Anda di halaman 1dari 11

‫َالَّس اَل ُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه‬

‫ُهللَا َاْك َبُر ‪ُ x9‬هللَا َاْك َبُر َك ِبْيًرا َو اْلَحْم ُد ِهَّلِل َك ِثْيًرا َو ُس ْبَح اَن ِهللا‬
‫ُبْك َر َة َو َأِص ْياًل اَل ِاَلَه َااَل ُهللا َو ْح َد ُه َص َدَق َو ْع َد ُه َو َنَصَر َع َبَد ُه‬
‫َو َاَع َّز ُج ْنَد ُه َو َهَز َم اَأْلْح َز اَء َو ْح َد ُه‪ .‬اَل ِاَلَه ِااَل ُهللا َو ُهللا َاْك َبُر ُهللا‬
‫َاْك َبُر َو ِهَّلِل اْلَحْمِد ‪.‬‬
‫َاْلَحْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ى َجَعَل اْلَيْو َم ِع ْيًد ا ِلِعَباِدِه اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو َخَتَم ِبِه‬
‫َش ْهَر الِص َياِم ِلْلُم ْخ ِلِص ْيَن ‪َ .‬اْش َهُد َاْن اَّل ِاَلَه ِااَّل َهللا َو ْح َد ُه‬
‫اَل َش ِرْيَك َلُه َش َهاَد ًة ُتَطِّهُراْلُقُلْو َب ِم َن اْلَخ ِش اْلَلِع ْيَن ‪َ .‬و َاْش َهُد‬
‫َاَّن ُمَحَّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه َأْطَو ُع اْلَخ ْلِق ِلَر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن ‪َ .‬الَّلُهَّم‬
‫َص ِّل َو َس ِّلُم َو َباِر ْك َع َلى ُمَحَّم ٍد َو َع َلى َاِلِه َو َاْص َح اِبِه‬
‫اْلُم َج اِهِد ْيَن ‪َ .‬اَم اَبْع ُد َفَياِعَباَد ِهللا ُاْو ِص ْيُك ْم َو ِاَياَي ِبَتْقَو ى ُهللا‬
‫َفانها َش ِع اُراْلُم َّتِقْيَن َوَو صية هللا للناس اجمعين‪.‬قال هللا‬
‫تعالى فى القرآن الكريم‪ :‬اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‪.‬‬
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‪َ .‬و َلْو َتَر ى ِإِذ اْلُم ْج ِرُم وَن َناِكُس ْو ا‬
‫ُر ُء وِس ِهْم ِع ْنَد َر ِّبِهْم َر َّبَنا َأْبَص ْر َنا َو َسِم ْعَنا َفاْر ِج ْعَنا َنْع َم ْل‬
‫َص اِلًحا ِإَّنا ُم وِقُنوَن (‪)١٢‬‬
‫‪Kaum muslimin dan muslimat Jama’ah sholat Id Rahimakumullah‬‬
‫‪Pagi hari yang berbahagia ini, kita berkumpul bersama, untuk melaksanakan Sholat Idul‬‬
‫‪Fitri, kita berusaha untuk mensucikan hati setelah sebulan lamanya kita berjuang menempuh‬‬
‫‪perjalanan yang cukup melelahkan namun juga membahagiakan, yakni melaksanakan‬‬
‫‪kewajiban imani, memenuhi panggilan Illahi, menunaikan tugas suci, berpuasa di bulan‬‬
‫‪Ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan berkah, bulan maghfirah dan ijabah, yang insya‬‬
‫‪Allah dapat menghantarkan kita sebagai hamba-hamba Allah yang muttaqin. Amin Ya‬‬
‫‪Rabbal A’lamin‬‬

‫ُهللَا َاْك َبر ‪َ2x‬و ِهَّلِل اْلَحْمِد‬


‫‪Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat, Rahimakumullah.‬‬
Sepanjang satu bulan “Ibadah Puasa” yang telah kita jalani tentunya telah memberikan
pengalaman keagamaan yang cukup indah dalam kehidupan ini, terutama dalam peningkatan
kwalitas iman, ilmu dan amal kepada Allah SWT. Kini bulan Ramadhan yang penuh rahmat
dan berkah telah pergi meninggalkan kita, meninggalkan pesan moral, sejuta kenangan
terindah bersama Allah sebagai bekal dan tuntunan dalam menjalani kehidupan ini.
Menandai akhir Ramadhan, mulai tadi malam kita gemakan kalimat tauhid, tahmid, dan
tahlil. Sesungguhnya merupakan sebuah simponi yang indah yang mampu menggoncangkan
kalbu, menggetarkan rasa dan meraga sukma, sehingga menyadarkan manusia akan
kebesaran Allah dan kekecilan dirinya dihadapan Allah SWT.

‫ ُهللَا َاْك َب ُر َو ِهَّلِل‬.‫ آلِاَل َه ِااَل ُهللا َو ُهللا َاْك َب ُر‬2x ‫ُهللَا َاْك َب ر‬
. ‫اْلَحْم ُد‬
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat, Rahimakumullah.
Hari ini adalah hari gembira, hari berbahagia bagi orang-orang yang berpuasa, hari
penyerahan hadiah dari Allah SWT. Para malaikat turut mengucapkan selamat kepada orang-
orang yang berhari raya.
Diriwayatkan oleh sa’d Ibnu Ausal-Anshari, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

‫اذا كان يوم عيد الفطر وقنا المآلئكةعلى أبواب الطرق‬


‫ اغˆˆدوا يا معشرالمسلمين ألى رب كريم يمن‬:‫فنا دما‬
‫ لقد أمرتم بقيا م الليل فقمتم‬.‫بالخيرثم يثيب عليه الجزيل‬
‫وأمرتم بصيام النهار فصتم وأطعتم ربكم‬
‫فأقبضو اجرا ئزكم فأذا صلوا نادى منادى أال ان ربكم‬
‫قدغفرلكم فارجعوا راشدين ألى رحالكم فهويوم الجائزة‬
‫ويسّم ى ذلك اليوم فى السمأ يورالجائزة (رواه الطبرانى‬
)‫فى الكبير‬
Artinya: “Apabila telah tiba Hari raya Idul fitri, berdirilah para malaikat berjejer di
sepanjang jalan, sambil berseru, “wahai kaum muslimin, bergegaslah menuju Tuhan Yang
Maha Mulia, yang menaburkan kebajikan dan memberikan pahala yang berlipat ganda.
Kamu telah diperintahkan Qiyamul-lail (beribadah di malam hari), lalu kamu laksanakan,
kamu diperintahkan berpuasa, kamu menjalankannya, kamu patuh pada perintah Tuhanmu.
Sekarang, terimalah hadiahmu! Apabila mereka telah selesai shalatnya, berdirilah seorang
penyeru mengatakan “ketahuilah bahwa Tuhanmu telah mengampunimu, kembalilah dengan
tenang dengan kendaraanmu. Hari ini adalah hari pemberian “hadiah”. Dan dilangit pun,
hari ini disebut dengan hari hadiah” (HR. Tabrani).
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat, Rahimakumullah.
Madrasah Rohaniyah ramadhan merupakan proses panjang yang telah kita lakukan
selama ramadhan untuk menata hati, menghidupkan rasa, dan mencerdaskan intelektual
dalam upaya lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan harapan dan doa semoga
dengan segala mujahadah (kesungguhan), keseriusan, dan pengorbanan serta keikhlasan
dalam menjalankan ibadah selama ramadhan itu akan mengantarkan kita menjadi pribadi
takwa kembali kepada kesucian diri (fitrah) sebagai manusia baru dengan kehidupan baru dan
peradaban yang baru.
Dalam satu kesempatan, Sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad SAW:

‫َع ْن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن ُبْس ٍر رضˆˆي هللا عنه َأَّن َأْع َر اِبًّي ا َق اَل َي ا‬
‫َر ُسوَل ِهَّللا َم ْن َخْيُر الَّناِس َق اَل «َم ْن َط اَل ُع ُم ُر ُه َو َح ُس َن‬
‫َع َم ُلُه» رواه الترمذى‬
Artinya: “Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa ada seorang Arab
Badui berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Wahai Rasulullah,
siapakah sebaik-baik manusia?” beliau menjawab: “Siapa yang paling panjang umurnya
dan baik amalannya.” Hadits riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam
Shahihut Targhib wat Tarhib (no. 3363).
Tentunya yang paling jahat yaitu orang yang panjang umurnya tetapi semakin hari
semakin tidak baik akhlaknya, semakin tidak baik ubudiyahnya kepada Allah, dalam segala
hal kebaikannya terus berkurang.

‫َو ِهَّلِل اْلَحْمِد‬2x ‫ُهللَا َاْك َبر‬


Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat, Rahimakumullah.
Berdasarkan pendekatan Al- Qur’an dan hadis, setidaknya ada 3 ciri orang yang
kembali kepada fitrah (Idul Fitri), setelah menempuh madrasah ruhaniyah Ramadhan semoga
kita meraihnya:
1. Senantiasa melakukan amal shalih (kesholehan sosial). Menebarkan kebajikan,
cinta dan kemaslahatan yang bisa dirasakan dan bermanfaat bagi orang lain. Tidak kalah
pentingnya juga menjadi penyeru dan pejuang kebaikan dalam kehidupan yang selalu
menebarkan salam dan perdamaian, mampu membangun jaringan sosial yang baik dalam
hidup ini. Di dalam Al-Qur’an surah As-Sajadah ayat 12 Allah berfirman:

‫َو َلْو َتَر ى ِإِذ اْلُم ْج ِرُم وَن َناِكُس و ُر ُء وِس ِهْم ِع ْن َد َر ِّبِهْم َر َّبَن ا‬
)١٢( ‫َأْبَص ْر َنا َو َسِم ْعَنا َفاْر ِج ْعَنا َنْع َم ْل َص اِلًحا ِإَّنا ُم وِقُنوَن‬
Artinya: “nanti Muhammad engkau akan melihat orang yang berbuat kejahatan di
muka bumi ini hingga ketika berhadapan kepada Allah mereka tersipu dan menunduk malu
menghadap Allah. Dalam keadan seperti itu mereka berkata, ya Tuhan kami sudah
mendengar adzab mu, tidak sanggup kami ya Tuhan menanggung adzab mu, tolong lah ya
Tuhan kembali kan kami ke bumi sebentar saja dan akan melakukan yang terbaik,
Sayangnya itu hanya penyesalan yang tidak berguna lagi. Ulama sufi mengatakan,
“dunia ini seperti sawah ladang, barang siapa yang menabur kebaikan pasti dia akan menuai
hasil dari kebaiknya, dan jika ia menabur benih-benih kejahatan ia akan memetik penyesalan
yang tidak berguna lagi.
Banyak nash-nash Hadis yang menyerukan pentingnya membangun kesholehan sosial
di dalam kehidupan ini. Seperi beberapa riwayat berikut ini:

: ‫َع ْن َاَنٍس بن مالك َق اَل َر ُس ْو ُل ِهللا َص َلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َلَم‬


‫َم ْن َلِقَي َأَخ اُه ِبَم ا ُيِح ُّب ِلُيِس َّر ُه ِبَذ اِلَك َس َّر ُه ُهللا َع َّز َو َج َّل َيْو َم‬
‫اْلِقَياَم ِة‬
Artinya: Anas bin Malik berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa bertemu
saudaranya dengan membawa sesuatu yang dapat menggembirakannya, pasti Allah akan
menggembirakannya pada hari kiamat.” (Thabrani dalam Mu’jam Shagir)

‫َم ْن َنَصَر َأَخ اُه ِبَظْهِر ْالَغْيِب َنَصَر ُه ُهللا فِى الُّد ْنَيا َو ْاآلِخ َرِة‬
Artinya: “Barangsiapa menolong saudaranya yang sedang ghaib (tidak berada di tempat)
maka Allah akan menolongnya di dunia dan akhirat”. [HR al-Baihaqiy: 7637, ad-Dainuriy
dan adl-Dliya’ al-Muqaddisiy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan].
Ternyata dalam kehidupan ini kita harus membangun keseimbangan antara kesholehan
individual spritual kepada Allah SWT (Habluminallah) dan kesholehan sosial
(Hablumminannas) seperti dinyatakan dalam surat ali imran: 112.

‫ُض ِرَبْت َع َلْيِهُم الِّذ َّلُة َأْيَن َم ا ُثِقُف وا ِإاَّل ِبَح ْب ٍل ِم َن ِهَّللا َو َح ْب ٍل‬
‫ِم َن الَّن اِس َو َب اُء وا ِبَغ َض ٍب ِم َن ِهَّللا َو ُض ِرَبْت َع َلْيِهُم‬
‫اْلَم ْس َكَنُة ۚ َٰذ ِل َك ِب َأَّنُهْم َك اُنوا َيْكُف ُروَن ِبآَي اِت ِهَّللا َو َيْقُتُل وَن‬
‫اَأْلْنِبَياَء ِبَغْيِر َح ٍّق ۚ َٰذ ِلَك ِبَم ا َع َص ْو ا َو َك اُنوا َيْع َتُد وَن‬
Artinya: Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka
berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka
kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu
karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang
benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (Ali Imran:
112).
Dalam satu hadis diceritakan tentang orang-orang yang muflis (bangkrut amal
ibadahnya dihari akhirat) karena ternodanya hubungan hablumminannas.
‫ اْلُم ْفِلُس ِفْيَنا َم ْن َال ِد ْر َهَم َلُه َو َال‬:‫َأَتْد ُر ْو َن َم ا اْلُم ْفِلُس ؟ َقاُلْو ا‬
‫ ِإَّن اْلُم ْفِلَس ِم ْن ُأَّمِتي َم ْن َي ْأِتي َي ْو َم اْلِقَياَم ِة‬: ‫ َفَق اَل‬. ‫َم َت اَع‬
‫ َو َيْأِتي َقْد َشَتَم َهَذ ا َو َقَذ َف َهَذ ا َو َأَك َل‬،‫ِبَص َالٍة َو ِص َياٍم َو َزَك اٍة‬
‫ َفُيْع َطى َه َذ ا ِم ْن‬،‫َم اَل َه َذ ا َو َس َفَك َد َم َه َذ ا َو َض َرَب َه َذ ا‬
‫ َف ِإْن َفِنَيْت َحَس َناُتُه َقْب َل َأْن‬.‫َحَس َناِتِه َو هَذ ا ِم ْن َحَس َناِتِه‬
‫ ُأِخ َذ ِم ْن َخ َطاَياُهْم َفُطِر َح ْت َع َلْيِه ُثَّم ُطِر َح‬،‫ُيْقَض ى َم ا َع َلْيِه‬
‫ِفي الَّناِر‬
Artinya: “Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab:
“Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan
tidak pula memiliki harta/barang.” Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang
bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa
pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa
kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan
harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai
tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si
anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-
orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah
kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan
kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Muslim no. 6522)
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat, Rahimakumullah.
2. Meningkatkan Ubudiyah kepada Allah SWT (Kesholehan
individual) membangun nilai-nilai ibadah yang lebih tinggi bersama Allah SWT
(Hablumminallah). Nabi SAW adalah suri tauladan bagi kita dalam beribadah, sekalipun
beliau habibullah (kekasih Allah) tapi luar biasa ibadahnya kepada Allah SWT, diceritakan
dalam sebuah riwayat:

‫َح َّد َثَنا َأُب و ُنَع ْيٍم َق اَل َح َّد َثَنا ِم ْس َع ٌر َع ْن ِزَي اٍد َق اَل َس ِم ْع ُت‬
‫اْلُمِغ يَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َيُقوُل ِإْن َك اَن الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه‬
‫َو َس َّلَم َلَيُق وُم ِلُيَص ِّلَي َح َّتى َت ِر ُم َق َد َم اُه َأْو َس اَقاُه َفُيَق اُل َل ُه‬
‫َفَيُقوُل َأَفاَل َأُك وُن َع ْبًد ا َش ُك وًرا‬
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata, telah menceritakan kepada
kami [Mis'ar] dari [Ziyad] berkata; aku mendengar [Al Mughirah radliallahu 'anhu]
berkata; "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bangun untuk mendirikan shalat (malam)
hingga tampak bengkak pada kaki atau betis, Beliau dimintai keterangan tentangnya. Maka
Beliau menjawab: "Apakah memang tidak sepatutnya aku menjadi hamba yang
bersyukur?" (HR. Bukhari No. 1062)

