Anda di halaman 1dari 4

KEBERKAHAN BULAN SUCI RAMADHAN

Oleh: Satria Kesuma Wardhana, S.Pd

‫ٱلَّس اَل ُم َعَلْي ْمُك َو َر َمْحُة ٱِهلل َو َبَر اَك ُتُه‬


‫َاْلَح ْم ُد ِهّٰلِل اِذَّل ْي َأْر َس َل َر ُس ْو ُهَل اِب ْلُه َد ى َو ِد ْيِن اْلَح ـِّق ِلُيْظ ِه َر ُه َعىَل اِّدل ْيِن ِّلُك ِه َو َل ْو َك ِر َه‬
‫ َالّٰلُهـَّم َص ِّل َعىَل َس ِّي ِد اَن‬، ‫ َأْش َهُد َأْن اَل ِاَهٰل َّال اهّٰلل َو َأْش َهُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َر ُس ْو ُل اهّٰلل‬، ‫اْلُم ِرْش ُكْو َن‬
‫ِإ‬
، ‫ ُأْو ِص ْيِيِن َنْفْيِس َو اَّي ْمُك ِبَتْق َو ى اهّٰلل‬، ‫ َفَي ا ِع َب اَد اهّٰلل‬: ‫ َأَّم ا َبْع ُد‬، ‫ُم َح َّم ٍد َو َعىَل ٰا ِهِل َو َأَحْص اِبِه َأَمْجِع َنْي‬
‫ َأُع وُذ اِب ِهلل‬. ‫ َقاَل ُهللا ِإَتَع اىَل‬. ‫اَّتُقْو ا اَهّٰلل َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُمْو ُتَّن َّال َو َأْنْمُت ُم ْس ِلُمْو َن‬. ‫َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬
‫ِهللا َمْح ِح ِإ‬
. ‫ ِبْس ـِم الَّر ِن الَّر ِمْي‬. ‫ِم َن الَّش ْي َط اِن الَّر ِج ِمي‬
‫ َص َد َق ُهللا‬. ‫َآٰيَهُّيا اِذَّل ْيَن ٰا َمُن ْو ا ُكِتَب َعَلْي ُمُك الِّص َياُم اَمَك ُكِتَب َعىَل اِذَّل ْيَن ِم ْن َقْبِلْمُك َلَع َّلْمُك َتَّتُق ْو َن‬
. ‫ْالَع ِظ ُمْي‬
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas
segala limpahan rahmat, taufik, karunia, serta inayah-Nya, kita dapat berkumpul untuk
saling bertholabul ‘ilmi di tempat yang penuh barokah ini dalam keadaan sehat wal
‘aafiyat tanpa halangan suatu apapun.

Shalawat berakit untaian salam senantiasa kita haturkan kepada Rasulullah


Muhammad SAW, yang selalu kita nantikan syafaatnya di hari kiamat. Semoga kita
semua menjadi segolongan umat yang dicintai oleh Rasulullah SAW.

Ketiga kalinya, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan kepada seluruh
jama’ah, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah Swt, dengan
menjalankan segala perintah Allah Swt, dan menjauhi segala larangan-Nya, karena
dengan takwa, mampu menghadirkan kemudahan dan solusi dalam menjalani setiap
permasalahan seputar kehidupan kita, dan kita mengharapkan pertolongan dari Allah
agar semua amalan yang kita di dunia dapat berbalaskan pahala yang berlipat ganda,
serta dapat Allah golongkan kita menjadi orang yang beruntung di surga-Nya. Aamiin
Yaa Rabbal ‘Alamin.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.


Marhaban Yaa Ramadhan. Selamat datang di bulan yang penuh dengan
kemuliaan dan keberkahan. Bulan yang dimana Allah SWT telah mempersiapkan
segudang pahala bagi orang-orang yang bersemangat menjalani ibadah. Ketika hadirnya
bulan yang penuh mulia ini, hendaknya kita mempersiapkan segala strategi agar ibadah
yang kita jalankan pada tahun ini memiliki makna yang sangat berkesan di dalam hati
kita. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:
‫َو َمْن َقاَم َر َم َض اَن ْيَم ااًن َو اْح ِتَس ااًب ُغِفَر ُهَل َم ا َتَقَّد َم ِم ْن َذ ْنِب ِه‬
‫ِإ‬
“Dan barangsiapa menghidupkan Ramadhan dengan penuh keimanan dan ketabahan,
niscaya Allah SWT akan menghapus dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari-
Muslim).

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.


Begitu mulianya bulan suci Ramadhan. Maka sebagai seorang muslim tentu
harus bersikap optimis. Selain itu, di dalam menjalankan bulan suci Ramadhan ini, tentu
harus disambut dengan penuh rasa sukacita dengan harapan di bulan Ramadhan yang
penuh barokah ini, Allah akan mengalirkan banyak pahala bagi orang-orang yang
bersungguh-sungguh.

Dari seluruh keistimewaan di bulan Ramadhan, salah satu yang menjadi identik
di bulan tersebut ialah diwajibkannya puasa, yang tentu dalilnya telah kita ketahui
bersama ada di Q.S Al-Baqarah: 183:
‫ﭐ ﱓ ﱔ ﱕ ﱖ ﱗ ﱘ ﱙ ﱚ ﱛ ﱜﱝ ﱞ ﱟ ﱠ ﱡ‬
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas golongan sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Bulan Ramadhan juga memiliki sejarah yang tidak akan dilupakan oleh seluruh
umat muslim, yakni diturunkannya Al-Qur’an, atau yang kita kenal sebagai Nuzulul
Qur’an yang selalu kita peringati setiap tanggal 17 Ramadhan, dimana Allah SWT
menghadirkan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pembeda antara yang baik dan yang
buruk (Q.S Al-Baqarah: 185):
‫ﲇ ﲈ ﲉ ﲊ ﲋ ﲌ ﲍ ﲎ ﲏ ﲐ ﲑ ﲒﲓ‬
Bulan Ramadhan adalah bulan yang didalamnya diturunkannya Al-Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia dan berbagai penjelasan mengenai petunjuk tersebut dan
pembeda antara yang baik dan yang buruk. (Q.S Al-Baqarah: 185).

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.


Puasa memiliki dua makna, yakni As-Shaum dan As-Shiyam. Kata As-Shaum
dapat dimaknai meninggalkan hal-hal yang dapat membatalkan puasa atau tidak
berbicara, seperti contoh ketika Maryam binti Imran lebih memilih diam ketika
dihadapkan dengan berbagai fitnah terhadap diri beliau, namun beliau tetap dapat
makan dan minum. Sedangkan kata As-Shiyam disebutkan sembilan kali di dalam Al-
Qur’an, yang menunjukkan bahwa kata tersebut memiliki makna lebih luas, dimana
tidak hanya menahan makan dan minum, namun juga menahan diri dari hal-hal yang
dapat mengurangi pahala ataupun membatalkan puasa.

Guna merealisasikan As-Shiyam sebagai perwujudan yang nyata, maka perlulah


menjalankan berbagai misi, diantaranya ialah: Pertama, berpuasa dengan penuh
keyakinan niat ikhlas kepada Allah dan mengharapkan pahala. Puasa Ramadhan
sejatinya adalah latihan dan uji kesadaran akan ketakwaan kepada Allah Swt, Dzat yang
mengetahui dan mengawasi segala tingkah laku manusia, baik yang terlihat maupun
yang tersembunyi. Di bulan Ramadhan ini pula, fisik kita dilatih untuk menahan lapar
dan haus agar kita merasa peka terhadap penderitaan orang-orang miskin. Di samping
itu, puasa juga merupakan sebuah benteng yang mampu menggiring manusia untuk
berfikir menggunakan akal sehat. Jika seseorang yang berpuasa dapat menjalankannya
dengan penuh sungguh-sungguh berdasarkan motivasi keimanannya dan mampu
menjaga tindak tutur katanya, maka ia akan mendapatkan pencerahan dan dikembalikan
kepada fitrahnya sebagai manusia, yakni makhluk yang mulai tanpa bercak noda
maupun dosa.

Kedua, memperbanyak ibadah sunnah di samping menjalankan yang wajib,


diantaranya yakni Qiyamul Lail, Tahajjud, Tarawih, dan berbagai sunnah yang lainnya.
Tidak hanya serta-merta menjalankan ibadah yang telah khatib sebutkan di atas, tetapi
juga dilengkapi dengan pelaksanaan I’tikaf di dalam masjid, mempelajari Al-Qur’an
serta mengamalkannya, sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW:
‫َخ ْيُر ُكْم َمْن َتَع َّلَم اْلُقْر آَن َو َعَّلَم ُه‬
“Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan
mengamalkannya” (HR. Bukhari).

Kita tentu mengetahui bersama betapa besarnya pahala yang kita dapatkan
setelah menjalankan amalan-amalan tersebut di bulan Ramadhan. Allah Swt saja sudah
menjaminkan pahala yang besar bagi hamba-Nya jika menjalankan ibadah tersebut
dengan sungguh-sungguh, apalagi jika telah masuk bulan Ramadhan, tentu pahalanya
akan Allah lipatgandakan. Rasulullah SAW pernah bersabda:
‫ َو َمْن اَك َن‬. ‫ َو َمْن اَك َن َيْو ُم ُه ِم ْث َل َأْم ِس ِه َفُه َو َم ْغُب ْو ٌن‬. ‫َمْن اَك َن َيْو ُم ُه َخ ًرْي ا ِم ْن َأْم ِس ِه َفُه َو َر اِبٌح‬
‫َيْو ُم ُه ًّرَش ا ِم ْن َأْم ِس ِه َفُهَو َم ْلُع ْو ٌن‬
“Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang
beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong)
orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia
orang yang dilaknat (celaka)” (HR. Al-Hakim).

Ketiga, selalu menahan amarah, menjaga lisan dan hawa nafsu. Sebagaimana
yang telah khatib sampaikan sebelumnya bahwa puasa Ramadhan adalah sebuah
benteng yang mampu menggiring manusia untuk berfikir menggunakan akal sehat.
Seseorang yang menjalankan puasa harus dituntut untuk selalu memelihara
pancaindranya untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah, serta harus
mampu menjaga hawa nafsunya. Ingat! Allah Swt menciptakan akal kepada manusia
guna membedakan yang baik dan buruk. Gunakan akal untuk melaksanakan kebaikan
dan janganlah terjerembab dalam keburukan.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.


Dengan kita menjalankan segala amalan di atas, Insyaallah pada 10 malam
terakhir di bulan Ramadhan nanti kita mendapatkan malam kemuliaan yang bernilai
lebih baik dari 1000 bulan (Lailatul Qadar), di akhir bulan Ramadhan nanti, kita
dinobatkan oleh Allah sebagai orang yang bertakwa. Ketika memasuki bulan Syawal
nanti, diharapkan kita kembali dalam kondisi terhapus dari dosa, bersih seperti bayi
yang baru dilahirkan, serta pada 11 bulan ke depan, kita dapat menjadi orang yang
selalu istiqomah dekat kepada Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin.
‫اَب َر َك هللا يِل َو َلْمُك يِف ْالُقْر آِن ْالَع ِظ ِمْي َو َنَفَع يِن َو اَّي ْمُك ِبَم ا ِف ْي ِه ِم ْن آَي ِة َو ِذْك ِر اْلَح ِكِمْي ‪َ .‬أُق ْو ُل َق ْو يِل‬
‫ِإ‬
‫َه َذ ا َفأْس َتْغِفُر َهللا الَع ِظ َمْي ِإ َّنُه ُه َو الَغُفْو ُر الَّر ِح مْي‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫َاْلَح ْم ُد ِهلل َو َكَفى‪َ ،‬و ُأَص ْيِّل َو ُأَس ُمِّل َعىَل َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد اْلُم ْص َط َفى‪َ ،‬و َعىَل آِهِل َو َأَحْص اِبِه َأْه ِل اْلَو َف ا‪.‬‬
‫َأْش َهُد َأْن اَّل إَهل اَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل ِرَش ْيَك ُهَل‪َ ،‬و َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد اَن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُهُل‬
‫ِإ‬
‫َأَّم ا َبْع ُد ‪َ ،‬فَي ا َأَهُّيا اْلُمْس ِلُمْو َن ‪ُ ،‬أْو ِص ْي ْمُك َو َنْفْيِس ِبَتْق َو ى ِهللا اْلَع ِّيِل اْلَع ِظ ِمْي َو اْعَلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ْمُك‬
‫ِب َأْمٍر َع ِظ ٍمْي‪َ ،‬أَم َر ْمُك اِب لَّص اَل ِة َو الَّس اَل ِم َعىَل َنِب ِّي ِه اْلَك ِر ِمْي َفَق اَل ‪َّ :‬ن َهللا َو َم اَل ِئَكَت ُه ُيَص ُّلوَن َعىَل‬
‫ِإ‬
‫الَّنِّيِب ‪ ،‬اَي َأَهُّيا اِذَّل يَن آَمُنوا َص ُّلوا َعَلْي ِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِلًميا‪َ ،‬الّٰلُهَّم َص ِّل َعىَل َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد َو َعىَل آِل‬
‫َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد اَمَك َص َّلْي َت َعىَل َس ِّي ِد اَن ْبَر اِه َمْي َو َعىَل آِل َس ِّي ِد اَن ْبَر اِه َمْي َو اَب ِر ْك َعىَل َس ِّي ِد اَن‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ُم َح َّم ٍد َو َعىَل آِل َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد اَمَك اَب َر ْكَت َعىَل َس ِّي ِد اَن ْبَر اِه َمْي َو َعىَل آِل َس ِّي ِد اَن ْبَر اِه َمْي ‪ْ ،‬يِف‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫اْلَع اَلِم َنْي َّنَك ِمَح ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪.‬‬
‫ِإ‬
‫َالّٰلُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِم َنْي َو اْلُمْس ِلَم اِت واْلُم ْؤ ِمِنَنْي َو اْلُم ْؤ ِم َن اِت اَأْلْح َي اِء ِم ُهْنْم َو اَأْلْم َو اِت ‪ِ ،‬اَّن َك ِمَس ْي ٌع‬
‫ّٰل‬
‫َقِرْيٌب ُم ِج ْي ُب اَّدل َع َو اِت اَي َقاَيِض اْلَح اَج اِت ‪ .‬ال ُهَّم اْد َف ْع َع َّن ا اْلَباَل َء َو اْلَغاَل َء َو اْلَو اَب َء َو اْلَفْح َش اَء‬
‫َو اْلُم ْنَك َر َو اْلَبْغَي َو الُّس ُيْو َف اْلُم ْخ َتِلَف َة َو الَّش َد اِئَد َو اْلِم َحَن ‪َ ،‬م ا َظ َه َر ِم َهْنا َو َم ا َبَط َن ‪ِ ،‬م ْن َبِدَل اَن‬
‫َه َذ ا َخ اَّص ًة َو ِم ْن ُبَدْل اِن اْلُمْس ِلِم َنْي َعاَّم ًة ‪َّ ،‬ن َك َعىَل ِّلُك ْيَش ٍء َق ِد ْيٌر ‪َ .‬ر َّبَن ا َتـَقـَّبْل ِم َّن ا َص َالَتَنا‬
‫ِإ‬
‫َو ِص َيا َمَنا َو ُر ُكْو َع َنا َو ُجُس ْو َد اَن َو ُقُع ْو َد اَن َو َتُّرَض َع َنا َو َخَتُّش ْو َع َنا َو َتَع ُّبَد اَن َو َتِّم ْم َتْقِص َرْي اَن اَي َاهلل اَي‬
‫َر َّب اْلَع ا َلِم َنْي ‪َ .‬ر َّبَنا َأِتَن ا ىِف اُّدل ْنَيا َح َس َنًة َو يِف ْا َألِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِق َن ا َعَذ اَب الَّن اِر ‪َ .‬و اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل‬
‫َر ِّب اْلَع ا َلِم َنْي ‪.‬‬

‫ِع َباَد ِهللا ‪ ،‬إ َّن َهللا َيْأُم ُر اِب ْلَع ْد ِل َو اإْلْح َس اِن َو ْيَت اِء ِذ ي اْلُق ْر ىَب وَيَهْنى َع ِن الَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر‬
‫َو الَبْغِي ‪َ ،‬يِع ُظ ْمُك َلَع َّلْمُك َتَذ َّكُر ْو َن ‪َ .‬فاذُكُر وا َهللا اِإْلَع ِظ َمْي َيْذ ُكْر ْمُك َو ِذَل ْكُر ِهللا َأْكُرَب‬

Anda mungkin juga menyukai