احلمد هلل الذي جعل االسالم عقيدة وجعل القران اماما وجعل رسول اهلل صلى
اهلل عليه وسلم
اسوة حسنة وللعا ملني رمحة وجعل اندونسيا دولة مستقال بفنجسيال فلسفه وبا
ندغ –اندغ داسر اساسة ومن سابغ اىل مروكى واجيه وبغلومبغ سنامي باليه
ومبونيرت و ب ب م ركيات ريساه و غليسه وبرييفورماسي وحاج جوكوي
دودولعلى بلدة طيبة
Yang terhormat dewan juri yang arif lagi bijaksana, dan hadirin sekalian yang
kami banggakan.
Michael Hart seorang kolumnis amerika menulis dalam bukunya yang
berjudul “the one hundred ranking of most influenting person in histori”.Michael
Hart menempat Rasulullah SAW pada urutan pertama sebagi tokoh yang sangat
berpengaruh di Dunia. Mulai dari tingkah laku, ahklak dan gaya kepemimpinannya
yang masih sangat mendunia. Bumi Indonesia ini akan selamat serta penduduknya
akan terhrmat jikalau memiliki karakter bangsa yang kuat!. Dalam hal ini, kita harus
bercermin pada “Top Leader” kita, Rasulullah SAW. Lalu bagaimana ahklak
pemimpin kita saat ini ? apakah telah mencerminkan teladan Rasul ? …. Untuk itulah,
agar bangsa kita memiliki karakter bangsa yang kuat, maka sejak dini kita harus
meneladani karakter Rasul dalam hal memimpin. Oleh karena itu, pada kesempatan
yang berbahagia ini perkenankanlah kami akan membahas dengan tuntas Syarhil
Qur’an dengan tema “Kepemimpinan dalam konsep Islam”. Dengan landasan surah
Al-Ahzab ayat 21 yang berbunyi:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu)bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
Dia banyak menyebut Allah”.
Dewan juri yang kami muliakan, Hadirin yang kami banggakan
Maksud ayat tersebut telah menginformasikan sekaligus menegaskan kepada
kita, Sungguh telah ada pada diri Rasul itu “Uswatun Hasanah” bagi kita. Rasul
merupakan figure yang luhur, contoh yang tertinggi yang harus diikuti mulai dari segi
perkataan maupun perbuatannya.
Lantas, bagaimana dinamika bangsa kita saat ini ? jawabannya adalah
Alhamdulillah, karena masih banyak pemimpin yang patut diteladani, masih banyak
pejabat yang bisa mengayomi dan masih banyak aparat yang peduli. Karena masih
ada pejabat yang kurang amanat, masih ada politisi yang korupsi dan masih ada lagi
aparat yang kurang saying pada rakyatnya.
Kita sudah mengalami krisis moneter, yang membuat kita keteter, ditambah
lagi pemuda-pemuda yang semakin teler dan pemimpin-pemimpin kita yang killer,
bagaimana mungkin reformasi dapat teraplikasi jikalau pemimpin-pemimpin
kita mengalami dekadensi, reformasi yang kita cita-citakan, malah distruksi yang
menjadi kenyataan, kesehjateraan yang kita dambakan justru kesengsaraan yang kita
rasakan.
Selanjutnya marilah sejenak kita renungkan kalam ilahi QS. Surah ‘Ali Imran ayat
159, sebagai berikut:
“Maka disebabkan oleh rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan dari sekelilingamu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-nya”.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan sebagai manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan mohon maaf atas segala hal yang kurang berkenan.
والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته