Anda di halaman 1dari 2

،‫ َأْش َهُد َأْن آل ِإلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه‬.

‫َاْلَحْم ُد ِهلِل اَّلِذ ْي َأْخ َرَج َنَتاِئَج َأْفَك اِرَنا إِل ْبِراِز َأَياِتِه َو َأْفَض َلَنا ِبُرُسْو ِلَّيِة َش َر ِف اَأْلَناِم‬
‫ أَّم ا‬. ‫ َالّلُهَّم َص ِّلي َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْج َم ِع ْيَن‬. ‫َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه اْلَم ْبُعْو ُث ِإلى َجِم ْيِع اْلَع اَلِم‬
‫َبْعُد‬

‫َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا ُسْبَح اَنُه ُهَو‬. ‫ ِاَّتُقْو ا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو ال َتُم ْو ُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬. ‫ ُأْو ِص ْيُك ْم ِبَتْقَو ى ِهللا َو َقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬،‫َفَيا ِع َباَد ِهللا‬
‫ َو ُهللا َأْخ َرَج ُك ْم ِم ْن ُبُطْو ِن ُأَّمَهاِتُك ْم اَل َتْع َلُم ْو َن َشْيًئا‬.‫ ِإَّن ْاِإل ْنَس اَن َلَظُلْو ٌم َك َّفاٌر‬.‫ َو ِإْن َتُع ُّد ْو ا ِنْع َم َة ِهللا َال ُتْح ُصْو َها‬،‫اْلُم ْنِع ُم اْلُم َتَفِّض ُل‬
‫ َو ِإْذ َتَأَّذ َن َر ُّبُك ْم َلِئْن َشَكْر ُتْم َأَلِزْيَد َّنُك ْم وَلِئْن َكَفْر ُتْم ِإَّن َع َذ اِبْي َلَش ِد ْيٌد‬:‫ َو َقاَل ُهللا َتَع اَلى‬. ‫َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُرْو َن‬
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kita dapat kembali berkumpul di masjid pada hari yang mulia ini untuk melaksanakan ibadah Shalat
Jumat. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat,
dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Ma’âsyiral muslimîn rahimakumullâh


Kenikmatan hidup paling nikmat di dunia ini adalah nikmat sehat, karena apa pun yang kita miliki di dunia tak akan bisa
dinikmati jika kita sakit. Di masa sekarang ini nikmat sehat menjadi hal yang mahal harganya. Karenanya, kita perlu mensyukuri
nikmat sehat dengan sebaik-baiknya.

‫ ِإَّن اِإْل ْنساَن َلَظُلوٌم َك َّفاٌر‬،‫َو ِإْن َتُع ُّد وا ِنْع َم َت ِهللا اَل ُتْح ُصوها‬

Artinya, “Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh manusia sangat
zalim dan banyak mengingkari nikmat.” (QS al-Nahl: 18)

Nikmat sehat bukan suatu kemewahan seperti emas dan perak. Tetapi menjadi mahal ketika kesehatan telah berubah menjadi
sakit. Nikmat sehat merupakan mahkota tubuh, saat kita terbaring sakit, kita baru sadar bahwa kesehatan sangat berharga. Orang
yang mengabaikan kesehatan dirinya adalah orang yang menabung masalah untuk masa depannya. Bahkan John Locke seorang
Filosof Inggris mengatakan, "Jika dengan memperoleh pengetahuan malah merusak kesehatan kita, maka kita bekerja untuk hal
yang tidak berguna."

Pantas saja, dalam suatu hadits diriwayatkan:


‫ َالِّص َّح ُة َو اْلَفَر اُغ‬،‫ ِنْع َم َتاِن َم ْغ ُبوٌن ِفيِهَم ا َك ِثيٌر ِم ْن الَّناِس‬: ‫ َقاَل الَّنِبُّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ِن اْبِن َعَّباٍس َرِض َي ُهللا َع ْنُهَم ا َقاَل‬
Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, dia berkata: ‘Nabi saw bersabda: ‘Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia
tertipu (lalai) padanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR al-Bukhari).
Dalam Mukhtashar Minhâjul Qâshidîn intisari kitab Ihya` Ulûmiddîn diriwayatkan, ada orang mengadukan kemiskinannya dan
menampakkan kesusahannya kepada seorang alim. Lalu Si Alim berkata:

“Apakah engkau senang menjadi buta dengan mendapatkan 10 ribu dirham?”