‫َو ِهَّلِل اْلَحْمِد‬2x ‫ُهللَا َاْك َبر‬


Dalam menjalankan ibadah ritual kepada Allah SWT ada tiga ruh (jiwa) dari ibadah itu
yang harus terintegritas didalam jiwa kita yaitu:
1. Ketaatan, seorang ahli ibadah harus benar-benar taat dalam ibadahnya dan kehidupan
sosialnya sehingga ia tidak lagi berani melakukan kemaksiatan, kebatilan, dan kemungkaran,
ia Istiqamah dalam ketaatan, tidak berpaling hati dalam kehidupan yang salah.
2. Syukur, seorang ahli ibadah senantiasa bersyukur diatas segala nikmat yang Allah SWT
berikan, ia tidak menyalahgunakannya apalagi mengingkari nikmat Allah SWT.
3. Qurbah, seorang ahli ibadah itu selalu dekat dengan Allah SWT, merasa dilihat dan diawasi
Allah SWT sehingga selalu berbuat yang terbaik mengutamakan kejujuran dan keadilan
meskipun tiada orang yang melihatnya.
Didalam Alquran diceritakan kehancuran negeri saba’ dikarenakan mereka tidak taat,
tidak bersyukur dan jauh dari Allah SWT

‫َلَقْد َك اَن ِلَسَبٍإ ِفي َم ْس َك ِنِهْم آَيٌة َج َّنَتاِن َع ْن َيِم يٍن َو ِش َم اٍل ُك ُلوا‬
)١٥( ‫ِم ْن ِر ْز ِق َر ِّبُك ْم َو اْشُك ُروا َلُه َبْلَد ٌة َطِّيَبٌة َو َر ٌّب َغ ُف وٌر‬
‫َفَأْع َر ُض وا َفَأْر َس ْلَنا َع َلْيِهْم َس ْيَل اْلَع ِر ِم َو َب َّد ْلَناُهْم ِبَج َّنَتْيِهْم‬
(١٦( ‫َج َّنَتْيِن َذ َو اَتْي ُأُك ٍل َخ ْمٍط َو َأْثٍل َو َش ْي ٍء ِم ْن ِس ْد ٍر َقِليٍل‬
Artinya: 15. Sungguh, bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Allah) di tempat kediaman
mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka
dikatakan), "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah
Tuhan Yang Maha Pengampun.” 16. Tetapi mereka berpaling, maka Kami kirim kepada
mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang
ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit pohon Sidr. (QS: Saba
15-16)
Dalam dunia kerja, jika kita bekerja secara benar maka akan dinilai Allah SWT sebagai
ibadah, dengan kriteria kerja sebagaimana berikut ini:
1. Ikhlas karena Allah
2. Kerja secara cerdas (profesional)
3. Kerja keras dan tuntas
Dalam satu peristiwa, Sahabat Nabi yaitu Sa’ad Bin Muaz Al Anshori terlihat oleh
Nabi tangannya terluka. Rasul bertanya kepadanya ketika itu. Mengapa tanganmu terluka ya
Sa’ad ?. Bukankah engkau seorang yang pandai besi. Kemudian nabi berkata, “Wahai Sa’ad,
berilah tanganmu kepadaku. Aku ingin menyentuh tangan mu. Lantas nabi menyentuh tangan
saad, kemudian nabi mencium tangan si pandai besi itu. Sahabat nabi yang menyaksikan
peristiwa itu terkejut, terheran-heran. Bagi mereka perbuatan Rasul itu dipandang aneh dan
tidak biasa. Kemudian Rasul menjelaskan, “inilah tangan-tangan yang dicintai Allah dan
tidak akan disentuh api neraka, bagaimana aku tidak menciumnya.”
Pekerjaan yang dilakukan dengan dasar ibadah untuk kebutuhan keluarga maka ini akan
dicintai Allah Swt. Kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas sesungguhnya adalah bagian
dari jihad kepada Allah SWT. kerja yang seperti ini bernilai ibadah yang tinggi. Memenuhi
kebutuhan rumah tangga sepanjang dilakukan dengan penuh keikhlasan tentu tidak akan
menjadi sia-sia, menjadi berkah dan bernilai ibadah.

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat, Rahimakumullah.


3. Hiasi hidup dengan nilai-nilai akhlakul karimah, nilai-nilai peradaban dan kesantunan,
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dalam sebuah hadis Nabi SAW bersabda:

‫َأْك َم ـُل اْلمُـْؤ ِمِنيْـَن ِايْـَم انًـا َاْح سَـُنُهْم ُخ ُلـًقا‬


Artinya: “Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah orang yang sempurna
budi pekertinya.” (H.R. Tirmizi).
Ada tiga nilai luhur akhlakul karimah yang semestinya kita tumbukembangkan di
dalam diri kita masing-masing bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu;
Amanah, rasa malu dan kasih sayang. Ketiga nilai ini adalah modal dasar yang akan
menentukan seseorang apakah ia memiliki akhlakul karimah atau tidak. Ilmu setinggi apapun
yang dimiliki seseorang, ilmu itu tak akan pernah membuat dirinya mulia tanpa akhlak.
Bukan ilmu sesungguhnya yang membuat seseorang itu mulia atau tidak, yang membuatnya
mulia adalah akhlaknya, baik kepada Allah ataupun kepada sesama manusia serta alam
semesta. Sebagaimana yang pernah di sabdakan Rasulullah SAW.

‫َخْيُر الناِس َأْنَفُعُهْم ِللناِس‬


Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad,
ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul
Jami’ no:3289).
Inilah hidup yang bermakna. Hidup yang memberi arti bagi kehidupan orang lain.
Keberadaannya selalu dinantikan karena kemanfaatan yang ditularkannya. Ketika ia tak ada,
manusia mencarinya, merasa kehilangan ketiadaannya dan selalu merindukannya.
Alangkah bahagianya menjadi manusia yang dapat memberi manfaat bagi orang lain.
Semoga hidup yang kita jalani di muka bumi ini dapat memberi banyak kemanfaatan bagi
orang lain. Merekalah yang nantinya akan menjadi saksi akan kebaikan kita dihadapan Allah
SWT.
Beberapa hadis nabi

‫َم ْن اَل َيْر َحْم الَّناَس اَل َيْر َحْم ُه ُهَّللا َع َّز َو َج َّل‬
Artinya: Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan
menyayanginya (HR.Muslim).

‫ِاْر َحْم َم ْن ِفي اَألْر ِض َيْر َحْم َك َم ْن ِفي الَّس َم اِء‬


Artinya: “Sayangilah makhluk yang ada dibumi, niscaya yang ada dilangit akan
menyayangimu”. (Hadits Shahih, Riwayat ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir,
Lihat Shahiihul jaami’ no. 896).

‫ َخ اِد ِم َر ُس ْو ِل‬،‫َع ْن َأِبي َحْم َزَة َأَنس ْبِن َم اِلٍك َرِض َي ُهللا َع ْنُه‬
‫ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َع ِن الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم‬
‫ َال ُي ْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم َح َّتى ُيِح َّب َألِخ ْي ِه َم ا ُيِح ُّب‬: ‫َق اَل‬
(‫ِلَنْفِس ِه) رواه البخاري ومسلم‬
Artinya: Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radhiyallahu anhu, pelayan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai untuk saudaranya
apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri”. [HR. Bukhari dan Muslim]
Jadilah kita seperti jarum yang mampu menyatukan yang becerai berai sehingga
menjadi indah dan janganlah kita seperti gunting yang memisahkan sesuatu yang telah indah.
Ma’asyiral Muslimin Rahikumullah
Pada akhirnya, setelah bulan Ramadhan berlalu ditahun ini, marilah kita lebih
meningkatkan kualitas iman, ilmu dan amal, sebab berhasilnya orang yang beramal dibulan
ramadhan terlihat setelah Ramadhan itu berlalu. Dan marilah pada bulan syawal ini, kita
saling bersilaturrahim dan berma’afan. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Ali Imran
133-134

‫َو َس اِر ُع وا ِإَلى َم ْغ ِفَرٍة ِم ْن َر ِّبُك ْم َو َج َّنٍة َع ْر ُض َها الَّس َم اَو اُت‬
‫) اَّلِذ يَن ُيْنِفُقوَن ِفي الَّس َّراِء‬١٣٣( ‫َو األْر ُض ُأِع َّد ْت ِلْلُم َّتِقيَن‬
‫َو الَّض َّراِء َو اْلَك اِظ ِم يَن اْلَغْي َظ َو اْلَع اِفيَن َع ِن الَّن اِس َو ُهَّللا‬
)١٣٤( ‫ُيِح ُّب اْلُم ْح ِس ِنيَن‬
Artinya: Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (yaitu)
orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang
yang berbuat kebaikan. (QS. Ali-Imran: 133-134).

‫كل بنى ادم خطأ وخير الخطائين التوابون (رواه‬


)‫مسلم‬
Artinya: “Setiap manusia itu bersalah, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah
(berdosa) adalah taubat” (HR. Muslim).
Akhir ramadhan bukanlah akhir dari segala-galanya. Tapi kita akan memulai kehidupan
yang baru, perubahan baru sebagai manusia baru.
‫َم ْن َص اَم َر َم َض اَن ُثَّم َأْتَبَع ُه ِس ًتا ِم ْن َش َّو اٍل َك اَن َك ِص َيا ِم‬
‫الَّدْهِر‬
Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan
Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh”. (HR. Muslim)
Tidak ada seorang manusia pun yang luput dari dosa dan kesalahan, mari kita
hamparkan tikar perdamaian, kemudian kita ulurkan tangan untuk saling berjabatan, sambil
kita ucapkan dengan penuh khidmat tapi pasti, dengan rasa rendah hati:

‫ َجَع َلَن ا ُهللا َو ِاَّي اُك ْم ِم َن اْلَع اِئ ِد ْيَن‬. ‫َتَقَّب َل ُهللا ِم َّن ا َو ِم ْنُك ْم‬
‫َو اْلَفاِئِزْيَن ُك ُّل َع اٍم َو َاْنُتْم ِبَخْيٍر‬
Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali menemukan jalan yang benar dan
berbahagialah kita karenanya. Amin Ya Rabbal ‘alamin

‫َب اَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُق ْر آِن اْلَعِظ ْيِم َو َنَفَعِنْي َو ِإَّي اُك ْم ِبَم ا‬
‫ َو َتَقَّب َل ِم ِّنْي َو ِم ْنُك ْم ِتاَل َو َت ُه‬. ‫ِفْيِه ِم َن ْاآلَياِت َو الِّذ ْك ِر اْلَحِكْيِم‬
‫ َأُقْو ُل َق ْو ِلْي َه َذ ا َو َأْس َتْغ ِفُر َهللا اْلَعِظ ْيَم‬. ‫ِاَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع اْلَعِلْيُم‬
‫ِلْي َو َلُك ْم َو ْلَجِم ْي ِع اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َو اْلُم ْؤ ِمِنْيَن‬
‫َو اْلُم ْؤ ِم َناِت َفاْسَتْغ ِفُر ْو ُه َفَياَفْو َز اْلُم ْسَتْغ ِفِرْيَن َو َياَنَج اَة الَّتاِئِبْيَن‬
‫‪Doa Khutbah Kedua‬‬

‫ُهللَا َأْك َب ُر ‪ُ x7‬هللَا َاْك َبُر َك ِبْي ًرا‪َ ,‬و اْلَحْم ُد ِهَّلِل َك ِثْي ًرا َو ُس ْبَح اَن ِهللا‬
‫ُبْك َر ًة َو َاِص ْياًل ‪ .‬اْلَحْم ُد ِهَّلِل اَّل ِذ ى َاَع اَد ْاَالْع َي اَد َو َك َّر َر ‪َ.‬اْح َم ُد ُه‬
‫ُس ْبَح اَنُه َاْن َخ َل َق َو َص َّو َر ‪َ .‬و َاْش َهُد َاْن َالِاَل َه ِاَالُهللا َو ْح َد ُه‬
‫َالَش ِرْيَك َلُه َش َهاَد ًة ُيْثَقُل ِبَها اْلِم ْيَز اُن ِفى اْلَم ْح َش ِر ‪َ .‬و َاْش َهُد َاَّن‬
‫ُمَحَّم ًد ا َر ُس ْو ُل ِهللا اْلَم ْبُع ْو ُث ِاَلى اَاْل ْس َو ِد َو اَاْلْح َم ِر ‪َ .‬الَّلُهَّم‬
‫َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّم ٍد َو َع َلى َاِلِه َو َاْص َح اِبِه اْلَفاِئِزْيَن‬
‫ِبالَّش َرِف اَاْل ْفَخ ِر ‪َ.‬اَّم اَبْع ُد ‪َ :‬فَياِعَباَد ِهللا اَّتُق ْو ا َهللا ِفْيَم ا َاَم َر ‪.‬‬
‫َو اْنَتُهْو اَع َّم ا َنَهى ُهللا َع ْن ُه َو َح َذ َر ‪َ .‬و اْع َلُم ْو ا َاَّن َهللا َص َّلى‬
‫َع َلى َنِبِّي ِه َق ِد ْيًم ا‪َ .‬فَق اَل َتَع اَلى‪ِ :‬اَّن َهللا َو َم اَل ِئَكَت ُه ُيَص ُّلْو َن‬
‫َع َلى الَّنِبَّي ‪َ .‬ياآُّيَهاَّل ِذ ْيَن َاَم ُن ْو ا َص ُّلْو ا َع َلْي ِه َو َس ِّلُم ْو اَتْس ِلْيًم ا‪.‬‬
‫َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّم ٍد َخْيِر اْلَخ ْلِق َص اِح ِب‬
‫اْلَو ْج ِه اَاْلْن واِر ‪َ .‬و اْر َض الَّلُهَّم َع ْن ُك ِّل الَص َح اَبِة َاْج َم ِع ْيَن‬
‫َو َع ِن الَّتاِبِع ْيَن َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِاْح َس اٍن ِاَلى َيْو ِم الِّدْيِن ‪.‬‬
‫َالَّلُهَّم َاْنُص ْر َم ْن َنَص َر الˆِّدْيَن َو اْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل اْلُم ْس ِلِم ْيَن‬
‫َو اْج َع ْل َبْلَد َتَنا َهِذِه َاِم َنًة ُم ْطَم ِئَّنًة َو َس ا ِئُر ُبْلَد اِن اْلُم ْس ِلِم ْيَن ‪.‬‬
‫َر َّبَنا َاْفِر ْغ َع َلْيَناَص ْبًرا َو َثِّبْت َاْقَد ا َم َنا َو اْنُص ْر َنا َع َلى اْلَق ْو ِم‬
‫الَّظ اِلِم ْيَن َو اْنُص ْر َنا َع َل اْلَق ْو ِم اْلَك اِفِرْيَن َو اْنُص ْر َنا َع َلى‬
‫اْلَق ْو ِم اْلُم َن ا ِفِقْيَن َو اْنُص ْر َنا َع َلى اْلَق ْو ِم اْلَح ا ِس ِد ْيَن ‪َ .‬الَّلُهَّم‬
‫اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َو اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْلُم ْؤ ِم َن اِت َاَاْلْح َي اِء‬
‫ِم ْنُهْم َو اَاْلْم َو اِت ِاَّنَك َس ِم ْيٌع َق ِرْيٌب ُم ِج ْيٌب الˆَّدْع َو اِت‪َ .‬ر َّبَن ا‬
‫َاِتَنا ِفى الُّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفى اَاْلِخ َرِة َحَس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّن اِر ‪.‬‬
‫َو اْلَحْم ُد ِهَّلِل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن ‪.‬‬
‫ِع ِباَد ِهللا‪ِ .‬اَّن َهللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اِاْل ْح َس اِن َو ِاْيَت اِء ِذ ى اْلُق ْر َبى‬
‫َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِي ‪َ .‬يِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم‬
‫َتَذ َّك ُر ْو َن ‪َ .‬فاْذ ُك ُر ْو َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْش ُك ُر ْو ُه َع َلى ِنَعِم ِه‬
‫َيِز ْد ُك ْم َو اْسَئُلْو ُه ِم ْن َفْض ِلِه ُيْع ِط ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َاْك َب ُر َو ُهللا َيْع َلُم‬
‫َم ا َتْص َنُع ْو َن ‪.‬‬
‫ُهللَا َأْك َبُر‪ُ -‬هللَا َأْك َب ُر ‪ُ-‬هللَا َأْك َب ُر‪ .‬آلِاَل َه ِااَل ُهللا َو ُهللا َاْك َب ُر‪ُ .‬هللَا‬
‫َاْك َبُر َو ِهَّلِل اْلَحْم ُد ‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai