TUGAS INDIVIDU
OLEH:
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
OLEH:
Mengetahui,
7) Body Mechanic
Mekanika adalah penggunaan organ secara efisien dan efektif sesuai
fungsinya. Melakukan aktivitas dan istirahat pada posisi yang benar akan
meningkatkan kesehatan.
Ortopedik adalah pencegahan dan perbaikan dari kerusakan struktur
tubuh seperti pada orang yang mengalami gangguan otot. Orang yang bedrest
lama akan menurunkan tonus otot.
Perlu dipahami tentang body aligment, keseimbangan dan kooerdinasi.
a) Body aligment/postur
Postur yang baik karena menggunakan otot dan rangka tersebut secara
benar. Misalnya pada posisi duduk, berdiri, mengangkat benda, dll.
b) Keseimbangan
Keadaan postur yang seimbang sesuai dengan garis sumbu dengan
sentralnya adalah gravitasi.
c) Koordinasi pergerakan tubuh
Kemampuan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan seperti
kemampuan mengangkat benda, maksimal 57 % dari berat badan (Potter
& Perry, 2013).
1.4. Mobilisasi
1) Pengertian Mobilisasi
Mobilisasi adalah kemampuan individu untuk bergerak secara
bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas guna mempertahankan kesehatannya (Hidayat, 2012).
1.5. Imobilisasi
Imobilisasi adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak
secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan (aktivitas),
misalnya mengalami trauma tulang belakang, cedera otak berat disertai
fraktur pada ekstremitas dan sebagainya (Hidayat, 2012)
1.6. Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Pergerakan Atau
Imobilisasi
1) Gangguan musculoskeletal
a. Osteoporosis
b. Atropi
c. Kontraktur
d. Kekakuan dan sakit sendi
2) Gangguan kardiovaskuler
a. Postural hipotensi
b. Vasodilatasi vena
c. Peningkatan penggunaan valsava maneuver
3) Gangguan system respirasi
a. Penurunan gerak pernafasan
b. Bertambahnya sekresi paru
c. Atelektasis
d. Hipotesis pneumonia (Potter & Perry, 2013).
I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Ny/Tn ………………..
Umur : ………th
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Status Perkawinan : Kawin/Duda/Janda/Belum menikah
Pendidikan : ………
Pekerjaan : ………
Agama : ………
Alamat : ………domisili
No. Medical Record : ………
Tanggal Masuk : ………
Tanggal Pengkajian : ………
Diagnosa Medis : ………
g. Hidung
Deformitas, mukosa, secret, bau, obstruksi tidak ada, pernafasan
cuping hidung tidak ada.
h. Mulut dan faring
Bau mulut , stomatitis (-), gigi banyak yang hilang, lidah merah
merah mudah, kelainan lidah tidak ada. Terpasang NGT
i. Leher
Simetris, kaku kuduk tidak ada, vena jugularis 5 + 2cm H2O. tidak
ada benjolan limphe nodul.
j. Thoraks
Gerakan dada simitris, retraksi supra sternal (-), retraksi intercoste (-),
perkusi resonan, rhonchi -/- pada basal paru, wheezing -/-, vocal
fremitus tidak teridentifikasi.
k. Jantung
Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan
ics 2 sternal kanan dan ics 5 mid axilla kanan.perkusi dullness. Bunyi
S1 dan S2 tunggal; dalam batas normal, gallop(-), mumur (-). capillary
refill 2 – 3 detik .
l. Abdomen
Bising usus; hiperperistaltik, bunyi bruit sangat jelasa, tidak ada
benjolan, nyeri tekan tidak ada, perabaan massa tidak ada, hepar tidak
teraba, asites (-).
m. Inguinal-Genitalia-Anus
Nadi femoralis teraba, tidak ada hernia, pembengkakan pembuluh
limfe tidak ada., tidak ada hemoroid, terpasang kateter hr.III
n. Ekstrimitas
Akral hangat, edema -/-, kekuatan 2/2, gerak yang tidak disadari -/-,
atropi -/-, capillary refill 3 detik, atropi -/-. Perifer tampak pucat.
o. Tulang belakang
Tidak ada lordosis, kifosis atau scoliosis.
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap(18–11–2007) Albumin : 3.50 (3.40-
Hb : 9.3 (13-16) 4.80)
Hematokrit : 28,2 (40-48) Kolesterol total: 140 (120-200)
Eritrosit : 3.15 (4.50-5.50) Trigliserida : 139 (50-150)
MCV :89.5 (82 – 92) Kolesterol HDL: 34 (40-55)
MCH : 29.5 (27 – 31) Kolesterol LDL : 85.00 (50.00-
MCHC : 33.0 (32 – 36) 130.00)
Leukosit :10.400 (5–10x 103 ) Natrium darah : 138 (135-147)
Trombosit :208.000 (15-40x104) Kalium darah : 5.04 (3.50-5.50)
Klorida darah : 113.0 (100.0-
Darah Lengkap (19-11-2007,jam 106.0)
09) Ureum darah :119 (10-50)
LED : 20.0 (0.0-10.0) Kreatinin darah :4.5 (0.5-1.5)
Hb : 8.0 (13-16) Glukosa darah : 132 (70-110)
Hematokrit : 23,3 (40-48) Glukosa 2 jam PP : 149 (70-
Eritrosit : 2.58 (4.50-5.50) 140)
MCV :90.3 (82 – 92)
MCH : 31.0 (27 – 31) Urinalisa
MCHC : 34.3 (32 – 36) - Warna : kuning
Leukosit :9.200 (5–10x 103 ) - Kejernihan : jernih
Trombosit :206.000 (15-40x104) Sedimen:
- sel epitel : +
Hitung Jenis - Leukosit : 5- 6
Basofil : 0.0 (0.0-1.0) - eritrosit : 0-1
Eosinofil : 0.0 (1.0-3.0) - Silinder : +, koral 0-1
Neutrofil : 88 (52-76) - Kristal : -
Limfosit : 9.1 (20.0-40.0) - Bakteri : -
Monosit :3.3 (2.0-8.0) - BJ : 1.015
PT : 13.2 (11.0-14.0) - PH : 5.5
PT control : 12.3 - Protein : 2+
APTT : 27.0 (27.3-37.6) - Keton : Trace
APTT control : 31.7 - Glukosa : Negative
Kadar fibrinogen : 268.3 (200.0-
400.0) Analisa Gas Darah
D Dimer Kuantitatif:100.00 (0.00- - PH : 7.369
300.00) - PCO2 : 23,0
- PO2 : 133
Kimia Darah - HCO3 : 12,9
Billirubin : Negative - tCO2 ; 17.6
Urobilinogen : 3.2 (3.2) - ABE ; - 10,9
Nitrit : Negative - SBE ; - 11,4
Esterase leukosit : Trace - SBC ; 15,8
SGOT/AST : 16 (10-35) - tHB ; 9,0 g/dl
SGPT/ALT : 15 ( 10-36) - O2 Sat : 98.1%
- Na/K/Cl : 139/4,6/99
J. TERAPI MEDIS
Obat-obatan
Efek Samping (evaluasi
Nama obat Dosis Pemakaian
perawat )
Citicolin 2x500 gr Injeksi Metabolisme cerebral
yang tidak adequat
IVFD Asering 8 Jam Infus Resti infeksi
Captopril 3 x 12,5 mg Oral Hipotensi
Paracetamal 3 x 500 mg Oral Hipotermia & stress ulcer
ranitidin 2x 1 ampl Injeksi Mual muntah
O2 2 l/mnt Kanul Keracunan O2
Obat-obatan ()
Efek Samping (evaluasi
Nama obat Dosis Pemakaian
perawat )
Citicolin 2x500 gr Injeksi Metabolisme cerebral
yang tidak adequat
IVFD Asering 8 Jam Infus Resti infeksi
Captopril 3 x 12,5 mg Oral Hipotensi
Paracetamal 3 x 500 mg Oral Hipotermia & stress ulcer
ranitidin 2x 1 ampl Injeksi Mual muntah
O2 2 l/mnt Kanul Keracunan O2
Adalat 1x3 mg oral hipotensi
B6,12,Asam folat 2 x 1 tb oral Meningginya fungsi hati
Transmin 3 x 1 ampl injeksi Pembekuan darah secara
sistemik
Vit K 3 x 1 ampl injeksi Pembekuan darah secara
sistemik
Cefriaxon 2 x 1 gr injeksi Alergi sistemik
HCT 1 x 25 mg oral Output cairan
berlebih/tidak terkontrol
laculac 3 x 1 sdk Oral (sirup)
a. Data hasil pemeriksaan yang mungkin ditemukan :
Pengkajian keperawatan dilihat dari dua bagian,
Mobilisasi dan Imobilisasi. Kedua area ini biasa dikaji selama
pemeriksaan fisik lengkap.
1) Mobilisasi
Pengkajian mobilisasi klien berfokus pada rentang gerak , gaya
berjalan, latihan dan toleransi aktivitas serta kesejajaran tubuh.
a) Rentang gerak
Rentang gerak merupakan jumlah maksimum gerakan
yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu potongan
tubuh : Sagital, Frontal, Transversal.
Potongan frontal adalah garis yang melewati tubuh dari sisi ke
sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan dan belakang.
Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan
ke belakang membagi tubuh kanan dan kiri
Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi
tubuh menjadi bagian atas dan bawah
b) Gaya Berjalan
Digunakan menggambarkan cara utama atau gaya ketika
berjalan. Siklus gaya berjalan dimulai dengan tumit
mengangkat satu tungkai dan berlanjut dengan tumit
mengangkat tungkai yang sama
c) Latihan dan Toleransi aktivitas
Latihan adalah aktivitas fisik untuk membuat kondisi
tubuh meningkatkan kesehatan dan menmpertahankan
kesehatan jasmani. Toleransi aktivitas adalah jenis dan jumlah
latihan atau kerja yang dapat dilakukan seseorang. Pengkajian
toleransi aktivitas meliputi data fisiologis, emosional dan
tingkat perkembangan.
d) Kesejajaran tubuh
Pengkajian kesejajaran tubuh dapat dilakukan pada pasien
yang berdiri tegak, duduk atau berbaring. Langkah pertama
dalam mengkaji kesejajaran tubuh adalah menempatkan klien
dalam posisi istirahat sehingga tidak kaku.
a) Berdiri
Kepala tegak
Bahu dan panggul sejajar pada arah posterior
Tulang belakang lurus pada arah posterior
Dari arah lateral : kepala tegak, garis tulang belakang digaris
dalam pola S terbalik
Dari arah anterior : tulang belakang adalah cembung, tulang
belakang torakal pada arah posterior cembung
Tulang belakang lumbal pada arah anterior adalah cembung.
Arah lateral : perut berlipat kebagian dalam dengan nyaman
dan lutut dengan pergelangan kaki agak melengkung.
Lengan klien nyaman disamping
Kaki sedikit berjauhan sebagai dasar penopang, jari kaki di
depan
Dari arah anterior dilihat pusat gravitasi berada ditengah tubuh,
garis gravitasi mulai dari tengah kepala bagian depan sampai
titik tengah antara kedua kaki.
b) Duduk
Kepala tegak, leher dan tulang belakang sejajar
Berat badan rata pada bokong dan paha
Paha sejajar pada potongan horizontal
Kedua kaki ditopang ke lantai
Jarak 2-4 cm dipertahankan antara sudut tempat duduk dan
ruang popliteal pada permukaan lutut bagian posterior
Lengan bawah klien ditopang pada pegangan tangan,
dipangkuan atau diatas meja depan kursi
c) Berbaring
Pada orang sadar akan mempunyai control otot volunteer dan
persepsi normal terhadap tekanan
Pengkajian dengan posisi berbaring membutuhkan posisi lateral
pada klien dengan satu bantal dan tanpa penopang.
2) Imobilisasi
Melakukan pengkajian fisik dari ujung kepala sampai
ujung kaki, selain itu berfokus pada area fisiologis, seperti aspek
psikososial dan perkembangan klien.
a) Faktor Fisiologis
b) Sistem Metabolik
Evaluasi atrofi otot
Evaluasi status cairan
Elektrolit atau kadar serum protein
Penyembuhan luka untuk perubahan transport nutrient
Mengkaji asupan makanan
Pola eliminasi
Ada tidaknya dehidrasi atau edema
Ada tidaknya anoreksia
c) Sistem Respirasi yang perlu dikaji
Inspeksi pergerakan dada ( dinding dada ) selama siklus
inspirasi – ekspirasi jika klien mempunyai area atelektasis
maka gerakan dada asimetris
Auskultasi area paru-paru untuk mengidentifikasi gangguan
suara napas, crakles atau mengi
d) Sistem kardiovaskuler
Kaji TD
Kaji nadi apeks atau nadi perifer
Abservasi tanda-tanda statis vena ( edema & penyembuhan
luka buruk )
e) Sistem Muskuloskeletal
Kaji penurunan tonus otot
Kaji kehilangan masa otot dan kontraktur
Kaji rentang gerak
f) Sistem integument
Mengkaji tanda-tanda kerusakan
Kaji kebersihan kulit
g) Sistem Eliminasi
Kaji asupan jumlah dan jenis cairan melalui oral atau
parenteral
Kaji adanya dehidrasi
Kaji ada tidaknya konstipasi
b. Pengkajian Pada Lansia
Faktor Psikososial
Perubahan status psikososial klien biasa terjadi lambat dan sering
diabaikan tenaga kesehatan.
Observasi perubahan tingkah laku
Menentukan penyebab perubahan tingkah laku / psikososial untuk
mengidentifikasi terapi keperawatan
Observasi pola tidur klien
Observasi perubahan mekanisme koping klien
Observasi dasar perilaku klien sehari-hari
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas
2. Hambatan mobilitas fisik
A:
Assesment, merupakan
penilaian masalah keperawatan
dari capaian indikator yang
telah ditetapkan. Assesment
dapat berupa:
4. Masalah
sudah teratasi
5. Masalah
teratasi sebagian
6. Masalah
belum teratasi
P:
Planning, merupakan tindak
lanjut dari penilaian masalah
keperawatan. Dapat berupa:
4. Lanjutkan intervensi
keperawatan
5. Modifikasi intervensi
keperawatan
Hentikan intervensi
keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Edelman, C. L., & Mandle, C. L. (2010). Health promotion throughout the life
span ed 7. St Louis: Mosby.
Herdman, T. H. (2011). NANDA Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2018-2020, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2012 .Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba
Medika.
Kasiati, & Rosmalawati, N. W. D. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak
Keperawatan: Kebutuhan Dasar Manusia I. Jakarta: Pusdik SDM
Kesehatan Kemenkes RI.
Pere, A. P., et al. (2009). Promoting dietary change among state health employees
in Arkansas through a worksite wellness program. Preventing Chronic Dis
6(4):A123.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi
4. Jakarta : EGC.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2013). Fundamental of Nursing Eighth Edition. St
Louis: Mosby.
Tarwoto-Martonah. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan,
Edisi I. Jakarta : Salemba Medika.