Anda di halaman 1dari 13

Pendidikan Kesehatan Gigi Anak

berdasarkan Budaya Daerah


Review Jurnal
Kelas 4B – DIII Kesehatan Gigi
TA. 2021/2022
ANGGOTA KELOMPOK

1. Zainada Corne Lia D.H (P1337425120094)


2. Nok Laila Siyam (P1337425120095)
3. Putri Amalia M
(P1337425120096)
4. Annisa Aulia Putri (P1337425120097)
5. Siti Afiena Nurul A (P1337425120098)
6. Dewi Atiqoh D (P1337425120099)
7. Zahra Destiara (P1337425120100)
8. Lintang Naufal R (P1337425120101)
POKOK
BAHASAN
Identitas Jurnal Hasil Penelitian

Latar Belakang Pembahasan

Tujuan Penelitian Kesimpulan

Subjek Penelitian

Metode Penelitian
Identitas Jurnal
Judul : Efektivitas Penggunaan Bahasa Jawa
dalam Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut untuk
Menurunkan Skor Plak Gigi pada Anak Usia 6-8
Tahun di MIM Klaseman Gatak Sukohajo
Jurnal : Jurnal Penelitian Kedokteran Gigi
Tahun : 2016
Penulis : Tri Sulistiono
Tanggal : 21 Maret 2022
Reviewer : Kelompok 6B- Kelas 4B
 Pendidikan Kesehatan Gigi merupakan penerapan konsep
pendidikan dan konsep sehat.
 Tujuan dari pendidikan kesehatan gigi adalah untuk
Latar Belakang meningkatkan peran aktif dari anak dalam upaya menunjang
kesehatan gigi dan mulut.
 Metode dari pendidikan kesehatan gigi biasanya dengan proses
penyuluhan.
Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis tingkat


efektivitas penggunaan Bahasa Jawa
dalam melakukan Promosi
Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak
usia 6-8 tahun di MIM Klasemen
Gatak Sukoharjo.
Subjek  Siswa/i usia Sekolah Dasar 6 -
8 tahun di MI M Klasemen,
Penelitian Gatak, Sukoharjo
1) Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu dengan
penelitian pretest dan posttest group design.
2) Prosedur penelitian ini mula-mula dilakukan dengan mengukur skor
plak awal. Kemudian dilakukan promosi kesehatan gigi dan mulut pada
tiap kelompok.
3) Kelompok pertama diberikan promosi kesehatan gigi dan mulut dengan
Metode menggunakan bahasa Jawa (kelompok perlakuan), dan kelompok kedua
diberikan promosi kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan
Penelitian 4)
bahasa Indonesia (kelompok kontrol).
Cara penyampaian materi dilakukan dengan metode ceramah, bermain
tanya jawab dan demonstrasi yang dibantu dengan media seperti alat
presentasi (power point), alat peraga (phantom) dan sikat gigi, dan
poster di setiap kelompok.
5) Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data dengan skala rasio
yang diambil dari selisih skor plak pretest dan posttest pada tiap-tiap
kelompok.
 Hasil uji Independent t test didpatkan
 Tabel 1 menunjukan adanya nilai p=0,002 (p<0,05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
penurunan skor plak stelah
yang signifikan pada rerata selisih skor
dilakukan promosi kesehatan gigi plak pretest dan posttest kelompok
dan mulut menggunakan bahasa bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
Jawa dan bahasa Indonesia.
Efektivitas penggunaan bahasa  Hasil dari penelitian ini
Jawa dalam promosi kesehatan menunjukan bahwa terjadi penurunan
gigi dan mulut untuk menurunkan rerata skor plak setelah dilakukan

Hasil skor plak dapat dilihat dari selisih promosi kesehatan gigi dan mulut
pretest dan posttest dari menggunakan bahasa Jawa dan bahasa
Indonesia. Rerata skor plak sesudah
Penelitian pemeriksaan skor plak pada setiap
kelompok. dilakukan promosi kesehatan gigi dan
mulut lebih kecil dibandingkan rerata
skor plak sebelum dilakukan promosi
kesehatan gigi dan mulut.
a) Penggunaan bahasa Jawa dalam promosi kesehatan gigi dan mulut lebih
efektif menurunkan skor plak dibandingkan dengan penggunaan bahasa
Indonesia. Hasil ini dapat dilihat dari rerata selisih skor plak pretest dan
posttest pada kelompok yang menggunakan bahasa Jawa menunjukkan
angka yang lebih besar dibandingkan kelompok yang menggunakan
bahasa Indonesia.
b) Pemilihan bahasa Jawa pada penelitian ini dimaksudkan agar tercipta
komunikasi yang efektif antara promotor dengan penerima. Tingkat
Pembahasan tutur bahasa Jawa yang digunakan pada penelitian ini adalah bahasa
Jawa ngoko lugu karena ragam ini biasanya digunakan untuk
berkomunikasi dengan orang yang statusnya lebih rendah, misalnya
guru kepada murid, orang tua kepada anak, dan antara orang yang sudah
akrab. Komunikasi yang bersifat umum contohnya pengumuman iklan
dan penawaran barang. Tingkat tutur bahasa Jawa ngoko lugu cocok
digunakan dalam penelitian ini karena subyek yang diteliti adalah anak
usia 6-8 tahun. Anak pada usia tersebut termasuk dalam kategori usia
anak sekolah dasar kelas rendah ( Sukoyo, 2013).
c) Pada penelitian ini peneliti menggunakan bahasa daerah Jawa dalam
berkomunikasi karena subyek yang diberikan promosi kesehatan
menggunakan bahasa Jawa dalam komunikasi sehari-hari sehingga

Pembahasan tanggapan subyek lebih bagus daripada menggunakan bahasa nasional.


Subyek yang diberi promosi kesehatan dengan bahasa Jawa lebih terkesan
antusias dalam mengikuti pendidikan promosi kesehatan gigi dan mulut.
 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahan di atas dapat
disimpulkan bahwa penggunaan Bahasa Jawa dan bahasa
Indonesia dalam promosi kesehatan gigi dan mulut efektif dalam

Kesimpulan menurunkan skor plak gigi pada anak usia 6-8 tahun tahun di MIM
Klaseman, Gatak, Sukoharjo.Penggunaan bahasa Jawa dalam
penyampaian promosi kesehatan gigi dan mulut lebih efektif
daripada bahasa Indonesia dalam menurunkan skor plak gigi pada
anak-anak usia 6-8 tahun di MIM Klaseman, Gatak, Sukoharjo.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai