Taksonomi berarti
56
atas aspek cipta, rasa, dan karsa. Selain itu, juga dikenal
istilah penalaran, penghayatan dan pengamalan.
2. Klasifikasi Taksonomi Bloom
Adapun tasonomi atau klasifikasi adalah sebagai
berikut:
a.
hlm. 149.
4
57
Pengetahuan (knowlegde)
Pengetahuan mencakup ingatan akan hal-hal
yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan.
Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan, digali
pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan
mengingat
(recall)
atau
mengenal
kembali
peristilahan,
definisi,
fakta-fakta,
Pemahaman (comprehension)
Di
tingkat
ini,
seseorang
memiliki
Penerapan (application)
Kemampuan
untuk
menerapkan
suatu
58
Analisis (analysis)
Di
tingkat
analisis,
sesorang
mampu
dapat
Sintesis (synthesis)
Kemampuan
kesatuan
8
9
atau
untuk
pola
membentuk
baru.
10
suatu
Bagian-bagian
468.
10
59
menyusun
suatu
program
kerja.
Evaluasi (evaluation)
Kemampuan untuk memberikan penilaian
terhadap suatu materi pembelajaran, argumen yang
berkenaan dengan sesuatu yang diketahui, dipahami,
dilakukan, dianalisis dan dihasilkan.
11
kemampuan
dengan
pertanggungjawaban
pendapat
11
12
12
60
gambar
untuk
3.1
dapat
memperbaiki
diketahui
kemampuan
internalnya. Dari kemampuan awal pada mas prabelajar, meningkat memperoleh kemampuan yang
tergolong
pada
keenam
jenis
perilaku
yang
dididikkan di sekolah.
Ketika pertama kali Bloom menyajikan
61
13
Penerimaan (receiving)
Seseorang peka terhadap suatu perangsang
dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan
itu,
14
62
berupa
mendapatkan
mempertahankannya,
Misalnya
juga
perhatian,
dan
mengarahkannya.
kemampuan
mengakui
adanya
perbedaan-perbedaan.
2)
Partisipasi(responding)
Tingkatan yang mencakup kerelaan dan
kesediaan untuk memperhatikan secara aktif dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
15
Hal ini
dan
kepuasan
tanggapan.
Misalnya,
dalam
mematuhi
memberikan
aturan
dan
Organisasi (organization)
Kemampuan untuk membentuk suatu sistem
nilai
15
16
sebagai
pedoman
dan
pegangan
63
dalam
17
sehingga
untuk
menghayati
menjadi
milik
nilai
pribadi
18
Memiliki
17
18
19
19
64
65
c.
psikomotor
kebanyakan
dari
kita
20
21
Persepsi (perception)
Kemampuan untuk menggunakan isyaratisyarat sensoris dalam memandu aktivitas motrik.
Penggunaan alat indera sebagai rangsangan untuk
menyeleksi isyarat menuju terjemahan.
22
Misalnya,
pemilihan warna.
2)
Kesiapan (set)
Kemampuan untuk menempatkan dirinya
dalam memulai suatu gerakan.
20
23
kesiapan fisik,
469.
21
22
23
66
24
Tahap awal
melakukan
gerakan
tanpa
25
membiasakan gerakan-
meyakinkan
dan
cakap.
Misalnya,
melakukan
gerakan
atau
26
67
27
Kreativitas (creativity)
Kemampuan untuk melahirkan pola gerakan
baru atas dasar prakarsa atau inisiatif sendiri.
28
27
28
29
29
68
gambar
3.3
merupakan
bahwa
proses
kemampuan
belajar
berbagai
kemampuan gerak dimulai dengan kepekaan memilahmilah sampai dengan kreativitas pola gerakan baru. Hal
ini
menunjukkan
bahwa
kemampuan
psikomotirk
69
30
31
Proses belajar
dari
Thorndike,
teori
Classical
32
Teori Connectonism
Teori ini dikemukakan oleh Edward L.
30
70
33
learning,
35
33
34
hlm. 30.
35
71
adanya
hubungan
antara
conditioned
respons
(CR).
Penelitian
Pavlov
36
bersyarat
melalui
stimulus
Skinner
reinforcement
faktor
menganggap
terpenting
reward
dalam
atau
proses
menyenangkan
(positive
36
(negative
reinforcement)
72
akan
37
penting
dalam
mengontrol
dan
38
memfokuskan
pada
apa
yang
terjadi
pada
dari
teori
belajar
Gestalt
tentang
73
yaitu pengamatan
Menurut
Lewin
bahwa
tingkah
laku
40
41
74
42
menggambarkan
sumbernya.
aturan
yang
menjadi
43
75
anak.
Pada
tingkat
permulaan
pengajaran hendaknya dapat diberikan melalui caracara yang bermakna, dan makijn meningkatkan ke
arah yang abstrak.
c.
44
45
Para
yang
unik
dan
membantunya
dalam
44
45
46
76
belajar
sebagai
dasar
dalam
upaya
47
b.
Kesiapan
Kesiapan ini harus dimiliki oleh seorang yang
hendak melakukan kegiatan belajar yaitu kemampuan yang
cukup baik fisik, mental maupun perlegkapan belajar.
Kesiapan fisik berarti memiliki tenaga cukup dan memiliki
minat dan motivasi yang cukup.
c.
Memahami Tujuan
setiap orang yang belajar harus memahami apa dan
ke mana arah tujuannya serta manfaat apa bagi dirinya.
Dengan mengetahui tujuan belajar akan dapat mengadakan
persiapan yang diperlukan, baik fisik maupun mental,
sehingga proses belajar yang dilakukan dapat berjalan
lancar dan berhasil dengan memuaskan.
47
77
d.
Memiliki Kesungguhan
Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan
belajar agar hasil yang diperoleh memuaskan dan
penggunaan waktu dan tenaga tidak terbuang percuma
yaitu lebih efisien.
e.
5. Dimensi
Perkembangan
Individu
yang Melandasi
Taksonomi Bloom
Perkembangan
manusia
dapat
dilihat
dari
78
48
sensorik
dan
motorik
yaitu
49
dengan
Kemampuan
50
c.
51
meskipun terkadang
memecahkan
48
50
hlm.50.
79
52
53
54
B.
guru
dalam
memahami,
menata,
dan
Berdasarkan hal
80
sebelumnya
pendidikan.
dalam
menciptakan
tujuan-tujuan
56
57
58
81
59
menerapkan,
menganalisis,
mengevaluasi,
dan
61
62
60
62
82
Bloom:
83
84
sebagai
alat
pencegah
ketidalulusan
atau
ranah
peserta
kognitif
didik
yang
65
diharapkan
beranggapan
mampu
hanya
64
50.
85
kecakapan
ranah
afektifnya.
Afektif
66
86
68
hlm. 336.
68
87
serta dapat
mempengaruhi
pemiliknya.
3.
69
Latihan
memegang
peranan
pokok
dalam
70
88
89