Anda di halaman 1dari 5

M. HANDOKO R.

KA – XI IPA
‫الَّس َالُم َع َلْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه‬
‫ َو َن ُعوُذ ِباِهلل ِم ْن ُشُرْو ِر َأْنُفِس َن ا َو ِم ْن َس ِّي َئ اِت‬،‫ِإَّن اْلَح ْمَد ِهَّلِل َن ْح َم ُد ُه َو َن ْس َت ِع ْي ُنُه َو َن ْس َتْغ ِفُرُه‬
‫ َم ْن َي ْه ِد ُهللا َفَال ُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل‬،‫َأْع َم اِلَن ا‬
‫ َأْش َه ُد َأَّن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْي َك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه‬.‫َفَال َه اِدَي َلُه‬
‫َو َر ُسْو ُلُه‬
. ‫َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َن ِبِّي َن ا َو َر ُسْو ِلَن ا ُم َح َّمٍد َص َّلى ا ُهلل َع َلْي ِه َو َس َّلَم َو َع َلى آِلِه‬
‫ َأَّما َب ْع ُد‬، ‫َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن َت ِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َي ْو ِم الِّد ْي ِن‬
‫ َقاَل ِهللا َت َع اَلى‬، ‫ ُأْو ِص ْي ُك ْم َو ِإَّياَي ِبَت ْق َو ى ِهللا َفَقْد َفاَز اْل ُمْؤ ِم ُنْو َن اْل ُم َّت ُقْو َن‬،‫َفَي ا ِع َب اَد ِهللا‬
‫ِفْي ِك َت اِبِه اْلَع ِز ْي ِز‬
‫َي اَأُّيهَا اَّلِذ ْي َن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َت ُمْو ُتَّن ِإَّال َو َأنُتْم ُّمْس ِلُمْو َن‬
‫َأَّما َب ْع ُد‬
Kaum Muslimin, Jamaah Jum’at Rahimakumullah,
Marilah kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menolong agama-Nya dan selalu berbuat
taat kepada-Nya agar Dia memberikan pertolongan dan pahala-Nya kepada kita. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,

‫اَّلِذيَن ِإن َّم َّكَّن اُه ْم ِفي ْاَألْر ِض َأَقاُموا‬. ‫َو َلَي نُص َر َّن ُهللا َم ن َي نُصُرُه ِإَّن َهللا َلَق ِو ٌّي َع ِز يٌز‬
‫ُأل‬ ‫َأ‬
‫الَّص َالَة َو َء اَت ُو ا الَّز َك اَة َو َم ُروا ِباْل َم ْع ُروِف َو َن َه ْو ا َع ِن اْل ُمنَك ِر َو ِهَّلِل َع اِقَب ُة ْا ُموِر‬
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) orang-orang yang jika kami
teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan
zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada
Allah-lah kembali segala urusan. (Qs al-Hajj/22:41-42)

Jamaah Jum’at Rahimakumullah,


Rasulullah SAW adalah suri tauladan umat dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam hal
kesehatan, ajaran-ajaran beliau sudah banyak dibuktikan oleh penelitian-penelitian modern
akan kebenaran manfaatnya yang besar. Kita diperintahkan untuk selalu berusaha menaati
perintah Allah dan perintah Rasul-Nya, baik perintah wajib maupun anjuran (sunnah)
maupun atau perintah untuk menjauhi perkara yang dilarang. Allah SWT berfirman:

‫َي ا َأُّي َه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا َأِط يُعوا َهَّللا َو َأِط يُعوا الَّر ُسوَل َو ال ُتْب ِط ُلوا َأْع َم اَلُك ْم‬
“Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul, dan
janganlah kamu merusakkan segala amalmu.” (QS. Muhammad : 33)

Salah satu di antara perintah dan larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah
adab ketika makan dan minum. Di antara adab dan tata cara makan itu adalah:
1. Memakan makanan dan minuman yang halal.
Jamaah Jum’at Rahimakumullah, hendaknya kita memilih makanan yang halal. Allah
Ta’ala telah memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang halal lagi baik. Allah
Ta’ala telah berfirman,

‫َي ا َأُّي َه ا الُّر ُسُل ُك ُلوا ِمَن الَّط ِّيَباِت َو اْع َم ُلوا َص اِلًح ا ِإِّن ي ِبَم ا َت ْع َم ُلوَن َع ِليٌم‬
“Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu`minun: 51)

2. Mendahulukan makan daripada shalat jika makanan telah dihidangkan.


Yang dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah siap disantap. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat
telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi
shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih) Faidahnya supaya hati kita tenang
dan tidak memikirkan makanan ketika shalat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur
adalah tingkat lapar seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah
dihidangkan hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini jangan sering
dilakukan.

3. Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang minum pada bejana
perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.” (HR. Bukhari
dan Muslim) Dalam salah satu riwayat Muslim disebutkan, “Sesungguhnya orang yang
makan atau minum dalam bejana perak dan emas …”

4. Jangan berlebih-lebihan dan boros.


Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara sifat setan dan sangat dibenci Allah Ta’ala
sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-A’raf ayat 31.

‫َي ا َب ِني آَد َم ُخ ُذ وا ِز يَنَت ُك ْم ِع ْن َد ُك ِّل َم ْس ِج ٍد َو ُك ُلوا َو اْش َر ُبوا َو ال ُتْس ِر ُفوا ِإَّن ُه ال ُيِحُّب‬
‫اْل ُمْس ِر ِفيَن‬
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan.”

Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orang-orang kafir sebagaimana sabda Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan
orang kafir makan dengan tujuh lambung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Mencuci tangan sebelum makan.


Walaupun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mencontohkan hal ini, namun
para salaf (generasi terdahulu yang shalih) melakukan hal ini. Mencuci tangan berguna untuk
menjaga kesehatan dan menjauhkan diri dari berbagai penyakit.

6. Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih sangat panas ataupun
sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh.
Mendinginkan makanan hingga layak disantap akan mendatangkan berkah berdasarkan
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Sesungguhnya yang demikian itu dapat
mendatangkan berkah yang lebih besar.” (HR. Ahmad)

7. Dianjurkan memuji makanan dan dilarang mencelanya.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sama sekali.
Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka
terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)

8. Membaca tasmiyah (basmallah) sebelum makan.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara
kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia
lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi’
(dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhir -aku makan-)” (HR. Abu Dawud dan At-
Tirmidzi). Di antara faedah membaca basmallah di setiap makan adalah agar setan tidak ikut
makan apa yang kita makan. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang
duduk bersama seseorang yang sedang makan. Orang itu belum menyebut nama Allah hingga
makanan yang dia makan itu tinggal sesuap. Ketika dia mengangkat ke mulutnya, dia
mengucapkan, ‘Bismillaahi fii awwalihii wa aakhirihi’. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam tertawa dibuatnya seraya bersabda, “Masih saja setan makan bersamanya, tetapi
ketika dia menyebut nama Allah maka setan memuntahkan semua yang ada dalam
perutnya.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i)

9. Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang dengan tangan kiri.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian
makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan, karena
sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)

10. Makan mulai dari makanan yang terdekat.


Umar Ibnu Abi Salamah radhiyallahu’anhuma berkata, “Saya dulu adalah seorang
bocah kecil yang ada dalam bimbingan (asuhan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tangan saya (kalau makan) menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa salam menegur saya, ‘Wahai bocah bacalah bismillah, makanlah dengan tangan
kananmu, dan makanlah dari yang terdekat denganmu.’ Maka demikian seterusnya cara
makan saya setelah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

11. Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya, kemudian memakannya.


Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika salah satu dari
kalian makan lalu makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang
kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan.” (HR. At-
Tirmidzi)

12. Cara duduk untuk makan.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Aku tidak makan dengan
bersandar.” (HR. Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang serius untuk makan. Adapun
hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat makan duduk
dengan menduduki salah satu kaki dan menegakkan kaki yang lain adalah dhaif (lemah).
Yang benar adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk bersimpuh (seperti duduk
sopannya seorang perempuan dalam tradisi Jawa) saat makan.
13. Bersyukur kepada Allah Ta’ala setelah makan.
Terdapat banyak cara bersyukur atas kenikmatan yang Allah Ta’ala berikan kepada kita,
salah satunya dengan lisan kita selalu memuji Allah Ta’ala setelah makan (berdoa setelah
makan). Salah satu doa setelah makan yaitu, “alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban
mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin walaa muwadda’in walaa mustaghnan ‘anhu
rabbanaa.”(Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski
bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski tidak dibutuhkan oleh Rabb
kita.”) (HR. Bukhari)

14. Buruknya makan sambil berdiri dan boleh minum sambil berdiri, tetapi yang lebih utama
sambil duduk.
Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu ’anhum, dia berkata, “Saya
melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk.”
(HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih)Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seorang
laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami bertanya kepada
Anas, ‘Kalau makan?’ Dia menjawab, ‘Itu lebih buruk -atau lebih jelek lagi-.’” (HR.
Muslim)

15. Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sebanyak tiga kali, menyebut nama
Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi
wallailah (472))Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali.
Beliau bersabda, “Cara seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan.”
(HR. Bukhari dan Muslim). Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam sabdanya, “Apabila salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di
dalam gelas.”(HR. Bukhari)

16. Dianjurkan bicara saat makan, tidak diam dan tenang menikmati makanan seperti halnya
orang-orang Yahudi.
Ishaq bin Ibrahim berkata, “Pernah suatu saat aku makan dengan Abu ‘Abdillah (Imam
Ahmad) dan sahabatnya. Kami semua diam dan beliau (Imam Ahmad) saat makan berkata,
‘Alhamdulillah wa bismillah’, kemudian beliau berkata, ‘Makan sambil memuji Allah Ta’ala
adalah lebih baik dari pada makan sambil diam.’”

‫ِّذ‬
‫ َو َنَفَع ِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْي ِه ِمَن ْاآلَياِت َو ال ْك ِر‬، ‫َب اَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْل َع ِظ ْي ِم‬
‫ َأُقْو ُل َقْو ِلْي َه َذ ا َو َأْس َتْغ ِفُر َهللا اْل َعِظ ْي َم ِلْي َو َلُك ْم‬. ‫اْلَح ِك ْي ِم‬
‫ِإَّن ُه ُه َو اْل َغ ُفْو ُر الَّر ِح ْي ُم‬
---------------------------------------------------------------------------
‫اْلَح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذي َأْر َسَل َر ُس وَلُه ِباْل ُهَدى َو ِديِن اْلَح ِّق ِلُيْظ ِه َر ُه َع َلى الِّد يِن ُك ِّلِه َو َلْو َك ِر َه‬
‫اْلُم ْش ِر ُك وَن‬
‫ وأشهُد أَّن ُم َح َّم ًد ا عْب ُد ه وَر ُسوُله‬،‫َأْش َه ُد أْن ال إَلَه إال ُهللا َو ْح َدُه ال َش ِر يَك َلُه‬
‫َي اَأُّي َه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو ال َت ُموُتَّن ِإال َو َأْنُتْم ُمْس ِلُموَن‬
‫الَّلُهَّم َص ِّل وَس ِّلْم َع َلى سيدنا ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل سيدنا ُم َح َّمٍد‪َ ،‬ك َم ا َص َّلْي َت وَس ّلْم َت َع َلى‬
‫ِإْب َر اِه ْي َم َو َع َلى آِل ِإْب َر اِه ْي َم ‪َ ،‬و َب اِر ْك َع َلى سيدنا ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل سيدنا ُم َح َّمٍد‪َ ،‬ك َم ا‬
‫َب اَر ْك َت َع َلى ِإْب َر اِه ْي َم َو َع َلى آِل ِإْب َر اِه ْي َم ‪ِ ،‬في الَع اَلِم ْي َن ِإَّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َن اِت‪َ ،‬و اْلُمْس ِلِم ْي َن َو اْلُمْس ِلَم اِت‪ ،‬اَألْح َي اِء ِم ْن ُهْم َو اَألْم َو اِت‪،‬‬
‫ِإَّن َك َسِم ْيٌع َقِر ْيٌب ُم ِج ْيُب الُّد َع اِء‬
‫‪.‬الَّلُهَّم ِإَّن ا َن ْس َأُلَك اْل ُهَدى َو الُّت َقى َو الَع َفاَف َو الِغ َن ى‬
‫َر َّب َن ا ال ُتَؤ اِخ ْذ َن ا ِإْن َن ِس يَن ا َأْو َأْخ َط ْأَن ا َر َّب َن ا َو ال َت ْح ِم ْل َع َلْي َن ا ِإْص رًا َك َم ا َح َم ْل َت ُه َع َلى‬
‫اَّلِذيَن ِم ْن َق ْب ِلَن ا َر َّب َن ا َو ال ُتَح ِّم ْل َن ا َم ا ال َط اَق َة َلَن ا ِبِه َو اْع ُف َع َّن ا َو اْغ ِفْر َلَن ا َو اْر َح ْم َن ا‬
‫َأْن َت َم ْو َالَن ا َفاْن ُصْر َن ا َع َلى اْلَقْو ِم اْل َك اِفِر يَن‬
‫َر َّب َن ا ال ُتِز ْغ ُقُلْو َب َن ا َب ْع َد ِإْذ َه َدْي َتَن ا‪َ ،‬و َه ْب َلَن ا ِم ْن َلُد ْن َك َر ْح َم ًة ‪ِ ،‬إَّن َك َأْن َت الَو َّهاُب َر َّب َن ا‬
‫َظ َلْم َن ا َأْنُفَس َن ا َو ِإْن َلْم َتْغ ِفْر َلَن ا َو َت ْر َح ْم َن ا َلَن ُك ْو َن َّن ِمَن الَخ اِس ِر ْي َن‬

‫َر َّب َن ا آِتَن ا في الُّد ْن َي ا َح َس َن ًة َو في اآلِخَر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّن اِر‬


‫ِع َب اَد ِهللا ‪ِ:‬إَّن َهللا َي ْأُمُر ِباْل َع ْد ِل َو اِإلْح َس اِن َو ِإْي َت اِء ِذي الُقْر َب ى َو َي ْن َه ى َع ِن اْلَفْح َش اِء‬
‫َو اْل ُم ْن َك ِر َو اْل َب ْغ ِي َيِع ُظ ُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َذ َّك ُرْو َن‬

Anda mungkin juga menyukai