DI SUSUN OLEH :
SITI AISYAH
NIM. 201051070
DI SUSUN OLEH :
SITI AISYAH
NIM. 201051070
i
HALAMAN PERSETUJUAN
SITI AISYAH
NIM. 201051070
ii
HALAMAN PENGESAHAN
SITI AISYAH
NIM.201051070
Tim Penguji :
Tanda Tangan
Pontianak, 2023
Mengetahui;
Ketua Jurusan Kesehatan Gigi
iii
BIODATA PENULIS
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD : SDN 16 Mempawah Hilir
SMP : MTS. Darussalam Sengkubang
SMA : MA. Darussalam Sengkubang
iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS
NIM : 201051070
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi karya tulis ilmiah dengan judul :
3. Menyatakan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya
akan bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku.
Pontianak, 2023
Yang Menyatakan,
Siti Aisyah
NIM. 201051070
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
viii
doa dan dukungan kepada saya dalam proses penyelesaian rencana Karya Tulis
Ilmiah ini.
8. Teman-teman seperjuangan khususnya Program Studi D3 Kesehatan Gigi
angkatan 2020 yang selalu memberikan semangat, dukungan, serta doa kepada
penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Teman-teman saya : puake squad, pegawai capil dan biak kite yang telah
membersamai kehidupan perkuliahan saya selama tiga tahun ini sehingga saya
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
terdapat kekurangan, karena minimnya pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena
itu, peneliti mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun sehingga penulis dapat memperbaiki dan
menyempurnakan bentuk maupun isi rencana penelitian ini. Akhir kata penulis
berharap agar rencana penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memberikan
wawasan yang lebih luas serta menjadi sumber baca yang berguna dan bermanfaat
bagi kita semua khususnya mahasiswa.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Siti Aisyah
NIM 201051070
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
BIODATA PENULIS ............................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS ............................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 6
A. Kesehatan Gigi dan Mulut ........................................................................... 6
B. Karies Gigi ................................................................................................. 10
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASINAL, HIPOTESIS ...... 15
A. Kerangka Konsep ....................................................................................... 15
B. Definisi Operasional................................................................................... 15
C. Hipotesis..................................................................................................... 16
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 17
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 17
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 17
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 17
D. Prosedur Penelitian..................................................................................... 18
E. Jenis Data ................................................................................................... 19
x
F. Teknik dan Instrumen Penelitian ............................................................... 19
G. Pengolahan dan Analisis Data .................................................................... 20
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 26
A. Hasil ........................................................................................................... 26
B. Pembahasan ................................................................................................ 28
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 30
A. Kesimpulan ................................................................................................ 30
B. Saran ........................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari
untuk menghasilkan generasi bangsa yang kuat. Generasi yang sehat dapat
tercapai apabila pertumbuhan dan perkembangannya baik, yaitu dengan
terpeliharanya kesehatan anak sejak dalam masa kandungan ibu, masa bayi,
kanak-kanak sampai dewasa. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud (Sufiawati et al., 2002).
1 1
2
Karies menjadi salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan
mulut masyarakat indonesia. Kebanyakan masyarakat umumnya
beranggapan bahwa gigi sulung tidak perlu dirawat karena gigi sulung akan
diganti dengan gigi tetap, mereka kurang memahami bahwa jika gigi sulung
tidak dipelihara dengan baik, makan akan terjadi karies atau lubang gigi.
Salah satu masalah kesehatan yang perlu ditangani adalah masalah
kesehatan bagi dan mulut. Masalah kesehatan gigi di Indonesia masih
merupakan hal yang menarik karena prevalensi karies dan penyakit
periodontal mencapai 80% dari frekuensi penduduk (Nugraheni et al.,
2019).
dan teknik menyikat gigi dan belum memliliki kesadaran yang besar untuk
menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan hasil data awal yang dilakukan pada saat Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dibulan November tahun 2022 pada mata kuliah Pelayanan
Asuhan Kesehata Gigi dan Mulut Masyarakat, maka diperoleh data pada
kelas III di SDN 09 Pontianak Utara yang berjumlah 97 siswa-siswi terdapat
73 orang yang memiliki kasus gigi berlubang atau karies, data ini diperoleh
peneliti dari pemeriksan gigi yang dilakukan pada saat kegiataan pkl,
peneliti juga memberikan beberapa pertanyaan mengenai pengetahuan dan
perilaku tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut, dari 97 siswa terdapat
75 orang yang mengetahui penyebab terjadinya karies atau lubang gigi, 57
orang yang memiliki kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi, dan 53
orang yang memiliki kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur malam.
Berdasarkarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pengaruh kebiasaan menggosok gigi setlah sarpan pagi
4
dan sebelum tidur malam terhadap terjadinya karies pada siswa-siswi kelas
III di SDN 09 Pontianak Utara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh kebiasaan
menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam terhadap
kejadian karies gigi pada siswa/siswi kelas III di SDN 09 Pontianak Utara?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebiasaan
menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam terhadap
kejadian karies gigi pada siswa/siswi kelas III di SDN 09 Pontianak
Utara.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendeskripsikan kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan
pagi dan sebelum tidur malam terhadap kejadian karies gigi pada
siswa/siswi kelas III di SDN 09 Pontianak Utara.
b. Untuk mengetahui status karies gigi pada siswa/siswi kelas III di
SDN 09 Pontianak Utara.
c. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan menyikat gigi setelah
sarapan pagi dan sebelum tidur malam terhadap kejadian karies pada
siswa/siswi kelas III di SDN 09 Pontinak Utara.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi penulis
Penulis dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam
penelitian pengaruh kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur malam terhadap kejadian karies gigi pada siswa/siswi kelas
III di SDN 09 Pontianak Utara.
2. Manfaat bagi institusi
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan
untuk memperkaya ilmu di jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
5
6
7
B. Karies Gigi
1. Definisi Karies Gigi
Menurut kamus kedokteran gigi karies merupakan gigi berlubang.
Karies merupakan infeksi kronis pada gigi yang disebabkan oleh bakteri
pada rongga mulut. Karies gigi merupakan penyakit jaringan gigi yang
di mulai dari permukaaan gigi yaitu pit dan fissure lalu meluas ke arah
pulpa. Hasil akhir produksi asam oleh bakteri dari bahan karbohidrat
yang dapat menjadi awal mula terjadinya karies. Lapisan enamel akan
kehilangan strukturnya, jika berkembang maka akan terjadi karies pada
enamel hingga mengenai dentin sampai pulpa (Siregar, 2019). Karies
gigi merupakan suatu penyakit mengenai jaringan keras gigi, yaitu
enamel, dentin dan sementum, proses ini terjadi karena aktivitas jasad
renik dalam karbohidrat. Proses ini ditandai dengan dimineralisasi
jaringan keras dan diikuti kerusakan zat organiknya, sehingga dapat
terjadi invasi bakteri lebih jauh ke bagian dalam gigi, yaitu lapisan
dentin serta dapat mencapai pulpa (Widayanti, 2014)
Karies menjadi salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan
mulut masyarakat Indonesia. Penyebab karies gigi salah satunya karena
sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi. Upaya yang dapat
dilakukan untuk membersihkan sisa makanan yang menempel pada
permukaan gigi yaitu dengan menggosok gigi dengan teknik yang benar
dan waktu yang tepat, tetapi menggosok gigi menggunakan teknik yang
benar dan waktu yang tepat seringkali diabaikan oleh masyarakat,
seringkali sisa makanan tidak terangkat dengan baik, bahkan
menggosok gigi dengan teknik yang salah dapat menyebabkan abrasi
pada gigi sehingga menimbulkan karies (Marthinu & Bidjuni, 2019)
Karies adalah penyakit atau kelainan yang terjadi pada jaringan
keras gigi akibat demineralisasi jaringan keras gigi yaitu email dan
dentin. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri dalam plak. Tanda awalnya
berupa terjadinya perubahan warna (ada juga yang tampak seperti
berkapur) di permukaan gigi. Semakin lama daerah ini akan berubah
warna menjadi lebih gelap (kecokelatan atau kehitaman) lalu
terbentuklah lubang. Jika jaringan keras sudah rusak, struktur gigi tidak
11
bias lagi diregenerasi. Rasa nyeri akan muncul apabila karies sudah
mencapai saraf gigi maka penanggulangan dini karies gigi sangat
penting (Fatimah & Putri, 2017).
2. Proses Terjadinya Karies
Karies gigi adalah suatu penyakit yang merupakan hasil dari
serangkaian reaksi kimia dan mikroorganisme yang kompleks. Proses
ini terjadi pada permukaan gigi dan .bersifat patologis, terlokalisasi dan
terjadi pada gigi yang telah erupsi. Kejadian ini bersifat progresif
karena terus berjalan ke bagian yang lebih dalam dari gigi, sehingga
membentuk suatu kavitas (Sufiawati et al., 2002)
Karies gigi terjadi ketika biofilm mikroba (plak) yang terbentuk
pada permukaan gigi mengubah gula bebas yang terkandung dalam
makanan dan minuman menjadi asam, yang dapat melarutkan enamel
gigi dan dentin dari waktu ke waktu. Dengan asupan gula yang terus
menerus tinggi, paparan fluoride yang tidak memadai tanpa biofilm
mikroba dapat dilepas secara teratur sehingga struktur dapat
dihancurkan. Hal ini dapat mengakibatkan perkembangan gigi
berlubang atau karies (Marthinu & Bidjuni, 2019)
Gula atau sucrose merupakan penyebab karies yang paling utama.
Gula menyebabkan plak menebal dan streptococcus mutans merubah
sucrose menjadi asam. Patogenitas plak atau streptococcus mutans
dengan cepat merubah gula menjadi asam. Terjadi pembuatan
polisakarida ekstraseluler yang menyebabkan asam melekat pada
permukaan gigi dan streptococcus mutans mengurangi permiabilitas
plak sehingga plak tidak mudah dinetralisir kembali (Ryan et al., 2013).
Putri, Herijulianti, dan Nurjannah (2010) mengungkapkan bahawa
karies adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau
biofilm, dan diet khususnya komponen karbohidrat yang dapat
difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat
dan asetat, sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan
memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya. Faktor etiologi karies
dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
12
menjadi asam adalah asam laktat dan asetat. Makanan dan minuman
yang mengandung karbohidrat (sukrosa) akan dimetabolisme oleh
bakteri di dalam plak, yang menyebabkan pH plak asam sehingga
terjadi demineralisasi email. Proses pH kembali menjadi normal
memerlukan waktu sekitar 30-60 menit, jika konsumsi karbohidrat
secara berulang akan mempertahankan pH tetap dalam keadaan
asam (Kidd dan Bechal, 2013).
e. Waktu
Proses demineralisasi dan remineralisasi pada rongga mulut
terjadi secara terus menerus, oleh sebab itu maka dapat dikatakan
bahwa seseorang tidak pernah terbebas dari karies. Karies akan
terjadi jika terdapat gangguan keseimbangan antara proses
demineralisasi dan remineralisasi. Proses ini ditentukan oleh
komposisi dan jumlah plak yang terdapat pada rongga mulut,
konsumsi gula (frekuensi dan waktu), paparan fluoride, kualitas
enamel dan respon imun. Asam dapat menyebabkan hancurnya
kristal enamel sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada
permukaan enamel. Hal ini dapat terjadi dalam kurun waktu bulan
hingga tahun tergantung pada intensitas dan frekuensi suasana asam
terjadi, keadaan asam yang terjadi berulang akan menyebabkan
hilangnya kristal enamel dan dilanjutkan rusaknya permukaan
enamel dengan memerlukan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-
tahun (Indrayadi & Wimardhani, 2009).
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASINAL, HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Variabel Independent Variabel Dependent
15
16
C. Hipotesis
Ada pengaruh kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur malam terhadap kejadian karies pada siswa/siswi kelas III
di SDN 09 Pontianak Utara.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif jenis
deskriptif dengan metode survei, dimana penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur malam terhadap terjadinya karies pada siswa/I kelas III di
SDN 09 Pontianak Utara. Penelitian ini diarahkan untuk menguraikan suatu
keadaan dalam lingkungan tertentu (Zellatifanny & Mudjiyanto, 2018).
17
18
sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III
SDN 09 Pontianak Utara yang berjumlah berjumlah 97 orang.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Awal
a. Menetapkan lokasi penelitian, yaitu di SDN 09 Pontianak Utara, Jl. 28
Oktober, Siantan Hulu, Kec. Pontianak Utara, Kota Pontianak,
Kalimantan Barat.
b. Meminta izin dari pihak sekolah.
c. Meminta izin dari Poltekkes Jurusan Keperawatan Gigi.
2. Tahap Pelaksaan
a. Pemeriksaan dilakukan di kelas III SDN 09 Pontianak Utara.
b. Sebelum dilakukan pemeriksaan, peneliti bekerjasama dengan wali
kelas untuk menentukan waktu pemeriksaan.
c. Peneliti melakukan perkenalan diri kepada responden dan
menyampaikan sedikit materi tentang karies atau lubang gigi serta
sebab dan akibatnya.
d. Peneliti memberikan lembar kuesioner kepada responden untuk
mengetahui kebiasan responden dalam menjaga kesehatan giginya.
e. Peneliti memberikan arahan kepada responden untuk mengisi kuisioner
yang telah diberikan.
f. Peneliti mengambil kembali lembar kuesioner yang telah di isi oleh
responden.
g. Peneliti memberilan lembar informed consent dan memberikan arahan
kepada responden tentang cara pengisiannya.
h. Selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan karies pada responden
dengan cara memanggil nama responden menurut absensi yang telah di
berikan oleh wali kelas.
i. Selanjutnya peneliti langsung memeriksa karies pada responden dengan
bantuan 3 orang teman peneliti.
j. Pemeriksaan dilakukan dengan mendudukkan responden di kursi
menghadap pemeriksa.
19
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh peneliti dari lembar kuisioner yang berisikan
tentang kebiasaan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas III dalam
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, saat kegiataan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) pada mata kuliah Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi
dan Mulut Masyarakat di SDN 09 Pontianak Utara untuk mendapatkan
data awal.
1. Alat :
a. Kaca mulut
b. Sonde
c. Hand scoon / Sarung tangan
d. Masker
e. Handuk
f. Lembar pemeriksaan
2. Bahan
a. Kapas
b. Air
c. Gelas kumur
d. Tissue
e. Alkohol / Sabun desinfektan
G. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Setelah pengumpulan data, peneliti melakuakan pengolahan data dengan
teknik analisis data. Secara garis besar pengolahan data melalui empat tahap
yaitu:
a. Editing
Proses editing dilakukan dengan memeriksa kuesioner yang telah diisi
oleh pasien untuk dilakukan pengolahan selanjutnya.
21
b. Codding
Proses codding dilakukan dengan cara merubah jawaban-jawaban
responden dalam bentuk angka-angka sehingga memudahkan dalam
pengolahan data.
c. Tabulating
Memasukkan data penelitian kedalam tabel untuk mempermudah
analisis data dari pengolahan data serta pengambilan kesimpulan.
d. Cleaning
Membersihkan atau mengoreksi data-data yang telah diklasifikasikan
untuk memastikan bahwa data tersebut baik dan benar serta siap untuk
dianalisis.
2. Analis Data
Pada tahap ini, data yang diperoleh dari kuisioner dan lembar
pemeriksan diolah dan dianalisis menggunakan teknik tertentu. Adapun data
kuantitatif dapat dilakukan secara manual atau dengan komputerisasi.
Pengolahan data ini meliputi tabulasi data, perhitungan statistik, dan uji
statistik. Adapun analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Analisis Univariat
Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.
Umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase
masing-masing variabel. Adapun analisis univariat pada penelitian ini
meliputi distribusi jenis kelamin, umur, distribusi waktu menyikat gigi,
distribusi karies gigi pada siswa-siswi kelas III SDN 09 Pontianak Utara.
b. Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan jika variabel yang dianalisis terdiri dari dua
macam variabel yang berhubungan atau berkorelasi yaitu variabel
dependent dan variabel independent dalam bentuk tabulasi silang (cross
tabulation). Analisis bivariat dalam penelitian ini meliputi pengaruh
kebiasaan meyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam
terhadap kejadian karies pada siswa/i kelas III di SDN 09 Pontianak
Utara.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 09 Pontianak Utara yang berlokasi
di Jl. 28 Oktober, Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, Kota
Pontianak, Kalimantan Barat.
2. Karakteristik Penelitian
Berdasarkan hasil peneltian diperoleh data karakteristik responden
sebagai sampel seperti ditunjukkan pada tabel 5.1 dibawah ini :
26
27
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanpada siswa-siswi kelas III di
SDN 09 Pontianak Utara dapat disimpulkan bahwa :
1. Kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam
pada siswa-siswi kelas III SDN 09 Pontianak Utara yang paling dominan
adalah kategori sedang sebanyak 70 orang dengan persentase 72,10%.
2. Status karies gigi pada siswa-siswi kelas III SDN 09 Pontianak Utara
menujukkan bahwa lebih banyak siswa yang memiliki karies yaitu
sebanyak 86 orang dengan persentase 88,7% dan yang tidak memiliki
karies sebanyak 11 orang dengan persentase 11,3%.
3. Pengaruh kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum
tidur malam dengan angka karies pada siswa-siswi kelas III 09
Pontianak Utara yang paling dominan adalah kategori sedang dengan
status ada karies.
B. Saran
1. Bagi peneliti hasil penelitian dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
menambah ilmu dan wawasan tentang kebiasaan menyikat gigi setelah
sarapan pagi dan sbelum tidur malam terhadap kejadian karies.
2. Bagi responden khususnya siswa/siswi kelas III SDN 09 Pontianak
Utara dapat lebih menerapkan kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan
pagi dan sebelum tidur malam untuk menghindari terjadinya karies.
3. Bagi institusi khususnya jurusan kesehatan gigi diharapkan dapat
menambah kepustakaan di perpustakaan dan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan serta menjadi sumber informasi bagi peneliti
selanjutnya.
30
DAFTAR PUSTAKA
Cruz, E. Da, Sulastri, S., & Purwati, D. E. (2014). Menyikat gigi teknik roll dan
scrub terhadap skor plak pasien pemakai alat ortodonti cekat di klinik gigi.
Gigi Dan Mulut, 1, 115–120.
Faihatul, M. (2018). Gambaran Kejadian Karies Gigi Pada Siswa Kelas 3 MI Al-
Mutmainnah (Vols. 155–156).
Fatimah. S &, & Putri. (2017). Hubungan Kebiasaan Menyikat Gigi Dengan
Kejadian Karies Gigi Pada Anak sd di SDN Jatiwara III Kota Bekasi.
Fatimah, S., & Putri, D. A. K. (2017). Hubungan Kebiasaan Menyikat Gigi Dengan
Kejadian Karies Gigi Pada Anak Sd Di Sdn Jatiwarna Iii Kota Bekasi. In
Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Indrayadi, G., & Wimardhani, Y. S. (2009). Oral Probiotik: Pendekatan Baru Terapi
Halitosis. Journal of Dentistry Indonesia, 16(1), 64–71.
Marthinu, L. T., & Bidjuni, M. (2019). Penyakit Karies Gigi Pada Personil
Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulaesi Utara Tahun 2019 JIGIM
(Jurnal Ilmiah Gigi dan Mulut ).
Moore, C. M., Swain, D. P., Ringleb, S. I., & Morrison, S. (2014). The effects of
acute hypoxia and exercise on marksmanship. In Medicine and Science in
Sports and Exercise (Vol. 46, Issue 4).
31
32
Ryan, Cooper, & Tauer. (2013). Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents, 12–26.
Sufiawati, I., Setiani Dewi, T., & Aripin Fakultas Kedokteran Gigi Unpad Sekeloa
Selatan, D. (2002). Prevalensi Karies dan Indeks def pada Murid-murid Kelas
I, II, dan III yang Berada di Sekitar KlinikKerja Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Gigi Unpad ( Irna Sufiawati dkk.) Prevalensi Karies Dan Indeks d
e f Pada Murid-murid Kelas I, II, DAN III Sekolah Dasa. Sosiohumaniora,
4(2).
Tambuwun, S., Harapan, I. K., & Amuntu, S. (2014). Hubungan Pengetahuan Cara
Memelihara Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Karies Gigi pada Siswa Kelas
I SMP Muhammadiyah Pone Kecamatan Limboto Barat Kabupaten
Gorontalo. JUIPERDO (Jurnal Ilmiah Perawat Manado), 3(September), 51–
58.
Tanu, N. P., Manu, A. A., & Ngadilah, C. (2019). Hubungan Frekuensi Menyikat
Gigi dengan Tingkat Kejadian Karies. Dental Therapist Journal, 1(1), 39–43.
Triswari, D., & Dian Pertiwi, A. (2017). Pengaruh Kebiasaan Menyikat Gigi
Sebelum Tidur Malam Terhadap Skor Indeks Plak dan pH Saliva. Insisiva
Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 6(2), 1–8.
Widayanti, N. (2014). Faktor yang berhubungan dengan karies gigi anak pada usia
33
LEMBAR KUESIONER
Nama Responden :
Jenis Kelamin :
Umur :
JAWABAN
NO PERTANYAAN YA TIDAK SKOR
1. Apakah responden meyikat gigi 2 kali sehari?
2. Apakah responden meyikat gigi setelah
sarapan pagi?
3. Apakah responden langsung menyikat gigi
pada saat bangun tidur?
4. Apakah responden selalu meggosok gigi pada
malam hari sebelum tidur?
5. Apakah responden sering menyikat gigi pada
saat mandi di sore hari?
6. Apakah responden sering makan atau ngemil
di malam hari?
7. Apakah responden sering mengkonsumsi
makanan dan minuman manis yang dapat
menyebabkan gigi berlubang?
8. Apakah responden sering mengkonsumsi
makanan yang berserat seperti buah dan sayur?
9. Apakah responden berkumur-kumur dengan
air setelah makan atau ngemil dimalam hari?
10. Apakah responden menyikat seluruh bagian
gigi pada saat menggosok gigi?
11. Apakah responden rutin mengganti sikat gigi
setiap 3 bulan sekali/jika bulu sikat sudah
mekar?
12. Apakah responden rutin memeriksakan gigi ke
klinik gigig setiap 6 bulan sekali ?
Lampiran 2 Lembar Pemeriksaan
LEMBAR PEMERIKSAAN
A. Identitas
No. Responden :
Nama :
Umur :
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Hasil Pemeriksaan :
Terdapat karies =
Nama :
Umur :
Alamat :
Jenis Kelamin :
Pontianak, 2023