Makna 1 Muharram Tahun Baru Islam (Hijriyah), adalah bulan pertama dalam kalender Islam.
Bulam Muharram adalah salah satu dari empat bulan suci dalam tahun Hjriyah.
Kata "Muharram" berarti "terlarang" dan berasal adari kata haram, yang berarti "berdosa". Hal
ini dianggap bulan paling suci kedua setetlah bulan Ramadhan. Beberapa warga muslim
berpuasa di bebehari bulan ini. Hari kesepuluh bulan Muharram adalah hari "Asyura". Sebagian
besar muslim beerpuasa pada hari ini 10 Muharram, karena tercatat dalam hadits Rasulullah saw.
bahwa Nabi Musa dan kaumnya memperoleh kemenangan atas Fir'aun di Mesir, pada 10
Muharram, Nabi Muhammad saw. meminta kepada umatnya untuk berdoa pada hari ini yaitu
Asyura dan hari sebelum yang 9 (Tasu'a).
Kelompok muslim sunni selama Muharram pada hari sepuluh pertama mereka melaksanakan
puasa dan biasanya pada hari kesepuluh saja mereka berpuasa Muharram. Dan ada pula yang
melakukannya pada hari ke-sembilan dan ke-sepuluh di bulan Muharram.
ش ْه ًرا فى ك ٰتب اللَّـه َي ْو َم َخ َلقَ السَّمٰ ٰوت َ ش ُهور عندَ اللَّـه اثْنَا َعش ََر ُّ إ َّن عدَّة َ ال
َ س ُك ْم ۚ َو ٰقتلُوا َو ْاْل َ ْر
ض ُ م ْن َهآ أ َ ْر َب َعة ُح ُرم ۚ ٰذل َك الد
ْ َ ِّين ْالقَيِّ ُم ۚ فَ َل ت
َ ُظل ُموا فيه َّن أَنف
ًَك َما يُ ٰقتلُونَ ُك ْم َكآفَّةً ۚ َوا ْعلَ ُم ٓوا أ َ َّن اللَّـهَ َم َع ْال ُمتَّقينَ ْال ُم ْشركينَ َكآفَّة
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisis Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram (640). Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri (641 kamu dalam bulan
yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun
memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang
bertaqwa". (QS at-Taubah : 36)
Di dalam surat At-Taubah ayat 36 Allah telah menetapkan bahwa dari 12 bulan dalam kalender
Qamariyah ada 4 bulam yang ditetapkan oleh Allah swt, sebagai bulan terhormat.
Hal itu dipertegas oleh Rasullah dalam Haditsnya yang diriwayatkan oleh Muslim, dan Ahmad
salah satu di antara ke-empat bulan tersebut adalah bulan Muharram.
Kehormatan ke-4 bulan ini diakui bahkan di jaga oleh orang Arab pada masa Jahilliyah, hingga
mereka tidak mau membalas, bahkan membunuh orang yang telah membunuh orang tua mereka
sekalipun, ketika bertemu pada bulan-bulan itu.
Penghormatan ke-4 bulan ini menunjukkan adanya sesuatu yang istimewa. Salah satu di antara
keistimewaan bulan Muharram sebagaimana diterangkan dalam hadits riwayat al-Bukhari dan
Muslim pada bulan Muharram tepatnya hari ke-10 Muharram,. Allah swt. menyelamatkan Musa
dan Bani Israil dari kejaran raja Fir'aun dan tentaranya.
Peristiwa ini diperingati oleh kaum Yahudi dengan melaksanakan puasa pada tiap tanggal 10
muharram yang disebut puasa asyura, bahkan mereka menjadikannya hari asyura sebagai hari
raya. Hal ini diterangkan oleh sahabat Abu Musa al-Asy'ai :
"Hari Asyura itu adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan mereka menjadikannya hari
raya. Puasa inipun biasa dilaksanakan oleh kaum Nasrani dan Musyrikin Qurayis pada masa
jahilliyah dengan alasan masing-masing.
Keterangan ini bahwa Nabi Tiba di Madinah pada hari Jum'at 16 Rai'ul Awal / 28 September 622
M. Sedangkan ahli tarikh lainnya berpendapat hari Senin, 12 Rabi'ul Awal /5 Oktober 621 M.
namun ada pula yang mengatakan hari jum'at 12 Rabiul Awal / 24 Maret 622 M.
Terlepas dari perbedaan tanggal dan tahun baik hjriyah ataupun Masehi namun para ahli
semuanya bersepakat bahwa hijrah Nabi terjadi pada bulan Raiu'l Awwal, bukan bulan
Muharram. Antara permulaan hijrah Nabi dan bulan Muharram ketika itu jatuh pada tanggal 15
Juli 622 M.
Karena itu penetapan bulan Muharram oleh Umar bin Khattab sebagai permulaan tahun Hijrah
tidak didasarkan atas pengagungan dan peringatan peristiwa hijrah Nabi. Sebagai bukti beliau
tidak menetapkan bulan Rabi'ul awal (bulan hijrahnya Rasulullah ke Madinah) sebagai
permulaan bulan pada kalender Hijrah. Lebih jauh dari itu, beliau pun tidak pernah mengadakan
peringatan tahun baru hijrah, baik tiap bulan Muharram maupun Rabi'ul Awwal, selama
kekhalifaannya. Demikian pula khalifah sesudahnya.
Yang jelas asal muasal peringatan tahun baru Hijrah tiap 1 Muharram baru dimulai sejak tahun
1970-an yang berasal dari ide pertemuan cendikiawan muslim di Amerika Serikat . Waktu itu
terjadi fenomena maraknya dakwah , masjid-masjid dipenuhi jama'ah dan munculnya jilbab
hingga kemudian dikatakan sebagai kebangkitan Islam. Islamic Revival. (Lihat Pikiran Rakyat
Online)
Bagi kaum muslimin bulan Muharram dianggap istimewa bukan karena adanya satu peristiwa
yang terjadi pada bulan itu, tetapi dikarenakan ada syariat yang ditetapkan oleh Allah, yakni
pelaksanaan puasa sunnah.
Kedua : Hijrah mengandung semangat perjuangan tanpa putus asa dan rasa optimisme yang
tinggi, yaitu semangat berhijrah dari hal-hal yang buruk kepada yang baik, dan hijrah dari hal-hal
baik ke yang lebih baik lagi. Rasulullah saw. dan para sahabat telah melawan rasa sedih dan
takut dengan berhijrah, meski harus meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara dan harta
benda mereka.
Ketiga : Hijrah mengandung semangat persaudaraan seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah
saw, pada saat beliau mempersaudarakan antara kaum Muhajrin dengan kaum Anshar, bahkan
beliau membina hubungan baik dengan beberapa kelompok Yahudi yang hidup di Madinah dan
sekitarnya pada waktu itu.
Dalam konteks sekarang ini, pemaknaan hijrah tentu bukan selalu harus identik dengan
meninggalkan kampung halaman seperti yang dilakukan oleh Rasulullah saw, dan
kaum muslimin, tetapi pemaknaan hijrah lebih kepada nilai-nilai dan semangat berhijrah itu
sendiri. karena hijrah dalam arti seperti ini tidak akan pernah berhenti.
Dalam sebuah riwayat ada seseorang yang mendatangi Rasulullah saw. dan berkata : "Wahai
Rasulullah saya baru saja mengunjungi kaum yang berpendapat bahwa hijrah telah berakhir."
Rasulullah bersabda : Sesungguhnya hijrah itu tidak ada hentinya, sehingga terhentinya taubat
dan taubat itu tidak ada hentinya sehingga matahari terbit dari barat.
Demikian Sejarah dan Makna 1 Muharam Tahun Baru Islam (Hijriyah). Semoga bermanfaat dan
menambah wawasan kita dalam mengamalkan agama ini. Aamiin....
KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN BULAN MUHARRAM
200 Votes
Salah seorang ahli tafsir dari kalangan tabi’in yang bernama Qatadah bin Di’amah
Sadusi rahimahulloh menyatakan, “Amal sholeh lebih besar pahalanya jika dikerjakan
di bulan-bulan haram sebagaimana kezholiman di bulan-bulan haram lebih besar
dosanya dibandingkan dengan kezholiman yang dikerjakan di bulan-bulan lain
meskipun secara umum kezholiman adalah dosa yang besar”(2).
Disinilah yang menjadi pokok pada bulan Muharram, bahwa diharamkan umat-Nya
melakukankan berperang atau membunuh pada bulan-bulan istimewa tersebut, karena
apabila melanggarnya, maka dosanya akan dilipat gandakan dari bulan-bulan yang lain.
Dengan adanya larang tersebut berarti Allah juga akan memberikan pahala bagi umat-
Nya yang mengerjakan alaman seperti yang disunahkan.
Dalam hadis yang diriwayatkan dari sahabat Abu Bakrah radhiyallohu anhu, Rasulullah
shallallohu ‘alaihi wasallam menjelaskan keempat bulan haram yang dimaksud :
َّتََّّو ْاْل ْرضََّّالسن َّةَُّاثْناَّعشرََّّشه ًْراَّ ِم ْنهاَّأ ْربعةََّّ ُح ُرمََّّثلثََّّ ُمتوا ِليَّاتََّّذُوَّا ْلق ْعد َِّة
َِّ ّللاَُّالسموا ْ إِنََّّالزمانََّّق َّْدَّا
َّ ََّّستدارََّّكهيْئتِ َِّهَّي ْومََّّخلق
َّبَّ ُمضرََّّالذِيَّبيْنََّّ ُجمادىََّّوش ْعبان َُّ وذُوَّا ْل ِحج َِّةَّوا ْل ُمحر َُّمَّورج
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah
menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat
empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzulqa’dah,
Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang
terdapat diantara bulan Jumada Akhiroh dan Sya’ban.” [ HR. Bukhari (3197) dan
Muslim(1679) ]
Para ulama bersepakat bahwa keempat bulan haram tersebut memiliki keutamaan
dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain selain Ramadhan, namun demikian
mereka berbeda pendapat, bulan apakah yang paling afdhal diantara keempat bulan
haram yang ada ? Imam Hasan Al Bashri rahimahulloh dan beberapa ulama lainnya
berkata, “Sesungguhnya Allah telah memulai waktu yang setahun dengan bulan
haram (Muharram) lalu menutupnya juga dengan bulan haram (Dzulhijjah) dan
tidak ada bulan dalam setahun setelah bulan Ramadhan yang lebih agung di sisi Allah
melebihi bulan Muharram” (3).
b. Bulan Muharram disifatkan sebagai Bulan Allah
Kedua belas bulan yang ada adalah makhluk ciptaan Allah, akan tetapi bulan Muharram
meraih keistimewaan khusus karena hanya bulan inilah yang disebut sebagai
“syahrullah” (Bulan Allah). Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda :
َّّللاَِّا ْل ُمحر َُّمَّوأ ْفض َُّلَّالصل َِّةََّّب ْعدََّّا ْلف ِريض َِّةَّصل َّةَُّالل ْي ِل
َّ َّْر
َُّ امَّب ْعدََّّرمضانََّّشه ِ َّأ ْفض َُّل
َِّ الصي
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu)
Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat
malam”.[ H.R. Muslim (11630) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallohu
anhu]
Hadits ini mengindikasikan adanya keutamaan khusus yang dimiliki bulan Muharram
karena disandarkan kepada lafzhul Jalalah (lafazh Allah). Para Ulama telah
menerangkan bahwa ketika suatu makhluk disandarkan pada lafzhul Jalalah maka itu
mengindikasikasikan tasyrif (pemuliaan) terhadap makhluk tersebut, sebagaimana
istilah baitullah (rumah Allah) bagi mesjid atau lebih khusus Ka’bah
dan naqatullah (unta Allah) istilah bagi unta nabi Sholeh ‘alaihis salam dan lain
sebagainya.
Al Hafizh Abul Fadhl Al ‘Iraqy rahimahulloh menjelaskan, “Apa hikmah dari penamaan
Muharram sebagai syahrulloh (bulan Allah) sementara seluruh bulan milik Allah ?
Mungkin dijawab bahwa hal itu dikarenakan bulan Muharram termasuk diantara bulan-
bulan haram yang Allah diharamkan padanya berperang, disamping itu bulan
Muharram adalah bulan perdana dalam setahun maka disandarkan padanya lafzhul
Jalalah (lafazh Allah) sebagai bentuk pengkhususan baginya dan tidak ada bulan lain
yang Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam sandarkan kepadanya lafzhul Jalalah
melainkan bulan Muharram” (4)
As Suyuthi mengatakan: Dinamakan syahrullah – sementara bulan yang lain tak
mendapat gelar ini – karena nama bulan ini “Al Muharram” nama nama islami. Berbeda
dgn bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada di zaman jahiliyah.
Sementara dulu, orang jahiliyah menyebut bulan Muharram ini dgn nama : Shafar
Awwal. Kemudian ketika islam datanng, Allah ganti nama bulan ini dgn Al Muharram,
sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya (Syahrullah). (5)
Bulan ini juga sering dinamakan: Syahrullah Al Asham (Bulan Allah yang Sunyi).
Dinamakan demikian, karena sangat terhormatnya bulan ini (6). karena itu, tak boleh ada
sedikitpun riak & konflik di bulan ini.
3. Amalan Yang Dianjurkan di Bulan Muharram
Sebagaimana telah disebutkan di atas dari perkataan Qatadah rahimahulloh bahwa
amalan sholeh dilipatgandakan pahalanya di bulan-bulan haram, dengan demikian
secara umum segala jenis kebaikan dianjurkan untuk diperbanyak dan ditingkatkan
kualitasnya di bulan Muharram. Adapun ibadah yang dianjurkan secara khusus pada
bulan ini adalah memperbanyak puasa sunnah sebagaimana yang telah disebutkan
dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, beliau berkata
Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda,
َّّللاَِّا ْل ُمحر َُّمَّوأ ْفض َُّلَّالصل َِّةََّّب ْعدََّّا ْلف ِريض َِّةَّصل َّةَُّالل ْي ِل
َّ َّْر
َُّ امَّب ْعدََّّرمضانََّّشه ِ َّأ ْفض َُّل
َِّ الصي
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu)
Muharram dan shalat yang paling utama setelah puasa wajib adalah sholat
lail” [ HR. Muslim(11630) ]
Mulla Al Qari’ menyebutkan bahwa hadits di atas sebagai dalil anjuran berpuasa di
seluruh hari bulan Muharram. Namun ada satu masalah yang kadang ditanyakan
berkaitan dengan hadits ini yaitu, ‘Bagaimana memadukan antara hadits ini dengan
hadits yang menyebutkan bahwa Nabi shallallohu alaihi wasallam memperbanyak puasa
di bulan Sya’ban yang menjadi bulannya Allah, bukan di bulan Muharram? Imam
Nawawi rahimahullah telah menjawab pertanyaan ini, beliau mengatakan boleh jadi
Rasulullah shallallohu alaihi wasallam belum mengetahui keutamaan puasa Muharram
kecuali di akhir hayat beliau atau mungkin ada saja beberapa udzur yang menghalangi
beliau untuk memperbanyak berpuasa di bulan Muharram seperti beliau mengadakan
safar atau sakit (7).
Kemudian anjuran berpuasa di bulan Muharram ini lebih dikhususkan dan ditekankan
hukumnya pada hari yang dikenal dengan istilah Yaumul ‘Asyuro, yaitu pada tanggal
sepuluh bulan Muharram (‘asyuro). ‘Asyuro berasal dari kata ‘Asyarah yang berarti
sepuluh. Pada hari ‘Asyuro ini, Rasulullah shallahu alaihi wasallam mengajarkan
kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah
Ta’ala yaitu ibadah puasa, yang kita kenal dengan puasa Asyuro.
4. Hadits-Hadits Disyariatkannya Puasa ‘Asyuro
Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut banyak, kami akan
sebutkan diantaranya dengan pengklasifikasian sebagai berikut:
Kaum Yahudi juga berpuasa di hari Asyuro bahkan menjadikannya sebagai Ied (hari
raya)
َّصو َُّم َّي ْومَّ َّعاشُوراءَّ َّفقالَّ َّما َّهذا ُ ّللاُ َّعل ْي َِّه َّوسلمَّ َّا ْلمدِينةَّ َّفرأى َّا ْلي ُهودَّ َّت
َّ َّ ي َّصلى َُّّ ِّللاُ َّع ْن ُهما َّقالَّ َّقدِمَّ َّالنب
َّ َّ َّْن َّعباسَّ َّر ِضي َّْ ع
َِّ ن َّاب
ََّّق َّ ِب ُموسى َّ ِم ْن ُك َّْم َّفصام َّهُ َّوأمر
َُّّ ن َّعد ُِو ِه َّْم َّفصام َّهُ َّ ُموسى َّقالَّ َّفأنا َّأح َّْ سرائِيلَّ َّ ِم َّ َّ قالُوا َّهذا َّي ْومَّ َّصا ِلحََّّ َّهذا َّي ْومَّ َّنجى
ْ ِّللاُ َّبنِي َّإ
ام َِّه
ِ ِب ِصي
Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma berkata : Ketika Rasulullah shallallohu alaihi
wasallam. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘
Asyura, maka Beliau bertanya : “Hari apa ini?. Mereka menjawab, “Ini adalah hari
istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena
itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah shallallohu alaihi wasallam pun
bersabda, “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“. Maka beliau berpuasa
dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa di tahun yang akan datang. [H.R.
Bukhari (1865) dan Muslim(1910) ]
Hadis lain menjelaskan:
Namun demikian puasa sebanyak tiga hari (9,10,dan 11 Muharram) dikuatkan oleh para
ulama dengan dua alasan:
Adapun puasa tanggal 9 dan 10, pensyariatannya dinyatakan dalam hadis yang shahih,
dimana Rasulullah shallallohu alaihi wasallam pada akhir hidup beliau sudah
merencanakan untuk puasa pada tanggal 9, hanya saja beliau wafat sebelum
melaksanakannya. Beliau juga telah memerintahkan para shahabat untuk berpuasa
pada tanggal 9 dan tanggal 10 agar berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi.