Anda di halaman 1dari 95

IDENTIFIKASI FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM

MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI


DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan


Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jasmani

Oleh
Wening Anggraini
NIM 12601241020

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
MOTTO

Hidup adalah perjuangan, maka bersabar untuk meraih keberhasilan.


(Wening Anggraini)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.


(Terjemahan Q.S Al-Insyirah 5-6)

v
PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada orang-orang yang bermakna dalam hati

penulis, diantaranya: kedua orang tua tercinta, ayahanda Sucipto dan ibunda

Widaryanti atas kasih sayang, doa dan dukungan yang telah diberikan selama ini

serta kakak dan adik tersayang, Lilik Inung Prawitasari dan Upik Andriyani yang

telah memberikan semangat melalui canda tawa ketika di rumah.

vi
IDENTIFIKASI FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM
MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI
DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

Oleh
Wening Anggraini
NIM 12601241020

ABSTRAK
Ekstrakurikuler bola voli di SMK Negeri 1 Seyegan terlaksana belum
maksimal. Peserta yang hadir setiap latihan jumlahnya tidak tetap. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor hambatan siswa dalam mengikuti
ekstrakurikuler bola voli di SMK Negeri 1 Seyegan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan
metode survei dan dengan teknik angket. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola voli di SMK Negeri 1 Seyegan
dengan jumlah dua puluh siswa. Teknik analisis data menggunakan statistik
deskriptif dengan menuangkan frekuensi ke dalam bentuk persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penghambat siswa dalam
mengikuti ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan adalah faktor internal
dan faktor eksternal, diantaranya: (1) indikator waktu pelaksanaan dengan
persentase 21,6%. (2) indikator sarana dan prasarana dengan persentase 18,9% (3)
indikator bakat dengan persentase sama dengan indikator sarana dan prasarana
yaitu 18,9% (4) indikator minat dengan persentase 16,2% (5) indikator lingkungan
dengan persentase 13,5% (6) indikator pelatih dengan persentase paling kecil
yaitu 10,8%.
Kata Kunci: faktor penghambat, ekstrakurikuler, bola voli

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan

karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Identifikasi Hambatan Pelaksanaan Ekstrakurikuler Bola Voli di SMK Negeri 1

Seyegan” dengan lancar.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya keridhoan dari Allah SWT dan juga bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu peneliti menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang tidak

terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. selaku Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta atas kesempatan yang diberikan untuk menempuh studi hingga

penulis bisa menyelesaikan studi.

2. Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta telah memberikan ijin untuk

menggunakan fasilitas selama penulis belajar hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

3. Erwin Setyo Kriswanto, M.Kes selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga

Universitas Negeri Yogyakarta telah memfasilitasi dan memberikan ijin

penelitian, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Bapak Moch. Slamet, M.S. selaku dosen pembimbing yang telah dengan

sabar memberikan bimbingan dan masukan serta motivasi sejak awal hingga

akhir penyusunan skripsi ini.


viii
5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga yang telah memberikan

wawasan, ilmu dan pengalamannya.

6. Kepala SMK Muh 2 Sleman dan SMK Negeri 1 Seyegan Sleman yang telah

memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan uji coba penelitian dan

penelitian.

7. Siswa-siswa SMK Muh. 2 Sleman dan siswa-siswa SMK Negeri 1 Seyegan

yang telah meluangkan waktunya untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

8. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan material maupun

moral, sehingga skripsi ini bisa selesai tepat waktu.

9. Seluruh keluarga terimakasih atas doa dan dukungannya.

10. Briandi Getar Bagaskara yang selalu bersedia meluangkan waktu untuk

menemani dan memberikan semangat, hingga skripsi ini selesai.

11. Teman-teman PJKR A 2012 yang selalu memberi motivasi.

12. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang dengan

sengaja atau tidak sengaja banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi mereka yang memerlukannya.

Kepada semua pihak yang telah membantu semoga Allah SWT memberikan

rahmat dan membalas kebaikan – kebaikan yang telah dilakukan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, Agustus 2016


Penulis

ix
DAFTAR ISI
hal

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Identifikasi masalah ...................................................................................... 5
C. Batasan Masalah ........................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Kajian Teori .................................................................................................. 7
1. Hakikat Hambatan ..................................................................................... 7
2. Hakikat Ekstrakurikuler ........................................................................... 7
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Ekstrakulikuler ............................... 12
4. Hakikat Bola Voli .................................................................................. 17
5. Karakteristik Siswa SMK N 1 Seyegan .................................................. 19
B. PENELITIAN YANG RELEVAN .............................................................. 21
C. KERANGKA BERPIKIR ........................................................................... 22

x
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ........................................................................................ 24
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................... 24
C. Populasi Penelitian ..................................................................................... 25
D. Instrument Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ............................... 25
1. Instrument Penelitian ............................................................................. 25
2. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 31
E. Teknik Analisis Data ................................................................................... 32

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 34
1. Deskripsi Data Penelitian ...................................................................... 34
2. Hasil Perhitungan Rerata ....................................................................... 47
B. Pembahasan ................................................................................................ 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ................................................................................................. 52
B. Implikasi Penelitian .................................................................................... 52
C. Keterbatasan penelitian................................................................................ 53
D. Saran-saran .................................................................................................. 54

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 55

LAMPIRAN ...................................................................................................... 57

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Instrument Uji Coba Penelitian .............................................. 27

Tabel 2. Bobot Skor untuk Pertanyaan Positif dan Negatif ............................... 28

Tabel 3. Kategori Tingkat Reliabilitas ............................................................... 30

Tabel 4. Kisi-kisi Instrument Penelitian ............................................................. 31

Tabel 5. Norma Penilaian Faktor Hambatan ...................................................... 33

Tabel 6. Norma Penilaian Faktor-Faktor Penghambat Siswa Dalam Mengikuti


Ekstrakurikuler Bola Voli di SMK Negeri 1 Seyegan .......................... 34

Tabel 7. Norma Penilaian Faktor Internal ........................................................... 36

Tabel 8. Norma Penilaian Indikator Minat ......................................................... 37

Tabel 9. Norma Penilaian Indikator Bakat .......................................................... 39

Tabel 10. Norma Penilaian Faktor Eksternal ..................................................... 40

Tabel 11. Norma Penilaian Indikator Sarana dan Prasarana ............................... 41

Tabel 12. Norma Penilaian Indikator Pelatih..…... ............................................. 43

Tabel 13. Norma Penilaian Indikator Waktu Pelaksanaan.................................. 44

Tabel 14. Norma Penilaian Indikator Lingkungan .............................................. 46

Tabel 15. Rerata Pencapaian Presentase Faktor Penghambat Siswa .................. 47

Tabel 16. Rerata Pencapaian Presentase Faktor Internal .................................... 47

Tabel 17. Rerata Pencapaian Presentase Faktor Eksternal.................................. 47

Tabel 18. Urutan Rerata Pencapaian Presentase Keseluruhan ............................ 48

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Batang Persentase Skor Gabungan ..................................... 35

Gambar 2. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Internal ..................... 37

Gambar 3. Diagram Batang Pengkategorian Data Indikator Minat ................... 38

Gambar 4. Diagram Batang Pengkategorian Data Indikator Bakat .................... 39

Gambar 5. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Eksternal ................. 41

Gambar 6. Diagram Batang Pengkategorian Data Indikator Sarana dan


Prasarana .......................................................................................... 42

Gambar 7. Diagram Batang Pengkategorian Data Indikator Pelatih..…... ......... 44

Gambar 8. Diagram Batang Pengkategorian Data Indikator Waktu


Pelaksanaan ...................................................................................... 45

Gambar 9. Diagram Batang Pengkategorian Data Indikator Lingkungan .......... 46

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Expert Judgement Angket ............................... 58

Lampiran 2. Surat Keterangan Expert Judgement .............................................. 59

Lampiran 3. Surat Permohonan Uji Coba Penelitian ......................................... 60

Lampiran 4. Surat Balasan Uji Coba ........................................................ 61

Lampiran 5. Surat Permohonan Penelitian ........................................................ 62

Lampiran 6. Surat Ijin dari BAPEDA ................................................................. 63

Lampiran 7. Surat Keterangan Telah Penelitian ................................................. 64

Lampiran 8. Angket Uji Coba Penelitian ............................................................ 65

Lampiran 9. Hasil Uji Coba Penelitian ............................................................... 68

Lampiran 10. Hasil Uji Validitas ........................................................................ 69

Lampiran 11. Hasil Perhitungan Uji Validitas .................................................... 70

Lampiran 12. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 71

Lampiran 13. Angket Penelitian ......................................................................... 73

Lampiran 14. Hasil Penelitian ......................................................................... 75

Lampiran 15. Deskriptif Statistik Hasil Penelitian ............................................. 76

Lampiran 16. Kartu Bimbingan ......................................................................... 80

Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian ................................................................ 81

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 yang sudah diberlakukan di beberapa sekolah saat ini

diharapkan membawa perubahan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Kemajuan yang dimaksud adalah kemajuan dalam sistem proses belajar

mengajar. Kurikulum 2013 menuntut siswa aktif dan berfikir kritis, sehingga

sekolah diharapkan dapat mencetak siswa-siswi yang mampu bersaing dengan

dunia luar. Guru juga harus memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat

pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi guru meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Ciri dari kurikulum 2013 yaitu objek pembelajaran yang menekankan

pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Beban jam belajar siswa ditambah

4-6 jam per minggu, dengan lama belajar setiap jam belajar adalah 45 menit.

Dengan adanya penambahan jam belajar, diharapkan guru lebih banyak waktu

untuk mengembangkan proses pembelajaran yang mengedepankan siswa aktif.

Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih lama daripada

pembelajaran penyampaian informasi oleh guru, karena siswa perlu adanya

latihan untuk melakukan mengamati, menanya, mengasosiasi, dan

berkomunikasi. Berkaitan dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, kegiatan

ekstrakurikuler juga ikut menyesuaikan di dalam menunjang tercapainya tujuan

1
pendidikan nasional. Adapun tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Upaya yang dilakukan sekolah dalam rangka mewujudkan tujuan

pendidikan nasional salah satunya adalah dengan cara mengadakan kegiatan

intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Intrakurikuler merupakan kegiatan

dalam jam pembelajaran yang berjalan sesuai silabus yang ada, seperti kegiatan

belajar mengajar di kelas. Kokurikuler merupakan kegiatan-kegiatan siswa di luar

intrakurikuler yang sangat mendukung terhadap keberhasilan pembelajaran pada

kegiatan intrakurikuler, seperti kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS), study

tour, les tambahan pelajaran, dll. Ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan

di luar jam pembelajaran. Dalam ekstrakurikuler siswa dapat memilih minat apa

yang diinginkan dan bakat apa yang dimiliki, sehingga tidak ada paksaan dalam

kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk kegiatan individu atau kegiatan

kelompok. Kegiatan individu adalah untuk menyalurkan bakat siswa secara

perorangan di sekolah dan masyarakat. Contohnya beberapa kegiatan olah raga,

keterampilan, dan kesenian. Kegiatan kelompok adalah untuk menampung

2
kebutuhan dan penyaluran minat bakat siswa secara bersama di sekolah dan di

masyarakat. Contohnya berkemah, pramuka.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, disebutkan bahwa:

“Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh


peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan,
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal
untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan”.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Seyegan Sleman merupakan salah

satu sekolah menengah kejuruan favorit di Sleman yang memiliki beragam

kegiatan ekstrakurikuler olahraga seperti bola voli, bola basket, futsal,

bulutangkis, tenis meja, karate, dan pencak silat. Antusiasme siswa untuk

mengikuti ekstrakurikuler olahraga cukup baik. Terbukti pada ekstrakurikuler bola

besar yang meliputi bola voli, bola basket dan futsal memiliki peminat yang

cukup banyak dari waktu ke waktu dibanding ekstrakurikuler olahraga yang

lainnya. Namun kegiatan ekstrakurikuler olahraga khususnya bola besar di SMK

N 1 Seyegan tidak semua berjalan dengan baik, salah satunya adalah

ekstrakurikuler bola voli.

Jadwal latihan ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan hanya satu

kali dalam seminggu setiap hari kamis jam 15.00-17.00 WIB, jadwal tersebut

sudah menjadi keputusan sekolah, namun masih ada beberapa siswa yang kurang

disiplin dalam menghadiri latihan ekstrakurikuler bola voli di sekolah. Saat

latihan ekstrakurikuler berlangsung kehadiran siswa selalu kurang dari jumlah

3
keseluruhan peserta yang mengikuti ekstrakurikuler bola voli. Hal tersebut

menjadikan kegiatan latihan ekstrakurikuler bola voli menjadi tidak efektif.

Terdapat satu pelatih dari guru pengampu penjasorkes melatih peserta

ekstrakurikuler bola voli sejumlah 20 siswa, diharapkan dapat membimbing siswa

dalam mengembangkan bakatnya. Bakat yang dimiliki peserta ekstrakurikuler

bola voli di SMK N 1 Seyegan terlihat masih kurang, itu terbukti dari belum

adanya pencapaian prestasi yang cukup membanggakan di raih oleh tim bola voli

dari SMK N 1 Seyegan.

Sarana dan prasarana untuk berlatih tersedia satu lapangan outdoor dan

satu lapangan indoor. Namun untuk lapangan indoor masih kurang aman untuk

berlatih bola voli, karena banyak terdapat lampu yang belum diberi pelindung besi

sehingga dari segi keamanan masih kurang. Net dan bola sudah standar untuk

latihan, namun banyak terdapat bola yang kurang terawat sehingga bola yang

bagus untuk latihan sangat terbatas.

SMK N 1 Seyegan terletak di Desa Margomulyo Kecamatan Seyegan

Kabupaten Sleman. Di desa ini olahraga yang berkembang adalah bola voli dan

memiliki peminat dalam berolahraga bola voli cukup banyak, itu terbukti dari

beberapa dusun di Desa Margomulyo mempunyai lapangan bola voli yang

digunakan masyarakat setempat sebagai sarana berolahraga dan berlatih bola voli.

Dalam hal ini masyarakat berpengaruh sebagai faktor eksternal dalam kegiatan

ekstrakurikuler khususnya bola voli di SMK N 1 Seyegan.

Peneliti meyakini bahwa ada hal-hal yang menghambat siswa dalam

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan. Oleh karena

4
itu sesuai dengan uraian di atas peneliti akan mengadakan penelitian yang

berjudul “Identifikasi Faktor Penghambat Siswa dalam Mengikuti

Ekstrakurikuler Bola Voli di SMK Negeri 1 Seyegan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, ada beberapa masalah yang

dapat dikembangkan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Waktu pelaksanaan ekstrakurikuler bola voli di SMK Negeri 1 Seyegan belum

efektif.

2. Minat siswa dalam mengikuti latihan ekstrakurikuler bola voli masih rendah.

3. Rendahnya bakat yang dimiliki siswa peserta ekstrakurikuler bola voli di SMK

Negeri 1 Seyegan.

4. Fasilitas untuk berlatih bola voli kurang memadai.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas agar

permasalahan tidak semakain melebar maka perlu adanya pembatasan masalah.

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah identifikasi faktor

penghambat siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler bola voli di SMK Negeri 1

Seyegan.

D. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan

masalah penelitian ini adalah penghambat apa saja yang menghalangi siswa dalam

mengikuti ekstrakurikuler bola voli di SMK Negeri 1 Seyegan?.

5
E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang

menghambat siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler bola voli di SMK Negeri 1

Seyegan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menberikan manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dalam memperkaya wawasan konsep hambatan ekstrakurikuler terutama

ekstrakurikuler bola voli di sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Sekolah

Dapat digunakan sebagai pedoman dalam meningkatkan kualitas kegiatan

ektrakurikuler khususnya bola voli dan dapat mengetahui hambatan-hambatan

siswa pada kegiatan ekstrakurikuler bola voli.

b. Guru atau Pelatih

Sebagai acuan bagi guru atau pelatih dalam mengatasi kendala yang ada

dan harapannya ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.

c. Peneliti

Sebagai sarana belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan dan menghayati

apakah kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang berjalan selama ini sudah efektif

dan efisien.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Hambatan

Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2005: 385) hambatan adalah halangan

atau rintangan. Suatu kegiatan tidak dapat terlaksana dengan baik apabila ada

suatu hambatan dalam kegiatan tersebut. Sehingga seseorang akan kesulitan

dalam proses pencapaian tujuan. Hambatan dapat berasal dari dalam diri seorang

itu sendiri atau dari luar seorang itu sendiri.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hambatan adalah suatu

halangan atau rintangan yang dialami seseorang dalam proses pencapaian tujuan.

2. Hakikat Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang harus ada di setiap

sekolah, karena sudah ada peraturan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia yang tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang

Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Dalam peraturan ini berisikan tentang pengertian, tujuan, bentuk, prinsip,

pelaksanaan, dan evaluasi.

Pengertian kegiatan ekstrakurikuler menurut Permendikbud No. 62 Tahun

2014:

“Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh


peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan,
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,

7
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal
untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan”.
Ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pembelajaran dan dilaksanakan

di sekolah maupun luar sekolah dengan tujuan untuk lebih memperkaya dan

memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki seseorang

dari berbagai bidang studi (Uzer Usman, 1993: 22).

Menurut Muhaimin, dkk (2009: 74) kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk

membantu pengembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan

minat siswa melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik

atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/

madrasah.

Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler menurut Yudha M. Saputra (1998: 6)

adalah kegiatan di luar jam pelajaran sekolah biasa, yang dilakukan di sekolah

atau di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa,

mengenai hubungan antara mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta

melengkapi pembinaan manusia seutuhnya.

Dari pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilaksanakan di luar jam belajar

untuk meningkatkan potensi siswa.

Sementara itu, tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan

pendidikan menurut Permendikbud No. 81A Tahun 2013 adalah (a) kegiatan

ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotor peserta didik. (b) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat

8
mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi

menuju pembinaan manusia seutuhnya.

Kegiatan ekstrakurikuler menurut Uzer Usman dan Lilis Setiawati (1993:

22) mempunyai tujuan antara lain (a) meningkatkan pengetahuan siswa dalam

segi kognitif maupun afektif, (b) mengembangkan bakat dan minat siswa dalam

rangka pembinaan pribadi menuju manusia seutuhnya, (c) siswa dapat

mengetahui, mengenal serta membedakan hubungan antara satu mata pelajaran

dengan mata pelajaran yang lainnya.

Sementara itu, kegiatan ekstrakurikuler menurut Entin (2011), memiliki

beberapa tujuan di antaranya

1) Meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat


dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,
budaya dan alam semesta.
2) Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat peserta didik agar
dapat menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan penuh dengan
karya.
3) Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung jawab
menjalankan tugas.
4) Mengembangkan etika dan akhlak yang mengintegrasikan hubungan
dengan Tuhan, Rasul, manusia, alam semesta, bahkan diri sendiri.
5) Mengembangkan sensitivitas peserta didik dalam melihat persoalan-
persoalan sosial-keagamaan sehingga menjadi insan yang proaktif
terhadap permasalahan sosial keagamaan.
6) Memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada peserta didik
agar memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan terampil.
7) Memberi peluang peserta didik agar memiliki kemampuan untuk
komunikasi (human relation) dengan baik; secara verbal dan nonverbal.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan

ekstrakurikuler adalah meningkatkan segala aspek yang dimiliki siswa serta

mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan menjadi manusia

yang seutuhnya.

9
Selanjutnya, bentuk kegiatan ekstrakurikuler menurut Permendikbud

No.62 Tahun 2014 dapat berupa:

1. Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS),


Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;
2. Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan
lainnya;
3. Latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat
olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi
informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;
4. Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis
alquran, retreat; atau
5. Bentuk kegiatan lainnya.

Selain itu, bentuk pelaksanaan ekstrakurikuler menurut Uzer Usman dan

Lilis Setiawati (1993: 22) ada dua, yaitu pertama, perseorangan. Kegiatan

perseorangan dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, penyaluran bakat

dan minat siswa. Kedua, kelompok. Kegiatan kelompok dimaksudkan untuk

pembinaan bermasyarakat.

Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan menurut Permendikbud

No.62 Tahun 2014 dikembangkan dengan prinsip yaitu (a) partisipasi aktif,

kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan/ keaktifan peserta didik secara

penuh sesuai dengan minat dan pilihannya masing-masing. (b) Menyenangkan,

kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana senang dan

menggembirakan bagi peserta didik.

Menurut Yudha M. Saputra (1998: 10), beberapa hal yang harus

dipertimbangkan dalam pengembangan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler

sebagai berikut:

10
a. Segala kegiatan sekolah harus diarahkan kepada pembentukan pribadi
anak.
b. Harus ada keseuaian antara program dengan kebutuhan masyarakat.
c. Harus sesuai dengan karakteristik anak.
d. Harus selalu mengikuti arah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Langkah-langkah kegiatan ekstrakurikuler menurut Moh Uzer Usman dan

Lilis Setiawati (1993: 23) adalah:

1. Penyusunan rencana program kegiatan dan pembiayaan dengan

melibatkan kepala sekolah, wali kelas, dan guru-guru.

2. Menetapkan waktu pelaksanaan, objek kegiatan, dan kondisi

lingkungannya.

3. Mengevaluasi hasil-hasil kegiatan siswa.

Penyusunan jadwal ekstrakurikuler dilaksanakan di awal tahun pelajaran

oleh pembina ekstrakurikuler dan didampingi oleh kepala sekolah atau wakilnya.

Jadwal kegiatan ekstrakurikuler diatur supaya tidak bersamaan dan tidak

mengganggu kegiatan intakurikuler dan kokurikuler (Permendikbud No.62 Tahun

2014).

Selanjutnya, kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler perlu

mendapatkan penilaian dan dimasukkan ke dalam raport. Penilaian melihat dari

keberhasilan proses dan keberhasilan pencapaian kompetensi peserta didik dalam

kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif

(Permendikbud No.62 Tahun 2014).

Evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk

mengumpulkan data atau informasi mengenai tingkat keberhasilan yang telah

dicapai siswa selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Evaluasi juga ditujukan

11
kepada guru/pelatih untuk mengukur sejauh mana keberhasilan guru/pelatih dalam

memberikan materi kepada siswa selama kegiatan ekstrakurikuler berlangsung.

Penilaian dapat dilakukan sewaktu-waktu untuk menetapkan tingkat keberhasilan

guru dan siswa pada tahap-tahap tertentu dan untuk jangka waktu tertentu

berkaitan dengan proses dan hasil kegiatan ekstrakurikuler.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekstrakurikuler

Menurut Permendikbud No. 62 Tahun 2014 daya dukung pengembangan

dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler meliputi: (a) Kebijakan Satuan

Pendidikan, (b) Ketersediaan Pembina, (c) Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Satuan Pendidikan. Sedangkan pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan

Kegiatan Ekstrakurikuler antara lain: (a) Satuan Pendidikan, (b) Komite

Sekolah/Madrasah, (c) Orangtua.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan bakat khusus menurut

Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2008: 81), dikelompokkan menjadi

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut adalah: (1) faktor

internal yang terdiri dari: minat, motif berprestasi, keberanian mengambil resiko,

keuletan dalam menghadapi tantangan, dan kegigihan atau daya juang dalam

mengatasi kesulitan yang timbul, (2) faktor eksternal yang terdiri dari:

kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana,

dukungan dan dorongan dari orang tua/ keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan

pola asuh orang tua.

Sedangkan menurut Djaali (2012: 99-100) berpendapat bahwa faktor yang

mempengaruhi belajar datang dari dalam diri (kesehatan, inteligensi, minat dan

12
motivasi, cara belajar) dan faktor dari luar diri (keluarga, sekolah, masyarakat,

lingkungan sekitar).

Sumadi Suryabrata (2011: 233-237) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu: 1) faktor yang

berasal dari dalam diri, yang meliputi (a) faktor fisiologis (keadaan tonus jasmani,

pancaindra), (b) faktor psikologis (minat, motivasi, intelegensi, memori, emosi),

2) faktor yang berasal dari luar diri, meliputi (a) faktor sosial (orang tua, guru,

teman atau orang di sekitar lingkungan belajar), (b) non sosial (keadaan udara,

suhu udara dan cuaca, waktu, tempat, alat-alat atau perlengkapan belajar).

Muhibbin Syah (2002: 139) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar menjadi 3 macam, yaitu: (1) faktor internal, yang meliputi aspek fisiologis

(tonus jasmani, mata dan telinga), aspek psikologis (tingkat

kecerdasan/intelegensi siswa, sikap, bakat, minat, motivasi), (2) faktor eksternal,

yang meliputi lingkungan sosial (keluarga, guru dan staf, masyarakat, teman),

lingkungan nonsosial (rumah, sekolah, peralatan, alam), (3) pendekatan belajar

siswa, yang meliputi pendekatan tinggi (speculative, achieving), pendekatan

sedang (analitical, deep), pendekatan rendah (reproductive, surface).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diartikan bahwa

ekstrakurikuler merupakan sarana untuk belajar dan mengembangkan bakat

khusus yang dimiliki siswa sehingga kegiatan ekstrakurikuler dapat mempertinggi

prestasi siswa. Selanjutnya, faktor-faktor yang mempengaruhi dan dapat

menghambat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler atau mengembangkan bakat

khusus adalah sebagai berikut.

13
a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri

individu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah:

1) Minat

Minat merupakan komponen psikis yang berperan sebagai

pendorong untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga ia sanggup

untuk melakukan hal yang diminati tersebut. Dengan adanya minat

seseorang pada suatu objek yang ditekuni, akan mendorong seseorang

untuk mempelajari suatu objek tersebut dan akan mencapai hasil belajar

yang maksimal (Khodijah, 2014: 59). Sedangkan menurut Muhibbin Syah

(2002: 136) minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

atau keinginan besar pada sesuatu.

2) Bakat

Bakat menurut Djoko Pekik (2002: 9) “yakni potensi seseorang yang

dibawa sejak lahir”. Setiap manusia sejak lahir memiliki potensi yang

berbeda-beda, bahkan orang yang dilahirkan kembar sekalipun akan

memiliki potensi yang berbeda (Djoko Pekik, 2002: 42). Sedangkan

menurut Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2008: 83) :

“bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan


dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus.
Disebut bakat khusus apabila kemampuan yang berupa potensi
tersebut bersifat khusus, misalnya bakat akademik, sosial, seni,
kinestik, dan sebagainya.”

14
b. Faktor eksternal

1) Sarana dan prasarana / fasilitas

Sarana dan prasarana atau perlengkapan belajar merupakan suatu

hal yang cukup berperan dalam pelaksanaan proses pembelajaran seorang

anak. Belajar tidak akan mencapai hasil yang maksimal jika tanpa

tersedianya perlengkapan belajar tersebut.

Menurut Agus S. Suryobroto (2004: 4) menyatakan sarana atau alat

adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan

jasmani, mudah dipindahkan dibawa oleh pelakunya atau siswa sedangkan

prasarana prasarana diartikan sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran

pendidikan jasmani, bersifat permanen atau tidak dapat dipindah-

pindahkan.

Menurut kamus Besar bahasa Indonesia, sarana adalah segala

sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan

tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan

penunjang utama terselenggaranya suatu proses.

2) Pelatih / guru

Pelatih bertugas untuk menyempurnakan atlet sebagai makhluk

multi dimensional yang meliputi jasmani, rohani, sosial dan religi. Pelatih

juga harus mampu berperan sebagai guru, pelatih, instruktur, motivator,

penegak disiplin, manajer, administrator, agen penerbit, pekerja sosial,

teman, ahli ilmu pengetahuan dan sebagai mahasiswa (Djoko Pekik, 2002:

16-17).

15
Pelatih yang baik harus memiliki program latihan. Program latihan

atau dapat juga disebut perencanaan latihan (training plan) adalah

seperangkat tujuan kongkrit yang dijadikan motivasi oleh olahragawan

untuk berlatih dengan penuh semangat. Pembinaan prestasi olahraga perlu

perencanaan yang disusun secara sistematis dan dilaksanakan

berkelanjutan. Secara umum perencanaan dapat dikelompokkan menjadi

tiga, yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah,

dan perencanaan jangka pendek (Djoko Pekik, 2002: 107).

3) Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat mempengaruhi kelancararan suatu

kegiatan. Jadwal pelaksanaan ekstrakurikuler harus disesuaikan dengan

jadwal intrakurikuler sehingga kedua kegiatan tersebut dapat berjalan

dengan lancar. Selain itu kegiatan siswa di luar kegiatan sekolah juga akan

mempengaruhi keberlangsungan pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah.

4) Lingkungan

a) Lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah merupakan lingkungan tempat kegiatan

belajar mengajar berlangsung yang para siswanya dibiasakan dengan

nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai pembelajaran berbagai

bidang studi.

Lokasi sekolah yang berada di desa atau di kota, kondisi fasilitas

sekolah, kondisi tempat latihan dan dukungan satuan pendidikan

sekolah akan mempengaruhi kelancaran pelaksanaan kegiatan

16
ekstrakurikuler. Di dalam lingkungan sekolah terdapat berbagai macam

teman yang juga dapat mempengaruhi proses belajar siswa di sekolah,

berdampak baik atau buruk tergantung siswa tersebut akan mudah

terpengaruh atau tidak.

b) Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal adalah tempat belajar kedua bagi para

siswa. Di sana seseorang mengamati kebiasaan orang-orang di

lingkungan tempat tinggalnya, cara bersosialisasi, hobi sebagian besar

masyarakat, secara tidak langsung seseorang akan meniru kebiasaan-

kebiasaan tersebut dan dapat melekat pada dirinya. Orang tua di sini

dapat berperan sebagai pengontrol apa saja yang dapat mempengaruhi

anaknya. Orang tua dapat membimbing, memfasilitasi belajar,

memotivasi, memberikan perhatian sebagai bentuk dukungan demi

kesuksesan belajar anak.

4. Hakikat Bola Voli

Permainan bola voli termasuk permainan olahraga yang populer di tingkat

dunia maupun masyarakat. Permainan ini tidak membutuhkan biaya yang banyak,

hanya membutuhkan lahan kosong, net sebagai pembatas permainan dan bola.

Permainan bola voli membutuhkan lapangan seluas 9x18 meter, namun dapat

dimodifikasi sesuai situasi dan kondisi, sehingga banyak masyarakat yang

menyukai cabang olahraga yang satu ini.

Menurut Barbara Viera diterjemahkan oleh Monti (2004: 2) bola voli

dimainkan oleh dua tim dimana tiap tim beranggotakan dua sampai enam orang

17
dalam suatu lapangan berukuran 9 meter persegi bagi tiap tim, dan kedua tim

dipisahkan oleh net. Tujuan dari permainan ini adalah memukul bola sedemikian

rupa agar lawan tidak dapat mengembalikan bola. Hal ini biasanya dapat

dikombinasi dengan tiga pukulan yang terdiri dari operan lengan depan kepada

pengumpan, yang selanjutnya diumpan kepada penyerang, dan sebuah spike yang

diarahkan ke daerah lapangan lawan.

Nuril Ahmadi (2007: 19) menegaskan bahwa permainan bolavoli

merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan

oleh setiap orang, diperlukan pengetahuan tintang teknik-teknik dasar dan teknik-

teknik lanjutan untuk dapat bermain bolavoli secara efektif.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa bola voli adalah permainan yang terdiri dari dua tim yang beranggotakan

enam pemain, permainan diawali dengan memukul bola untuk dilewatkan di atas

net, setiap regu dapat memainkan tiga pantulan untuk mengembalikan bola.

Permainan dilakukan di atas lapangan berbentuk persegi empat dengan ukuran

9x18 m dan dengan ketinggian net yang berdiri di tengah-tengah lapangan.

Dalam permainan bola voli dikenal ada dua pola permainan yaitu pola

penyerangan dan pola pertahanan. Kedua pola tersebut dapat dilaksanankan

dengan sempurna jika pemain benar-benar dapat menguasai teknik dasar bola voli

dengan baik. Adapun teknik dasar dalam permainan bola voli menurut Suharno

(1981: 35-36) yaitu: (1) Teknik servis tangan bawah, (2) Teknik servis tangan

atas, (3) Teknik passing bawah, (4) Teknik passing atas, (5) Teknik umpan (set

up), (6) Teknik smash normal, (7) Teknik blok (bendungan).

18
Menguasai teknik dasar dalam bolavoli merupakan faktor penting agar

mampu bermain bola voli dengan terampil. Suharno (1981: 35) menyatakan

bahwa teknik dasar adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan

pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas

yang pastinya dalam cabang permainan bola voli.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik dasar bola

voli merupakan suatu gerakan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk

menyelesaikan tugas yang pasti dalam permainan untuk mencapai suatu hasil

yang optimal. Menguasai teknik dasar permainan bola voli merupakan faktor

fundamental agar mampu bermain bola voli dengan baik. Menguasai teknik dasar

bola voli akan menunjang penampilan dan dapat menentukan menang atau

kalahnya suatu tim.

5. Karakteristik Siswa SMK N 1 Seyegan

Secara psikologis siswa SMK pada usia 16-18 tahun tengah memasuki

tahapan masa remaja, yakni masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa

dewasa. Dalam masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara

fisik dan psikisnya. Masa remaja bukanlah anak-anak baik dari bentuk tubuhnya,

cara berfikir ataupun cara bertindak, tetapi mereka bukan pula orang dewasa yang

telah matang.

Anak tingkat SMK menurut Sukintaka (1991: 66-67) memiliki

karakteristik sebagai berikut:

a. Jasmani
1) Kekuatan otot dan daya tahan otot berkembang dengan baik.
2) Senang dengan keterampilan yang baik, bahkan mengarah pada
gerak akrobatik.
19
3) Anak laki-laki keadaan jasmaninya sudah cukup matang.
4) Anak putri proposri tubuhnya makin menjadi baik.
5) Mampu menggunakan energi dengan baik.
6) Mampu membangun kemauan dengan sangat mengagumkan.
b. Psikis atau mental
1) Banyak memikirkan dirinya sendiri.
2) Mental menjadi stabil dan matang.
3) Membutuhkan brnyak pengalaman dalam segala segi. Sangat senang
terhadap hal-hal yang ideal dan senang sekali bila dapat memutuskan
masalah masalah sebagai berikut:
a) Pendidikan
b) Pekerjaan
c) Perkawinan
d) Peristiwa dunia dan politik
e) Kepercayaan
c. Sosial
1) Sadar dan peka terhadap lawan jenis.
2) Lebih bebas.
3) Berusaha lepas dari lindungan orang dewasa atau pendidik.
4) Senang kepada masalah perkembangan sosial.
5) Senang kepada kebebasan diri dan berpetualang.
6) Sadar untuk berpenampilan dengan baik dan cara berpakaian rapi
dan baik.
7) Tidak senang dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh
kedua orang tuanya.
8) Pandangan kelompoknya sangat menentukan sikap pribadinya.

Sesuai pendapat di atas, SMK N 1 Seyegan yang merupakan salah satu

sekolah menengah kejuruan yang letaknya cukup jauh dari pusat kota Yogyakarta,

banyak siswa yang berasal dari lingkungan desa, namun tidak sedikit pula yang

berasal dari lingkungan kota. Siswa SMK N 1 Seyegan pada dasarnya mempunyai

karakteristik yang sama dengan remaja pada umumnya seperti cara berfikir yang

masih banyak memikirkan dirinya sendiri dan cenderung ingin menonjolkan apa

yang dimiliki agar mendapat perhatian dari orang di sekitarnya. Hal tersebut wajar

karena siswa masih berada dalam peralihan masa kakak-kakak ke masa dewasa.

Namun siswa SMK mudah diberi masukan karena pada usia menuju dewasa

20
tersebut siswa sudah mampu berpikir mana yang baik dan mana yang buruk, serta

sudah mempunyai mental yang stabil dan matang.

Siswa SMK telah memiliki kemampuan motorik dan keadaan psikis yang

siap untuk menerima latihan peningkatan gerak menuju prestasi olahraga yang

lebih tinggi. Oleh karena itu mereka sudah siap dilatih secara intensif di luar jam

pelajaran untuk mengikuti ekstrakurikuler.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fendhi Bachtiar. F pada tahun 2012 dengan

judul “Identifikasi Faktor Penghambat Siswa dalam Mengikuti

Ekstrakurikuler Pencak Silat di SMP Muhammadiyah Imogiri” merupakan

merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, metode yang digunakan adalah

survei. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa VII dan

VIII SMP Muhammadiyah Imogiri. Penelitian menggunakan populasi 161

siswa dan sampel diambil sebanyak 104 siswa, sampel diambil secara

proporsional sampling. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data

yang terkumpul dengan metode survai menggunakan angket, peneliti

menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dengan presentase. Hasil penelitian

menunjukan faktor penghambat siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler

pencak silat di SMP Muhammadiyah Imogiri dipengaruhi oleh faktor intern

sebesar 40,6% dan faktor ekstern sebesar 59,4%. Faktor ekstern yang

memberi hambatan terbesar bersumber dari indikator alat dan fasilitas sebesar

21
21,8%. Hal ini berarti bahwa faktor ekstern dengan indikator alat dan fasilitas

menjadi penghambat terbesar siswa mengikuti ekstrakurikuler di sekolah.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Galih Febriantoro pada tahun 2015 dengan

judul “Identifikasi Faktor-faktor Penghambat dalam Berlatih Ekstrakurikuler

Sepakbola di SMP Negeri 31 Purworejo Tahun Ajaran 2014/2015”

merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan adalah

metode survei dengan teknik pengambilan data menggunakan angket. Subjek

penelitian ini siswa SMP Negeri 31 Purworejo yang mengikuti

ekstrakurikuler sepakbola sebanyak 35 siswa. Teknik analisis yang dilakukan

adalah statistik deskriptif dengan menuangkan frekuensi ke dalam bentuk

persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penghambat

peserta eksrakurikuler sepakbola di SMP Negeri 31 Purworejo dalam kategori

sangat tinggi yang dinyatakan oleh 4 siswa dengan persentase 11.43%, 3

siswa menyatakan tinggi dengan persentase 8.57%, 16 siswa menyatakan

sedang dengan persentase 45.71%, 12 siswa menyatakan rendah dengan

persentase 34.29%, dan tidak ada siswa yang sangat rendah.

C. Kerangka Berpikir

Ekstrakurikuler merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan bakat

dan minat siswa di sekolah. Sekolah mengharapkan siswa dapat mengukir prestasi

membawa nama baik sekolah. Namun dalam pelaksanaan ekstrakurikuler terdapat

hambatan-hambatan yang tentunya akan mempengaruhi kelancaran kegiatan

ekstrakurikuler. Hambatan tersebut antara lain faktor internal: 1) Bakat, 2) Minat.

Faktor eksternal: 1) Sarana dan prasarana, 2) Pelatih/ guru, 3) Waktu pelaksanaan,

22
4) Lingkungan. Oleh sebab itu lembaga sekolah perlu meminimalisir hal-hal

tersebut supaya kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan optimal.

Penelitian ini akan mengungkap faktor-faktor yang menghambat

pelaksanaan ekstrakurikuler di SMK N 1 Seyegan. Penelitian ini menggunakan

instrumen berupa kuisioner atau angket untuk mengungkap faktor apa yang

mempengaruhi siswa dan menghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

Angket berupa pertanyaan yang mengidentifikasikan faktor internal dan faktor

eksternal. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk

lembaga sekolah dalam mengembangkan ekstrakurikuler khususnya bola voli.

23
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sukardi

(2013: 162-163) penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha

menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan

tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang

diteliti secara tepat. Menurut Sugiyono (2012) penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan

statistik. Jadi dapat disimpulkan penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian

yang menggambarkan variabel yang berdiri sendiri dan data yang diperoleh

berupa angka-angka yang kemudian dianalisis menggunakan statistik.

Dalam penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik angket.

Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 236) survei merupakan salah satu jenis

pendekatan penelitian yang banyak dilakukan oleh peneliti dimaksudkan untuk

mengetahui pendapat masyarakat baik secara kesuluruhan ataupun sebagian dari

populasi. Menurut Sugiyono (2012:142), Angket merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah faktor penghambat siswa dalam

ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan. Faktor yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah faktor penghambat internal dan eksternal dalam

24
ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan. Faktor internal meliputi: minat

dan bakat, sedangkan faktor eksternal meliputi: sarana dan prasarana, pelatih,

waktu pelaksanaan, dan lingkungan. Yang dimaksud identifikasi dalam penelitian

ini adalah menentukan atau menetapkan faktor-faktor penghambat dalam

mengikuti ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan.

C. Populasi Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2013:173) “Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti seluruh elemen yang ada

dalam wilayah penelitan, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”.

Karena dalam penelitian ini subjeknya seluruh siswa SMK N 1 Seyegan yang

mengikuti ekstrakurikuler bola voli berjumlah dua puluh siswa dan seluruh

anggota populasi sebagai subjek penelitian, sehingga dapat dikatakan penelitian

ini merupakan penelitian populasi.

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2013: 160) adalah alat

bantu fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini metode

yang digunakan adalah metode survei. Adapun teknik pengumpulan data

menggunakan angket.

25
a. Langkah-langkah menyusun instrumen

Menurut Sutrisno Hadi (1991: 79) ada tiga langkah yang harus ditempuh

dalam menyusun instrument yaitu:

1) Mendefinisikan konstrak. Konstrak variabel dalam penelitian ini

adalah faktor-faktor penghambat siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler

bola voli di SMK N 1 SEYEGAN. Faktor dalam penelitian ini adalah

faktor penghambat yang bersumber dari dalam diri siswa (internal) dan

bersumber dari luar diri siswa (eksternal).

2) Menyidik faktor. Langkah selanjutnya yaitu faktor konstrak dari

variabel di atas dijabarkan menjadi faktor-faktor yang dapat di ukur.

Adapun faktor tersebut meliputi: faktor internal yaitu minat, bakat dan

faktor eksternal yaitu fasilitas/sarana dan prasarana, pelatih/ guru,

waktu pelaksanaan, lingkungan.

3) Menyusun butir. Langkah terakhir adalah menyusun butir pernyataan

berdasarkan faktor-faktor yang menyusun konstrak. Butir-butir

pernyataan disusun dalam sebuah angket. Sebelumnya akan dibuat kisi-

kisi dari skala sikap. Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh

mengenai skala sikap, dibawah ini disusun kisi-kisi skala sikap

penelitian sebagai berikut:

26
Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Penelitian

Nomer Butir Soal Jumlah


Variabel Faktor Indikator
Positif Negatif Positif Negatif
Faktor-faktor Internal 1. Minat 1, 2, 3, 4 4 -
penghambat
siswa dalam 2. Bakat 6, 7, 8 5, 9 3 2
mengikuti Eksternal 1. fasilitas/ 10, 11, 12, 13, 4 3
ekstrakurikuler
sarana dan 14, 15 16
bola voli di prasarana
SMK N 1
Seyegan
2. pelatih/ guru 17, 18, 20, 23, 6 3
19, 21, 24
22, 25

3. waktu 28 26, 27, 1 3


pelaksanaan 29

4. lingkungan 31, 32, 30, 35 4 2


33, 34
22 13
Jumlah
35

Instrumen dalam penelitian ini kemudian dikonsultasikan/ expert

judgement dengan ahli (Moch. Slamet, M.S) agar instrumen yang akan diuji

cobakan benar-benar layak digunakan.

Alternatif jawaban dalam skala sikap ini ditetapkan skor yang diberikan

untuk masing-masing pilihan dengan menggunakan modifikasi skala likert. Skala

likert menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti dengan

cara mengajukan beberapa pernyataan kepada responden, kemudian responden

diminta memberikan jawaban atau respons dalam skala ukur yang telah

disediakan, misalnya sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju

(Sukardi, 2013: 146). Dengan demikian dalam penelitian ini responden dalam

menjawab pertanyaan dengan 4 kategori, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS), dari masing-masing jawaban
27
tersebut menurut Sukardi (2013: 147) memiliki bobot skor yang peneliti

sampaikan menggunakan tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Bobot Skor untuk Peryataan Positif dan Negatif

Skor
Pernyataan
Positif Negatif
Sangat setuju 1 4
Setuju 2 3
Tidak setuju 3 2
Sangat tidak setuju 4 1

b. Validasi Instrumen

Syarat utama sebuah instrumen adalah validitas dan reliabilitas.

Menurut Suharsimi (2013: 168) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.

Sebaliknya instrumen yang kurang valid, berarti memiliki validitas rendah.

Untuk menguji validitas suatu instrumen maka perlu diadakan uji coba.

Dalam uji coba instrumen ini, peneliti memilih siswa SMK MUH 2

Sleman sebanyak 18 responden dari populasi yang ada. Alasan peneliti

memilih SMK MUH 2 Sleman sebagai subyek uji coba penelitian adalah

karena terdapat persamaan karakter antara siswa SMK MUH 2 Sleman

dengan siswa SMK N 1 Seyegan, persamaan karakter yang dimaksud

adalah karakteristik siswa secara umum seperti pergaulan siswa secara

geografis letak sekolahnya berada di desa, serta usia remaja yang akan

memasuki gerbang menuju kedewasaan telah mempunyai mental yang

stabil, dan sebagian besar siswa SMK berfikiran dan mempersiapkan

28
dirinya untuk bekerja bukan untuk kuliah seperti sebagian besar siswa

SMA.

Tujuan dilakukannya uji coba instrumen adalah untuk mengetahui

tingkat kredibilitas secara statistik. Sukardi (2013: 122) menyatakan

bahwa validitas suatu instrumen penelitian, tidak lain adalah derajat yang

menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Dalam

penelitian ini, uji validitas dilakukan menggunakan rumus yang

dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product

moment (Suharsimi Arikunto 2013:213) sebagai berikut:

∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:
𝑥𝑦 : Korelasi product moment
: Jumlah subjek uji coba
∑ : Jumlah X (skor butir)
∑ 2 : Jumlah X kuadrat
∑ : Jumlah Y (skor faktor)
∑ 2 : Jumlah Y kuadrat
∑ : Jumlah produk (perkalian dengan Y)

Selain validitas, pengujian reliabilitas juga perlu dilakukan.

Saifuddin (2006: 5) menyatakan bahwa reliabilitas adalah sejauh mana

hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Instrumen yang sudah dapat

dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya

juga. Apabila datanya memang sesuai dengan kenyataannya, maka berapa

kalipun diambil, tetap akan sama. Pengujian reliabilitas intrumen

menggunakan jasa komputer seri program statistik (SPSS) versi 22,

pengujian reliabilitas item ini menggunakan teknik konsistensi internal

29
Alpha Cronbach dari Suharsimi Arikunto (2013: 239) dengan rumus

sebagai berikut:


( )( )

Keterangan:
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ : jumlah varians butir
: varians total

Setelah dilakukan uji coba instrumen penelitian, reliabilitas untuk

masing-masing faktor sebagai berikut: faktor yang menghambat siswa

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK Muh 2 Sleman

dengan koefisien keandalan ₁₁ 0,767 apabila dilihat berdasarkan tingkat

reliabilitasnya termasuk dalam tingkat reliabilitas yang sedang/cukup.

Tabel 3. Kategori Tingkat Reliabilitas

No Tingkat Reliabilitas Koefisien Korelasi


1 Istimewa 0.90 – 1
2 Tinggi 0.80 - 0.89
3 Sedang/ Cukup 0.60 - 0.79
4 Rendah 0.00 - 0.59

Berdasarkan hasil validitas butir dan reliabilitas yang ada pada

lampiran, terdapat beberapa butir pernyataan yang tidak valid dan

dinyatakan gugur. Sehingga tidak digunakan dalam penelitian yang

sesungguhnya dan menghasilkan kisi-kisi instrumen yang baru yang dapat

dilihat melalui tabel berikut:

30
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Nomor Butir Soal Jumlah


Variabel Faktor Indikator
Positif Negatif Positif Negatif
Faktor-faktor Internal 1. Minat 1, 2, 3, 4 4 -
penghambat
siswa dalam 2. Bakat 6, 7, 8 5, 9 3 2
mengikuti
ekstrakurikuler Eksternal 3. Fasilitas/ 10, 11, 12, 13, 3 3
bola voli di sarana dan 14, 15,
SMK N 1 prasarana
Seyegan
4. Pelatih/ guru 16, 17, 19, 20, 4 3
18, 22 21

5. Waktu 25 23, 24, 1 3


pelaksanaan 26

6. Lingkungan 28, 29, 27, 32 4 2


30, 31
19 13
Jumlah
32

2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi (2013: 127), metode pengumpulan data adalah cara-

cara dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Data adalah hasil

pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka. Lebih lanjut Suharsimi

membedakan dua macam teknik dalam pengumpulan data yaitu tes dan non tes.

Penelitian ini menggunakan teknik angket atau kuesioner tertutup dalam

proses pengumpulan datanya karena menurut peneliti angket adalah teknik yang

baik, cocok untuk jumlah responden yang banyak dan tidak memerlukan banyak

waktu dalam pelaksanaannya selain itu dengan menggunakan angket peneliti

dapat memperoleh hasil yang pasti tentang variabel yang akan diukur. Menurut

Suharsimi (2013: 225), angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

31
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

pribadinya, atau hal-hal yang diketahui.

Selain itu pemilihan teknik angket atau kuesioner senada dengan pendapat

Sutrisno (2004: 157) yang mengemukakan alasan pemilihan teknik angket atau

kuesioner adalah berdasarkan pada asumsi sebagai berikut:

1. Bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.

2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada penyelidik adalah benar dan

dapat dipercaya.

3. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah

sama dengan apa yang dimaksudkan penyelidik.

E. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan statistik deskriptif.

Adapun teknik perhitungannya untuk masing-masing butir dalam angket

menggunakan persentasi. Menurut Saifuddin Azwar (1996: 40-41) dengan rumus:

X 100 %

Keterangan:
P: Angka persentase
F: Frekuensi yang sedang dicari frekuensinya
N: Jumlah subjek atau responden

Untuk memberikan makna pada skor yang ada, dibuat bentuk kategori

tersendiri dari lima kelompok yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat

rendah. Pengkategorian tersebut menggunakan mean (X) dan standar deviasi

(SD). Pengkategorian disusun dengan 5 kategori Menurut Saifuddin Azwar (1996:

163), rumus yang digunakan dalam menyusun kategori dapat dilihat dalam tabel

berikut ini:
32
Tabel 5. Norma Penilaian Faktor Hambatan

NO Interval Kategori
1 + 1,5 SD < X Sangat Tinggi
2 + 0,5 SD < X ≤ + 1,5 SD Tinggi
3 - 0,5 SD < X ≤ + 0,5 SD Sedang
4 -1,5 SD < X ≤ - 0,5 SD Rendah
5 X ≤ -1,5 SD Sangat Rendah

Keterangan:
: Rata-rata hitung
SD : Standar Deviasi
X : Skor yang diperoleh

33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Data pada penelitian ini adalah data skor hasil pengisian angket mengenai

faktor-faktor penghambat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK

N 1 Seyegan, yang terdiri dari faktor internal dan eksternal. Berdasarkan hasil

penelitian faktor penghambat siswa dalam ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1

Seyegan menunjukkan bahwa faktor internal dan faktor eksternal berada pada

kategori sedang.

Secara keseluruhan hasil dari penelitian ini memperoleh nilai maksimum

sebesar 88 dan nilai minimum 57, rerata yang diperoleh sebesar 67.25, median

66.00, modus 64, dan standar deviasi (SD) 7.063. Setelah mendapatkan hasil

tersebut, lalu data akan dikonversikan kedalam lima kategori yaitu sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Untuk lebih jelasnya, berikut akan

disajikan tabel kategori skor gabungan data faktor-faktor penghambat siswa dalam

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan.

Tabel 6. Norma Penilaian Faktor-Faktor Penghambat Siswa dalam


Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Bola Voli di SMK N 1 Seyegan
No Kategori Interval Frekuensi Presentase
1 Sangat Tinggi 77,845 < X 1 5%
2 Tinggi 70,781 < X ≤ 77,845 5 25%
3 Sedang 63,718 < X ≤ 70,781 8 40%
4 Rendah 56,655 < X ≤ 63,718 6 30%
5 Sangat Rendah X ≤ 56,655 0 0%
Jumlah 20 100%

34
Berdasarkan tabel kategori di atas, dapat dibaca bahwa ada 1 siswa (5%)

yang tergolong dalam kategori sangat tinggi, 5 siswa (25%) tergolong dalam

kategori tinggi, 8 siswa (40%) tergolong dalam kategori sedang, 6 siswa (30%)

tergolong dalam kategori rendah dan tidak ada siswa yang tergolong dalam

kategori sangat rendah. Apabila dilihat dari frekuensi dari masing-masing

kategori, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penghambat siswa dalam

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan termasuk

dalam kategori sedang. Untuk memudahkan dalam memahami tabel, berikut akan

disajikan dalam bentuk diagram batang.

40% Nilai Gabungan Data


40%
30%
30% 25%
Frekuensi

20%

10% 5%
0%
0%
SANGAT TINGGI SEDANG RENDAH SANGAT
TINGGI RENDAH
Kategori
Gambar 1. Diagram Batang Pengkategorian Skor Gabungan Faktor-Faktor
Penghambat Siswa Dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Bola Voli di
SMK N 1 Seyegan.

Selanjutnya akan dideskripsikan mengenai faktor-faktor penghambat siswa

dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan, yang

terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Yang termasuk dalam faktor

internal antara lain minat dan bakat, sedangkan yang termasuk dalam faktor

eksternal meliputi fasilitas/sarana dan prasarana, pelatih/guru, waktu pelaksanaan,

dan lingkungan.

35
a. Faktor internal

Berdasarkan data siswa setelah mengisi angket mengenai faktor-faktor

penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N

1 Seyegan dari faktor internal yang berjumlah 9 butir pernyataan dengan skor 1

sampai 4, didapatkan nilai maximum sebesar 22, nilai minimum sebesar 15, rerata

sebesar 17.70, median sebesar 17.00, modus sebesar 16 dan Standar Deviasi (SD)

sebesar 1.976. Setelah data didapat, kemudian dikonversikan kedalam lima

kategori. Berikut ini adalah tabel pengkategorian data mengenai faktor internal.

Tabel 7. Norma Penilaian Faktor Internal

No Kategori Interval Frek. Presentase


1 Sangat Tinggi 20,664 < X 2 10%
2 Tinggi 18,688 < X ≤ 20,664 5 25%
3 Sedang 16,712 < X ≤ 18,688 12 60%
4 Rendah 14,736 < X ≤ 16,712 1 5%
5 Sangat Rendah X ≤ 14,736 0 0%
Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian faktor internal di atas, terlihat

bahwa 2 siswa (10%) tergolong dalam kategori sangat tinggi, 5 siswa (25%)

tergolong dalam kategori tinggi, 12 siswa (60%) tergolong dalam kategori sedang,

1 siswa (5%) tergolong dalam kategori rendah dan tidak ada siswa yang tergolong

dalam kategori sangat rendah. Apabila dilihat dari frekuensi setiap kategori,

terlihat bahwa faktor-faktor penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan dari faktor internal adalah sedang.

Untuk lebih memperjelas tabel pengkategorian data faktor internal di atas, data

akan disajikan ke dalam bentuk diagram batang seperti berikut.

36
60%
60% FAKTOR INTERNAL

50%
40%

Frekuensi
30% 25%
20%
10%
10% 5%
0%
0%
SANGAT TINGGI SEDANG RENDAH SANGAT
TINGGI RENDAH
Kategori

Gambar 2. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Internal

Faktor internal terdiri atas dua indikator, yaitu indikator minat dan

indikator bakat. Deskripsi dari indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut:

1) Indikator Minat

Indikator minat diukur dengan angket berjumlah 4 butir pernyataan

dengan diberi skor 1 sampai 4. Data yang diperoleh dari indikator minat

adalah nilai maksimum sebesar 8, nilai minimum sebesar 4, rerata

sebesar 5.85, median sebesar 6.00, modus sebesar 6 dan Standar

Deviasi (SD) sebesar 1.226. Setelah data tersebut didapat, kemudian

dikonversikan kedalam lima kategori, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 8. Norma Penilaian Indikator Minat

No Kategori Interval Frekuensi Presentase


1 Sangat Tinggi 7,689 < X 2 10%
2 Tinggi 6,463 < X ≤ 7,689 4 20%
3 Sedang 5,237 < X ≤ 6,463 6 30%
4 Rendah 4,011 < X ≤ 5,237 5 25%
5 Sangat Rendah X ≤ 4,011 3 15%
Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian indikator minat diatas,

terlihat bahwa sebanyak 2 siswa (10%) tergolong dalam kategori sangat


37
tinggi, 4 siswa (20%) tergolong dalam kategori tinggi, 6 siswa (30%)

tergolong dalam kategori sedang, 5 siswa (25%) tergolong dalam

kategori rendah dan 3 siswa (15%) tergolong dalam kategori sangat

rendah. Apabila dilihat dari frekuensi setiap kategori, terlihat bahwa

faktor-faktor penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan dari indikator minat

adalah sedang. Untuk lebih memperjelas tabel pengkategorian data

indikator minat di atas, data akan disajikan ke dalam bentuk diagram

batang seperti berikut:

30% INDIKATOR MINAT


30%
25%
20%
Frekuensi

20% 15%
10%
10%

0%
Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
Tinggi Rendah
Kategori

Gambar 3. Diagram Batang Pengkategorian Data Indikator Minat

2) Indikator Bakat

Diukur dengan angket berjumlah 5 butir pernyataan dengan diberi skor

1 sampai 4. Data yang diperoleh dari indikator bakat adalah nilai

maksimum sebesar 14, nilai minimum sebesar 10, rerata sebesar 11,85,

median sebesar 11.50, modus sebesar 11 dan Standar Deviasi (SD)

sebesar 1.348. Setelah data tersebut didapat, kemudian dikonversikan

kedalam lima kategori, didapatkan hasil sebagai berikut:

38
Tabel 9. Norma Penilaian Indikator Bakat

No Kategori Interval Frekuensi Presentase


1 Sangat Tinggi 13,87 < X 3 15%
2 Tinggi 12,52 < X ≤13,87 4 20%
3 Sedang 11,17 < X ≤ 12,52 3 15%
4 Rendah 9,82 < X ≤ 11,17 10 50%
5 Sangat Rendah X < 9,82 0 0%
Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian indikator bakat di atas,

terlihat bahwa 3 siswa (15%) yang tergolong dalam kategori sangat

tinggi, 4 siswa (20%) tergolong dalam kategori tinggi, 3 siswa (15%)

tergolong dalam kategori sedang, 10 siswa (50%) tergolong dalam

kategori rendah dan tidak ada siswa (0%) tergolong dalam kategori

sangat rendah. Apabila dilihat dari frekuensi setiap kategori, terlihat

bahwa faktor-faktor penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan dari indikator bakat

adalah rendah. Untuk lebih memperjelas tabel pengkategorian data

indikator bakat di atas, data akan disajikan ke dalam bentuk diagram

batang seperti berikut:

50%
50% INDIKATOR BAKAT

40%
Frekuensi

30%
20%
20% 15% 15%

10%
0%
0%
Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
Tinggi Rendah
Kategori
Gambar 4. Diagram Batang Pengkategorian Data Indikator Bakat

39
b. Faktor Eksternal

Berdasarkan data siswa setelah mengisi angket mengenai faktor-faktor

penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N

1 Seyegan dari faktor eksternal yang berjumlah 23 butir pernyataan dengan skor 1

sampai 4, didapatkan nilai maximum sebesar 66, nilai minimum sebesar 41, rerata

sebesar 49.55 , median sebesar 49.00, modus sebesar 47 dan Standar Deviasi (SD)

sebesar 6.022. Setelah data didapat, kemudian dikonversikan kedalam lima

kategori. Berikut ini adalah tabel pengkategorian data mengenai faktor eksternal.

Tabel 10. Norma Penilaian Faktor Eksternal.

No Kategori Interval Frekuensi Presentase


1 Sangat Tinggi 58,58 < X 1 5%
2 Tinggi 52,56 < X ≤ 58,58 6 30%
3 Sedang 46,53 < X ≤ 52,56 7 35%
4 Rendah 40,51 < X ≤ 46,53 6 30%
5 Sangat Rendah X ≤ 40,51 0 0%
Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian faktor eksternal diatas, terlihat

bahwa 1 siswa(5%) yang tergolong dalam kategori sangat tinggi, 6 siswa (30%)

tergolong dalam kategori tinggi, 7 siswa (35%) tergolong dalam kategori sedang,

6 siswa (30%) tergolong dalam kategori rendah dan tidak ada siswa tergolong

dalam kategori sangat rendah. Apabila dilihat dari frekuensi setiap kategori,

terlihat bahwa faktor-faktor penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan dari faktor eksternal adalah

sedang. Untuk lebih memperjelas tabel pengkategorian data faktor eksternal di

atas, data akan disajikan ke dalam bentuk diagram batang seperti berikut:

40
40% 35% FAKTOR EKSTERNAL
30% 30%

Frekuensi
30%
20%
10% 5%
0%
0%
Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
Tinggi Rendah
Kategori

Gambar 5. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri atas empat indikator, yaitu indikator sarana dan

prasarana/fasilitas, indikator pelatih, indikator waktu pelaksanaan dan indikator

lingkungan. Deskripsi dari indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut:

1) Indikator Sarana dan Prasarana / Fasilitas

Diukur dengan angket berjumlah 6 butir pernyataan dengan diberi skor

1 sampai 4. Data yang diperoleh dari indikator sarana dan prasarana

adalah nilai maksimum sebesar 20, nilai minimum sebesar 8, rerata

sebesar 15.10, median sebesar 15.50, modus sebesar 13 dan Standar

Deviasi (SD) sebesar 2.808. Setelah data tersebut didapat, kemudian

dikonversikan kedalam lima kategori, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 11. Norma Penilaian Indikator Sarana dan Prasarana/


Fasilitas
No Kategori Interval Frek. Presentase
1 Sangat Tinggi 19,31 < X 1 5%
2 Tinggi 16,50 < X ≤ 19,31 6 30%
3 Sedang 13,69 < X ≤ 16,50 7 35%
4 Rendah 10,88 < X ≤ 13,69 5 25%
5 Sangat Rendah X ≤ 10,88 1 5%
Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian indikator sarana dan

prasarana diatas, terlihat bahwa sebanyak 1 siswa (5%) tergolong dalam


41
kategori sangat tinggi, 6 siswa (30%) tergolong dalam kategori tinggi, 7

siswa (35%) tergolong dalam kategori sedang, 5 siswa (25%) tergolong

dalam kategori rendah dan 1 siswa (5%) tergolong dalam kategori

sangat rendah. Apabila dilihat dari frekuensi setiap kategori, terlihat

bahwa faktor-faktor penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan dari indikator sarana dan

prasarasa adalah sedang. Untuk lebih memperjelas tabel pengkategorian

data indikator sarana dan prasarana di atas, data akan disajikan ke

dalam bentuk diagram batang seperti berikut.

INDIKATOR SARANA
40% 35% DAN PRASARANA
30%
30% 25%
Frekuensi

20%

10% 5% 5%

0%
Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
Tinggi Rendah
Kategori

Gambar 6. Diagram Batang Pengkategorian Data Indikator Sarana


dan Prasarana

2) Indikator Pelatih

Diukur dengan angket berjumlah 7 butir pernyataan dengan diberi skor

1 sampai 4. Data yang diperoleh dari indikator pelatih adalah nilai

maksimum sebesar 16, nilai minimum sebesar 9, rerata sebesar 12.20,

median sebesar 12.50, modus sebesar 13 dan Standar Deviasi (SD)

42
sebesar 1.963. Setelah data tersebut didapat, kemudian dikonversikan

kedalam lima kategori, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 12. Norma Penilaian Indikator Pelatih

No Kategori Interval Frekuensi Presentase


1 Sangat Tinggi 15,144 < X 2 10%
2 Tinggi 13,18 < X ≤ 15,14 2 10%
3 Sedang 11,21 < X ≤ 13,18 8 40%
4 Rendah 9,25 < X ≤ 11,21 7 35%
5 Sangat Rendah X ≤ 9,25 1 5%
Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian indikator pelatih diatas,

terlihat bahwa sebanyak 2 siswa (10%) tergolong dalam kategori sangat

tinggi, 2 siswa (10%) tergolong dalam kategori tinggi, 8 siswa (40%)

tergolong dalam kategori sedang, 7 siswa (35%) tergolong dalam

kategori rendah dan 1 siswa (5%) tergolong dalam kategori sangat

rendah. Apabila dilihat dari frekuensi setiap kategori, terlihat bahwa

faktor-faktor penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan dari indikaator pelatih

adalah sedang. Untuk lebih memperjelas tabel pengkategorian data

indikator pelatih di atas, data akan disajikan ke dalam bentuk diagram

batang seperti berikut:

43
40% INDIKATOR PELATIH
40% 35%

30%

Frekuensi
20%
10% 10%
10% 5%

0%
Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
Tinggi Rendah
Kategori

Gambar 7. Diagram Batang Pengkategorian Data Indikator Pelatih


3) Indikator Waktu Pelaksanaan

Diukur dengan angket berjumlah 4 butir pernyataan dengan diberi skor

1 sampai 4. Data yang diperoleh dari indikator waktu pelaksanaan

adalah nilai maksimum sebesar 11, nilai minimum sebesar 7, rerata

sebesar 9.00, median sebesar 9.00, modus sebesar 9 dan Standar

Deviasi (SD) sebesar 1.376. Setelah data tersebut didapat, kemudian

dikonversikan kedalam lima kategori, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 13. Norma Penilaian Indikator Waktu Pelaksanaan


No Kategori Interval Frekuensi Presentase
1 Sangat Tinggi 11,06 < X 0 0%
2 Tinggi 9,68 < X ≤ 11,06 8 40%
3 Sedang 8,31 < X ≤ 9,68 5 25%
4 Rendah 6,93 < X ≤ 8,31 7 35%
5 Sangat Rendah X ≤ 6,936 0 0%
Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian indikator waktu

pelaksanaan diatas, terlihat bahwa tidak ada siswa yang tergolong

dalam kategori sangat tinggi, 8 siswa (40%) tergolong dalam kategori

tinggi, 5 siswa (25%) tergolong dalam kategori sedang, 7 siswa (35%)

44
tergolong dalam kategori rendah dan tidak ada siswa yang tergolong

dalam kategori sangat rendah. Apabila dilihat dari frekuensi setiap

kategori, terlihat bahwa faktor-faktor penghambat siswa dalam

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan dari

indikaator waktu pelaksanaan adalah tinggi. Untuk lebih memperjelas

tabel pengkategorian data indikator waktu pelaksanaan di atas, data

akan disajikan ke dalam bentuk diagram batang seperti berikut:

40%
40% 35% INDIKATOR
WAKTU
30% 25% PELAKSANAAN
Frekuensi

20%

10%
0% 0%
0%
Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
Tinggi Kategori Rendah

Gambar 8. Diagram Batang Pengkategorian Data Indikator Waktu


Pelaksanaan
4) Indikator Lingkungan

Diukur dengan angket berjumlah 6 butir pernyataan dengan diberi skor

1 sampai 4. Data yang diperoleh dari indikator lingkungan adalah nilai

maksimum sebesar 19, nilai minimum sebesar 10, rerata sebesar 13.25,

median sebesar 12.50, modus sebesar 12 dan Standar Deviasi (SD)

sebesar 2.149. Setelah data tersebut didapat, kemudian dikonversikan

kedalam lima kategori, didapatkan hasil sebagai berikut.

45
Tabel 14. Norma Penilaian Indikator Lingkungan
No Kategori Interval Frekuensi Presentase
1 Sangat Tinggi 16,47 < X 1 5%
2 Tinggi 14,32 < X ≤ 16,47 4 20%
3 Sedang 12,17 < X ≤ 14,32 5 25%
4 Rendah 10,02 < X ≤ 12,17 9 45%
5 Sangat Rendah X ≤ 10,02 1 5%
Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian indikator lingkungan

diatas, terlihat bahwa 1 siswa (5%) yang tergolong dalam kategori

sangat tinggi, 4 siswa (20%) tergolong dalam kategori tinggi, 5 siswa

(25%) tergolong dalam kategori sedang, 9 siswa (45%) tergolong dalam

kategori rendah dan 1 siswa (5%) tergolong dalam kategori sangat

rendah. Apabila dilihat dari frekuensi setiap kategori, terlihat bahwa

faktor-faktor penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan dari indikator

lingkungan adalah rendah. Untuk lebih memperjelas tabel

pengkategorian data indikator lingkungan di atas, data akan disajikan ke

dalam bentuk diagram batang seperti berikut:

50% 45% INDIKATOR


40% LINGKUNGAN
Frekuensi

30% 25%
20%
20%
10% 5% 5%

0%
Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
Tinggi Rendah
Kategori

Gambar 9. Diagram Batang Pengkategorian Data Indikator


Lingkungan
46
2. Hasil Perhitungan Rerata

Hasil perhitungan rerata dilakukan untuk mengetahui besarnya persentase

masing-masing faktor dan indikator dalam skala 100%. Hasil perhitungan

persentase rerata adalah sebagai berikut:

Tabel 15. Rerata Pencapaian Persentase Faktor Penghambat Siswa dalam


Pelaksanaan Ekstrakurikuler Bola Voli di SMK N 1 Seyegan.

No. Faktor Rerata Pencapaian Persentase (%)


1 Faktor Internal 50%
2 Faktor Eksternal 50%
Jumlah 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa faktor penghambat siswa

dalam ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan dari faktor internal 50%

sedangkan faktor eksternal 50%.

Tabel 16. Rerata Pencapaian Persentase Faktor Internal


No. Indikator Rerata Pencapaian Persentase (%)
1. Minat 23.1%
2. Bakat 26.9%
Jumlah 50%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa faktor internal lebih

dipengaruhi oleh indikator bakat dengan pencapaian persentase sebesar 26.9%,

setelah itu indikator minat dengan persentase 23.1%.

Tabel 17. Rerata Pencapaian Persentase Faktor Eksternal


No. Indikator Rerata Pencapaian Persentase (%)
1. Sarana dan Prasarana 14.6%
2. Pelatih 8.3%
3. Waktu Pelaksanaan 16.7%
4. Lingkungan 10.4%
Jumlah 50%

47
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan faktor eksternal lebih di pengaruhi

oleh indikator waktu pelaksanaan dengan pencapaian persentase sebesar 16.7%,

selanjutnya disusul oleh indikator sarana dan prasarana dengan pencapaian

persentase 14.6 dan indikator lingkungan mencapaian persentase 10.4%, dan yang

paling rendah mempengaruhi yaitu indikator pelatih sebesar 8.3%.

Tabel 18. Urutan Rerata Pencapaian Persentase Keseluruhan


No. Indikator Rerata Pencapaian Persentase (%)
1. Waktu Pelaksanaan 21,6%
2. Sarana dan Prasarana 18,9%
3. Bakat 18,9%
4. Minat 16,2%
5 Lingkungan 13,5%
6 Pelatih 10,8%
Jumlah 100%

B. Pembahasan

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa

faktor-faktor penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola

voli di SMK N 1 Seyegan dibagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal, terdiri dari indikator minat dan indikator bakat.

Sedangkan faktor eksternal terdiri dari indikator sarana dan prasarana, indikator

pelatih, indikator waktu, dan indikator lingkungan. Setelah dilakukan perhitungan

data secara keseluruhan, faktor-faktor penghambat siswa dalam mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan, tanggapan dari subjek

penelitian tergolong dalam kategori sedang (cukup menghambat). Berikut ini

penjelasan secara rinci satu persatu mengenai faktor-faktor penghambat siswa

dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan dimulai

dari persentase yang paling tinggi sampai yang paling rendah:


48
1. Indikator Waktu Pelaksanaan (21,6%)

Berdasarkan hasil penelitian di atas, indikator waktu dalam faktor

penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N

1 Seyegan termasuk dalam kategori tinggi/menghambat dan menjadi faktor di

urutan pertama pada penelitian ini. Hal tersebut terjadi karena jadwal latihan

ektrakulikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan belum efektif. Jadwal latihan yang

sudah ditentukan oleh sekolah banyak siswa yang masih berhalangan untuk

menghadiri latihan ekstrakurikuler bola voli di sekolah. Itu terjadi karena siswa

mempunyai jadwal kegiatan di lain tempat yang bersamaan dengan jadwal latihan

di sekolah. Hal tersebut menjadikan latihan ekstrakurikuler bola voli di sekolah

menjadi tidak maksimal.

2. Indikator Sarana dan Prasarana (18,9%)

Berdasarkan hasil perhitungan data mengenai faktor-faktor penghambat

siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan,

indikator sarana dan prasarana mendapatkan hasil dengan kategori sedang/cukup

menghambat dan berada pada urutan ke dua. Hal tersebut terjadi karena sarana

dan prasarana yang telah disediakan sekolah untuk berlatih bola voli, siswa masih

menganggap kurang memfasilitasi. Lapangan yang kurang nyaman dan aman

untuk latihan, jumlah bola yang layak untuk latihan terbatas, jarang adanya

pembaruan fasilitas dari sekolah untuk berlatih bola voli. Siswa menjadikan

sarana dan prasarana menjadi faktor yang cukup menghambat dalam

ekstrakurikuler bola voli di sekolah.

49
3. Indikator Bakat (18,9%)

Hasil perhitungan data penelitian faktor-faktor penghambat siswa dalam

mengikuti ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan, indikator bakat berada

dalam urutan ke tiga dengan persentase setara dengan indikator sarana dan

prasarana. Siswa merasa bakat yang ada dalam dirinya kurang untuk mengikuti

ekstrakurikuler bola voli di sekolah. Hal ini dikarenakan sejak kecil siswa tidak

berlatih bola voli. Berlatih bola voli dimulainya hanya sejak menduduki bangku

sekolah di SMK dan latihan di sekolahpun tidak seperti yang diharapkan dapat

mengembangkan bakat yang dimiliki siswa. Latihan ekstrakurikuler bola voli di

sekolah masih kurang efektif, sehingga bakat siswa dikembangkan kurang

maksimal.

4. Indikator Minat (16,2%)

Berdasarkan perhitungan data pada indikator minat mengenai faktor-faktor

penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N

1 Seyegan berada pada kategori sedang/cukup menghambat. Siswa kurang

berminat mengikuti latihan ekstrakurikuler bola voli di sekolah, hal ini

dikarenakan memilih ekstrakurikuler bola voli hanya ikut-ikutan teman/ajakan

teman bukan kemauan dari diri sendiri, mengikuti ekstrakurikuler bola voli hanya

untuk mengisi waktu luang, menganggap ekstrakurikuler tidak penting dan

mengisi kegiatan ekstrakurikuler semata-mata hanya untuk mendapatkan nilai di

raport.

50
5. Indikator Lingkungan (13,5%)

Berdasarkan hasil perhitungan data mengenai faktor-faktor penghambat

siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan,

indikator lingkungan mendapatkan hasil dengan kategori rendah/kurang

menghambat. Lingkungan belajar siswa sudah cukup mendukung perkembangan

bakatnya yaitu dalam bermain bola voli. Di lingkungan sekolah, lingkungan

rumah dan lingkungan bermain siswa banyak orang yang hobi bermain bola voli

dan mempunyai tempat untuk menyalurkan hobinya, sehingga siswa tertarik untuk

mengikuti hobi orang-orang di sekitarnya dan mendapat dukungan dari faktor

lingkungan.

6. Indikator Pelatih (10,8%)

Berdasarkan penelitian tentang faktor-faktor penghambat siswa dalam

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan, indikator

pelatih berada pada urutan terakhir. Itu berarti siswa menganggap indikator pelatih

tidak terlalu berpengaruh dalam hambatan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Program latihannya sudah dianggap baik, cara mengajar, kedisiplinan pelatih dan

pendekatan dengan siswa sudah bagus.

51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat

disimpulkan bahwa faktor-faktor penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan terdiri dari dua faktor yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari indikator minat dan

indikator bakat. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari indikator sarana dan

prasarana, pelatih, waktu pelaksanaan dan lingkungan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang menghambat siswa

dalam mengikui ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan dapat diurutkan

dari yang paling menghambat adalah sebagai berikut:

1. Waktu Pelaksanaan (21,6%)

2. Sarana dan Prasarana (18,9%)

3. Bakat (18,9%)

4. Minat (16,2%)

5. Lingkungan (13,5%)

6. Pelatih (10,8%)

B. Implikasi Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai implikasi bagi pihak-pihak yang terkait

dengan bidang pendidikan jasmani utamanya bagi pelaku olahraga bola voli.

1. Dapat berfungsi sebagai referensi dan masukan yang bermanfaat bagi pihak

sekolah maupun pelatih untuk lebih memberikan inovasi-inovasi yang baru di

52
berbagai program sekolah khususnya pada ekstrakurikuler bola voli agar lebih

maju.

2. Bagi siswa, agar lebih termotivasi untuk dapat berprestasi lebih baik lagi di

bidang olahraga khususnya bola voli.

3. Menjadi acuan dan tolak ukur di dalam kegiatan ekstrakurikuler bola voli di

SMK N 1 Seyegan sehingga dapat diketahui seberapa besar dukungan siswa

didalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli serta dapat mengetahui

faktor yang memberi pengaruh kuat agar terus dipertahankan dan faktor yang

masih lemah dapat ditingkatkan.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti sudah berusaha keras memenuhi segala ketentuan yang

dipersyaratkan, bukan berarti penelitian ini tanpa kelemahan dan kekurangan.

Beberapa kelemahan dan kekurangan yang dapat dikemukakan di sini antara lain:

1. Masih ada faktor lain yang belum terungkap sebagai faktor penghambat siswa

dalam berlatih ekstrakurikuler bola voli di sekolah.

2. Kurang sempurnanya peneliti dalam menyusun instrumen penelitian meskipun

sudah dilakukan uji coba penelitian.

3. Penelitian ini hanya terbatas untuk diterapkan pada populasi, yaitu siswa SMK

N 1 Seyegan yang mengikuti ekstrakurikuler bola voli.

4. Keterbatasan waktu, biaya, kemampuan dan pikiran dari peneliti. Peneliti

berharap semoga penelitian ini bermanfaat.

53
D. Saran-Saran

Ada beberapa saran yang perlu disampaikan sehubungan dengan hasil

penelitian ini, antara lain:

1. Bagi sekolah, diharapkan dapat memperbaiki sarana dan prasarana untuk

kegiatan ekstrakurikuler bola voli agar kegiatan berjalan dengan maksimal.

2. Bagi siswa, diharapkan dapat lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh

ketika mengikuti ekstrakurikuker bola voli agar memperoleh hasil yang

memuaskan.

3. Bagi pelatih, diharapkan dapat memberikan motivasi dan program latihan yang

baik agar siswa lebih bersemangat ketika berlatih.

4. Bagi para peneliti yang akan datang, hendaknya melakukan penelitian dengan

sampel yang berbeda dan populasi yang lebih luas, sehingga diharapkan faktor-

faktor penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli

dapat teridentifikasi secara luas.

54
DAFTAR PUSTAKA

Agus S. Suryobroto (2004). Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani.


Universitas Negeri Yogyakarta:Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Ahmadi, Nuril. (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta: Era Pustaka
Utama.
Barbara L. Viera, MS; Bonnie Jill Ferguson, MS. (2004). Bola Voli Tingkat
Pemula. (Alih Bahasa: Monti) Jakarta: Dahara Prize Semarang.
Djaali. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Djoko Pekik Irianto. (2002). Dasar Kepelatihan. Diktat. FIK UNY
Entin. (2011). Ekstrakurikuler. Diakses dari http://12entinfujirahayu.
Wordpress.com/2011/05/04/ekstrakurikuler. pada tanggal 30 Maret 2016.
Fendhi Bachtiar.F. (2012). Identifikasi Faktor Penghambat Siswa dalam
Mengikuti Ekstrakurikuler Pencak Silat di SMP Muhammadiyah Imogiri.
Skripsi. POR-UNY.

Galih Febriantoro. (2015). Identifikasi Faktor-Faktor Penghambat dalam Berlatih


Ekstrakurikuler Sepakbola di SMP Negeri 31 Purworejo Tahun Ajaran
2014/2015. Skripsi. POR-UNY

Moh. Uzer Usman, Lilis Setiawati. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Mohammad Ali & Mohammad Asrori. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Muhaimin, dkk. (2009). Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Pada Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT. Grafindo
Persada.
Muhibbin Syah. (2002). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nyayu Khodijah. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Permendikbud. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Permendikbud. (2013). Implementasi Kurikulum. Jakarta.
Permendikbud. (2014). Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta.
Saifuddin Azwar. (1996). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
55
Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Suharno. (1981). Metodik Melatih Permainan Bola Volley. Yogyakarta: IKIP
Yogyakarta.
Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktis).
Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sukintaka. (1991). Teori Bermain. Jakarta: Depdikbud
Sumadi Suryabrata. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.
Sutrisno Hadi. (1991). Analisa Butir Untuk Instrumen Angket, Tes, dan Skala
Nilai Dengan BASICA. Yogyakarta: Andi Offset
Sutrisno Hadi. (2004). Metodologi Research I. Yogyakarta: Andi Offset.
Yudha M. Saputra. (1998). Pengembangan Kegiatan Ko dan Ekstrakurikuler.
Jakarta: Depdikbud.

56
LAMPIRAN

57
Lampiran 1. Surat Permohonan Expert Judgement

58
Lampiran 2. Surat Keterangan Expert Judgement

59
Lampiran 3. Surat Permohonan Uji Coba Penelitian

60
Lampiran 4. Surat Balasan Uji Coba Penelitian

61
Lampiran 5. Surat Permohonan Ijin Penelitian

62
Lampiran 6. Surat Ijin dari BAPEDA

63
Lampiran 7. Surat Keterangan Telah Penelitian

64
Lampiran 8. Angket Uji Coba Penelitian

ANGKET UJI COBA PENELITIAN


IDENTIFIKASI HAMBATAN PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER
BOLA VOLI DI SEKOLAH

Sehubungan dengan penelitian yang berjudul “Identifikasi Hambatan


Pelaksanaan Ekstrakurikuler Bola Voli di Sekolah” maka saya mohon kesediaan
saudara untuk mengisi angket yang terlampir. Kami mohon bantuan saudara untuk
mengisi angket dengan yang sebenarnya. Jawaban saudara tidak akan
mempengaruhi nilai pelajaran penjaskes. Jawaban saudara akan sangat membantu
pengembangan ekstrakurikuler di sekolah. Atas bantuan dan kerjasamanya
diucapkan terimakasih.
A. Identitas Responden

Nama :

Kelas :
B. Petunjuk Cara Menjawab Pernyataan
1. Telitilah dengan baik setiap butir pernyataan dan alternatif jawaban.
2. Pilihlah alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat saudara.
3. Dimohon untuk menjawab semua butir pernyataan.
4. Berilah tanda centang ( √ ) pada salah satu kolom sesuai dengan pilihan
saudara.
C. Alternatif Jawaban
Disediakan empat alternatif jawaban yaitu:

 SS : Sangat Setuju
 S : Setuju
 TS : Tidak Setuju
 STS : Sangat Tidak Setuju

65
D. Pernyataan

No Butir Pernyataan SS S TS STS


1 Saya mengikuti ekstrakurikuler Bola voli karena hobi
bermain Bola voli
2 Cita-cita menjadi pemain bola voli yang hebat saya mulai dari
mengikuti ekstrakurikuler di sekolah.
3 Saya senang mengikuti kegiatan latihan ekstrakurikuler bola
voli di sekolah.
4 Permainan bola voli menurut saya menyenangkan
5 Bakat saya dalam bermain bola voli saya rasa masih kurang.
6 Kemampuan yang saya memiliki di bidang olahraga bola voli
cukup baik.
7 Saya memilih ekstrakurikuler bola voli karena saya merasa
mampu untuk mempelajari teknik-tekniknya
8 Peraturan permainan bola voli cukup mudah untuk dipelajari.
9 Tidak mudah untuk mempelajari taktik dalam bermain bola
voli, dan saya merasa kesulitan.
10 Sarana dan prasarana ekstrakurikuler Bola voli memadai
11 Jumlah bola yang digunakan saat latihan mencukupi untuk
peserta ekstrakurikuler bola voli
12 Saya merasa lapangan yang digunakan untuk latihan kurang
nyaman
13 Saya merasa keadaan lapangan terlalu ramai sehingga kurang
kondusif untuk latihan
14 Peralatan latihan selalu dirawat dengan baik
15 Selalu ada perbaruan peralatan dari sekolah
16 Saya merasa lapangan kurang standar untuk latihan
17 Pelatih selalu memberikan contoh yang benar terhadap materi
latihan
18 Pelatih selalu berkomunikasi dengan siswa yang mengalami
kesulitan dalam latihan
19 Pelatih memiliki banyak pengalaman dalam bermain bola voli
20 Pelatih sering datang terlambat saat jadwal latihan
21 Materi latihan yang diberikan pelatih selalu bervariasi
22 Materi latihan yang diberikan dimulai dari yang mudah ke
yang sulit
23 Materi latihan yang diberikan kurang bervariasi, sehingga
saya kurang bersemangat untuk mengikuti latihan.
66
24 Tidak pernah diadakan latihan bertanding dengan sekolah
lain, untuk mengukur kemampuan bermain bola voli
25 Pelatih selalu menerapkan kedisiplinan saat pelaksanaan
ekstrakurikuler.
26 Saya merasa jadwal latihan ekstrakurikuler tidak
menyesuaikan jadwal kegiatan sekolah yang lainnya
27 Jadwal latihan ekstrakurikuler bola voli bersamaan dengan
jadwal kegiatan saya yang lainnya
28 Waktu pelaksanaan latihan cukup lama
29 Waktu efektif untuk latihan sangat terbatas, karena kurang
dari dua jam.
30 Ajakan teman yang menjadikan saya memilih ekstrakurikuler
bola voli.
31 Orang tua saya ingin menjadikan saya seorang atlet bola voli.
32 Orang tua dan saudara saya senang bola voli karena itu saya
mengikuti ekstrakurikuler Bola voli di sekolah.
33 Di daerah saya banyak diselenggarakan kejuaraan Bola voli,
karena itu saya ingin belajar bermain bola voli dengan
mengikuti ekstrakurikuler di sekolah.
34 Perhatian sekolah terhadap ekstrakurikuler Bola voli cukup
baik, sehingga saya tertarik mengikuti ekstrakurikuler Bola
voli di sekolah
35 Letak lapangan / tempat latihan berdekatan dengan gedung
atau pohon-pohon besar, sehingga kurang aman untuk
melakukan latihan bola voli.

67
Jawaban Pertanyaan
No Nama Responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Deni Eri Ari Yanto 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 2 47
2 Feri Ardiyanto 1 2 2 1 3 3 2 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 3 2 3 2 3 1 3 2 1 2 1 1 61
3 Yudha Setyawan 1 1 1 1 4 1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 1 1 1 2 3 68
4 Bayu Wuryanto 2 2 2 3 4 3 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3 1 3 1 2 2 1 4 3 3 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 80
5 Didik Hidayat 1 1 1 1 2 1 1 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 61
6 Dany Praditya 1 2 1 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 72
7 Dwiki Sholeh 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3 3 2 3 3 4 2 2 2 1 2 80
8 Rizky Ikhza 1 2 1 1 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 89
9 Nur Yanto 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 76
10 Ardi Cahya Khusuma 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 3 2 1 3 2 3 2 3 4 3 3 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 63
11 Alni Ramdon 1 1 1 1 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 1 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 3 1 64
12 Rizky Catur Nugroho 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 3 3 2 2 2 1 2 2 3 1 3 1 57
13 Ujang Singgih 2 2 2 2 4 2 1 1 1 3 3 2 2 2 1 2 3 3 3 1 3 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 71
14 Catur Krisnawan 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 75
15 Endra Kurniawan 1 1 1 2 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 3 2 2 3 1 1 1 62
16 Riski Ibrahim 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 1 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 2 89
17 Andre Alfarezt 1 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 48
18 Widayanto 2 2 3 4 4 4 2 2 4 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 4 2 1 4 3 2 3 3 3 4 4 2 3 2 2 2 96
Lampiran 9. Hasil Uji Coba Penelitian

68
Lampiran 10. Hasil Uji Validitas

69
Lampiran 11. Hasil Perhitungan Uji Validitas

No. rtabel
r Hitung Keterangan
Butir (N=18 r=0,468)
1 0,620 0,468 Valid
2 0,646 0,468 Valid
3 0,603 0,468 Valid
4 0,577 0,468 Valid
5 0,595 0,468 Valid
6 0,512 0,468 Valid
7 0,642 0,468 Valid
8 0,520 0,468 Valid
9 0,631 0,468 Valid
10 0,639 0,468 Valid
11 0,540 0,468 Valid
12 0,663 0,468 Valid
13 0,653 0,468 Valid
14 0,368 0,468 Tidak Valid
15 0,709 0,468 Valid
16 0,551 0,468 Valid
17 0,469 0,468 Valid
18 0,654 0,468 Valid
19 0,474 0,468 Valid
20 0,502 0,468 Valid
21 0,435 0,468 Tidak Valid
22 -0,169 0,468 Tidak Valid
23 0,645 0,468 Valid
24 0,507 0,468 Valid
25 0,541 0,468 Valid
26 0,535 0,468 Valid
27 0,579 0,468 Valid
28 0,581 0,468 Valid
29 0,565 0,468 Valid
30 0,667 0,468 Valid
31 0,486 0,468 Valid
32 0,476 0,468 Valid
33 0,513 0,468 Valid
34 0,492 0,468 Valid
35 0,520 0,468 Valid

70
Lampiran 12. Hasil Uji Reliabilitas

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 18 100,0


a
Excluded 0 ,0

Total 18 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,767 32

71
Lampiran 13. Angket Penelitian

ANGKET PENELITIAN
IDENTIFIKASI HAMBATAN PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER
BOLA VOLI DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

Sehubungan dengan penelitian yang berjudul “Identifikasi Hambatan


Pelaksanaan Ekstrakurikuler Bola Voli di SMK Negeri 1 Seyegan” maka saya
mohon kesediaan saudara untuk mengisi angket yang terlampir. Kami mohon
bantuan saudara untuk mengisi angket dengan yang sebenarnya. Jawaban saudara
tidak akan mempengaruhi nilai pelajaran penjaskes. Jawaban saudara akan sangat
membantu pengembangan ekstrakurikuler di sekolah. Atas bantuan dan
kerjasamanya diucapkan terimakasih.
A. Identitas Responden

Nama :

Kelas :
B. Petunjuk Cara Menjawab Pernyataan
a. Telitilah dengan baik setiap butir pernyataan dan alternatif jawaban.
b. Pilihlah alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat saudara.
c. Dimohon untuk menjawab semua butir pernyataan.
d. Berilah tanda centang ( √ ) pada salah satu kolom sesuai dengan pilihan
saudara.
C. Alternatif Jawaban
Disediakan empat alternatif jawaban yaitu:
 SS : Sangat Setuju
 S : Setuju
 TS : Tidak Setuju
 STS : Sangat Tidak Setuju

72
D. Pernyataan

No Butir Pernyataan SS S TS STS


Saya mengikuti ekstrakurikuler Bola voli karena hobi
1
bermain Bola voli
Cita-cita menjadi pemain bola voli yang hebat saya mulai dari
2
mengikuti ekstrakurikuler di sekolah.
Saya senang mengikuti kegiatan latihan ekstrakurikuler bola
3
voli di sekolah.
4 Permainan bola voli menurut saya menyenangkan
5 Bakat saya dalam bermain bola voli saya rasa masih kurang.
Kemampuan yang saya memiliki di bidang olahraga bola voli
6
cukup baik.
Saya memilih ekstrakurikuler bola voli karena saya merasa
7
mampu untuk mempelajari teknik-tekniknya
8 Peraturan permainan bola voli cukup mudah untuk dipelajari.
Tidak mudah untuk mempelajari taktik dalam bermain bola
9
voli, dan saya merasa kesulitan.
10 Sarana dan prasarana ekstrakurikuler Bola voli memadai
Jumlah bola yang digunakan saat latihan mencukupi untuk
11
peserta ekstrakurikuler bola voli
Saya merasa lapangan yang digunakan untuk latihan kurang
12
nyaman
Saya merasa keadaan lapangan terlalu ramai sehingga kurang
13
kondusif untuk latihan
14 Selalu ada perbaruan peralatan dari sekolah
15 Saya merasa lapangan kurang standar untuk latihan
Pelatih selalu memberikan contoh yang benar terhadap materi
16
latihan
17 Pelatih selalu berkomunikasi dengan siswa yang mengalami

73
kesulitan dalam latihan
18 Pelatih memiliki banyak pengalaman dalam bermain bola voli
19 Pelatih sering datang terlambat saat jadwal latihan
Materi latihan yang diberikan kurang bervariasi, sehingga
20
saya kurang bersemangat untuk mengikuti latihan.
Tidak pernah diadakan latihan bertanding dengan sekolah
21
lain, untuk mengukur kemampuan bermain bola voli
Pelatih selalu menerapkan kedisiplinan saat pelaksanaan
22
ekstrakurikuler.
Saya merasa jadwal latihan ekstrakurikuler tidak
23
menyesuaikan jadwal kegiatan sekolah yang lainnya
Jadwal latihan ekstrakurikuler bola voli bersamaan dengan
24
jadwal kegiatan saya yang lainnya
25 Waktu pelaksanaan latihan cukup lama
Waktu efektif untuk latihan sangat terbatas, karena kurang
26
dari dua jam.
Ajakan teman yang menjadikan saya memilih ekstrakurikuler
27
bola voli.
28 Orang tua saya ingin menjadikan saya seorang atlet bola voli.
Orang tua dan saudara saya senang bola voli karena itu saya
29
mengikuti ekstrakurikuler Bola voli di sekolah.
Di daerah saya banyak diselenggarakan kejuaraan Bola voli,
30 karena itu saya ingin belajar bermain bola voli dengan
mengikuti ekstrakurikuler di sekolah.
Perhatian sekolah terhadap ekstrakurikuler Bola voli cukup
31 baik, sehingga saya tertarik mengikuti ekstrakurikuler Bola
voli di sekolah
Letak lapangan / tempat latihan berdekatan dengan gedung
32 atau pohon-pohon besar, sehingga kurang aman untuk
melakukan latihan bola voli.

74
JAWABAN PERTANYAAN
NO NAMA RESPONDEN Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 Bayu Yudha Asmara 1 1 1 1 4 2 2 2 3 1 1 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 59
2 Ardian Eka Putra 1 2 1 1 4 2 2 1 2 2 3 3 2 1 4 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 3 3 1 1 3 59
3 Hasto Nugroho 1 2 1 1 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 64
4 Firdaus Afrianto 1 2 1 1 3 1 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 66
5 Muhammad Ardiyanto 1 2 1 1 4 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 4 4 2 2 1 57
6 Agus Ahmad Solichin 1 1 1 1 3 2 1 2 3 3 2 4 2 4 2 1 1 1 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 3 3 2 1 62
7 Andi Saputra 1 2 1 1 3 2 1 2 3 3 2 4 2 4 2 1 1 1 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 3 3 2 1 63
8 Muhammad Aziz 1 2 2 1 4 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 1 2 2 63
9 Andri Nurakhmat 1 2 2 1 4 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 1 2 3 64
10 Stevanus Odhi Herdiawan 1 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 3 1 1 3 66
11 Guntur Dwi P.H 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 64
12 Muhammad Afandi 1 2 2 1 4 1 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 1 2 4 2 2 1 1 2 2 3 2 70
13 Noval Maulana Aziz 2 2 2 2 4 3 2 1 4 3 3 4 3 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 88
14 Jacoda Nasa Hapranta 2 3 2 1 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 1 2 1 1 3 2 2 1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 75
15 Muhammad Alan 1 2 2 1 3 2 1 2 4 2 3 1 2 3 3 1 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 71
Lampiran 14. Hasil Penelitian

16 Bayu 2 1 2 2 4 3 1 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 73
17 Wakhid 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 1 2 1 3 3 1 2 3 3 3 1 2 2 3 2 3 74
18 Muhammad Iqbal 1 1 1 1 2 3 2 2 4 2 2 3 2 3 4 2 2 1 2 3 2 2 1 3 2 2 2 3 3 1 3 2 69
19 Erwin 2 2 2 1 3 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 2 1 2 1 3 3 1 1 3 2 2 2 3 4 2 3 2 67
20 Naim Tri Fiyanto 1 2 2 1 3 2 1 2 2 3 2 3 3 4 3 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 71

75
Lampiran 15. Deskriptif Statistik Hasil Penelitian

Frequencies

Frequency Table

76
77
78
79
Lampiran 16. Kartu Bimbingan

80
Lampiran 17. Dokumentasi

Foto Uji Coba Penelitian Foto Pengambilan Data Penelitian


SMK Muh. 2 Sleman SMK N 1 Seyegan

Foto Lapangan Indoor Foto Lapangan Outdoor


SMK N 1 Seyegan SMK N 1 Seyegan

81

Anda mungkin juga menyukai