Puji serta syukur Senantiasa kita Langitkan atas Keagungan Allah SWT yang telah
memberikan kita kekuatan dalam memelihara keimanan, ketaqwaan kita serta masih
diberikan kenikmatan dalam bentuk kesehatan. Untuk itu kita bersyukur kepada Allah
dengan memperbanyak mengucapkan hamdalah (Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin). Bersyukur
dengan perbuatan, senantiasa istiqamah melaksanakan segala perintah Allah, dan menjauhi
segala larangan-Nya.
Selanjutnya, shalawat senantiasa kita kirimkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Mudah-mudahan dengan memperbanyak shalawat, dalam kehidupan kita diberikan
istiqamah, dan di akhir hayat ditutup dengan husnul khatimah, dan ketika menghadap Allah
SWT mendapatkan syafaatnya, insya Allah. Amin.Hadirin rahimakumullah
Kita harus beryukur kepada Allah swt karena atas nikmat dariNya sehingga sempurnalah
semua amal keshalehan kita. Yang dengan keutamanNya, turunlah berbagai kebaikan dan
keberkahan. Yang dengan taufikNya, tercapailah berbagai maksud dan tujuan.
Memuji Allah swt atas berbagai kesempatan yang masih diberikan kepada kita sebagai
hambanya yang lemah adalah untuk bisa menambal berbagai kekurangan. Untuk menguatkan
kembali sesuatu yang melemahkan kehidupan. Dan untuk memberikan kembali kepada kita
keberkahan-keberkahan yang menyingkrikan berbagai kesengsaraan.
Belum lama lisan kita berdoa kepada Allah dan mengaminkan doa orang yang mengucapkan,
"Yaa, Allah sampaikan kita ke bulan Ramadhan."
Tapi hari ini kita ucapkan kembali dengan kalimat yang berbeda, "Jangan tinggalkan kami
Ramadhan."
Belum lama kita berupaya untuk menyiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi
Ramadhan. Tapi hari ini kita telah menyiapkan diri untuk ditinggalkan Ramadhan.
Sungguh, Ramadhan telah mengajarkan kita bahwa hidup ternyata tak (sesempit) semata
untuk makan, tapi utamanya untuk ketaatan [“Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia
melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”: QS. Adz-Dzariyat 56]. Bahkan hanya
untuk itulah kita diciptakan. Ramadhan pun telah mendidik kita bahwa kunci keselamatan
hidup ada pada “menahan”, bahkan untuk hal-hal yang dibolehkan. Menahan bukan berarti
menolak atau sama sekali menghentikan, tapi hakikatnya adalah memisahkan nafsu dari
keinginan agar diri jauh dari sikap berlebihan. Karena dari sana-lah akan lahirnya ketenangan
batin dan kekhusyukkan iman.
Jika di akhir malam adalah waktu turunnya Allah ke langit dunia, jika di waktu sujud adalah
saat-saat terdekat manusia dengan Sang Maha segalanya, maka ramadhan telah memangkas
begitu banyak jarak hingga tak ada lagi yang membatasi manusia dengan Sang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang, kecuali hanyalah keengganan nafsu untuk melangkah
mendekati-Nya. Jika dengan keberkahan dan rahmat-Nya yang amat berlimpah di bulan
mulia ini kita tak jua peroleh ampun-Nya, maka kesempatan manalagi yang kita harap dapat
menyucikan kekotoran jiwa? Maka banyak-banyaklah menangis di waktu yang berkahir ini,
semoga derainya dapat mencuci diri, membersihkan hati, dan mengalirkan sepenuhnya harap
dan cinta pada Sang Maha Memiliki lagi Maha Menguasai…
Aku lihat ramadhan dari kejauhan, lalu kusapa ia, “hendak ke mana..?”. Dengan lembut ia
berkata, “aku harus pergi, mungkin jauh dan sangat lama. Tolong sampaikan pesanku untuk
orang mukmin, aku akan pergi, syawwal akan tiba. Sampaikan salam dan terima kasihku
untuknya karena telah menyambutku dengan suka cita, dan melepas kepergianku dengan
derai air mata. Kelak akan kusambut ia di surga dari pintu arrayyan”.
Bersamanya damailah jiwa. Segalanya terasa begitu nikmat, Kemesraan selalu ada pada tiap
detik-detik waktu Tiada yang mampu menandingi indahnya zaman. Terlalu banyak
kemanisan yang Ramadhan berikan Sehingga tak ada dari kita yamg mampu
menghitungnya . Namun kini Ramadhan bergegas untuk pergi Pergi untuk kembali dan tak
tau apakah kita bisa menjumpai kembali?!!!
Sebulan lamanya kita diajarkan pada sesuatu yang satu , menuntun kita pada langgkah-
langkah yang terbaik. Dengan lembut kita di bangunkan ketika tidur . Dalam tidur pun kita
selalu bisikkan syair-syair cinta . Dalam teriknya panas kita dibawakan kesejukan Maka
Diakhir penantian, Kau sirami bumi ini dengan kesejukan indahnya Syawal.
Ya... Allah
akhir-akhir ramadhan, bersilih pantas berganti jernang, bagai tak terkejar liputan indah,penuh
berkah. Kami ingin berbicara disisimu ramadhan, mengadu merayu pada Tuhan ArRahman,
saat menyusun pengisian demi pengisian, sering digamit lalai yang datang bertandang, erlalu
jauhnya 'mihrab' hati berbanding lurus dengan Maryam sebagai Lalai dan susah yang datang
bertindan terus bersilih berganti ruang, namun itu Ya Tuhan...
pada amalan sia-sia tanpa nilai dan penuh sambang, bebannya jauh lebih sukar untuk
kutanggalkan...
Final destination ( tujuan Akhir ) dari Ramdahn adalah tentang muhasabah. Seorang mukmin
senantiasa beramal shalih, disertai perasaan harap dan cemas. Ia berharap Allah subhanahu
wata'ala menerima amalnya dan memberinya balasan yang terbaik. Namun ia juga merasa
khawatir jika Allah subhanahu wata'ala tidak menerima amalnya, karena adanya kekurangan
dan ketidaksempurnaandalam syarat, rukun, sunnah, adab maupun keikhlasan dari amal yang
ia kerjakan. Seorang ulama tabi’in, imam Hasan Al-Bashri, berkata : “Seorang mukmin itu
memadukan antara amal kebaikan dan rasa khawatir (amalnya tidak diterima Allah
subhanahu wata'ala), adapun orang munafik justru memadukan antara amal keburukan dan
rasa aman dari kemurkaan dan adzab Allah.” (Ibnu Jarir Ath-Thabari,
Jami’ Al-Bayan fiTa’wilAyyi Al-Qur’an).
Akhirnya Ramadhan akan selalu ditandai dengan transformasi dalam diri pelakunya serta
masyarakat sekitarnya dengan mengalirnya amal shalih yang tiada putus-putusnya serta
berbagai perbuatan terpuji lainnya. Bila setelah Ramadhan seseorang selalu berbuat baik,
serta bisa memberikan sumbangsih untuk perubahan masyarakat di sekitarnya sampai ia
menghadap Allah subhanahu wata'ala, maka jelas ia akan tergolong kelompok manusia yang
meraih gelar takwa, mendapatkan pahala, dan kelak ia dapatkan adalah surga. Semoga kita
termasuk golongan golongan demikian dan semoga amal ibadah kita selama bulan ramdhan
tahun ini di terima oleh Allah SWT
Khutbah II
ِإَّن اْلَح ـْم َد ِهلل َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْهِد ْيِه َو َنْشُك ُر ُهَ ،و َنُعْو ُذ ِباِهلل ِم ْن
ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَناَ ،م ْن َيْهِد ُهللا َفاَل ُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل َفاَل
َهاِدَي َلُهَ ،و الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع ٰل ى َس ِّيِد َنا ُمَح َّمِد ِن الَّصاِد ِق اْلَو ْع ِد
اَأْلِم ْيِن َ،و َع ٰل ى ِإْخ َو اِنِه الَّنِبِّيْيَن َو اْلُم ْر َسِلْيَن َ ،و َرِض َي ُهللا َع ْن ُأَّمَهاِت اْلُم ْؤ ِمِنْيَن ،
َو آِل اْلَبْيِت الَّطاِهِرْيَن َ ،و َع ِن اْلُخَلَفاِء الَّراِش ِد ْيَن َ ،أِبْي َبْك ٍر َو ُع َم َر َو ُع ْثَم اَن
َو َع ِلٍّي َ ،و َع ِن اَأْلِئَّمِة اْلُم ْهَتِد ْيَن َ ،أِبْي َح ِنْيَفَة َو َم اِلٍك َو الَّش اِفِعِّي َو َأْح َم َد َو َع ِن
.اَأْلْو ِلَياِء َو الَّصاِلِح ْيَن
َأَّم ا َبْعُد َ،فَيا َأُّيَها اْلُم ْس ِلُم ْو َن ُ ،أْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا اْلَع ِلِّي اْلَعِظ ْيِم َفاَّتُقْو ُه،
َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َع ِظ ْيٍم َ ،أَم َر ُك ْم ِبالَّص اَل ِة َو الَّس اَل ِم َع ٰل ى َنِبِّيِه
اْلَك ِر ْيِم َفَقاَل ِ:إَّن َهللا َو َم اَل ِئَكَتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي َ ،يا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا
َ.ع َلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا َالّٰل ُهَّم َص ِّل َع ٰل ى َس ِّيِد َنا ُمَح َّم ٍد َو َع ٰل ى آِل َس ِّيِد َنا ُمَحَّم ٍد
ّٰل
َال ُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت واْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت اَأْلْح َياِء ِم ْنُهْم
َو اَأْلْم َو ات
الَّلُهَّم َال َت ْج َع ْل ُه آِخَر اْل َع ْه ِد ِم ْن ِص َياِم َن ا ِإَّياُهَ ،فِإْن َج َع ْل َت ُه َفاْج ع ْل ِنْي َم ْر ُحْو ًما َو َال
َت ْج َع ْل ِنْي َم ْح ُرْو ًما
َالَّلُهَّم َس ِّلْم نِـْي ِإَلى َر َمَض اَن َو َس ِّلْم ِلـْي َر َمَض اَن َو َت َس َّلْم ُه ِمِنْي ُم َت َقَّب ًال
َر َّب َن ا َت َق َّبْل ِم َّن ا ِص َي اَم َن ا َو ِقَيَم َن ا َو ُر ُك ْو َع َن ا َو ُسُجْو َد َن ا َو ِتاَل َو َتَن ا ِإَّن َك َأْن َت الَّسِميُع اْلَع ِليُم
َأ لَّلُهَّم ِإَّنَك َع ُفٌّو ُتِح ُّب اْلَع ْفَو َفاْعُف َع ِّني
الّلُهَّم اْش ِم ْل َن ا ِبَع ْف ِو َك َو َأْد ِخ ْلَن ا ِفي َر ْح َمِتَك ،الّلُهَّم ِإَّن ا َن ْس َأُلَك اْل َع اِفَي َة ِفي الُّد ْن َي ا َو اآْل ِخَر ِة,
ِإَّن ا َن ْس َأُلَك الُهَدى َو الُّت َقى َو الَع َفاَف َو الِغ َن ى
الَّلُهَّم َأْح ِس ْن َع اِقَب َتَن ا ِفى اُألُموِر ُك ِّلَه ا َو َأِج ْر َن ا ِم ْن ِخ ْز ِى الُّد ْن َي ا َو َع َذ اِب اآلِخَر ِة
َالَّلُهَّم َأْص ِلْح ُو اَل َة ُأُمْو ِر َن اَ ،الَّلُهَّم َو ِّفْق ُهْم ِلَم ا ِفْي ِه َص اَل ُحُهْم َو َص اَل ُح ْاِإلْس اَل ِم َو اْل ُمْس ِلِم ْي َن
َالَّلُهَّم َأْب ِع ْد َع ْن ُهْم ِبَط اَن َة الُّسْو ِء َو اْل ُم ْف ِس ِد ْي َن َو َقِّر ْب ِإَلْي ِه ْم َأْه َل اْلَخ ْي ِر َو الَّن اِص ِح ْي َن َي ا
َر َّب اْل َع اَلِم ْي َن
َر َّبَناآِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفي اآْل ِخ َرِة َحَس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِرِ .ع َباَد ِهللا ،إَّن
ْأ
َهللا َي ُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اإْل ْح َس اِن َو ِإْيَتاِء ِذ ي اْلُقْر ٰب ى وَيْنٰه ى َع ِن الَفْح ٰش اِء َو اْلُم ْنَك ِر
َو الَبْغ ِي َ ،يِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن َ .فاذُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُرْو ُه َع ٰل ى
ِنَعِمِه َيِزْد ُك ْم َو اْس َأُلْو ُه ِم ْن َفْض ِلِه ُيْع ِط ُك ْم َو اَّتُقْو ُه َيْج َع ْل َلُك ْم ِم ْن َأْم ِر ُك ْم َم ْخ َر ًجا،
َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبرُ.