Anda di halaman 1dari 14

1

PUASA YANG BERHASIL


Oleh: H. Marmawan Unip,SH,MM

Sebentar lagi Insya Allah kita akan menyelesaikan Ibadah Ramadhan selama satu bulan penuh.
Siang hari kita tahan haus dan lapar serta semua bentuk yang bisa merusak Ibadah puasa.
Malam hari dengan tekun kita laksanakan shalat-shalat sunat, tidak saja Tarawih tetapi juga
sederetan Ibadah lainnya seperti Tartil al-Quran, sedekah, infaq dan banyak ibadah lainnya
yang telah kita lakukan.
Semua ini tidak lain dari keinginan kita yang tulus untuk mendapatkan ridha Allah, menjadikan
kita golongan orang orang yang muttaqin sebagai tujuan Ibadah Ramadhan.
Selama satu bulan ini diantara kita terjalin rasa kasih - sayang, rasa cinta kepada anak yatim dan
fakir miskin, meningkatnya suasana komunikatif diantara keluarga dan tetangga, karena setiap
hari kita selalu berbuka bersama dan bertemu dimalam tarawih, kebekuan dan suasana egoisme
dan individu telah mencair. Perasaan Taqarrub kepada Allah terasa dekat dihati.
Itulah orang2 yang berpuasa yang telah mendapatkan rahmat dan maghfiroh Allah SWT,
jiwanya terasa tenang, batinnya tenteram dan wajahnya terpancar kegembiraan.
Sebagaimana hadis nabi bahwa bagi mereka yang berpuasa dengan mengharap keridoan
Allah SWT ada dua kegembiraan yang didapatnya; - Pertama, gembira pada saat ia bertemu
dengan Tuhannya ( Farhatun Liqo I Robbih)
Kedua, gembira pada saat ia berbuka atau hari raya, ( Farhatun indal iftar )
Kini Ramadhan yang penuh barokah itu sebentar lagi akan berlalu dari kita. Timbul pertanyaan
didalam benak sanubari kita, Mungkinkah Ramadhan tahun depan masih akan bersama
kita lagi, atau diantara kita tidak sempat lagi bertemu dengan Ramadhan karena
dipanggil Allah SWT. Akankah sikap kita sesudah berlebaran ini masih akan tetap konsisten
dengan nilai-nilai Ramadhan yang telah kita lakukan, ataukah akan beralih kembali kepada
sikap sebelum Ramadhan, kita kembali lepas kontrol.
Ramadhan berlalu biarlah berlalu, kesannya tidak tinggal dalam diri dan prilaku kehidupan kita
sehari-hari.
Rasulullah pernah bersabda:
Kammin soimin laisa lahu ilal ju wal atos
Betapa banyaknya orang2 yang berpuasa, tiada satupun yang dia dapatkan dari puasanya
kecuali sekedar menahan haus dan lapar Hadits.
Sedangkan Filosofi Ramadhan itu tidak hanya sebatas habisnya bulan Ramadhan . Akan tetapi
harus tetap tinggal dalam diri kita sepanjang tahun.
Sesudah Ramadhan dengan segala keutamaannya dilakukan dengan susah payah, kemudian kita
kembali dalam suasana seolah-olah sebelumnya tak pernah berpuasa.
Bagi kita yang menyadari begitu banyak hikmah yang terkandung di bulan Ramadhan, untuk
kebaikan diri pribadi kita , tentu kita mengharapkan, kiranya kita dapat bertemu kembali
dengan bulan Ramadhan tahun akan datang.Demikian juga bulan-bulan Ramadhan selanjutnya,

supaya kita bisa lagi menikmatinya, bisa mempergunakannya untuk membersihkan diri dari
noda dan dosa, mendapatkan kesempatan beramal yang demikian istimewa disisi Allah.
Sementara Ramadhan yang lalu dan sikap kita hari ini dan selanjutnya akan tetap diwarnai oleh
ibadah yang baru saja kita lakukan.
Mari kita perbanyak saling maaf memaafkan, kita habisi perasaan dendam, hasut dan dengki
antara yang satu dengan yang lain, yang mungkin tumbuh disaat kita tidak awas, lengah atau
lalai. Mari kita buka lembaran baru dengan lembaran putih yang bersih yang lebih sehat bagi
pergaulan antara sesama kita .
Allah SWT telah mengingatkan kita dalam firmannya di surat Al Qosos ayat 77, yang berbunyi
Wa ahsin kama ahsanallahu ilaka, Wala tabril fasadufil ard. Innallaha yuhibbul
mufsidin.
Artinya : berbuat baiklah kamu terhadap sesamu, sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, jangan kamu berbuat kerusakan dimuka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang2 yang suka berbuat kerusakan.
Marilah kita jalin sifat-sifat keluhuran budi yang mulia ahklakul karimah, menjadi pakaian kita.
Mudah-mudahan dengan bertambahnya umur yang diberikan Allah kepada kita, makin matang
dan makin masak sikap dan tingkah laku kita. Bertambah tinggi kelapangan dada untuk
memeberi dan menerima maaf dan semakin luas kejernihan pandangan, yaitu sifat-sifat orang
yang taqwa.
Rasulullah bersabda dalam suatu hadis
An Sahal Ibni Saad rodiyallahuanhu, qolannabi Muhammadin SAW;
Inna fil jannati baba yuqolu lahur royyanu yad kholu minahus soimuna yaumalqiyamati
yaqolu ainassoimun ?, Layad khulu minhu ahadu ghoiruhum, kaza ughliqo falam yadkhulu
minhu ahada .
Dari Sahal bin Saad R.A,. Nabi Saw berkata :Sesungguhnya didalam syurga ada satu pintu
yang disebut Arrayyan , Masuklah kedalamnya orang-orang yang berpuasa dihari kiamat, lalu
dipanggillah pada hari itu , Mana mereka yang berpuasa ? Lalu merekapun maju dan masuk
satu persatu. Tak satupun boleh masuk kecuali mereka yang berrpuasa, Bila pintu telah
dikunci, tak ada lagi yang masuk seorang juapun. (H.R. Muttafaq Alaih).
Tepatlah bagi orang-orang demikian untuk mendapatkan syurga Allah dimana pintunya disebut
Arrayyan yang khusus disediakan bagi mereka-mereka yang berpuasa. Tentunya puasa yang
benar, puasa yang setelah Ramadhan tidak terbongkar kembali nilainya disebabkan kebebasan
seperti sedia kala.
Ketika dipanggil dihari kiamat kelak: Ya ainussoimun, irji ila robbiki rodiyatam mardiyah,
fadkhuli fi ibadi, wadkhuli jannati ( wahai orang-orang yang berpuasa ? masuklah kamu
kedalam syurgaKu, karena Aku ridho kepadamu ) . Mudah-mudahan kita termasuk didalamnya,
Amin Ya Robbal alamin

Sebelum kita mengahiri puasa di bulan Ramadan, jangan lupa kita mengeluarkan zakat fitrah
bagi Saudara2 ku yang mampu, karena puasa yang tidak disertai mengeluarkan zakat fitrah
bagi yang mampu puasanya tertolak , tergantung antara langit dan bumi.
Kemudian memasuki bulan syawal yang akan datang, ada beberapa hal yang utama untuk kita
amalkan. Diantaranya adalah mempertahankan dan meningkatkan amalan-amalan yang pernah
dilakukan selama bulan ramadhan : bangun tengah malam kita laksanakan qiyamul lail ( solat
tahjud ), tadarus shadaqah dan rasa santun kepada sdra kita yang dhuafa serta ibadah-ibadah
lainnya.
Kemudian, selalu saling maaf memaafkan, adalah melaksanakan puasa enam hari di bulan
syawal
Rasulullah bersabda :
Manshoma romadhona tsumma atba ahu sitta min sawwali kana kasiyamid dahr
Siapa yang puasa bulan Ramadhan, kenudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan syawal,
maka seolah-olah ia berpuasa sepanjang masa
Mudah-mudahan kita dapat mengamalkannya. Amin Ya rabbal alamin.

4
Auzubillah .
Baca surat Al Hasyr 18 ( Ya ayyuhallazi na amanuttaqullaha wal tanzur nafsummaqoddamat lighot
..)
Artinya :
Wahai orang-orang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu sekalian memperhatikan
apa-apa yang telah kamu kerjakan tiada lain adalah untuk hari esokmu. Bertaqwalah kamu kepada Allah
sesungguhnya Allah maha mengetahui apa-apa yang kamu kerjak
f/masjid alikhlas

