Anda di halaman 1dari 35

Perbedaan pH Saliva Setelah Konsumsi Minuman Kopi dan Teh

pada Mahasiswa Hima JKG 2022

Usulan Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Kepada
Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Studi Kesehatan Gigi Program Diploma III

Oleh :
Ananta Pinaka Fajrien
P1337425120045

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN GIGI
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Usulan Karya Tulis Ilmiah oleh Ananta Pinaka Fajrien NIM. P1337425120045.
Dengan Judul “Perbedaan pH Saliva Setelah Konsumsi Minuman Teh dan Kopi
Pada Mahasiswa Hima JKG 2022” telah diperiksa dan disetuji untuk diuji.

Semarang

Pembimbing I

Dr. drg. Supriyana, M.Pd


NIP. 1966061419930210001

Pembimbing II

Irmanita Wiradona, S.Si.T, M.Kes


NIP. 197911152005012005

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Usulan Karya Tulis Ilmiah oleh Ananta Pinaka Fajrien NIM P1337425120045.
Dengan judul “Perbedaan pH Saliva Setelah Konsumsi Minuman Teh dan Kopi
Pada Mahasiswa Hima JKG 2022” telah dipertahankan di depan Tim Penguji.
Tim Penguji

Salikun, S.Pd.M.Kes Evaluator


NIP. 196204061988031002

Dr. drg. Supriyana, M.Pd Penguji I


NIP. 1966061419930210001

Irmanita Wiradona, S.Si.T, M.Kes Penguji II


NIP. 197911152005012005

Mengetahui
Ketua Jurusan Kesehatan Gigi

Tri Wiyatini, SKM, M.Kes (Epid)


NIP. 197001051991012001

iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Ananta Pinaka Fajrien
NIM : P1337425120045
Program : D-III Kesehatan Gigi
Institusi : Poltekkes Kemenkes Semarang
Jurusan : Kesehatan Gigi

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis ilmiah dengan judul


“Perbedaan pH Saliva Setelah Konsumsi Minuman Teh dan Kopi Pada Mahasiswa
Hima JKG 2022” yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri. Bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang
saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan. Apabila
dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulis ilmiah ini hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Semarang
Yang membuat pernyataan

Ananta Pinaka fajrien

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehigga penulis dapat menyelesaikan penulisan Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini dengan baik. Pada proses penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini,
penulis dibantu banyak pihak. Sehingga pada kesempatan ini penulis
menyamaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Tri Wiyatini, SKM, M.Kes (Epid) selaku Ketua Jurusan Kesehatan Gigi
Politeknik Kesehatan Semarang dan dosen pengajar yang telah memberikan
banyak ilmu.
2. Prasko, S.Si.T, M.H, selaku Ketua Prodi D.III Kesehatan Gigi dan evaluator
yang telah memberikan masukan untuk memperbaiki penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini .
3. Dr. drg. Supriyana, M.Pd selaku pembimbing I, yang telah mengarahkan
dengan sabar dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Irmanita Wiradona, S.Si.T, M.Kes selaku pembimbing II, yang telah
mengarahkan dengan sabar dalam pembuatan Karya Ilmiah Ini.
5. Segenap keluarga yang selalu mengirimkan doa dan kasih sayangnya serta
memberikan bantuan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
6. Teman-teman sejawat yang telah membantu penelitian saya.serta semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu hingga dapat
terselesaikannnya karya tulis ilmiah ini
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna menyempurnakan
Karya Tulis Ilmiah ini
Semarang,
Penulis

Ananta Pinaka Fajrien

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN......................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................3
E. Keaslian Penelitian........................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................................7
A. Telaah Pustaka...............................................................................................7
B. Kerangka Konsep.........................................................................................15
C. Hipotesis Penelitian.....................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................16
A. Jenis Penelitian............................................................................................16
B. Subjek Penelitian.........................................................................................16
C. Identivikasi Variabel....................................................................................17
D. Definisi Opersional Variabel.......................................................................18
E. Instrument Penelitian...................................................................................20
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian..................................................................20
G. Analisa Data................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel1. 1 Tabel Penjelasan Keaslian.......................................................................4


Tabel3. 1 Definisi Operasional Variabel...............................................................18
Tabel 3. 2 Instrumen penelitian.............................................................................20

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teh Hijau..........................................................................................10


Gambar 2.2 Teh Hitam.........................................................................................11
Gambar 2.3 Teh Oolong.......................................................................................11
Gambar 2.4 Kopi Arabika....................................................................................12
Gambar 2.5 Kopi Robusta...................................................................................13

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara
keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan sehat dimana
jarigan keras maupun lunak gigi serta unsur-unsur yang berhubungan dalam
rongga mulut yang memungkinkan individu untuk makan, berbicara serta
berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan estetik,dan ketidaknyamanan
karena adanya penyakit, penyimpangan oklusi, dan kehilangan gigi sehingga
mampu hidup produktif secara sosial maupun ekonomi (Kemenkes RI, 2016)
Di dalam rongga mulut terdapat saliva, yaitu cairan mulut yang
kompleks dan terdiri dari sekresi kelenjar saliva mayor dan minior di dalam
rongga mulut. Makanan dapat menyebabkan saliva menjadi asam maupun
basa. Saliva berperan penting untuk menjaga dan mempertahankan lingkungan
yang sehat di area rongga mulut(Hapsari , dkk 2014). pH saliva dapat
ditentukan dengan susunan kuantitatif dan kualitatif elektrolit di dalam air liur
yang ditentukan oleh susunan bikarbonat pH saliva normal antara 5,6 – 7,0 dan
dengan rata-rata pH saliva yaitu 6,7. Tetapi jika pH saliva di rongga mulut
rendah antara 4,5-5,5 maka lebih memudahkan pertumbuhan bakteri asidogenik
seperti S mutans dan Lactobacillus (Rusmali & Ayatullah, 2019).
Dari hasil penelitian dijumpai bahwa kopi menurunkan pH saliva karena
mengandung karbohidrat dan zat yang bersifat asam (Imran, dkk 2016) Kopi
sebagai minuman ringan memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan dan hal ini
dibuktikan dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan termasuk terhadap
kesehatan gigi dan mulut. Kopi merupakan tanaman perkebunan yang sudah
lama dibudidayakan. Ada empat jenis kelompok kopi yang dikenal, yaitu kopi
arabika, kopi robusta, kopi liberika, dan kopi ekselsa. Kelompok kopi yang
memiliki nilai ekonomis dan diperdagangkan secara komersial, yaitu kopi
arabika dan kopi robusta. Sementara itu, kelompok kopi liberika dan kopi
ekselsa kurang ekonomis dan kurang komersial (Rahardjo, 2012). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kopi Robusta menurunkan pH saliva secara

1
2

signifikan pada konsentrasi 100%, 50%, dan 25%. Sedangkan pada konsentrasi
12,5% tidak signifikan. Hal ini terjadi karena pH ekstrak kopi menunjukkan
semakin tinggi konsentrasi ekstrak kopi, pH kopi juga semakin asam. (Rizki,
dkk 2018)
Selain mengkonsumsi minuman kopi mengkonsumsi teh juga dapat
mempengaruhi perubahan pH saliva. Teh memiliki efek antibakteri dan
antikariogenik yang dapat menurunkan kesamaan saliva dan plak sehingga
efektif dalam mencegah karies. Teh sendiri merupakan suatu produk herbal
yang memiliki kemampuan meningkatkan pH saliva dan memiliki efek
antibakteri. Beberapa jenis teh yang diperjual belikan di masyarakat adalah teh
hitam, teh olong, teh hijau, dan teh putih. Inovasi dari campuran teh pun
sekarang berkembang seperti teh dengan daun mintdan teh yang dicampur
dengan susu (Mardiati & Prasko, 2017).
Dari uraian diatas diketahui bahwa teh dan kopi mempengaruhi pH
Saliva. Penelitian yang dilakukan oleh (Imran, dkk 2016) menunjukkan bahwa Commented [KG1]: Cek penulisan rujukan

adanya pengaruh yang signifikan antara konsumsi kopi dengan penurunan pH


saliva karena kopi mengandung zat yang bersifat asam seperti asam
klorongenat dan asam nikotinat serta adanya kandungan karbohidrat sederhana
dalam konsentrasi yang tinggi seperti monosakarida dan sukrosa. Menurut
penelitian teh hitam dapat meningkatkan pH saliva karena rasa pahit pada teh
hitam mempengaruhi kecepatan sekresi saliva sehingga volume saliva menjadi
naik dan pH saliva menjadi meningkat. (Widyasari, 2020)
Kopi dan teh merupakan minuman yang sering dinikmati oleh
masyarakat Indonesia, maka dari berdasarkan dari uraian di atas, peneliti
tertarik untuk mengetahui perbedaan pH saliva setelah mengkonsumsi
minuman kopi dan teh pada mahasiswa Hima JKG 2022.
B. Rumusan Masalah Commented [A2]: Pilih salah satu

Apakah terdapat Perbedaan pH Saliva Setelah Konsumsi Minumam


Kopi dan Teh pada Mahasiswa Hima JKG 2022 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
3

Mengetahui perbedaan pH Saliva Setelah Konsumsi Minumam Kopi dan


Teh pada Mahasiswa Hima JKG 2022.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui perbedaan pH saliva sebelum dan sesudah mengkonsumsi
Kopi Mahasiswa Hima JKG 2022.
b. Mengetahui perbedaanpH saliva sebelum dan sesudah
mengkonsumsi Teh pada Mahasiswa Hima JKG 2022.
c. Mengetahui selisih perbandingan perbedaan pH saliva setelah
mengkonsumsi Kopi dan Teh pada Mahasiswa Hima JKG 2022.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian yang
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut khususnya tentang efektivitas mengkonsumsi teh dan kopi
terhadap perubahan pH saliva yang terjadi dalam rongga mulut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Jurusan
Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
informasi khususnya tentang perbedaan teh dan kopi terhadap
perubahan pH saliva yang terjadi dalam rongga mulut dan
menambah perbendaharaan perpustakaan terkait penggunaan teh
dan kopi terhadap perubahan pH saliva.
b. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dalam mengkonsumsi Kopi dan Teh
terhadap perubahan pH saliva
c. Bagi Masyarakat
1) Menambah pengetahuan dan wawasan tentang teh dan kopi
yang berpengaruh terhadap perubahan pH saliva.
2) Menambah pengetahuan masyarakat untuk lebih dapat
menjaga kesehatan gigi dan mulut.
3) Mengedukasi kepada mahasiswa Hima JKG apabila perubahan
pH pada rongga mulut dapat diakibatkan oleh konsumsi
minuman teh atau kopi, sehingga diharapkan mahasiswa dapat
menjaga pola konsumsi minuman sehari hari untuk mengurangi
potensi terjadinya gigi berlubang.
4

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1. 1 Penjelasan Keaslian Penelitian Commented [KG3]: Dibuat landscape saja

Variabel Variabel
Peneliti dan Judul Hasil Perbedaan
Pengaaruh Terpengaruh
Mardiati, dkk (2017) Konsumsi pH Saliva Adanya perubahan pH saliva dari Penelitian sebelumnya:
Pengaruh Konsumsi Kopi Asam ke basa setelah meminum Kopi 1. Jenis penelitian yang digunakan
Kopi Hitam Dan Teh Hitam dan Hitam. Adanya perubahan pH saliva yaitu Quasi Experiment
Hitam Terhadap Ph Teh Hitam dari Asam ke Basa setelah (eksperimen semu)
Saliva Pada Ibu-Ibu mengkosumsi teh hitam. 2. Metode penelitian Cross Sectional
Pkk Dong Biru 2 Rt.08 3. Subjek penelitian ini Ibu-ibu PKK
Rw.04, Kec. Genuk, Dong Biru RT. 08 RW.04,
Semarang kecamatan Genuk< semarang
dengan jumlah 40 orang.

Penelitian yang ingin dilakukan:


1. Variabel pengaruh :mengkonsumsi
teh dan kopi
2. Varibel terikat : pH saliva
3. Subyek penelitian Suluruh
Mahasiwa Hima JKG 2022
berjumlah 32 orang.
Riandani, (2020) Konsumsi pH Saliva 1. Kondisi pH saliva responden Penelitian sebelumnya:
Gambaran ph Kopi sebelum minum kopi sebagian besar 1. Jenis penelitian yang digunakan
saliva
5

Variabel Variabel
Peneliti dan Judul Hasil Perbedaan Commented [KG4]: Perhatikan kolom judul di
Pengaaruh Terpengaruh halaman berikutnya
sebelum dan sesudah memiliki kondisi pH saliva dengan 2. yaitu deskriptif kuantitatif
minum kopi pada kriteria ne 3. Metode penelitian Cross Sectional
remaja karang taruna tral 4. Instrumen penelitian ini
desa kunden kabupaten 2. Kondisi pH saliva responden menggunakan Kopi kapal api, kopi
grobogan sesudah minum kopi sebagian robusta, gelas ukur ph strip kartu
besar dalam kondisi asam pemeriksaan
3. Terdapat perbedaan pH saliva
5. Subjek penelitian ini Remaja
sebelum dan sesudah minum kopi
Karang Taruna Desa Kunden
pada remaja Karang Taruna Desa
sebanyak 46 orang.
Kunden, Kabupaten
Grobogandengan selisih perubahan
Penelitian yang ingin dilakukan:
sebesar 0,5 (netral menjadi asam) 1. Variabel pengaruh :
mengkonsumsi Teh dan kopi
2. Varibel terikat : pH saliva
Subyek penelitian Suluruh
Mahasiwa Hima JKG 2022
Berjumlah 32 orang
Hidayah, Berkumur pH Saliva 1. Teh rosella dan teh putih sama- Penelitian sebelumnya:
(2020) larutan Teh sama mempunyai efektivitas terhadap 1. Jenis penelitian yang digunakan
Efektivitas Berkumur Rosella dan pH saliva yaitu Literature Review
Larutan Teh Rosella teh Putih pada ibu hamil trimester I. 2. Metode penelitian Analisis data
Dan Teh Putih 2. Terdapat pengaruh terhadap pH Kualitatif
Terhadap Ph Saliva saliva dengan berkumur larutan teh 3. Instrumen penelitian yang
Pada Ibu Hamil rosella yaitu menunjukkan terjadi nya digunakan pada penelitian ini
Trimester I
6

Peneliti dan Judul Variabel Pengaaruh Variabel


Hasil Perbedaan
Terpengaruh Commented [KG5]: Perhatikan kolom judul di
peningkatan pada pH saliva. adalah jurnal. behalaman rikutnya
dengan terhadap pH
pengaruh
3.Terdapat saliva
Penelitian yang ingin dilakukan:
berkumur larutan teh putih 1. Variabel pengaruh:
yaitu menunjukkan terjadinya 2. mengkonsumsi Teh dan kopi
peningkatan pada pH saliva. 3. Varibel terikat : pH saliva
4. Subyek penelitian Suluruh
Mahasiwa Hima JKG 2022
Berjumlah 32 orang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Saliva
a. Pengertian Saliva

Saliva secara keseluruhan merupakan suatu cairan oral


kompleks yang terdiri dari campuran sekresi kelenjar saliva mayor dan
kelenjar saliva minor serta cairan sulkus gingiva yang ada pada rongga
mulut. Sebanyak 90% saliva diproduksi oleh kelenjar saliva mayor
yang terdiri dari kelenjar parotis dengan sekresi cairan sreosa
submandibular dan kelenjar sublingual dengan sekresi cairan
seromukosa. Sebanyak 10% saliva diproduksi oleh kelenjar saliva
minir yang terletak pada bagian lingual, labial, palatinal, dan
glosopalatinal (Yulia, dkk 2017).
b. Fungsi Saliva
Saliva merupakan bagian terpenting dalam melindungi gigi
terhadap pengaruh luar maupun dari dalam rongga mulut, fungsi
dari saliva yaitu melindungi jaringan rongga mulut dengan
membersihkan secara mekanis sehingga akumulasi plak,
lubrikasi berkurang dan sebagai buffer (Rahayu & Kurniawati,
2018). Salah satu fungsi saliva yaitu kemampuan buffer dimana
kemampuan buffer ini dapat menahan turunnya pH atau meningkatnya
asam mulut hal ini juga berkaitan dengan viskositas atau volume
dalam saliva (Janah, dkk 2021.). Volume saliva yang berkurang selalu
disertai dengan perubahan dalam komposisi saliva yang
mengakibatkan sebagian besar fungsi saliva tidak dapat berjalan
dengan lancar. Volume saliva yang berkurang juga mengakibatkan
kekurangnya perlindungan alami bagi gigi geligi sehingga proses
karies tidak dapat dicegah (Sawitri & Maulina, 2021).

7
8

c. Komposisi Saliva
Komposisi Saliva terdiri dari 99,5% air dan 0,5% terdiri
dari garam-garam, zat organik dan zat anorganik (Rahayu &
Kurniawati, 2018).
1) Unsur Organik :
a) Protein: Bagian utama pelikel pada email gigi untuk
menghambat pertumbuhan kristal.
b) Amilase: Enzim yang mengubah pati dan glikoge n
menjadi kesatuan karbohidrat yang lebih kecil.
c) Lisozim: Membunuh bakteridenganhidrolis is komponen
dinding sel pada mikroorganisme gram positif sehingga
menyebabkan lisis.
d) Kallikrein: Berperan dalam proses pembekuan darah.
e) Lakto Peroksida: Menghambat pertukaran bakteri dan
pembentukan kristal. Lakto Peroksida bekerjasama dengan
thiocyanate (SCN-) dan hidrogen peroksida (H2O2) dalam
menghambat pertumbuhan bakteri lactobacillus dan
streptococcus.
f) Musin: Memproduksi saliva agar menjadi pekat untuk
menghindari terjadinya kekeringan pada rongga mulut.
g) Immunoglobulin: Berperan dalam sistem penolakan spesifik.
(sIgA, IgG, IgM)
h) Laktoferin: Mengikation Fe3+ untuk mencegah
perkembangan bakteri. Di dalam saliva, laktoferin terikat
pada sIgA dengan konsentrasi 1 mg/100 ml yang
bersifat bakteriostatik maupun bakterisid terhadap
Streptococcus mutans.
2) Unsur Anorganik :
a) Na+ dan K+: Berperan dalam proses biolistik, merupakan
unsur yang memiliki konsentrasi tertinggi.
b) CL-: Berperan dalam aktivitas amilase.
9

c) Ca+ dan Fosfat: Berperan dalamproses remineralisasi email


gigi,berperan dalam pembentukan karang gigi,dan plak
bakteri.
d) Bikarbonat dan fosfat : Berperan penting dalam ion
buffer dalam meningkatkan pH salivayang disebabkan
oleh peningkatan sekresi saliva.
d. Faktor yang mempengaruhi saliva
Derajat asam dan kapasitas buffer saliva dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya mengkonsumsi kopi, pengaruh yang
signifikan antara kopi dengan penurunan pH saliva karena kopi
mengandung zat yang bersifat asam seperti asam klorogenat dan
asam nikotinat serta adanya kandungan karbohidrat sederhana dalam
konsentrasi yang tinggi seperti monosakarida dan sukrosa (Imran ,
dkk 2016). Selain mengkonsumsi kopi, teh hitam dapat
meningkatkan pH saliva karena rasa pahit pada teh hitam
mempengaruhi kecepatan sekresi saliva sehingga volume saliva
menjadi naik dan pH saliva menjadi meningkat (Widyasari, 2020).
Diet yang mengandung karbohidrat juga mempengaruhi turunnya pH
saliva, apabila diet yang dilakukan kaya akan karbohidrat kapasitas
buffer saliva cenderung rendah dan meningkatkan metabolism
produksi asam oleh bakteri. Sedangkan diet yang kaya akan serat dan
protein akan meningkatkan Ph saliva ( Widia & Kasuma, 2020). Selain
kopi, teh, dan diet keasaman saliva juga dipengaruhi dengan irama
siang dan malam, saat pagi hari setelah bangun tidur Ph saliva akan
tinggi namun kemudian akan cepat turun. Pada malam hari pH saliva
kembali turun, sekitar 20-30 menit setelah makan, pH saliva kembali
normal (Putri , dkk 2020).
2. Mengkonsumsi teh
a. Pengertian Teh
Teh merupakan hasil pengolahan pucuk (daun muda) dari
tanaman teh (cameliasinensis) yang dipakai sebagai bahan minuman.
Berbagai legenda asal mula teh yang terpopuler adalah legenda
10

Kaisar Shen Nung dari Provinsi Yunan Cina pada tahun 2737SM,
yaitu ketika sedang memasak seduhan minumnya, dengan tidak
sengaja sehelai daun yang berasal dari ranting kering yang dipakainya
sebagai kayu bakar terbang dan tercelup kedalam ketel seduhan.
Seduhan-seduhan daun tersebut kemudian menghasilkan minuman
baru yang beraroma khas yang hingga kini dikenal sebagai teh
(Kurniawan, 2011).
b. Kandungan Dalam Teh
Menurut Somantri dan Tanti dalam Putu (2014), kandungan
yang terdapat dalam teh yaitu Antioksida, Flouride, Vitamin, Mineral,
Kafein, dan Tehophylline.
c. Jenis Teh
Secara umum, teh dibedakan menjadi tiga golongan besaryaitu
teh hijau, teh hitam, dan teh oolong. Dari tiga kelompok teh ini
berasal dari jenis yang sama yaitu Camelia Sinensis dan
perbedaanya terletak pada pemrosesan daun tehnya (Nanthini, 2017).
1) Teh hijau
Teh hijau merupakan teh yang tidak mengalami proses
fermentasi dan banyak dikonsumsi orang karena nilai manfaat
medisnya. Teh hijau kerap digunakan untuk membantu proses
pencernaan dan juga karena kemampuannya dalam membunuh
bakteri. Kandunga polifenol yang tinggi dalam teh hijau dimanfaatkan
untuk membunuh bakteri-bakteri perusak dan juga bakteri yang
menyebakan penyakit di ringga mulut. (Fachruddin, dkk 2022).

Gambar 2.1 Teh Hijau


https://www.suara.com/lifestyle/2020/10/07/134506/jangan-
sembarangan-minum-teh-hijau-ternyata-ada-waktu-terlarangnya
11

2) Teh hitam
Teh hitam merupakan teh yang mengalami oksidasi penuh.
Karena itu daunnya berwarna cokelat gelap dengan hasil
seduhan dari cokelat kemerahan sampai cokelat pekat. Pada saat
proses oksidasi juga dapat mengurangi rasa pahit, daun teh masih
segar akan menimbulkan efek kental pada hasil seduhan teh
(Bidjuni ,dkk 2015).

Gambar 2.2 Teh Hitam


https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-teh-hitam-untuk-
kesehatan/
3) Teh oolong
Teh Olong merupakan jenis teh yang lebih banyak
dikonsumsi di negara luar. Proses pembuatan teh oolong, daun teh
mengalami proses fermentasi tetapi dihentikan pada titik tertentu
sehingga hanya sebagian catechin yang teroksidasi. Oleh karena itu
teh oolong merupakan teh semifermentasi (George ,dkk 2017).

Teh Oolong
Gambar 2.3 Teh Oolong
https://www.iritc.org/archives/923
https://www.iritc.org/archives/923

d. Manfaat Teh
Teh digunakan sebagai antioksidan, antimutagenik,
antikarsinogeni, peningkatan insulin, antibakterial, antiviral, dan
mengurang penyakit kardiovaskuler. (Adikelvianto, 2022)
12

3. Mengkonsumsi Kopi
a. Pengertian Kopi
Kopi merupakan salah satu minuman yang tidak asing bagi
masyarakat Indonesia dan termasuk minuman yang banyak
dikonsumsi di dunia. Hal ini disebabkan karena kopi baik yang bentuk
bubuk maupun seduhannya memiliki aroma yang khas yang tidak
dimiliki oleh bahan minuman lainnya. Minum kopi saat ini sudah
menjadi bagian penting dari gaya hidup sebagian besar orang, karena
kopi dianggap mampu mengurangi depresi akibat dari banyaknya dan
padatnya aktivitas masyarakat sehari-hari (Sa’diah & Maulidahayati,
2018). Kopi merupakan salah satu minuman yang berasal dari proses
pengolahan ekstrasi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan
sebagai minuman psikostimulant yang dapat menyebabkan orang tetap
terjaga sehingga kopi menjadi minuman fovorit terutama bagi kaum
pria (Layan, 2022).
b. Kandungan Kopi
Kandungan yang ada di kopi Arabika dan Robusta diantaranya
terdiri dari sukrosa, monosakarida, asam klorogenat, asam nikotinat,
kafein, dan trigonelin (C7H7NO2)
c. Jenis Kopi
Ada dua jenis kopi yang komersial didunia, yaitu kopi
Arabika dan kopi Robusta (Rizki , dkk 2018) :
1) Kopi arbika
Kopi arabika berasal dari Etiopia dan Abessinia, kopi arabika
dapat tumbuh pada ketinggian 700-1700 meter diatas permukaan laut
dengan temperatur10- 160 c, dan berbuah setahun sekali.

Gambar 2.4 Kopi Arabika


https://www.tribunnews.com/nasional/2022/07/26/8-perbedaan-kopi-robusta-dan-arabika-
dari-rasa-kandungan-kafein-hingga-harganya
13

2) Kopi Robusta
Kopi robusta berasal dari Kongo dan tumbuh baik di dataran
rendah sampai ketinggian sekitar 1.000m diatas permukaan laut,
dengan suhu sekitar 200C. Kopi robusta resisten terhadap penyakit
karat daun yang di sebabkan oleh jamur HV (Hemiliea Vastatrix) dan
memerlukan syarat tumbuh dan pemeliharaan yang ringan, sedangkan
produksinya lebih tinggi.

Gambar 2.5 Kopi Robusta


https://www.tribunnews.com/nasional/2022/07/26/8-perbedaan-kopi-
robusta-dan-arabika-dari-rasa-kandungan-kafein-hingga-harganya

d. Manfaat Kopi
Kopi memiliki beberapa manfaat diantaranya menghin dari
stress, menurunkan resiko alzheimer dan parikson, menurunkan resiko
diabetes, dan sebagai anti oksidan. (Pratiwi, 2019)
4. Laju aliran saliva
Laju aliran saliva adalah faktor utama yang berpengaruh
terhadap komposisi saliva. Jika laju aliran saliva meningkat, mkaa
konsentrasi protein total, klor bikarbonat, natrium dan pH saliva ikut
meningkat, tetapi jika laju aliran saliva menurun maka
menyebabkan pH saliva semakin rendah sehingga bakteri akan
lebih mudah untuk melekat pada permukaan yang berakibat
meningkatnya resiko karies (Adikelvianto, 2022).
Dalam keadaan normal, jumlah saliva dalam sehari yaitu 600 -
1000 mL/hari. Sedangkan dalam keadaan tidak terstimulasi, jumlah
saliva yaitu 0.3 -0.5 mL/menit dan ketika terstimulasi maka
berkisar antara 2.0 -4.0 mL/menit. Persentase kontribusi kelenjar
14

saliva pada keadaan tidak terstimulasi adalah 20% dari kelenjar


parotis, >65% darikelenjar submandibular, 7% -8% dari kelenjar
sublingual, dan sisanya dari kelenjar saliva minor. Sedangkan pada
saat terstimulasi adalah 50% dari kelenjar parotis, 30% dari kelenjar
submandibular, 10% dari kelenjar sublingual, dan sisanya dari
kelenjar saliva minor. Maka kontribusi kelenjar saliva mayor lebih
banyak dibandingkan dengan kontribusi dari kelenjar saliva minor
(Adikelvianto, 2022). pH saliva dapat dipengaruhi oleh irama pada
siang dan malam (cyrcadian sickle), diet, dan kecepatan sekresi saliva
(Adikelvianto, 2022).
a. Cyrcadian sickle
Hal ini dapat berpengaruh pada pH saliva dan kapasitas
buffer saliva. Dalam kondisi istirahat atau setelah bangun, pH
saliva akan meningkat dan kembali turun dengan cepat. Pada
satu perempat jam setelah makan, pH saliva akan
mengalami peningkatan yang tinggi dan kembali turun dalam kurun
waktu 30-60 menit kemudian. pH saliva sedikit meningkat
sampai malam dan kembali turun setelah itu.
b. Diet
Diet dapat berpengaruh pada kapasitas buffer saliva. Seperti
diet karbohidrat dapat membuat turun kapasitas buffer saliva,
karena diet karbohidrat dapat meningkatkan metabolisme produksi
asam. Sedangkan diet serat dan protein memiliki dampak
meningkatkan buffer saliva, karena diet serat dan protein dapat
meingkatkan sekresi zat-zat basa seperti ammonia.
c. Kecepatan sekresi saliva
Kecepatan sekresi saliva dapat dengan langsung
berpengaruh terhadap pH saliva di dalam mulut. Jika kecepatan
sekresi saliva meningkat maka pH saliva juga meningkat,
sedangkan jika kecepatan sekresi saliva menurun maka pH
saliva juga menurun, Keadaan ini memiliki pengaruh terhadap
prosess remineralisasi dan demineralisasi pada gigi. Jika pH
15

saliva menurun secara berulang maka dapat berakibat


proses demineralisasi yang membuat awal mula terjadinya karies.
B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep mengenai Perbedaan Ph Saliva Setelah
Mengkonsumsi Minuman Kopi dan Teh Paada Mahasiswa Hima JKG
2022 dapat dilihat dibawah ini: Commented [KG6]: Kok tdk ada variabel2 nya??

Variabel Bebas Variabel Terikat

Mengkonsumsi Minuman
Ph Saliva
Teh dan Kopi

Variabel Terkendali Variabel Tak Terkendali

 Mengkonsumsi  Diet
teh dan kopi  Irama siang
 Jenis teh dan kopi dan malam

: Variabel yang diteliti


: Variabel yang tidak ditelit
C. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas : Mengkonsumsi minuman teh dan kopi


2. Variabel Terikat : pH Saliva
3. Variabel terkendali : Mengkonsumsi teh dan kopi
4. Variabel tak terkendali : Diet, Irama siang dan malam ( Cyrcadian
sickle)
D. Hipotesis Penelitian Commented [KG7]: Bukan pertanyaan peneitian, tp
mengguankan hipotesa
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perebedaan pH saliva
setelah mengkonsumsi teh dan kopi :
H0 : perbedaan pH saliva mahasiswa hima jkg tidak dipengaruhi oleh
konsumsi minuman kopi dan teh
H1 : perbedaan pH saliva mahasiswa hima jkg dipengaruhi oleh konsumsi
minuman kopi dan the
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan Deskriptif Kuantitatif yaitu
menganalisis data dengan menggambarkan pemahaman tentang
karakteristik dan berupa angka. Metode yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah eksperimental semu atau Quasi Eksperimental yaitu
untuk mengetahui pengaruh yang akan timbul sebagai akibat dari adanya
perlakuan (Notoadmodjo, 2010)
Rancangan dalam penelitian ini adalah pretest and posttest to group
design, dengan gambaran penelitian sebelum dan sesudah dilakukan
penelitian.
Rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut
Pretest Posttest

O1 X1 O2

Keterangan
O3 : X2 O4

O1 : pengambilan pengukuran pH saliva sebelum meminum kopi


X1 : perlakuan dengan meminum kopi
O2 :pengambilan pengukuran pH saliva sesudah meminum kopi
O3 : pengambilan pengukuran pH saliva sebelum meminum teh
X2 : perlakuan dengan meminum teh
O4 : pengambilan pengukuran pH saliva sesudah meminum teh
Pada penelitian ini yang dapat di ukur adalah perbedaan pH saliva
sebelum dan sesudah meminum kopi dan teh.
B. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek
yang akan di teliti (Notoadmodjo, 2010). Populasi pada penelitian ini
yaitu Mahasiwa HIMA JKG 2022 yang berjumlah 32 orang.

16
17

2. Sampel
Sampel yaitu objek yang diteliti dan dianggap dapat mewakili
keseluruhan populasi. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan
metode total sampling, dimana peneliti mengambil seluruh populasi
untuk dijadikan sampel. Pada penelitian ini peneliti subjek
penelitiannya adalah Mahasiwa Hima JKG 2022 yang berjumlah 32
orang mahasiswa.
C. Identivikasi Variabel
1. Variabel Pengaruh
Merupakan variabel yang memberikan pengaruh pada variabel yang
lain. Dalam penelitian ini variabel paengaruhnya mengkonsumsi kopi
dan teh.
2. Variabel Terpengaruh
Variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam
penelitian ini variabel terpengaruhnya adalah pH saliva.
3. Variabel Terkendali
Variabel terkendali merupakan variabel yang dapat dikendalikan oleh
peneliti. Dalam penelitian ini variabel terkendalinya adalah
mengkonsumsi kopi dan teh, jenis teh dan kopi.
4. Variabel Tak Terkendali
Variabel yang tidak di lakukan penelitian. Dalam penelitian ini
variabel tak terkendalinya adalah irama siang dan malam, diet.
18

D. Definisi Opersional Variabel

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel

Definisi Alat
Variable Cara Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Variabel Mengkonsumsi Teh Meminum teh Skala Skala pH saliva setelah mengkonsumsi minuman teh
pengaruh : teh hitam celup. celup 200 ml lalu nominal
Meminum Pembuatan teh sariwangi meludah di
teh dengan cara gelas berlabel.
merendam teh
celup ke dalam
±200 ml air
mendidih lalu
didiamkan 3
menit.
Mengkonsumsi
minuman kopi.
Pembuatan kopi Meminum
Variabel
dengan takaran Kopi kopi 200 ml
pengaruh : Skala
±10 grm kopi bubuk lalu meludah Skala pH saliva setelah mengkonsumsi minuman kopi
Meminum nominal
bubuk lalu kapal api di gelas
kopi:
diseduh dengan berlabel
200ml air panas di
gelas.
19

Definisi Alat
Variable Cara Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Variabel Derajat keasaman Kertas Diukur dengan Ordinal
terpengaruh: saliva yang diukur lakmus menggunakan
pH Saliva dengan menggunakan
menggunakan saliva pH
saliva pH paper paper (kertas
dengan skala 1-14. lakmus)
pH <7 merupakan dengan skala
pH asam, pH 7 1-14. pH <7
merupakan pH merupakan pH
normal, pH >7 asam, pH 7
merupakan pH merupakan
basa. pH normal, Keterangan:
pH >7 <7 pH saliva dengan kategori asam
merupakan =7 pH saliva dengan kategori normal
pH basa. >7 pH saliva dengan kategori basa
20

E. Instrument Penelitian

Tabel 3. 2 Instrumen Penelitian

Instrumen
No Variable Metode penelitian
Penelitian
1 Variabel Eksperimen Minuman teh dan
pengaruh kopi
Meminum Kopi
dan Teh
2 Variabel observasi Lembar
terpengaruh Pemeriksaan
pH saliva

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian


Dalam mengumpulkan data langkah –langkah yang akan di
lakukan adalah sebagai berikut
1. Persiapan
a. .Memberikan informed concent atau lembar persetujuan
sebagai tanda persetujuan untuk di lakukan penelitian
b. Menentukan waktu dan tempat untuk pelaksanaan penelitian
c. Persiapan alat dan bahan yaitu 200 ml kopi (per-orang), 200 ml
teh (per-orang), stellon pot, kertas lakmus, dan lembar untuk
pemeriksaan
d. Menyiapkan seduhan teh dan kopi.
e. Untuk teh peneliti menggunakan teh hitam celup. Lalu untuk kopi
peneliti menggunakan kopi hitam.
f. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti di bantu dengan 4
teman sesama jurusan Kesehatan Gigi
2. Pelaksanaan
a. Dalam pemeriksaan yang di lakukan meliputi pengambilan data
dengan cara pemeriksaan pH salivasebelum dan sesudah
meminum kopi dan teh
b. Pada penelitian ini, subjek di bagi menjadi 2 tahap yaitu
21

1) Tahap A sebanyak 32 orang meminum kopi (hari pertama)


2) Tahap B sebanyak 32 orang meminum teh (hari kedaua)
Pelaksanaan penelitian akan dilakukan dalam 2 tahap, pengambilan
data akan dilakukan terhadap dua kelompok sampel
a. Tahap 1 untuk sampel A
1) Setiap sampel akan di beri 2 gelas yang sudah berlabel
2) Berkaitan dengan prosedur pengumpulan data peneliti akan
memberikan gambaran sekilas terlebih dahulu
3) Lalu sampel akan meludah ke dalam gelas yang diberi label 1A
dan dilakukan pengukuran pH saliva menggunakan pH meter
4) Sampel di instruksikan meminum kopi sebanyak 200 ml dengan
perlahan dan sampai habis.
5) Setelah meminum kopi responden meludah ke dalam gelas
berlabel 2A
6) Lalu diperoleh hasil dari pH saliva setelah meminum kopi
menggunakan kertas lakmus.
b. Tahap 2 untuk sampel B
1) Setiap sampel akan di beri 2 gelas yang sudah berlabel
2) Berkaitan dengan prosedur pengumpulan data peneliti akan
memberikan gambaran sekilas terlebih dahulu
3) Lalu sampel akan meludah ke dalam gelas yang diberi label 1B
dan dilakukan pengukuran pH saliva menggunakan pH meter
4) Sampel di instruksikan meminum teh sebanyak 200 ml dengan
perlahan dan sampai habis.
5) Setelah meminum teh responden meludah ke dalam gelas berlabel
2B
6) Lalu diperoleh hasil dari pH saliva setelah meminum kopi
menggunakan kertas lakmus.
3. Pengolahan Data
a. Editing
Mengumpulkan hasil dari pengukuran pH saliva sebelumdan sesudah 3
menit setelah responden meminum kopi dan teh
22

b. Coding
Peneliti melakukan koding dari hasil pengukuran pH salivasebelum
dan sesudah responden meminum kopi dan teh dan di tulis pada kertas
yang di urutkan sesuai dengan nama untuk mempermudah saat
pengolahan data
c. Transfering
Data yang sudah di peroleh dan di tulis pada kertas selanjutnya
di pindahkan pada suatu media yanng mudah untuk di olah
d. Tabulating
Memindahkan data rekaptulasi ke dalam tabel
G. Analisa Data Commented [KG8]: Analisa data menggunakan
uji statistic!!
Penelitian ini menggunakan analisis data secara kuantitatif, yaitu
analisis univariat untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik
setiap variabel penelitian dengan menggunakan distribusi frekuensi. Analisis
bivariat untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan variabel bebas
(teh dan kopi) dengan variabel terikat (pH saliva). Uji statistik yang digunakan
adalah uji Nonparametric dengan menggunakan uji beda Wilcoxon untuk
mengetahui signifinkasi perbedaan antara 2 kelompok data berpasangan skala
ordinaldan perbedaan 2 variabel dengan menggunakan uji Mann Whitney.
Semua analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan program
komputer (aplikasi pengolah data).
23

DAFTAR PUSTAKA Commented [KG9]: Lampirkan daftar pustaka!!

Bidjuni, M., Harapan, K., Sasombo, N., Keperawatan, J., Poltekkes, G., Manado,
K., Malalayang, J. R. W. M., & Manado, I. I. (22015). Perbedaan Indeks
Plak Setelah Berkumur Dengan Seduhan Teh Hijau Dan Teh Hitam Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(2), 74–79.
Fachruddin, A., Erfiani, M., & Erwin, E. (2022). Meningkatkan Ph Saliva Dengan
Konsumsi Teh Hijau. JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy, 3(1),
11–15. https://doi.org/10.36082/jdht.v3i1.504
George, D. E., Shetty, R., Shetty, P. J., & Gomes, L. A. (2017). An in vitro study
to compare the effect of different types of tea with chlorhexidine on
streptococcus mutans. Journal of Clinical and Diagnostic Research, 11(9),
ZC05–ZC07. https://doi.org/10.7860/JCDR/2017/26581.10538
Hapsari, N. F., Ismail, A., & Santoso, O. (2014). Pengaruh Konsumsi Keju
Cheddar 10 Gram Terhadap Ph Saliva-Studi terhadap Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang. ODONTO
Dental Journal, 1, 34–38.
Imran, H., Nurdin, & Nasri. (2016a). Pengaruh Konsumsi Kopi Terhadap
Penurunan Ph Saliva Pada Usia Dewasa. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara
Forikes, 3(3), 161–165.
Imran, H., Nurdin, & Nasri. (2016b). Pengaruh Konsumsi Kopi Terhadap
Penurunan Ph Saliva Pada Usia Dewasa. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara
Forikes, 7(3), 161–165.
Janah, D. R., Widodo, & Adhani Rosihan. (2021). Pengaruh Minumanjus
Buahterhadap Perubahan Derajat Keasaman (pH) SALIVA. Jurnal
Kedokteran Gigi, 5(3), 154–161.
Kemenkes RI. (2016). BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
www.peraturan.go.id
Mardiati, E., & Prasko. (2017). Perbedaan Perubahan Ph Salivaantara Berkumur
Teh Celupdan Teh Tubruk Pada Ibu Pkk Kelurahan Muktiharjo Kidul.
JUrnal Kesehatan Gigi, 4(2), 40–45.
Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan (Soekidjo
Notoatmodjo).
Putri, F. melinda, susi, & sari desy purnama. (2020). Pengaruh Berkumur Dengan
Larutan Teh Hijau dan Teh Hitam Terhadap pH Saliva. Andalas Dental
Journal, 1–12.
24

Rahayu, Y., & Kurniawati, A. (2018). Digital Repository Universitas Jember.


Rizki, M., Lubis, F., & Lindawati, Y. (2018). Efek Ekstrak Biji Kopi Robusta
(Coffeacanephora) Terhadap Ph Saliva Dan Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus Aureus (ATCC ® 29213TM) (IN VITRO). Jurnal Ilmiah
PANNMED, 12(3), 309–312.
Rusmali, A., & Ayatullah. (2019). Pengaruh derajat keasaman pH saliva terhadap
angka kejadian karies gigi (DMF-T) anak sekolah dasar umur 9-14 tahun
2018. Journal of Oral Health Care, 7(1), 24–31. https://doi.org/10.29238
Sa’diah, K., & Maulidahayati. (2018). Pengaruh Konsumsi Kopi (Coffea Sp)
Terhadap Ph, Laju Alir Dan Viskositas Saliva Pada Pecandu Kopi (Coffee
Holic). Jurnal B-Dent, 5(1), 72–82.
Sawitri, H., & Maulina, N. (2021). Derajat Ph Saliva Pada Mahasiswa Program
Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh Yang
Mengkonsumsi Kopi Tahun 2020. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan
Malikussaleh, 7(1), 84–94.
Widia, R., & Kasuma, N. (2020). Comparison Of Salivary Ph Before And After
Consuming A Solution Of Sugar And Palm Sugar In Dentistry Faculty’s
Student Of Andalas University. Andalas Dental Jurnal, 70–78.
Widyasari, R. (2020). Efektivitas Berkumur Air Seduhan Teh Hitam Terhadap
Peningkatan Ph Saliva Pada Siswa Sekolah Dasar.
Yulia, N., Andayani, R., Imron, A., Program, N., Dokter, S. P., Fakultas, G., &
Gigi, K. (2017). Perubahan Laju Aliran Saliva Sebelum dan Sesudah
Berkumur Rebusan Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) Pada
Mahasiswa FKG Unsyiah Angkatan 2016. Caninus Denstistry, 2(2), 104–
110.
Lampiran 1

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

Kegiatan Agust Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

2022 2022 2022 2022 2022 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023

Pengajuan judul

Pengesahan Judul

Pembuatan Proposal

Seminar Proposal

Perbaikan Proposal

Pengambilan Data

Pengolahan Data

Penyusunan KTI

Seminar KTI

Perbaikan KTI

Pengumpulan KTI

25
Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS/INFORMED CONSENT

Yang bertandatangan dibawah ini:


Nama :
Umur :
Alamat :
Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh :
Nama : Ananta Pinaka F
NIM : P1337425120045
Status : Mahasiswa DII Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang
Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan serta memahami
penelitian yang akan dilakukan dengan judul:
“Perbedaan pH Saliva Setelah Konsumsi Minuman Teh dan Kopi pada
Mahasiswa Hima JKG 2022”
Dengan ini saya menyatakan kesediaannya untuk berperan sebagai responden
dan bersedia mengkonsumsi minuman teh dan kopi dan perlakuan sesuai dengan data
yang diperlukan peneliti.
Demikian pernyataan persetujuan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada
paksaan dari pihak manapun.

Semarang, 2023
Horma Saya

( )

26
Lampiran 3

Lembar Pemeriksaan pH Saliva


Minum Kopi
Pada Mahasiwa Hima JKG 2022

No Responden:
Umur :
Jenis Kelamin :
pH Sebelum :
pH Sesudah :

Lembar Pemeriksaan pH Saliva


Minum Teh
Pada Mahasiwa Hima JKG 2022

No Responden:
Umur :
Jenis Kelamin :
pH Sebelum :
pH Sesudah :

Anda mungkin juga menyukai