“Tidak”, jawabnya.

“Apakah engkau senang menjadi bisu dengan mendapatkan 10 ribu dirham?” tanya ulang Si Alim.
“Tidak”, jawabnya.

“Apakah engkau senang menjadi orang yang tidak punya kedua tangan dan kedua kaki dengan mendapatkan 20 ribu
dirham?”, lanjut Si Alim.
“Tidak”, jawabnya.

“Apakah engkau senang menjadi orang gila dengan mendapatkan 10 ribu dirham?” Si Alim terus bertanya.
“Tidak”, jawabnya.

“Apakah engkau tidak malu mengadukan Tuanmu sedangkan Dia memiliki harta 50 ribu dinar padamu?”, pungkas Si Alim.

Dari kisah tersebut, kita dapat memetik pelajaran bahwa nikmat sehat atau kesehatan jauh lebih berharga dibanding uang yang
banyak ataupun harta yang melimpah.

Ma’âsyiral muslimîn rahimakumullâh


Betapa pentingnya nikmat kesehatan, hingga Rasulullah saw pun bersabda:

‫َم ْن َأْص َبَح ِم ْنُك ْم ُمَع اًفى ِفي َجَسِدِه آِم ًنا ِفي ِس ْر ِبِه ِع ْنَد ُه ُقوُت َيْو ِمِه َفَك َأَّنَم ا ِح يَز ْت َلُه الُّد ْنَيا‬
Artinya, “Siapa saja di antara kalian masuk waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman dalam rumahnya, punya makanan
pokok pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya.” (HR Ibnu Majah).
Dalam Islam menjaga kesehatan menjadi bagian penting dari prinsip-prinsip pemeliharaan pokok syariat (maqâsidusy
syarî’ah) yang terdiri dari; pemeliharaan agama (hifdzud dîn), pemeliharaan diri/kesehatan (hifdzun nafs), pemeliharaan
akal (hifdzul ‘aql), pemeliharaan keturunan (hifdzun nasab), dan pemeliharaan harta (hifdzul mâl). Sebaliknya, Islam melarang
berbagai tindakan yang membahayakan kesehatan atau keselamatan jiwa, sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah swt
yang artinya, "Dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian dalam kerusakan." (QS Al-Baqarah: 195).

Diriwayatkan dari Sy. Abbas bin Abdul Muthallib ra, ia berkata, “Aku pernah datang menghadap Rasulullah saw dan bertanya:
‘Ya Rasulullah, ajarkan kepadaku suatu doa yang akan aku baca dalam doaku.’ Nabi SAW menjawab: ‘Mintalah kepada Allah
SWT ampunan dan kesehatan.’ Kemudian aku menghadap lagi pada kesempatan lain dan saya bertanya: ‘Ya Rasulullah, ajarkan
kepadaku suatu doa yang akan aku baca dalam doaku.’ Nabi menjawab: ‘Wahai Abbas, wahai paman Rasulullah saw, mintalah
kesehatan kepada Allah, di dunia dan akhirat.” (HR at-Tirmidzi).

Hal paling indah di dunia ini adalah anugerah kesehatan dan keluarga bahagia di saat usia makin bertambah tua. Untuk itu tentu
kita ingat sabda Nabi Muhammad saw:

‫ َو َح َياَتَك َقْبَل َم ْو ِتَك‬، ‫ َو َفَر اَغ َك َقْبَل ُشْغ ِلَك‬، ‫ َوِغ َناَك َقْبَل َفْقِرَك‬، ‫ َو ِص َّحَتَك َقْبَل َس َقِم َك‬،‫ َش َبا َبَك َقْبَل َهَر ِم َك‬:‫ِاْغ َتِنْم َخ ْم ًسا َقْبَل َخ ْم ٍس‬
)‫(رواه الحاكم‬

ِArtinya, “Jagalah lima hal sebelum datang lima hal lainnya, yaitu (1) mudamu sebelum tuamu, (2) kesehatanmu sebelum sakitmu,
(3) kayamu sebelum fakirmu, (4) luang waktumu sebelum sibukmu, dan (5) hidupmu sebelum matimu. (HR al-Hakim).

Untuk itu, mari kita ingat dan syukuri nikmat sehat ini sebaik-baiknya, agar dapat menggunakannya untuk beribadah dan
melakukan berbagai aktifitas yang bermanfaat dalam kehidupan. Allwa SWT berfirman :

‫َفاْذ ُك ُروِني َأْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُروا ِلي َو اَل َتْكُفُروِن‬


Artinya, “Maka ingatlah kepada-Ku (Allah), niscaya Aku akan ingat kepadamu; dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah
kamu mengingkari-Ku.” (QS al-Baqarah: 152).

Ma’âsyiral muslimîn rahimakumullâh


Dengan berlalunya bulan Ramadhan . Kini, kita memasuki bulan Syawal, bulan yang penuh dengan kegembiraan dan keutamaan.
Salah satu keutamaan bulan Syawal adalah dianjurkannya untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal selama enam hari. Oleh
karna itu dengan Kesehatan yang kita miliki mari kita meningkatkan ‘Amal dan Ibadah kita kepada Allah SWT salah satunya
dengan melaksanakan puasa sunnah selama 6 hari di bulan syawwal.

Dalam hadits riwayat Imam Muslim menyebutkan anjuran Rasulullah SAW untuk melaksanakan puasa sunnah selama enam hari
di bulan Syawal, setelah kita selesai menjalankan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan. Keutamaan puasa Syawal ini begitu
luar biasa. puasa enam hari di bulan Syawal seperti pahala orang yang berpuasa selama setahun penuh.

‫ َو َذ ِلَك َتَم اُم َس َنٍة‬، ‫ َو َص اَم ِس َّتَة أَّياٍم َبْع َد اْلِفْطِر‬، ‫ َش ْهٌر ِبَع َش َرِة َأْش ُهٍر‬، ‫ َم ْن َص اَم َر َم َض اَن‬: ‫َقاَل َر ُسْو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم‬

Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan selama sebulan, pahalanya seperti sepuluh bulan, dan siapa yang berpuasa enam
hari setelah Idul Fitri (Syawal), maka ia telah menyempurnakan puasanya selama setahun," [HR. Ibnu Majah].

Ibnu Qudamah mengatakan dalam al-Mughni penjelasan hadits ini adalah bahwa setiap kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Satu
bulan puasa Ramadhan setara dengan sepuluh bulan, dan enam hari puasa Syawal setara dengan enam puluh hari. Sehingga
totalnya menjadi dua belas bulan, yang merupakan satu tahun penuh.

Demikianlah khutbah singkat ini, semoga bermanfaat mengingatkan kita agar selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas amal
ibadah kita serta menjaga kesehatan dan mensyukurinya dengan sebaik-baiknya.

، ‫ َو َتَقَّبَل ِم ِّني َوِم ْنُك ْم ِتاَل َو َتُه ِإَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع اْلَعِلْيُم‬، ‫ َو َنَفَعِنْي َو ِإَّياُك ْم ِم َن اآْل َياِت َو الِّذْك ِر اْلَحِكْيِم‬، ‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفْي اْلُقْر آِن اْلَعِظ ْيِم‬
‫ َو اْسَتْغ ِفُرْو ا ِإَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬، ‫َو ُقْل َر ِّب اْغ ِفْر َو اْر َح ْم َو َأْنَت َخْيُر الَّراِحِم ْيَن‬

Anda mungkin juga menyukai