Anda di halaman 1dari 4

Nama: Selfi juwita

Kelas: XI IPS 2

Keistimewaan Bulan Ramadhan


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah,
tuhan semesta Alam yang telah memberi kita nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Sholawat serta salam, mari kita curahkan kepada baginda besar kita yaitu Nabi
Muhammad saw, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah zaman kegelapan
hingga menuju zaman Islamiyah zaman yang terang benderang hingga saat ini..
Hadirin teman teman yang saya banggakan dan pak yunus yang saya hormati, Hari
ini saya akan menceritakan tentang “keistimewaan bulan ramadhan” alhamdulillah
kita masih diberikan nikmat bisa bertemu kembali dengan Bulan Ramadhan (in sya
allah), bulan suci yang penuh berkah, ampunan dan rahmat Allah. Di Bulan
Ramadhan yang akan datang ini, umat Islam diwajibkan puasa selama sebulan
penuh. Kewajiban bagi tiap Muslim yang jika dilakukan dengan penuh keimanan
dapat mengantarnya ke surga. Kewajiban berpuasa di Bulan Ramadhan ini
sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ála dalam surat Al-Baqarah ayat 183
sebagai berikut:
‫َي ا َأُّيَه ا اَّلِذيَن آَم ُن وا ُك ِتَب َع َلْي ُك ُم الِّص َي اُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذيَن ِمْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َّتُقوَن‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.”
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan melalui ayat tersebut di atas Allah SWT ber-
khitab kepada orang-orang mukmin dari kalangan umat ini dan memerintahkan
kepada mereka berpuasa, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta
bersenggama dengan niat yang ikhlas karena Allah Swt.
Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar di antara bulan-
bulan yang lain. Semua amal soleh yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat
balasan lebih banyak dan lebih baik. Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk
memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan.
Diantara keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan tersebut, disebutkan dalam
beberapa riwayat:

Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka
ditutup dan setan-setan pun dibelenggu. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam
yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda:

‫َقْد َج اَء ُك ْم َر َمَض اُن َش ْهٌرُم َب اَر ٌك اْف َت َر َض ُهللا َع َلْي ُك ْم ِص َي اَم ُه ُتْف َت ُح َفْيِه أْب َو اُب اْلَج َّن ِة َو ُيْغ َلُق َفْيِه أْب َو اُب اْلَج ِحْي ِم َو ُتَغ ًّل َفْي َه الَّش َي اَط ْيُن‬
‫َفْيِه َلْي َلٌة َخ ْيٌر ِمْن أْلِف َش ْه ٍر‬
"Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian
untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka
ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya
lebih baik dari seribu bulan," (HR. Ahmad).
Puasa bulan Ramadhan adalah sebagai penebus dosa hingga datangnya bulan
Ramadhan berikutya. Rasulullah SAW bersabda:

‫َالَّص َلَو اُت اْلَخ ْم ُس َو اْلُجْم َع ُة إَلى اْلُجْم َع ِة َو َر َمَض ُان إَلى َر َمَض اَن ُم َك ِّفَر اٌة َم ا َب ْي َن ُهَّن إَذ اْج َتَن َب ْالَك َب اِئَر‬
"Jarak antara shalat lima waktu, shalat jum’at dengan jum’at berikutnya dan puasa
Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada
diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar," (HR Muslim).
Puasa Ramadhan bisa menebus dosa-dosa yang telah lewat, dengan syarat
puasanya harus ikhlas. Rasulullah SAW bersabda:

‫َم ْن َص اَم َر َمَض اَن إْي َم ا ًن ا َو اْح ِتَس اًبا ُغ ِفَر َلُه َم ا َت َقَّد َم ِمْن َذْن ِبِه‬
"Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari
Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu," (HR Bukhari dan Muslim).
Barangsiapa memberi buka orang yang puasa maka mendapat pahala sebanyak
pahala orang puasa tersebut.

‫َم ْن َف َط َر َص اِئًما ُك ِتَب َلُه ِم ْث ُل أْج ِر الَّصا ِئِم اَل َي ْنُقَص ِمْن أْج ِر الَّصاِئِم َش ْيٌئ‬
"Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang
berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu,
tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut," (HR Ahmad).
Sedekah yang paling baik adalah pada bulan Ramadhan.

‫أُّي الَّصَد َقِة أْف َض ُل؟ َق اَل َص َد َقٌة َفْي َر َمَض اَن‬
"Rasulullah SAW pemah ditanya; Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau
menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan,” (HR Tirmidzi)
Orang yang banyak beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan, maka dosa--
dosanya diampuni oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

‫َم ْن َقاَم َر َمَض اَن إْي َم ا ًن ا َو اْح ِتَس اًبا ُغ ِفَر َلُه َم ا َت َقَّد َم ِمْن َذْن ِبِه‬
"Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan
mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu,”
(HR Bukhari dan Muslim).
Doa orang yang berpuasa adalah mustajab Rasulullah SAW bersabda:
‫ْل ْظ ُل‬ ‫ْل‬ ‫َث ُث‬
‫اَل َد َع َو اٍت ُمْس َت َج اَب اٍت ؛َد ْع َو ُة الَّصاِئِم َو َد ْع َو ُة ا ُم َس اِفِر َو َد ْع َو ُة ا َم ْو ِم‬
"Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa
musafir dan doa orang yang teraniaya," (HR Baihaqi).
Karena di dalam berpuasa terkandung hikmah membersihkan jiwa, menyucikannya
serta membebaskannya dari endapan-endapan yang buruk (bagi kesehatan tubuh)
dan akhlak-akhlak yang rendah. Allah menyebutkan, sebagaimana puasa diwajibkan
atas mereka, sesungguhnya Allah pun telah mewajibkannya atas umat-umat
sebelum mereka. Dengan demikian, berarti mereka mempunyai teladan dalam
berpuasa, dan hal ini memberikan semangat kepada mereka dalam menunaikan
kewajiban ini, yaitu dengan penunaian yang lebih sempurna dari apa yang telah
ditunaikan oleh orang-orang sebelum mereka.
Dalam hadis Qudsi yang artinya, “Setiap amal manusia adalah untuknya kecuali
puasa, sesungguhnya (puasa) itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya.” (HR
Ahmad dan Muslim).
Secara substansi hadits qudsi tersebut ingin menyampaikan bahwa ibadah puasa
memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Kata “untuk-Ku” adalah bentuk
penyandaran ibadah puasa kepada Allah swt yang menunjukkan betapa puasa
merupakan ibadah yang memiliki kedudukan lebih dibanding ibadah lainnya.
Dalam beberapa hal, penyandaran sesuatu kepada Allah swt juga terjadi. Seperti
kata Ka’bah yang memiliki nama lain Baitullah (rumah Alllah). Kata bait disandarkan
pada kata Allah. Ini menunjukkan bahwa Ka’bah merupakan tempat yang memiliki
kedudukan tinggi dibanding tempat-tempat lainnya.
Dari hadits tersebut, ada satu hal yang perlu kita garis bawahi yaitu kalimat
“sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya”.
Al-Ustaz Saiyid Mahadhir dalam bukunya Bekal Ramadhan dan Idul Fitri, hikmah dari
puasa itu adalah hadirnya sifat taqwa dalam diri seorang muslim, karena puasa
membiasakan seorang muslim untuk takut kepada Allah swt dalam kondisi sembunyi
maupun ramai. Selama puasa seorang muslim selalu merasa diawasi oleh Allah swt,
mereka berani menahan syahwat hanya karena merasa bahwa Allah swt selalu
mengawasi, perasaan inilah yang jika berlanjut setelah Ramadhan akan menjadi
sebab takwa seorang muslim. Mulai dari ketakwaan itu yang mengantarkan seorang
Muslim meraih pintu surga Firdaus seperti disebutkan dalam sebuah hadits berikut:

‫ َح َّد َث َن ا ِإْب َر اِهيُم ْبُن اْلُم ْن ِذ ِر َح َّد َث ِني ُم َح َّم ُد ْبُن ُفَلْي ٍح َق اَل َح َّد َث ِني َأِبي َح َّد َث ِني ِه اَل ٌل َع ْن َع َط اِء ْب ِن‬: ‫اِإلَم اُم الُب َخ اِر ُّي َر ِحَم ُه هللا َت َع اَلى‬
‫َيَس اٍر َع ْن َأِبي ُه َر ْي َر َة َع ْن الَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل َم ْن آَمَن ِباِهَّلل َو َر ُسوِلِه َو َأَقاَم الَّص اَل َة َو َص اَم َر َمَض اَن َك اَن َح ًّقا َع َلى‬
‫ِهَّللا َأْن ُيْد ِخ َلُه اْلَج َّنَة َه اَج َر ِفي َس ِبيِل ِهَّللا َأْو َج َلَس ِفي َأْر ِض ِه اَّلِتي ُو ِلَد ِفيَه ا َق اُلوا َي ا َر ُسوَل ِهَّللا َأَفاَل ُنَن ِّبُئ الَّن اَس ِبَذ ِلَك َقاَل ِإَّن ِفي‬
‫اْلَج َّن ِة ِم اَئ َة َد َر َج ٍة َأَع َّد َه ا ُهَّللا ِلْلُم َج اِهِديَن ِفي َس ِبيِلِه ُك ُّل َد َر َج َت ْي ِن َم ا َب ْي َن ُهَم ا َك َم ا َب ْي َن الَّسَم اِء َو اَأْلْر ِض َفِإَذ ا َس َأْلُتُم َهَّللا َفَس ُلوُه‬
‫اْلِفْر َد ْو َس َفِإَّن ُه َأْو َس ُط اْلَج َّن ِة َو َأْع َلى اْلَج َّن ِة َو َفْو َقُه َع ْر ُش الَّر ْح َم ِن َو ِم ْن ُه َتَفَّج ُر َأْن َه اُر اْل َج َّن ِة‬
Imam Al Bukhari Rahimahullahu Ta’ala berkata : “Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Fulaih berkata,
telah menceritakan kepadaku Ayahku telah menceritakan kepadaku Hilal dari ‘Atha
bin Yasar dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Beliau
bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mendirikan shalat,
dan berpuasa pada bulan Ramadlan, maka Allah berkewajiban memasukkannya
kedalam surga, baik ia berhijrah di jalan Allah atau duduk di tempat tinggalnya
tempat ia dilahirkannya.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak
sebaiknyakah kami mengabarkan orang-orang tentang hal ini?” Rasulullah
Shallalahu Alaihi Wa Sallam menjawab: “Dalam surga terdapat seratus derajat yang
Allah persiapkan bagi para mujahidin di jalan-Nya, yang jarak antara setiap dua
tingkatan bagaikan antara langit dan bumi, maka jika kalian meminta Allah, mintalah
surga firdaus, sebab firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi, di
atasnya ada singgasana Arrahman, dan daripadanya sungai surga memancar.” (HR.
Bukhari No. 6873 dan 2851, Ahmad No. 8067 dan 8119)
Melalui hadis di atas, ternyata iman kepada Allah dan Rasulnya, mendirikan shalat
dan berpuasa Ramadhan, kemuliannya sebanding dengan berhijrah di jalan Allah.
Saking gembiranya, para sahabat meminta izin kepada Rasulullah saw untuk
memberitahukan kabar gembira tersebut kepada khalayak ramai. Alih-alih
mengidzinkan, Rasulullah malah melanjutkan sabdanya bahwa Allah Subhanahu Wa
Ta’ala menyediakan surga yang didalamnya ada 100 derajat yang mana setiap dua
derajat jaraknya bagaikan langit dan bumi, Subhanallah! Surga tersebut
diperuntukkan untuk orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Seberapa jauhkah
jarak antara langit dan bumi? Ibnu Hajar menjelaskan bahwa para ulama berbeda
pendapat tentang seberapa jauhnya. Imam Thabrani mengatakan bahwa jarak
tempuh antara langit dan bumi memakan waktu sekitar 500 tahun, Subhanallah!
Rasulullah juga menganjurkan kita agar berdoa memperoleh Firdaus, surga yang
paling baik dan paling tinggi. Di atas Firdauslah singgasana Allah Ar-Rahman
berada. Di bawah singgasana tersebutlah memancar sungai-sungai yang mengaliri
semua surga. Mau surga? maksimalkanlah iman kita, shalat kita dan puasa
Ramadhan kita. Semoga kita semua bertemu di surga Firdaus, aamiin.
Demikian ceramah tentang keistimewaan Bulan Ramadhan yang saya sampaikan
dan jika ada salah kata saya mohon maaf kepada allah saya mohon ampun.
Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai