Anda di halaman 1dari 48

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN


GIGI DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI PADA ANAK
PRASEKOLAH

TITIS NUR SAFITRI


P07125118015

PRODI DIPLOMA TIGA KESEHATAN GIGI


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
TAHUN 2021
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN


GIGI DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI PADA ANAK
PRASEKOLAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh galar


Ahli Madya Keperawatan Gigi

TITIS NUR SAFITRI


P07125118015

PRODI DIPLOMA TIGA KESEHATAN GIGI


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
TAHUN 2021

I
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal Karya Tulis Ilmiah

“Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Gigi dan Kebiasaan Menyikat


Gigi Pada Anak Prasekolah Di Dusun Budirejo”

Disusun Oleh:
TITIS NUR SAFITRI
NIM. P07125118015

Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal:


………………………………….

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II,

DR. drg. Wiworo Haryani.M.Kes Eldarita, SSiT.,M.D,Sc


NIP.196707191993032002 NIP.197002101989032001

Yogyakarta, …………………….
Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Suharyono, S.Pd., S.SiT., M.Kes


NIP. 196012121981031006

II
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

“GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN GIGI


DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI PADA ANAK PRASEKOLAH DI
DUSUN BUDIREJO”

Disusun Oleh:
TITIS NUR SAFITRI
NIM P07125118015

Telah dipertahankan dalam seminar di depan Dewan penguji


Pada tanggal:……………………………….2021

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua,
Siti Hidayati, S.SiT., M.Kes (……………………………..)
NIP. 197101281990022001

Anggota,
DR. drg. Wiworo Haryani.M,Kes .. (……………………………)
NIP. 196707191993032002

Anggota,
Eldarita, SSiT.,M.D.Sc. (…………………………….)
NIP. 197002101989032001

Yogyakarta,
Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta

Suharjono, S.SiT.,S.Pd.,,M.Kes.
NIP : 196012121981031006

III
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Proposal Karya Tulis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber yang
dikutip maupun dirujuk telah penulis nyatakan dengan benar.

Nama : Titis Nur Safitri


NIM : P07125118015
Tanda Tangan :

Tanggal :

IV
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Kesehatan pada Program Studi
Diploma III Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Proposal
Karya Tulis Ilmiah ini terwujud atas bimbingan pengarahan dari Dr. drg. Wiworo
Haryani, M.Kes selaku pembimbing utama dan Eldarita, SSiT.,M.D.Sc selaku
pembimbing pendamping serta bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Joko Susilo, SKM., M.Kes. Selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
Menyusun Karya Ilmiah ini.
2. Suharyono, S.SiT., S.pd., M.Kes Selaku Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta yang telah
memberikan kesempatan bagi penulis untuk Menyusun Karya Ilmiah ini.
3. Dwi Suyatmi, S.Si.T., M.DSc selaku Ketua Prodi Diploma Tiga Jurusan
Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta
yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk Menyusun Karya Ilmiah
ini.
4. Siti Hidayati, S. SiT, M. Kes selaku dosen penguji pada proposal karya tulis
ilmiah ini yang telah memberikan banyak masukan agar proposal ini lebih baik.
5. Orang tua dan anak Dusun Budirejo, Pakisan yang telah bersedia menjadi
responden.
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberi semangat, dukungan material dan
moral.
7. Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam Menyelesaikan Tugas Akhir
ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas

V
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Yogyakarta, Januari 2021

Penulis

VI
DAFTAR ISI
Table of Contents
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................. iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4
D. Ruang Lingkup ........................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
F. Keaslian Penelitian ..................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7


A. Tinjauan Teori............................................................................................. 7
B. Landasan Teori ......................................................................................... 15
C. Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 16

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 17


A. Jenis dan Desain Penelitian ....................................................................... 17
B. Populasi dan Sampel ................................................................................. 18
C. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 19
D. Aspek-Aspek yang Diteliti ........................................................................ 19
E. Batasan Istilah ........................................................................................... 19
F. Instrumen dan Bahan Penelitian ................................................................ 21
G. Prosedur Penelitian ................................................................................... 21
H. Manajemen Data ....................................................................................... 22

VII
I. Analisis Data............................................................................................. 23
J. Etika Penelitian ......................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 24


LAMPIRAN ...................................................................................................... 26

VIII
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan Kesehatan gigi ................................... 20


Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Kebiasaan Menyikat Gigi ....................................... 20

IX
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Desain penelitian gambaran tingkat pengetahuan Ibu tentang Kesehatan


gigi dengan kebiasaan menyikat gigi pada anak pra sekolah.

X
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Anggaran Penelitian


Lampiran 2. Jadwal Penelitian
Lampiran 3. PSP
Lampiran 4. Informed Consent
Lampiran 5. Identitas dan Kuesioner

XI
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian internal dari Kesehatan

tubuh. Artinya tubuh yang tidak lepas dari keadaan gigi dan mulutnya. Kita

seharusnya sadar akan hal itu, namun saat ini kesadaran masyarakat Indonesia

akan pentingnya menjaga Kesehatan gigi dan mulut masih kurang (Fani,

2012).

Proporsi menyikat gigi setiap hari sebesar 94,7% dan menyikat gigi

dengan benar 2,8% data diatas adalah indikator yang dilakukan Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan secara khusus Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 dan untuk Provinsi Jawa Tengah

masalah gigi dan mulut sebesar 56,6% proporsi menyikat gigi setiap hari

sebesar 95,7% dan menggosok gigi dengan benar2%. Gambaran rendahnya

persentase kebiasaan menggosok gigi di Indonesia juga Provinsi Jawa Tengah

digambarkan dengan kebiasaan menggosok gigi masih kurang baik.

(Riskesdas 2018).

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh

secara keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut dapat mereeksikan kesehatan

tubuh secara keseluruhan termasuk jika terjadi kekurangan nutrisi dan gejala

penyakit lain di tubuh. Gangguan pada kesehatan gigi dan mulut dapat

berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari diantaranya menurunnya


kesehatan secara umum, menurunkan tingkat kepercayaan diri, dan

mengganggu performa dan kehadiran di sekolah atau tempat kerja. Buruknya

perilaku dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat menyebabkan

terbentuknya plak dan meningkatkan perkembangan bakteri dalam mulut.

Sikat gigi rutin dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride dapat mengurangi

pertumbuhan bakteri dan mencegah timbulnya plak (Kemenkes RI,2019)

Pendidikan kesehatan gigi harus diperkenalkan sedini mungkin kepada

anak agar mereka dapat mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan

gigi secara baik dan benar. Peran orang tua terutama ibu, sangat berpengaruh

dalam pemeliharaan kesehatan dan kebersihan gigi anak. Pengetahuan, sikap

dan perilaku ibu yang merupakan orang terdekat dengan anak dalam

pemeliharaan kesehatan memberikan pengaruh yang sangat signifikan

terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku anak.Pengetahuan orang tua dapat

diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui proses

pendidikan. (Zia,dkk, 2014).

Budiharto(2010) menyatakan perilaku kesehatan adalah sikap

seseorang terhadap lingkungannya yang ada hubungannya dengan konsep

sehat, sakit dan penyakit. Bentuk fungsional perilaku kesehatan digolongkan

menjadi 3 wujud yaitu pertama perilaku wujud pengetahuan yaitu dengan

mengetahui kondisi atau rangsangan dari luar yang berupa konsep sehat, sakit

dan penyakit. Bentuk fungsional ke dua yaitu, perilaku dalam bentuk sikap

yaitu respon batin terhadap rangsang dari luar yang disebabkan oleh faktor

lingkungan: fisik (kondisi alam) , biologis lingkungan sosial (masyarakat


3

sekitarnya), dan yang ketiga perilaku dalam bentuk tindakan yaitu berupa

perbuatan melakukan sesuatu terhadap situasi atau rangsangan dari luar .

Pertumbuhan dan perkembangan gigi sulung terjadi sejak awal usia

janin,dilanjutkan setelah bayi lahir, anak bertambah besar, dan memasuki

periode remaja dan dewasa. Seiring dengan pertumbuhan tubuh secara umum,

terjadi pergantian periode gigi sulung menjadi gigi permanen. Proses tumbuh

kembang dipengaruhi oleh berbagai eksternal dan internal. Secara

biologis,aspek internal mencakup faktor genetik, penyakit infeksi dan

hormonal, aspek eksternal berupa gizi, dan sosiodemografi. Penyimpangan

dan gangguan pada berbagai aspek tersebut akan mengakibatkan

kelainan/anomali tumbuh kembang tubuh baik secara umum dan gigi secara

khusus (Delima dkk,2018).

Hubungan pola makan dan kebiasaan menyikat gigi dengan kesehatan

gigi dan mulut (karies) di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan, 13(1), 21306. Penyakit gigi dan mulut yang banyak ditemukan

pada masyarakat adalah karies gigi dan penyakit periodontal.(Budisuari

dkk,2010).

Dusun Budirejo, terletak di Desa Pakisan Kecamatan Cawas Kabupaten

Klaten. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti pada

10 Ibu di Dusun Budirejo melalui kuesioner didapatkan 70% responden belum

pernah mendapatkan penyuluhan tentang Kesehatan gigi, 50% responden

menyikat gigi dengan frekuensi menyikat gigi 2x sehari, 60% responden

menyikat gigi saat mandi pagi dan sore, 80% responden suka makan makanan
yang manis, 90% responden mengonsumsi makanan berserat. Dari data

tersebut menunjukan bahwa Ibu di Dusun Budirejo, Pakisan, Cawas, Klaten

belum menunjukan perilaku menjaga Kesehatan gigi dan kebiasaan menyikat

gigi yang belum tepat. Hal tersebut karena kurangnya pelayanan Kesehatan

gigi dan mulut dalam bentuk promotif pada Kesehatan gigi dan mulut.

Berdasarkan pada studi pendahuluan tersebut peneliti ingin melakukan

penelitian tentang Gambaran pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan

kebiasaan menyikat gigi pada anak pra sekolah di dusun Budirejo.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut "Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan

kebiasaan menyikat gigi pada anak pra sekolah di dusun Budirejo?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui gambaran pengetahuan Ibu tentang kesehatan gigi dan

kebiasaan menyikat gigi pada anak pra sekolah di Dusun Budirejo.

2. Tujuan khusus

a) Mengetahui pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi di Dusun

Budirejo.

b) Mengetahui kebiasaan menyikat gigi pada anak pra sekolah di Dusun

Budirejo.
5

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah upaya promotive yaitu upaya

untuk meningkatkan status Kesehatan gigi dan mulut terkait pengetahuan

kesehatan gigi dan kebiasaan menyikat gigi pada anak pra sekolah di Dusun

Budirejo.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dini pada

anak serta orang tua tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi pada anak

pra sekolah dengan mulai mengajarkan kebiasaan menyikat gigi.

2. Manfaat praktis

Penelitian yang baik tentunya memiliki manfaat bagi peneliti sendiri

maupun bagi masyarakat. Penelitian ini memiliki manfaat bagi:

a. Bagi peneliti

Dengan penelitian ini nantinya dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman penelitian. Khususnya dalam penelitian ini.

b. Bagi responden

1) Sebagai informasi dan menambah pengetahuan bagi responden

tentang pengetahuan kesehatan gigi.

2) Sebagai informasi dan menambah pengetahuan bagi responden

tentang pengetahuan kebiasaan menyikat gigi.

3) Dapat meningkatkan motivasi ibu agar dapat membiasakan


menyikat gigi pada anak mereka. Serta anak dapat mempraktikan

cara menggosok gigi dengan baik dan benar.

F. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang gambaran pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi

dengan kebiasaan menyikat gigi belum pernah dilakukan sebelumnya, tetapi

penelitian yang sejenis perna dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu:

1. Lubis (2020). “Gambaran Pengetahuan Kesehatan Gigi Terhadap Karies

Botol pada Anak Usia 2 – 5 Tahun di Paud Indra Kasih Medan”. Persamaan

dengan penelitian ini yaitu pada variabel pengetahuan Kesehatan gigi,

sedangkan perbedaan dari peneliti yaitu variabel karies botol, lokasi,

sasaran, responden, dan waktu penelitian.

2. Amani (2019). “Pengaruh Kebiasaan Menyikat Gigi Sebelum Tidur Malam

Hari Terhadap Status Gingiva pada Siswa SDN 08 Parak Gadang Barat

Kelas IV dan V Persamaan dengan penelitian ini yaitu pada variabel

kebiasaan menyikat gigi sedangkan perbedaan dari peneliti yaitu variabel

status gingiva, lokasi, sasaran, responden, dan waktu penelitian.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari pengindraan terhadap suatu objek

tertentu. Terstimulasi oleh keingintahuan terhadap objek melalui indra

yang dimilikinya. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni

indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Manusia paling

sering menggunakan indra mata dan telinga. Tindakan seseorang terbentuk

karena pengaruh dari pengetahuan atau kognitif. Tindakan atau perilaku

yang berdasarkan oleh pengetahuan akan bertahan lebih lama jika

dibandingkan dengan perilaku yang tidak berlandaskan pengetahuan

(Notoatmodjo, 2010)

Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan yang dicakup dalam

ranah kognitif mempunyai enam tingkatan:

a. Tahu (know)

Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk mengingat kembali satu yang spesifik

dari seluruh bahan yang dapat dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima dengan cara menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan

sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memaham diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

7
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham

terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan

contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek

yang dipelajari.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi seharusnya. Aplikasi dapat

diartikan sebagai penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjawab suatu

materi ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur

organisasi tersebut yang masih ada kaitan antara satu dengan yang lain

dapat ditunjukan dengan menggambarkan, membedakan,

mengelompokan, dan sebagainya.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk melakukan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru dengan dapat menyusun formulasi baru dan dari formulasi yang

ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan


9

penilaian terhadap suatu materi atau ojek. Penelitian ini didasarkan pada

suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau kriteria yang sudah ada.

2. Kesehatan gigi

a. Pengertian kesehatan gigi dan mulut

Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu

upaya meningkatkan kesehatan. Salah satu penyebab seseorang

mengabaikan masalah kesehatan gigi dan mulutnya adalah faktor

pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut yang kurang. Masalah

kesehatan gigi dan mulut seperti karies, gingivitis, radang dan stomatitis

pada kelompok usia sekolah menjadi perhatian yang penting dalam

pembangunan kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh rentannya

kelompok usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi dan mulut. Hal itu

dilandasi oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya

pemeliharaan gigi dan mulut ( K.K Yohanes I Gede dkk,2013).

Mencapai keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

salah satunya melalui menggosok gigi secara baik dan benar disertai

perilaku yang meliputi pengetahuan, sikap dan praktek penggunaan alat,

metode penyikatan gigi serta frekuensi dan waktu menyikat gigi yang

tepat. Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sejak dini,

dimana masa yang paling tepat untuk menanamkan nilai-nilai guna

membentuk perilaku positif adalah masa usia sekolah. Usia sekolah

dasar merupakan saat yang ideal untuk melatih kemampuan motorik

seorang anak termasuk diantaranya menggosok gigi (Pratiwi, 2009).


ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan gigi

dan mulut yang sehat, diantaranya:

1) Menyikat gigi

Menyikat gigi adalah menghilangkan plak dari permukaan

gigi yang tujuannya untuk mencegah penumpukan plak. Menyikat

gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan deposit

lunak pada permukaan gigi dan gusi sehingga penumpukan plak

dapat dihindari Menyikat gigi minimal sehari cukup dua kali sehari,

yaitu 30 menit setelah makan pagi dan malam hari sebelum tidur.

Makan makanan yang baik untuk gigi

Sayur- sayuran dan buah-buahan merupakan sumber

vitamin dan mineral serta serat yang harus ada pada menu makanan

sehari-hari, selain tentunya asupan karbohidrat dari makanan pokok

dan protein dari lauk-pauk. Dalam jangka panjang, kekurangan

nutrisi bisa menyebaabkan gigi terlepass karena kehilangan

dukungan dari jaringan bawahnya.

2) Mengurangi makanan manis dan lengket

Makan makanan manis dan lengket akan menempel lebih

lama di permukaan gigi tentunya lebih lama juga gigi terpapar oleh

asam yang merusak.

3) Kontrol ke dokter minimal 6 bulan sekali

Pemeriksaan kesehatan gigi yang dilakukan secara dini

membantu kamu terhindar dari berbagai gangguan kesehatan dan


11

penyakit yang menyerang gigi dan mulut. Gangguan kesehatan pada

gigi yang sering terjadi dan terlambat terdeteksi adalah masalah gigi

berlubang.

3. Menyikat gigi

Menyikat gigi adalah cara mekanis utama untuk menghilangkan plak

gigi. Kebiasaan merupakan tindakan yang dilakukan secara konsisten dan

secara terus menerus hingga terbentuk suatu pola di level pikiran bawah

sadar. Kebiasaan menyikat gigi yang dianjurkan adalah minimal dua kali

sehari, pagi hari setelah makan dan malam hari sebelum tidur. Kebiasaan

menyikat gigi sebelum tidur malam dapat membersihkan sisa makanan

yang menempel di gigi sehingga pembentukan plak selama tidur dapat

dihambat dan akumulasi plak menjadi berkurang (Triswari, D., & Pertiwi,

A. D. 2017).

Menurut Pratiwi (2009) ada beberapa metode menyikat gigi yang

disarankan, metode tersebut adalah:

a. Scrub

Metode ini memperkenalkan cara sikat gigi dengan menggerakkan sikat

secara horizontal. Ujung bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan

gigi, kemudian digerakkan maju dan mundur berulang-ulang.

b. Roll

Metode ini memperkenalkan cara menyikat gigi dengan gerakan

memutar mulai dari permukaan kunyah gigi belakang, gusi dan seluruh
permukaan gigi sisanya. Bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan

gigi dengan posisi paralel dengan sumbu tegaknya gigi.

c. Bass

Meletakkan bulu sikatnya pada area batas gusi dan gigi sambil

membentuk sudut 450 dengan sumbu tegak gigi. Sikat gigi digetarkan

di tempat tanpa mengubah-ubah posisi bulu sikat.

d. Stillman

Mengaplikasikan metode dengan menekan bulu sikat dari arah gusi ke

gigi secara berulang. Setelah sampai di permukaan kunyah, bulu sikat

digerakkan memutar. Bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi

sambil membentuk sudut 450 dengan sumbu tegak gigi.

e. Fones

Mengutarakan metode gerakkan sikat secara horizontal sementara gigi

pada posisi menggigit. Gerakan dilakukan memutar dan mengenai

seluruh permukaan gigi atas dan bawah.

f. Charters

Meletakkan bulu sikat menekan gigi dengan arah bulu sikat menghadap

permukaan kunyah / oklusal gigi. Arahkan 450 pada daerah leher gigi.

Tekan pada daerah leher gigi dan sela sela gigi kemudian getarkan

minimal 10 kali pada tiap-tiap area dalam mulut. Gerak berputar

dilakukan terlebih dulu untuk membersihkan daerah mahkota gigi.

Metode ini baik untuk membersihkan plak di daerah sela - sela gigi,
13

pada pasien yang memakai alat ortodontik cekat / kawat gigi dan pada

pasien dengan gigi tiruan yang permanen.

1) Cara Menyikat Gigi

a) Cara menyikat gigi (Ramadhan, 2010) yaitu :

Bersihkan gigi bagian luar yang menghadap ke bibir dan

pipi. Mulai pada rahang atas terlebih dahulu lalu dilanjutkan

dengan rahang bawah, dengan gerakan kecil melingkar

sepanjang tepi gusi. Bersihkan seluruh permukaan kunyah gigi

pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri dengan gerakan maju

mundur. Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap

lidah dan langit - langit dengan modifikasi Bass untuk lengkung

gigi sebelah kanan dan kiri. Untuk lengkung gigi bagian depan

bersihkan dengan cara memegang sikat gigi secara vertikal

menghadap ke depan.

b) Sikat gigi

Menurut Ramadhan (2010) memilih bulu sikat gigi yang

soft atau lembut. Bulu sikat kasar bisa merusak lapisan gusi,

sehingga membuat gigi lebih sensitif terhadap makanan atau

minuman yang dingin atau panas (Hermawan, 2010). Ukuran

kepala sikat gigi kecil sehingga menjangkau seluruh bagian gigi

dengan baik termasuk gigi yang paling belakang. Untuk gagang

sikat gigi dipilih yang tidak licin agar sikat gigi tetap bisa

digunakan dengan baik walaupun dalam keadaan basah.


c) Pasta gigi

Menurut Pratiwi (2009) pasta gigi adalah pasta atau gel

yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut

dengan cara mengangkat plak dan sisa makanan, termasuk

mengurangi dan menghilangkan bau mulut. Pilih pasta gigi yang

mengandung cukup fluoride, karena fluoride berfungsi untuk

menjaga agar gigi tidak berlubang (Hermawan, 2010).

2) Hal penting dalam menyikat gigi

Menurut Ramadhan (2010) terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam dalam menyikat gigi, diantaranya:

a) Waktu menyikat gigi

Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyatakan

bahwa waktu menyikat dan membersihkan gigi dalam sehari

yaitu minimal 2 kali. Banyak dokter gigi menyarankan untuk

selalu menyikat gigi sebelum tidur malam dan gigi juga harus

dibersihkan pada waktu pagi hari sebelum atau sesudah sarapan

idealnya sarapan pagi dilakukan sebelum beraktivitas dan

dilanjutkan dengan menggosok gigi sehingga kondisi mulut

tetap bersih sampai makan siang (Kusumawardani, 2011).

b) Menyikat gigi dengan kelembutan

Menyikat gigi dengan gerakan yang lembut dan tekanan

yang ringan, karena plak memiliki konsistensi yang lunak.


15

Memegang sikat gigi seperti memegang pensil, sehingga

menghasilkan suatu tekanan yang ringan dan lembut.

c) Menyikat gigi minimal 2 menit

Menyikat gigi yang tepat membutuhkan waktu minimal

2 menit.

d) Rutin mengganti sikat gigi

Apabila bulu sikat gigi mekar atau rusak atau sudah

berusia 3 bulan, maka sikat gigi akan kehilangan

kemampuannya untuk membersihkan gigi dengan baik.

Mengganti sikat gigi yang baru apabila salah satu di antara dua

hal terjadi.

B. Landasan Teori

Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang penting dalam

kehidupan setiap individu termasuk pada anak, karena gigi dan gusi yang rusak

dan tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan, dan

dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya. Masalah gigi dan mulut pada anak

dapat juga berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Kondisi

kesehatan gigi susu akan turut menentukan pertumbuhan gigi tetap anak. Di

samping itu anak-anak merupakan kelompok umur yang rentan terhadap

penyakit. Anak yang memiliki masalah pada kesehatan gigi dan mulutnya

dapat terganggu kualitas hidupnya, padahal anak merupakan aset bangsa untuk

pembangunan di masa yang akan datang.


Secara umum perilaku kesehatan adalah semua aktivitas seseorang baik

yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati yang berkaitan dengan

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.4 Salah satu perilaku hidup sehat

yaitu menyikat gigi. kebiasaan menyikat gigi setiap hari, minimal dua kali

sehari, sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Adapun perilaku

menyikat gigi yang benar pada masyarakat Indonesia masih sangat rendah

2,8%.2 Gigi yang tidak dibersihkan dapat menyebabkan penimbunan sisa

makanan yang dapat berdampak pada menurunnya status kesehatan gingiva.

Menyikat gigi sebagai salah satu kebiasaan yang perlu disosialisasikan

dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut anak dan dilakukan sejak usia

dini. Peran serta orang tua diperlukan dalam membimbing, memberikan

pengertian, mengingat-kan, dan menyediakan fasilitas agar anak dapat

memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Keberhasilan pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut juga dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat,

metode penyikatan gigi, lamanya menyikat gigi serta frekuensi dan waktu

penyikatan yang tepat.

C. Pertanyaan Penelitian

Dari landasan teori dapat diambil pertanyaan penelitian sebagai berikut:

“Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan kebiasaan

menyikat gigi pada anak pra sekolah di Dusun Budirejo?”.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif merupakan suatu metode

penelitian yang dilakukan dengan tuhuan utama untuk memberikan

gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara obyektif didalam masyarakat

(Notoatmodjo S,2012).

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini dapat digambarkan dengan skema sebagai

berikut:

Sampel

Pengetahuan Kesehatan Gigi Kebiasaan Menyikat Gigi

Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang

Gambar 1. Desain Penelitian Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Gigi

dan Kebiasaan Menyikat pada Anak Pra Sekolah.

17
B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini terdapat 95 Ibu di

Dusun Budirejo.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2010). Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah Teknik, Purposive sampling yaitu pengambilan sampel

dengan menentukan kriteria-kriteria tertentu (Sugiyono,2008). Sampel

dalam penelitian ini adalah 35 orang tua (Ibu) di Dusun Budirejo yang

memiliki anak usia pra sekolah.

Adapun kriteria inklusi dan ekslusi adalah sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu:

1) Ibu memiliki anak usia pra sekolah

2) Sehat jasmani dan rohani

3) Berdomisili di Dusun Budirejo Desa Pakisan Kecamatan Cawas

Kabupaten Klaten

4) Ibu bersedia menjadi responden

b. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi penelitian ini adalah Ibu yang tidak memiliki anak usia

pra sekolah
19

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian: Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari–

Maret 2021

2. Tempat Penelitian: Dusun Budirejo, RT05/RW03 Pakisan, Cawas, Klaten,

Jawa Tengah.

D. Aspek-Aspek yang Diteliti

1. Pengetahuan Kesehatan gigi

2. Kebiasaan Menyikat Gigi

E. Batasan Istilah

1. Pengetahuan Kesehatan Gigi

Pengetahuan Kesehatan gigi dan mulut merupakan informasi yang

diterima dan hasil pembelajaran terutama cara menjaga kesehatan gigi dan

mulut. Tingkat pengetahuan yang akan diteliti yaitu tingkat pengetahuan

(tahu). Pada penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan

kesehatan gigi menggunakan kuesioner dengan skala ordinal yang terdiri

dari 15 pertanyaan.

Menurut Arikunto (2013), pengetahuan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

a. Baik bila responden mampu Menjawab benar 12-15 (76-100%) dari

seluruh pertanyaan.

b. Cukup, bila responden mampu menjawab benar 9-11 (56 – 75%) dari

seluruh pertanyaan.

c. Kurang, bila responden mampu menjawab benar 1-8 (<=55%) dari

seluruh pertanyaan.
Tabel 1 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan Kesehatan gigi

Jumlah Nomor Indikator


Kuesioner Kuesioner
3 1, 2 dan 3 Menyikat gigi
6 4, 5, 6, 11, 13 dan 15 Cara menjaga Kesehatan gigi
2 14 dan 8 Makanan yang baik dan tidak untuk
Kesehatan gigi

4 7, 9, 10 dan 12 Aakibat tidak menyikat gigi


2. Kebiasaan Menyikat

Gigi Kebiasaan menyikat gigi adalah kegiatan sehari – hari

yang dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan sisa - sisa makanan dan

plak pada permukaan gigi yang meliputi waktu, frekuensi, cara dan alat.

Kebiasaan menyikat gigi diungkapkan menggunakan 15 butir pernyataan.

Untuk hasil kuesioner dengan ketentuan jawaban benar = skor 1 dan

jawaban salah = skor 0, sehingga nilai maksimal kuesioner 15 dan nilai

minimal kuesioner 0, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Baik bila responden mampu Menjawab benar 12-15 (76-100%) dari

seluruh pertanyaan.

b. Cukup, bila responden mampu menjawab benar 9-11 (56 – 75%) dari

seluruh pertanyaan.

c. Kurang, bila responden mampu menjawab benar 1-8 (<=55%) dari

seluruh pertanyaan.

Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Kebiasaan Menyikat Gigi

Jumlah Nomor Kuesioner Indikator


Kuesioner
5 1, 2, 3, 8 dan 9 Waktu Menyikat Gigi
7 4, 5, 6, 10, 11, 12 Cara menyikat
dan 14
3 7, 15 dan 13 Kebiasaan yang dilakukan untuk
21

menjaga Kesehatan gigi

F. Instrumen dan Bahan Penelitian

1. Instrumen

Kuesioner tentang kesehatan gigi dan kebiasaan menyikat gigi

2. Alat Penelitian

a. Alat tulis

b. Masker

c. Handschon

3. Bahan Penelitian

Kuesioner

G. Prosedur Penelitian

1. Persiapan

a. Mempersiapan surat izin penelitian

b. Mempersiapan informed consent

c. Persiapan instrumen penelitian berupa kuesioner.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. Memberikan penjelasan sebelum penelitian

b. Memberikan informed consent pada responden

c. Memberikan kuesioner kepada responden

d. Memberikan waktu pada responden untuk mengisi kuesioner selama 45

menit

e. Meminta responden untuk memastikan semua item pertanyaan terisi


dengan lengkap

f. Memeriksa ulang identitas dan jawaban

g. Pengolahan data

H. Manajemen Data

1. Pengumpulan Data

Data yang diteliti berupa data sekunder dan data primer.Data

sekunder data berupa nama, umur, jenis kelamin diperoleh dari posyandu.

Data primer yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri dengan cara mengisi

kuesioner pada responden dengan alat ukur kuesioner yang berisikan

pertanyaan tertutup sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Pengolahan Data

Data mentah yang telah dikumpul kemudian diolah ke program

komputer. Sebelum diolah data harus melewati tahapan berikut

(Notoatmodjo, 2010).

a. Editing. Proses untuk melakukan verifikasi data dengan melihat

kelengkapan jawaban, kejelasan tulisan, relevansi atau kesesuaian

antara satu dengan yang lainnya dengan konsistensi data terhadap

variabel yang diteliti. Pada penelitian editing dilakukan pada saat

peneliti menerima kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden.

b. Memberi kode (coding data). Kegiatan mengklasifikasi dan memberi

kode untuk masing- masing hasil penelitian.

c. Pemindaian data ( entry data). Memasukan data dari kuesioner ke dalam

komputer untuk pengolahan data menggunakan perangkat lunak sesuai


23

dengan variabel yang disusun.

d. Tabulating. Tabulating adalah pemindahan data ke dalam tabel.

I. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dan peneriksaan dianalisis

secara deskriptif untuk mengambarkan hasil penelitian. Data tersebut di

tampilkan dalam table distribusi frekuensi. Secara manual, diperiksa

kelengkapan data, kejelasan tulisan, dan ada tidaknya jawaban ganda

J. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara etik dengan mengajukan layak etik ke

Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,

Memberikan informed consent kepada responden, Menjaga rahasia responden

dan tidak terdapat unsur pemaksaan terhadap responden.


DAFTAR PUSTAKA

Andriany P, Herwanda, Majafara AM. Hubungan Perilaku Ibu Tentang Kesehatan


Gigi dan Mulut Terhadap Status Karies Gigi pada Anak Usia 2-5 Tahun
di Paud Al Azhar Kec. Syiah Kuala Banda Aceh. 2012:42

Arikunto, D. S. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Budiharto, J. (2010). Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan


Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC.

Budisuari, M. A., Oktarina, O., & Mikrajab, M. A. (2010). Hubungan pola makan
dan kebiasaan menyikat gigi dengan kesehatan gigi dan mulut (karies)
di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 13(1), 21306.

Delima, A. R., Riyadi, N. A., & Maulani, C. (2018). Upaya Meningkatkan


Pengetahuan dan Keterampilan Ibu Mengenai Kesehatan Gigi dan
Mulut Balita. JPPM. Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan
Masyarakat, 2(2), 245-250.

Hermawan, R 2010, Menyehatkan Daerah Mulut, Buku Biru, Yogyakarta.

Hermina, V. (2010). Efektifitas metode pengajaran cara menyikat gigi terhadap


penurunan indeks plak anak usia 3-5 tahun. Dentika Dent J, 15(1), 42-
45.

Kantohe, Z. R., Wowor, V. N., & Gunawan, P. N. (2016). Perbandingan efektivitas


pendidikan kesehatan gigi menggunakan media video dan flip chart
terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak. e-
GiGi, 4(2).

Kementerian Kesehatan, RI. 2019.infodatin: pusat data dan informasi. Jakarta :


Kemenkes RI.

KK, Y. I. G., Pandelaki, K., & Mariati, N. W. (2013). Hubungan pengetahuan


kebersihan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut pada
siswa SMA Negeri 9 Manado. e-GiGi, 1(2).

Kusumawardhani, E., 2011, Buruknya Kesehatan Gigi dan Mulut, Yogyakarta:


Siklus.

LUBIS, S. A. (2020). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Gigi


Terhadap Karies Botol Pada Anak Usia 2–5 Tahun Di Paud Indra Kasih
Medan.
Notoatmodjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Palupi, N. P. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang


Kesehatan Gigi Dengan Keparahan Karies Gigi Molar Satu Permanen
Pada Anak Usia 8-12 Tahun (Doctoral dissertation, Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta).

Pintaulidan Hamada., 2016, Menuju Gigi dan Mulut Sehat; Pencegahan dan
Pemeliharaannya. Medan: USU Press.

Pratiwi, D 2009, Gigi Sehat Dan Cantik, PT Kompas Media Nusantara, Jakarta.

Ramadhan, A 2010, Serba- serbi Kesehatan Gigi Dan Mulut, Gramedia, Jakarta.

Ramadhan, Ardyan Gilang. 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta:
Bukune.

Rasni, N. D., Khoman, J. A., & Pangemanan, D. H. (2020). Gambaran Kebiasaan


Menyikat Gigi dan Status Kesehatan Gingiva pada Anak Sekolah
Dasar. e-GiGi, 8(2).

Riskesdas. (2018), Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian


Kesehatan RI.

Rompis, C., Pangemanan, D., & Gunawan, P. (2016). Hubungan tingkat


pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak dengan tingkat keparahan
karies anak TK di Kota Tahuna. e-GiGi, 4(1).

Sugiono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:


Alfabeta

Triswari, D., & Pertiwi, A. D. (2017). Pengaruh kebiasaan menyikat gigi sebelum
tidur malam terhadap skor indeks plak dan pH saliva. Incisiva Dental
Journal, 6(2), 2.

Zia, H. K., Nurhamidah, N., & Afriza, D. (2014). Hubungan Pengetahuan, Sikap
Dan Perilaku Ibu Terhadap Kebiasaan Menyikat Gigi Anak. B-Dent:
Jurnal Kedokteran Gigi. Universitas Baiturrahmah, 1(1), 43-48.
LAMPIRAN
Lampiran 1
RENCANA ANGGARAN PENELITIAN

No. Kegiatan Volume Satuan Unit Cost Jumlah


1. Handscoon 10 ps 2.000 20.000
2. Masker 10 ps 2.000 20.000
3. Kertas 1 rim 40.000 40.000
4. Fotocopy 2 pkt 25.000 50.000
5. Pulpen 3 Box 15.000 45.000
6. Handsanitizer 1 ps 20.000 20.000
Jumlah 195.0000
Lampiran 1 Rencana Anggaran Penelitian
Lampiran 2

JADWAL PENELITIAN

WAKTU
No Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan proposal
KTI/TA
2. Seminar proposal
KTI/TA
3. Revisi proposal
KTI/TA
4. Perijinan penelitian
5. Persiapan penelitian
6. Pelaksanaan
penelitian
7. Pengolahan Data
8. Laporan KTI/TA
9. Sidang KTI/TA
10. Revisi Laporan
KTI/TA Akhir
Lampiran 2 Jadwal Penelitian
Lampiran 3

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN


(PSP)

1. Saya adalah Titis Nur Safitri dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan
Keperawatan Gigi dengan ini meminta Anda untuk berpartisipasi dengan
sukarela dalam penelitian saya yang berjudul “ Gambaran pengetahuan ibu
tentang kesehatan gigi dengan kebiasaan menyikat gigi pada anak pra sekolah
di dusun Budirejo”
2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana gambaran
pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dengan kebiasaan menyikat gigi pada
anak pra sekolah di dusun Budirejo.
3. Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan Kesehatan gigi
dan cara menyikat gigi
4. Penelitian ini akan berlangsung kurang lebih 3 hari dan kami akan memberi
penjelasan secara rinci tentang prosedur pelaksanaan penelitian berupa
pengisian kuesioner. Subjek penelitian ini adalah ibu dan anak di Dusun
Budirejo, Pakisan, Cawas, Klaten. Keuntungan yang anda peroleh dalam
keikutsertaan pada penelitian ini adalah mendapat tambahan ilmu dan
pengetahuan tentang pola menyikat gigi dan kesehatan gigi pada anak pra
sekolah.
5. Partisipasi Anda bersifat Sukarela, tidak ada pemaksaan dan Anda dapat tidak
mengisi kuesioner bila terdapat hal-hal yang kurang berkenan.
6. Kegiatan ini hanya untuk keperluan penelitian, sehingga nama dan jati diri Anda
akan tetap dirahasiakan.
7. Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas dapat menghubungi Titis Nur Safitri
dengan nomor telepon 085601050247.

Peneliti
Lampiran 4

INFORMED CONSENT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh saudara Titis Nur Safitri dengan judul “Gambaran pengetahuan
ibu tentang kesehatan gigi dengan kebiasaan menyikat gigi pada anak pra sekolah
di dusun Budirejo”
Saya akan memutuskan setuju untuk berpartisipasi pada penelitian ini secara
sukarela tanpa paksaan. Bila selama ini saya menginginkan mengundurkan diri,
maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.

Yogyakarta, December 2020

Peneliti Yang memberikan persetujuan,

Titis Nur Safitri Responden


Lampiran 5

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU TENTANG


KESEHATAN GIGI DENGAN KEBIASAAN MENYIKAT PADA ANAK
PRA SEKOLAH di DUSUN BUDIREJO
Identitas Orang Tua
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Pekerjaan :
Identitas Anak
1. Nama :
2. Umur :
Petunjuk pengisian: Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan
pilihan Anda.
1. Menyikat gigi adalah salah satu cara menjaga kesehatan gigi.
a. Ya b. Tidak
2. Waktu menyikat gigi yang baik adalah sebelum tidur malam.
a. Ya b. Tidak
3. Waktu menyikat gigi yang salah adalah setelah sarapan pagi.
a. Ya b. Tidak
4. Kerusakan gigi dan mulut disebabkan karena pelihara diri kurang.
a. Ya b. Tidak
5. Karang gigi disebabkan jarang menyikat gigi.
a. Ya b. Tidak
6. Karang gigi terbentuk dari tumpukan plak.
a. Ya b. Tidak
7. Kuman-kuman bisa tumbuh dari sisa makanan yang menempel pada gigi.
a. Ya b. Tidak
8. Makan makanan yang manis (cokelat, permen) dapat menyebabkan gigi
berlubang.
a. Ya b. Tidak
9. Gigi berlubang adalah salah satu akibat tidak menyikat gigi.
a. Ya b. Tidak
10. Bau mulut disebabkan karena jarang menyikat gigi.
a. Ya b. Tidak
11. Ngilu pada gigi adalah tanda gigi berlubang.
a. Ya b. Tidak
12. Kerusakan gigi dan mulut disebabkan karena pelihara diri kurang.
a. Ya b. Tidak
13. Cara menyikat gigi yang benar dapat menghindari gigi berlubang dan penyakit
gusi.
a. Ya b. Tidak
14. Makan makanan sehat dan berserat (buah, sayur) dapat menjaga kesehatan gigi.
a. Ya b. Tidak
15. Apabila sakit gigi pergi ke dokter gigi.
a. Ya b. Tidak
Kuesioner kebiasaan menyikat gigi
Identitas
Nama Orang Tua :
Umur :
Pekerjaan :

Petunjuk pengisian
1. Bacalah dengan baik dan teliti sebelum mengisi kuisioner
2. Berilah tanda (X) pada jawaban yang sesuai

1. Apakah ibu mengajak anak menyikat gigi setiap sesudah makan dan sebelum
tidur?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah ibu setiap hari memberi contoh menyikat gigi yang baik dan benar?
a. Ya b. Tidak
3. Menyikat gigi sesudah makan dan sebelum tidur dengan dilihat oleh anak?
a. Ya b. Tidak
4. Cara menyikat gigi bagian depan adalah dengan cara kanan kiri.
a. Ya b. Tidak
5. Cara menyikat gigi samping bagian pipi adalah maju mundur.
a. Ya b. Tidak
6. Cara menyikat gigi bagian pengunyahan adalah dengan cara maju-mundur.
a. Ya b. tidak
7. Berkumur-kumur setelah makan secara teratur?
b. Ya b. Tidak
8. Apakah ibu melatih anak menyikat gigi sesudah makan dan sebelum tidur?
a. Ya b. Tidak
9. Menyikat gigi minimal 2 kali sehari.
a. Ya b. Tidak
10. Cara menyikat gigi bagian depan adalah dengan cara kanan kiri.
a. Ya b. Tidak
11. Cara menyikat gigi samping bagian pipi adalah maju mundur.
a. Ya b. Tidak
12. Cara menyikat gigi bagian pengunyahan adalah dengan cara maju-mundur.
a. Ya b. Tidak
13. Periksa gigi rutin minimal 6 bulan sekali.
a. Ya b. Tidak
14. Apakah ibu setiap hari memberi contoh menyikat gigi yang baik dan benar?
a. Ya b. Tidak
15. Datang ke klinik gigi atau balai pengobatan gigi untuk dilakukan perawatan
jika ada gigi berlubang?
a. Ya b. Tidak

Anda mungkin juga menyukai