Anda di halaman 1dari 4

TEKS SUNGKEMAN

Kepada Ibu Kandung

Ibu, ijinkan kami kali ini untuk bersimpuh di pangkuanmu, untuk sekali lagi merasakan
kasih sayangmu, untuk melebur kesalahan yang pernah kami lakukan kepadamu, untuk kembali
memohon do'a dan restumu.

Ibu, masih teringat jelas dalam ingatanmu, perjalanan kehidupan kami sejak engkau
mengandung kami. 9 bulan, bukanlah waktu yang singkat saat kau harus merasakan kepayahan,
keletihan dan kesakitan. 9 bulan Ibu... Belum hilang pula dari ingatanmu, suatu kondisi antara
hidup dan mati, sakit yang tiada tara, cucuran keringat dan air mata, bercampur dengan haru
dan bahagia, saat engkau melahirkan kami…

Entah berapa malammu yang hilang, siangmu yang gersang, waktumu yang terbuang,
saat engkau harus menjaga kami, mendidik kenakalan- kenakalan kami yg terus-menurus
terulang, tidak pernah engkau letih merawat kami ketika kami sakit… Ibu, kesabaran,
ketabahan dan pengorbananmu menghadapi kami, bagaikan ombak yang tak pernah jera
menerjang karang, untuk kami putra putrimu, harapanmu… Ibu.

Kini kami tlah dewasa bu, maafkan kami yg belum dapat memberikan senyuman di
bibirmu, memberikan binar kebahagiaan di matamu atau berbakti atas segala jasa – jasamu.
Hari ini kami akan memulai Sunnah Rosul Mulia, dalam sebuah bahligai rumah tangga. Ibu, Ajari
kami untuk saling mencintai, cinta yang bermuara pada Allah semata. Bimbing kami tuk
bersabar, kesabaran yang tak lekang diterpa cobaan, arahkan kami tuk memahami, kefahaman
kehidupan sesuai risalah Islam yang hakiki.

Janganlah untuk engkau lelah dalam mendoakan kami, do'a yang menguatkan ikatan,
do'a yang meneguhkan kesabaran, do'a yang mengikhlaskan pengorbanan, do'a dalam sujud-
sujud panjang tahajudmu, agar kami bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah,
warahmah. Terimakasih Ibuku.
Kepada Ibu Mertua

Teruntuk ibu mertuaku, yang kini telah menjadi ibuku juga, Ini adalah persimpuhan
pertama kami di pangkuanmu, ketika kami telah menjadi putra- putrimu, ketika kami telah
masuk ke dalam kehidupanmu, ketika kami telah menjadi bagian dari keluargamu.

Harapan kami kepadamu, jangan anggap kami orang lain bagimu, Jangan bedakan kami
dengan anak-anak kandungmu. Samakan perlakuanmu seperti kepada mereka. Dukung kami saat
kami melangkah dalam kebenaran, ingatkan kami jika nantinya kami melangkah menuju jurang
kesalahan.

Ibu, kini kami sudah menjadi putra-putrimu, kami memohon bimbingan dan arahanmu,
kami memohon do'a dan restumu. Karena kini kami telah berikrar untuk mengarungi samudra
rumah tangga, menapak jejak rosul mulia.

Ibu, Ajari kami tentang kasih sayang, kasih sayang yang tak lekang dimakan usia,
bimbing kami tuk bersabar, kesabaran yang seluas samudra, arahkan kami tuk menguatkan
ikatan, ikatan pernikahan dalam bingkai ibadah. Ibu, beritahu kami tentang budaya keluargamu,
ajari kami dengan adat istiadatmu, agar kami bisa beradaptasi dalam keluarga besarmu. Dan tak
lupa kami mohon do'a restumu ibu, do'akan kami agar bisa menggapai sakinah, mawaddah
warahmah. Terimakasih bu.
Kepada Ayah Kandung

Ayah, kini kami bersimpuh dipangkuanmu, sebagai tanda bakti kami atas pengorbananmu,
sebagai permohonan kami untuk do'a dan restumu. Ayah, walau apapun yang kami lakukan tak kan
pernah dapat mengobati penat dan lelahmu, tak kan pernah dapat membayar cucuran keringatmu, tak
kan pernah daapt menggantikan siang dan malammu, ketika engkau harus menafkahi kami, dengan
nafkah yang halal, nafkah yang mencari keridloan, nafkah yang menghasilkan senyuman, untuk kami
putra putrimu, bahkan disaat sakitmu ayah, engkau tetap bersemangat melangkah mencari sesuap nasi
untuk kami, tak peduli teriknya matahari yg amat sangat menyengat kala itu, tak peduli bahwa mungkin
nyawamupun di pertaruhkan saat itu.

Ayah, kami tahu bahwa semua keikhlasan pengorbananmu itu, semata karena engkau ingin
melihat senyuman di wajah kami, semata karna takut, takut akan kami yang kelaparan nantinya, tanpa
peduli jika bahkan perutmu saja belum terisi, tanpa peduli jika tenagamu sudah terkuras habis, tanpa
satu orangpun yang tau jika mungkin di keheningan malam, air mata tak lagi bisa kau bendung, maafkan
kami ayah. belum sempat kami mengobati penat dan lelahmu, memberikan senyuman di bibirmu atau
memberikan binar kebahagiaan di wajahmu sebagai tanda bakti kami kepadamu.

Kini… kami harus merepotkanmu… karena kami akan menapaki bahtera rumah tangga, ayah,
kumohon kembali do'a restumu, kumohon selalu bimbingan dan arahanmu. Bekali kami tuk memiliki
tangan-tangan kokoh seperti tanganmu, tekad-tekad baja seperti tekadmu. Bimbing kami agar kuat
memikul beratnya tanggung jawab, arahkan kami agar tidak salah jalan dalam melangkah, didik kami
agar selalu dekat dengan Robbul Izzati dan do'akan kami agar bisa menggapai kebahagiaan dunia dan
akhirat… karena kebahagiaan kami adalah kebahagiaanmu juga dan senyuman kami hakikatnya adalah
senyumanmu juga…. Terimakasih ayah.
Kepada Ayah Mertua

Begitu pula Ayah mertua kami tersayang, kini kami bersimpuh pula dipangkuanmu. Saat telah sah
menjadi putra- putrimu, saat telah berijin untuk masuk ke dalam kehidupanmu, saat telah resmi menjadi
bagian dari keluargamu.

Jangan bedakan kami dengan anak-anakmu yang lain. Samakan kami dengan mereka dalam
perlakuan maupun perkataan. Dukung kami kalau kami benar, ingatkan kami kalau kami salah dan bila
perlu marahilah kami.

Ayah, ajari kami tentang kerasnya kehidupan, pedihnya cobaan, dan kuatnya kesabaran.
Bimbing kami tuk menumbuhkan kasih sayang diantara kami. Ajari kami cara terbaik tuk mendidik putra
putri kami kelak, ajari kami tuk bermuamalah dengan keluarga besarmu, keluarga yang kini telah
menjadi bagian kami juga. Kokohkan tekad kami dalam memikul tanggung jawab. Dan selalulah do'akan
kami agar dapat menggapai sakinah mawaddah warahmah. Do'akan kami agar mendapatkan
keberkahan hidup dari pernikahan ini. Karena kebahagiaan kami adalah kebahagiaanmu juga.
Terimakasih ayah.

Anda mungkin juga menyukai