Anda di halaman 1dari 64

BUYA MUDO

Anda Bertanya, Buya Menjawab


Religius, Cultural, dan Rasional
Adat
Kumpulan Parno Adat Kerinci Jambi
Sub Halaman 2
Sub Halaman 3
Hukum Islam
Dalil Tradisi Yasinan di Indonesia
Dalil dan Tata Cara Shalat Sunat Tasbih
Sub Halaman 3
Khutbah
Kumpulan Konsep Khutbah Jum'at
Konsep Khutbah Id Fitri Tanjung Pauh Kerinci Jambi
Khutbah Nikah
Kumpulan Khutbah MUI Kerinci 2012
Masail Fiqhiyah
Sub Halaman 3
Doa dan Zikir
Doa Pagi Sore
Doa Setelah Shalat Witir
Doa Qunut
Doa Nabi Nuh
Doa Setelah Shalat Dhuha
Doa Mohon Ketenangan Qalbu 2
Sayyidul Istighfar
Doa Mohon Cahaya Batiniyah 3
Wirid Setelah Shalat
Zikir Harian Imam a-Ghazali
Doa setelah tahiyat sebelum salam
Doa Waktu Sujud dalam Shalat
Istighasah
Sub Halaman 3
Sub Halaman 3
Makalah
Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Sistem Islam
Fikih Adat
Pendidikan Spritual Suluk
Sub Halaman 3
Sub Halaman 3
Ceramah
Proses Perjalanan Ibadah Haji
Kumpulan Naskah Syarhil Qur'an
Sub Menu 3
Sub Sub Menu 1
Sub Sub Menu 2
Sub Sub Menu 3
Rabu, 27 November 2013
Kumpulan Naskah Syarhil Qur'an
GAMBARAN UMUM TEORI
MUSABAQAH SYARHIL QURAN [MSyQ]
A. Secara Umum Tentang Teks.
1. Bagian Muqaddimah.
a. Kefasihan Bacaan Salam
b. Kefasihan Bacaan Muqaddimah ;
1) Hamdalah
2) Shalawat dan Salam Terhadap Nabi
c. Kebenaran Bacaan Muqaddimah
d. Mensifati Hamdalah Atau Menyebut Dalil al-Quran dan al-Hadits
e. Mensifati Hamdalah Dengan Topik yang Ada
f. Ungkapan Sapaan Kepada Audiens (Jamaah)
g. Mengemukakan Latar Belakang / Pengantar Pembahasan

2. Bagian Isi.
a. Menjelaskan Konsep Utama Dalam Ayat
b. Relevansi Ayat Dengan Isi
c. Mengemukakan Maksud Ayat Secara Global
d. Kefasihan Dalam Membaca Istilah Yang Berbahasa Asing
e. Menyebutkan Rujukan Bacaan
f. Memperkaya Analisis Dengan Dalil Al-Quran, Hadits, Peribahasa dan Syair
g. Menuangkan Asbab An-Nuzul Ayat dan Asbab al-Wurud Hadits
h. Menunjukkan Isi Ayat Dengan Problem Kekinian Yang Dihadapi Jamaah
i. Memberikan Contoh

3. Sistematika Penggunaan Bahasa.


a. Pendekatan Deduktif ( Umum Ke Khusus )
b. Pendekatan Induktif ( Khusus Ke Umum )
c. Bergantian Deduktif dan Induktif
d. Penggunaan Bahasa Yang Baik, Benar, dan Etis

B. Secar Umum Tentang Intonasi, Aksentuasi, Gaya dan Mimik.

1. Intonasi dan Aksentuasi.


a. Menanjak
b. Menurun
c. Bergantian Menanjak Dan Menurun
d. Datar
e. Kesesuaian Volume Suara Dengan Maksud Isi Khutbah
f. Daya Tarik Persuasif (bersifat membujuk secara halus agar menjadi yakin)
2. Gaya dan Mimik ;
a. Kesatuan Yang Utuh (Integritas) Antara Laga Dalam Penampilan Yang Memancarkan
Kewibawaan Dan Kejujuran
b. Model Tampilan Pakaian Yang Dikenakan
c. Keserasian Tampilan Gerak Bahasa Tubuh Dengan Maksud Isi Paparan Khutbah
d. Ekspresi Kejiwaan
e. Daya Tarik Persuasif (bersifat membujuk secara halus agar menjadi yakin)

C. Evaluasi Khutbah Dalam Latihan.


1. Bertanya Dengan Orang yang Mendengarkan
2. Rekaman Suara
KEWAJIBAN MANUSIA MEMELIHARA DAN MEMAKMURKAN ALAM

Hadirin Rahimakumullah,
Multatuli mengibaratkan bumi Indonesia laksana jamrud yang berada di dataran khatulistiwa.
Qurasish Shihab juga mengibaratkan tanah Indonesia laksana sekeping tanah sorga yang di
hamaparkan di persada nusantara. Dua ungkapan tersebut menggambarkan bertapa indah dan
hebatnya sumber daya alam yang kita miliki. Kita Negara kaya, sumberdaya kita potensisal,
tanah kita pun subur, Namun kenyataannya masih banya rakyat yang berada dibawah garis
kemiskinan, bayi-bayi kekurangan gizi, pelajar putus sekolah, bahkan rakyat mati menderita
kelaparan. Mengapa hal ini terjadi? Ini disebabkan Sumber daya alam yang kita miliki belum
dimanfaatkan oleh bangsa kita sendiri, melainkan dieksploitasi dikikis habis oleh bangsa-
bangsa lain sebagai aksi penjajahan gaya baru.
Bahkan akhir-akhir ini akibat kecongkakan tangan-tangan manusia itu sendiri yang dibungkus
sains dan teknologi telah mengikis habis keramahan alam sehingga yang nampak adalah krisis
lingkungan, polusi, malapetaka atomik, menipisnya lapisan ozon di atmospir, hingga ancaman
terjadinya hujan api dibeberapa belahan dunia. Fenomena tersebut menandakan ketidak
harmonisan hubungan manusia dengan alam raya, akibatnya dirasakan oleh manusia sendiri.
Sebab if the habitat was cared will give function but if not it would make destroy. Jika alam
lingkungan dipelihara akan berdaya guna tapi jika dibiarkan akan menimbulkan bencana.
Demikianlah ungkapan Edwar Buckle dalam History Of Civilization in England.
Melihat betapa pentingnya memelihara lingkungan tersebut, maka pada kesempatan ini kita
akan membicarakan tentang, Kewajiban Manusia Memelihara dan Memakmurkan Alam,
dengan rujukan firman Allah, surat al-Hijr ayat 19-20 :


{ 19}

{20}
Artinya : Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung
dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.(19) Dan Kami telah menjadikan
untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk
yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.(20)

Hadirin Rahimakumullah,
Prof. Dr. Muhammad Qurish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menyebutkan, bahwa kalimat

dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran,
dipahami oleh sementara ulama dalam arti bahwa Allah swt menumbuh-kembangkan di bumi
ini aneka ragam tanaman untuk kelangsungan hidup dan menetapkan bagi setiap tanaman itu
masa pertumbuhan dan penuaian tertentu, sesuai dengan kuantitas dan kebutuhan makhluk
hidup. Demikian juga Allah swt menentukan bentuknya sesuai dengan penciptaan dan habitat
alamnya.
Dalam tafsir al-Muntakhab, ayat ini dinilai sebagai menegaskan suatu temuan ilmiah yang
diperoleh melalui pengamatan di laboratorium, yaitu setiap kelompok tanaman masing-masing
memiliki kesamaan dilihat dari sisi luarnya, demikian juga sisi dalamnya. Bagian-bagian
tanaman dan sel-sel yang digunakannya untuk pertumbuhan memiliki kesamaan-kesamaan
yang praktis tak berbeda. Meskipun antara satu jenis dengan yang lainnya dapat dibedakan,
tetapi semuanya dapat di klasifikasikan dalam satu kelompok yang sama.
Hadirin, alangkah bahagia dan indahnya alam ini jika setiap individu memiliki semangat dalam
memelihara dan melestarikan alam raya yang kita huni ini, sehingga dapat menghasilkan
manfaat bagi semua manusia yang ada. Para ilmuan menyebut abad ke-21 sebagai the age of
anxietyor restlenses, abad yang penuh dengan kegelisahan, kecemasan, perang antar suku dan
bangsa menjadi-jadi, resesi ekonomi melanda seluruh lapisan warga, ledakan penduduk
semakin tak terkendali bahkan pencemaran lingkungan menjadi ancaman kehidupan.
Kondisi tersebut hadirin, jelas telah menimbulkan beban psikologis bagi kehidupan
masyarakat, akibatnya masyarakat menjadi serba salah, hati menjadi resah dan gelisah, jiwa
terasa hampa dan merana, semangat hidup tiada dan enggan berkaryabahkan yang paling parah
munculnya berbagai penyakit psikomotis, penyakit kejiwaan yang dapat mematikan seluruh
umat manusia secara perlahan dan mengerikan, kalaupun bertahan namun hidup tidak lagi
merasakan ketenangan.
Hadirin, lalu apakah tugas manusia di muka bumi ini? tidak lain adalah untuk memakmurkan
bumi, mensejahterakan umat manusia sendiri lebih-lebih lingkungan-nya sebagai tempat
tinggal dan menetap. Sebagaimana terurai di dalam al-Quran surat Huud ayat 61 :




{ 16}
Artinya : Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu
mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat
dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do`a hamba-Nya).

Maasyiral muslimin Rakhimakumullah,


Demikianlah firman Allah yang yang menginformasikan kepada kita bahwa manusia
diciptakan dari tanah dan ditugasi untuk memakmurkan tanah atau bumi. Karena itu dalam
bidang ilmu pengetahuan alam kita mengenal istilah alam biotiks (alam raya) dan alam abiotis
(berupa moral manusia). Kerusakan alam biotiks biasanya berwal dari kerusakan alam abiotis
yakni moral manusia. Sebagai contoh : berdasarkan penelitian Wahana Lingkungan Hidup di
DKI Jakarta tercatat memiliki 2.118 Sumur Bor dengan kedalaman tidak kurang dari 40 M,
sehingga jika terjadi penambahan sumur lagi pada tahun 2010 nanti, Wilayah DKI Jakarta bisa
mencapai daratan 0,0 M, dari permukaan laut alias rata menjadi laut.
Ancaman kerusakan tersebut hadirin sebuah bukti yang harus kita renungkan, kita fikirkan, kita
cermati untuk kita antisifasi agar saat ini maupun kelak tidak lagi terjadi kerusakan alam. Lalu
bagaimanakah tanggung jawab dan usaha kita sebagai warga negara dalam memelihara alam
lingkungan ini? Sebagai jawabannya, Pertama : Kita harus mendukung dan membantu
program pemerintah dengan jalan melakukan reboisasi tanah-tanah gundul, pembuatan
terasering untuk mencegah longsor, penanggulangan limbah dan sampah bersama-sama dan
menghentikan pemburuan satwa serta penebangan hutan secara liar. Kedua : Kita syukuri alam
sebagai nikmat Allah swt dengan cara memeliharanya agar kita dikasihi oleh Allah swt.
Rasulullah saw bersabda :

Sayangilah oleh kamu sekalian segala apa yang ada di muka bumi ini niscaya yang di atas
(Allah) akan menyayangimu.
Apabila sikap ini kita aplikasikan maka Allah swt menjamin kemakmuran alam raya yang kita
miliki sehingga kita jauh dari petaka, terhindar dari bencana tapi dekat dengan nikmat dan
barakat dari Allah swt yang Maha Qudrat.
Hadirin, perlu diketahui bahwa orang pintar tapi salah, tidak shaleh, tidak mungkin
memakkmurkan alam, orang hebat namun bergelimang maksiat mustahil peduli mengelola
alam raya, malah yang timbul adalah watak-watak perusak, pohon-pohon ditebangi, gunung-
gunung di gunduli, dan satwa-satwa diburu. Padahal akibatnya, manusia sendiri yang
menanggungnya, kita tengok beberapa kejadian baru-baru ini, terjadi banjir di jakarta, lonesor,
gempa bumi di Yogyakarta dan gunung-gunung meletus di beberapa daerah Negara kita ini.
Belum cukup dengan semua itu kitapun dikejutkan dengan munculnya angin topan, gelombang
pasang naik kedaratan, jebolnya tanggul di Situ Gintung Tanggerang yang menghabiskan
ratusan nyawa manusia dan lain sebagainya. Mengapa demikian? Ebid G Ade melantunkan :
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan, bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Dengan demikian, dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa alam akan berdaya guna jika
dipelihara, namun akan menimbulkan petaka jika dirusak. Bentuk perusakan alam adalah
dengan memperbanyak maksiat dalam hidup dan penghidupan manusia. Oleh karena itu, dalam
rangka mengelola alam ini kita hindari diri kita masing-masing dari perbuatan-perbuatan
maksiat, baik terhadap diri sendiri, terhadapa alam raya , terlebih kepada Allah swt.
Semoga Allah memberikan kekuatau kepada kita dalam mengemban amanah sebagai khalifah
di muka bumi ini terutama dalam mengelola alam, semoga Allah memberikan keberkahan
kepada bangsa ini, amin ya rabbal alamin.


KEPEMIMPINAN RASULULLAH DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI

Abu Ala al maududi dalam bukunya the prophet of islam ,mengatakan he is the only one
example,rasul merupakan contoh yang paling lengkap,dalam dirinya terdapat kebesaran dan
kemuliaan sifat manusia.Kebesaran sifat rasul serta keberhasilan beliau dalam memimpin
negara telah tercatat dengan indah dan rapi dalam sejarah peradaban manusia,sehingga
wajar,kehebatan beliau di abadikan oleh Michael heart dalam bukunya the one hundred
ranking of the most influenting person in history.

Kebesaran sifat rasul sebagai seorang pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan
rakyat dan mengutamakan akhlaqul karimah pada akhirnya mampu merobah masyarakat
biadab menjadi beradab,yang dulunya berseteru menjadi satu,yang dulunya menyembah
berhala kini kembali menyembah allah taala.

oleh karena itu untuk mengikuti jejak rasul,maka pada kesempatan kali ini kamiakan
membahas syarahan dengan judul KEPEMIMPINAN RASULULLAH DALAM
MEMBANGUN MASYARAKAT MADANIdengan landasan surah al ahzab ayat 21 yang
berbunyi:

hadirin,ayat tadi di awali dengan kalimat, secara sementik adalah


sedangkan dalam ilmu balaghah ayat tadi termasuk

maksudnya ayat tersebut menginformasikan sekaligus menegaskan kepada kita ,sungguh pada
diri rasulullah itu terdapat uswatun hasanahbagi kita
rasul merupakan figur yang luhur ,contoh yang tinggi yang harus di ikuti dengan sepenuh
hati,baik perkataan maupun perbuatannya.Demikian penegasan imam ali ash shobuni dalam
shofwatut tafasir.rasul is the walking quran,akhlak rasul ibarat alquran yang
berjalan,semakna dengan ayat tadi aisyah ra berkata:

lantas bagaimana akhlak bangsa kita terutama para pemimpin kita saat ini ? jawaban nya adalah
alhmdulillah,masih ada pemimpin yang patut di teladani,masih ada para pejabat yang bisa
mengayomi,masih ada aparat yang peduli,semua itu patut di syukuri walaupun jumlahnya
sangat sedikit sekali,karena masih banyak pejabat yang bejatmasih banyak politisi yang
korupsi,masih banyak aparat yang tidak amanat dan begelimang maksiat.kita sekarang
mengalami krisis moneter yang emembuat kita keteter,di tambah pemuda pemuda yang teller
dan pemimpin yang killer.bagaimana mungkin reformasi teraplikasi sementara para pemimpin
kita mengalami dekadendsi,reformasi yang kita cita citakan ,malah destruksi yang jadi
kenyataan ,kesejahtraaan yang kita dambakan malah kesengsaraan yang kita rasakan.
Hadirin rohimakumullah,
Apa yang harus dilakukan para pemimpin kita agar bangsa Indonesia bias Berjaya ?
Sebagai jawaban nya marilah kita renungkan firman allah pada surah ali imron ayat 159 yang
berbunyi:

Hadirin rahimakumullah.
Prof.Dr.Qurais shihab dalam tafsir al misbahnya menjelaskan:ayat tadi mengandung 3 cara
rasul dalam berdakwah,yang berisis pesan moral bagi seorang pemimpin bangsa kita.yaitu
Pertama: rasul bersikap lemah lembut baik kepada kawan maupun lawan.
Kedua: rasul senantiasa bersikap lapang dada ,mudah memaafkan dan memberikan ampunan
setiap kesalahan
Ketiga: rasul senantiasa mentradisikan kehidupan bermusyawarah dalam mengambil
keputusan

Itulah hadirin,cara dan strategi rasul dalam berdakwah,yang selalu berhasil memimpin bangsa
dengan berandaskan akhlakul karimah ,moral,dan etika.untuk itu ada 4 solusi yang membawa
bangsa kita bangkit dari keterpurukan serta krisis berkepanjangan akibat moral akhlak bangsa
yang semakin mengkhawatirkan.ke empat solusi tersebut adalah
Pertama:pemimpin sebagai figur sentral harus bermoral,berakhlak mulia,dan beretika adalah
durjana yang harus minggir dari persada Indonesia.untuk menanamkan akhlak ,moral dan
etika,mari kita mulai sejak dini,dan mulai pada diri kita sendiri ,hal ini sejalan dengan pesan
lukmanul hakim tepatnya pada surah lukman ayat 17 yang mengambil kesimpulan ada 4
spesipikasi pesan lukman yang mengandung induknya ibadah dan pondasinya berupa akhlakul
karimah ,yaitu

Dirikanlah sholat,suruhlah orang berbuat kebaikan,mencegah kemungkaran,dan bersabar atas


segala yang menimpa.
Kedua:kita sebagai warga Negara harus ikut berpartisipasi dan antisipasi sebagai wujud
apresiasi yang sesuai dengan tuntunan dan tuntutan alquran.
Jangan hanya pandai mengkritisi tapi berikanlah solusi.jagalah sarana dan prasarana
Negara,jangan berbuat durjana,karena allah akan murka,dan kita akan mendapatkan bala dan
bencana

Ketiga :kita tingkatkan sumber daya manusia dengan memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi dan kematangan iman dan taqwa yang bermuara pada akhlak yang
mulia.sebagaimana sauqi bekh berkata dalam syairnya

Bangsa bangsa akan jaya ,akan maju jika di topang akhlak mulia,tapi bangsa akan hancur
tersungkur ,rusak binasa,jika tidak di topang akhlak mulia
Ke empat :Tingkatkanlah harmonisasi ulama dan umaro,hubungan keduanya harus,harus
dekat,agar hidup dapat nikmat dalam Negara yang berdaulat dan penuh berkat.
Jika keempat langkah solutif ini terealisir,maka bangsa kita akan jaya,terhindar dari
malapetaka,dan senantiasa mendapatkan ridho allah swt
Sesuai dengan janji allah dalam surah almaidah ayat 9 yang berbunyi:
Dengan demikian dapat disimpulkan,agar Indonesia jaya,pemimpin harus bercermin dan
mengambil cara dan strategi rasul dalam berdakwah,yaitu selalu mengutamakan kepentingan
rakyat dan mengutamakan akhlakul karimah dalam memimpin,dengan demikian Negara kita
akan makmur dengan pemimpin yang jujur dan berbudi luhur,sehingga rahmat allah pun
terulur.sebagai penutup kami selipkan pantun sebagai kenangan dan penuntun.

Anak perawan pergi ke nunukan


Beli ikan ,lampu dan belewa untuk bekalnya
Dengan MSYQ mari kita tingkatkan
Iman ,ilmu dan taqwa pada allah taala
BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA

Alhamdulillah, tiada kata yang paling indah kecuali syukur kita kepada Allah, yang maha
pengasih yang kasih nya tidak pernah pilih kasih. Yang maha penyayang yang kasih sayangnya
tidak pernah terbilang kepada hamba-hambanya yang beriman.
Shalawat serta salam semoga senantiasa selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad
SAW dengan ucapan Allahummashalliaalamuhammad waalaalisayyidina Muhammad.
Dewan Hakim Yang Bijaksana, Hadirin Walhadirat Yang Di Muliakan Allah
Pernah Berkata Ir.. Soekarno seorang proklamator bangsa dalam pidatonya berikan kepadaku
1000 orang tua, aku akan sanggup memindahkan kutub utara dan keselatan, akan tetapi berikan
kepada 10 pemuda aku akan sanggup mengubah wajah bangsa, hadirin begitulah ungkapan
seorang proklamator yang memikirkan nasib bangsanya di masa yang akan datang entah 20,
30 bahkan 40 thn yg akan datang pemuda hari ini jawabannya.
Al-Muhaddits Syaikh Muqbil bin Hadi didalam kitab Shohih Asbab an-Nuzul berkata, Ibnu
Abbas menjelaskan, bahwa pengharaman khamar berawal dari dua kabilah dari kabilah
Anshor, mereka meminumnya hingga apabila mereka telah mabuk, maka mereka akan saling
menggangu,menghina satu sama lainnya. Dengan Demikianlah, pertama kali Allah
menjelaskan pengharaman khamar kepada kita semua sebagai hambanya. Untuk
mengantisipasi penyalahgunaan barang haram tersebut, maka Bahaya Narkoba Bagi Remaja
adalah tema yang akan kami uraikan pada kesempatan ini. Dengan rujukan al-Qur`an surat al-
maidah ayat 90 sebgai berikut:

Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah [434], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

Hadirin Sebangsa Dan setanah air


Ayat tersebut mengisyaratkan haramnya khamar. Kita kaji lebih dalam,kalimat dari segi
balaghoh merupakan yang berfunggsi untuk menspesifikasikan. Hal ini menunjukan
bahwa mengkonsumsi khamar betul-betul merupakan perbuatan yang paling jelek diantara
perbuatan syetan.
Padahal kita tahu, semua perbuatan syaitan itu jelek, mengkonsumi khamar lebih jelek diantara
perbuatan jeleknya syaitan, mengapa demikian ? karna khamar baik dalam bentuk serbuk, pil,
maupun minuman merupakan psychotropic substance, mengandung zat-zat yang dapat
merusak jiwa dan mental manusia yang mengkonsumsinya. Dengan mengkonsumsi khamar
orang yang gemuk bisa jadi kurus kerempeng, apalagi yang sudah ceking. Dengan
mengkonsumsi khamar, akal dan mental menjadi rusak maka pemuda pecandu narkoba bukan
memiliki mental pelopor, tetapi memiliki mental mental pengekor, kemana-mana maunya naik
motor, padahal kerja cuma molor, disiplin hanya waktu dibagi honor. Mental ini hadirin
merupakan amal-amal syaitan yang jelek bahkan lebih buruk dari perbuatan
syaitan. Oleh karna itu ayat tersebut mengisyaratkan kepada kita untuk dapat menjauhi
perbuatan syaitan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Lalu bagaimana kalau
mengkonsumsi nya dalam jumlah yang sedikit yang tidak membuat mabuk ?? jawabannya
adalah terdapat dalam hadits :

Artinya : Setiap zat yang memabukkan itu kmar dan setiap zat yang memabukkan itu
haram.(HR. Abdullah Ibnu Umar)
Hadirin Rahimakumullah
Penyalahgunaan narkoba sebenarnya bukan masalah baru lagi, namun akibatnya, harus tetap
kita waspadai. Bahkan pada masa Rosulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Imam
Ahmad yang bersumber dari Abu Hurairah. Bahwa ketika Rosulullah SAW pergi ke Madinah,
di dapatnya kaumnya suka minum arak dan makan hasil judi, kemudian mereka bertanya
kepada Rosulullah tentang hal itu, untuk memberikan jawaban atas pertanyaan itu, maka
turunlah Surat Al-Baqarah ayat 219. Allah berfirman

Artinya: mereka bertanya kepada-mu (Muhammad) tentang khomr dan judi. Katakanlah. pada
keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar
dari pada manfaatnya dan mereka bertanya kepadamu (tentang)apa yang (harus) mereka
infakkan. Katakanlah, kelebihan (dari apa yang diperlukan). Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berfikir \

Jamaah Syarhil Quran Rohimakumullah


Ayat 219 Surat Al-Baqarah ini, menunjukkan bukti yang otentik bahwa sejak dulu hingga
sekarang, minum-minuman keras, judi, dan penyalahgunaan narkoba kegemaran dan
kebanggaan yang senantiasa menegakkan umat. Ketiganya nampak seperti bermanfaat, namun
hakekatnya, aslinya sangat berbahaya dan terlaknat, karena tidak hanya mengandung unsur
yang memabukkan, tetapi membuat pecandunya ketagihan kemudian lumpuh serta mati akal
pikiran dan jiwanya. Sedangkan mabuk karena judi, membuat selalu penasaran, yang kemudian
stress dan gila jiwanya. Lalu menjangkitlah penyakit hubbuddunya wa karohhiyatul maut.
Cinta dunia dan takut dengan mati oleh karena itu Allah mengharamkannya.
Pendeknya, bentuk apapun narkoba itu, merupakan kumpulan dan gabungan racun dan bius
pembunuh serta pembantai akal pikiran dan jiwa seluruh jenjang generasi, sejak generasi yang
gagah berotot, sampai ke generasi kakek nenek yang sudah bongkok. Begitulah ganasnya
narkoba itu sebagai penyakit masyarakat yang maha bahaya. Oleh karena itu, dalam rangka
menanggulangi bahaya, maka harus memutuskan rantai peredaran penyalahgunaan narkoba.
Mampu menegakkan hukum bagi para pengguna, pengedar, dan prosedur dengan se adil-
adilnya tidak pandang bulu. Tak peduli dia rakyat atau pejabat, tak peduli mereka kuli atau
polisi, berpangkat tinggi, pengamen atau bahkan presiden.
Hadirin rahimakumullah.
Pernah diungkapkan oleh salah satu lembaga bonafid AmerikaThe National Institute of Drugs
Abuse, melaporkan bahwa masyarakat Amerika merupakan draugs orientied society. Suatu
masyarakat yang berorientsi pada narkotika, alcohol, psikotropika dan zat aditif yang
dinamakan Napza sehingga satu dari enam pelajar Amerika tenggelam kedalam penyalah
gunaan Napza. Fenomena tersebut kini telah menjadi epidemic bagi masyarakat Indonesia
terutama bagi kalangan remaja dan pemuda, Prof.Dr.H.Dadang Hawari mengatakan, 68%
masyarakat Indonesia terjerumus kedalam penyalah gunaan Napza tidak sedikit anak-anak
pemuda kita terjerumus kedalam mabuk mabukkan, tenggak wishky, brendy, KTI, bird an
lain sebagainya Tidak sedikit anak-anak muda kita terjerumus kepada budaya telan bk, nivam,
megadon, cimeng, heroin, kokain, x tasi, sabu-sabu.
Bahkan tidak sedikit anak-anak muda kita yang mati diujung lidahnya hanya dua kata yang
terucap : ganja, morfin, ganja, morfin. Merintih, memohan, memanggil ganja dan morfin
sampai dia mati,tanpa iman. Naudzubillah hi min dzalik.
Lalu hadirin bagaimana generasi muda kalau sudah terjerumus dengan narkoba mau dibawa
kemana bangsa kita saat ini? Padahal di negri tercinta ini sejak tahun 1908 masa Kebangkitan
Nasional sampai menjelang detik-detik proklamasi dikumandangkan para pemuda pendahulu
kita, mereka berjuang menjadi The Grand Old Man istilah bung karno, menjadi Stoot Geber,
bahkan The Founding Father. Pendiri peggerak yang mampu merebut kemerdekaan, jika tanpa
pemuda mustahil Republik ini merdeka. Demikian pengakuan Bung Karno yang diabadikan
dalam sejarah bangsa
Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita, saya, saudara-saudara generasi muda saat ini dan
generasi generasi yang akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung
jawab yang penuh terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita anut. Sebab
the young to day is leader tomorrow, pemuda hari ini adalah jago-jagonya
pemimpin dimasa yang akan datang.

Hadirin sebangsa dan setanah air.


Dengan demikian mari kita bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dengan cara
meningkatkan ukhuwah basyariyah, ukhwah wathoniyah dan ukhuwah Islamiyah untuk
mengantisipasi keharaman Napza, Miras dan Judi, Insya Allah negra kita menjadi Negara yang
baldatun Toyyibatun warabbun Gofur mari kita hadirin semuanya bersama-sama bekerja sama
baik aparatur pemerintah, masyarakat pemuda dan kiat sebagai pelajar untuk memberantas
narkoba di bumi Indonesia tercinta ini khususnya di Banten yang berlandasan Iman dan
Taqwa, demikianlah yang dapat kami sampaikan Trimakasih atas segala perhatianya, mohon
maaf atas segala kekurangan.
Akhir kalam. Billahitaufik walhidayah warridho walinayah.
Wassalamualaikum.wr.wb

REMAJA DAN PEMUDA SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA

Hadirin Rakhimakumullah.
Masa muda merupakan masa yang penuh dengan harapan, penuh dengan cita-cita dan
penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan
bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih
cermat, kulit wajah indah mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih
banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas bila para pemuda dan para remaja
merupakan salah satu penentu meju dan mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dahulu
kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang sesuai dengan fitrohnya pemuda dan remaja
merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya.
Sebagaimana syekh Mustofa al-Ghalayaini seorang pujangga Mesir berkata :

Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah
terdapat kehidupan umat
Mengingat betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, maka pada
kesempatan yang baik ini kita akan membicarakan remaja dan pemuda sebagai generasi
penerus bangsa, dengan landasan al-Quran surat an-Nisa ayat : 9

Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar
Hadirin Maasyiral Muslimin Rakhimakumullah..
Ayat tersebut diawali dengan kalimat kita kaji lebih mendalam, secara semantik :

Istinbatnya, adalah sighat amr, kaedah mengatakan :

pada dasanya setiap perintah menunjukkan kewajiban Oleh karena itu wajib bagi kita, saya,
saudara dan kita semua merasa takut jika meninggalkan anak-anak, keturunan dan generasi
yang lemah.
Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus kita hindari, yakni
lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan yang sangat ditakutkan
adalah lemah akhlak. Hadirin jika lima kelemahan ini melekat pada generasi-generasi remaja
dan pemuda kita, saya yakin mereka bukan sebagai pelopor pembangunan melainkan sebagai
firus pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan penghancur pembangunan. Padahal
hadirin dinegeri tercinta ini sejarah telah membuktikan sejak tahun 1908 masa kebangkitan
nasional sampai menjelang detik-detik proklamasi dikumandangkan berbagai organisasi
kepemudaan, seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro Dharmo, Jong Islamanten Bond bahkan
kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua menjadi The Grand Old
Man istilah bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan menjadi The Founding Father pendiri,
penggerak yang mampu merebut kemerdekaan. Jika tanpa pemuda mustahil Indonesia ini
merdeka. Demikian ungkapan kekaguman Bung Karno terhadap generasi muda kita yang
diabadikan oleh sejarah perjuangan bangsa.
Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan yang
akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penug
terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita anut saat ini, sebab
The Young today is The leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin
yang akan datang.
Dengan demikian hadirin, islam tidak mengenal istilah pemuda pengangguran, pemuda
mejeng, pemuda nangkring, tapi yang diinginkan oleh islam adalah pemuda-pemuda yang
agresif, inopatif, progresif, dan produktif. Dengan demikian, dapat kita fahami apabila kita giat
berkerja, rajin berusaha, dan gemar beramal artinya menuju masa depan yang cerah
menjanjikan. Namun jika remaja dan pemuda malas berkerja, enggan berusaha, dan tidak mau
beramal artinya menuju masa depan yang suram dan mengenaskan. Sebab :

Insan yang pemalas tidak akan merasakan manisnya madu melainkan akan tenggelam dalam
pahitnya empedu.No again without a paint tiada kebahagiaan tanpa lemah derita, tiada
perjuangan tanpa pengorbanan.
Sebagai contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita renungkan
firman Allah swt dalam al-Quran surat al-Kahfi ayat : 13
Artinya : Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula
untuk mereka petunjuk.
Hadirin Rakhimakumullah
Imam Ali as-Shabuni dalam kitab Sofwatut tafasir memberikan syarahan terhadap ayat tersebut
dengan redaksi :

yaitu kami kisahkan kepadamu wahai Muhammad berita aneh mereka menurut perjalanan
yang benar tidak ditambah dan tidak dikurangi sedikitpun.
Dengan demikian, ayat tersebut merupakan khabariyyah ilahiyyah, suatu berita dari Allah swt.
Isi beritanya adalah kisah tentang pemuda Ashabul Kahfi. Ashabul kahfi dapat kita jadikan
uswah, terutama bagi remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa. Ashabul kahfi
merupakan symbol personifikasi pemuda-pemuda beriman dan teguh pendirian, kuat
mempertahankan iman, pemuda-pemuda gagah yang pandai pempertahankan akidah dan
pemuda-pemuda idaman pintar membela keyakinan. Mereka lebih baik mati berkalang tanah
dari pada mati bercermin bangkai.
Oleh sebab itu sebagai remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa mari kita
singsingkan tangan, langkahkan kaki ke depan berkerja, kerkerja dan berkerja. Jika sikap ini
yang diaflikasikan oleh para remaja dan pemuda kita maka Allah akan menjamin keberkahan
bagi bangsa kita tercinta ini. Sebagaimana Dr. Muhammad Sulaiman al-Asqori dalam zubdat
at-Tafsir min Fathil Qadir menjelaskan berkerjalah sesuai dengan skil masing-
masing. Setidaknya ada lima olah yang harus kita kerjakan yakni olah rasa agar iman melekat,
olah rasio agar ilmu meningkat, oleh raga agar badan sehat, oleh usaha agar ekonomi kuat, dan
oleh kinerja agar produktifitas meningkat. Hadirin jikalau lima potensi ini sudah melakat pada
remaja dan pemuda sebagai generasi bangsa maka generasi penerus bangsa dapat melanjutkan
estafet perjuangan yang meraih prestasi gemilang pada masa yang akan datang. Amin ya rabbal
alamin

BAHAYA NARKOBA, MIRAS DAN JUDI

Pernah Berkata Ir.. Soekarno seorang proklamator bangsa dalam pidatonya berikan kepadaku
1000 orang tua, aku akan sanggup memindahkan kutub utara dan keselatan, akan tetapi berikan
kepada 10 pemuda aku akan sanggup mengubah wajah bangsa, hadirin begitulah ungkapan
seorang proklamator yang memikirkan nasib bangsanya di masa yang akan datang entah 20,
30 bahkan 40 thn yg akan datang pemuda hari ini jawabannya.
Al-Muhaddits Syaikh Muqbil bin Hadi didalam kitab Shohih Asbab an-Nuzul berkata, Ibnu
Abbas menjelaskan, bahwa pengharaman khamar berawal dari dua kabilah dari kabilah
Anshor, mereka meminumnya hingga apabila mereka telah mabuk, maka mereka akan saling
menggangu,menghina satu sama lainnya. Dengan Demikianlah, pertama kali Allah
menjelaskan pengharaman khamar kepada kita semua sebagai hambanya. Untuk
mengantisipasi penyalahgunaan barang haram tersebut, maka Bahaya Narkoba Bagi Remaja
adalah tema yang akan kami uraikan pada kesempatan ini. Dengan rujukan al-Qur`an surat al-
maidah ayat 90 sebgai berikut:
Hadirin Sebangsa Dan setanah air
Ayat tersebut mengisyaratkan haramnya khamar. Kita kaji lebih dalam,kalimat dari segi
balagoh merupakan yang berfunggsi untuk menspesifikasikan. Hal ini menunjukan
bahwa mengkonsumsi khamar betul-betul merupakan perbuatan yang paling jelek diantara
perbuatan syetan. Padahal kita tahu, semua perbuatan syaitan itu jelek, mengkonsumi khamar
lebih jelek diantara perbuatan jeleknya syaitan, mengapa demikian ? karna khamar baik dalam
bentuk serbuk, pil, maupun minuman merupakan psychotropic substance, mengandung zat-zat
yang dapat merusak jiwa dan mental manusia yang mengkonsumsinya. Dengan mengkonsumsi
khamar orang yang gemuk bisa jadi kurus kerempeng, apalagi yang sudah ceking. Dengan
mengkonsumsi khamar, akal dan mental menjadi rusak maka pemuda pecandu narkoba bukan
memiliki mental pelopor, tetapi memiliki mental mental pengekor, kemana-mana maunya naik
motor, padahal kerja cuma molor, disiplin hanya waktu dibagi honor. Mental ini hadirin
merupakan amal-amal syaitan yang jelek bahkan lebih buruk dari perbuatan
syaitan. Oleh karna itu ayat tersebut mengisyaratkan kepada kita untuk dapat menjauhi
perbuatan syaitan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Hadirin Rahimakumullah
Pernah diungkapkan oleh salah satu lembaga bonafid AmerikaThe National Institute of Drugs
Abuse, melaporkan bahwa masyarakat Amerika merupakan draugs orientied society. Suatu
masyarakat yang berorientsi pada narkotika, alcohol, psikotropika dan zat aditif yang
dinamakan Napza sehingga satu dari enam pelajar Amerika tenggelam kedalam penyalah
gunaan Napza. Fenomena tersebut kini telah menjadi epidemic bagi masyarakat Indonesia
terutama bagi kalangan remaja dan pemuda, Prof.Dr.H.Dadang Hawari mengatakan, 68%
masyarakat Indonesia terjerumus kedalam penyalah gunaan Napza tidak sedikit anak-anak
pemuda kita terjerumus kedalam mabuk mabukkan, tenggak wishky, brendy, KTI, bird an lain
sebagainya Tidak sedikit anak-anak muda kita terjerumus kepada budaya telan bk, nivam,
megadon, cimeng, heroin, kokain, x tasi, sabu-sabu. Bahkan tidak sedikit anak-anak muda kita
yang mati diujung lidahnya hanya dua kata yang terucap : ganja, morfin, ganja, morfin.
Merintih, memohan, memanggil ganja dan morfin sampai dia mati,tanpa iman. Naudzubillah
hi min dzalik.
Lalu hadirin bagaimana generasi muda kalau sudah terjerumus dengan narkoba mau dibawa
kemana bangsa kita saat ini? Padahal di negri tercinta ini sejak tahun 1908 masa Kebangkitan
Nasional sampai menjelang detik-detik proklamasi dikumandangkan para pemuda pendahulu
kita, mereka berjuang menjadi The Grand Old Man istilah bung karno, menjadi Stoot Geber,
bahkan The Founding Father. Pendiri peggerak yang mampu merebut kemerdekaan, jika tanpa
pemuda mustahil Republik ini merdeka. Demikian pengakuan Bung Karno yang diabadikan
dalam sejarah bangsa
Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita, saya, saudara-saudara generasi muda saat ini dan
generasi generasi yang akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung
jawab yang penuh terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita anut. Sebab
the young to day is leader tomorrow, pemuda hari ini adalah jago-jagonya
pemimpin dimasa yang akan datang.
Hadirin sebangsa dan setanah air
Dengan demikian mari kita bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dengan cara
meningkatkanukhuwah basyariyah, ukhwah wathoniyah dan ukhuwah Islamiyah untuk
mengantisipasi keharaman Napza, Miras dan Judi, Insya Allah negra kita menjadi Negara yang
baldatun Toyyibatun warabbun Gofur mari kita hadirin semuanya bersama-sama bekerja sama
baik aparatur pemerintah, masyarakat pemuda dan kiat sebagai pelajar untuk memberantas
narkoba di bumi Indonesia tercinta ini khususnya di Banten yang berlandasan Iman danb
Taqwa, demikianlah yang dapat kami sampaikan kurang lebihnya mohon maaf, sebelum kami
tutup dengarkanlah sebuah alunan pantun


AL-QURAN SUMBER ILMU PENGETAHUAN


} {
WAHAI PENCINTA AL-QURAN YANG DIRAHMATI OLEH ALLAH SWT
Albert Einstein, seorang ilmuan terbesar abad ke-20 menyatakan, Religion without science is
lame and science without relegion is blind, agama tanpa ilmu adalah pincang dan ilmu tanpa
agama adalah buta. Kalimat ini menunjukkan bahwa, agama tidak hanya mendorong studi
ilmiah, tapi juga menjadikan riset ilmiah yang konklusif dan tepat guna, karena didukung oleh
kebenaran yang diungkapkan melalui agama. Alasannya adalah, karena agama merupakan
sumber tunggal yang menjadikan jawaban pasti dan akurat.
Selain daripada itu, kalimat ini juga menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan tanpa panduan
agama tidak dapat berjalan dengan benar, tetapi justru membuang banyak waktu dalam
mencapai hasil tertentu, atau lebih buruk lagi, seringkali tidak memperoleh bukti yang
meyakinkan. Ketika Nabi sampai di Madinah, ia membuat sebuah perdaban baru yang
kemudian memunculkan pengertian bahwa Islam adalah sistem kepercayaan yang sistemik,
tidak hanya berdimensi theological, ritual, dan mistical tetapi juga berdimensi moral dan
intelektual.
Secara termonologi, Islam adalah agama yang disampaikan oleh Allah swt. kepada Nabi
Muhammad saw. melalui wasilah Malaikat Jibril as. agar disyiarkan kepada seluruh makhluk
di dunia ini, dan karena Islam merupakan ajaran yang ilmiah, maka Islam memilki panduan
yang sempurna yakni al-Quran. Said Nursi sebagai Renaissan of Islam menyatakan, Islam is
the father of all the science and al-Quran is the book of science, Islam adalah bapaknya
seluruh ilmu pengetahuan dan al-Quran adalah kitabnya ilmu pengetahuan. Oleh sebab itulah,
melalui penjelasan ini, maka pada kesempatan yang baik ini, kami akan membahas tentang
AL-QURAN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN dengan rujukan al-Quran
surat Ibrahim ayat 1 :




( 1)

Artinya : Alif laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan
mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS. Ibrahim)
HADIRIN RAHIMAKUMULLAH

Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, di dalam Tafsir al-Mishbah menjelaskan, bahwa
penjelasan tentang pentingnya al-Quran, disebutkan oleh Allah swt. dengan menggunakan
bentuk jamak untuk kata ( )yang berarti aneka gelap, sedang ( )dengan berbetuk
tunggal. Hal ini untuk mengisyaratkan bahwa kegelapan itu bermacam-macam serta beraneka
ragam dan sumbernya pun banyak. Setiap benda pasti mempunyai bayangan, dan bayangan
itu adalah gelap, sehingga gelap menjadi banyak, berbeda dengan an-nuur atau cahaya yang
menerangai dan tidak pernah memberi gelap.
Penjelasan tentang al-Quran sebagai penerang atau an-nuur, benar-benar menunjukkan bahwa
antara al-Quran dengan ilmu pengetahuan terdapat hubungan yang saling mengikat. Malik bin
Nabi di dalam kitabnya Intaj al-Mustasyriqin wa Atsaruhu fi al-Firy al-Hadits, menulis Ilmu
pengetahuan adalah sekumpulan masalah, serta sekumpulan metode yang dipergunakan
menuju tercapainya masalah tersebut. Ini menunjukkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan
tidak dapat dinilai dengan apa yang dipersembahkannya kepada masyarakat, tetapi juga diukur
dengan wujudnya suatu iklim yang dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan itu termasuk
al-Quran.
Al-Quran merupakan firman Allah yang tidak mengandung kontradiksi. Al-Quranlah kitab
yang telah diturunkan oleh Allah kepada utusannya sebagai petunjuk. Al-Quran adalah kitab
terakhir dan berada dalam penjagan Allah swt. Oleh sebab itu, sains akan berkembang cepat
hanya apabila dituntun oleh al-Quran, dan mengambil kebenaran darinya. Karena, hanya
dengan demikian sains mengikuti jalan Allah. Ketika jalan yang bertentangan dengan agama
diambil, para ilmuan menyia-nyiakan waktu dan sumberdaya, serta menghalangi kemajuan
sains. Demikianlah menurut Harun Yahaya dalam The Quran Leads the Way to Science.
Lalu bagaimanakah dinamika keilmuan umat Islam saat ini? Data Badan Penelitian
International menyebutkan, Israel yang notabene Yahudi dalam 1 juta penduduk memiliki 1600
pakar pengetahuan, Amerika yang notabene Nasrani dalam 1 juta penduduk memiliki 160
pakar pengetahuan. Sedangkan Indonesia yang notabene mayoritas muslim terbesar di dunia,
dalam 1 juta penduduk hanya memilki 65 pakar yang muslimnya hanya 6 orang. Oleh
karenanya, dalam bidang sains dan teknologi, kita masih jauh tertinggal oleh bangsa-bangsa
lain. Kita jauh tertinggal dengan Amerika yang Protestanis, kita jauh tertinggal oleh Korea
yang Konfusianis Taois, bahkan kita jauh tertinggal oleh Jepang yang Budhis Taois. Padahal
14 abad yang lalu kita telah diperintahkan untuk membaca dan menggali ilmu pengetahuan.
Bacalah al-Quran supaya hidup teratur, bacalah alam supaya lahir karya-karya luhur, dan baca
diri kita agar hidup tidak takabur, sebab membaca dalam Islam harus dibarengi dengan serta
diimbangi dengan :

Dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan

Akantetapi, untuk dapat memahami dengan jelas dan benar terhadap interpretasi dari firman-
firman Allah di dalam al-Quran, yang menjelaskan tentang korelasi antara al-Quran dan ilmu
pengetahuan, serta mengambil manfaat darinya untuk menjadikannya sebagai sumber ilmu
pengetahuan, maka salah satu yang harus dilakukan adalah dengan dapat memahami al-Quran
secara tekstual terlebih dahulu, yakni memahami al-Quran dari segi kebahasaan, dan bahasa
al-Quran adalah bahasa Arab. Sebagaimana Allah berfirman di dalam al-Quran surat Thaha
ayat 113 :


( 113)

Artinya : Dan demikianlah Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah
menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka
bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka. (QS. Thaha)

HADIRIN RAHIMAKUMULLAH

Di dalam kitab Jami al-Bayan an Tawil al-Quran, Imam al-Thabari menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan firman Allah di atas adalah :

Apa yang diperingatkan kepada mereka merupakan perintah Allah, hukuman-Nya, dan
ketetapan-ketetapannya terhadap umat-umat sebelum mereka.
Jika kita perhatikan secara sekasama, maka kita dapatkan bahwa ayat di atas menjadikan
kehadiran al-Quran bagi umat manusia mengandung salah satu dari tujuan pokok :
1. Agar manusia bertakwa kepada Allah atau agar kitab suci tersebut menimbulkan niali-
nilai ilmiah bagi mereka, sehingga mereka dapat terhindar dari siksa duniawi dan ukhrawi.
2. Menimbulkan pengajaran atau pendidikan bagi mereka yakni mengundang mereka untuk
berpikir dan ingat sehingga pada akhirnya mengantar mereka bertkawa. Demikianlah menurut
Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah.
Hadirin, memperhatikan penjelasan tersebut, maka jelaslah bahwa al-Quran benar-benar
merupakan sumber ilmu pengetahuan, hal ini juga bisa dilihat dari ditemukannya kata-kata
ilmu dalam berbagai bentuknya di dalam al-Quran yang terulang sebanyak 854 kali. Di
samping itu, banyak pula ayat-ayat al-Quran yang menganjurkan untuk menggunakan akal
pikiran, penalaran dan sebagainya. Untuk itu, tiada yang lebih baik dituntut dari suatu kitab
agama menyangkut bidang ilmu kecuali anjuran untuk berpikir, serta tidak menetapkan suatu
ketetapan yang membatasainya menambah pengetahuan selama dan di mana saja ia kehendaki.
Pada akhirnya kami mengajakWahai saudara-saudaraku orang Semendo ayo kite jadikah
al-Quran kandik pedoman hidup, wahai saudara-saudaraku orang Sunda Hayu urang sami-
sami ngajanten keun al-Quran kanggo tuntunan kahirupan urang, wahai saudara-saudaraku
orang Lampung Lapah gham jadikon al-Quran sebagai pegungan ughi , wahai saudar-
saudaraku orang Solo Sumonggo kulo lan panjenengan dadosaken al-Quran kagem
tuntunangin gesang, wahai saudara-saudaraku orang Prancis Allez utilisez Ial-Quran pour
le guide de notre vivre, wahai saudara-saudaraku orang Jepang Jaa al-Quran wa wa
watashitachi no kyoukashou ni narimashoo.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya :

AL-QURAN DAN RANCANG BANGUN MASA DEPAN PERADABAN MANUSIA

Dewan hakim yang kami hormati


Hadirin yang kami cintai
Napoleon, seorang orientalis berkebangsaan Perancis mengatakan The principle of Quran
with alone of tracking can lead man to happiness, Al-Quran adalah prinsip dan merupakan
satu-satunya kitab suci yang dapat menghantarkan kepada kepulauan nan bahagia.
Ungkapan tersebut hadirin, mengisyaratkan kepada kita bahwa Al-Quran laksana lampu
penerang hati dalam menembus liku-liku perjuangan yang panjang membentang. Al-Quran
adalah laksana benteng yang kokoh dalam mengcaunter tipuan dan godaan syetan. Al-Quran
laksana jimat penyelamat dari kesesatan hidup dan kehidupan. Pendek kata Al-Quran adalah
satu-satunya kitab suci yang berisi petunjuk dan kebahagiaan serta senantiasa relevan dengan
perkembangan dan situasi zaman. Oleh karena itu Rasul mengatakan:

bacalah dan kajilah Al-Quran karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai penolong

Dalam rangka menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia, pada
kesempatan berbahagia ini kami akan membahas tentang AL-QURAN DAN RANCANG
BANGUN MASA DEPAN PERADABAN MANUSIA, dengan rujukan surat yunus ayat 57:


Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh
bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman.

HadirinAyat tadi dalam ilmu balaghah termasuk yang meginformasikan


sekaligus menegaskan bahwa sungguh telah datang kepada manusia Al-Quran yang
memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus dan mengeluarkan manusia dari kegelapan. Lalu
apakah fungsi dan peran Al-Quran itu hadirin dalam merancang bangun peradaban manusia?
Ayat tadi sebagaimana ditafsirkan oleh Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shafwatut Tafasir,
menjelaskan ada empat fungsi diturunkannya Al-Quran yaitu:

Al-Quran sebagai pelajaran dari Tuhan yang Maha


Pertama,
pengajar. Berkaitan dengan hal tersebut, Imam Al-Ghazali dalam Jawahir al-Quran
mengatakan seluruh cabang ilmu pengetahuan baik yang datang terdahulu maupun kemudian,
baik yang teah diketahui maupun belum, semuanya bersumber dari Al-Quranul karim.
Sebagai bukti bukankah karena Al-Quran diturunkan dengan menggunakan bahasa arab telah
mendorong lahirnya ilmu tata bahasa yang kemudian kita kenal dengan ilmu nahwu dan sharaf,
bukankaj karena Al-Quran diturunkan dengan menggunakan bahasa indah, retoris dan puitis
dan argumentatis telah mendorong lahirnya ilmu retorika dan sastra yang keudian kita kenal
dengan ilmu balaghah dan mantiq, bukankah karena kita diperintahkan untuk membaca Al-
Quran dengan baik dan benar telah mendorong lahirnya ilmu qiroaat yang kemudian kita kenal
dengna ilmu tajwid.
Bukankah karena Al-Quran menceritakan proses penciptaan manusia dan alam telah
mendorong lahirnya ilmu kehidupan yang kemudian kita kenal dengan biologi, bahkan
bukankah karena Al-Quran menceritakan karakteristik dan seluk beluk masyarakat terdahulu
telah mendorong lahirnya ilmu kemasyarakatan yang kemudian kita kenal dengan sosiologi.
Dengan demikian hadirin seluruh ilmu pengetahuan itu bersumber dari Al-Quran.
Kedua,
, Al-Quran sebagai obat penyakit
bathin seperti penyakit syirik, ragu dan bodoh. Kenapa Al-Quran berfungsi sebagai obat
penyakit bathin bukan penyakit zhahir? Jawabannya hadirin penyakit zhahir memang
berbahaya jika tidak diobati, tapi jauh lebih berbahaya jika kita punya penyakit tapi tidak
diobati, betul hadirin? Dengan demikian penyakit asma, jantung, tumor memamng berbahaya
dan dapat merusak tubuh manusia, tapi penyakit sombong, iri hati, dengki, frustasi, korupsi,
haus kursi, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan jabatan dan popularitas diri jauh lebih
berbahaya dan dapat merusak tatanan hidup masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu hadirin,
Al-Quran turun dengan memberikan perintah dan larangan, janji dan ancaman, dan
memerintah kepada manusia untuk mentaatinya dan mengamalkan seluruh isinya. Dengan
mengamalkan Al-Quran Insya Allah segala penyakit hati akan terkikis habis dari diri kita.
Pantas kalau Abu Farida Muhammad Ijat dalam bukunya Aliz Nafsaka bil Quran
mengatakan Al-Quran adalah obat yang sempurna bagi segala penyakit baik penyakit zhahir
maupun bathin.
Ketiga, , Al-Quran berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia dari
kesesatan. Al-quran diturunkan Allah untuk memberikan petunjuk kepada manusia,
membimbing dan membawanya kepada keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.
Berkaitan dengan hal tersebut, Prof.Dr.Quraish Syihab dalam Wawasan Al-quran
mengatakan seluruh ayat yang ada dalam Al-quran seluruhnya berisi ajaran yang relevan
dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Mampu memberikan solusi terhadap berbagai
permasalahan manusia baik yang bersifat ibadah ritual maupun sosial termasuk di dalamnya
tentang etika kenegaraan.
Oleh karena itu, kalau manusia sudah mampu memahami isi Al-Quran, menjadikan petunjuk
kehidupan, serta mengamalkannya dalam hidup keseharian maka prilakunya dipastikan tidak
bertentangan dengan ajaran Tuhan dan berselisih dengan tuntutan agama, siapaun dia dan
apaun profesinya. Seorang pejabat kalau sudah menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk
hidupnya dia tidak akan berbuat korupsi meskipun rakyat tidak tahu, seorang pedagang kalau
sudah menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk hidupnya dia tidak akan curang mengurangi
timbangan meskipun pembeli tidak mengerti, seorang suami kalau sudah menjadikan Al-
Quran sebagai petunjuk hidupnya dia tidak akan berbuat selingkuh meskipun sedang sendiri.
Demikian pula seorang pemuda dan pemudi yang sedang asyik memadu kasih kalau sudah
menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk hidupnya dia tidak akan berbuat macam- macam
mskipun keadaan mendukung, senyap dan sepi, betul hadirin?
Keempat, , Al-Quran berfungsi sebagai rahmat bagi insan nan
beriman. Artinya kalau Al-Quran sudah kita baca isinya, dipahami ajarannya serta diamalkan
petunjuknya maka ia akan menciptakan ketenangan bagi kita, jauh dari rasa resah dan gelisah,
siap menghadapi berbagai problematika hidup dan kehidupan serta mampu menghantarkan kita
kepada kebahagiaan baik dunia maupun di akhirat. Rasul pernah berjanji:

Barangsiapa yang menjadikan Al-Quran sebagai imamnya, maka ia akan membawanya


kepada surga, sebaliknya barangsiapa yang menjadikan makmumnya maka akan
mendorongnya ke jurang api neraka.
Dengan demikian, Al-Quran merupakan firman Allah SWT yang berfungsi sebagai pelajaran,
obat, petunjuk dan rahmat dalam merancang bangun peradaban manusia untuk menggapai
kebahagiaan baik di dunia, terlebih lagi di akhirat. Sejarah telah membuktikan bahwa Al-
Quran dahulu pernah melakukan perubahan-perubahan fundamental terhadap peradaban
manusia yang tiada taranya. Al-Quran mula-mula menjumpai bangsa Arab sebagai
penyembah berhala, pemuja batu, dan pemuji kayu. Namun dalam jangka waktu kurang dari
seperempat abad, penyembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT menguasai
seluruh jazirah Arabia, setelah penyembah-penyembah berhala disapu bersih dari seluruh
Jazirah Arabia. Al-Quran menyaptu bersih segala kepercayaan takhayul dan menggantinya
dengan agama yang paling rasional. Pada masa itu Bangsa Arab sering membanggakan dirinya
karena kebodohannya, berubah menjadi bangsa yang cinta ilmu pengetahuan, mereka disulap
dengan tongkat wasiat Al-Quran, karena di dalamnya terdapat sumber ilmu pengetahuan. Hal
demikian adalah akibat langsungdari ajaran Al-Quran. Di samping itu Al-Quran juga
membangun manusia dari tingkat yang paling rendah ke tingkat peradaban paling tingi, hanya
dalam jangka waktu relative singkat.
Oleh karena itu, dalam rangka menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup
kita menuju peradaban manusia yang Qurani, mari kita baca Al-Quran, kita pahami isinya,
kita renungkan maksudnya dan kita amalkan ajarannya. Sehingga dengan cara ini kita mampu
hidup bahagia baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun Negara dan bangsa. Dan
Allah pun akan menganugerahkan keberkahan kepada kita semua penduduk bangsa ini. Allah
SWT berfirman dalam surat Al-Araf ayat 96:


096. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-
ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Hadirin wal hadirat Rahimakumullah
Dengan demikian dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa Al-Quran merupakan firman Allah
SWT yang berfungsi sebagai pelajaran, obat, petunjuk dan rahmat dalam merancang bangun
peradaban manusia untuk menggapai kebahagiaan baik di dunia, terlebih lagi di akhirat. Untuk
itu kewajiban kita, saya, saudara dan seluruh kita bangsa Indonesia melaksanakan apa-apa yang
telah digariskan oleh Al-Quran agar peradaban manusia di negara Indonesia dapat berjaya
kembali di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Amin.
Itulah yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan.

IPTEK, WARISAN DAN KEBUDAYAAN YANG TERABAIKAN

HADIRIN ROHIMAKUMULLAH
Jeff Zeleski, seorang pakar komunikasi dunia dalam bukunya Spiritualitas Cyberspace
menyatakan : Dewasa ini, perkembangan dunia Informasi dan komunikasi telah mencapai
tahap yang mencenangkan konsekuensinya. Satu sisi melahirkan nilai-nilai positif dan mampu
mengangkat taraf hidup manusia. Namun disisi lain perkembangan informasi baik melalui
media cetak dan elektronika jika tidak dibingkai dengan nilai-nilai agama hanya akan
melahirkan keresahan, kerusakan, bahkan kehancuran bagi manusia.
Hadirin kehawatiran ZaLesski tersebut kini kian terbukti. Kita perhatikan budaya
barat/peradaban jahiliyah kini kian merajalela melalui media dan elektronika sebagai contoh
tayangan-tayangan kekerasan dan sadis semakin merajalela, tontonan-tontonan magis-
mitologis semakin membudaya bahkan hiburan-hiburan erotis seksual liberalis semakin
makmur, membaur bahkan menjamur di tengah-tengah masyarakat. Eksisinya hadirin, akibat
tayangan kekerasan,muncul keributan dalam keluarga, tauran antar pelajar, perkelahian antar
kampong bahkan peperangan antar etnis dan golongan akibatnya tontonan magis metelogis,
lahir masyarakat irrasional, ayat Al-Quran dipermainkan, bahkan agama diperdagangkan.
Akibatnya hiburan erotis dan seksualis. Marak perkosanan dan perzinahan, bahkan akhir-akhir
ini kita digemparkan oleh munculnya praktek seks bebas yang dilakukan pelajar dan
mahasiswa. Nauzubillahi min dzalik.
Itulah hadirin dampak langsung dari penggunaan media cetak dan elektronika yang
mengabaikan nilai-nilai etika. Lalu bagaimanakah Islam melihat fenomena tersebut? Sebagai
jawabannya pada kesempatan ini kami akan membahas tentang IPTEK, WARIASAN DAN
KEBUTUHAN YANG TERGADAIKAN dengan landasan Al-Quran, surat Al-Hujarat ayat
6:

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu
kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu
itu.(QS. Al-Hujarat : 6)

HADIRIN MAASYIRAL MUSLIMIN RAKHIMAKUMULLAH


Secara Filosofi, ayat tadi merupakan landasan metodis dalam menyikapi derasnya informasi
yang disebarkan media cetak dan elektronika, yaitu Islam memiliki prinsip akomodatif jika
bertentangan dengan ajaran Islam jangan gentar, katakan Tidak! Tidak, tidak meskipun dengan
dalil seni dan kebebasan Pers, sepakat?
Dengan demikian ayat tadi memberikan pelajaran pada kita untuk memperhatikan nilai moral
dan etik, dalam menggunakan media cetak dan elektronika. Namun, sangant disayangkan
hadirin, saat ini yang terjadi adalah fakta sebaliknya, sebagai bukti tidak sedikit majalah-
majalah yang memajang fotoperempuan setengah telanjang. Koran-koran mengumumkan
tempat-tempat mesum dan pelacuran, stasiun-stasiun televise yang menayangkan senetron
adegan ciuman yang ujung-ujungnya menjurus pada perbuatan mesum, bioskop yang
menayangkan adegan ranjang dan hubungan sek, dan situs-situs porno yang marak merebak,
membaur bahkan menjamur ditengah masyarakat bahkan membudaya seolah-olah telah
mendarah daging pada masyarakat kita terutama para remaja bahkan hadirin akhir-akhir ini
kita dikagetkan dengan munculnya majalah play boy yag menjajah pikiran manusia, sehingga
yang terlihat hanyalah pikiran-pikiran jorok dan hasrat terlarang.
Bahkan akibatnya budaya barat yang disebarkan media cetak dan elektronika membuat para
pemuda semakin terpuruk, sebagai contoh: tidak sedikit anak-anak muda kita yang terjerumus
kedalam mabuk-mabukan, tenggak wiski, brendy, sampeng, bluange, matine, radikao, mensen,
KTI, bir, tidak sedikit anak-anak muda kita mati diujung lidahnya ganja, morfin, ganja, morfin
Merintih memohon, memanggil ganja dan morfin sampai mati, tanpa iman dan banyak remaja
kita akibat mengkomsumsi minuman keras dan narkoba kini tinggal menunggu lonceng
kematian. Bahkan para pemuda kita terbiasa dengan budaya mesum seks, protitusi, porno aksi,
dan pornografi dan seolah-olah menganggap God is Died, Tuhan telah mati. Nauzubillahhimin
dzalik..
Lalu bagaimanakah sikap kita dalam menghadapi persoalan tersebut? Sebagai jawabannya kita
renungkan firman Allah swt dalam al-Quran surat Ali Imron ayat 104 :
Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-
orang yang beruntung. (QS. ali-Imran : 104)

HADIRIN YANG BERBAHAGIA


Imam Ali Ash Shabuni dalam Shafawatut Tafasir menjelaskan ayat tadi :

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar

Dengan demikian, orang yang mampu menjaga, melestarikan dan menjunjung tinggi harakat
kemanusiaan adalah yang memiliki Iman dan amal Shaleh, fungsi dari mengimbangi otoritas
intelektual. Sebab hadirin, walaupun kita ber otak cerdas, berwawasan luas, tetapi kita tidak
berhati emas, apalagi jika keimanan lepas, kita hanya tumbuh menjadi manusia hina, biadab,
brutal, tidak bermoral, berakhlak bejat bahkan bisa lebih jahat dan lebih bejat dari binatang.
Murtadha Muthahhari mengatakan, IPTEK yang ada pada orang yang tak beriman bagaikan
sebuah pisau ditangan orang gila, dia bisa menebaskan kemana dia mau. Maka orang yang
beriman tapi tak beriman bisa membunuh, menipu, merampok dan meracuni otak-otak kita.
Sebaliknya, bila IPTEK digenggam oleh orang beriman, kami yakin akan membawa
kemaslahatan bukan kemudharatan, membawa kesejahtraan bukan kesengsaraan. Membawa
kemajuan bukan kehancuran, membawa ketentraman bukan kekacauan.
Jikalau hal tersebut ysng kita aflikasikan insya allah media cetak dan elektronika yang
mengabaikan nilai-nilai etik dan yang menyebarkan budaya-budaya barat jahiliyyah sedikit
demi sedikit akan tergeser dan tergusur dan akan lahir media cetak dan elektronika yang siap
merespon dan mengelola derasnya arus informasi untuk membentuk wadah akhlakul karimah
dan menjunjung tinggi kebudayaan Islam.
Dari uraian tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa saat ini penggunaan media cetak dan
elektronika mulai mengabaikan nilai-nilai etika. Untuk menghadapi persoalan tersebut umat
Islam membutuhkan sumber daya insan yang siap menjadi sumber sifat kebaikan untuk
mengelola informasi menjadi maslahat dan manfaat dalam kehidupan individu, keluarga, nusa
dan bangsa, serta umat manusia. Semoga Allah swt memberkati setiap usaha dan upaya kita
semua. Amin ya Robbal Alamin
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan ada manfaatnya.


KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW, TELADAN MEMBANGUN MASYARAKAT
MADANI

Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah,


Michael Hart, seorang kolumnis Amerika menulis dengan judul The One Hundred Ranking of
Most Influenting Person in History, artinya seratus tokoh besar yang paling berpengaruh
sepanjang sejarah peradaban manusia. Termasuk di dalamnya ada Adolf Hitler pencetus
gerakan NAZI Jerman, Mahatma Gandhi pencetus gerakan Satya Graha India, Julius Ceasar
pencetus Vini Vidi Vici dan tokoh-tokoh besar lainnya. Ternyata dari sederetan tokoh tersebut,
Michael Hart menempatkan baginda Rasulullah Muhammad SAW pada urutan pertama
sebagai Tokoh yang sangat berpengaruh di dunia. Sehingga kebesaran beliau diabadikan di
dalam Encyclopedia Brittanica sebagai The Most Succesful of all Prophets and all Religious
Personalities sebagai pemimpin yang paling sukses diantara para Nabi, para pemimpin Agama,
dan para pemimpin lainnya dalam membangun peradaban manusia sedunia.hadirin melihat
betapa pentingnya meneladani sikap dan sifat nabi Muhammad tersebut, khususnya dalam
membentuk masyarakat madani maka KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW,
TELADAN MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI adalah tema yang akan kita
bicarakan pada kesempatan kali ini, dengan landasan QS. Al-Jumah ayat 2 :



Artinya : Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan
mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

Hadirin Rohimakumullah,
Menurut Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asqori dalam Zubdat at-Tafsir Min Fath al-Qodir, (
) maksudnya kondisi bangsa arab yang sebagian besar bukan saja tidak mampu membaca
dan menulis tapi tenggelam ke dalam kehidupan jahilyah secara total. Kebobrokan moral
merajalela. Dalam bidang social marak mabuk-mabukan. Dalam bidang pemerintah., etnis dan
golongan yang dikedepankan. Dalam bidang hukum muncul law of jungle to be politely of
people, hukum rimba menjadi peradaban.Orang kaya memangsa yang miskin. Orang pintar
memangsa yang bodoh. Orang kuat menghantam yang lemah. Bahkan yang paling mengerikan
martabat wanita di injak-injak, sehingga setiap lahir bayi wanita dikubur hidup-hidup tak peduli
terdengar jerit, pekik tangis bayi didalam tanah. Naudzubillah min dzalik.
Dalam kondisi seperti itu Rasul tampil sebagai sosok yang diwarisi dengan jiwa
kepemimpinan, mengemban empat misi utama:
Pertama, misi Tilawah ( ) membaca ayat-ayat Allah, baik ayat Quraniyah maupun
ayat Kauniyah, alam buana ini. Kedua, ( ) Misi tazkiyah membersihkan
segala bentuk kekufuran. Ketiga, misi Talim ( ) mengajarkan al-Quran sebagai
pedoman reformasi sebab al-Quran is the only thing that can lead man to happiness, al-Quran
adalah satu-satunya buku petunjuk hidup yang mampu menghantarkan manusia menuju
kebahagiaan. Demikian menurut Napoleon, seorang oreantalis berkebangsaan Prancis.
Keempat, ( ) menampilkan sunnah.

Hadirin yang berbahagia,


Keempat unsur tersebut merupakan strategi pembangunan Rasulullah saw yang terbukti
berhasil membentuk dan membangun peradaban manusia sedunia. Namun lain halnya dengan
gerakan pembangunan di Negara kita, konsepnya setinggi langit, gaungnya menggema
kemana-mana tapi hasilnya entah kemana. Kenapa? Ini disebabkan krisis figur. Di era
reformasi ini bukan figur-figur pembangun sejati yang muncul, tetapi yang menjamur adalah
oknum-oknum pemimpin yang haus kursi, haus pangkat, jabatan dan popularitas. Karena kalau
pembangunan kehilangan figur tak ubah laksana anak ayam yang kehilangan induknya. Tak
tahu arah kemana ia harus melangkah. Instruksi yang dicita-citakan tapi destruksi yang
dirasakan. Pembangunan tinggal landas yang dicita-citakan tapi tinggal kandas yang dirasakan.
Pembangunan Nasional yang dicita-citakan tapi penderitaan Nasional yang dirasakan.
Akhirnya tetap berada dalam Justifikasi Allah, tetap dalam kesesatan dan krisis
Nasional multi dimensional.
Hadirin dalam kondisi seperti ini tidak satu figur pun yang harus kita tiru dalam merealisasikan
pembangunana masyarakat madani kecuali baginda Rasulullah Muhammad saw.
Abu Ala al-Maududi dalam The Prophet Islam mengatakan He is the only one example
where all excellences have been blanded in one personality , nabi Muhammad adalah satu-
satunya contoh terlengkap semua keunggulan terkumpul dalam diri seorang pribadi. Demikian
pula hadirin kebesaran beliau dibuktikan oleh sejarah, beliau hidup dalam keadaan miskin,
Allah menawarkan berbagai kesenangan material, harta, tahta, wanita bahkan jabal uhud siap
jadi emas. Beliau menjawab :

kalau demikian ya Allah, apapun yang engkau berikan tidak ada satu pun yang menyenangkan
hatiku, kalau satu saja ummatku yang masuk neraka.

Allahu Akbar. Hadirin, ini bukti sikap pemimpin sejati yang beroreantasikan ummat
sebagaimana kaedah mengatakan :

Kepentingan umum lebih diprioritaskan diatas kepentingan pribadi dan golongan.

Tapi sebaliknya kalau pemimpin yang hanya mengatasnamakan rakyat namun tidak
berorientasikan rakyat, di depan rakyat dia menyanyikan janji-janji manis, mendendangkan
lagu-lagu mesra. Tapi di belakang rakyat dia tidak segan-segan mencekik dan menghisap darah
rakyat. Akibatnya, kita lihat Rumania, ketika dipimpin oleh Nicoulas Susesco pemimpinnya
poya-poya tapi rakyatnya sengsara, Iran ketika dipimpin oleh Reza Pahlepi pemimpinnya
megah, rakyatnya susah, Prancis ketika dipimpin Louis 16 dan Ratu Maria Antonate
pemimpinnya makmur rakyatnya hancur tersungkur, demikian pula Orde Baru pemimpinnya
paling rendah naik BMW rakyatnya paling mewah naik BMM alias Bemo. Timbul pertanyaan,
bagaimana sikap beliau dalam membangun peradaban masyarakat madani ? untuk mengetahui
jawabannya kita renungkan firman Allah dalam QS. Ali Imron ayat 159 :




Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Hadirin Rahimakumullah,
Pada ayat tersebut terdapat lima akhlak pemimpin yang di contohkan Rasulullah Muhammad
SAW.

dengan lemah lembut dapat menunjukan keluhuran budi, bisa menarik simpati lawan,
membuat segan begi semua lawan.
Sifat rosul tidak bengis dan tidak berlaku kasar karena pemimpin yang berjiwa kotor niscaya
akan dictator.
pemaaf, yakni mudah untuk memberi ampunan bagi orang-orang yang
bersalah.
Rosul sangat senang bermusyawarah, tidak otoriter dan siap dikeritik ketika
keliru.
Beliau memiliki komitmen setelah memantapkan planning dalam suatu
kegiatan, lalu bertawakal kepada Allah.
Itulah hadirin sikap dan sifat yang rosul miliki dalam menciptakan peradaban manusia. Dengan
demikian pembangunan di Negara kita ini hanya akan bergulir dengan baik, jika dalam
mekanisme pembangunannya mencontoh kepribadian rosululloh Muhammad saw. Dan orang
yang dapat mencontoh beliau hanyalah orang-orang yang beriman. Semoga kita sebagai rakyat
Indonesia dapat segera menyempurnakan iman kita sehingga berhasilah kita dalam membentuk
dan membangun Negara ini menuju masyarakat madani. Amin ya robbal alamin.
Itulah yang dapat saya sampaikan,

JIHAD DALAM MEMBANGUN PERSAUDARAAN


.
} {

DEWAN HAKIM YANG ARIF DAN BIJAKSANA


HADIRIN YANG BERBAHAGIA
Masih ada dalam ingatan kita, tragedi 11 September 2001 di mana pusat ekonomi dunia yang
terbangun di menara kembar World Trade Center New York Amerika Serikat, hancur lebur di
hantam oleh dua pesawat komersil yang dibajak oleh sekelompok orang yang kemudian
dikenal sebagai musuh dunia, yakni al-Qaeda.
Terdapat dua dampak pasca tragedi tersebut. Pertama, dunia mulai melihat keadaan Islam di
negara-negara jajahan Eropa yang terus tertindas, dirampas sumber daya alamnya, hingga saat
ini, hendaknya perlu dilakukan pendekatan ulang tanpa tindakan militer. Namun hasilnya,
mereka hingga saat ini tetap tertindas.
Yang kedua, dunia saat ini melihat gelagat buruk dari penyebaran Islam yang begitu pesat di
Eropa, sehingga inilah saatnya untuk mempropaganda dan mengadu domba umat Islam dengan
menggolongkan umat Islam kepada dua kelompok, yakni Islam Radikal sebagai basic
terorisme dunia, dan Islam Moderat sebagai sahabat mereka.
Hadirin, kedua dampak ini menyebar ke seluruh daerah di tanah Indonesia. Bahkan tidak begitu
lama dari kasus WTC, Bali sebagai pusat wisata Indonesia, dibom oleh mereka yang mengaku
sebagai para mujahid Islam. Lalu apakah Islam telah mengajarkan tentang jihad sebagai sebuah
penindasan dan teror? ataukah sesungguhnya Jihad dapat menjadi sarana untuk membangun
persaudaran? Oleh karenanya, JIHAD DALAM MEMBANGUN PERSUADARAAN
adalah tema yang akan kita bahas dalam kesempatan kali ini. Dengan redaksi awal, firman
Allah swt surat at-Taubah ayat 41:

{ 41}
Artinya : Berangkatlah baik dalam keadaan ringan ataupun berat, dan berjihadlah dengan harta
kamu dan diri kamu dijalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagi kamu jika kamu
mengetahui.

HADIRIN MAASYIRAL MUSLIMIN RAKHIMAKUMULLAH..


Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab dalam karyanya Tafsir al-Mishbah menjelaskan bahwa
pada hakikatnya perintah untuk berperang sebagai salah satu makna jihad di dalam ayat
tersebut, tidaklah dibutuhkan oleh Allah dan tidak juga oleh Rasul-Nya Muhammad saw,
karena sesungguhnya Allah telah membela dan mendukung umat Islam ketika ia sendiri
ataupun berdua. Namun, jika kita mengetahui betapa banyak sisi kebajikan yang disiapkan oleh
Allah bagi mereka yang berjihad dan taat kepada Allah, tentulah umat Islam akan
melaksanakan perintah tersebut. Hal ini jika ditinjau dari bebagai aspek duniawi dan ukhrawi
sebagaimana difahami dari bentuk nakirah atau indifinitif kata ( )di dalam ayat tersebut.
Dampak positif yang membawa kebaikan dan kebajikan melalui jihad sesungguhnya selaras
dengan dakwah dan jihad para ulama penyebar Islam di tanah nusantara ini. Abdurrahman
Masud menjelaskan, bahwa Islam Indonesia memiliki dua model yang saling mengikat, yakni
model universal dan dan model domestik. Model universal adalah model yang menyatukan
dunia Islam dibawah kepemimpinan dan uswatun hasanah Muhammad Rasulullah saw,
sementara model domestik yang menjadikan Muslim Indonesia unik adalah mereka yang
bermakmum dari model-model Walisongo. Mereka adalah wali sembilan yang namanya
demikian populer telah berhasil merubah Nusantara Hindu-Budha ke dalam agama Islam
dengan penuh kedamain di abad 15-16. Dengan demikian ungkapan yang menyatakan bahwa
ajaran Islam pada abad ke-18 dan ke-19 berada dibawah bayang-bayang Walisongo tidaklah
berlebih-lebihan. Bahkan selama hampir lima abad setelah periode Walisongo, pengaruh
mereka tetap terlihat dan terasa jelas hingga kini.
Lalu muncul sebuah pertanyaan, apakah model Islam yang menggerakkan jihad sebagai sarana
irhab ataupun terorisme merupakan model jihad di Indonesia? Tentulah tidak. Islam Indonesia
di bangun dengan model toleransi terhadap produk-produk lokal budaya yang ada. Islam
Indonesia tidak memberantas tempat-tempat Ibadah yang berbeda dengan Islam. Bahkan
begitu banyak masjid-masjid di Indonesia yang dibangun dengan model budaya mereka dan
jauh dari model tanah Arab.
Namun saat ini yang terjadi adalah, begitu banyak para pendakwah baru yang seringkali
membajak Islam demi hawa nafsunya untuk menguasai seseorang ataupun sekelompok orang.
Pantas jika Rasulullah saw dulu pernah menasehati para sahabat melalui sabdanya:
. : : } {
Artinya : Kita telah kembali dari jihad kecil menuju jihad yang besar. Para sahabat bertanya ;
apakah itu jihad yang besar ? Rasul menjawab ; seorang hamba berjihad melawan hawa
nafsunya. [HR. al-Baihaqi]

HADIRIN MAASYIRAL MUSLIMIN RAKHIMAKUMULLAH..


Inilah yang terjadi saat ini, jihad tidak lagi memberikan dampak positif kepada semua orang
berupa kemaslahatan dan kebaikan kepada setiap orang, melainkan karena nafsu al-hawa yang
dikedepankan. Padahal Rasulullah Muhammad saw diutus kemuka bumi ini adalah sebagai
pembawa Rahmat Allah kepada seluruh makhluk di muka bumi ini, ( ) .
Untuk itu, marilah kita jadikan Jihad di Indonesia ini jihad yang dapat menciptakan
persaudaraan, sebagaimana yang dilakukan oleh para pendahulu kita, penyebar Islam di tanah
Nusantara. Bukan seperti yang dilakukan oleh para pembajak Islam, yang membesarkan nama
Islam melalui tindakan teror terhadap orang-orang yang berbeda dengan mereka.
Lalu, bagaimanakah cara kita untuk membangun persaudaraan antar sesama umat Islam, dalam
memaknai perbedaan terhadap teks-teks Jihad? untuk itu, marilah kita simak bersama firman
Allah swt di dalam al-Quran surat al-Hujurat ayat 10 :

{ 10}
Artinya: Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah (bagaikan) bersaudara karena itu
damaikanlah antar kedua saudara kamu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
rahmat.

DEWAN HAKIM YANG ARIF DAN BIJAKSANA


HADIRIN YANG KAMI BANGGAKAN
Mengenai ayat ini, Muhammad Quraish Shihab menjelaskan bahwa penggunaan kata ()
innama dalam konteks penjelasan tentang persaudaraan antara sesama mukmin ini,
mengisyaratkan bahwa sebenarnya semua pihak telah mengetahui secara pasti bahwa kaum
beriman bersaudara, sehingga semestinya tidak terjadi dari pihak mana pun hal-hal yang
mengganggu persaudaraan itu. Adapun kata ( ) ikhwah mengisyaratkan bahwa persaudaraan
yang terjalin antara sesama muslim, adalah persaudaraan yang dasarnya berganda. Sekali atas
dasar persamaan iman, dan kali kedua adalah persauadaraan seketurunan, walaupun yang
kedua ini bukan dalam pengertian hakiki. Dengan demikian tidak ada lagi alasan untuk kita
memutuskan hubungan persaudaraan antar sesama muslim. Lebih-lebih jikalau antar individu
masih direkat oleh persaudaraan sebangsa, secita-cita, sebahasa, senasib dan sepenanggungan.
Thabathabai menulis, hendaknya kita menyadari firman Allah swt yang menyatakan bahwa :
sesungguhnya orang-orang mukmin bersaudara merupakan ketetapan syariat berkaitan
dengan persudaraan antara orang-orang mukmin dan yang mengakibatkan dampak keagamaan
serta hak-hak yang ditetapkan oleh agama.
Adapun kata ( ) akhawaikum adalah bentuk dual dari kata ( )akh. Penggunaan bentuk
dual disini untuk mengisyaratkan bahwa jangankan banyak orang, dua pun, jika mereka
berselisih harus diupayakan ishlah antar mereka, sehingga persaudaraan dan hubungan
harmonis mereka terjalin kembali.
Dengan demikian, ayat di atas mengisyaratkan dengan sangat jelas bahwa persatuan dan
kesatuan, serta hubungan harmonis antar anggota masyarakat kecil atau besar, akan melahirkan
limpahan rahmat bagi mereka semua. Sebaliknya, perpecahan dan keretakan hubungan akan
mengundang lahirnya bencana buat mereka, yang pada puncaknya dapat, melahirkan
pertumpahan darah dan perang saudara.
Akhirnya, melalui ajang musabaqah ini, kami menghimbau kepada seluruh umat Islam, marilah
kita bersama-sama terus berjihad di jalan Allah dengan penuh keramahan dengan cara
menghormati local wisdom bangsa ini, sehingga jihad dapat menciptakan persaudaraan yang
kuat antar sesama umat Islam.
Wahai saudara-saudaraku orang jawa kito sedoyo sederek, wahai saudara-saudaraku orang
betawi kite semuanye besodare, wahai saudara-saudaraku orang lampung kham
semuaghian, wahai saudara-saudaraku orang madura taretan-taretan sadeje sampean kabi
sadajena satareta, wahai saudara-saudaraku orang aceh gutanyo bandum masudara berme
pake-pake, wahai saudara-saudaraku papua irian jaya ipar-ipar katorang samua basudara,
wahai saudara-saudaraku keturunan tyong hoa tha cia thu she icajin banya cincaila, wahai
saudara-saudaraku orang India ham seb bai bhai kuo mahabathe. Kita tingkatkan ukhuwah
basyariyah, ukhwah wathoniyah dan ukhuwah Islamyyah demi mendapatkan rahmat Allah swt,
Amin ya Rabbal Alamin


EKONOMI SYARIAH PENDORONG
PENGUATAN EKONOMI UMAT


} {

Hadirin yang kami hormati.


Dunia semakin cantik dan molek, dihiasi dengan perkembangan sains dan teknologi yang
semakin canggih dan menarik. Akan tetapi permasalahan-permasalahan di setiap lini
kehidupan termasuk didalamnya masalah kemiskinan, telah membuat otak ruwet, mumet dan
jelimet. Bukankah karena miskin seseorang tidak dapat meneruskan pendidikannya maka ia
menjadi bodoh? Bukankah karena miskin seseorang tidak dapat melihat dan mendengarkan
berita-berita terkini (headline news) maka ia menjadi terbelakang? Bukankah karena miskin
seseorang dapat menjual akidahnya maka ia menjadi kufur?
Masalah ini terus dan terus berputar bagaikan lingkaran setan yang seolah-olah tidak ada
pemacahannya, padahal Islam telah memberikan solusi kongkrit, dengan cara Ekonomi
Syariah Pendorong Penguatan Ekonomi Rakyat, sebagaimana yang telah diisyaratkan oleh
Allah di dalam al-Quran surat Al-Baqarah ayat 275 :








{ 275}

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-
orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan);
dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang
itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Hadirin Rohimakumullah.
Firman Allah yang baru kita simak bersama mengisyaratkan agar kita umat Islam memiliki
ekonomi yang kuat. Mari kita kaji secara mendalam. Imam Ibnu Katsir di dalam kitabnya Tafsir
Ibnu Katsir jilid ke-3 menyebutkan, bahwa sebab diturunkannya ayat ini berawal dari sebuah
pertanyaan Saad bin Abi Waqash kepada Saidina Muhammad Rasulullah SAW. wahai
Rasulullah aku memiliki harta yang banyak akan tetapi pewarisku hanya satu orang anak, maka
bolehkah jika aku bersedekah dua pertiganya? Rasul menjawab : tidak boleh. Bolehkah jika
seperduanya? Rasul menjawab : tidak boleh. Bagaimana jika sepertiganya? Rasul menjawab
: tidak boleh seraya melanjutkan perkataannya :

sungguh aku mengharapkan jika engkau dapat warisi keturunan yang kaya dan berharta dan
itulah yang terbaik dari pada engkau mewarisi keturunan yang lemah lagi papa serta hanya
mengharapkan belas kasih orang lain
Kisah ini menjelaskan kepada kita bahwasanya Islam menginginkan agar setiap orangtua dapat
meninggalkan generasi penerus mereka dalam keadaaan yang kuat fisik, kuat mental, dan kuat
perekonomiannya.
Syekh Mustofa al-Maroghi menafsirkan kalimat khoofu alaihim, sebagai suatu
kekhawatiran jikalau anak-anak hidup terlantar dan tersia-sia, kenapa demikian? Karena telah
diketahui bersama bahwa tolak ukur sejahtera tidak sejahteranya seseorang, makmur tidak
makmurnya seseorang dilihat dari keadaan ekonominya, apabila ekonominya baik, maka apa
yang menjadi hajat hidupnya akan mudah untuk didapatkan, akan tetapi jikalau ekonominya
buruk maka secara pasti apa yang menjadi hajat hidupnya akan sulit untuk terpenuhi.

Hadirin Rohimakumullah.
Dalam dunia ekonomi kita mengenal adanya tiga buah sistem ekonomi. Pertama, sistem
ekonomi sosialis dimana pemerintah secara mutlak mengurus dan mengelola sistem
perekonomian mereka. Kedua, sistem ekonomi kapitalis dimana setiap individu, setiap
wirausahawan berhak untuk mengelola serta mengurus keadaan perekonomian mereka, sistem
ekonomi inilah yang telah membuat jarak yang sangat antara yang kaya dengan yang miskin
dan juga telah mengakibatkan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin (the
rich richer and the poor poorer). Ketiga, sistem ekonomi Islam dimana dalam sistem ini yang
di angkat kepermukaan adalah niali-nilai ukhuwah dan nilai-nilai kebersamaan, dengan artian
bahwa setiap orang harus saling tolong menolong, yang kaya menolong yang miskin, yang kuat
menolong yang lemah, tidak ada jarak diantara mereka bahkan mereka merasa bahwa mereka
bagaikan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.
Dari penjelasan ini maka timbullah sebuah pertanyaan, bagaimanakah teknis untuk
merealisasikan prinsip ini? Sebagai jawabannya mari kita renungkan firman Allah dalam surat
adz-dzariyat ayat : 19
{ : 19}
Artinya : Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang
miskin yang tidak mendapat bahagian.

Hadirin dan hadirat yang kami hormati.


Firman Allah pada ayat ini dengan tegas dan jelas mengisyaratkan kepada kita bahwa
pemberdayaan ekonomi diproyeksikan demi kesejahtraan bersama. Islam menolak keras sistem
ekonomi dalam bentuk monopoli, oligopoli dan ekonomi yang diorientasikan hanya untuk
kepentingan pribadi. Prinsip ini harus kita aplikasikan di negara kita jikalau kita menginginkan
negara kita menjadi negara yang maju dan damai. Apalagi jikalau kita perhatikan di negara kita
Indonesia ini, masih terdapat 37,5 juta jiwa umat manusia yang berada dibawah garis
kemiskinan, lalu berapa banyakkah ummat Islamnya ? ternyata setelah diteliti oleh lembaga
peneiliti di Indonesia, terdapat lebih dari 30 juta jiwa umat Islam yang berada dibawah garis
kemiskinan. Sebuah pertanyaan besar yang ada pada pikiran kita semua, mengapa umat Islam
lebih banyak tenggelam dalam kemiskinan ?
Menurut KH Zarkasih, pertama. Banyak diantara kita yang hanya berorientasi pada
keakheratan saja. Mereka memiliki pemahaman yang sempit terhadap hadits Nabi Muhammad
SAW ad-dunya jiifah dunia ini adalah bangkai yang menjijikkan. Dan ad-dunya sijnul
mukminin dunia adalah penjara bagi umat Islam, pemahaman uang sempit terhadap kedua
hadits ini mengakibatkan pemasalahan-permasalahan duniawi ditinggalkan dan Islam pada
akhirnya identik dengan masalah kemiskinan.
Kedua.Kemunduran ekonomi umat Islam disebabkan dalam melaksanakan kegiatan ekonomi
mayoritas umat Islam masih berpikir dengan corak agraris dan kolot. Padahal saat ini dunia
bisnis membutuhkan orang-orang yang kreatif dan siap untuk saling berkompetisi dengan yang
lainnya.

Hadirin dan hadirat yang kami hormati.


Bagaimanakah konsepsi Islam dalam perekonomian. Mari kita simak bersama firman Allah
dalam surat an-nisa ayat 29 :

{ 9}

{ 10}

Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari
Jum`at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (9) Apabila telah ditunaikan
sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah
Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung (10).

Hadirin rahimakumullah.
Syekh Mustafa al-Maraghi dalam tafisir al-Maraghi menyatakan, bahwa halalnya perniagaan,
transaksi jual beli jika terjadi saling meridhoi antara keduanya, sebaliknya Islam sangat
mengharamkan adanya penipuan, pendustaan dan pemalsuan barang. Hal ini menunjukkan
bahwa ayat ini merupakan dasar dari sebuah sistem ekonomi Islam, dan ayat ini pula
merupakan himbauan pada kita semua agar tidak mencari keuntungan dengan cara menghisap
darah orang lain yakni riba.
Berdasarkan prinsip ini maka dapat dipahami bahwa ekonomi Islam adalah ekonomi
muawanah, terdapat didalamnya sistem ekonomi mudharabah, murabahah, musyarakah, dan
di negara kita alhamdulillah setidaknya telah melaksanakan prinsip ini seperti adanya bank-
bank syariah. Oleh sebab itu, untuk menopang prinsip ini Rasulullah SAW bersabda :

siapa yang memiliki harta maka bersedekahlah dengan hartanya, siapa yang memiliki
kekuasaan maka bersedekahlah dengan kekuasaannya, siapa yang memiliki ilmu maka
bersedekahlah dengan ilmunya .
Dengan demikian pada akhirnya kami mengajak pada seluruh umat Islam untuk bersama-sama
mengaplikasikan sistem perekonomian Islam, yakni dengan cara pemberdayaan ekonomi umat,
maka secara tidak langsung segala bentuk kebodohan, keterbelakangan, dan kekufuran akan
hilang dengan sendirinya.
Untuk itu marilah kita berdoa kepada Allah semoga kita diberikan kemudahan dalam aktivitas
kita. Amin ya Robbal alamin.

ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH SOLUSI PEMBERANTASAN KEMISKINAN

Hadirin Rahimakumullah
Pada umumnya ada tiga konsep yang berkaitan dengan pemanfaatan harta benda. Pertama,
komunis dengan prinsip mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan individu,
tiap-tiap individu tidak memiliki kemerdekaan dan hak kepemilikan sehingga menguntungkan
si miskin namun kerugikan bagi si kaya. Kedua, kapitalisme dengan prinsip menitik beratkan
kepentingan individu di atas kepentingan masyarakat, akibatnya lahir the rich richer and the
poor poorer. Yang kaya semakin, kaya dan yang miskin semakin miskin:

Yang kuat memakan yang lemah, yang pintar memakan yang bodoh. Homo homoni lupus to
be polity in society, penghisapan manusia terhadap manusia menjadi peradaban. Hadirin hanya
membawa derita dan untaian air mata bagi kaum dhuafa. Dalam polemic tersebut muncul
konsep Islam dengan unsur keseimbangan dalam pemberdayaan:

Agar harta kekayaan tidak hanya bergulir di antara orang-orag kaya di antara kamu sekalian.
Tapi dirasakan pula oleh kaum dhuafa. Prinsip tersebut diantaranya diaplikasikan melalui
pelaksanaan zakat, wakaf dan infaq. Karena ituntasan itulah Zakat, Infaq, dan shodaqoh solusi
pemberantasan kemiskinan adalah tema yang akan kita uraikan pada kesempatan kali ini.
Dengan landasan surah At-Taubah ayat 103:





Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
Hadirin Maasyral Muslimin Rakhimakumullah
Hadirin Imam Ibnu Jarir mengatakan ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan permintaan
Abu Lubabah beserta kedua temannya kepada Rasulullah Muhammad SAW seraya berkata:
Ya Rasulullah, ini harta benda kami sedekahkanlah atas nama kami dan mintakanlah ampunan
bagi kami!. Rasul menjawab: Aku tidak diperintah Allah untuk menerima harta sedikitpun.
Berkenaan dengan hal tersebut, turunlah perintah Allah untuk menerimanya sebagaimana
terangkai dalam surah At-Taubah ayat 103 tadi terutama pada kalimat Kalau kita
kaji lebih dalam kalimat disamping menunjukkan sighat Amr juga mengisyaratkan agar
dibentuk lembaga pengelola zakat, wakaf dan infaq yang professional dan proporsional.
Kenapa demikian? Pertama, karena sadar membayar zakat itu hanya sedikit. Kedua,
mengisyaratkan agar amilin memiliki manajemen yang bagus. Masa orde baru terbukti karena
amilin tidak professional akhirnya zakat bukan mensejahterakan rakyat tapi zakat menjadi
jaket.
Hadiri, apa hikmah zakat bagi seorang muzakki? Ayat tadi menjelaskan : Pertama, Tathir
untuk membersihkan harta dari hak-hak fakir miskin, orang yang tak berharta, orang
yang terbaring di pinggir-pinggir jalan yang tiap hari merasakan pekik getirnya kehidupan,
hanya isak tangis yang ia rasakan. Kedua, membersihkan dari penyakit rakus, tamak,
dan serakah. Penyakit ini hadirin yang harus kita bersihkan, sebab jika kehidupan manusia
dilanda penyakit ini maka akan lahir hartawan berjiwa Qarun, pengusaha bermental Salabah,
penguasa berotak Firaun, fungsinya bukan pelindung rakyat tapi pemeras, penindas, bahkan
perampas hak-hak rakyat. Fungsi yang ketiga, Taskin maksudnya dengan zakat, wakaf,
dan infaq jiwa akan tenang, hati senang walaupun banyak uang. Amin ya rabbal alamin.
Tapi sebaliknya, jika para aghniya, para konglemerat enggan membayar zakat, enggan untuk
wakaf, dan enggan berinfak maka suatu negara bisa kiamat, walau gedung bertingkat, walau
mobil makin mengkilat, dijamin rakyat sulit berdaulat apalagi jikalau pejabat sudah jadi
penjahat, menyikat uang rakyat, jelas bangsa bisa kiamat. Naudzubillah mindzalik. Padahal
Rasulullah saw telah mengancam :

Bukan termasuk orang mukmin, orang yang hidupnya kenyang sendirian sementara
tetangganya hidup dalam kelaparan
Dengan demikian, orang kaya yang tidak peduli dengan nasib kaum dhuafa, konglomerat yang
acuh terhadap kaum melarat, pejabat yang apriori terhadap nasib rakyat, bukan saja
mencerminkan orang yang jahat, tetapi mencerminkan orang yang tidak beriman dan orang
seperti ini harus minggir dari Negara kita tercinta ini. Sebab Negara kita Indonesi akan jaya
apabila dipimpin oleh orang-orang yang peduli dengan nasib kaum dhuafa.
Oleh karena itu hadirin, semangat zakat, wakaf dan infak wajib kita aplikasikan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Timbul pertanyaan, kepada siapa zakat itu diberikan?
Sebagai jabannya kita renungkan firman Allah swt dalam al-Quran Surat al-Taubah ayat : 60
Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana

Hadirin Rakhimakumullah.
Ayat tersebut diawali dengan dalam ilmu balaghah merupakan yang berfungsi
untuk mensfesifikasikan. Ayat tersebut merupakan deskripsi Allah swt tentang skala prioritas
penerima harta zakat, yaitu orang-orang fakir dan miskin. Lalu bagaimanakah
kaitannya dengan kondisi Bangsa kita saat ini? Prof. Sukirman melaporkan 23 juta lebih
penduduk indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, apalagi setelah terjadinya krisis
moneter, marak korban PHK, sulit mencari lapangan kerja, kemiskinan semakin membengkak.
Akibatnya kemiskinan ini dampak langsungnya adalah dapat menyebabkan
kekufuran, akibatnya adalah kemiskinan. Dr. Ismail Raji al-Faruqi, derektur lembaga
pengkajian Islam internasional mengatakan bahwa kemiskinan, kebodohan, dan
keterbelakangan merupakan tiga permasalahan besar yang saat ini, namun diantara ketiganya
kemiskinan merupakan yang paling berbahaya. Sebab kebodohan dan keterbelakangan itu
muncul akibat kemiskinan. Akibatnya, tidak sedikit saudara kita yang menjual akidah hanya
untuk mempertahankan hidupnya. Bahkan akibat kemiskinan tidak sedikit gadis-gadis kita
yang menjual kehormatannya untuk medapatkan sesuap nasi. Naudzubillah. Hadirin, menurut
Dr. Didin Hafifudin, MSc, agar kemiskinan tidak bertambah dan bertambah, ada tiga hal yang
harus kita lakukan berkaitan dengan kewajiban zakat. Pertama. Kita harus mengeluarkan zakat
dan memasyarakatkan gerakan sadar zakat. Kedua, kita harus membentuk lembaga zakat yang
professional. Ketiga, kita harus memberdayakan zakat untuk membangun kesejahteraan
masyarakat.
Oleh karena itu, kita harus menyambut baik usaha pemerintah yang berhasil membuat Badan
Amil Zakat (BAZIS), kita patut mengacungkan jempol dengan usaha pemerintah yang berhasil
membuat peraturan pemerintah No. 34 tahun 99 tentang pengelolaan zakat. Semoga usaha yang
telah dilakukan dapat menyadarkan masyarakat kita untuk taat mengeluarkan zakat, berwakaf,
dan berinfaq sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat kita.
Amin ya robbal alamin.

MENGHADIRKAN ISLAM DI TENGAH MASYARAKAT MAJEMUK


.
} {

HADIRIN MAASYIROL MUSLIMIN RAHIMAKUMULLAH


Rasisme dan diskriminisme merupakan paham yang sangat paradok dengan kemajemukan.
Jammes Monrou dengan doktrinnya American is on America telah menganggap bahwa
bangsa Amerika paling baik dari bangsa lain. Benneto Mussolini dengan ajarannya, Fasisme
Italia merasa bahwa bangsanya lebih mulia dari bangsa lain. Hirohito dengan Fasisme
Jepangnya mencetuskan bahwa bangsanya paling pantas memimpin dunia. Alhasil paham-
paham tersebut tidak menghargai kemajemukan. Samuel Etoo, pemain sepak bola asal
Kamerun pun ikut menjadi salah satu korban rasisme, sehingga jauh-jauh hari Persatuan
Sepakbola Eropa (UEF) mencanangkan program kampanye Lets Kick Racism out of
Football. Dan di Indonesia kita diinggatkan akan kerusuhan Mei 1998, di mana sasaran
utamanya adalah orang-orang Tionghoa, masyarakat secara umum tidak melihatnya sebagai
suatu tindakan biadab. Banyak yang mengutuk, dari luar negeri, Negara-negara sahabat,
lembaga-lembaga PBB maupun lembaga HAM Internasional mengutuk keras rasial Mei 1998.
Penghargaan dalam Islam tidak berdasarkan ras, suku, keturunan, prestise, tapi penghargaan
dalam Islam berdasarkan amal dan prestasi. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sikap
Islam dan dunia kemajemukan, maka pada kesempatan ini kita bicarakan MENGHADIRKAN
ISLAM DI TENGAH MASYARAKAT MAJEMUK . Dengan rujukan surat Al-Hujurat, ayat
13 :




Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.

HADIRIN MAASYIROL MUSLIMIN RAHIMAKUMULLAH


Menurut ibnu Asy-Syakir dalam kitab Mubhamat bersumber dari abu bakar bin abu daud,
bahwa ayat ini berkenaan dengan keinginan Rasulullah SAW untuk menikahkan Abi Hindin
kepada seorang puteri dari kalangan Baidhah. Bani Baidhah dengan sinis berkata pada
Rasulullah ya Rasulullah pantaskah kami mengawinkan putri-putri kami kepada budak-budak
kami ? Rasul belum sempat menjawab saat itu, jibril datang menyampaikan surat Al-Hujurat
ayat 13 yang diawali dengan
, Menurut Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shafwat al-
Tafsir beliau menjelaskan :

Artinya : objeknya adalah seluruh manusia.
Bahwa manusia baik laki-laki maupun perempuan walau bercorak suku berlainan bangsa
semuanya memiliki harkat dan martabat yang sama di hadapan Allah SWT. Fungsinya bukan
untuk saling menutup diri, melecehkan, menghina, membangga-banggakan kelompok, suku
bangsa, maupun daerah masing-masing. Sebab dengan tegas Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : Bukan golongan kita, orang yang membangga-banggakan kesukuan dan bukan
golongan kita orang yang mati karena membela, mempertahankan dan memperjuangkan
kesukuan.
Ini berarti kemajemukan tersebut harus kita jadikan jembatan emas


Artinya : Agar kamu saling mengenal, yakni menjalin komunikasi yang harmoni dan
menebarkan cinta kasih serta kasih sayang yang tiada pandang sayang.
Demikian ungkapan Imam Ali Ashobuni dalam Safwat at Tafassir.

HADIRIN WAL HADIRAT RAHIMAKUMULLAH


Timbul pertanyaan, bagaimana sikap kita dalam menyikapi kemajemukan bangsa Indonesia ini
sebagai suatu berkah? Pertama, sebagai umat yang mayoritas mari kita jalin ukhuwah
Islamiyyah di Negara kita ini. Meskipun kita berbeda suku, adat istiadat, maupun organisasi
dan partai pilihan, tapi kalau satu akidah, tidak boleh saling menghina, memfitnah, mengadu
domba, apalagi sampai menumpahkan darah.
Mengingat pentingnya ukhuwah Islamiyah ini, pantas jikalau Rasulullah SAW ketika sedang
sakit keras, namun beliau bangkit berdiri dan berkata tentang pertentangan yang terjadi antara
kaum Aus dan Khazraj :

Artinya : Apakah kamu akan kembali ke dalam tradisi jahiliyah (berpecah belah) setelah
datang penjelasan-penjelasan dan aku masih hadir di antara kalian.

Sikap keras Rasul tersebut hadirin, merupakan realisasi untuk merajut ukhuwah Islamiyah yang
harus kita teladani dalam menyikapi kemajemukan bangsa kita ini. Karena perpecahan kaum
Aus dan Khazraj merupakan symbol bibit perpecahan internal umat Islam yang saat ini banyak
terjadi.
Sebagai bukti, disebabkan perbedaan pendapat masalah furuiyah, berlainan organisasi yang
diperkokoh oleh kepentingan pribadi dan kelompok, lantas pisah partai, putus silaturrahim,
berakhir dengan saling tonjok, saling rampok, bahkan saling bacok. Naudzubillah.
Kedua, sebagai warga Negara Indonesia, mari kita wujudkan dan kita pelihara ukhuwah
wathoniyah, dengan cara mengamalkan kembali filsafat momentum sumpah pemuda yang
telah diikrarkan oleh bangsa Indonesia terdahulu, bahwa kita satu nusa, satu bangsa dan satu
bahasa.

HADIRIN WAL HADIRAT RAHIMAKUMULLAH.


Jikalau beberapa upaya langkah-langkah ini sudah kita lakukan, mudah-mudahan bangsa kita
akan menjadi bangsa yang selalu menghargai akan adanya perbedaan, sehingga bangsa kita
akan senantiasa mendapatkan keberkahan dalam menjalankan pembangunan di Negara kita ini,
sebagaimana yang Allah janjikan dalam surat Al-Araf ayat 96 :
{ }

Artinya : Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya..

HADIRIN JAMAAH SYARHIL QURAN ROHIMAKUMULLAH


Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asqori dalam Zubdat at Tafsir min Fath al Qadhir menjelaskan
bahwa jikalau umat manusia beriman dan bertakwa :


Artinya : pasti Allah lapangkan bagi mereka keberkahan dari langit dan Allah lapangkan
keberkahan dari bumi. syaratnya iman dan taqwa.

HADIRIN ROHIMAKUMULLAH
Dari uraian tersebut dapatlah kita ambil kesimpulan bahwa jikalau segala upaya ttelah kita
lakukan mudah mudahan bangsa kita menjadi bangsa yang bersatu pada sehingga dapat
membentuk Negara yang baldatun toyyibatun warabbul ghafur, amin.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mudah mudahan ada manfaatnya


REMAJA DAN PEMUDA SEBAGAI ASET MASA DEPAN BANGSA



} {

KAUM MUSLIMIN YANG DIRAHMATI OLEH ALLAH SWT


Alfin Toffler dalam bukunya The Future Shock and The Third Wave, beliau menyatakan, era
milinium merupakan era institusional change, yaitu era menjamurnya berbagai media
komunikasi. Konsekuensinya, pada suatu sisi melahirkan nilai-nila positif, Namun disisi lain
over loading information melahirkan desease of adaftation, penyakit adaptasi. Penerimaan
terhadap unsur-unsur asing tanpa mempertimbangkan baik atau buruknya, ketika orang barat
judi, Remaja dan pemuda kita terlena dengan gaplek dan remi, ketika orang barat terlena
dengan minum-minuman keras, Remaja dan pemuda kita terlena dengan budaya mabuk-
mabukan tenggak wisky, brandy, bahkan yang paling besar dan mendasar penyakit adaptasi ini
melahirkan dehumanisasi, demoralisasi, dan despritualisasi.
Akibatnya manusia hidup bebas, keras, beringas, ganas bahkan lebih ganas dari binatang buas,
di sinilah pentingnya pembangunan kepribadian yang postif sebagaimana digambarkan
Thomas Hobbes dalam A War of All Agaents, John Lock dalam Social Contrack, Bruch
Spinoza dalam Intelektual Love of God dan lain sebagainya. Karena pentingnya keperibadian
positif, khusunya sebagai seorang muslim, maka pada kesempatan ini, kita akan membicarakan
tentang Remaja Dan Pemuda Sebagai Aset Masa Depan Bangsa. Dengan rujukan al-Quran
surat al-Anfal ayat 24-25 :



{24}
{ 25}

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila
Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah
bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-
Nyalah kamu akan dikumpulkan. Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras
siksaan-Nya.. (QS. Al-Anfal)

HADIRIN MAASYRAL MUSLIMIN RAHIMAKUMULLAH


Berdasarkan ayat di atas maka dapatlah difahami bahwa dalam membangun Remaja dan
pemuda maka hendaknya dapat membatasi antara dirinya dengan hatinya. Namun, seperti
apakah membatasi antara manusia dengan hatinya? Al-Smarqandi di dalam kitab tafsirnya Bahr
al-Ulum menyebutkan, bahwa yang dimaksud dengan yahulu bain al-mari wa qalbih adalah
:

Artinya : membatasi antara orang mukmin dengan kemaksiatannya yang mengarahkannya dan
mendekatkannya dengan api neraka, serta membatasi antara orang kafir dengan ketaatannya
yang dapat mendekatkannya dengan surga.

Hadirin, penjelasan di atas menunjukkan bahwa seorang yang beriman bisa saja terjerumus
kedalam api neraka jika tidak dapat mengontrol hatinya dari kemaksiatan. Akan tetapi perlu
difahami bersama bahwa arahan berpikir ayat di atas bukan saja menjurus kepada
eksklusivisme Islam sehinga seringkali menafikan civil society yang sesungguhnya harus terus
dibangun.
Lebih detil di dalam ayat selanjutnya, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir al-
Misbah menyebutkan bahwa, sendi-sendi bangunan masyarakat akan melemah jika kontrol
sosial melemah. Akibat kesalahan tidak hanya menimpa yang bersalah. Tabrakan tidak hanya
terjadi akibat kesalahan kedua pengendara. Bisa saja yang bersalah hanya seorang, tetapi
kecelakaan dapat beruntun menimpa sekian banyak kendaraan.
Tuntunan Allah swt dan Rasul-Nya telah disyariatkan sedemikian rupa oleh Allah yang
mengetahui kemaslahatan, kebutuhan, sekaligus kecenderungan mereka. Apabila ada yang
melanggarnya maka akan timbul kekacauan, karena yang melanggar telah melakukan suatu
yang merugikan pihak lain. Pada saat itu akan muncul kekacauan, dan akan lahir instabilitas
yang mengakibatkan semua anggota masyarakat yang taat maupun yang durharka ditimpa
krisis.
Karena itu ayat ini berpesan : buatlah prisai antara diri anda dengan ujian dan bencana dengan
jalan memelihara hubungan harmonis dengan-Nya. Laksanakanlah tuntunan-Nya dengan
anjurkan pula orang lain berbuat kebaikan dan menjauhi kemunkaran, karena jika tidak kita
semua akan ditimpa bencana. Dalam konteks ini Rasul saw memperingatkan :

jika ada masyarakat yang melakukan kedurhakaan, sedang ada anggotanya yang mampu
menegur atau menghalangi mereka, tapi dia tidak melakukannya, maka Allah swt akan
menjatuhkan bencana yang menyeluruh kepada mereka.

HADIRIN RAHIMKUMULLAH
Dalam menemukan Remaja dan pemuda yang sejati di tengah-tengah hiruk-pikuk kemaksiatan
yang dapat menjerumuskan kita ke lembah kenistaan, maka kita harus menemukan metode
yang efektif dalam mengarunginya. Dalam hal ini, Allah swt mengajarkan dan memerintahkan
kepada kita. Sebagaimana firman-Nya di dalam surat ar-Ruum ayat 60 :
{ 60}

Artinya : Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali
janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan
kamu. (QS. Ar-Ruum : 60)

HADIRIN RAKHIMAKUMULLAH
Berdasarkan firman Allah di atas, terdapat kata kunci yang paling ditekankan dengan kata kerja
perintah di dalamnya.
Adapun kata kerja perintah yang ada di dalam ayat di atas adalah yang berarti
bersabarlah. Dan dalam hal ini, Abdurrahman bin Nashir al-Suudy menafsirkan kata di atas
dengan sebutan :

Artinya : bersabarlah terhadap apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan terhadap apa yang
dipanjatkan kepada Allah meskipun engkau dapatkan di antara mereka ada yang
membangkang

Penjelasan di atas menunjukkan betapa beratnya untuk menjadi mukmin yang sejati di dunia
ini, hingga Allah memerintahkan untuk selalu bersabar di dalamnya. Apalagi jika dikaitkan
dengan perkembangan zaman yang begitu cepat. Sebuah contoh adalah, saat ini sebagian anak-
anak muda kita terjerumus dan terlena dengan westernisasi, kebarat-baratan. Orang barat
merayakan valentine, kita ikut merayakan valentine. Di bawah sinar remang-remang, disaat
hujan rintik-rintik, angin menghembus sepoi-sepoi basah duduk berdua. Masya Allah.
Oleh karena itu, langkah apakah yang harus kita lakukan dalam rangka membangun generasi
bangsa yang berpribadian muslim sejati ? Dan siapakah yang berperan di dalamnya ?
1. Para orang tua, guru, dan pendidik, hendaknya memberikan bekal ilmu dan akhlaq yang
cukup bagi anak-anak, remaja, dan pemuda . Karena dengan ilmu dan akhlaq yang dimiliki,
mereka akan menjadi generasi yang al-qawiy yang kuat bukan generasi yang al-dhaif atau
generasi yang lemah.
2. Para remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa, agar memiliki itikad yang baik
untuk dididik dan dibina, karena hal tersebut merupakan cikal bakal keberhasilan untuk
mewujudkan terbentuknya remaja dan pemuda yang sejati. Karena apalah arti guru tanpa
adanya murid. Dan apalah yang dapat dikerjakan seorang murid tanpa adanya instruksi dan
bimbingan dari guru. Oleh karena itu, saling take and give akan membuahkan hasil yang
berarti.

HADIRIN RAHIMAKUMULLAH

Dan pada akhirnya, dapat kita simpulkan bersama bahwa jika semua ikhtiyar ini sudah kita
lakukan, mudah-mudahan remaja dan pemuda kita bisa menjadi tumpuan, harapan, dan cita-
cita bagi bangsa kita. Amin Ya Robbal Alamin.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya :


MEMBANGUN KARAKTER BANGSA PERSPEKTIF AL-QURAN


} {

WAHAI PENCINTA AL-QURAN YANG DIRAHMATI OLEH ALLAH SWT

Albert Einstein, seorang ilmuan terbesar abad ke-20 menyatakan, Relegion without science is
lame and science without relegion is blind, agama tanpa ilmu adalah pincang dan ilmu tanpa
agama adalah buta. Kalimat ini menunjukkan bahwa, agama tidak hanya mendorong studi
ilmiah, tapi juga menjadikan riset ilmiah yang konklusif dan tepat guna, karena didukung oleh
kebenaran yang diungkapkan melalui agama. Alasannya adalah, karena agama merupakan
sumber tunggal yang menjadikan jawaban pasti dan akurat.
Selain daripada itu, kalimat ini juga menunjukkan bahwa membangun karakter bangsa tanpa
panduan agama tidak dapat berjalan dengan benar, tetapi justru membuang banyak waktu
dalam mencapai hasil tertentu, atau lebih buruk lagi, seringkali tidak memperoleh bukti yang
meyakinkan. Ketika Nabi sampai di Madinah, ia membuat sebuah perdaban baru yang
kemudian memunculkan pengertian bahwa Islam adalah sistem kepercayaan yang sistemik,
tidak hanya berdimensi theological, ritual, dan mistical tetapi juga berdimensi moral dan
intelektual.
Secara termonologi, Al-Quran adalah firman Allah SWT yang di turunkan kepada nabi besar
Muhammad saw, melalui wasilah malaikat jibril as untuk di syiarkan kepada umat manusia
yang salah satu fungsinya adalah huda linnaas petunjuk bagi suluruh umat manusia di muka
bumi ini. Said Nursi sebagai Renaissan of Islam menyatakan, Islam is the father of all the
science and al-Quran is the book of science, Islam adalah bapaknya seluruh ilmu pengetahuan
dan al-Quran adalah kitabnya ilmu pengetahuan. Oleh sebab itulah, melalui penjelasan ini,
maka pada kesempatan yang baik ini, kami akan membahas tentang MEMBANGUN
KEPRIBADIAN BANGSA PERSPEKTIF AL-QURAN dengan rujukan al-Quran surat
Ibrahim ayat 1 :



{ 1}

Artinya : Alif laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan
mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS. Ibrahim)

HADIRIN RAHIMAKUMULLAH
Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, di dalam Tafsir al-Mishbah menjelaskan, bahwa
penjelasan tentang pentingnya al-Quran, disebutkan oleh Allah swt. dengan menggunakan
bentuk jamak untuk kata ( )yang berarti aneka gelap, sedang ( )dengan berbetuk
tunggal. Hal ini untuk mengisyaratkan bahwa kegelapan itu bermacam-macam serta beraneka
ragam dan sumbernya pun banyak. berbeda dengan an-nuur atau cahaya yang menerangai dan
tidak pernah memberi gelap.
Penjelasan tentang al-Quran sebagai penerang atau an-nuur, benar-benar menunjukkan bahwa
antara al-Quran dengan membangun karakter bangsa terdapat hubungan yang saling mengikat.
Malik bin Nabi di dalam kitabnya Intaj al-Mustasyriqin wa Atsaruhu fi al-Firy al-Hadits,
menulis Ilmu pengetahuan adalah sekumpulan masalah, serta sekumpulan metode yang
dipergunakan menuju tercapainya masalah tersebut. Ini menunjukkan bahwa kemajuan
membangun karakter bangsa tidak dapat dinilai dengan apa yang dipersembahkannya kepada
masyarakat, tetapi juga diukur dengan wujudnya suatu iklim yang dapat mendorong kemajuan
pembangunan karakter bangsa itu termasuk al-Quran.
Al-Quran merupakan firman Allah yang tidak mengandung kontradiksi. Al-Quranlah kitab
yang telah diturunkan oleh Allah kepada utusannya sebagai petunjuk. Al-Quran adalah kitab
terakhir dan berada dalam penjagan Allah swt. Oleh sebab itu, membangun karakter bangsa
akan berkembang cepat hanya apabila dituntun oleh al-Quran, dan mengambil kebenaran
darinya. Karena, hanya dengan demikian membangun karakter bangsa mengikuti jalan Allah.
Ketika jalan yang bertentangan dengan agama diambil, para ilmuan menyia-nyiakan waktu dan
sumberdaya, serta menghalangi kemajuan membangun karakter bangsa. Demikianlah menurut
Harun Yahya dalam The Quran Leads the Way to Science.
Lalu bagaimanakah dinamika keilmuan dalam menwujudkan kepribadian umat Islam saat ini?
Umat islam saat ini mengalami degradasi besar-besaran. Data Badan Penelitian International
menyebutkan, Israel yang notabene Yahudi dalam 1 juta penduduk memiliki 1600 pakar
pengetahuan, Amerika yang notabene Nasrani dalam 1 juta penduduk memiliki 160 pakar
pengetahuan. Sedangkan Indonesia yang notabene mayoritas muslim terbesar di dunia, dalam
1 juta penduduk hanya memilki 65 pakar yang muslimnya hanya 6 orang. Oleh karenanya,
dalam bidang membangun karakter bangsa dan teknologi, kita masih jauh tertinggal oleh
bangsa-bangsa lain. Kita jauh tertinggal dengan Amerika yang Protestanis, kita jauh tertinggal
oleh Korea yang Konfusianis Taois, bahkan kita jauh tertinggal oleh Jepang yang Budhis Taois.
Padahal 14 abad yang lalu kita telah diperintahkan untuk membaca dan membangun karakter
bangsa. Bacalah al-Quran supaya hidup teratur, bacalah alam supaya lahir karya-karya luhur,
dan baca diri kita agar hidup tidak takabur, sebab membaca dalam Islam harus dibarengi
dengan serta diimbangi dengan :

Artinya : Dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
Akan tetapi, untuk dapat memahami dengan jelas dan benar terhadap interpretasi dari firman-
firman Allah di dalam al-Quran, yang menjelaskan tentang korelasi antara al-Quran dan
meciptakan kepribadian bangsa, serta mengambil manfaat darinya untuk menjadikannya
sebagai contoh kepribadian bangsa, maka salah satu yang harus dilakukan adalah dengan dapat
memahami al-Quran secara tekstual terlebih dahulu, yakni memahami al-Quran dari segi
kebahasaan, dan bahasa al-Quran adalah bahasa Arab. Sebagaimana Allah berfirman di dalam
al-Quran surat Thaha ayat 113 :



{ 113}

Artinya : Dan demikianlah Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah
menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka
bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka. (QS. Thaha)
HADIRIN RAHIMAKUMULLAH
Di dalam kitab Jami al-Bayan an Tawil al-Quran, Imam al-Thabari menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan firman Allah di atas adalah :

Artinya : Apa yang diperingatkan kepada mereka merupakan perintah Allah, hukuman-Nya,
dan ketetapan-ketetapannya terhadap umat-umat sebelum mereka.

Hadirin, memperhatikan penjelasan tersebut, maka jelaslah bahwa al-Quran benar-benar


merupakan landasan contoh kepribadian bangsa buat kita, hal ini juga bisa dilihat dari
ditemukanya kata-kata ilmu dalam berbagai bentuknya di dalam al-Quran yang terulang
sebanyak 854 kali supaya kita dapat belajar membangun pribadi yang dimaksud.
Pada akhirnya kami mengajakWahai saudara-saudaraku orang Semendo ayo kite jadikah
al-Quran kandik pedoman hidup, wahai saudara-saudaraku orang Sunda Hayu urang sami-
sami ngajanten keun al-Quran kanggo tuntunan kahirupan urang, wahai saudara-saudaraku
orang Lampung Lapah gham jadikon al-Quran sebagai pegungan ughi , wahai saudar-
saudaraku orang Solo Sumonggo kulo lan panjenengan dadosaken al-Quran kagem
tuntunangin gesang, wahai saudara-saudaraku orang Prancis Allez utilisez Ial-Quran pour
le guide de notre vivre, wahai saudara-saudaraku orang Jepang Jaa al-Quran wa wa
watashitachi no kyoukashou ni narimashoo.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.


TOLERANSI LINTAS AGAMA
DALAM MEMBANGUN INDONESIA YANG HARMONIS DAN BERSAHAJA

Kerukunan berbangsa dan bernegara terusik oleh hadirnya intoleransi dalam kehidupan
beragama. Perusakan tempat ibadah umat agama lain yang terjadi di banyak tempat
menegaskan betapa toleransi lintas agama masih menjadi barang mahal nun langka di negeri
kita tercinta, Indonesia. Terlepas apa yang menjadi motif perusakan itu, kita sepakat bahwa
tindakan tersebut seharusnya tidak terjadi di negeri yang menjunjung tinggi kerukunan dalam
beragama. Bukankah anarkisme apalagi menyangkut agama yang sangat sensitif justru
menahbiskan nafsu kebinatangan yang selaiknya dibuang jauh-jauh dari benak manusia.
Sepertinya, kita perlu melirik falsafah yang konon milik suku Bali (laalla ash-shawb).
Masjid adalah rumah kami, namun digunakan oleh saudara kami yang beragama Islam.
Begitu sikap mereka yang juga diterapkan kepada umat beragama selain Islam. Ungkapan di
atas menggambarkan betapa kerukunan antar umat beragama benar-benar terlihat dalam
keseharian mereka. Tidak ada sikap saling mencurigai apalagi saling mengintimidasi. Justru,
yang hadir di tengah-tengah kehidupan adalah kenyamanan dalam keragaman. Inilah yang
dalam istilah psikologi disebut get comfortable in paradox. Sebuah kondisi jiwa yang mampu
merasakan ketentraman meskipun berada di tengah paradoksal kehidupan.
Berangkat dari paparan singkat di atas, dalam kesempatan ini, izinkanlah kami membawakan
pensyarahan Al-Qurn dengan judul: Toleransi Lintas Agama, dalam Membangun Indonesia
yang Harmonis dan Bersahaja, dengan landasan Al-Qurn Surat al-Anm [6] ayat 108 dan
Surat al-Mumtahanah [60] ayat 8.
Hadirin rahimakumullah,
Agama adalah perihal yang substansial dalam kehidupan manusia. Sejak pertama terlahir ke
dunia, manusia sudah terikat kontrak ilahiyah untuk mengabdikan diri kepada Allh SWT.
Inilah yang menjadikan manusia (selalu) mencari realitas kebenaran mutlak yang pada
akhirnya akan bertemu dengan Allh SWT. Namun, dalam praktiknya tidak semua orang
diberi hidayah untuk memeluk Islam sebagai agama yang paling diridhai. Aneka agama yang
hadir di tengah-tengah kehidupan adalah bukti ketidaktunggalan hasil pencarian agama
masing-masing insan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam konteks ini adalah kedewasaan
sikap untuk tidak saling mencela sembahan umat agama lain. Berkaitan dengan hal ini, Allh
SWT berfirman dalam surat al-Anm ayat 108 yang berbunyi:

Artinya: Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allh, karena
mereka nanti akan memaki Allh dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan.
Demikianlah, Kami Jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian
kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan Memberitahukan kepada mereka apa yang
telah mereka kerjakan. (QS. al-Anm [6]: 108)

Hadirin rahimakumullah,
Mengenai ayat di atas, Ibnu Katsr menjelaskan bahwa Allh melarang umat Islam untuk
memaki tuhan orang-orang musyrik walaupun ada nilai kemaslahatan dalam makian tersebut.
Sebab, akan terdapat mafsadah/kerusakan yang lebih besar yaitu sikap mereka yang memaki
Tuhan orang-orang yang beriman. Dengan adanya larangan tersebut, sikap saling menghargai
antar pemeluk agama seharusnya ditampilkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Banyak perkara yang lebih besar yang sebenarnya dapat diselesaikan bersama, dengan
mengesampingkan latar belakang agama.
Tidak dapat dimungkiri bahwa Allh memerintahkan umat Islam untuk mengambil jarak
demarkatif dengan non-muslim. Betapapun demikian, menurut al-Ustdz asy-Syahd Sayyid
Quthb dalam kitabnya at-Tafsr fi Zhillil Qurn, Allh juga mengajarkan kepada umat Islam
agar dalam mengambil jarak tersebut dilakukan dengan beradap, penuh wibawa, dan penuh
harga diri. Hal ini adalah suatu sikap yang sesuai dengan statusnya sebagai orang-orang yang
beriman. Dalam konteks ini, nilai persamaan sebagai manusia lebih dikedepankan. Sementara,
agama boleh dikesampingkan dalam hubungan sosial karena agama adalah wilayah individual.
Toleransi lintas agama adalah syarat mutlak untuk menjalin kerukunan di tengah kehidupan
bangsa yang beraneka ragam. Pluralitas sendiri sebenarnya adalah sebuah keniscayaan yang
sengaja diciptakan oleh Allh SWT. Dengan adanya keragaman, khususnya dalam masalah
agama, kedewasaan sikap menjadi tuntutan utama. Sebab, jika hal itu diabaikan maka akan
menimbulkan kekacauan (chaos) yang justru merusak tatanan kehidupan. Dengan hadirnya
toleransi yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tasmuh, umat beragama dapat
hidup rukun berdampingan.

Hadirin rahimakumullah,
Islam adalah agama yang diturunkan kepada seluruh umat manusia. Islam menjadi rahmat bagi
semua manusia dan semesta alam. Artinya, nilai-nilai kasih sayang dalam Islam tidak hanya
diperuntukkan bagi umat Islam an sich. Lebih dari itu, Islam adalah agama yang sejak awal
bertujuan menciptakan perdamaian dunia. Sikap saling menolong (tawun), apalagi
menyangkut kemaslahatan bersama, bukanlah hal mustahil untuk dilakukan. Potret kehidupan
yang rukun antara umat Islam dan non-muslim ketika Nabi Muhammad SAW hidup di
Madinah menjadi preseden terbaik untuk mengaplikasikan nilai kerahmatan Islam.
Islam sebenarnya membuka keran yang lebar bagi umatnya untuk berbuat baik kepada umat
agama lain. Betapapun agama mereka berlainan, namun mereka tetaplah makhluk ciptaan
Tuhan yang berhak atas perlakuan baik selama hidup di dunia. Justru, ketika umat Islam
bersikap sinis kepada mereka akan menciderai substansi Islam itu sendiri. Islam tidak
menginginkan orang memeluk agama karena faktor keterpaksaan. Bukankah sudah jelas bahwa
tidak ada paksaan dalam beragama. Berkaitan dengan hal ini, marilah kita simak firman Allh
dalam surat al-Mumtahanah [60] ayat 8, yang berbunyi:

Artinya: Allh tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang
tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu.
Sesungguhnya Allh Mencintai orang-orang yang berlaku adil. (QS. al-Mumtahanah [60]: 8)
Hadirin rahimakumullah,
Dalam Tafsir al-Jallain secara singkat diartikan bahwa dhamr hum dalam ayat di atas
bermakna al-kuffr (orang-orang kafir).


:

Demikian Ibnu Katsir menerangkan dalam kitab tafsirnya. Maksudnya adalah, (Allh) tidak
melarang umat Islam untuk berbuat baik kepada orang-orang kafir yang tidak berniat
membunuh dalam agama dan tidak bersekongkol untuk mengusir umat Islam. Sebagai
gambarannya dapat kita cermati dalam kisah berikut. Asma binti Abu Bakar ash-Shiddq
menceritakan bahwa ibunya yang ketika itu masih musyrikah berkunjung kepadanya, maka
ia pergi menemui Rasulullah bertanya: Bolehkah saya menjalin hubungan dengan ibu saya?
Nabi (kemudian) menjawab: Ya! Jalinlah hubungan baik dengannya. (HR. Bukhari-Muslim)
Kata tabarrhum ( ) dalam ayat di atas, menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-
Mishbah, berasal dari kata al-birr yang artinya adalah kebajikan yang luas. Dataran yang
terhampar di persada bumi ini dinamai bar, karena luasnya. Dengan pemahaman tersebut,
tercermin izin (justifikasi) melakukan aneka kebajikan bagi non-muslim, selama tidak
membawa dampak buruk bagi umat Islam. Sebagai penegasan, ternyata Islam membukan jalan
untuk berbuat ihsn kepada non-muslim. Kebaikan yang dapat dilakukan sangatlah beragam
sebagaimana penjelasan semantik di atas. Dengan kebaikan yang disebarluaskan tersebut,
toleransi akan dapat pula terwujudkan.
) , berasal dari kata al-qisth, yang berarti adalah adil. Masih
Selanjutnya, kata tuqsith (
merujuk goresan tinta Quraish Shihab, pakar tafsir dan hukum, Ibnu Arabi sampai kepada
simpulan: Tidak melarang kamu memberi (se)bagian dari harta kamu kepada mereka.
Pertolongan yang boleh diberikan kepada non-muslim tidak hanya berupa bantuan moril, tetapi
dapat berbentuk materiil. Hal ini semakin membuka jalan untuk bersama-sama berjuang
mengentaskan kemiskinan bangsa. Lebih dari itu, konsepsi ini berdampak positif terhadap
kebersatuan bangsa dalam menciptakan perekonomian yang adil dan berimbang.

Hadirin rahimakumullah,
Pentingnya membangun bangsa yang harmonis dan bersahaja seharusnya menjadi kesadaran
seluruh elemen bangsa. Dimana hal ini baru dapat diwujudkan ketika seluruh elemen bangsa
dapat berjabat-erat, bersatu-padu, bergandengan-tangan, mewujudkannya dalam kehidupan
bangsa yang ber-bhinneka tunggal ika. Sekat agama yang seringkali dijadikan pembatas
ekstrim hendaknya dihindarkan untuk kebaikan bersama demi kemajuan bangsa. Dengan
demikian, Indonesia akan benar-benar menjadi bangsa yang harmonis dan bersahaja. Harmonis
adalah arti hadirnya kerukunan di tengah keberagaman. Bersahaja dalam pengertian, berpegang
teguh terhadap moralitas dan patut menjadi teladan bagi bangsa lainnya.
Mengutip apa yang dituliskan oleh Marwan Jafar dalam sebuah opini di Harian Republika.
Kita perlu kembali pada prinsip umum ajaran Islam (maqshid al-syarah) tentang eksistensi
agama lain, yakni pengakuan terhadap nilai-nilai kemanusian dan keabsahan de facto dan de
jure sebagai bagian integral dari sebuah komunitas. Hubungan muslim dan pemeluk agama lain
wajib dipandang sebagai anggota yang memiliki tanggung jawab terhadap keutuhan
komunitas. Dalam konteks ini, toleransi bukan lagi menjadi sesuatu yang dirindukan namun
sudah menjadi bagian kehidupan bangsa. Dengan demikian maka keharmonisan dalam
kehidupan beragama akan terwujudkan.

Hadirin rahimakumullah,
Simpulan yang dapat kita petik dari pensyarahan Al-Qurn di atas adalah sebagai berikut.
Pertama, di tengah kehidupan bangsa yang plural, toleransi menjadi pijakan utama untuk
merajut persatuan dan kesatuan. Ketika toleransi hilang dari tengah-tengah kehidupan maka
yang terjadi adalah sikap saling mencurigai yang berimbas pada ketidaknyamanan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua, toleransi (tasmuh) dalam konteks agama Islam
adalah bagian dari cara untuk membumikan nilai kerahmatan Islam kepada semesta alam.
Ketika hal ini dapat terwujudkan maka kedamaian (peace) di bumi tercinta Indonesia akan
menjadi sajian utama.
Sebagai penutup, jika toleransi lintas agama dapat terjalin, impian untuk hidup di tengah bangsa
yang harmonis dan bersahaja insy Allh akan segera terwujudkan. Semoga Allh memberikan
kekuatan dan rahmat-Nya kepada kita. mn ya Mujba dui as-siln. []
Wallhu al-muwaffiq ila aqwami ath-tharq. Wa huwa al-hdiy ila shirthil mustaqm.
Keterangan: Naskah boleh digunakan untuk kepentingan apapun, khususnya Musbaqah
Syarhil Qurn dengan mencantumkan sumbernya. Jazakumullh
REMAJA DAN PEMUDA SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA



} {

Hadirin Yang Berbahagia .


Masa muda merupakan masa yang penuh dengan harapan, penuh dengan cita-cita dan
penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan
bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih
cermat, kulit wajah indah mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih
banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas bila para pemuda dan para remaja
merupakan salah satu penentu maju dan mundurnya suatu Negara.
Sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang sesuai dengan
fitrohnya pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus estafet
perjuangan terhadap bangsanya. Sebagaimana syekh Mustofa al-Ghalayaini seorang pujangga
Mesir berkata :

Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah
terdapat kehidupan umat
Mengingat betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, maka pada
kesempatan yang baik ini kami akan mengangkat tema mengenai Remaja Dan Pemuda
Sebagai Generasi Penerus Bangsa , dengan landasan al-Quran surat an-Nisa ayat : 9

Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar

Hadirin Maasyiral Muslimin Rakhimakumullah..


Imam Hafidz 'Imaduddin Abu Alfida Ibnu katsir dalam tafsir Alquranul 'Adhim menyebutkan
bahwa menurut riwayat Ibnu Abbas ayat ini turun berkenaan dengan seorang orang tua yang
mewasiatkan kepada anaknya wasiat yang akan membawa kemudaratan bagi dia. Maka Alah
Swt. Memerintahkan kepadanya untuk merubah wasiatnya kepada ketakwaan kepada Allah
dan kebaikan.
Hadirin, jika kita kaji lebih mendalam, ayat tersebut diawali dengan kalimat , secara
semantik :

Istinbatnya, adalah sighat amr, kaedah mengatakan :

pada dasanya setiap perintah menunjukkan kewajiban

Menurut ayat diatas jelas - jelas Allah swt memperingatkan manusia supaya tidak
meninggalkan generasi penerus yang lemah baik fisik, mental ataupun intelektual, karna ini
biasa menyebabkan kemunduran. Apabila generasi muda yang ada sekarang maupun yang akan
datang mempunyai kelemahan dalam hal-hal tersebut. Maka bisa dipastikan mereka mudah
terhanyut dalam gelombang bencana kemerosotan moral yang disebabkan oleh pergaulan yang
semakin bebas serta penyalahgunaan media, karna modal utama mereka dalam membentengi
diri dari bencana tersebut adalah tingkat intelektualitas serta pemahaman manfaat dan mudharat
dari sebuah pergaulan dan media sehingga hal ini biasa memudahkan remaja dan pemuda
dalam proses filtralisasi budaya sehingga mereka terbebas dari taqlid buta alias terbebas dari
budaya ikut-ikutan. Oleh karena itu wajib bagi kami, saya, saudara dan kita semua merasa takut
jika meninggalkan anak-anak, keturunan dan generasi yang lemah.

Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus kita hindari, yakni
lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan yang sangat ditakutkan
adalah lemah akhlak. Hadirin jika lima kelemahan ini melekat pada generasi-generasi remaja
dan pemuda kita, saya yakin mereka bukan sebagai pelopor pembangunan melainkan sebagai
firus pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan penghancur pembangunan. Padahal
hadirin. dinegeri tercinta ini sejarah telah membuktikan sejak tahun 1908 masa kebangkitan
nasional sampai menjelang detik-detik proklamasi dikumandangkan berbagai organisasi
kepemudaan, seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro Dharmo, Jong Islamanten Bond bahkan
kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua menjadi The Grand Old
Man istilah bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan menjadi The Founding Father pendiri,
penggerak yang mampu merebut kemerdekaan.
Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan yang
akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penuh
terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita anut saat ini, sebab
The Young today is The leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin
yang akan datang.
Sebagai contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita renungkan
firman Allah swt dalam al-Quran surat al-Kahfi ayat : 13
Artinya : Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula
untuk mereka petunjuk.

Hadirin Maasyiral Muslimin Rakhimakumullah .


Imam Ali as-Shabuni dalam kitab Sofwatut tafasir memberikan syarahan terhadap ayat tersebut
dengan redaksi :

yaitu kami kisahkan kepadamu wahai Muhammad berita aneh mereka menurut perjalanan
yang benar tidak ditambah dan tidak dikurangi sedikitpun.
Dengan demikian, ayat tersebut merupakan khabariyyah ilahiyyah, suatu berita dari Allah swt.
Isi beritanya adalah kisah tentang pemuda Ashabul Kahfi. Ashabul kahfi dapat kita jadikan
uswah, terutama bagi remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa. Ashabul kahfi
merupakan symbol personifikasi pemuda-pemuda beriman dan teguh pendirian, kuat
mempertahankan iman, pemuda-pemuda gagah yang pandai pempertahankan akidah dan
pemuda-pemuda idaman pintar membela keyakinan. Mereka lebih baik mati berkalang tanah
dari pada mati bercermin bangkai.
Oleh sebab itu sebagai remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa mari kita
singsingkan tangan, langkahkan kaki ke depan berkerja, berkerja dan berkerja. Jika sikap ini
yang diaplikasikan oleh para remaja dan pemuda kita maka Allah akan menjamin keberkahan
bagi bangsa kita tercinta ini. Sebagaimana Dr. Muhammad Sulaiman al-Asqori dalam zubdat
at-Tafsir min Fathil Qadir menjelaskan berkerjalah sesuai dengan skil masing-
masing. Setidaknya ada lima olah yang harus kita kerjakan yakni olah rasa agar iman melekat,
olah rasio agar ilmu meningkat, oleh raga agar badan sehat, oleh usaha agar ekonomi kuat, dan
oleh kinerja agar produktifitas meningkat. Hadirin jikalau lima potensi ini sudah melakat pada
remaja dan pemuda sebagai generasi bangsa maka generasi penerus bangsa dapat melanjutkan
estafet perjuangan yang meraih prestasi gemilang pada masa yang akan datang.

Hadirin Maasyiral Muslimin Rakhimakumullah .


Dari uraian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa pemuda merupakan penerus estafet
perjuangan bangsanya maka soyogyanya pemuda harus memiliki semangat juang yang tinggi
serta tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan Nusa, Bangsa dan Agam. Hal ini juga
menjadi tanggung jawab kita bersama sapaya tidak meninggalkan generasi penerus yang
lemah baik fisik, mental ataupun intelektual.

Hadirin Yang Berbahagia,


Hidup Sendiri tanpa seorang Kekasih
Cukup sekian dan Terimakasih.

Diposkan oleh buya mudo di 15.12


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
13 komentar:
Sunardi nardi4 Juli 2015 18.13

Assalam,..uztad izin copas,..barakallah fi ilmi ustad


Balas
Dta Azzuhriyah29 Agustus 2015 16.31

terima kasih atas berbaginya..... izin copy.....


Balas
Adi Supriatna15 November 2015 02.47

Assalamu'alaikum
izin copas ya
trims
Balas
syafrijal mubaraq15 November 2015 18.28

assalamualaikum..wr..wb...izin copy y ustz....semoga alloh merahmati...amin...


Balas
sahlan permana9 Januari 2016 02.52

Tuan guru, mohon izin dicopas untuk latihan anak2 lomba pildacil sekolah.. barakallahu
fiik..
Balas
ilu asharuddin22 Februari 2016 21.16

assalamualaikum, subhannallah materinya sangat menarik, boleh copas ya ust...


Balas
Mts darul muttaqin23 Februari 2016 16.31

Assalamualaikum wr. wr
Izin Copas ustadz semoga menjadi berkah
Balas
Anis kamilia1 Maret 2016 19.56

assalamualaikum ust, mohon diberi izin copas, semoga barokah d manfaat fiddunya wal
akhiroh
Balas
dien suryana14 Maret 2016 00.34

Assalamualaikum. ijin copas kiyai. barokallah laka


Balas
IBNU JANTAN14 April 2016 18.57

Assalamu'alaikum ijin copas ust.


Balas
Maftuh Df17 April 2016 01.56

assalamualaikum. ini adalah materi yang saya cari, saya


izin copas ust.....
Balas
Dedy santri25 April 2016 08.07

izin copas
Balas
Nurmikyana Manis28 April 2016 19.39

Assalamualaikum ustadz. Ananda minta latar belakang naskahnya ustadz.untuk kpntingan


lomba
Semoga barokah
Wassalamualaikum ustdz.
Balas
Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)
MAKALAH DAN BERITA

2016 (1)

2014 (6)

2013 (28)
Desember (11)
November (17)
Khutbah Id Fitri di Tanjung Pauh Kerinci
Doa Mohon Ketenangan Qalbu
Dalil Tradisi Yasinan di Indonesia
Sayyidul Istigfar
Doa Mohon Cahaya Batiniyah
Kumpulan Parno Adat Kerinci
Proses Perjalanan Haji
Wirid Setelah Sembahyang Fardhu
Kumpulan Naskah Syarhil Qur'an
Kumpulan Khutbah Jum'at
Makalah Logika
Khutbah Nikah
Foto bersama ulama Kabupaten Kerinci 2002
MEMBERDAYA EKONOMI KERAKYATAN SISTEM SYARIAH
Mengenal Buya Mudo
FIKIH ADAT
PENDIDIKAN PSIKO-SPRITUAL AJARAN SULUK DALAM TARE...
Mengenal Buya Mudo
Foto saya

buya mudo

Lihat profil lengkapku

BUYA MUDO
BUYA MUDO
BUYA MUDO

Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai