ُهللَا َاْك َبُر ُ x9هللَا َاْك َبُر َك ِبْيًرا َو اْلَحْم ُد ِهَّلِل َك ِثْيًرا َو ُس ْبَح اَن ِهللا
ُبْك َر َة َو َأِص ْياًل اَل ِاَلَه َااَل ُهللا َو ْح َد ُه َص َدَق َو ْع َد ُه َو َنَصَر َع َبَد ُه
َو َاَع َّز ُج ْنَد ُه َو َهَز َم اَأْلْح َز اَء َو ْح َد ُه .اَل ِاَلَه ِااَل ُهللا َو ُهللا َاْك َبُر ُهللا
َاْك َبُر َو ِهَّلِل اْلَحْمِد .
َاْلَحْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ى َجَعَل اْلَيْو َم ِع ْيًد ا ِلِعَباِدِه اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو َخَتَم ِبِه
َش ْهَر الِص َياِم ِلْلُم ْخ ِلِص ْيَن َ .اْش َهُد َاْن اَّل ِاَلَه ِااَّل َهللا َو ْح َد ُه
اَل َش ِرْيَك َلُه َش َهاَد ًة ُتَطِّهُراْلُقُلْو َب ِم َن اْلَخ ِش اْلَلِع ْيَن َ .و َاْش َهُد
َاَّن ُمَحَّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه َأْطَو ُع اْلَخ ْلِق ِلَر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن َ .الَّلُهَّم
َص ِّل َو َس ِّلُم َو َباِر ْك َع َلى ُمَحَّم ٍد َو َع َلى َاِلِه َو َاْص َح اِبِه
اْلُم َج اِهِد ْيَن َ .اَم اَبْع ُد َفَياِعَباَد ِهللا ُاْو ِص ْيُك ْم َو ِاَياَي ِبَتْقَو ى ُهللا
َفانها َش ِع اُراْلُم َّتِقْيَن َوَو صية هللا للناس اجمعين.قال هللا
تعالى فى القرآن الكريم :اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم.
بسم هللا الرحمن الرحيمَ .و َلْو َتَر ى ِإِذ اْلُم ْج ِرُم وَن َناِكُس ْو ا
ُر ُء وِس ِهْم ِع ْنَد َر ِّبِهْم َر َّبَنا َأْبَص ْر َنا َو َسِم ْعَنا َفاْر ِج ْعَنا َنْع َم ْل
َص اِلًحا ِإَّنا ُم وِقُنوَن ()١٢
Kaum muslimin dan muslimat Jama’ah sholat Id Rahimakumullah
Pagi hari yang berbahagia ini, kita berkumpul bersama, untuk melaksanakan Sholat Idul
Fitri, kita berusaha untuk mensucikan hati setelah sebulan lamanya kita berjuang menempuh
perjalanan yang cukup melelahkan namun juga membahagiakan, yakni melaksanakan
kewajiban imani, memenuhi panggilan Illahi, menunaikan tugas suci, berpuasa di bulan
Ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan berkah, bulan maghfirah dan ijabah, yang insya
Allah dapat menghantarkan kita sebagai hamba-hamba Allah yang muttaqin. Amin Ya
Rabbal A’lamin
ُهللَا َاْك َب ُر َو ِهَّلِل. آلِاَل َه ِااَل ُهللا َو ُهللا َاْك َب ُر2x ُهللَا َاْك َب ر
. اْلَحْم ُد
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat, Rahimakumullah.
Hari ini adalah hari gembira, hari berbahagia bagi orang-orang yang berpuasa, hari
penyerahan hadiah dari Allah SWT. Para malaikat turut mengucapkan selamat kepada orang-
orang yang berhari raya.
Diriwayatkan oleh sa’d Ibnu Ausal-Anshari, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
َع ْن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن ُبْس ٍر رضˆˆي هللا عنه َأَّن َأْع َر اِبًّي ا َق اَل َي ا
َر ُسوَل ِهَّللا َم ْن َخْيُر الَّناِس َق اَل «َم ْن َط اَل ُع ُم ُر ُه َو َح ُس َن
َع َم ُلُه» رواه الترمذى
Artinya: “Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa ada seorang Arab
Badui berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Wahai Rasulullah,
siapakah sebaik-baik manusia?” beliau menjawab: “Siapa yang paling panjang umurnya
dan baik amalannya.” Hadits riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam
Shahihut Targhib wat Tarhib (no. 3363).
Tentunya yang paling jahat yaitu orang yang panjang umurnya tetapi semakin hari
semakin tidak baik akhlaknya, semakin tidak baik ubudiyahnya kepada Allah, dalam segala
hal kebaikannya terus berkurang.
َو َلْو َتَر ى ِإِذ اْلُم ْج ِرُم وَن َناِكُس و ُر ُء وِس ِهْم ِع ْن َد َر ِّبِهْم َر َّبَن ا
)١٢( َأْبَص ْر َنا َو َسِم ْعَنا َفاْر ِج ْعَنا َنْع َم ْل َص اِلًحا ِإَّنا ُم وِقُنوَن
Artinya: “nanti Muhammad engkau akan melihat orang yang berbuat kejahatan di
muka bumi ini hingga ketika berhadapan kepada Allah mereka tersipu dan menunduk malu
menghadap Allah. Dalam keadan seperti itu mereka berkata, ya Tuhan kami sudah
mendengar adzab mu, tidak sanggup kami ya Tuhan menanggung adzab mu, tolong lah ya
Tuhan kembali kan kami ke bumi sebentar saja dan akan melakukan yang terbaik,
Sayangnya itu hanya penyesalan yang tidak berguna lagi. Ulama sufi mengatakan,
“dunia ini seperti sawah ladang, barang siapa yang menabur kebaikan pasti dia akan menuai
hasil dari kebaiknya, dan jika ia menabur benih-benih kejahatan ia akan memetik penyesalan
yang tidak berguna lagi.
Banyak nash-nash Hadis yang menyerukan pentingnya membangun kesholehan sosial
di dalam kehidupan ini. Seperi beberapa riwayat berikut ini:
َم ْن َنَصَر َأَخ اُه ِبَظْهِر ْالَغْيِب َنَصَر ُه ُهللا فِى الُّد ْنَيا َو ْاآلِخ َرِة
Artinya: “Barangsiapa menolong saudaranya yang sedang ghaib (tidak berada di tempat)
maka Allah akan menolongnya di dunia dan akhirat”. [HR al-Baihaqiy: 7637, ad-Dainuriy
dan adl-Dliya’ al-Muqaddisiy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan].
Ternyata dalam kehidupan ini kita harus membangun keseimbangan antara kesholehan
individual spritual kepada Allah SWT (Habluminallah) dan kesholehan sosial
(Hablumminannas) seperti dinyatakan dalam surat ali imran: 112.
ُض ِرَبْت َع َلْيِهُم الِّذ َّلُة َأْيَن َم ا ُثِقُف وا ِإاَّل ِبَح ْب ٍل ِم َن ِهَّللا َو َح ْب ٍل
ِم َن الَّن اِس َو َب اُء وا ِبَغ َض ٍب ِم َن ِهَّللا َو ُض ِرَبْت َع َلْيِهُم
اْلَم ْس َكَنُة ۚ َٰذ ِل َك ِب َأَّنُهْم َك اُنوا َيْكُف ُروَن ِبآَي اِت ِهَّللا َو َيْقُتُل وَن
اَأْلْنِبَياَء ِبَغْيِر َح ٍّق ۚ َٰذ ِلَك ِبَم ا َع َص ْو ا َو َك اُنوا َيْع َتُد وَن
Artinya: Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka
berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka
kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu
karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang
benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (Ali Imran:
112).
Dalam satu hadis diceritakan tentang orang-orang yang muflis (bangkrut amal
ibadahnya dihari akhirat) karena ternodanya hubungan hablumminannas.
اْلُم ْفِلُس ِفْيَنا َم ْن َال ِد ْر َهَم َلُه َو َال:َأَتْد ُر ْو َن َم ا اْلُم ْفِلُس ؟ َقاُلْو ا
ِإَّن اْلُم ْفِلَس ِم ْن ُأَّمِتي َم ْن َي ْأِتي َي ْو َم اْلِقَياَم ِة: َفَق اَل. َم َت اَع
َو َيْأِتي َقْد َشَتَم َهَذ ا َو َقَذ َف َهَذ ا َو َأَك َل،ِبَص َالٍة َو ِص َياٍم َو َزَك اٍة
َفُيْع َطى َه َذ ا ِم ْن،َم اَل َه َذ ا َو َس َفَك َد َم َه َذ ا َو َض َرَب َه َذ ا
َف ِإْن َفِنَيْت َحَس َناُتُه َقْب َل َأْن.َحَس َناِتِه َو هَذ ا ِم ْن َحَس َناِتِه
ُأِخ َذ ِم ْن َخ َطاَياُهْم َفُطِر َح ْت َع َلْيِه ُثَّم ُطِر َح،ُيْقَض ى َم ا َع َلْيِه
ِفي الَّناِر
Artinya: “Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab:
“Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan
tidak pula memiliki harta/barang.” Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang
bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa
pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa
kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan
harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai
tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si
anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-
orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah
kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan
kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Muslim no. 6522)
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat, Rahimakumullah.
2. Meningkatkan Ubudiyah kepada Allah SWT (Kesholehan
individual) membangun nilai-nilai ibadah yang lebih tinggi bersama Allah SWT
(Hablumminallah). Nabi SAW adalah suri tauladan bagi kita dalam beribadah, sekalipun
beliau habibullah (kekasih Allah) tapi luar biasa ibadahnya kepada Allah SWT, diceritakan
dalam sebuah riwayat:
َح َّد َثَنا َأُب و ُنَع ْيٍم َق اَل َح َّد َثَنا ِم ْس َع ٌر َع ْن ِزَي اٍد َق اَل َس ِم ْع ُت
اْلُمِغ يَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َيُقوُل ِإْن َك اَن الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه
َو َس َّلَم َلَيُق وُم ِلُيَص ِّلَي َح َّتى َت ِر ُم َق َد َم اُه َأْو َس اَقاُه َفُيَق اُل َل ُه
َفَيُقوُل َأَفاَل َأُك وُن َع ْبًد ا َش ُك وًرا
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata, telah menceritakan kepada
kami [Mis'ar] dari [Ziyad] berkata; aku mendengar [Al Mughirah radliallahu 'anhu]
berkata; "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bangun untuk mendirikan shalat (malam)
hingga tampak bengkak pada kaki atau betis, Beliau dimintai keterangan tentangnya. Maka
Beliau menjawab: "Apakah memang tidak sepatutnya aku menjadi hamba yang
bersyukur?" (HR. Bukhari No. 1062)
َلَقْد َك اَن ِلَسَبٍإ ِفي َم ْس َك ِنِهْم آَيٌة َج َّنَتاِن َع ْن َيِم يٍن َو ِش َم اٍل ُك ُلوا
)١٥( ِم ْن ِر ْز ِق َر ِّبُك ْم َو اْشُك ُروا َلُه َبْلَد ٌة َطِّيَبٌة َو َر ٌّب َغ ُف وٌر
َفَأْع َر ُض وا َفَأْر َس ْلَنا َع َلْيِهْم َس ْيَل اْلَع ِر ِم َو َب َّد ْلَناُهْم ِبَج َّنَتْيِهْم
(١٦( َج َّنَتْيِن َذ َو اَتْي ُأُك ٍل َخ ْمٍط َو َأْثٍل َو َش ْي ٍء ِم ْن ِس ْد ٍر َقِليٍل
Artinya: 15. Sungguh, bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Allah) di tempat kediaman
mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka
dikatakan), "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah
Tuhan Yang Maha Pengampun.” 16. Tetapi mereka berpaling, maka Kami kirim kepada
mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang
ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit pohon Sidr. (QS: Saba
15-16)
Dalam dunia kerja, jika kita bekerja secara benar maka akan dinilai Allah SWT sebagai
ibadah, dengan kriteria kerja sebagaimana berikut ini:
1. Ikhlas karena Allah
2. Kerja secara cerdas (profesional)
3. Kerja keras dan tuntas
Dalam satu peristiwa, Sahabat Nabi yaitu Sa’ad Bin Muaz Al Anshori terlihat oleh
Nabi tangannya terluka. Rasul bertanya kepadanya ketika itu. Mengapa tanganmu terluka ya
Sa’ad ?. Bukankah engkau seorang yang pandai besi. Kemudian nabi berkata, “Wahai Sa’ad,
berilah tanganmu kepadaku. Aku ingin menyentuh tangan mu. Lantas nabi menyentuh tangan
saad, kemudian nabi mencium tangan si pandai besi itu. Sahabat nabi yang menyaksikan
peristiwa itu terkejut, terheran-heran. Bagi mereka perbuatan Rasul itu dipandang aneh dan
tidak biasa. Kemudian Rasul menjelaskan, “inilah tangan-tangan yang dicintai Allah dan
tidak akan disentuh api neraka, bagaimana aku tidak menciumnya.”
Pekerjaan yang dilakukan dengan dasar ibadah untuk kebutuhan keluarga maka ini akan
dicintai Allah Swt. Kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas sesungguhnya adalah bagian
dari jihad kepada Allah SWT. kerja yang seperti ini bernilai ibadah yang tinggi. Memenuhi
kebutuhan rumah tangga sepanjang dilakukan dengan penuh keikhlasan tentu tidak akan
menjadi sia-sia, menjadi berkah dan bernilai ibadah.
َم ْن اَل َيْر َحْم الَّناَس اَل َيْر َحْم ُه ُهَّللا َع َّز َو َج َّل
Artinya: Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan
menyayanginya (HR.Muslim).
َخ اِد ِم َر ُس ْو ِل،َع ْن َأِبي َحْم َزَة َأَنس ْبِن َم اِلٍك َرِض َي ُهللا َع ْنُه
ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َع ِن الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم
َال ُي ْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم َح َّتى ُيِح َّب َألِخ ْي ِه َم ا ُيِح ُّب: َق اَل
(ِلَنْفِس ِه) رواه البخاري ومسلم
Artinya: Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radhiyallahu anhu, pelayan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai untuk saudaranya
apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri”. [HR. Bukhari dan Muslim]
Jadilah kita seperti jarum yang mampu menyatukan yang becerai berai sehingga
menjadi indah dan janganlah kita seperti gunting yang memisahkan sesuatu yang telah indah.
Ma’asyiral Muslimin Rahikumullah
Pada akhirnya, setelah bulan Ramadhan berlalu ditahun ini, marilah kita lebih
meningkatkan kualitas iman, ilmu dan amal, sebab berhasilnya orang yang beramal dibulan
ramadhan terlihat setelah Ramadhan itu berlalu. Dan marilah pada bulan syawal ini, kita
saling bersilaturrahim dan berma’afan. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Ali Imran
133-134
َو َس اِر ُع وا ِإَلى َم ْغ ِفَرٍة ِم ْن َر ِّبُك ْم َو َج َّنٍة َع ْر ُض َها الَّس َم اَو اُت
) اَّلِذ يَن ُيْنِفُقوَن ِفي الَّس َّراِء١٣٣( َو األْر ُض ُأِع َّد ْت ِلْلُم َّتِقيَن
َو الَّض َّراِء َو اْلَك اِظ ِم يَن اْلَغْي َظ َو اْلَع اِفيَن َع ِن الَّن اِس َو ُهَّللا
)١٣٤( ُيِح ُّب اْلُم ْح ِس ِنيَن
Artinya: Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (yaitu)
orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang
yang berbuat kebaikan. (QS. Ali-Imran: 133-134).
َجَع َلَن ا ُهللا َو ِاَّي اُك ْم ِم َن اْلَع اِئ ِد ْيَن. َتَقَّب َل ُهللا ِم َّن ا َو ِم ْنُك ْم
َو اْلَفاِئِزْيَن ُك ُّل َع اٍم َو َاْنُتْم ِبَخْيٍر
Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali menemukan jalan yang benar dan
berbahagialah kita karenanya. Amin Ya Rabbal ‘alamin
َب اَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُق ْر آِن اْلَعِظ ْيِم َو َنَفَعِنْي َو ِإَّي اُك ْم ِبَم ا
َو َتَقَّب َل ِم ِّنْي َو ِم ْنُك ْم ِتاَل َو َت ُه. ِفْيِه ِم َن ْاآلَياِت َو الِّذ ْك ِر اْلَحِكْيِم
َأُقْو ُل َق ْو ِلْي َه َذ ا َو َأْس َتْغ ِفُر َهللا اْلَعِظ ْيَم. ِاَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع اْلَعِلْيُم
ِلْي َو َلُك ْم َو ْلَجِم ْي ِع اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َو اْلُم ْؤ ِمِنْيَن
َو اْلُم ْؤ ِم َناِت َفاْسَتْغ ِفُر ْو ُه َفَياَفْو َز اْلُم ْسَتْغ ِفِرْيَن َو َياَنَج اَة الَّتاِئِبْيَن
Doa Khutbah Kedua
ُهللَا َأْك َب ُر ُ x7هللَا َاْك َبُر َك ِبْي ًراَ ,و اْلَحْم ُد ِهَّلِل َك ِثْي ًرا َو ُس ْبَح اَن ِهللا
ُبْك َر ًة َو َاِص ْياًل .اْلَحْم ُد ِهَّلِل اَّل ِذ ى َاَع اَد ْاَالْع َي اَد َو َك َّر َر َ.اْح َم ُد ُه
ُس ْبَح اَنُه َاْن َخ َل َق َو َص َّو َر َ .و َاْش َهُد َاْن َالِاَل َه ِاَالُهللا َو ْح َد ُه
َالَش ِرْيَك َلُه َش َهاَد ًة ُيْثَقُل ِبَها اْلِم ْيَز اُن ِفى اْلَم ْح َش ِر َ .و َاْش َهُد َاَّن
ُمَحَّم ًد ا َر ُس ْو ُل ِهللا اْلَم ْبُع ْو ُث ِاَلى اَاْل ْس َو ِد َو اَاْلْح َم ِر َ .الَّلُهَّم
َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّم ٍد َو َع َلى َاِلِه َو َاْص َح اِبِه اْلَفاِئِزْيَن
ِبالَّش َرِف اَاْل ْفَخ ِر َ.اَّم اَبْع ُد َ :فَياِعَباَد ِهللا اَّتُق ْو ا َهللا ِفْيَم ا َاَم َر .
َو اْنَتُهْو اَع َّم ا َنَهى ُهللا َع ْن ُه َو َح َذ َر َ .و اْع َلُم ْو ا َاَّن َهللا َص َّلى
َع َلى َنِبِّي ِه َق ِد ْيًم اَ .فَق اَل َتَع اَلىِ :اَّن َهللا َو َم اَل ِئَكَت ُه ُيَص ُّلْو َن
َع َلى الَّنِبَّي َ .ياآُّيَهاَّل ِذ ْيَن َاَم ُن ْو ا َص ُّلْو ا َع َلْي ِه َو َس ِّلُم ْو اَتْس ِلْيًم ا.
َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّم ٍد َخْيِر اْلَخ ْلِق َص اِح ِب
اْلَو ْج ِه اَاْلْن واِر َ .و اْر َض الَّلُهَّم َع ْن ُك ِّل الَص َح اَبِة َاْج َم ِع ْيَن
َو َع ِن الَّتاِبِع ْيَن َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِاْح َس اٍن ِاَلى َيْو ِم الِّدْيِن .
َالَّلُهَّم َاْنُص ْر َم ْن َنَص َر الˆِّدْيَن َو اْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل اْلُم ْس ِلِم ْيَن
َو اْج َع ْل َبْلَد َتَنا َهِذِه َاِم َنًة ُم ْطَم ِئَّنًة َو َس ا ِئُر ُبْلَد اِن اْلُم ْس ِلِم ْيَن .
َر َّبَنا َاْفِر ْغ َع َلْيَناَص ْبًرا َو َثِّبْت َاْقَد ا َم َنا َو اْنُص ْر َنا َع َلى اْلَق ْو ِم
الَّظ اِلِم ْيَن َو اْنُص ْر َنا َع َل اْلَق ْو ِم اْلَك اِفِرْيَن َو اْنُص ْر َنا َع َلى
اْلَق ْو ِم اْلُم َن ا ِفِقْيَن َو اْنُص ْر َنا َع َلى اْلَق ْو ِم اْلَح ا ِس ِد ْيَن َ .الَّلُهَّم
اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َو اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْلُم ْؤ ِم َن اِت َاَاْلْح َي اِء
ِم ْنُهْم َو اَاْلْم َو اِت ِاَّنَك َس ِم ْيٌع َق ِرْيٌب ُم ِج ْيٌب الˆَّدْع َو اِتَ .ر َّبَن ا
َاِتَنا ِفى الُّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفى اَاْلِخ َرِة َحَس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّن اِر .
َو اْلَحْم ُد ِهَّلِل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن .
ِع ِباَد ِهللاِ .اَّن َهللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اِاْل ْح َس اِن َو ِاْيَت اِء ِذ ى اْلُق ْر َبى
َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِي َ .يِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم
َتَذ َّك ُر ْو َن َ .فاْذ ُك ُر ْو َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْش ُك ُر ْو ُه َع َلى ِنَعِم ِه
َيِز ْد ُك ْم َو اْسَئُلْو ُه ِم ْن َفْض ِلِه ُيْع ِط ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َاْك َب ُر َو ُهللا َيْع َلُم
َم ا َتْص َنُع ْو َن .
ُهللَا َأْك َبُرُ -هللَا َأْك َب ُر ُ-هللَا َأْك َب ُر .آلِاَل َه ِااَل ُهللا َو ُهللا َاْك َب ُرُ .هللَا
َاْك َبُر َو ِهَّلِل اْلَحْم ُد .