Anda di halaman 1dari 3

KEPEMIMPINAN DALAM KONSEP ISLAM

Kami dari Pondok Pesantren Darul Istiqomah


Perkenalkan nama saya Alimah Hulu
Nama saya Nurilan Siregar
Nama saya Khoirunnisa Siregar

‫احلمد هلل الذي جعل االسالم عقيدة وجعل القران اماما وجعل رسول اهلل صلى‬
‫اهلل عليه وسلم‬
‫اسوة حسنة وللعا ملني رمحة وجعل اندونسيا دولة مستقال بفنجسيال فلسفه وبا‬
‫ندغ –اندغ داسر اساسة ومن سابغ اىل مروكى واجيه وبغلومبغ سنامي باليه‬
‫ومبونيرت و ب ب م ركيات ريساه و غليسه وبرييفورماسي وحاج جوكوي‬
‫دودولعلى بلدة طيبة‬

Yang terhormat dewan juri yang arif lagi bijaksana, dan hadirin sekalian yang
kami banggakan.
Michael Hart seorang kolumnis amerika menulis dalam bukunya yang
berjudul “the one hundred ranking of most influenting person in histori”.Michael
Hart menempat Rasulullah SAW pada urutan pertama sebagi tokoh yang sangat
berpengaruh di Dunia. Mulai dari tingkah laku, ahklak dan gaya kepemimpinannya
yang masih sangat mendunia. Bumi Indonesia ini akan selamat serta penduduknya
akan terhrmat jikalau memiliki karakter bangsa yang kuat!. Dalam hal ini, kita harus
bercermin pada “Top Leader” kita, Rasulullah SAW. Lalu bagaimana ahklak
pemimpin kita saat ini ? apakah telah mencerminkan teladan Rasul ? …. Untuk itulah,
agar bangsa kita memiliki karakter bangsa yang kuat, maka sejak dini kita harus
meneladani karakter Rasul dalam hal memimpin. Oleh karena itu, pada kesempatan
yang berbahagia ini perkenankanlah kami akan membahas dengan tuntas Syarhil
Qur’an dengan tema “Kepemimpinan dalam konsep Islam”. Dengan landasan surah
Al-Ahzab ayat 21 yang berbunyi: 
           
     
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu)bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
Dia banyak menyebut Allah”.
Dewan juri yang kami muliakan, Hadirin yang kami banggakan
Maksud ayat tersebut telah menginformasikan sekaligus menegaskan kepada
kita, Sungguh telah ada pada diri Rasul itu “Uswatun Hasanah” bagi kita. Rasul
merupakan figure yang luhur, contoh yang tertinggi yang harus diikuti mulai dari segi
perkataan maupun perbuatannya.
Lantas, bagaimana dinamika bangsa kita saat ini ? jawabannya adalah
Alhamdulillah, karena masih banyak pemimpin yang patut diteladani, masih banyak
pejabat yang bisa mengayomi dan masih banyak aparat yang peduli. Karena masih
ada pejabat yang kurang amanat, masih ada politisi yang korupsi dan masih ada lagi
aparat yang kurang saying pada rakyatnya.
Kita sudah mengalami krisis moneter, yang membuat kita keteter, ditambah
lagi pemuda-pemuda yang semakin teler dan pemimpin-pemimpin kita yang killer,
bagaimana mungkin reformasi dapat teraplikasi jikalau pemimpin-pemimpin
kita  mengalami dekadensi, reformasi yang kita cita-citakan, malah distruksi yang
menjadi kenyataan, kesehjateraan yang kita dambakan justru kesengsaraan yang kita
rasakan.
Selanjutnya marilah sejenak kita renungkan kalam ilahi QS. Surah ‘Ali Imran ayat
159, sebagai berikut:
           
        
           
 
“Maka disebabkan oleh rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan dari sekelilingamu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-nya”.

Dewan juri yang kami muliakan, Hadirin yang kami banggakan


Didalam ayat tersebut , terdapat 4 ahklak yang dicontohkan oleh Rasul yaitu:
1. Linta Lahum: Rasul senantiasa bersikap lemah lembut baik terhadap kawan
maupun lawan.
2. Fa’fu ‘anhum was tagfir lahum: Rasul senantiasa bersikap lapang dada mudah
memaafkan dan member ampunan disetiap kesalahan.
3. Wa syaawir hum fil amr: Rasul senantiasa mentradisikan berkehidupan
bermusyawarah dalam setiapa mengambil keputusan.
4.  Faidza ‘azamta fatawakkal ,alallah: Rasul senantiasa berkomitmen untuk
memantapkan suatu rencana, lalu rasul bertawakkal kepada Allah.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, hlmm 553 menjelaskan: Bahwa Allah memberikan
mandat sepenuhnya kepada kita manusia, untuk menjadi pemimpin, penguasa, dan
pelopor bumi. Dari generasi kegenerasi, dari satu masa kemasa yang lain. Hal ini
senada dengan ungkapan Rasulullah Saw yang berbunyi:
‫كلكم راع وكلكم مسْئول عَن َّر رَّعيته‬
“Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimi an diminta pertanggung jawaban
atas kepemimpinannya”.
Dewan juri yang kami mulikan, hadirin yang kami banggakan
            Dengan demikian dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa, agar
Indonesia memiliki peradaban yang luhur maka pemimpin-pemimipin kita harus
mengambil cara dan strategi dari Rasul, menjadikan Al-qur’an sebagai pedoman dan
petunjuk hidup agar kita mujur, dan pada akhirnya rahmat Allahpun terus terulur.
Sebelum kami menutup syarahan kami, kami ingin menyelipkan sebuah pantun agar
selalu terpatri disanubari dan tersimpan indah dimemori.
Jika bulan merindukan matahari
Tentulah malam akan merindukan siang
Jika Al-Qur’an memandu hati
Pasti melahirkan pemimipin-pemimipin teladan

            Demikianlah yang dapat kami sampaikan sebagai manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan mohon maaf atas segala hal yang kurang berkenan.
‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai