Diajukan Kepada
Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Semarang
Untuk Memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Studi Diploma III Keperawatan Gigi
Oleh :
Endang Puji Sukarsih
P1337425118061
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Endang Puji Sukarsih NIM. P1337425118061 Dengan
judul Perbedaan Menggosok Gigi Secara Vertikal Dan Horizontal Terhadap
Indeks Plak Pada Murid Klas IV SDN 1 Kawak Kabupaten Jepara Tahun 2018,
telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Semarang, ............................
Pembimbing I
Yodong, S.ST,M.Hkes
NIP. 196512091985032003
Pembimbing II
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Endang Puji Sukarsih NIM. P1337425118061 Dengan
judul Perbedaan Menggosok Gigi Secara Vertikal Dan Horizontal Terhadap
Indeks Plak Pada Murid Klas IV SDN 1 Kawak Kabupaten Jepara , telah
dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal…………….
Tim Penguji
Sadimin,S.Si.T,M.Kes
NIP. 197608271997031001 Evaluator
Yodong, S.ST,M.Hkes
NIP. 196512091985032003 Pembimbing I
Mengetahui
Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P1337425118061
Semarang, ............................
iv
KATA PENGANTAR
v
9. Bapak dan Ibu serta keluarga tercinta yang selalu mendo’akan, memberikan
dorongan serta membantu peneliti baik secara moril maupun spiritual
sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
10. Teman seperjuangan semua yang telah memberikan semangat dan atas
kebersamaannya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan serta jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, serta bagi perkembangan
pelaksanaan penyusunan Karya Tulis Ilmiah dimasa yang akan datang.
Semarang,...................2019
Penulis
vi
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................37
B. Saran .....................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Alat atau Instrumen Penelitian ........................................................................27
4.1. Distribusi plak indeks sebelum menyikat gigi teknik vertikal .......................30
4.2. Distribusi plak indeks sesudah menyikat gigi teknik vertikal .........................31
4.3. Distribusi plak indeks sebelum menyikat gigi teknik horizontal ..................32
4.4. Distribusi plak indeks sesudah menyikat gigi teknik horizontal ....................32
4.5. Distribusi Frekuensi Selisih Indeks Plak ........................................................33
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Teknik Penyikatan Vertikal .............................................................................9
2.2. Teknik Penyikatan Horizontal ..........................................................................9
4.1. Distribusi Frekuensi Plak Sebelum Menyikat Metode Vertikal ....................30
4.2. Distribusi Frekuensi Plak Sesudah Menyikat Metode Vertikal .....................31
4.3. Distribusi Frekuensi Plak Sebelum Menyikat Metode Horizontal .................32
4.4. Distribusi Frekuensi Plak Sebelum Menyikat Metode Horizontal .................33
4.5. Distribusi Frekuensi Selisih Plak Vertikal dan Horizontal ............................34
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
INTISARI
Sukarsih, E.P, 2019. Perbedaan Menggosok Gigi Secara Vertikal dan Horizontal
Terhadap Indeks Plak Pada Murid Klas IV SDN 1 Kawak Kapubaten
Jepara, Karya Tulis Ilmiah, Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang, Pembimbing: (I) Yodong, S.ST,M.Hkes,
(II) Sulur Joyo Sukendro, S.Si.T,M.Kes.
Kata kunci : Plak, vertikal, horizontal
Penyebab utama terjadinya penyakit karies gigi dan periodontal adalah
plak. Plak dapat dibersihkan dengan cara menggosok gigi. Salah satu yang
mempengaruhi keberhasilan penyikatan gigi adalah metode menggosok gigi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan menggosok gigi
secara vertikal dan horizontal terhadap penurunan indeks plak pada murid Klas
IV SDN 1 Kawak.
Rancangan penelitian ini adalah eksperimental dengan metode penelitian
deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini murid klas IV SDN 1 Kawak. Sampel
dikeompokkan menjadi 2 yaitu Kelompok dengan metode vertikal berjumlah
18 siswa dan kelompok dengan metode horizontal berjumlah 18 siswa jadi total
siswa adalah 36.
Hasil penelitian menunjukkan selisih plak indeks sebelum dan sesudah
dengan menggunakan metode vertikal sebesar 1,26. Selisih plak indeks
sebelum dan sesudah dengan menggunakan metode horizontal sebesar 2,10.
Kesimpulan penelitian ini metode horizontal lebih efektif menurunkan indeks
plak dibandingkan metode vertikal. Saran untuk penelitian ini adalah bagi siswa
SD khususnya SDN 1 Kawak mengadakan kegiatan sikat gigi yang rutin dan
berkelanjutan melalui program UKGS.
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Bass, S Stillman, Horizontal, Vertical, dan Roll.Metode Bass dan Roll yang
paling sering direkomendasikan yang umum digunakan adalah metode
horizontal, dan metode vertical. Metode horizontal dilakukan dengan cara
semua permukaan gigi disikat dengan gerakan ke kiri dan ke kanan.
Permukaan bukal dan lingual disikat dengan gerakan ke depan dan ke
belakang (Putri,dkk, 2014).
Metode horizontal terbukti merupakan cara yang sesuai dengan bentuk
anatomis permukaan oklusal. Metode ini lebih dapat masuk ke sulkus
interdental dibanding dengan metode lain (McDonal, 2010).Metode ini cukup
sederhana sehingga dapat membersihkan plak yang terdapat di sekitar sulkus
interdental dan sekitarnya ((Putri,dkk,2014). Metode vertikal dilakukan untuk
menggosok bagian depan gigi, kedua rahang tertutup lalu gigi disikat dengan
gerakan keatas dan kebawah. Untuk permukaan gigi belakang gerakan
dilakukan dengan keadaan mulut terbuka (Pintauli dan Hamada, 2008).
Metode ini sederhana dan dapat membersihkan plak, tetapi tidak dapat
menjangkau semua bagian gigi seperti metode horizontal dengan sempurna
sehingga apabila penyikatan tidak benar maka pembersihan plak tidak
maksimal (Pintauli dan Hamada, 2008).
Metode penyikatan gigi horizontal, vertical adalah metode yang paling
sering digunakan dalam penyikatan gigi.Pada anak sekolah dasar belum
didapatkan teknik menggosok gigi yang efektif terhadap penurunan plak
((Pintauli dan Hamada, 2008).
Berdasarkan data laporan Puskesmas Pakis Aji pada tahun 2017
penyakit dengan jumlah kejadian karies gigi sebesar 216 kasus menempati
peringkat ke 18 dan, kejadian gangguan gigi dan jaringan penyangga sebesar
214 kasus menempati peringkat ke 19 dari 20 besar penyakit. Dari 8 wilayah
kerja Puskesmas Pakis Aji tahun 2017, jumlah kejadian penyakit gigi dan
mulut terbanyak berdasarkan penduduk terdapat di Desa Kawak sebanyak
141 kasus atau 3,20 %.
Berdasarkan data penjaringan dari SDN 1 Kawak didapatkan rata-
rata plak indek 4,3. Hal ini disebabkan oleh kurang optimalnya upaya
preventif dan promotif kesehatan gigi dan mulut anak sekolah. Sehingga
4
banyak anak-anak sekolah yang tidak tahu cara menjaga kebersihan gigi dan
mulutnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian untuk
mengetahui perbedaan menggosok gigi secara vertikal dan horizontal
terhadap indeks plak pada murid Klas IV SDN 1 Kawak.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah adakah perbedaan
menggosok gigi secara vertikal dan horizontal terhadap indeks plak pada
murid Klas IV SDN 1 Kawak”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan menggosok gigi secara vertikal dan
horizontal pada murid Klas IV SDN 1 Kawak.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui skor indeks plak sebelum dan sesudah menggosok
gigi dengan menggunakan metode vertikal
b. Untuk mengetahui skor indeks plak sebelum dan sesudah menggosok
gigi dengan menggunakan metode horizontal
c. Untuk mengetahui selisih skor indeks plak menggosok gigi dengan
menggunakan metode vertikal dan horizontal
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang
bermanfaat bagi siswa sekolah dasar di bidang kesehatan gigi dan mulut,
khususnya mengenai tekhnik menggosok gigi dapat membersihkan semua
permukaan gigi dan gusi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan serta memberikan pengalaman
langsung dalam melakukan penelitian penulisan karya tulis ilmiah.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Menggosok gigi
a. Pengertian menggosok gigi
Menurut Setyaningsih (2010) menggosok gigi adalah membersihkan
seluruh permukaan gigi dari sisa-sisa makanan dengan menggunakan
bantuan sikat gigi dan pasta gigi.
b. Waktu menggosok gigi
Frekuensi menggosok gigi sebaiknya 3 kali sehari, setiap kali
sesudah makan dan sebelum tidur. Namun, dalam hal tersebut tidak
selalu dapat dilakukan, terutama pada siang hari ketika seseorang
berada dikantor, sekolah, atau tempat lain menurut Manson 1971,
dalam (Putri,dkk 2014) berpendapat bahwa menggosok gigi
sebaiknya dua kali sehari, yaitu setiap kali setelah makan pagi dan
sebelum tidur.Meskipun demikian menurut Loe 1965 dalam
(Putri,dkk,2014) melalui suatu percobaan menunjukkan bahwa
frekuensi menggosok gigi satu kali sehari dengan teliti sehingga
semua plak hilang, gusi dapat dipertahankan tetap sehat. Lamanya
menggosok gigi yang dianjurkan adalah 5 menit, tetapi ini terlalu
lama.Umumnya orang melakukan menggosok gigi maksimum 2
menit.
c. Alat dan bahan menggosok gigi
1) Sikat gigi
Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk
sikat kecil dengan pegangan, penggunaan sikat yang lembut
karena sikat keras dapat merusak lapuisan enamel dan melukai
gusi (Kusumawardani, 2011). Sikat gigi yang baik adalah
bulunya rapi, saat menggosok gigi kotoran-kotoran yang berada
di dalam mulut akan mudah terangkat oleh bulu sikat
(Kusumawardani, 2011). Menurut Machfoedz (2008), syarat-
syarat sikat gigi yang baik adalah tangkai lurus dan mudah
7
8
dipegang, kepala sikat kecil, bulu sikat gigi harus lembut dan
datar.
2) Pasta gigi
Pasta gigi yang baik digunakan adalah pasta gigi yang
mengandung fluoride.Flouride adalah zat yang berguna untuk
menguatkan gigi. Perlindungan fluoride di lapisan email akan
melindungi gigi dari asam yang menempel di permukaan gigi
(Setyaningsih, 2010).
3) Gelas kumur
Gelas kumur digunakan untuk tempat air bersih (Setyaningsih,
2010).
4) Air bersih
Menggosok gigi harus menggunakan air bersih (Setyaningsih,
2010).
5) Cermin
Cermin digunakan untuk melihat sudah bersih atau belum gigi
setelah menggosok gigi (Setyaningsih, 2010).
d. Teknik menggosok gigi
Teknik menggosok gigi adalah cara yang umum dianjurkan
untuk membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi,
merupakan tindakan preventif dalam menuju keberhasilan dan
kesehatan rongga mulut yang optimal. Oleh karena itu, teknik
menggosok gigi harus dimengerti dan dilaksanakan secara aktif dan
teratur.Ada beberapa teknik yang berbeda-beda untuk membersihkan
gigi dan memijat gusi dengan sikat gigi. Menurut Putri dkk (2014)
teknik menggosok gigi ada enam macam berdasarkan gerakan yang
dilakukan yaitu :
1) Teknik vertikal
Teknik Vertikal dilakukan untuk menggosok bagian depan gigi,
kedua rahang tertutup lalu gigi disikat dengan gerakan ke atas
dan ke bawah. Untuk permukaan gigi belakang, gerakan yang
dilakukan sama tetapi mulut dalam keadaan terbuka. Sedangkan
9
e. Komposisi plak
Plak terdiri dari 20% bahan organik dan anorganik dan sisanya
adalah air. Bahan organik meliputi kompleks protein polisakarida
yang terdiri dari karbohidrat dan protein kira-kira 30% dan lemak
kira-kira 15%. Komponen ini merupakan produk ekstraseluler dari
bakteri plak, sisa-sisa sitoplasmik dan membran sel, hasil
pengunyahan makanan dan derifat glikoprotein. Karbohidrat yang
terbesar ditemukan pada plak supragingiva adalah dextran, levan dan
galaktose, yang diproduksi oleh bakteri polisakarida kira-kira 9,5%
dari total plak (Tambun, 2010).
Komponen anorganik yang terdapat dalam plak adalah
kalsium, fosfor sedangkan magnesium, potassium dan sodium
ditemukan dalam jumlah yang kecil. Kandungan anorganik tertinggi
ditemukan pada permukaan lingual incisivus bawah. Ion kalsium ini
ikut membantu perlekatan antara bakteri dan antar bakteri dengan
pelikel. Sehingga, hampir 70-80% komponen anorganik ditemukan
sebagai kristalin calcium phosphate (Tambun, 2010).
Plak yang terletak terbentuk sempurna, selain bakteri dapat
pula berisi mikroorganisme lain. Mycoplasma telah berhasil
ditemukan, dan sejumlah kecil lagi protozoa juga ada.
Mikroorganisme pada bakteri plak yang hampir selalu ditemukan
adalah golongan streptococcus dan lactobacillus. Selain itu, ditemukan
juga golongan jamur actinomycetes.
Susunan komponen bakteri dan biokimia plak bervariasi dan
tergantung pada konsentrasi bakteri dalam saliva, oksigen komposisi
makanan serta adanya penyakit periodontal (Putri, dkk, 2014).
Plak gigi bukan merupakan sisa makanan dan pembentukannya
tidak ada hubungannya dengan konsumsi makanan. Plak supra
gingivalebih cepat terbentuk pada saat tidur, kemudian pada saat tidak
ada makanan dikunyah, serta pada saat makan. Hal ini terjadi karena
aksi mekanik makanan dan aliran saliva pada saat mastikasi
menyebabkan plak sulit terbentuk (Megananda, 2010).
16
f. Mikroorganisme plak
Plak yang terletak terbentuk sempurna, selain bakteri dapat
pula berisi mikroorganisme lain. Mycoplasma telah berhasil
ditemukan, dan sejumlah kecil lagi protozoa juga ada.
Mikroorganisme pada bakteri plak yang hampir selalu ditemukan
adalah golongan Streptococcus dan Lactobacillus. Selain itu,
ditemukan juga golongan jamur actinomycetes (Tambun, 2010).
Mikroorganisme yang ditemukan pada plak bervariasi pada
setiap orang, serta menurut umur plak itu sendiri. Plak muda (1-2 hari)
sebagian besar terdiri dari bakteri gram-negatif yang berbentuk kokus
dan batang. Organisme ini biasanya tumbuh pada pelikel
mikropolisakarida amorf dengan tebal kurang dari 1 mikron. Pelikel
ini melekat pada email, sementum atau dentin. Setelah 2-4 hari,
perubahan jumlah dan tipe mikroorganisme dalam plak. Selain bakteri
gram-negatif kokus dan gram-negatif batang bertambah banyak, jenis
bacili fusiformis dan filament semakin jelas.
Pada hari ke-4 hingga ke-9, ekologi mikroorganisme plak
menjadi semakin kompleks dengan bertambahnya jumlah bakteri
motil seperti spirilla dan spirochete (Megananda, 2018).
g. Unsur-unsur lain dalam plak
Walaupun organisme terkolonisasi adalah unsur plak, terdapat
komponen lain yang dapat diidentifikasi dengan mikroskop fase
kontras, yaitu:
1) Sel epitel. Sel-sel ini hampir selalu ditemukan pada sampel plak.
Gambaran yang terlihat terdiri dari berbagai tingkat integritas
anatomi, dari bentuk sel terdeskuamasi dengan nuklei yang besar
dan dinding sel jelas hingga gambaran sel “hantu” (ghosts), dengan
bakteri bergerombol mengelilingi sel-sel epitel.
2) Sel darah putih. Leukosit, biasanya sel neutrofil polimorfonuklear
(PMN), dapat ditemukan dalam berbagai tingkatan vitalitas pada
beberapa fase inflamasi.
17
3) Eritrosit. Sel eritrosit ini terlihat pada sampel yang diambil dari
permukaan gigi di sekitar gingival yang mengalami ulserasi.
4) Protozoa. Genera protozoa tertentu, seperti Entamoeba dan
Trichomonas, sering ditemukan pada plak yang diambil dari
permukaan gigi yang mengalami gingivitis akut dan dari dalam
poket periodontal.
5) Partikel makanan. Secara mikroskopis, kadang-kadang terlihat
partikel makanan. Paling sering ditemukan adalah serabut
otot/daging, dengan ciri adanya striae otot.
6) Komponen lain.
Di dalam plak mungkin juga terdapat elemen yang tidak spesifik,
seperti partikel berbentuk kristal (fragmen halus sementum,
kalsifikasi awal atau partikel makanan yang tidak teridentifikasi)
dan apa yang kelihatannya merupakan fragmen sel juga ditemukan
dalam plak.
h. Pengaruh plak terhadap gigi dan jaringan periodonsium
Dari seluruh deposit lunak yang sering terdapat pada gigi, plak
dianggap paling penting sebagai factor utama pada awal
perkembangan karies dan penyakit periodontal. Disamping hal
tersebut diketahui pula bahwa, terdapat factor penyebab lain sebagai
predisposisi akumulasi plak dan modifikasi dari reaksi inflamasi.
Penelitian epidemiologi menunjukkan, tentang hubungan yang
positif antara jumlah plak dengan keparahan gingivitis kronis atau
periodontitis. Penelitian lain, menunjukkan hubungan yang erat antara
plak dan penyakit periodontal (Putri,dkk, 2014).
Efek yang membahayakan dari plak bukanlah dikarenakan
keberadaannya semata, tetapi efek produk bakteri tertentu yang
menentukan.. Bakteri plak yang kariogenik menggunakan karbohidrat,
terutama fruktosa dan galaktosa sebagai sumber energi, yang bila
digunakan dapat meninkatkan produksi asam dari polisakarida ektra
dan intraseluler. Keadaan asam yang dihasilkan dapat melarutkan
18
mineral dalam email gigi. Hal ini merupakan tahap awal dari karies
gigi (Malik, 2010).
Substansi lain yang bertanggung jawab pada tingkatan utama
dari kerusakan jaringan dari penyakit periodontal, seperti produk yang
disintesa oleh bakteri plak termasuk enzim, toxin dan produk buangan
dari hasil metaboisme (Putri, dkk, 2014).
Bakteri pada plak dan produknya membentuk ikatan utama
dalam rantai peristiwa yang menyebabkan destruksi periodonsium.
Kolonisasi awal bakteri pada permukaan gigi terjadi pada daerah
gingiva. Selama beberapa hari, jumlah organism pada permukaan ini
meningkat melalui multiplikasi dan dari retensi organism pada
permukaan ini meningkat melalui multiplikasi dan dari retensi
organism baru. Bila dibiarkan berlanjut dan tidak dihilangkan,
pembentukan plak terus terjadi dengan tambahan lebih banyak bakteri,
khususnya skeling gingiva margin dan daerah interdental.
i. Kontrol plak
a) Definisi kontrol plak
Kontrol plak adalah penyingkiran plak mikrobial dan
pencegahan terhadap akumulasinya ke permukaan gigi sekitarnya.
Kontrol plak juga menghambat pembentukan kalkulus.
Menghilangkan plak akibat mikroba, dapat menyembuhkan
inflamasi gingival yang masih pada stadium awal. Penghentian
pembersihan gigi dapat menyebabkan rekurensi gingivitis. Dengan
demikian kontrol plak merupakan cara efektif untuk merawat dan
mencegah gingivitis, serta merupakan bagian terpenting dari semua
prosedur pencegahan penyakit periodontal. Pada dasarnya plak
dapat dihilangkan dengan pembersihan secara mekanik dan
penghambatan secara kimiawi (Putri, dkk, 2014).
Diantara bermacam-macam kontrol plak, metode yang paling
sederhana, aman, dan efektif adalah menggosok gigi. Faktor yang
mempengaruhi efektifitas penyikatan plak termasuk di dalamnya
tipe sikat gigi dan teknik penyikatan (Anitasari dan Rahayu, 2015).
19
B. Kerangka Konsep
Variabel Terkendali
1. Teknik menggosok gigi
2. Mengunyah biskuit
Variabel pengaruh
1. Susunan gigi
2. Pola Makan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah experiment dengan metode penelitian
deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui skor
indeks plak sebelum dan sesudah menggosok gigi. Metode penelitian ini
menggunakan eksperiment semu (quast experimental designs) yaitu suatu
penelitian dengan desain yang tidak mempunyai pembatas yang ketat terhadap
randomisasi, dan pada saat yang sama dapat mengontrol ancaman-ancaman
validitas. Disebut eksperimen semu karena eksperimen ini belum atau tidak
memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen sebenarnya. Rancangan yang
digunakan dengan pendekatan non randomized control group pretest postest
design (Notoatmodjo, 2012).
Rancangan pre dan post test penelitian ini menggunakan 2 kelompok
sampel dengan melakukan observasi awal yaitu mengukur indeks plak
sebelum dilakukan perlakuan kemudian dilakukan observasi akhir mengukur
indeks plak sesudah dilakukan perlakuan (menggosok gigi teknik vertical dan
teknik horizontal).
Rancangan penelitian :
O1 Xa O2
O1 Xb O2
Keterangan :
O1 : Observasi awal
Xa : Perlakuan Horizontal
Xb : Perlakuan Vertikal
O2 : Pengukuran plak setelah dilakukan perlakuan
22
23
B. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi dapat diartikan sebagai keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,
2013). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Klas IV SDN 1 Kawak
yang berjumlah 36 siswa.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2013) sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Jika populasi kurang dari atau sama dengan 100 diambil
semua, tetapi jika lebih dari 100 maka diambil 10%-15% atau 20%-25%
(Arikunto, 2013). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 siswa.
Sampel dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok I siswa
menggosok gigi dengan teknik vertical dan kelompok II siswa menggosok
gigi dengan teknik horizontal. Dalam pembagian kelompok menggunakan
non random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
didasarkan atas kemungkinan yang dapat diperhitungkan, tetapi semata-
mata hanya berdasarkan kepada segi-segi kepraktisan belaka
(Notoatmodjo, 2012).. Dengan pembagian sampel yaitu kelompok I
sebanyak 18 siswa dan kelompok II sebanyak 18 siswa.
Sampel dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok I siswa
menggosok gigi dengan teknik vertikal dan kelompok II siswa menggosok
gigi dengan teknik horizontal. Dalam pembagian kelompok menggunakan
random sampling yaitu teknik pengambilan sampel setiap anggota
populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai
sampel. Dengan pembagian sampel dari kelas 4 kelompok I sebanyak 18
siswa dan kelompok II sebanyak 18 siswa.
C. Identifikasi Variabel
1. Identifikasi pengaruh
a. Menggosok gigi metode horizontal
Menggosok gigi metode horizontal adalah teknik menggosok bagian
depan gigi, kedua rahang tertutup lalu gigi disikat dengan gerakan ke
atas dan ke bawah. Untuk permukaan gigi belakang, gerakan yang
dilakukan sama tetapi mulut dalam keadaan terbuka.
24
b. Tahap pelaksanaan
Tahap-tahap pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut :
28
a. Editing (pemeriksaan)
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30
A. Hasil Penelitian
15 Sangat Baik
13
Baik
10
Sedang
5 Buruk
5
0
0
0
Sangat Baik Baik
Sedang
Buruk
Berdasarkan tabel dan gambar 4.1 diketahui dari 18 siswa, plak indeks
sebelum menggosok gigi menggunakan teknik vertikal sebagian besar
30
terdapat 13 siswa (72%) dalam kriteria buruk.
31
10
10 Sangat Baik
8
8 Baik
6 Sedang
4 Buruk
2
0
0 0
Sangat Baik
Baik Sedang
Buruk
Berdasarkan tabel dan gambar 4.2 diketahui dari 18 siswa, plak indeks
sesudah menggosok gigi menggunakan teknik vertikal sebagian besar
terdapat 10 siswa (56 %) dalam kriteria baik.
20
16
15
Sangat Baik
10
Baik
5
0 2 Sedang
0
0 Buruk
Sangat Baik
Baik Sedang
Buruk
Berdasarkan tabel dan gambar 4.3 diketahui dari 18 siswa, plak indeks
sebelum menggosok gigi menggunakan teknik horizontal sebagian besar
terdapat 16 siswa (89%) dalam kriteria buruk.
4. Data plak indeks sesudah menggosok gigi teknik horizontal
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi plak indeks sesudah menggosok gigi
pada murid SDN 1 Kawak menggunakan teknik horizontal
15 13 Sangat Baik
Baik
10 Sedang
Buruk
5
5
0
0 0
Sangat Baik
33
Berdasarkan tabel dan gambar 4.4 diketahui dari 18 siswa, plak indeks
sebelum menggosok gigi menggunakan teknik horizontal sebagian besar
terdapat 13 siswa (72 %) dalam kriteria baik.
5. Data perbandingan menggosok gigi sebelum dan sesudah antara teknik
vertikal dan horizontal pada murid klas IV SDN 1 Kawak
a Data perbandingan menggosokt gigi sebelum dan sesudah antara
teknik vertikal dan horizontal pada murid klas IV SDN 1 Kawak
Tabel 4.5 Rerata frekuensi selisih indeks plak sebelum dan
sesudah menggosok gigi menggunakan teknik vertikal
dengan teknik horizontal
Indeks Plak
4 3.8
3.5
3.5
2.5 2.24
2 1.7 Teknik Vertikal
0.5
0
Sebelum Sesudah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang perbedaan plak indeks antara menggosok
gigi teknik vertikal dengan teknik horizontal pada murid Klas IV SDN 1
Kawak maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Adanya perbedaan menggosok gigi secara vertikal dan horizontal terhadap
penurunan indeks plak pada murid Klas IV SDN 1 Kawak, penurunan
rata-rata indeks plak pada teknik horizontal lebih besar dibandingkan
menggunakan teknik vertikal.
2. Rata-rata skor plak indeks siswa sebelum menggosok gigi dengan
menggunakan teknik vertikal sebesar 3,50 dan sesudah menggosok gigi
dengan menggunakan teknik vertikal sebesar 2,24.
3. Rata-rata skor plak indeks siswa sebelum menggosok gigi dengan
menggunakan teknik horizontal sebesar 3,80.dan sesudah menggosok gigi
dengan menggunakan teknik horizontal sebesar 1,70.
4. Selisih skor plak menggosok gigi dengan menggunakan metode vertikal
sebesar 1,26 dan selisih skor indeks plak menggosok gigi dengan
menggunakan metode horizontal sebesar 2,10.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan plak indeks antara menggosok
gigi menggunakan teknik vertikal dengan teknik horizontal, maka saran yang
dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat umum
Bagi masyarakat umum dapat menerapkan teknik menggosok gigi yang
baik dan benar melalui Program UKGM (Usaha Kesehatan Gigi
Masyarakat).
2. Bagi siswa SDN 1 Kawak
Bagi siswa SDN 1 Kawak diharapkan dapat mengadakan kegiatan sikat
gigi yang rutin dan berkelanjutan dengan pendampingan dari guru sekolah
dan pembinaan dari Puskesmas melalui program UKGS.
37
38
DAFTAR PUSTAKA
Asmawati, Pasolon, FA., 2012,Analisis hubungan karies gigi dan status gizi anak
usia 10-11 tahun di SD Athirah, SDN 1 Bawakaraeng dan SDN 3
Bangkala,Availablefrom:URL:http://isjd.pdii.lipi.go.idadminjurnal62077
884.pdf, diakses pada tgl 2 Januari 2019
Farani, W., Sudarso, ISR., 2008, Pengaruh perbedaan menyikat gigi dengan
metode horizontal dan vertikal terhadap pengurangan plak pada anak
perempuan usia 12 tahun, Dentika Dent J
Hiremath, SS., 2011, Textbook of preventive and community dentistry, 2nd ed,
India: Elsevier
Kemenkes, 2012, Buku Panduan Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut di
Masyarakat, Kementrian Kesehatan RI
Paulus J., 2010, Dental Journal: Volume 43 The Effectiveness of Sharp End and
Rounded End bristle toothbrush, Majalah Kedokteran Gigi, Jakarta
Pintauli, S., Hamada, T., 2009, Menuju Gigi dan Mulut Sehat, USU Press, Medan
Prasada, KVV.,Bhat Y, M.A., , Trivedi, D., Acharya, A.B., 2014, Dental Plaque
Dissolving Agents: An In Vitro Study, International Journal of Advanced
Health Sciences
Puskesmas Pakis Aji, 2017, Laporan Tahunan Puskesmas Pakis Aji Kabupaten
Jepara, Puskesmas Pakis Aji, Jepara
Riskesdas, 2017, Laporan Hasil Kesehatan Dasar Provinsi Jawa Tengah 2017,
Jakarta
Ristika, Eri., 2010, Perbedaan Efektivitas Menyikat Gigi Antara Metode Bass dan
Metode Roll Terhadap Plak Gigi di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar
Sukoharjo, UMS, Solo
40
Rifki, A., Hermina, T., 2010, Perbedaan Efektivitas Menyikat Gigi Dengan
Metode Roll dan Horizontal Pada Usia 8 Dan 10 Tahun Di Medan,
USU, Medan
Rusmali, 2013, Efektivitas Sikat Gigi Massal di Sekolah Dasar Binaan Jurusan
Keperawatan GigiPoltekkes Pontianak berdasarkan Angka Karies Gigi
URL : http://poltekkespontianak.ac.id/pdf
Sariningsih, E., 2012, Merawat Gigi Anak Sejak Dini, Gramedia, Jakarta
Setyaningsih, D., 2010, Beberapa Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut,
Hipocrates, Jakarta.
Tambun, LE.,2010, Penyuluhan Kesehatan Gigi pada Anak, Skripsi: USU, Medan
Utami, NK., 2010, Indeks DMF T pada Murid-murid Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Muhammadiyah Martapura, Dentino Jurnal Kedokteran Gigi
Yuzar, Yessi., Lisnayetti, Nurul Amelia, 2017, Perbedaan Indeks Plak Menyikat
Gigi Teknik Kombinasi Pada Murid Sekolah Dasar, Jurnal Kesehatan
Masyarakat Andalas
LAMPIRAN
42
Lampiran 3
(INFORMED CONSENT)
SETUJU / MENOLAK*
Pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran. Demikian pernyataan ini kami
buat, agar dapat dipergunakan seperlunya.
Jepara, ...........................2019
Yang Membuat Pernyataan
Orang tua Murid
..........................................
Keterangan:
Identitas Responden
Nama Responden :
Umur :
A. Jenis Kelamin : A
a. Laki-laki
b. Perempuan
B. Kelompok B
a. Kelompok metode Vertikal
b. Kelompok metode Horizontal
Hasil Pemeriksaan sebelum dan sesudah menggosok gigi teknik vertikal /
Horizontal
1. Gigi Indeks
2. Pemeriksaan Plak
Sebelum
Sesudah
LEMBAR CHECKLIST
Perbedaan Menggosok Gigi Secara Vertikal Dan Horizontal Terhadap
Indeks Plak Pada Murid SDN 1 Kawak Kabupaten Jepara
Tahun 2018
I. Identitas
Nama Responden :
No :
Tgl Penelitian` :
III. Pertanyaan
Jawaban
No Rincian Kegiatan
Ya Tidak
1. Menyiapkan biscuit
2. Memakan biscuit
3. Berkumur
4. Menyiapkan cermin
5. Menyiapkan sikat gigi sesuai ukuran
6. Menyiapkan sikat pasta gigi yang mengandung flour
7. Memberi pasta gigi sesuai takaran
8. Cara menggosok gigi secara vertikal/ horizontal
(sesuai instruksi)
9. Menggosok gigi sesuai instruksi
Lampiran 2
Pelaksanaan
No Jenis Kegiatan
Nov 2018 Des 2018 Jan 2019 Feb 2019 Mar 2019 Apr 2019 Mei 2019 Juni 2019 Juli 2019
1 Pengajuan Judul
2 Studi Pendahuluan
3 Pembuatan Proposal
4 Bimbingan
5 Seminar Proposal
6 Pengambilan Data
7 Pengolahan Data
8 Pembuatan KTI
9 Seminar KTI