5
PUASA YANG BERHASIL
Oleh: H. Marmawan Unip,SH,MM

Sebentar lagi Insya Allah kita akan menyelesaikan Ibadah Ramadhan selama satu bulan penuh. Siang hari kita
tahan haus dan lapar serta semua bentuk yang bisa merusak Ibadah puasa. Malam hari dengan tekun kita
laksanakan shalat-shalat sunat, tidak saja Tarawih tetapi juga sederetan Ibadah lainnya seperti Tartil al-Quran,
sedekah, infaq dan banyak ibadah lainnya yang telah kita lakukan.
Semua ini tidak lain dari keinginan kita yang tulus untuk mendapatkan ridha Allah, menjadikan kita golongan
orang orang yang muttaqin sebagai tujuan Ibadah Ramadhan.
Selama satu bulan ini diantara kita terjalin rasa kasih - sayang, rasa cinta kepada anak yatim dan fakir miskin,
meningkatnya suasana komunikatif diantara keluarga dan tetangga, karena setiap hari kita selalu berbuka
bersama dan bertemu dimalam tarawih, kebekuan dan suasana egoisme dan individu telah mencair. Perasaan
TAQARRUB kepada Allah terasa dekat dihati.
Itulah orang2 yang berpuasa yang telah mendapatkan rahmat dan maghfiroh Allah SWT, jiwanya terasa
tenang, batinnya tenteram dan wajahnya terpancar kegembiraan.
Sebagaimana hadis nabi bahwa bagi mereka yang berpuasa dengan mengharap keridoan Allah SWT ada dua
kegembiraan yang didapatnya; - Pertama, gembira pada saat ia bertemu dengan Tuhannya ( Farhatun Liqo I
Robbih)
Kedua, gembira pada saat ia berbuka atau hari raya, ( Farhatun indal iftar )
Kini Ramadhan yang penuh barokah itu sebentar lagi akan berlalu dari kita. Timbul pertanyaan didalam benak
sanubari kita, Mungkinkah Ramadhan tahun depan masih akan bersama kita lagi, atau diantara kita
tidak sempat lagi bertemu dengan Ramadhan karena dipanggil Allah SWT.
Bagi kita yang menyadari begitu banyak hikmah yang terkandung di bulan Ramadhan, untuk kebaikan diri
pribadi kita , tentu kita mengharapkan, kiranya kita dapat bertemu kembali dengan bulan Ramadhan tahun akan
datang . Demikian juga bulan-bulan Ramadhan selanjutnya, supaya kita bisa lagi menikmatinya, bisa
mempergunakannya untuk membersihkan diri dari noda dan dosa, mendapatkan kesempatan beramal yang
demikian istimewa disisi Allah.
Sementara Ramadhan yang lalu dan sikap kita hari ini dan selanjutnya akan tetap diwarnai oleh ibadah yang
baru saja kita lakukan.
Mari kita perbanyak saling maaf memaafkan, kita habisi perasaan dendam, hasut dan dengki antara yang satu
dengan yang lain, yang mungkin tumbuh disaat kita tidak awas, lengah atau lalai. Mari kita buka lembaran baru
dengan lembaran putih yang bersih yang lebih sehat bagi pergaulan antara sesama kita .
Allah SWT telah mengingatkan kita dalam firmannya di surat Al Qosos ayat 77, yang berbunyi Wa ahsin
kama ahsanallahu ilaka, Wala tabril fasadufil ard. Innallaha yuhibbul mufsidin. Artinya : berbuat baiklah
kamu terhadap sesamu, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, jangan kamu berbuat kerusakan
dimuka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang2 yang suka berbuat kerusakan.
Marilah kita jalin sifat-sifat keluhuran budi yang mulia ahklakul karimah, menjadi pakaian kita. Mudahmudahan dengan bertambahnya umur yang diberikan Allah kepada kita, makin matang dan makin masak sikap
dan tingkah laku kita. Bertambah tinggi kelapangan dada untuk memeberi dan menerima maaf dan semakin
luas kejernihan pandangan, yaitu sifat-sifat orang yang TAQWA.
Rasulullah bersabda dalam suatu hadis
An Sahal Ibni Saad rodiyallahuanhu, qolannabi Muhammadin SAW;

6
Inna fil jannati baba yuqolu lahur royyanu yad kholu minahus soimuna yaumalqiyamati yaqolu
ainassoimun ?, Layad khulu minhu ahadu ghoiruhum, kaza ughliqo falam yadkhulu minhu ahada .
Dari Sahal bin Saad R.A,. Nabi Saw berkata :Sesungguhnya didalam syurga ada satu pintu yang disebut
ARRAYYAN , Masuklah kedalamnya orang-orang yang berpuasa dihari kiamat, lalu dipanggillah pada hari
itu , Mana mereka yang berpuasa ? Lalu merekapun maju dan masuk satu persatu. Tak satupun boleh masuk
kecuali mereka yang berrpuasa, Bila pintu telah dikunci, tak ada lagi yang masuk seorang juapun. (H.R.
Muttafaq Alaih).
Tepatlah bagi orang-orang demikian untuk mendapatkan syurga Allah dimana pintunya disebut ARRAYAAN
yang khusus disediakan bagi mereka-mereka yang berpuasa. Tentunya puasa yang benar, puasa yang setelah
Ramadhan tidak terbongkar kembali nilainya disebabkan kebebasan seperti sedia kala.
Ketika dipanggil dihari kiamat kelak: wahai orang-orang yang berpuasa ? masuklah kamu kedalam syurgaKu,
karena Aku ridho kepadamu. Mudah-mudahan kita termasuk didalamnya, Amin Ya Robbal alamin
Sebelum kita mengahiri puasa di bulan Ramadan, jangan lupa kita mengeluarkan zakat fitrah bagi Saudara2
ku yang mampu, karena puasa yang tidak disertai dengan mengeluarkan zakat fitrah bagi yang mampu
puasanya tertolak , tergantung antara langit dan bumi. Sebagaimana hadits Nabi
An Jabir Ra, Qola Nabi Muhammadin SAW Soumu syahru romadon man alaqo baynas sama wal ard, wala
yarfaal abzakatil fitroh
Kemudian memasuki bulan syawal yang akan datang, ada beberapa hal yang utama untuk kita amalkan.
Diantaranya adalah mempertahankan dan meningkatkan amalan-amalan yang pernah dilakukan selama bulan
ramadhan : bangun tengah malam kita laksanakan qiyamul lail ( solat tahjud ), tadarus shadaqah dan rasa santun
kepada sdra kita yang dhuafa serta ibadah-ibadah lainnya.
Kemudian, melaksanakan puasa enam hari di bulan syawal
Rasulullah bersabda :
Manshoma romadhona tsumma atba ahu sitta min sawwali kana kasiyamid dahr
Siapa yang puasa bulan Ramadhan, kenudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka seolaholah ia berpuasa sepanjang masa
Mudah-mudahan kita dapat mengamalkannya. Amin Ya rabbal alamin.
Auzubillah .
Baca surat Al Hasyr 18 ( Ya ayyuhallazi na amanuttaqullaha wal tanzur nafsummaqoddamat lighot
..)
Artinya :
Wahai orang-orang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu sekalian memperhatikan
apa-apa yang telah kamu kerjakan tiada lain adalah untuk hari esokmu. Bertaqwalah kamu kepada Allah
sesungguhnya Allah maha mengetahui apa-apa yang kamu kerjak
f/masjid alikhlas

PUASA YANG BERHASIL


Oleh: H. Marmawan Unip,SH,MM
Alhamdulillah Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwasanya kita telah menyelesaikan Ibadah
Ramadhan selama satu bulan penuh. Siang hari kita tahan haus dan lapar serta semua bentuk yang bisa merusak
Ibadah puasa. Malam hari dengan tekun kita laksanakan shalat-shalat sunat, tidak saja Tarwih tetapi juga
sederetan Ibadah lainnya seperti Tartil al-Quran, sedekah, infaq dan banyak ibadah lainnya yang telah kita
lakukan.
Semuanya tidak lain dari keinginan kita yang tulus untuk mendapatkan ridha Allah, menjadikan kita golongan
orang orang yang muttaqin sebagai tujuan Ibadah Ramadhan.
Selama satu bulan ini diantara kita terjalin rasa kasih dan sayang, rasa cinta kepada anak yatim dan fakir miskin,
meningkatnya suasana komunikatif diantara keluarga dan tetangga, karena setiap hari kita selalu berbuka
bersama dan bertemu dimalam tarawih, kebekuan dan suasana egoisme dan individu telah mencair. Perasaan
TAQARRUB kepada Allah terasa dekat dihati.
Itulah orang2 yang berpuasa yang telah mendapatkan rahmat dan maghfiroh Allah SWT, jiwanya tenang,
batinnya tenteram dan wajahnya repancar kegembiraan.
Bagi yang belum mendapatkan ketenangan dan ketentraman, bahkan jiwanya terasa gelisah maka bersikaplah
sabar, tetapi teruslah beribadah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kini Ramadhan yang penuh barokah itu telah berlalu dari kita. Timbul pertanyaan didalam benak sanubari
kita, Mungkinkah Ramadhan tahun depan masih akan bersama kita, atau diantara kita tidak sempat bertemu
lagi dengan Ramadhan karena dipanggil Allah SWT. Akankah sikap kita sesudah berlebaran ini masih akan
tetap konsisten dengan nilai-nilai Ramadhan yang telah kita lakukan, ataukah akan beralih kembali kepada
sikap sebelum Ramadhan, kita kembali lepas kontrol.
Ramadhan berlalu biarlah berlalu, kesannya tidak tinggal dalam diri dan prilaku kehidupan kita sehari-hari.
Rasulullah pernah bersabda:
Kammin soimin laisa lahu ilal ju wal atos
Betapa banyaknya orang2 yang berpuasa, tiada satupun yang dia dapatkan dari puasanya kecuali sekedar
menahan haus dan lapar Hadits.
Filosofi Ramadhan itu tidak hanya sebatas habisnya bulan Ramadhan . Akan tetapi harus tetap tinggal dalam
diri kita sepanjang tahun.
Jangan sampai kita seperti dinukilkan Allah dalam surat An Nahal 92 :
Wala takunu kallati naqodot ghozlaha minbadi qowwati ankatsa
Dan janganlah kamu seperti perempuan (dalam cerita) yang merombak, kembali tenunannya sehelai demi
sehelai sesudah ditenunnya.
Sesudah Ramadhan dengan segala keutamaannya dilakukan dengan susah payah, kemudian kita kembali dalam
suasana seolah-olah sebelumnya tak pernah berpuasa. Begitu lebaran datang kita sudah berpesta dengan
meneguk alkohol, merayakannya, melakukan perbuatan-perbuatan lain yang tidak diridhoi Allah.
Wallazi nakazzabu biayatina sanastad rijuhum min haitsu layalamun
Orang orang yang membohongi ayat-ayat Kami, Kami lalaikan dengan kesenangan-kesenangan yang mereka
tidak mengetahuinya,al-Araf 182.

8
Bagi kita yang menyadari begitu banyak hikmah yang terkandung di bulan Ramadhan, untuk kebaikan diri
pribadi disisi Allah, tentu kita mengharapkan, kiranya dapat juga bertemu dengan bulan Ramadhan tahun
depan. Demikian juga bulan-bulan Ramadhan selanjutnya, supaya bisa
lagi menikmatinya, bisa mempergunakannya untuk membersihkan diri dari noda dan dosa, mendapatkan
kesempatan beramal yang demikian istimewa disisi Allah.
Sementara Ramadhan yang lalu dan sikap kita hari ini dan selanjutnya akan tetap diwarnai oleh ibadah yang
baru saja kita lakukan.
Mari kita perbanyak saling maaf memaafkan, kita habisi perasaan dendam, hasut dan dengki antara yang satu
dengan yang lain, yang mungkin tumbuh disaat kita tidak awas, lengah atau lalai. Mari kita buka lembaran baru
dengan lembaran putih yang bersih yang lebih sehat bagi pergaulan antara yang satu dengan yang lain.
Mari kita jalin sifat-sifat keluhuran budi yang mulia ahklakul karimah, menjadi pakaian kita. Mudah-mudahan
dengan bertambahnya umur yang diberikan Allah kepada kita, makin matang dan makin masak sikap dan
tingkah laku kita. Bertambah tinggi kelapangan dada untuk memeberi dan menerima maaf dan semakin luas
kejernihan pandangan, yaitu sifat-sifat orang yang TAQWA.
Rasulullah bersabda dalam suatu hadis
An Sahal Ibni Saad rodiyallahuanhu, qolannabi SAW;
Inna fil jannati baba yuqolu lahur royyanu yad khuolu minahus soimuna yaumalqiyamati yaqolu
ainassoimun ?, Layad khulu minhu ahadu ghoiruhum, kaza ughliqo falam yadkhulu minhu ahada .
Dari Sahal bin Saad R.A,. Nabi Saw berkata :Sesungguhnya didalam syurga ada satu pintu yang disebut
ARRAYYAN , Masuklah kedalamnya orang-orang yang berpuasa dihari kiamat . dipanggillah pada hari
itu , Mana mereka yang berpuasa ? Lalu merekapun maju dan masuk satu persatu. Tak satupun boleh masuk
kecuali mereka yang berrpuasa, Bila pintu telah dikunci, tak ada lagi yang masuk seorang juapun. (H.R.
Muttafaq Alaih).
Tepatlah bagi orang-orang demikian untuk mendapatkan syurga Allah dimana pintunya disebut ARRAYAAN
yang khusus disediakan bagi mereka-mereka yang berpuasa. Tentunya puasa yang benar, puasa yang setelah
Ramadhan tidak terbongkar kembali nilainya disebabkan kebebasan seperti sedia kala.
Ketika dipanggil dihari kiamat kelak , Ya ayyuhannafsul muthmainnah irjii ila robbiki rofdiyatammardiyah
fadkhuli fi ibadi wad khuli jannati : wahai orang-orang yang berpuasa, yang jiwanya tenang, masuklah
kamu kedalam syurgaKu, karena Aku telah ridho kepadamu.
Mudah-mudahan kita termasuk didalamnya, Amin Ya Robbal alamin
Sdra2 ku
Kini kita telah berada diawal bulan syawal, ada beberapa hal yang utama untuk kita amalkan. Diantaranya
adalah mempertahankan dan meningkatkan amalan-amalan yang pernah dilakukan selama bulan ramadhan :
bangun tengah malam kita laksanakan qiyamul lail ( solat tahjud ), tadarus shadaqah dan rasa santun kepada
sdra kita yang dhuafa serta ibadah-ibadah lainnya.
Kemudian, selain silaturakhmi saling kunjung mengunjungi sesama dan saling maaf memaafkan, adalah
melaksanakan puasa enam hari di bulan syawal
Rasulullah bersabda :
Manshoma romadhona tsumma atba ahu sitta min sawwali kana kasiyamid dahr
Siapa yang puasa bulan Ramadhan, kenudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka seolaholah ia berpuasa sepanjang masa
Mudah-mudahan kita dapat mengamalkannya. Amin Ya rabbal alamin.
Auzubillah .
Baca surat Al Hasyr 18 ( Ya ayyuhallazi na amanuttaqullaha wal tanzur nafsummaqoddamat lighot
..)
Artinya :

9
Wahai orang-orang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu sekalian memperhatikan
apa-apa yang telah kamu kerjakan tiada lain adalah untuk hari esokmu. Bertaqwalah kamu kepada Allah
sesungguhnya Allah maha mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan
Demikianlah
Barokallahuliwalakum fil quranil azim

f/masjid alikhlas

10
Salah satu keutamaan akhlak Rasul
Pernah di ceritakan pada saat saat Rasulullah sebelum di panggil Allah Swt, beliau mengumpulkan para
sahabat / jemaah masjid setelah shalat jumat. Beliau berkata di tengah para jemaah, wahai para sahabat
sebelum aku di panggil Allah Swt. ingin aku sampaikan kepada kalian semua Siapakah di antara kalian
yang pernah aku zolimi, karena aku takut mempertanggung jawabkannya di yaumil hisab kelak, biarlah aku
pertanggung jawabkan semasa hidupku .
Ditengah keheningan setelah Rasulullah berbicara, ada seorang jemaah yang bernama Mukasa, berdiri dan
mengangkat tangan, kemudian berkata Akulah orang yang teraniaya olehmu wahai Muhammad, karena
itulah aku ingin membalas penganiayaanmu terhadap diriku, maka terjadilah dialog antara Rasulullah &
Mukasa, katakanlah wahai Mukasa penganiayaan apa yang telah aku lakukan kepadamu, Mukasa
menjawab, engkau telah mencambukku sebanyak 3 x dengan cambukmu pada saat perang Badar, suasana
pun makin mencekam dengan dialog tersebut, lalu Rasulullah minta di ambilkan cambuknya kepada Umar
bin Khatab, setelah cambuk di berikan Umar kepada Rasullullah banyak para sahabat yang menangis, tidak
tahan melihat orang yang begitu mereka cintai akan di aniaya di depan mata mereka, sehingga Umar waktu
itu meminta kepada Rasulullah agar dirinya yang menggantinya untuk di cambuk.
Nabi menjawab perkataan Umar, karena aku yang melakukannya dan aku pula yang mempertanggung
jawabkannya. Kemudian nabi menyuruh Mukasa untuk mencambuknya, Mukasapun mendekat kepada nabi,
lalu Mukasa berkata kepada nabi Agar nabi menanggalkan baju dan jubahnya karena waktu Mukasa di
cambuk dalam keadaan tidak berbaju, setelah mendengar perkataan Mukasa nabi melepaskan jubah dan
bajunya.
Kemudian nabi mempersilahkan Mukasa untuk mencambuknya, cambuk yang ada di tangan Mukasa di
ayunkan kemudian di lepaskannya lalu ia mendekat kepada nabi kemudian memeluknya.
Kemudian di tanya oleh nabi mengapa engkau lakukan itu ?, Mukasa menjawab Aku lakukan itu agar
kulitku bersentuhan dengan kulitmu wahai nabi, agar kulitku tidak di sentuh api neraka.

11
ARTI HIDUP DAN KEHIDUPAN
Oleh : H. Marmawan.SH. MM.

Allah AWT. Telah menetapkan bahwa hidup dan kehidupan kita di dunia ini adalah perpaduan
antara suka dan duka, susah dan senang gembira dan air mata silih berganti adanya. Keadaan
demikian akan terjadi pada setiap orang sampai ahir hayatnya ; sebagaimana allah Swt. Telah
menciptakan perpaduan antara siang dan malam, menggantikan panas dengan hujan
demikianlah Allah maha pencipta lagi maha bijaksana.
Sebagaimana seorang muslim kita menyadari dan meyakini bahwa kehadiran kita di dunia ini
bukanlah kehendak kita semata mata, melainkan kodrat dan iradat Allah yang maha pencipta,
sedangkan kedua orang tua kita hanyalah perantara belaka.
Agar kita tidak menjadi orang yang lupa diri, marilah kita mengenal diri kita masing masing,
Siapakah Sebenarnya diri kita ini . Untuk itu marilah kita bertafakur sejenak, merenung,
bukan berarti kita bengong atau berangan angan yang bukan2 di luar dari batas kemampuan.
Marilah kita bertanya kepada diri kita masing masing :
1.
2.
3.
4.

Untuk apa sebenarnya kita di turunkan kedunia ini.


Apa sebenarnya tujuan hidup kita ini.
Bagaimana cara menempuh cita2 hidup yang kita cita citakan itu.
Apa yang kita lakukan dalam menghadapi gejolak hidup itu.

JAWABANNYA :
1. Untuk apa kita di turunkan kedunia ini ?
Jawabannya :
a. S.Azzariat 56 Wama kholaqtul jinna wal insa illa li ya Budun
b. S. Annisa 36 Wa budullahu wala tusyrku bihi syai a.
2. Apa tujuan hidup kita ini ?
Jawabannya : S. Albaqoroh 201, Robbana atina fiddunya hasanah wafil akhiroti
hasanah waqina azabannar
3. Bagaimana caranya agar kita dapat menempuh hidup yang bahagia ?
Jawabannya ;
a. Kita harus beragama, Agama disisi Allah adalah agama Islam.
b. Kita harus beriman, berilmu dan bertaqwa :

12

- S. Mujadallah 11 Yarfa illahullazi na amanu minkum wallazi na utul ilmi


darojat
- S. Alhujarat 13 inna akromakum, Indallahi atqokum .
c. Beramal Saleh.
S. Attin 6 Illallazi na amanu wa amilussholihati falahum ajrun
ghoirumamnun .
4. apa yang kita lakukan dalam menghadapi gejolak hidup ini ?
Jawabannya :
a. Sabar, S. Albaqoroh 45 Wasta inu bissobri Waassholah, wainnaha lakabi ratun illa
alal khosyin. .
S. Albaqoroh 153 Ya ayyuhallazi na amanus tainu bissobri wassolah , innallaha
maassobirin..
b. Banyak bersukur :
S. Ibrahim 7, Lainsyakartum la azidannakum wala inkaffartum inna azab.
c. Jangan takabur :
S. Al Alaq 6 & 7 Kalla Innal Insana Layatgho..
S. Al Hasyr 19 Wala Takunu Kallazi .
Imam Alghazali. RA. (Hukamah) :
Semua manuasia berada dalam keadaan mati, terkecuali orang2 beriman, orang2
beriman itu tertidur terkecuali orang2 yang beramal, dan orang2 yang beramal itu merugi
terkecuali orang2 yang ikhlas.
Beberapa tanda mendekati kematian :
1. Bila uban sudah bertabur.
2. Bila penglihatan sudah kabur.
3. Bila pipi sudah mengendor.
4. Bila gigi sudah banyak yang gugur.
5. Bila yang di makan hanya sejenis bubur.
Maka berhati hatilah pertanda kita sudah uzur dan berarti kita sudah dekat keliang kubur
.

13

PUASA YANG BERHASIL


Oleh: H. Marmawan Unip,SH,MM
Alhamdulillah Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwasanya kita telah menyelesaikan Ibadah
Ramadhan selama satu bulan penuh. Siang hari kita tahan haus dan lapar serta semua bentuk yang bisa merusak
Ibadah puasa. Malam hari dengan tekun kita laksanakan shalat-shalat sunat, tidak saja tarawih tetapi juga
sederetan Ibadah lainnya seperti Tartil al-Quran, sedekah, infaq dan banyak ibadah lainnya yang telah kita
lakukan.
Semuanya tidak lain dari keinginan kita yang tulus untuk mendapatkan ridha Allah, menjadikan kita golongan
orang orang yang muttaqin sebagai tujuan Ibadah Ramadhan.
Selama satu bulan ini diantara kita terjalin rasa kasih dan sayang, rasa cinta kepada anak yatim dan fakir miskin,
meningkatnya suasana komunikatif diantara keluarga dan tetangga, karena setiap hari kita selalu berbuka
bersama dan bertemu dimalam tarawih, kebekuan dan suasana egoisme dan individu telah mencair. Perasaan
TAQARRUB kepada Allah terasa dekat dihati.
Itulah orang2 yang berpuasa yang telah mendapatkan rahmat dan maghfiroh Allah SWT, jiwanya tenang,
batinnya tenteram dan wajahnya repancar kegembiraan.
Bagi yang belum mendapatkan ketenangan dan ketentraman, bahkan jiwanya terasa gelisah maka bersikaplah
sabar, tetapi teruslah beribadah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kini Ramadhan yang penuh barokah itu telah berlalu dari kita. Timbul pertanyaan didalam benak sanubari
kita, Mungkinkah Ramadhan tahun depan masih akan bersama kita, atau diantara kita tidak sempat
bertemu lagi dengan Ramadhan karena dipanggil Allah SWT. Akankah sikap kita sesudah berlebaran ini
masih akan tetap konsisten dengan nilai-nilai Ramadhan yang telah kita lakukan, ataukah akan beralih kembali
kepada sikap sebelum Ramadhan, kita kembali lepas kontrol.
Ramadhan berlalu biarlah berlalu, kesannya tidak tinggal dalam diri dan prilaku kehidupan kita sehari-hari.
Filosofi Ramadhan itu tidak hanya sebatas habisnya bulan Ramadhan . Akan tetapi harus tetap tinggal dalam
diri kita sepanjang tahun.

14
Sementara Ramadhan yang lalu dan sikap kita hari ini dan selanjutnya akan tetap diwarnai oleh ibadah yang
baru saja kita lakukan.
Mari kita perbanyak saling maaf memaafkan, kita habisi perasaan dendam, hasut dan dengki antara yang satu
dengan yang lain, yang mungkin tumbuh disaat kita tidak awas, lengah atau lalai. Mari kita buka lembaran baru
dengan lembaran putih yang bersih yang lebih sehat bagi pergaulan antara kita., bukankah Allah SWT telah
mengingatkan kita dalam firmannya didalam S.Al Qosos ayat 77, yang berbunyi Wa ahsin kama
ahsanallahu ilaika, walatabril fasudufil ardh, Innallaha la yu hibbul mufsidin . Artinya : berbuat
baiklah kamu kepada sesamamu, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan dimuka bumi, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang2 yang berbuat kerusakan.
Marilah kita jalin sifat-sifat keluhuran budi yang mulia ahklakul karimah, menjadi pakaian kita. Mudahmudahan dengan bertambahnya umur yang diberikan Allah kepada kita, makin matang dan makin masak sikap
dan tingkah laku kita. Bertambah tinggi kelapangan dada untuk memeberi dan menerima maaf dan semakin
luas kejernihan pandangan, yaitu sifat-sifat orang yang TAQWA.
Rasulullah bersabda dalam suatu hadis
An Sahal Ibni Saad rodiyallahuanhu, qolannabi SAW;
Inna fil jannati baba yuqolu lahur royyanu yad kholu minahus soimuna yaumalqiyamati yaqolu ainassoimun ?,
Layad khulu minhu ahadu ghoiruhum, kaza ughliqo falam yadkhulu minhu ahada .
Dari Sahal bin Saad R.A,. Nabi Saw berkata :Sesungguhnya didalam syurga ada satu pintu yang disebut
ARRAYYAN , Masuklah kedalamnya orang-orang yang berpuasa dihari kiamat . dipanggillah pada hari
itu , Masuklah mereka yang berpuasa kedalamn
ya ? Lalu merekapun maju dan masuk satu persatu. Tak satupun boleh masuk kecuali mereka yang berrpuasa,
Bila pintu telah dikunci, tak ada lagi yang masuk seorang juapun. (H.R. Muttafaq Alaih).
Tepatlah bagi orang-orang demikian untuk mendapatkan syurga Allah dimana pintunya disebut ARRAYAAN
yang khusus disediakan bagi mereka-mereka yang berpuasa. Tentunya puasa yang benar, puasa yang setelah
Ramadhan tidak terbongkar kembali nilainya disebabkan kebebasan seperti sedia kala.
Ketika dipanggil dihari kiamat kelak: wahai orang-orang yang berpuasa ? masuklah kamu kedalam syurgaKu,
karena Aku ridho kepadamu.( Ya shoimun, irjii ila Robbiki rodiatammardiah, fadkhuli fi ibadi, wadkhuli
jannati ). Mudah-mudahan kita termasuk didalamnya, Amin Ya Robbal alamin
Kini kita telah berada di pertengahan bulan syawal, ada beberapa hal yang utama untuk kita amalkan.
Diantaranya adalah mempertahankan dan meningkatkan amalan-amalan yang pernah dilakukan selama bulan
ramadhan : bangun tengah malam kita laksanakan qiyamul lail ( solat tahjud ), tadarus shadaqah dan rasa santun
kepada sdra kita yang dhuafa serta ibadah-ibadah lainnya.
Kemudian, selain silaturahmi saling kunjung mengunjungi sesama dan saling maaf memaafkan, adalah
melaksanakan puasa enam hari di bulan syawal
Rasulullah bersabda :
Manshoma romadhona tsumma atba ahu sitta min sawwali kana kasiyamid dahr
Siapa yang puasa bulan Ramadhan, kenudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka seolaholah ia berpuasa sepanjang masa
f/masjid alikhlas

Anda mungkin juga menyukai