9%.
Proporsi tertinggi terdapat pada ibu hamil berusia 15-19 tahun sebesar 33,5%.
Sedangkan proporsi terendah terdapat pada ibu hamil berusia 40-44 tahun sebesar
6,5%. Proporsi masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia sebesar 57,6%.
Karies merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut terbesar di
Indonesia. Terjadinya karies disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi
baik pada masa pra-erupsi maupun pasca-erupsi. Pada masa pra-erupsi
pertumbuhan gigi dipengaruhi oleh asupan gizi ibu selama hamil. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menyimpulkan perbedaan tingkat pengetahuan ibu hamil sebelum
dan sesudah penyuluhan tentang asupan gizi yang dibutuhkan dalam proses
pembentukan gigi.
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jenis data
yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengkajian adalah studi literatur.
Data yang diperoleh dianalisis dan disimpulkan sehingga mendapat kesimpulan
mengenai studi literatur. Sumber data penelitian ini berupa jurnal penelitian, buku
dalam bentuk manual maupun digital. Hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh penyuluhan tentang asupan gizi yang dibutuhkan dalam proses
pembentukan gigi terhadap peningkatan tingkat pengetahuan ibu hamil.
Kesimpulan penelitian ini yaitu penyuluhan tentang asupan gizi yang dibutuuhkan
dalam proses pembentukan gigi dibutuhkan dalam meningkatkan pengetahuan ibu
hamil. Dengan mengadakan penyuluhan diharapkan dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci : Asupan Gizi, Ibu Hamil, Karies Gigi
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009
disebutkan bahwa upaya kesehatan masyarakat diselenggarakan dalam
rangka untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Pada pasal (1) ayat 11 disebutkan upaya kesehatan adalah setiap kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi
dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh
pemerintah dan/atau masyarakat.
Dalam Permenkes Nomor 89 Tahun 2015 disebutkan bahwa
pelayanan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil merupakan pelayanan
kesehatan yang ditujukan kepada janin yang dikandung dan ibu hamil.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan kepada janin yang
dikandung diberikan dalam rangka mengoptimalkan tumbuh kembang
janin dan mencegah terjadinya kelainan kongenital tubuh khususnya
dento-orofacial (Kemenkes, 2015).
Proses pembentukan gigi dimulai sejak janin masih dalam
kandungan ibu. Pola makan ibu selama hamil dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan gigi dan perkembangan janin (Sirat, 2017). Salah satu faktor
penting bagi tumbuh kembang gigi yang akan mempengaruhi keadaan gigi
setelah erupsi adalah zat gizi. Maka dari itu keadaan gizi ibu hamil harus
diperhatikan untuk mendapatkan gigi yang berkualitas dan sehat (Shita
dan Sulistiyani, 2010).
Seorang ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi
makanan yang bergizi secara seimbang sesuai dengan prinsip pedoman
gizi seimbang atau angka kecukupan gizi, supaya mempunyai daya tahan
tubuh yang baik serta dapat menjaga janinnya agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan sehat dan sempurna (Kemenkes, 2012).
1
2
adalah sebesar 15,9%. Proporsi tertinggi terdapat pada ibu hamil berusia
15-19 tahun sebesar 33,5%. Sedangkan proporsi terendah terdapat pada
ibu hamil berusia 40-44 tahun sebesar 6,5%. Hal ini menunjukkan adanya
penurunan dari tahun 2013 dengan proporsi kekurangan energi kronis
(KEK) pada ibu hamil sebesar 23,7% (Kemenkes, 2018).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Provinsi Jawa Tengah
2018, proporsi kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Jawa
Tengah sebesar 20,0%. Di Kabupaten Batang sendiri proporsi kekurangan
energi kronis (KEK) pada ibu hamil sebesar 18%. (Dinkes Jawa Tengah,
2018).
Posyandu Kelurahan Karangasem Selatan sendiri berada di
wilayah kerja Puskesmas Batang II. Berdasarkan data dari Puskesmas
Batang II pada tahun 2018 terdapat sebanyak 136 ibu hamil yang
mengalami kekurangan energi kronis (KEK), sedangkan pada tahun 2019
hingga bulan September terdapat sebanyak 73 ibu hamil yang mengalami
kekurangan energi kronis (KEK).
Dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Sirat pada
tahun 2017 dijelaskan bahwa gizi yang baik merupakan hal penting bagi
kesehatan gigi dan mulut anak. Sedangkan gizi yang buruk bisa jadi
pangkal dari buruknya kesehatan, obesitas, karies gigi, dan penyakit
periodontal. Hasil penelitian menunjukan kekurangan gizi selama
kehamilan dapat menyebabkan hipoplasia email. Gigi yang mengalami
hipoplasia email akan mudah terkena karies.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil di Posyandu
Kel. Karangasem Selatan Kec. Batang Kab. Batang. Penelitian yang akan
dilakukan mengenai perbedaan tingkat pengetahuan ibu hamil sebelum
dan sesudah penyuluhan tentang asupan gizi yang dibutuhkan dalam
proses pembentukan gigi di Posyandu Kel. Karangasem Selatan Kec.
Batang Kab. Batang.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan sebuah masalah :
“Bagaimana perbedaan tingkat pengetahuan ibu hamil sebelum dan
sesudah penyuluhan tetang asupan gizi yang dibutuhkan dalam
pembentukan gigi?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan
ibu hamil sebelum dan sesudah penyuluhan tentang asupan gizi yang
dibutuhkan dalam pembentukan gigi di Posyandu Kel. Karangasem
Selatan, Kec. Batang, Kab. Batang.
2. Tujuan Khusus
a. Mereview litertur variabel penyuluhan tentang asupan gizi yang
dibutuhkan dalam proses pembentukan gigi.
b. Mereview literatur variabel tingkat pengetahuan ibu hamil.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sasaran
Dapat meningkatkan pengetahuan dan informasi pada ibu hamil
khususnya dalam memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan dalam
proses pembentukan gigi.
2. Bagi Akademik
Dapat menambah kepustakaan institusi pendidikan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang, tentang asupan gizi yang dibutuhkan
dalam proses pembentukan gigi.
3. Bagi Peneliti
Dapat memperoleh pengalaman dalam proses penerapan penelitian
berdasarkan pengetahuan yang diperoleh selama pendidikan dan
memberikan tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
5
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan informasi yang ditangkap oleh
panca indra manusia yang kemudian dikembangkan melalui bahasa
dan kemampuan berpikirnya. Pengetahuan merupakan suatu hasil
dari proses tindakan manusia dengan melibatkan seluruh keyakinan
yang berupa kesadaran dalam menghadapi objek yang dikenal.
Kesadaran berhubungan dengan proses mengetahui adalah
mengolah atau memproses segala rangsangan yang muncul dari
objek yang ingin dikenal (Darmawan dan Fadjarajani, 2016).
Notoatmodjo (2010) berpendapat, pengetahuan adalah hasil
pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek
melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya). Pada waktu pengindraan yang menghasilkan
pengetahuan tersebut dengan sendirinya dipengaruhi oleh intensitas
perhatian dan persepsi terhadap objek. Pengetahuan seseorang
terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-
beda.
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), terdapat 6 tingkatan
pengetahuan, yaitu:
1) Tahu (Know)
Tahu artinya hanya sebagai recall (memanggil) memori yang
sebelumnya sudah ada setelah mengamati sesuatu.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami suatu objek tidak hanya sekedar meneyebutkan,
tetapi harus dapat mengintepretasikan secara benar tentang
objek yang diketahui tersebut.
6
7
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
4) Analisis (Analysis)
Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi
masih dalam satu struktur organisasi dan masih berkaitan satu
sama lain.
5) Sintesis (Synthesis)
Menunjukkan suatu kemampuan untuk menghubungkan
bagian-bagian di dalam suatu bentuk atau keseluruhan yang
baru.
6) Evaluasi (Evaluation)
Berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian
pada suatu objek.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010) terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan, yaitu :
1) Tingkat pendidikan, kemampuan belajar yang dimiliki
seseorang merupakan bekal pokok. Tingkat pendidikan dapat
menghasilkan suatu perubahan dalam pengetahuan;
2) Informasi, kurangnya akaan informasi tentang cara mencapai
hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara menghindari
penyakit akan menurunkan tingkat pengetahuan seseorang
tentang hal tersebut;
3) Budaya, tingkat pengetahuan seseorang sangat dipengaruhi
oleh budaya, karena informasi baru akan disaring apakah sesuai
tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut;
4) Pengalaman, dalam hal ini pengalaman berkaitan dengan umur
dan tingkat pendidikan seseorang, maksudnya pendidikan
dengan pengalaman yang tinggi akan lebih luas sedangkan
umur semakin bertambah.
8
d. Inteligensi
Menurut Binet dalam Thaib (2013) inteligensi adalah
kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan,
untuk mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai
tujuan tersebut untuk menilai keadaan diri secara kritis dan
objektif. Inteligensi merupakan kapasitas bawaan yang diterima
anak dari orang tuanya melalui gen yang nantinya akan
menentukan perkembangan mental anak (Izzaty, dkk 2017).
e. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang
akan diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman
tingkat pengetahuan yang ingin kita ketahui dapat kita sesuaikan
dengan tingkat-tingkat tersebut di atas (Notoatmodjo, 2010).
2. Penyuluhan
a. Pengertian Penyuluhan
Menurut Azwar dalam Maulana (2009) peyuluhan
kesehatan merupakan kegiatan pendidikan kesehatan yang
dilakukan dengan menyebarkan pesan-pesan, menanamkan
keyakinan sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan mampu melakukan anjuran-anjuran
yang berhubungan dengan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan dalam promosi kesehatan dilakukan
dalam rangka upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat, disamping sikap dan perbuatan. Maka dari itu,
diperlukan upaya penyediaan dan penyampaian informasi
kesehatan, yang merupakan bidang promosi kesehatan. Makna
sesungguhnya dari penyuluhan adalah pemberian penerangan dan
informasi (Maulana, 2009).
b. Tujuan Penyuluhan
Penyuluhan termasuk dalam bagian promosi kesehatan.
Promosi kesehatan sendiri bertujuan agar tersosialisasinya
9
sedang dalam proses perkembangan. Baru pada usia 6 bulan gigi susu
pertama mulai erupsi, dan pada usia 2 tahun gigi susu sudah lengkap
(Wangidjaja, 2014).
Pada usia 6 tahun akan muncul gigi tetap yang pertama pada
rongga mulut, yaitu gigi geraham pertama. Gigi ini adalah gigi terbesar
di antara gigi susu dan gigi ini baru erupsi setelah pertumbuhan dan
perkembangan rahang sudah cukup memberi tempat untuknya
(Wangidjaja, 2014).
Menurut Wangidjaja (2014) tahap-tahap pertumbuhan gigi adalah
sebagai berikut :
a. Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi adalah tahap awal pembentukan kuntum gigi
(bud stage) dari jaringan epitel mulut. Tahap inisiasi merupakan
tahap dimana terjadinya penebalan jaringan ektodermal dan
merupakan gambaran morfologi pertama dari perkembangan gigi,
namun hal ini didahului oleh suatu gejala dasar induktif.
b. Tahap Proliferasi
Tahap proliferasi adalah tahap pembiakan dari sel-sel yang
disertai perluasan dari organ email (cap stage). Proliferasi
merupakan gejala ketika proyeksi lamina gigi meluas sampai ke
dasar mesenkim pada tempat yang khusus dan membentuk
primordia dari gigi primer (organ email).
c. Tahap Histodiferensiasi
Tahap ini merupakan perubahan bentuk organ gigi dari
bentuk topi ke bentuk lonceng (bell stage). Hal ini terjadi karena
kegiatan init sel membelah diri (mitotik). Tahap histodiferensiasi
adalah spesialisasi dari sel-sel yang mengalami perubahan
histologis dalam susunannya (sel epitel bagian dalam dari organ
email menjadi ameloblas, sel perifer dari organ dentin pulpa
menjadi odontoblas).
13
d. Tahap Morfodiferensiasi
Tahap morfodiferensiasi adalah susunan dari sel-sel
pembentuk sepanjang pertemuan dentino-email dan dentino-
semental yang akan datang, yang memberi garis luar dari bentuk
dan ukuran korona dan akar yang akan datang. Pola morfologi atau
bentuk dasar dan ukuran relatif dari gigi yang akan datang dibentuk
pada tahap morfodiferensiasi. Tahap morfodiferensiasi tidak
mungkin terjadi tanpa tahap proliferasi.
5. Gigi
a. Pengertian Gigi
Gigi merupakan salah satu organ penting dalam tubuh kita.
Gigi tersusun atas mahkota dan akar gigi. Pada penampang
melintang, dapat diamati bahwa gigi terdiri dari email, dentin dan
rongga pulpa. Email dan dentin dibentuk oleh berbagai mineral,
keduanya merupakan jaringan keras yang berfungsi melindungi
pulpa (Panigoro, dkk 2015).
b. Kualitas Gigi
Dalam Roza, dkk (2018), Tomasowa berpendapat bahwa gigi
berkualitas baik dan sehat memiliki ciri-ciri yaitu tidak terasa sakit
radang gusi, tidak ada karies, saat mengunyah tidak terasa nyeri,
leher gigi tidak kelihatan, gigi tidak goyang, tidak terdapat plak,
warna gigi putih kekuningan, tidak terdapat karang gigi, dan
mahkota gigi utuh.
6. Gizi bagi Ibu Hamil
a. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta
menghasilkan energi (Waryana, 2010).
14
b. Penyebab Karies
Menurut Pratiwi (2009) penyebab karies adalah bakteri
Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Bakteri ini yang mengubah
glukosa dan karbohidrat pada makanan menjadi asam melalui
proses fermentasi. Bakteri terus memproduksi asam dan akhirnya
merusak struktur gigi sedikit demi sedikit. Kemudian plak dan
bakteri mulai bekerja 20 menit setelah makan.
c. Gejala Karies
Pratiwi (2009) berpendapat bahwa berikut ini gejala awal karies,
antara lain :
1) Gigi terasa sakit dan menjadi sensitif dengan makanan atau
minuman manis, asam, panas dan dingin.
2) Terlihat adanya lubang pada gigi.
3) Bau mulut (halitosis).
d. Pencegahan Karies
Dalam Tarigan (2013) disebutkan tujuan dari pencegahan karies
adalah untuk mempertinggi taraf hidup dengan memperpanjang
kegunaan gigi dalam mulut. Pencegahan karies gigi dibagi dalam 2
bagian, sebagai berikut :
1) Tindakan Praerupsi
Tujuan dari tindakan ini adalah demi kesempurnaan
struktur gigi pada umumnya. Yang mempengaruhi
pembentukan dan perumbuhan gigi kecuali protein untuk
pembentukan matriks gigi, terutama vitamin dan zat mineral
yang mempengaruhi kekuatan dan kekerasan gigi.
Maka dari itu, sebelum terjadinya pengapuran pada gigi
bayinya, ibu hamil dapat diberi makanan yang mengandung
unsur-unsur yang dapat menguatkan email dan dentin.
Pemberian kalsium yang baik pada ibu hamil yang diminum
dalam bentuk tablet, asal tidak terlalu banyak. Pemberian air
minum mengandung fluor juga sangat penting untuk ibu hamil.
21
2) Tindakan Pascaerupsi
Terdapat beberapa metode untuk memecah siklus terjadinya
karies. Adapun metode yang dapat dilakukan adalah :
a) Pengaturan Diet
Merupakan faktor yang paling signifikan untuk
penyakit karies. Faktor penting dalam pembentukan karies
adalah konsumsi karbohidrat. Karbohidrat yang sering
dikonsumsi adalah monosakarida dan disakarida. Isi dari
diet adalah merekomendasikan diet pengganti bagi faktor
yang berperan kariogenik.
b) Kontrol Plak
Kontrol plak dapat dilakukan dengan menyikat gigi.
Jika perlu pengontrolan plak lebih jauh, dapat
menggunakan benang gigi (dental floss), untuk
membersihkan bagian interdental.
c) Penggunaan Fluor
Topikal aplikasi sangat berguna pada gigi yang baru
erupsi karena dapat meningkatkan konsentrasi ion fluor
pada permukaan gigi dan plak. Hal tersebut dapat
menghambat demineralisasi pada permukaan gigi sehingga
meningkatkan perbaikan dan proses remineralisasi melalui
penggantian ion kalsium dan fosfat yang terdapat pada
saliva.
d) Keadaan pH Mulut Rendah
Makanan atau minuman seperti karbohidrat dan jus
buah memiliki kandungan asam. Kondisi permukaan gigi
berperan pada proses demineralisasi. Jika setelah paparan
asam tersebut dilakukan penyikatan gigi, maka akan terjadi
erosi gigi yang mengalami demineralisasi.
e) Penutup Fisur
Penutup fisur merupakan tindakan protektif yang
terbukti baik untuk mencegah perkembangan lesi karies
22
c. Sasaran Posyandu
Menurut Salikun, dkk (2018) sasaran posyandu adalah seluruh
masyarakat, utamanya :
1) Bayi.
2) Anak balita.
3) Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, dan ibu menyusui.
4) Pasangan Usia Subur (PUS).
d. Fungsi Posyandu
Salikun, dkk (2018) berpendapat bahwa fungsi posyandu adalah
sebagai berikut :
1) Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi
sekaligus keterampilan dari petugas kepada masyarakat dalam
rangka mempercapat penurunan AKI dan AKB.
2) Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
24
B. Kerangka Konsep
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
C. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan dalam penelitian ini adalah “apakah terdapat perbedaan tingkat
pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah penyuluhan tentang asupan
gizi yang dibutuhkan dalam proses pembentukan gigi?”
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan. Maksud dari studi
kepustakaan yaitu mempelajari, mendalami dan mengutip teori-teori atau
konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku-buku maupun jurnal
penelitian yang terdahulu (Lestari, 2015).
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian studi kepustakaan ini berupa data
sekunder, yaitu data yang dihimpun dari sejumlah buku, jurnal penelitian
dan karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan penelitian studi kepustakaan
ini.
C. Identifikasi Variabel
1. Variabel Pengaruh
Variabel pengaruh adalah variabel yang memberikan pengaruh
terhadap variabel lain. Pada penelitian ini variabel pengaruhnya adalah
penyuluhan tentang asupan gizi yang dibutuhkan dalam proses
pembentukan gigi.
2. Variabel Terpengaruh
Variabel terpengaruh adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh
variabel pengaruh. Pada penelitian ini variabel terpengaruhnya adalah
tingkat pengetahuan ibu hamil.
3. Variabel Terkendali
Variabel terkendali adalah variabel yang dapat dikendalikan oleh
peneliti. Pada penelitian ini variabel terkendalinya adalah materi
penyuluhan dan media penyuluhan.
25
26
Skala
Variabel Definisi Operasional
Pengukuran
Penyuluhan tentang Penyuluhan tentang asupan gizi Nominal
asupan gizi yang yang dibutuhkan dalam proses
dibutuhkan dalam pembentukan gigi bertujuan untuk
proses pembentukan menyampaikan pesan dan informasi
gigi kesehatan. Materi yang akan
disampaikan adalah waktu
pertumbuhan benih gigi, tahap-
tahap pembentukan benih gigi, zat
gizi yang diperlukan dalam proses
pembentukan gigi, akibat
kekurangan zat gizi selama
kehamilan bagi pembentukan gigi,
dan tujuan penataan gizi pada ibu
hamil. Perlakuan penyuluhan
menggunakan media slide power
point dengan durasi 20 menit.
Sebelum dilakukan penyuluhan
diberikan kuesioner (pre test).
Setelah penyuluhan, kembali
diberikan kuesioner (post test)
dengan selang waktu selama 7 hari
setelah penyuluhan. Skala nominal
karena tidak membedakan kategori
berdasarkan urutan atau tingkatan.
27
E. Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Instrument Penelitian
G. Analisis Data
1. Pengolahan Data
Menurut (Gunawan, 2016) berikut ini merupakan langkah-langkah
dalam melakukan analisis kualitatif, antara lain :
a. Reduksi Data
Merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema serta
polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
lebih jelas dan mudah untuk melakukan pengumpulan dan
pencarian data bila diperlukan.
b. Display Data
Merupakan penyajian data sebagai sekumpulan informasi
yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Peyajian data bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman kasus. Selanjutnya data penelitian dapat
disajikan dalam bentuk uraian.
c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi
Merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus
penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan disajikan
dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan beredoman pada
kajian penelitian. Verifikasi dapat dilakukan dengan
mengumpulkan data baru.
2. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian studi kepustakaan ini
menggunakan analisis kualitatif yaitu mengolah data yang telah
dikumpulkan dari kepustakaan-kepustakaan sebelumnya dengan cara
mengkritisi dan menyimpulkan dari teori-teori yang ada.
29
30
31
halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Purba (2016) bahwa ada
pengaruh penyuluhan gizi terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil
dalam pemenuhan gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan yaitu terjadi
peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap ibu hamil.
Dengan adanya perubahan tingkat pengetahuan ibu hamil setelah
dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu hamil dapat menerapkan
pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan penerapan
pengetahuan tentang asupan gizi yang dibutuhkan dalam proses
pembentukan gigi, maka proses pembentukan gigi janin di dalam
kandungan dapat berjalan dengan optimal. Sehingga dapat mencegah
kelainan-kelainan baik dalam proses pembentukan gigi maupun di
kemudian hari setelah gigi tumbuh dengan sempurna.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang perbedaan tingkat pengetahuan ibu
hamil sebelum dan sesudah penyuluhan tentang asupan gizi yang
dibutuhkan dalam proses pembentukan gigi di Posyandu Kel. Karangasem
Selatan, Kec. Batang, Kab. Batang didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Penyuluhan tentang asupan gizi yang dibutuhkan dalam proses
pembentukan gigi dibutuhkan dalam meningkatkan pengetahuan ibu
hamil dalam memenuhi asupan gizinya.
2. Pengetahuan ibu hamil dapat berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil
dalam pemenuhan asupan gizi yang dibutuhkan dalam proses
pembentukan gigi.
3. Penyuluhan tentang asupan gizi yang dibutuhkan dalam proses
pembentukan gigi berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan ibu
hamil.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yang berkaitan dengan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi ibu hamil diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang
didapat dari penyuluhan tentang asupan gizi yang dibutuhkan dalam
proses pembentukan gigi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Untuk melihat hasil dari penyuluhan yang diberikan kepada responden
dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.
35
DAFTAR PUSTAKA
Pengumpulan
KTI
Lampiran 2
Persamaan dan
Variabel
No Penulis Tahun Hasil Perbedaan
Penelitian
dengan Peneliti
1. Agus 2017 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian Agus
Hendra Al Pengaruh : penelitian dapat Hendra Al
Rahmad Pemanfaatan diketahui bahwa Rahmad dan
dan Media pelatihan Almunadia
Almunadia Flipchart . menggunakan (2017) memiliki
Variabel flipchart (p= 0,000) hubungan dengan
Terpengaruh : dan ceramah (p= penelitian penulis
Pengetahuan 0,020) berpengaruh karena membahas
Ibu tentang signifikan (p-value < mengenai
Konsumsi 0,05) dalam pengaruh
Sayur dan meningkatkan penyuluhan
Buah. pengetahuan ibu terhadap
tentang konsumsi pengetahuan ibu.
sayur dan buah.
2. Widha Ayu 2014 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian Widha
Merdhika, Pengaruh : penelitian dapat Ayu Merdhika,
Mardji, dan Pengaruh diketahui bahwa Mardji, dan
Mazarina Penyuluhan terdapat pengaruh Mazarina Devi
Devi ASI Ekslusif. penyuluhan terhadap (2014) memiliki
Variabel tingkat pengetahuan hubungan dengan
Terpengaruh : dan sikap ibu penelitian penulis
Pengetahuan menyusui dalam karena membahas
Ibu tentang pemberian ASI pengaruh
ASI Ekslusif ekslusif. Dapat penyuluhan
dan Sikap Ibu disimpulkan bahwa terhadap
Menyusui pengetahuan dan pengetahuan ibu.
sikap ibu menyusui di
Kecamatan Kanigoro
Kabupaten Blitar
meningkat setelah
diberikan penyuluhan
tentang ASI ekslusif.
3. Poppy 2008 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian Poppy
Andriany Pengaruh : penelitian dapat Andriany (2008)
Nutrisi. diketahui nutrisi ibu memiliki
Variabel hamil sangat penting hubungan dengan
Terpengaruh : karena sangat penelitian penulis
Pertumbuhan mempengaruhi janin karena membahas
Gigi Pra- dalam proses mengenai nutrisi
Erupsi pembentukan dan pada
perkembangan gigi pertumbuhaan
susu sebelum erupsi. gigi pra-erupsi.
4. Ajeng 2016 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian Ajeng
Sutikasari Pengaruh : penelitian dapat Surtikasari (2016)
Pengetahuan diketahui bahwa memiliki
Ibu Hamil. pengetahuan ibu hubungan dengan
Variabel hamil tentang asupan penelitian penulis
Terpengaruh : gizi untuk kualitas karena membahas
Asupan Gizi gigi yang baik pada pengetahuan ibu
untuk anak di Puskesmas hamil terhadap
Kualitas Gigi Padasuka Kota asupan gizi untuk
yang Baik Cimahi memiliki kualitas gigi yang
pada Anak. pengetahuan yang baik pada anak.5.
kurang sebanyak 34
orang (89,5%) dari
jumlah sampel 38
orang.
5. Ni Made 2017 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian Ni
Sirat Pengaruh : penelitian dapat Made Sirat
Ibu Hamil diketahui bahwa (2017) memiliki
Kurang Gizi. kekurangan gizi hubungan dengan
Variabel selama kehamilan penelitian penulis
Terpengaruh : dapat menyebabkan karena membahas
Karies Gigi hipoplasia email. karies gigi anak
Anak. Dapat disimpulkan disebabkan oleh
bahwa gigi anak yang ibu hamil kurang
dikandung dengan gizi.
kekurangan gizi dapat
mudah terserang
karies, karena
hipoplasia email.
6. Edina 2019 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian Edina
Hartami, Pengaruh : penelitian dapat Hartami,
Irmawati, Kadar diketahui bahwa Irmawati, dan
dan Kalsium dan rerata kalsium (def-t Herawati (2019)
Herawati Fosfor Gigi rendah 0,369; def-t memiliki
Sulung pada tinggi 0,355) dan hubungan dengan
Anak. rerata mineral fosfor penelitian penulis
Variabel (def-t rendah 0,162; karena membahas
Terpengaruh : def-t tinggi 0,152). kualitas gigi (def-
def-t Rendah Dapat disimpulkan t) yang
dan Tinggi terdapat perbedaan dipengruhi oleh
mineral kalsium dan zat gizi yang
fosfor yang didapatkan pada
signifikan. saat dalam
kandungan ibu.
7. I Gusti 2017 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian I Gusti
Ayu Ari Pengaruh : penelitian dapat Ayu Ari Agung
Agung dan Asupan Gizi diketahui bahwa dan Dewi Farida
Dewi dan Pola defisiensi energy Nurlitasari (2017)
Farida Makan. protein, vitamin A, C, memiliki
Nurlitasari Variabel D, asam folat, mineral hubungan dengan
Terpengaruh : Fe, Zn, Ca, P, F penelitian penulis
Kesehatan menyebabkan karena membahas
Gigi Anak. kelainan pada gigi asupan gizi dan
anak. pola makan yang
dapat mencegah
kelainan pada
gigi anak.
8. Saleha 2010 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian Saleha
Sungkar, Pengaruh : penelitian dapat Sungkar, Rawina
Rawina Pengaruh diketahui bahwa Winita, dan
Winita, dan Penyuluhan. penyuluhan yang Agnes Kurniawan
Agnes Variabel dilakukan (2010) memiliki
Kurniawan Terpengaruh : berpengaruh dalam hubungan dengan
Tingkat meningkatkan tingkat penelitian penulis
Pengetahuan pengetahuan warga di karena membahas
Masyarakat Kecamatan Bayah pengaruh
dan Provinsi Banten. penyuluhan
Kepadatan dalam
Aedes aegypti. meningkatkan
pengetahuan.
9. Dewanti 2010 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian
Pengaruh : penelitian dapat Dewanti (2010)
Tingkat diketahui bahwa memiliki
Pengetahuan adanya hubungan hubungan dengan
tentang tingkat pengetahuan penelitian penulis
Kesehatan tentang kesehatan gigi karena membahas
Gigi. Variabel dengan perilaku tingkat
Terpengaruh : perawatan gigi pada pengetahuan
Perilaku anak. tentang kesehatan
Perawatan gigi.
Gigi pada
Anak.
10. Yonatan 2013 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian
Kristianto Pengaruh : penelitian dapat Yonatan
dan Tri Faktor yang diketahui bahwa Kristianto dan Tri
Sulistyarini Mempengaruh faktor pengetahuan Sulisyarini (2013)
i. Variabel ibu menunjukkan memiliki
Terpengaruh : p=0,020 (p<α) artinya hubungan dengan
Perilaku Ibu pengetahuan penelitian penulis
dalam mempengaruhi karena membahas
Pemberian perilaku ibu di pengetahuan ibu.
makanan Posyandu Mawar I
Pendamping Desa Karangrejo.
ASI. Dapat disimpulkan
bahwa faktor
pekerjaan dan sosial
ekonomi tidak
mempengaruhi
perilaku ibu.
11. Ita 2014 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian Ita
Purwanti, Pengaruh : penelitian dapat Purwanti, Ircham
Ircham Pengetahuan diketahui bahwa Macfoedz, dan
Macfoedz, tentang tingkat pengetahuan Wahyuningsih
dan Nutrisi. ibu hamil tentang (2014) memiliki
Wahyuning Variabel nutrisi sebagian besar hubungan dengan
sih Terpengaruh : termasuk kategori penelitian penulis
Status baik sebanyak 22 karena membahas
Anemia pada orang (44%). Status tingkat
Ibu Hamil. anemia ibu hamil pengetahuan ibu
sebagian besar tidak hamil terhadap
menderita anemia nutrisi.
sebanya 33 orang
(66%). Dapat
disimpulkan terdapat
hubungan antara
tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang
nutrisi dengan status
anemia ibu hamil.
12. Nuris 2013 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian Nuris
Zuraida Pengaruh : penelitian dapat Zuraida
Rakhmawa Pengetahuan diketahui bahwa Rakhmawati dan
ti dan Binar dan Sikap Ibu. 86,15% ibu Binar Panunggal
Panunggal Variabel mempunyai (2013) memiliki
Terpengaruh : pengetahuan baik, hubungan dengan
Perilaku 76,92% ibu penelitian penulis
Pemberian mempunyai sikap karena membahas
Makanan kurang dan 73,95% tingkat
Anak. mempunyai perilaku pengetahuan ibu.
kurang. Dapat
disimpulkan bahwa
adanya hubungan
antara pengetahuan
terhadap perilaku ibu
dalam pemberian
makanan anak.
13. Fifiantyas 2018 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian
Amalia, Pengaruh : penelitian dapat Fifiantyas
S.A. Pengaruh diketahui bahwa Amalia, S.A.
Nugraheni, Edukasi Gizi. terdapat perbedaan Nugraheni, dan
dan Apoina Variabel berupa peningkatan Apoina Kartini
Kartini Terpengaruh : antara pengetahuan (2018) memiliki
Pengetahuan sebelum dan sesudah hubungan dengan
dan Praktik intervensi dengan p- penelitian penulis
Calon Ibu value sebesar 0,001. karena membahas
dalam Terdapat perbedaan pengetahuan
Pencegahan berupa penurunan calon ibu dalam
Kurang antara praktik pencegahan
Energi Kronik sebelum dan sesudah kurang energi
Ibu Hamil. intervensi dengan p- kronik yang dapat
value sebesar 0,003. menyebabkan
pembentuka gigi
tidak optimal.
14. Winda Sry 2019 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian Winda
Harsita BR Pengaruh : penelitian dapat Sry Harsita BR
Simbolon Pengaruh diketahui bahwa ada Simbolon (2019)
penyuluhan perubahan yang memiliki
Gizi. Variabel signifikan sebelum hubungan dengan
Terpegaruh : dan setelah intervensi penelitian penulis
Pengetahuan pada pengetahuan karena membahas
Gizi dan Pola (p=0,000), asupan pengaruh
Konsumsi Ibu energi (p=0,043), penyuluhan gizi
Hamil. asupan protein terhadap
(p=0,014), asupan pengetahuan ibu
lemak (p=0,068), hamil.
asupan karbohidrat
(p=0,012).
15. Freddy 2010 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian Freddy
Suyanto Pengaruh : penelitian dapat Suyanto Saragih
Saragih Pengaruh diketahui bahwa (2010) memiliki
Penyuluhan. pengetahuan ibu hubungan dengan
Variabel sebelum penyuluhan penelitian penulis
Terpengaruh : adalah kategori cukup karena membahas
Pengetahuan (57,4%), setelah tingkat
dan Sikap Ibu penyuluhan pengetahuan ibu
tentang pengetahuan ibu sebelum dan
Makanan menjadi baik (77,9). sesudah
Sehat dan Sikap ibu sebelum penyuluhan gizi.
Gizi penyuluhan gizi
Seimbang. adalah kategori cukup
(76,5%), sesudah
penyuluhan gizi sikap
ibu menjadi baik
(85,3%). Dapat
disimpulkan terdapat
pengaruh penyuluhan
terhadap pengetahuan
dan sikap ibu di Desa
Merek Raya
Kecamatan Raya
Kabupaten
Simalungun.
16. Hertati 2016 Variabel Berdasarkan hasil Penelitian Hertati
Tuty Purba Pengaruh : penelitian dapat Tuty Purba
Pengaruh diketahui bahwa (2016) memiliki
Penyuluhan sebelum penyuluhan hubungan dengan
Gizi 1000 74% ibu hamil penelitian penulis
Hari Pertama memiliki pengetahuan karena membahas
Kehidupan. kurang baik, sesudah pengaruh
Variabel penyuluhan penyuluhan gizi
Terpengaruh : meningkat menjadi terhadap
Pengetahuan berpengetahuan baik pengetahuan dan
dan Sikap Ibu 81%. Sikap ibu hamil sikap ibu hamil.
Hamil. sebelum penyuluhan
adalah cukup baik
sebesar 65%, sesudah
penyuluhan
meningkat menjadi
bersikap baik 68%.