Anda di halaman 1dari 56

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH KEBIASAAN MENYIKAT GIGI SETELAH SARAPAN


PAGI DAN SEBELUM TIDUR MALAM TERHADAP
KEJADIAN KARIES PADA SISWA/SISWI KELAS III
DI SDN 09 PONTIANAK UTARA

DI SUSUN OLEH :

SITI AISYAH

NIM. 201051070

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK

JURUSAN KESEHATAN GIGI

PRODI DIPLOMA III

TAHUN AJARAN 2022/2023


HALAMAN JUDUL

PENGARUH KEBIASAAN MENYIKAT GIGI SETELAH SARAPAN


PAGI DAN SEBELUM TIDUR MALAM TERHADAP
KEJADIAN KARIES PADA SISWA/SISWI KELAS III
DI SDN 09 PONTIANAK UTARA

KARYA TULIS ILMIAH

DI SUSUN OLEH :

SITI AISYAH

NIM. 201051070

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK

JURUSAN KESEHATAN GIGI

PRODI DIPLOMA III

TAHUN AJARAN 2022/2023

i
HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH


PENGARUH KEBIASAAN MENYIKAT GIGI SETELAH SARAPAN PAGI
DAN SEBELUM TIDUR MALAM TERHADAP KEJADIAN KARIES PADA
SISWA/SISWI KELAS III di SDN 09 PONTIANAK UTARA

Dipersiapkan dan disusun oleh :

SITI AISYAH

NIM. 201051070

Telah disetujui di Pontianak

Pada tanggal, 10 Februari 2023

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

drg. Miftah Tri Abadi, M. Kes Nike Haryani, S.Si.T., MDSc


NIP. 196704281999031001 NIP. 196704301987032002

Ketua Jurusan Kesehatan Gigi

Asmaul Husna, SKM, MDSc


NIP. 196606261987032002

ii
HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

KEBIASAAN MENYIKAT GIGI SETELAH SARAPAN PAGI DAN


SEBELUM TIDUR MALAM TERHADAP KEJADIAN KARIES PADA SISWA
SISWI KELAS III DI SND 09 PONTIANAK UTARA

Dipersiapkan dan disusun oleh :

SITI AISYAH

NIM.201051070

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal, 2023

Tim Penguji :

Tanda Tangan

1. Ketua : drg. Yeni Maryani, MPH ………………

2. Anggota : drg. Miftah Tri Abadi, M. Kes ………………

3. Anggota : Nike Haryani, S.Si.T., MDSc ………………

Pontianak, 2023

Mengetahui;
Ketua Jurusan Kesehatan Gigi

Asmaul Husna, SKM, MDSc


NIP. 196606261987032002

iii
BIODATA PENULIS

Nama : Siti Aisyah


Tempat, Tanggal Lahir : Pimpinan, 29 April 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Sengkubang, Kec. Mempawah Hilir, Kab.
Mempawah
No. Hp : 082154679394

RIWAYAT PENDIDIKAN
SD : SDN 16 Mempawah Hilir
SMP : MTS. Darussalam Sengkubang
SMA : MA. Darussalam Sengkubang

iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Siti Aisyah

NIM : 201051070

Program Studi : D3 Keperawatan Gigi

Tahun Akademik : 2022/2023

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi karya tulis ilmiah dengan judul :

PENGARUH KEBIASAAN MENYIKAT GIGI SETELAH SARAPAN PAGI


DAN SEBELUM TIDUR MALAM TERHADAP KEJADIAN KARIES PADA
SISWA/SISWI KELAS III DI SDN 09 PONTIANAK UTARA

1. Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya tulis ilmiah ini adalah


benar ditulis oleh saya sendiri dengan referensi yang dinyatakan dalam
daftar pustaka.

2. Menyatakan bahwa tulisan tersebut bukan merupakan hasil plagiat dengan


cara apapun yang tidak dibenarkan.

3. Menyatakan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya
akan bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku.

Pontianak, 2023

Yang Menyatakan,

Siti Aisyah

NIM. 201051070

v
ABSTRAK

PENGARUH KEBIASAAN MENYIKAT GIGI SETELAH SARAPAN


PAGI DAN SEBELUM TIDUR MALAM TERHADAP KEJADIAN
KARIES PADA SISWA/SISWI KELAS III DI SDN 09 PONTIANAK
UTARA
Siti Aisyah, Miftah Tri Abadi, Nike Haryani. Jurusan Kesehatan Gigi
(Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak)
aisyahsengkubang@gmail.com
Kebiasaan menggosok gigi yang baik dapat mencegah terjadinya karies gigi
karena menggosok gigi dapat menghilangkan plak atau deposit bakteri lunak yang
melekat pada gigi yang dapat menyebabkan karies gigi. Kebiasaan menggosok gigi
dianjurkan dua kali sehari yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum
tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan menyikat gigi
setelah sarapan dan sebelum tidur malam terhadap terjadinya karies pada siswa-
siswi kelas III di SDN 09 Pontianak Utara.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif jenis deskriptif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei dengan melihat
langsung status karies gigi pada responden dan memberikan kuesioner tentang
menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III di SDN 09 Pontianak Utara yang diambil
menggunakan teknik total sampling dan intrumen yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu lembar pemeriksaan dan lembar kuesioner.
Hasil dari kuesioner tentang kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi
dan sebelum tidur malam diperoleh sebanyak 70 responden dengan persentase
72,10%. Dari hasil pemeriksan karies terdapat 86 responden dengan presentase
88,7% yang mengalami karies dan 11 responden dengan presentase 11,3% yang
tidak mengalami karies. Pengaruh kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur malam dengan angka karies yang paling dominan adalah kategori
sedang dengan status ada karies yaitu sebanyak 61 responden dengan persentase
63,00%.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kebiasaan menyikat gigi setelah
sarapan pagi dan sebelum tidur malam berpengaruh terhadap kejadian karies
dikarenakan pada responden yang memiliki kebiasaan menyikat gigi setelah
sarapan pagi dan sebelum tidur malam lebih memiliki jumlah karies yang rendah
dibandingkan dengan yang tidak memiliki kebiasaan tersebut.

Kata kunci : Kebiasaan menyikat gigi, karies gigi

vi
ABSTRACT

THE EFFECT OF BRUSHING YOUR TEETH AFTER BREAKFAST AND


BEFORE SLEEPING AT THE INCIDENCE OF CARIES IN CLASS III
STUDENTS AT SDN 09 PONTIANAK UTARA
Siti Aisyah, Miftah Tri Abadi, Nike Haryani. Department of Dental Health
(Pontianak Ministry of Health Polytechnic)
aisyahsengkubang@gmail.com
Good tooth brushing habits can prevent dental caries because brushing
your teeth can remove plaque or soft bacterial deposits attached to the teeth that can
cause dental caries. The habit of brushing your teeth is recommended twice a day,
namely in the morning after breakfast and at night before going to bed. This study
aims to determine the effect of the habit of brushing teeth after breakfast and before
sleeping at night on the occurrence of caries in class III students at SDN 09
Pontianak Utara.
This research is included in the type of descriptive quantitative research.
The data collection technique used was a survey method by directly looking at the
dental caries status of the respondents and giving a questionnaire about brushing
their teeth after breakfast and before going to bed at night. The sample in this study
were grade III students at SDN 09 Pontianak Utara who were taken using the total
sampling technique and the instruments used in this study were examination sheets
and questionnaire sheets.
The results of the questionnaire about the habit of brushing teeth after
breakfast and before going to bed at night were obtained by 70 respondents with a
percentage of 72.10%. From the results of the caries examination, there were 86
respondents with a percentage of 88.7% who had caries and 11 respondents with a
percentage of 11.3% who did not experience caries. The influence of the habit of
brushing teeth after breakfast and before going to bed with the most dominant caries
rate is the moderate category with caries status, namely 61 respondents with a
percentage of 63.00%.
The conclusion from this study is that the habit of brushing their teeth
after breakfast and before going to bed at night affects the incidence of caries
because respondents who have a habit of brushing their teeth after breakfast and
before going to bed at night have a lower number of caries compared to those who
do not have this habit.

Keywords: Tooth brushing habit, dental caries

vii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatulahhi Wabrakatuh


Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak-
Nya peneliti dapat menyelesaikan rencana penelitian ini tepat waktu. Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Pengaruh Kebiasaan Menyikat Gigi Setelah Sarapan Pagi
dan Sebelum Tidur Malam Terhadap Kejadian Karies Pada Siswa Siswi Kelas III
di SDN 09 Pontianak Utara” diajukan untuk diseminarkan sebagai syarat
penyusunan KTI pada Program Studi Diploma III Keperawatan Gigi, Politeknik
Kesehatan Pontianak.

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam penyusunan rencana penelitian ini. Pihak-pihak yang telah
berkontribusi adalah sebagai berikut.

1. Bapak Dr. Kelana Kusuma Dharma selaku Direktur Poltekkes Kemenkes


Pontianak yang telah memfasilitasi serta memperjuangkan kemajuan
pendidikan khususnya di bidang kesehatan
2. Bapak drg. Miftah TA, M. Kes selaku dosen pembimbing pertama yang telah
memberikan saran, masukan dan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
3. Ibu Nike Haryani, S.Si.T., MDSc selaku dosen pembimbing kedua yang telah
memberikan saran, masukan dan bimbingan dalam penyususnan Karya Tulis
Ilmiah ini.
4. Ibu drg. Yeni Maryani, M.P.H. selaku dosen penguji yang telah membahas,
memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Dosen-dosen Poltekkes Kemenkes Pontianak khusunya dosen-dosen pada
Program Studi D3 Keperawatan Gigi yang telah memberikan banyak ilmu,
motivasi, serta arahan kepada peneliti pada saat perkuliahan berlangsung.
6. Seluruh pegawai dan staff perpustakaan Poltekkes Kemenkes Pontianak yang
bersedia meminjamkan buku dan refensi Karya Tulis Ilmiah demi kelancaran
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Orang tua dan seluruh keluarga, terutama kepada ibu saya ibu Lasmizah, ayah
saya bapak Adri alm, dan kakak saya Nuzulul Rahmah yang selalu memberikan

viii
doa dan dukungan kepada saya dalam proses penyelesaian rencana Karya Tulis
Ilmiah ini.
8. Teman-teman seperjuangan khususnya Program Studi D3 Kesehatan Gigi
angkatan 2020 yang selalu memberikan semangat, dukungan, serta doa kepada
penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Teman-teman saya : puake squad, pegawai capil dan biak kite yang telah
membersamai kehidupan perkuliahan saya selama tiga tahun ini sehingga saya
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
terdapat kekurangan, karena minimnya pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena
itu, peneliti mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun sehingga penulis dapat memperbaiki dan
menyempurnakan bentuk maupun isi rencana penelitian ini. Akhir kata penulis
berharap agar rencana penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memberikan
wawasan yang lebih luas serta menjadi sumber baca yang berguna dan bermanfaat
bagi kita semua khususnya mahasiswa.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pontianak, Januari 2023


Penulis,

Siti Aisyah
NIM 201051070

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
BIODATA PENULIS ............................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS ............................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 6
A. Kesehatan Gigi dan Mulut ........................................................................... 6
B. Karies Gigi ................................................................................................. 10
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASINAL, HIPOTESIS ...... 15
A. Kerangka Konsep ....................................................................................... 15
B. Definisi Operasional................................................................................... 15
C. Hipotesis..................................................................................................... 16
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 17
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 17
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 17
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 17
D. Prosedur Penelitian..................................................................................... 18
E. Jenis Data ................................................................................................... 19

x
F. Teknik dan Instrumen Penelitian ............................................................... 19
G. Pengolahan dan Analisis Data .................................................................... 20
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 26
A. Hasil ........................................................................................................... 26
B. Pembahasan ................................................................................................ 28
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 30
A. Kesimpulan ................................................................................................ 30
B. Saran ........................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ..............................................................................15


Tabel 4.2 Kriteria Penilaian Kuesioner ..................................................................19
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa/i
kelas III SDN 09 Pontianak Utara ......................................................................... 26
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Siswa/i kelas III
SDN 09 Pontianak Utara ....................................................................................... 26
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kuesioner Tentang
Kebiasaan Menyikat Gigi Setelah Sarapan Pagi dan Sebelum Tidur Malam ....... 27
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Angka Karies Pada Siswa/i kelas III SDN 09
Pontianak Utara ..................................................................................................... 27
Tabel 5.5 Tabulasi Silang Pengaruh Kebiasaan Menyikat Gigi Setelah Sarapan Pagi dan
Sebelum Tidur Malam Dengan Kejadian Karies pada Siswa/i kelas III SDN 09 Pontianak
Utara.................................................................................................................................. 28

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuisioner


Lampiran 2 Lembar Pemeriksaan
Lampiran 3 Informed Consent
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian
Lampiran 5 Hasil Data Penelitian
Lampiran 6 Hasil Tabulasi Silang (Cross tabulation)
Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian

xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari
untuk menghasilkan generasi bangsa yang kuat. Generasi yang sehat dapat
tercapai apabila pertumbuhan dan perkembangannya baik, yaitu dengan
terpeliharanya kesehatan anak sejak dalam masa kandungan ibu, masa bayi,
kanak-kanak sampai dewasa. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud (Sufiawati et al., 2002).

Kesehatan mulut sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan


tubuh secara umum dan sangat mempengaruhi kualitas kehidupan, termasuk
fungsi bicara, pengunyahan, dan rasa percaya diri, gangguan kesehatan
mulut akan berdampak pada kinerja seseorang (Liasari, 2018). Lingkungan
keluarga dan lingkungan sekolah sangat berperan penting dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut anak pada masa pertumbuhan (Sufiawati et al.,
2002). Kesehatan gigi dan mulut berperan dalam menentukan status
Kesehatan gigi dan mulut berperan dalam menentukan status kesehatan
seseorang. Untuk menilai status kesehatan gigi dapat dilihat dari ada
tidaknya penyakit gigi, diantaranya karies gigi. ada tidaknya penyakit gigi,
diantaranya karies gigi (Marthinu & Bidjuni, 2019).

Kebiasaan menggosok gigi yang baik dapat mencegah terjadinya


karies gigi, karena menggosok gigi dapat menghilangkan plak atau deposit
bakteri lunak yang melekat pada gigi yang menyebabkan karies gigi.
Kebiasaan menggosok gigi dianjurkan dua kali sehari yaitu pagi hari setelah
sarapan dan malam hari sebelum tidur. Kebiasaan menggosok gigi yang baik
di malam hari yaitu pada saat sebelum tidur malam, karena menyikat gigi
sebelum tidur malam dapat membersihkan sisa makanan yang menempel di
gigi sehingga pembentukan plak selama tidur dapat dihambat dan akumulasi
plak menjadi berkurang (Fatimah & Putri, 2017). Kebiasaan anak
menggosok gigi malam hari merupakan perilaku yang dilakukan terus
menerus dalam membersihkan gigi sebelum tidur malam (Rahim, 2015)

1 1
2

Karies menjadi salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan
mulut masyarakat indonesia. Kebanyakan masyarakat umumnya
beranggapan bahwa gigi sulung tidak perlu dirawat karena gigi sulung akan
diganti dengan gigi tetap, mereka kurang memahami bahwa jika gigi sulung
tidak dipelihara dengan baik, makan akan terjadi karies atau lubang gigi.
Salah satu masalah kesehatan yang perlu ditangani adalah masalah
kesehatan bagi dan mulut. Masalah kesehatan gigi di Indonesia masih
merupakan hal yang menarik karena prevalensi karies dan penyakit
periodontal mencapai 80% dari frekuensi penduduk (Nugraheni et al.,
2019).

Menurut WHO diperkirakan bahwa 90% dari anak-anak usia


sekolah diseluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita
karies. Menurut penelitian di negara-negara Eropa, Amerika dan Asia,
termasuk Indonesia, ternyata 80-95% dari anak-anak dibawah umur 18
tahun terserang karies gigi (Fatimah & Putri, 2017). Angka kerusakan gigi
di Indonesia berdasarkan survey kesehatan yang dilakukan Kemenkes RI
pada 2018 menemukan sekitar 45 % penduduk Indonesia yang mengalami
masalah gigi berlubang atau karies. Angka tersebut di lihat dari rentang usia
yaitu pada usia 3-4 tahun jumlah masalah gigi berlubang atau karies
sebanyak 36%, pada usia 5-9 tahun sebanyak 54 % , usia 10-14 tahun
sebanyak 41 %, usia 15-24 sebanyak 38, dan usia 25-34 sebanyak 45 %, usia
35-44 sebanyak 49 %, usia 45-54 sebanyak 51 %, usia 55-64 sebanyak 49
%, dan usia 65 ke atas sebanyak 39%, tingginya angka penderita karies
seperti yang telah disebutkan menunjukkkan bahwa penyakit karies atau
gigi berlubang masih menjadi masalah bagi penduduk Indonesia, khusunya
untuk usia anak-anak pada umur 5-9 tahun. Di Kalimantan Barat masalah
gigi berlubang atau karies juga lumayan cukup besar, menurut hasil
Kemenkes tahun 2018 sebanyak 49,6 % dari penduduk provinsi Kalimantan
Barat yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut dengan 54,0 %
presentasi penduduk pada kelompok usia 5-9 tahun, karena pada usia 5-9
tahun sebagian besar masih memiliki kebiasaan yang keliru dalam waktu
3

dan teknik menyikat gigi dan belum memliliki kesadaran yang besar untuk
menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Karies merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling


sering dialami anak usia sekolah. Karies gigi merupakan salah satu
gangguan kesehatan gigi dan mulut. Karies gigi merupakan kerusakan gigi
yang terjadi karena adanya keruskan pada jaringan keras gigi yang terdiri
dari enamel, dentin, dan sementum. Menurut Potter & Perry (2009) pada
usia anak sekolah yaitu 6-12 tahun sering disebut sebagai masa-masa laten
yang rawan, karena pada masa itulah gigi susu mulai hilang satu persatu dan
gigi permanen pertama mulai tumbuh (Fatimah & Putri, 2017). Pada usia
6-12 tahun gigi anak memerlukan perawatan yang lebih intensif karena pada
usia tersebut terjadi pergantian gigi, gigi susu mulai tanggal dan gigi
permanen pertama mulai tumbuh. Keadaan ini menunjukkan bahwa gigi
anak berada pada tahap gigi campuran. Pada tahap ini gigi permanen akan
mudah rusak, karena kondidi tersebut baru tumbuh dan masih rentan akan
terjadinya karies (Faihatul, 2018). Menurut Wong, dkk (2008) juga
mengungkapkan bahwa usia 4-8 tahun adalah usia paling rentan terjadi
karies gigi primer dan 12-18 tahun untuk gigi permanen, karies gigi juga
menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius pada anak usia sekolah.

Berdasarkan hasil data awal yang dilakukan pada saat Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dibulan November tahun 2022 pada mata kuliah Pelayanan
Asuhan Kesehata Gigi dan Mulut Masyarakat, maka diperoleh data pada
kelas III di SDN 09 Pontianak Utara yang berjumlah 97 siswa-siswi terdapat
73 orang yang memiliki kasus gigi berlubang atau karies, data ini diperoleh
peneliti dari pemeriksan gigi yang dilakukan pada saat kegiataan pkl,
peneliti juga memberikan beberapa pertanyaan mengenai pengetahuan dan
perilaku tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut, dari 97 siswa terdapat
75 orang yang mengetahui penyebab terjadinya karies atau lubang gigi, 57
orang yang memiliki kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi, dan 53
orang yang memiliki kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur malam.
Berdasarkarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pengaruh kebiasaan menggosok gigi setlah sarpan pagi
4

dan sebelum tidur malam terhadap terjadinya karies pada siswa-siswi kelas
III di SDN 09 Pontianak Utara.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh kebiasaan
menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam terhadap
kejadian karies gigi pada siswa/siswi kelas III di SDN 09 Pontianak Utara?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebiasaan
menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam terhadap
kejadian karies gigi pada siswa/siswi kelas III di SDN 09 Pontianak
Utara.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendeskripsikan kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan
pagi dan sebelum tidur malam terhadap kejadian karies gigi pada
siswa/siswi kelas III di SDN 09 Pontianak Utara.
b. Untuk mengetahui status karies gigi pada siswa/siswi kelas III di
SDN 09 Pontianak Utara.
c. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan menyikat gigi setelah
sarapan pagi dan sebelum tidur malam terhadap kejadian karies pada
siswa/siswi kelas III di SDN 09 Pontinak Utara.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi penulis
Penulis dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam
penelitian pengaruh kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur malam terhadap kejadian karies gigi pada siswa/siswi kelas
III di SDN 09 Pontianak Utara.
2. Manfaat bagi institusi
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan
untuk memperkaya ilmu di jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
5

b. Sebagi informasi bagi sekolah SDN 09 Pontianak Utara mengenai


kebiasaan menyikat setelah sarapan pagi dan gigi sebelum tidur
malam terhadap status karies gigi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kesehatan Gigi dan Mulut


1. Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya karena akan
mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Sekitar 80% penduduk
Indonesia memiliki gigi rusak karena berbagai sebab, namun yang
paling banyak ditemui adalah karies atau gigi berlubang. Kesehatan gigi
dan mulut di Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat
perhatian serius, karena tingginya prevalensi penyakit gigi dan mulut
yang diderita oleh masyarakat Indonesia termasuk anak-anak
(Tambuwun et al., 2014)

Masyarakat perlu memperhatikan pentingnya menjaga dan


memelihara kesehatan gigi dan mulut, karena saat ini termasuk anak-
anak banyak yang mengeluhkan sakit pada gigi yang disebabkan karena
kurangnya menjaga kerbersihan gigi dan mulut dengan baik. Untuk
mencapai keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut salah
satunya dengan menggosok gigi secara baik dan benar disertai perilaku
yang meliputi pengetahuan, sikap dan praktek penggunaan alat, metode
penyikatan gigi serta frekuensi dan waktu menyikat gigi yang tepat.
Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sejak dini merupakan
masa yang paling tepat untuk menanamkan nilai-nilai guna membentuk
perilaku positif di usia sekolah. Usia sekolah dasar merupakan usia
yang ideal untuk melatih kemampuan motorik seorang anak termasuk
menanamkan kebiasaan menggosok gigi (Siregar, 2019) .

2. Upaya Memelihara Kesehatan Gigi


a. Menyikat Gigi

Menyikat gigi adalah cara mekanis utama untuk menghilangkan


plak gigi. Akumulasi plak yang terjadi terus menerus, dapat

6
7

meningkatkan kolonisasi bakteri, dimana peningkatan kuantitas


bakteri akan memperburuk kesehatan gigi dan mulut diikuti dengan
perubahan pada pH saliva. Kebiasaan merupakan tindakan yang
dilakukan secara konsisten dan secara terus menerus hingga
terbentuk suatu pola di level pikiran bawah sadar.Kebiasaan
menyikat gigi yang dianjurkan adalah minimal dua kali sehari, pagi
hari setelah makan dan malam hari sebelum tidur (Triswari &
Pertiwi, 2017).
Kebiasaan menggosok gigi merupakan tingkah laku untuk
membersihkan gigi yang dilakukan seseorang secara terus menerus.
Katono (1996) dan Sunaryo (2002) mengungkapkan bahwa
kebiasaan adalah bentuk tingkah laku yang tetap dari usaha
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang mengandung unsur
afektif perasaan. Kandali (2010) juga mengungkapkan bahwa
kebiasaan adalah tindakan konsisten yang dilakukan secara terus
menerus hingga membentuk suatu pola di level pikiran bawah sadar.
Menyikat gigi adalah tindakan membersihkan dari sisa-sisa
makanan, bakteri dan pla, dalam membersihkan gigi kita harus
memperhatikan pelaksanaan waktu yang tepat dalam membersihkan
gigi, penggunanan alat yang tepat untuk membersihkan gigi, dan
cara yang tepat untuk membersihkan gigi (Fatimah & Putri, 2017).
Menurut Potter dan Perry (2009) mengatakan bahwa pada umur
6-12 tahun sering disebut sebagai masa-masa laten yang rawan,
karena pada masa itulah gigi susu mulai tanggal satu persatu dan gigi
permanen pertama mulai tumbuh. Dengan adanya variasi gigi susu
dan gigi permanen bersama-sama di dalam mulut, menandai masa
gigi campuran pada anak. Gigi yang baru tumbuh belum masih
matang sehingga rentan terhadap kerusakan. Fungsi menyikat gigi
yaitu untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang ada di sela-sela
dan di permukaan gigi. Sisa makanan apabila tidak dibersihkan akan
mengalami pembususkan oleh bakteri Streptococcus Mutan.
Menyikat gigi yang baik adalah membersihkan seluruh bagian gigi
8

dengan gerakan vertikal dan gerakan lembut (Fatimah & Putri,


2017).
Kebiasaan menyikat gigi merupakan salah satu kebiasaan baik
yang dilakukan dalam membersihkan gigi dan sisa-sisa makanan
secara terus menerus, yang dapat meliputi kebiasaan pelaksanaan
frekuensi dan waktu membersihkan gigi.

b. Waktu Menyikat Gigi


Gigi sebaiknya disikat pada waktu pagi hari setelah sarapan dan
malam hari sebelum tidur, karena pada waktu kita tidur air ludah
akan berkurang dan asam yang dihasilkan oleh plak akan lebih pekat
sehingga kemampuan untuk merusak gigi menjadi lebih besar.
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyatakan bahwa waktu
menyikat dan membersihkan gigi dalam sehari yaitu minimal 2 kali.
Petugas penyuluh kesehatan gigi menyarankan untuk selalu
menyikat gigi sebelum tidur malam dan gigi juga harus dibersihkan
pada waktu pagi hari sesudah sarapan sebelum beraktivitas sehingga
kondisi mulut tetap bersih (Siregar, 2019). Menyikat gigi di pagi
hari dapat dilakukan setelah sarapan agar kebersihan gigi dan mulut
tetap terjaga dan mencegah menumpuknya lapisan plak sehingga
dapat meminimalisir terbentuknya karies, terutama apabila pada saat
sarapan mengkonsumsi makanan yang asam atau mengandung
karbohidrat, hal ini dikarenakan pada saat makan pH air liur
menurun sehingga keasaman dalam rongga mulut meningkat
(Femala, 2019).
Sondang (2008), dalam bukunya menyatakan bahwa dalam
sehari frekuensi minimal menggosok gigi adalah dua kali yaitu
setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Hal ini tentu
mempengaruhi kebersihan gigi dan dapat meminimalkan kejadian
karies gigi. Frekuensi menggosok gigi yang tidak optimal dapat
disebabkan karena anak tidak dibiasakan dan tidak tahu manfaat
gosok gigi. Sehingga anak tidak mempunyai kesadaran dan motivasi
9

untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut. Keadaan tersebut


memudahkan gigi anak terkena resiko penyakit gigi dan mulut.
Kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur malam dapat
membersihkan sisa makanan yang menempel di gigi sehingga
pembentukan plak selama tidur dapat dihambat dan akumulasi plak
menjadi berkurang. Pada malam hari terjadi penurunan sekresi
saliva. Laju aliran saliva saliva selama tidur sekitar 0,03 ml/menit
dengan total volume saliva selama tidur dalam waktu 8 jam hanya
sekitar 15 ml. Waktu yang paling penting bagi seseorang untuk
menyikat gigi adalah sebelum tidur malam, sebab aliran saliva
menurun selama tidur dan efek protektif saliva menjadi hilang.
Saliva berperan penting dalam proses pencegahan karies,
berkurangnya sekresi saliva dapat mengurangi kemampuan
membersihkan rongga mulut, dan meningkatkan pembentukan plak
(Triswari & Dian Pertiwi, 2017).
c. Teknik Menyikat Gigi
Menyikat gigi secara umum digunakan untuk membersikan sisa-
sisa makanan yang menempel di gigi. Banyak teknik atau metode
mengosok gigi yang bisa digunakan, akan tetapi untuk mendapatkan
hasil yang baik maka diperlukan teknik menyikat gigi. Teknik
menyikat gigi tidak hanya satu teknik saja melainkan harus
dikombinasikan sesuai dengan urutan gigi agar saat mennyikat gigi
semua permukaan gigi dapat dibersikan dan tidak merusak lapisan
gigi (Tanu et al., 2019)
Teknik menyikat gigi adalah cara umum yang dianjurkan untuk
membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi dan
merupakan salah satu tindakan preventif dalam menunjukkan
keberhasilan dan kesehatan rongga mulut yang optimal. Oleh karena
itu, teknik menyikat gigi harus dimengerti dan dilaksanakan secara
aktif sesuai aturan (Cruz et al., 2014).
10

B. Karies Gigi
1. Definisi Karies Gigi
Menurut kamus kedokteran gigi karies merupakan gigi berlubang.
Karies merupakan infeksi kronis pada gigi yang disebabkan oleh bakteri
pada rongga mulut. Karies gigi merupakan penyakit jaringan gigi yang
di mulai dari permukaaan gigi yaitu pit dan fissure lalu meluas ke arah
pulpa. Hasil akhir produksi asam oleh bakteri dari bahan karbohidrat
yang dapat menjadi awal mula terjadinya karies. Lapisan enamel akan
kehilangan strukturnya, jika berkembang maka akan terjadi karies pada
enamel hingga mengenai dentin sampai pulpa (Siregar, 2019). Karies
gigi merupakan suatu penyakit mengenai jaringan keras gigi, yaitu
enamel, dentin dan sementum, proses ini terjadi karena aktivitas jasad
renik dalam karbohidrat. Proses ini ditandai dengan dimineralisasi
jaringan keras dan diikuti kerusakan zat organiknya, sehingga dapat
terjadi invasi bakteri lebih jauh ke bagian dalam gigi, yaitu lapisan
dentin serta dapat mencapai pulpa (Widayanti, 2014)
Karies menjadi salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan
mulut masyarakat Indonesia. Penyebab karies gigi salah satunya karena
sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi. Upaya yang dapat
dilakukan untuk membersihkan sisa makanan yang menempel pada
permukaan gigi yaitu dengan menggosok gigi dengan teknik yang benar
dan waktu yang tepat, tetapi menggosok gigi menggunakan teknik yang
benar dan waktu yang tepat seringkali diabaikan oleh masyarakat,
seringkali sisa makanan tidak terangkat dengan baik, bahkan
menggosok gigi dengan teknik yang salah dapat menyebabkan abrasi
pada gigi sehingga menimbulkan karies (Marthinu & Bidjuni, 2019)
Karies adalah penyakit atau kelainan yang terjadi pada jaringan
keras gigi akibat demineralisasi jaringan keras gigi yaitu email dan
dentin. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri dalam plak. Tanda awalnya
berupa terjadinya perubahan warna (ada juga yang tampak seperti
berkapur) di permukaan gigi. Semakin lama daerah ini akan berubah
warna menjadi lebih gelap (kecokelatan atau kehitaman) lalu
terbentuklah lubang. Jika jaringan keras sudah rusak, struktur gigi tidak
11

bias lagi diregenerasi. Rasa nyeri akan muncul apabila karies sudah
mencapai saraf gigi maka penanggulangan dini karies gigi sangat
penting (Fatimah & Putri, 2017).
2. Proses Terjadinya Karies
Karies gigi adalah suatu penyakit yang merupakan hasil dari
serangkaian reaksi kimia dan mikroorganisme yang kompleks. Proses
ini terjadi pada permukaan gigi dan .bersifat patologis, terlokalisasi dan
terjadi pada gigi yang telah erupsi. Kejadian ini bersifat progresif
karena terus berjalan ke bagian yang lebih dalam dari gigi, sehingga
membentuk suatu kavitas (Sufiawati et al., 2002)
Karies gigi terjadi ketika biofilm mikroba (plak) yang terbentuk
pada permukaan gigi mengubah gula bebas yang terkandung dalam
makanan dan minuman menjadi asam, yang dapat melarutkan enamel
gigi dan dentin dari waktu ke waktu. Dengan asupan gula yang terus
menerus tinggi, paparan fluoride yang tidak memadai tanpa biofilm
mikroba dapat dilepas secara teratur sehingga struktur dapat
dihancurkan. Hal ini dapat mengakibatkan perkembangan gigi
berlubang atau karies (Marthinu & Bidjuni, 2019)
Gula atau sucrose merupakan penyebab karies yang paling utama.
Gula menyebabkan plak menebal dan streptococcus mutans merubah
sucrose menjadi asam. Patogenitas plak atau streptococcus mutans
dengan cepat merubah gula menjadi asam. Terjadi pembuatan
polisakarida ekstraseluler yang menyebabkan asam melekat pada
permukaan gigi dan streptococcus mutans mengurangi permiabilitas
plak sehingga plak tidak mudah dinetralisir kembali (Ryan et al., 2013).
Putri, Herijulianti, dan Nurjannah (2010) mengungkapkan bahawa
karies adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau
biofilm, dan diet khususnya komponen karbohidrat yang dapat
difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat
dan asetat, sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan
memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya. Faktor etiologi karies
dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
12

Gambar 2.1 Proses Terjadinya Karies (Putri, Herijulianti, dan Nurjannah,2010).

3. Faktor yang Mepengaruhi Terjadinya Karies Gigi


Karies gigi merupakan penyakit multifaktorial dengan empat
faktor utama yang saling mempengaruhi yaitu host (saliva dan gigi),
mikroorganisme (bakteri), subtrat atau diet, sebagai faktor
tambahan yaitu waktu. Keempat faktor tersebut digambarkan sebagai
lingkaran, apabila keempat faktor tersebut saling tumpag tindih maka
akan terjadi karies gigi (Fatimah & Putri, 2017).
a. Host (Gigi)
Faktor host atau tuan rumah dihubungkan dengan gigi sebagai
tuan rumah. Faktor ini meliputi morfologi gigi (ukuran dan bentuk
gigi), struktur enamel, faktor kimia dan kristalografis. Pit dan fisure
pada gigi posterior sangat rentan terhadap karies karena sisa-sisa
makanan mudah menumpuk di daerah tersebut terutama pit dan fisur
yang dalam. Selain itu, permukaan gigi yang kasar juga dapat
menyebabkan plak mudah melekat dan membantu perkembangan
karies gigi. Enamel gigi memiliki susunan kimia kompleks yang
mengandung 97% mineral, 1% air, dan 2% bahan organik (Moore et
al., 2014)
b. Saliva
Saliva berfungsi sebagai buffer dan membersihkan sisa-sisa
makanan di dalam mulut Selain itu, saliva juga memiliki peran
dalam pembersihan bakteri, antimikroba, dan proses remineralisasi.
Remineralisasi gigi terjadi akibat kandungan ion-ion kalsium, fosfat,
dan kalium yang terdapat pada saliva. Aliran saliva pada anak-
anakmeningkat sampai anak tersebut berusia 10 tahun, namun
13

setelah dewasa hanya terjadi peningkatan sedikit. Individu yang


berkurang fungsi salivanya, maka aktivitas karies akan meningkat
secara signifikan (Ariyani, 2012)
c. Bakteri/ Mikroorganisme
Faktor bakteri atau agen yaitu adanya bakteri plak gigi. Plak gigi
memegang peranan peranan penting dalam menyebabkan terjadinya
karies. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan
mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang
terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang kotor dan
tidak dibersihkan (Siregar, 2019).
Hasil penelitian menunjukkan komposisi mikroorganisme dalam
plak berbeda-beda. Pada awal pembentukan plak, coccus gram
positif merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti
Streptococcus mutans, Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis
dan Streptococcus salivarius serta Lactobaccilus pada plak gigi
(Moore et al., 2014). Dengan banyaknya bakteri terutama yang
menyebakan karies yaitu streptococous untuk bermetabolisme,
dimana dari hasil metabolismenya salah satunya menghasilkan
asam. Adanya suasana asam di rongga mulut akan menjadikan email
gigi mengalami demineralisasi, akibat dari proses demineralisasi ini
maka email akan mengalami proses karies gigi.
d. Substrat
Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak
karena membantu perkembangbiakan dan kolonisasi
mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel. Selain itu, dapat
mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak dengan
menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi
asam serta bahan lain yang aktif yang menyebabkan timbulnya
karies (Moore et al., 2014).
Bakteri memerlukan substrat sebagai sumber energi dan akhir
dari produk metabolisme bakteri yaitu asam (Widayanti, 2014).
Komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri
14

menjadi asam adalah asam laktat dan asetat. Makanan dan minuman
yang mengandung karbohidrat (sukrosa) akan dimetabolisme oleh
bakteri di dalam plak, yang menyebabkan pH plak asam sehingga
terjadi demineralisasi email. Proses pH kembali menjadi normal
memerlukan waktu sekitar 30-60 menit, jika konsumsi karbohidrat
secara berulang akan mempertahankan pH tetap dalam keadaan
asam (Kidd dan Bechal, 2013).
e. Waktu
Proses demineralisasi dan remineralisasi pada rongga mulut
terjadi secara terus menerus, oleh sebab itu maka dapat dikatakan
bahwa seseorang tidak pernah terbebas dari karies. Karies akan
terjadi jika terdapat gangguan keseimbangan antara proses
demineralisasi dan remineralisasi. Proses ini ditentukan oleh
komposisi dan jumlah plak yang terdapat pada rongga mulut,
konsumsi gula (frekuensi dan waktu), paparan fluoride, kualitas
enamel dan respon imun. Asam dapat menyebabkan hancurnya
kristal enamel sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada
permukaan enamel. Hal ini dapat terjadi dalam kurun waktu bulan
hingga tahun tergantung pada intensitas dan frekuensi suasana asam
terjadi, keadaan asam yang terjadi berulang akan menyebabkan
hilangnya kristal enamel dan dilanjutkan rusaknya permukaan
enamel dengan memerlukan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-
tahun (Indrayadi & Wimardhani, 2009).
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASINAL, HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep
Variabel Independent Variabel Dependent

Kebiasaan menyikat gigi


Karies Gigi
setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur malam
malam
B. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelotian ini dapat dilihat pada table
3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Definisi Operasional


Tabel 1
Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil Skala
operasional ukur ukur

Kebiasaan Kebiasaan Kuesioner Mengisi Baik :9- Ordinal


menyikat responden kuesioner 12
gigi menyikat gigi Terdapat 12 Sedang :
setelah setelah sarapan pertanyaan 5-8
sarapan pagi dapat dengan Buruk :
pagi dan membersihkan pilihan “ya” 0-4
sebelum sisa makanan atau “tidak”
tidur yang menempel
malam di gigi dan
kebiasaan
menyikat gigi
sebelum tidur
malam dapat
menghambat
pembentukan
plak pada saat
tidur.

15
16

Karies gigi Pemeriksan Pemeriksaan Terdapat Ordinal


Karies merupakan karies gigi langsung karies:
gigi penyakit dan lembar 
jaringan gigi pemeriksa Tidak
yang di mulai n terdapat
dari karies: -
permukaaan
gigi (pit dan
fissure) dan
dapat meluas ke
bagian dalam
gigi yaitu email
(KME), dentin
(KMD), dan
pulpa (KMP).
Penilaian karies
gigi pada
responden anak
kelas III
menggunakan
sonde dan kaca
mulut.

C. Hipotesis
Ada pengaruh kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur malam terhadap kejadian karies pada siswa/siswi kelas III
di SDN 09 Pontianak Utara.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif jenis
deskriptif dengan metode survei, dimana penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur malam terhadap terjadinya karies pada siswa/I kelas III di
SDN 09 Pontianak Utara. Penelitian ini diarahkan untuk menguraikan suatu
keadaan dalam lingkungan tertentu (Zellatifanny & Mudjiyanto, 2018).

B. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2023.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 09 Pontianak Utara, Jl. 28 Oktober,
Siantan Hulu, Kec. Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan
Barat.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Polpulasi adalah keseluruhan elemen atau subjek, dalam arti lain
populasi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang memiliki nilai yang
semua ingin diteliti. Menurut Notoatmodjo (2010), populasi adalah
keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa-siswi kelas III SDN 09 Pontianak Utara yang berjumlah 97
orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti,
yang sudah tentu mampu secara representatif dapat mewakili
populasinya (Prabandari, 2017). Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode total sampling atau biasa
dikenal dengan teknik sampling jenuh yaitu teknik prngambilan sampel
dengan menjadikan semua populasi menjadi sampel penelitian. Dan

17
18

sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III
SDN 09 Pontianak Utara yang berjumlah berjumlah 97 orang.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Awal
a. Menetapkan lokasi penelitian, yaitu di SDN 09 Pontianak Utara, Jl. 28
Oktober, Siantan Hulu, Kec. Pontianak Utara, Kota Pontianak,
Kalimantan Barat.
b. Meminta izin dari pihak sekolah.
c. Meminta izin dari Poltekkes Jurusan Keperawatan Gigi.
2. Tahap Pelaksaan
a. Pemeriksaan dilakukan di kelas III SDN 09 Pontianak Utara.
b. Sebelum dilakukan pemeriksaan, peneliti bekerjasama dengan wali
kelas untuk menentukan waktu pemeriksaan.
c. Peneliti melakukan perkenalan diri kepada responden dan
menyampaikan sedikit materi tentang karies atau lubang gigi serta
sebab dan akibatnya.
d. Peneliti memberikan lembar kuesioner kepada responden untuk
mengetahui kebiasan responden dalam menjaga kesehatan giginya.
e. Peneliti memberikan arahan kepada responden untuk mengisi kuisioner
yang telah diberikan.
f. Peneliti mengambil kembali lembar kuesioner yang telah di isi oleh
responden.
g. Peneliti memberilan lembar informed consent dan memberikan arahan
kepada responden tentang cara pengisiannya.
h. Selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan karies pada responden
dengan cara memanggil nama responden menurut absensi yang telah di
berikan oleh wali kelas.
i. Selanjutnya peneliti langsung memeriksa karies pada responden dengan
bantuan 3 orang teman peneliti.
j. Pemeriksaan dilakukan dengan mendudukkan responden di kursi
menghadap pemeriksa.
19

k. Pemeriksaan dilakukan di tempat yang terang dan menggunakan alat-


alat diagnostik yaitu sonde dan kaca mulut. dengan melihat gigi yang
mengalami karies serta mengisi data karies tersebut pada lembar
pemeriksaan yang telah dibuat peneliti.
E. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer diperoleh peneliti dari kuesioner untuk mengetahui
apakah responden melakukan kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan
mulut yaitu dengan rutin menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum
tidur malam, dan pemeriksaan karies gigi pada siswa-siswi kelas III di
SDN 09 Pontianak Utara.

2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh peneliti dari lembar kuisioner yang berisikan
tentang kebiasaan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas III dalam
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, saat kegiataan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) pada mata kuliah Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi
dan Mulut Masyarakat di SDN 09 Pontianak Utara untuk mendapatkan
data awal.

F. Teknik dan Instrumen Penelitian


Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
teknik survei dengan memeriksa langsung status karies gigi pada
siswa/siswi kelas III di SDN 09 Pontianak Utara. Adapun instrument yang
digunakan pada penelitian ini adalah lembar kuesioner dan lembar
pemeriksaan, pada lembar kuisioner terdapat 12 pertanyaan dengan pilihan
jawaban “ya” dan “tidak”, setiap responden yang menjawab soal “ya” maka
akan mendapat skor 1 dan jika menjawab “tidak” maka akan memperoleh
skor 0. Untuk mempermudah peneliti dalam proses pengolahan data, maka
dipaparkan kriteria penilaian kuesioner dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2 Kriteria Kuesioner


Baik 9 -12
Sedang 5-8
Buruk 0-4
20

Selanjutnya peneliti juga akan memeriksa gigi pasien untuk mengetahui


ada atau tidaknya karies pada responden, menggunakan alat diagnostik
yaitu sonde dan kaca mulut, kemudian peniliti akan mengisi lembar
pemeriksaan sesuai dengan hasil pemeriksaan karies pada responden, jika
terdapat karies pada gigi responden maka diberikan simbol () dan jika
tidak terdapat karies pada responden maka diberikan simbol (-) pada
lembar pemeriksaan, dalam melakukan pemeriksaan, peneliti
menggunakan alat dan bahan sebagai berikut :

1. Alat :
a. Kaca mulut
b. Sonde
c. Hand scoon / Sarung tangan
d. Masker
e. Handuk
f. Lembar pemeriksaan
2. Bahan
a. Kapas
b. Air
c. Gelas kumur
d. Tissue
e. Alkohol / Sabun desinfektan
G. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Setelah pengumpulan data, peneliti melakuakan pengolahan data dengan
teknik analisis data. Secara garis besar pengolahan data melalui empat tahap
yaitu:
a. Editing
Proses editing dilakukan dengan memeriksa kuesioner yang telah diisi
oleh pasien untuk dilakukan pengolahan selanjutnya.
21

b. Codding
Proses codding dilakukan dengan cara merubah jawaban-jawaban
responden dalam bentuk angka-angka sehingga memudahkan dalam
pengolahan data.
c. Tabulating
Memasukkan data penelitian kedalam tabel untuk mempermudah
analisis data dari pengolahan data serta pengambilan kesimpulan.
d. Cleaning
Membersihkan atau mengoreksi data-data yang telah diklasifikasikan
untuk memastikan bahwa data tersebut baik dan benar serta siap untuk
dianalisis.
2. Analis Data
Pada tahap ini, data yang diperoleh dari kuisioner dan lembar
pemeriksan diolah dan dianalisis menggunakan teknik tertentu. Adapun data
kuantitatif dapat dilakukan secara manual atau dengan komputerisasi.
Pengolahan data ini meliputi tabulasi data, perhitungan statistik, dan uji
statistik. Adapun analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Analisis Univariat
Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.
Umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase
masing-masing variabel. Adapun analisis univariat pada penelitian ini
meliputi distribusi jenis kelamin, umur, distribusi waktu menyikat gigi,
distribusi karies gigi pada siswa-siswi kelas III SDN 09 Pontianak Utara.
b. Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan jika variabel yang dianalisis terdiri dari dua
macam variabel yang berhubungan atau berkorelasi yaitu variabel
dependent dan variabel independent dalam bentuk tabulasi silang (cross
tabulation). Analisis bivariat dalam penelitian ini meliputi pengaruh
kebiasaan meyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam
terhadap kejadian karies pada siswa/i kelas III di SDN 09 Pontianak
Utara.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 09 Pontianak Utara yang berlokasi
di Jl. 28 Oktober, Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, Kota
Pontianak, Kalimantan Barat.

2. Karakteristik Penelitian
Berdasarkan hasil peneltian diperoleh data karakteristik responden
sebagai sampel seperti ditunjukkan pada tabel 5.1 dibawah ini :

Tabel 5. 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Siswa/i kelas III SDN 09 Pontianak Utara

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


Laki-laki 46 47,40%
Perempuan 51 52,60%
Total 97 100%
Sumber : Olahan Data Primer
Berdasarkan tabel 5.1 diatas menunjukkan bahwa jenis kelamin
responden yang paling banyak yaitu perempuan sebanyak 51 responden
(52,60%).

Tabel 5. 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Siswa/i


kelas III SDN 09 Pontianak Utara

Umur Frekuensi Persentase


8 26 26,8
9 62 63,9
10 7 7,2
11 2 2,1
Total 97 100%
Sumber : Olahan data primer
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa umur responden yang
paling banyak yaitu umur 9 tahun sebannyak 62 responden (63,9%).

26
27

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan memberikan


kuesioner pada siswa/siswi kelas III maka data yang diperoleh dapat
ditunjukkan pada tabel 5.3 dibawah ini :
Tabel 5. 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kuesioner
Tentang Kebiasaan Menyikat Gigi Setelah Sarapan Pagi dan Sebelum
Tidur Malam

Kriteria Frekuensi Persentasi


Baik 22 22,70%
Sedang 70 72,10%
Buruk 5 5,15%
Total 97 100%
Sumber : Olahan data primer
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa siswa/siswi yang
memiliki kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur
malam dengan frekueunsi terbanyak adalah kategori sedang yaitu
sebanyak 70 responden (72,10%).

Tabel 5. 4 Distribusi Frekuensi Angka Karies Pada Siswa/i kelas III


SDN 09 Pontianak Utara

Kriteria Frekuensi Persentasi


Ada Karies 86 88,7%
Tidak Ada Karies 11 11,3%
Total 97 100%
Sumber : Olahan data primer

Berdasarkan tabel 5.4 maka di peroleh hasil kebersihan gigi dan


mulut pada siswa/siswi kelas III di SDN 09 Pontianak Utara
menunjukkan bahwa terdapat 86 responden dengan presentase 88,7%
yang mengalami karies dan 11 responden dengan presentase 11,3% yang
tidak mengalami karies.
28

Tabel 5. 5 Tabulasi Silang Pengaruh Kebiasaan Menyikat Gigi Setelah


Sarapan Pagi dan Sebelum Tidur Malam Dengan Kejadian Karies pada
Siswa/i kelas III SDN 09 Pontianak Utara

Kebiasaan Status Karies


Menyikat Ada Karies Tidak Ada Total
Gigi Karies
N % N % N %
Baik 20 20,61 3 3,00 23 23,71
Sedang 61 63,00 8 8,24 69 71,13
Buruk 5 5,15 0 0 5 5,15
Total 86 88,76 11 11,33 97 100%
Sumber : Olahan data primer
Berdasarkan tabel 5.5 diatas menunjukkan bahwa pengaruh
kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam
dengan angka karies yang paling dominan adalah kategori sedang dengan
status ada karies yaitu sebanyak 61 responden dengan persentase
63,00%.
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2023 di SDN 09 Pontianak
Utara yaitu dikelas III. Julmah sampel yang digunkan dalam penelitian ini
adalah 97 orang menggunakan teknik total sampling.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahawa responden berdasarkan jenis
kelamin terbanyak pada siswa/i kelas 3 SDN 09 Pontianak Utara yaitu
perempuan sebanayak 51 orang dengan persentase yaitu 52,60 % dan laki-
laki sebanyak 46 orang dengan persentase yaitu 47,40%.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa respenden dengan umur
terbanyak pada siswa/I kelas III SDN 09 Pontianak Utara yaitu berumur 9
tahun yaitu sebanyak 62 responden dengan persentase 63,9%.
Gangguan kesehatan yang sangat khas dan sering terjadi pada anak-anak
adalah penyakit gigi berlubang atau yang sering dikenal dengan karies gigi,
gigi berlubang atau karies adalah penyakit jaringan keras gigi akibat
aktivitas bakteri yang terdapat dalam mulut (Ramadhan, 2019).
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti untuk pemeriksaan karies
pada siswa/i kelas III SDN 09 Pontianak Utara menunjukkan bahwa angka
karies yang di alami oleh siswa/i tersebut terbilang tinggi yaitu sebanyak 86
29

orang dengan persentase 88,7% sedangkan yang tidak mengalami karies


sebanyak 11 orang dengan perssentase 11,3%.
Karies merupakan penyakit gigi dan mulut yang seringkali kita temukan
dikalangan anak anak sekolah dasar, ada banyak faktor yang dapat
menimbulkan masalah ini terjadi baik itu dari minimnya pengetahuan
mereka mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta
kebiasaan yang mereka lakukan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut,
menyikat gigi merupakan salah satu upaya yang dapat kita lakaukan dalam
mengatasi masalah ini.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan pengisian kuesioner
kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam
dengan frekuensi paling dominan yaitu kategori sedang sebanyak 70 orang
dengan persentase 72,10%.
Tujuan dari menyikat gigi adalah untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan mulut terutama gigi serta jaringan sekitarnya, menyikat gigi
dianjurkan pada waktu yang tepat yaitu dua kali sehari pagi setelah sarapan
dan malam hari sebelum tidur (Ramadhan, 2019).
Hasil penelitian menunjukan bahwa kebiasaan menyikat gigi setelah
sarapan pagi dan sebelum tidur malam dapat mempengaruhi terjadinya
karies pada setiap orang. Semakin baik perilaku seseorang dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut, dengan menyikat gigi dua kali sehari yaitu setelah
sarapan pagi dan malam sebelum tidur maka karies yang terjadi akan
semakin kecil.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanpada siswa-siswi kelas III di
SDN 09 Pontianak Utara dapat disimpulkan bahwa :
1. Kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam
pada siswa-siswi kelas III SDN 09 Pontianak Utara yang paling dominan
adalah kategori sedang sebanyak 70 orang dengan persentase 72,10%.
2. Status karies gigi pada siswa-siswi kelas III SDN 09 Pontianak Utara
menujukkan bahwa lebih banyak siswa yang memiliki karies yaitu
sebanyak 86 orang dengan persentase 88,7% dan yang tidak memiliki
karies sebanyak 11 orang dengan persentase 11,3%.
3. Pengaruh kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum
tidur malam dengan angka karies pada siswa-siswi kelas III 09
Pontianak Utara yang paling dominan adalah kategori sedang dengan
status ada karies.
B. Saran
1. Bagi peneliti hasil penelitian dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
menambah ilmu dan wawasan tentang kebiasaan menyikat gigi setelah
sarapan pagi dan sbelum tidur malam terhadap kejadian karies.
2. Bagi responden khususnya siswa/siswi kelas III SDN 09 Pontianak
Utara dapat lebih menerapkan kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan
pagi dan sebelum tidur malam untuk menghindari terjadinya karies.
3. Bagi institusi khususnya jurusan kesehatan gigi diharapkan dapat
menambah kepustakaan di perpustakaan dan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan serta menjadi sumber informasi bagi peneliti
selanjutnya.

30
DAFTAR PUSTAKA

Ariyani, N. . (2012). Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut


dengan Oral Hygiene Index Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Bulukantil
Kecamatan Jebres. Jurnal Fakultas Kedokteran UNS, 1–94.

Cruz, E. Da, Sulastri, S., & Purwati, D. E. (2014). Menyikat gigi teknik roll dan
scrub terhadap skor plak pasien pemakai alat ortodonti cekat di klinik gigi.
Gigi Dan Mulut, 1, 115–120.

Faihatul, M. (2018). Gambaran Kejadian Karies Gigi Pada Siswa Kelas 3 MI Al-
Mutmainnah (Vols. 155–156).

Fatimah. S &, & Putri. (2017). Hubungan Kebiasaan Menyikat Gigi Dengan
Kejadian Karies Gigi Pada Anak sd di SDN Jatiwara III Kota Bekasi.

Fatimah, S., & Putri, D. A. K. (2017). Hubungan Kebiasaan Menyikat Gigi Dengan
Kejadian Karies Gigi Pada Anak Sd Di Sdn Jatiwarna Iii Kota Bekasi. In
Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).

Femala, D. (2019). Dental Therapist Journal. 1(1), 44–51.

Indrayadi, G., & Wimardhani, Y. S. (2009). Oral Probiotik: Pendekatan Baru Terapi
Halitosis. Journal of Dentistry Indonesia, 16(1), 64–71.

Liasari, I. (2018). Hubungan Frekuensi Menyikat Gigi Dengan Tingkat Kebersihan


Gigi dan Mulut Pada Siswa SD Inpres BTN IKIP I Kota Makassar Vol. 7, No.
2, Tahun 2018. Jurnal Teknologi Pertanian, 7(2), 45–50.

Marthinu, L. T., & Bidjuni, M. (2019). Penyakit Karies Gigi Pada Personil
Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulaesi Utara Tahun 2019 JIGIM
(Jurnal Ilmiah Gigi dan Mulut ).

Moore, C. M., Swain, D. P., Ringleb, S. I., & Morrison, S. (2014). The effects of
acute hypoxia and exercise on marksmanship. In Medicine and Science in
Sports and Exercise (Vol. 46, Issue 4).

Nugraheni et al. (2019). Determinan Perilaku Pencegahan Karies Gigi Siswa

31
32

Sekolah Dasar di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Gigi, 6, 26–34.

Rahim, R. (2015). Hubungan Kebiasaan Menggosok Gigi Malam Hari Dan


Kejadian Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Negeri Karang Tengah 07
Tangerang. Kesehatan Gigi, 12, 69–76.

Ramadhan, E. S. (2019). Hubungan Kebiasaan Menyikat Gigi Sebelum Tidur


Dengan Terjadinya Karies Gigi Pada Siswa-Siswi Smp Swasta Darussalam
Medan Tahun 2014. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse,
Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 9(2), 107–110.

Ryan, Cooper, & Tauer. (2013). Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents, 12–26.

Siregar, S. M. H. (2019). Karya tulis ilmiah gambaran kebiasaan menyikat gigi


malam hari terhadap status karies gigi pada siswa/i. 114.

Sufiawati, I., Setiani Dewi, T., & Aripin Fakultas Kedokteran Gigi Unpad Sekeloa
Selatan, D. (2002). Prevalensi Karies dan Indeks def pada Murid-murid Kelas
I, II, dan III yang Berada di Sekitar KlinikKerja Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Gigi Unpad ( Irna Sufiawati dkk.) Prevalensi Karies Dan Indeks d
e f Pada Murid-murid Kelas I, II, DAN III Sekolah Dasa. Sosiohumaniora,
4(2).

Tambuwun, S., Harapan, I. K., & Amuntu, S. (2014). Hubungan Pengetahuan Cara
Memelihara Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Karies Gigi pada Siswa Kelas
I SMP Muhammadiyah Pone Kecamatan Limboto Barat Kabupaten
Gorontalo. JUIPERDO (Jurnal Ilmiah Perawat Manado), 3(September), 51–
58.

Tanu, N. P., Manu, A. A., & Ngadilah, C. (2019). Hubungan Frekuensi Menyikat
Gigi dengan Tingkat Kejadian Karies. Dental Therapist Journal, 1(1), 39–43.

Triswari, D., & Dian Pertiwi, A. (2017). Pengaruh Kebiasaan Menyikat Gigi
Sebelum Tidur Malam Terhadap Skor Indeks Plak dan pH Saliva. Insisiva
Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 6(2), 1–8.

Widayanti, N. (2014). Faktor yang berhubungan dengan karies gigi anak pada usia
33

4-6 tahun. Jurnal Berkala Epidemiologi, 2(2), 196–205.

Zellatifanny, C. M., & Mudjiyanto, B. (2018). Tipe Penelitian Deskripsi Dalam


Ilmu Komunikasi. Diakom : Jurnal Media Dan Komunikasi, 1(2), 83–90.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Kuisioner

LEMBAR KUESIONER
Nama Responden :

Jenis Kelamin :

Umur :

JAWABAN
NO PERTANYAAN YA TIDAK SKOR
1. Apakah responden meyikat gigi 2 kali sehari?
2. Apakah responden meyikat gigi setelah
sarapan pagi?
3. Apakah responden langsung menyikat gigi
pada saat bangun tidur?
4. Apakah responden selalu meggosok gigi pada
malam hari sebelum tidur?
5. Apakah responden sering menyikat gigi pada
saat mandi di sore hari?
6. Apakah responden sering makan atau ngemil
di malam hari?
7. Apakah responden sering mengkonsumsi
makanan dan minuman manis yang dapat
menyebabkan gigi berlubang?
8. Apakah responden sering mengkonsumsi
makanan yang berserat seperti buah dan sayur?
9. Apakah responden berkumur-kumur dengan
air setelah makan atau ngemil dimalam hari?
10. Apakah responden menyikat seluruh bagian
gigi pada saat menggosok gigi?
11. Apakah responden rutin mengganti sikat gigi
setiap 3 bulan sekali/jika bulu sikat sudah
mekar?
12. Apakah responden rutin memeriksakan gigi ke
klinik gigig setiap 6 bulan sekali ?
Lampiran 2 Lembar Pemeriksaan

LEMBAR PEMERIKSAAN
A. Identitas

No. Responden :

Nama :

Umur :

B. Status Keadaan Gigi

55 54 53 52 51 61 62 63 64 65

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

85 84 83 82 81 71 72 73 74 75

Hasil Pemeriksaan :

Terdapat karies = 

Tidak terdapat karies = -


Lampiran 3 Informed Consent
LEMBAR INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama :

Umur :

Alamat :

Jenis Kelamin :

Setelah mendapat penjelasan yang sejelas-jelasnya mengenai penelitian yang


berjudul “Pengaruh Kebiasaan Menyikat Gigi Sebelum Tidur Malam Terhadap
Kejadian Karies Pada Siswa/siswi Kelas III di SDN 09 Pontianak Utara”.
Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden penelitian tersebut.

Pontianak, 2023

Yang Menyatakan Peneliti

(………………………………….) ( Siti Aisyah )


Lampiran 4 Surat Izin Penelitian
Lampiran 5 Hasil data penelitian

Pertanyaan Jumlah Karies


Tidak
NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 TOTAL Ket Ada Ada
1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 8 sedang 1
2 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 9 baik 1
3 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 5 sedang 1
4 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 7 sedang 2
5 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7 sedang 4
6 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 8 sedang 3
7 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 5 sedang 3
8 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 8 sedang 4
9 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 sedang 2
10 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 7 sedang 1
11 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 7 sedang 3
12 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 7 sedang 3
13 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 8 sedang 4
14 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6 sedang 3
15 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 7 sedang 4
16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 7 sedang 3
17 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 7 sedang 2
18 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 7 sedang 3
19 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 9 baik 3
20 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 9 baik 4
21 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 6 sedang 3
22 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 baik 2
23 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10 baik 4
24 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 baik 4
25 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 8 sedang 3
26 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 7 sedang 2
27 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 sedang 4
28 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 9 baik 0
29 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 sedang 2
30 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 9 baik 2
31 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 7 sedang 0
32 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 8 sedang 1
33 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 6 sedang 0
34 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 8 sedang 3
35 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 6 sedang 4
36 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 baik 3
37 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 4 buruk 1
38 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9 baik 1
39 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 6 sedang 3
40 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 8 sedang 2
41 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 10 baik 1
42 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 5 sedang 3
43 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 baik 1
44 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 9 baik 4
45 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 10 baik 0
46 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 8 sedang 5
47 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 baik 1
48 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2 buruk 2
49 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 9 baik 2
50 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 4 buruk 1
51 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 8 sedang 1
52 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 6 sedang 2
53 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 3 buruk 5
54 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 9 baik 0
55 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 3 buruk 1
56 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 6 sedang 1
57 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 8 sedang 5
58 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 sedang 1
59 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 8 sedang 1
60 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 8 baik 2
61 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 baik 3
62 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5 seadng 4
63 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 5 sedang 1
64 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 5 sedang 2
65 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 5 sedang 4
66 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 7 sedang 0
67 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 5 sedang 1
68 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6 sedang 3
69 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 5 sedang 2
70 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 7 sedang 1
71 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 5 sedang 4
72 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 6 sedang 1
73 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 6 sedang 3
74 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 8 sedang 0
75 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 6 sedang 2
76 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 5 sedang 4
77 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5 sedang 3
78 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 6 sedang 0
79 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 5 sedang 1
80 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 5 sedang 3
81 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 7 sedang 2
82 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 9 baik 1
83 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 7 sedang 2
84 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 sedang 3
85 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 7 sedang 1
86 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 5 sedang 3
87 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 7 sedang 0
88 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 8 baik 1
89 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 8 sedang 2
90 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7 sedang 3
91 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 8 sedang 2
92 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 5 sedang 2
93 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 6 sedang 0
94 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 8 sedang 1
95 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 6 sedang 2
96 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 8 sedang 0
97 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 9 baik 3
Lampiran 6 Hasil Tabulasi Silang (Cross tabulation)

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
KRITERIA KEBIASAAN * 97 99.0% 1 1.0% 98 100.0%
JUMLAH KARIES

KRITERIAKARIES * JUMLAH KARIES Crosstabulation


Count
JUMLAH KARIES
0 1 2 3 4 5 Total
KRITERIA baik 2 4 3 4 5 1 19
KEBIASAAN sedang 8 18 17 19 9 2 73
buruk 1 3 1 0 0 0 5
Total 11 25 21 23 14 3 97
Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai