1806103010085
Psikologi Pendidikan
Pemanfaatan Taksonomi Bloom (Ranah Kognitif, Psikomotor, dan Afektif) dalam Pembelajaran
2) Pemahaman (comprehension)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menangkap makna dan arti
tentang hal yang dipelajari. Adanya kemampuan dalam menguraikan isi pokok
bacaan; mengubah
data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain. Kemampuan ini setingkat
lebih tinggi daripada kemampuan.
3) Penerapan (application)
Kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode untuk menghadapi suatu
kasus atau problem yang konkret atau nyata dan baru. kemampuan untuk menerapkan
gagasan, prosedur metode, rumus, teori dan sebagainya. Adanya kemampuan
dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan yang dihadapi atau aplikasi
suattu metode kerja pada pemecahan problem baru. Misalnya menggunakan prinsip.
Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan.
4) Analisis (analysis)
Di tingkat analisis, sesorang mampu memecahkan informasi yang kompleks menjadi
bagian-bagian kecil dan mengaitkan informasi dengan informasi lain. Kemampuan
untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan
atau organisasinya dapat dipahami dengan baik. Kemampuan ini setingkat lebih
tinggi daripada kemampuan.
5) Sintesis (synthesis)
Kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru. Bagian-bagian
dihubungkan stu sama lain. Kemampuan mengenali data atau informasi yang harus
didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Adanya kemampuan ini
dinyatakan dalam membuat suatu rencana penyusunan satuan pelajaran. Misalnya
kemampuan menyusun suatu program kerja. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi
daripada kemampuan.
6) Evaluasi (evaluation)
Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap suatu materi pembelajaran,
argumen yang berkenaan dengan sesuatu yang diketahui, dipahami, dilakukan,
dianalisis dan dihasilkan. Kemampuan untuk membentuk sesuatu atau beberapa hal,
bersama dengan pertanggungjawaban pendapat berdasarkan kriteria tertentu.
Misalnya kemampuan menilai hasil karangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam
menentukan penilaian terhadapa sesuatu.
Gambar 3.1 Hierarkis Jenis Perilaku dan Kemampuan Internal Menurut Taksonomi
Bloom dkk.
1) Penerimaan (receiving)
Seseorang peka terhadap suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan
rangsangan itu, seperti penjelasan yang diberikan oleh guru. Kesediaan untuk
menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya yang dalam pengajaran
bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan
mengarahkannya. Misalnya juga kemampuan mengakui adanya perbedaan-perbedaan.
2) Partisipasi(responding)
Tingkatan yang mencakup kerelaan dan kesediaan untuk memperhatikan secara aktif
dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Hal ini dinyatakan dalam memberikan suatu
reaksi terhadap rangsangan yang disjikan, meliputi persetujuan, kesediaan, dan
kepuasan dalam memberikan tanggapan. Misalnya, mematuhi aturan dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
4) Organisasi (organization)
Kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan
dalam kehidupan. Misalnya, menempatkan nilai pad suatu skala nilai dan dijadikan
pedoman dalam bertindak secara bertanggungjawab.
Dari gambar 3.2 dapat diketahui bahwa peserta didik yang belajar akan memperbaiki
kemampuan-kemampuan internalnya yang afektif. Peserta didik mempelajari kepekaan tentang
sesuatu hal sampai pada penghayatan nilai sehingga menjadi suatu pegangan hidup. Kelima jenis
tingkatan tersebut di atas
bersifat hierarkis. Perilaku penerimaan merupakan yang paling rendah dan kemampuan
pembentukan
pola hidup merupakan perilaku yang paling tinggi.
Dari gambar 3.3 bahwa kemampuan psikomotorik merupakan proses belajar berbagai
kemampuan gerak dimulai dengan kepekaan memilahmilah sampai dengan kreativitas pola
gerakan baru. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan psikomotirk mencakup fisik dan mental.
Ketujuh hal tersebut mengandung urutan taraf keterampilan yang berangkaian yang bersifat
hierarkis.