(Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al-Muwahhidin Lelede) KHUTBAH I السالم عليمك ورمحة هللا وبراكته هللا َأ ْك ر َُب ((3ُ هللا أكَب ((3 هللا َأ ْك ر َُب ( )3رو َ ه َّلِل الْ رح ْمدُ ُ الس َعيد ،روه رُو ي ر ْو رم يُ ْع رر ُف َب ري ْو َم الْ رح ْمد َ َّلِل ه َاَّلي ر رَج رعنرا َِف ه ررذا الْ ري ْو َم ه هللا َفي َه رم َديد رو رر ْ رمح ُت ُه َفي َه ترزيد رو َعقرابُ ُه َفي َه ب ر َع ْيد الْ َع ْبد روالْ رع ْف ُو َم رن َ رو َأ ْر روا ُحنرا َفي َه قر َو ٌّي رو رج َديد َأ ْشهردُ َأ ْن ال ا ر رَل اال هللا املكل اجمليد ،رو َأ ْشهردُ ِ َ وَل ادله ا َعي اىل الته ْوحيد. َأ هن رس ْيدر َنر ُم رح همدً ا رع ْبدُ ُه رو رر ُس ُ ُ ِ اللهُ هم رص هل عر رَل رس ّي َدَنر ُم رح هم َد بن عبد هللا ،اَّلي جاء بأحق الرساةل، اْصابه ومن تبعهم بحسان اىل يوم القيامة .وبعده .فر ريا روعر رَل أ َ ََل رو ْ ر هللا رح هق تُقرا َت َه رو رال تر ُموتُ هن اال رو َأن ُ ُْْت ُم ْس َل ُم ر ون هللا ات ه ُقوا ر َع ربا رد َ اّلِل ال ه َِتقال هللا تعاىل عز وجل :فرأ َق ْم رو ْ رْج رك َل َّل ْي َن رح َن ْي ًفا َف ْط رر رت ه َ ذِل ّ َادل ْي ُن الْقر َ ّ ُي رولر َك هن َأ ْك ر رَث هللا َ ر فر رط رر النه راس عرلر ْْيرا رال تر ْب َدي رل َل رخ ْل َق َ النه َاس رال ي ر ْعلر ُم ْو ُن Alhamdulillah segala puji bagi Alloh Tuhan Pelimpah cahaya-cahaya. Pembuka penglihatan, Penyingkap rahasia-rahasia, dan Penyibak selubung tirai-tirai. Dialah Allah, Yang Maha Awal tanpa permulaan, Yang Maha Akhir tanpa penghujung, dan Yang Maha Abadi tanpa perubahan. Salawat dan salam semoga terus terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, cahaya segala cahaya, pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa, kekasih Sang Penguasa Yang Maha Perkasa, pembawa berita gembira dari Yang Maha Pengampun, dan pembuka tabir kepalsuan kaum durhaka. Demikian pula semoga rahmat terlimpahkan kepada keluarga dan para sahabat. Semoga kita senantiasa menjadi hamba-hamba Allah yang terus memelihara keislaman, mempekuat keimanan, dan memperteguh keihsananan. Di zaman tunggang-langgang seperti ini, rasa-rasanya merawat islam, iman, dan ihsan adalah sesuatu yang sukar. Namun kita terus berusaha dengan sekuat tenaga untuk meningkatkan takwa kita kepada Alloh. Swt. وهلل امحلدx 3 هللا اكَب Sidang id yang di mulyakan Alloh swt. Hari ini kita hadir di sini di Masjid Almutaqin setelah menuntaskan puasa tiga puluh hari. Semoga Madrasah Ramadan ini telah melahirkan kita menjadi manusia manusia Muttaqin, Manusia-manusia yang selama puasa, taubatnya telah menyingkap tabir antara dirinya dengan langit, yang munajat- munajatnya telah mencurahkan rahmat Allah ke dalam dirinya, yang tilawah dan i’tikafnya telah membebaskannya dari ancaman api neraka. Semoga Madrasah Ramadan th ini telah melahirkan kita kembali menjadi manusia manusia Muttaqin, yang orientasi hidupnya meraih ridha Allah jelas tertancap dalam sanubarinya, yang peta jalannya menuju surga jelas terbayang dalam benaknya, yang tekadnya beramal tak kan dapat dihalangi oleh rintangan sebesar apapun. َ ْمماِت هلل رب ال عاملي َ صالِت ون ُ ُس َِك وحمْياي و َ قُ ْل ا َن “Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162) ُهللا أ ْك َُب وهلل الْح ْمد ُ هللا أ ْك َُب ُ هللا أ ْك َُب ُ Hari ini kita hadir di sini, bersimpuh bersama di hadapan Allah SWT, sebagai alumni Madrasah Ramadan, bahwa kita adalah manusia-manusia Muttaqin yang telah menyelesaikan persoalannya dengan diri sendiri; yang telah mengosongkan pikirannya dari kebodohan, kepicikan, dan mengisinya dengan orientasi dan peta jalan hidup serta ilmu yang benar. yang mengosongkan hatinya dari keangkuhan, kemunafikan, riya’, dengki dan dendam lalu menggantinya dengan kerendahan hati, kejujuran, cinta dan kasih sayang. Jama’ah Shalat Idul Fitri Yang dimuliakan Allah Idul Fithri adalah simbol kebaruan energi spiritualitas seorang mukmin. Menurut Ibn Manzur dalam Lisanul ‘Arab, kata ‘id berakar dari kata ‘ada-ya’udu-i’dan yang berarti kembali. Ibnul A’rabi menyatakan: "ُك رس نر ٍة َب رف رر ٍح ُم رجده ٍد ُ َّس ري ال َعيدُ َعيدً ا لنه ي ر ُعو ُد ُ ه “Dinamakan ‘id, karena ia kembali setiap tahun dengan kebahagiaan, spiritualitas, atau semangat yang diperbaharui” Hal tersebut menunjukkan bahwa idul fitri adalah momentum tahunan yang mengembalikan segala bentuk energi positif dalam diri seorang hamba. Ramadhan adalah kesempatan untuk melakukan charghing, pengisian daya spiritual, secara full, sehingga kita benar-benar siap menjalani kehidupan kita selama sebelas bulan berikutnya. Maka Idul Fithri adalah garis restart, garis untuk memulai kembali kehidupan yang baru, yang lebih baik dan lebih bermakna. Adapun kata fithr, maka ada ulama’ yang berpendapat bahwa asal katanya adalah fithrah, yang berarti watak dasar, sifat, naluri, dan karakter. Ini menunjukkan bahwa, ‘Idul Fitri adalah momentum kembalinya orang-orang mu’min kepada watak dan karakter dasarnya yang sejati, yaitu manusia dilahirkan dalam keadaan yang suci dan bersih, tanpa noda dan dosa. Ini adalah implikasi dari janji Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadisnya, yang diriwayatkan dalam Musnad Abi Ya’la: وا َ ّّن رس نرن ْ ُت َللْ ُم ْس َل َم ري، اّلِل َصيا رم ُه ُ ضان رشه ٌْر افْ ر رَت رض ه «ا هن رر رم ر ِ ِ ر ر َ » فر رمن صا رم ُه وقا رم ُه خ ررر رج َم رن ا هَّلن َْب ك ري ْو َم رو ردلتْ ُه ُأ ُّم ُه،ُقيا رمه “Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di mana Allah mewajibkan puasa Ramadhan. Dan aku (kata Rasulullah) mensunnahkan kepada semua orang Muslim untuk menghidupkannya (dengan ibadah). Maka barang siapa yang berpuasa Ramadhan dan menghidupkannya (dengan ibadah), niscaya dia akan bersih dari dosa, seperti hari di mana dia dilahirkan oleh ibunya” Jama’ah Shalat Idul Fitri Yang dimuliakan Allah Spiritualitas Idul Fithri tidak boleh diam dan berhenti pada kesalehan individual semata, namun spiritualitas Idul Fitri harus berdampak luas secara sosial. Artinya, momentum idul fitri ini tidak hanya mengembalikan kita kepada fitrah individual, namun juga fitrah sosial. Fitrah sosial manusia menghendaki bahwa setiap manusia pada dasarnya cinta kepada kedamaian, persaudaraan, dan kasih sayang. Selain itu, secara fitrah sosial, semua manusia pada dasarnya memiliki rasa empati, rasa belas kasihan, dan saling membutuhkan. Oleh karena itu, momentum idul fitri adalah momentum yang tepat untuk kita kembali kepada fitrah kesalehan individual dan kesalehan sosial. Karena, kesalehan sosial tentu lebih berdampak dan bermakna dari pada hanya kesalehanindividual semata. Imam al-Suyuthi dalam kitabnya, al- Asybah wan-Nazha’ir, menyatakan: َ َ الْ ُم رت رع َّدي َأفْضر ُل َم رن الْ رق اص “Amalan yang berdampak luas lebih utama dari amalan yang memiliki dampak terbatas.”
Jama’ah Shalat Idul Fitri Yang dimuliakan
Allah Kesalehan sosial berarti sikap yang menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi kepada sesama manusia. Kesalehan sosial kadang-kadang disebut sebagai ibadah sosial (al-‘ibadah al-ijtima’iyyah), dan kadang- kadang disebut hablun minannas. Kita sering lupa bahwa kebaikan itu bukan dilihat dari ibadah kepada Allah semata, namun juga interaksi sosial kepada sesama manusia, bahkan kepada semua makhluk di alam jagat raya. Di dalam al-Qur’an, Surah al-Baqarah, ayat 177, Allah berfirman: َش ٍء فرا هن هللا َب َه ْ ل ر ْن ترنرالُوا الْ َ هَب رح هَّت تُ ْن َف ُقوا َم هما ُ َُت ُّب ْو رن رو رما تُ ْن َف ُق ْوا َم ْن ر ِ عر َل ْ ٌي “Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya.” Ayat tersebut menunjukkan bahwa segala bentuk kebajikan yang kita lakukan tidak banyak memberi arti, tidak banyak memberi manfaat, jika kita hanya sibuk dengan ibadah untuk diri sendiri, dan melupakan kewajiban kita kepada orang lain. Ibnu Katsir menfasirkan kata al-birr dalam ayat tersebut dengan kata “al-Jannah” yang berarti surga. Itu berarati bahwa, tak pantas kita mengharap surga Allah, sementara orang-orang di sekitar kita kelaparan. Tak pantas kita mencita-citakan surga, hanya karena kita rajin salat dan puasa, sementara banyak anak yatim, anak-anak kaum du’afa’ yang tidak mampu melanjutkan sekolahnya. Oleh karena itu, salah satu ibadah penting di bulan Ramadhan, untuk melatih kesalehan sosial, adalah sedekah dan zakat. Jama’ah Shalat Idul Fitri Yang dimuliakan Allah Rasulullah sangat menganjurkan sedekah di bulan Ramadhan. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: رصدر قر ٌة َِف رر رم ر:الصدر قر َة أفْضر ُل ؟ قا رل ."ضان أ ُّي ه: " ُس َئ رل النه َ ُِّب ﷺ “Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam ditanya: [Sedekah apa yang paling afdal?] Nabi menjawab: [Sedekah (yang paling afdal) sedekah pada bulan Ramadhan.]” (HR. Al- Tirmizi dalam Sunan al-Tarmizi) Sementara itu, zakat fitrah adalah salah satu kewajiban yang harus ditunaikan pada bulan Ramadhan. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: هللا ﷺ فر رر رض رز راك رة ال َف ْط َر َمن رر رم ر "ضان عر رَل النّ َاس َ " َأ هن رر ُسو رل “Sesungguhnya Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan kepada manusia” [H.R. Muslim dam Sahih Muslim] Kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah sangat menekankan pentingnya sedekah dan zakat. Menurut Muhammad Abu Zahrah, zakat fitrah bertujuan sebagai bantuan dari si kaya kepada si fakir dan si miskin. Zakat fitrah ingin melembutkan hati kita bahwa jangan sampai ada seorang pun dari umat Rasulullah, yang kelaparan pada hari raya Idul Fitri. Ibadah zakat telah menunjukkan bahwa Islam mengusung semangat sosial bahwa yang mampu harus membantu yang membutuhkan sehingga tidak adanya kesenjangan sosial. Sebab, Islam memandang setiap manusia adalah sama di hadapan Allah. Selain itu, zakat dan sedekah adalah salah satu cara untuk ta’liful qulub, yaitu menyatukan hati masyarakat yang tercerai berai. Melalui zakat dan sedekah, masyarakat akan saling mencintai, saling menyayangi, saling mendo’akan, dan saling berbaik sangka. Dengan melaksanakan ibadah zakat dan sedekah, kita akan memperoleh keserasian, keharmonisan dalam hidup bermasyarakat. Oleh karena itu, sekali lagi khatib sampaikan bahwa, momentum Idul Fithri ini adalah, momentum untuk kita kembali kepada makna fitrah yang lebih luas, dari fitrah individual menuju fitrah sosial, dari kesalehan individual menuju kesalehan sosial. Jama’ah Shalat Idul Fitri Yang dimuliakan Allah Demikian khutbah yang dapat khatib sampaikan, semoga apa yang khatib sampaikan menjadi pengetahuan, pelajaran, peringatan bagi kita semua, terutama bagi khatib sendiri. هللا َِل رولر ُ ْمك َِف الْ ُق ْرأ َن الْ رع َظ ْ َي رون ر رف رع َِن روا هَّي ُ ُْك َب رما َف ْي َه َم رن ْال رَّي َت رب رركر ُ ِ رو هاَّل ْك َر الْ رح َك ْ َي روترقرله رل َم َ ِّن رو َم ْن ُ ْمك َت رال روتر ُه ِان ه ُه ر ه الس َمي ُا الْ رع َل ْ ُي َأقُ ْو ُل ُوه ات هللا الْ رع َظ ْ ري َِل رولر ُ ْمك رو َل رسائَ َر الْ ُم ْس َل َم ْ ري روالْ ُم ْس َل رم َ قر ْو َِل ره رذا روأ ْس رت ْغ َف ُر ر ات ،فر ْاس رت ْغ َف ُر ْو ُه ان ه ُه ه رُو الْغر ُف ُور هالر َح ُي روالْ ُم ْؤ َم َن ْ ري روالْ ُم ْؤ َمنر َ ِ KHUTBAH II هللا رو رم رالئَ ركتر ُه يُ رصل ُّ ْو رن عر رَل النه َ َ ِّب رَّي َأُّيُّ را ه َاَّل ْي رن أ رمنُ ْوا رصل ُّ ْوا عرلر ْي َه(ا هن ر ِ َ ر رو رسل ُم ْوا ت ْسل ْي ًما)ّ َ اللههُ هم رص َ ّل عر رَل ُم رح هم ٍد رع ْب َدكر رون ر َبيّ رَك رو رر ُس ْو َ رِل النه َ َ ِّب ْا ُل َ ّم ّ َي روعر رَل أ َ ََل ْص َب َه رو رس َ ّ ّْل ت ر ْس َل ْي ًما ،عردر رد رما َأ رح راط َب َه َعلْ ُم رك رو رخطه َب َه قرلر ُم رك، رو ر ْ رو َأ ْح رصا ُه َكترابُك ،رو ْار رض اللههُ هم رع ْن رسادرا َتنرا َأ َ ِْب بر ْك ٍر رو ُ رُع رر رو ُعثْ رم ران روعر َ ٍ ّل الص رحاب ر َة َأ ْ رَج َع ْ ري رو رع َن التها َب َع ْ ري روَتر َب َع ْ َْي ْم َب ْح رس ٍان ا رىل ي ر ْو َم رو رع َن ه ِ ِ ّ َادل ْي َن*…. اتْ ،ا َل ْح ريا َء َم ْ ُْن ْم ات روالْ ُم ْؤ َمنَ ْ ري روالْ ُم ْؤ َمنر َ اللههُ هم ا ْغ َف ْر َللْ ُم ْس َل َم ْ ري رو ْامل ُ ْس َل رم َ ات* اِض الْ رحا رج َ رو ْا َل ْم رو َات ،ان رهك ر َس ْي ٌا قر َريْ ٌب ُمجَ ْي ُب ادله رع رواَت ،رو رَّي قر َ ر ِ رُصا رع َزْي ًزا، ص ًاطا ُم ْس رت َق ْي ًما ،روان ُ ْ ُْصَنر ن ْ ً اللههُ هم افْتر ْح لرنرا فر ْت ًحا ُم َل ْينًا ،روا ْه َدَنر َ ر ُش عرلر ْينرا رر ْ رمح رت رك ،رو َأ ْن َز ْل َ ِْف قُلُ ْو َبنرا رس َك ْينر رت رك*…. رو َأ َ هِت عرلر ْينرا َن ْع رم رت رك ،روان ْ ُ ْ الصا َد َق ْ ري ،رو َح ْزب ََك ْالغرا َلب ْ رَي ،رو َأ ْد َخلْنرا َب رر ْ رمح َت رك َ ِْف اللههُ هم ترقرلهلْنرا َ ِْف ُجنْ َدكر ه الصا َل َح ْ ري*….. َع ربا َدكر ه اللههُ هم ا ْع َل َبنرا ر ََك رم رة ْاال ْس رال َم ،رو ْارفر ْا َبنرا رراي ر رة الْ ُق ْرأ َن ،روا ْج رع ْل ر ََك رم رة ْْ ِ السف رَل*… ْ ِه ُّ َ َ ر َ ر ِه ال ُعل ريا ،رو ْاج رع ْل َك رمة أ ْعدر اِئَ َ ْم ر الْ ُم ْس َل َم ْ ري َ ر الس رال رم َة رو ْاال ْس رال َم، ه اللههُ هم َأ َ ّه ْل َه رال رل ره رذا الْ َع ْي َد عرلر ْينرا َ ْب َل ْم َن رو ْااليْ رم َان رو ِ ِ روالته ْو َف ْي َق َل رما ُ َُت ُّب روتر ْر رض* … اللههُ هم ترقرله ْل َص ريا رمنرا رو َق ريا رمنرا رو رصا َل رح َأ ْ رُعا َلنرا*… رربهنرا أ َتنرا َِف ادلُّ نْ ريا رح رس نر ًة رو َِف ْا َل َخ رر َة رح رس نر ًة رو َقنرا عر رذ راب النه َار*… هللا يرأْ ُم ُر َبلْ رع ْدلَ رو ْاال ْح رس َان روايْترا َء َذ ْي الْ ُق ْر رىب روير ْْنرى هللا… ، .ا هن ر َع ربا رد َ ْ ِ ر ه ِ ِ هللا الْ رع َظ ْ ريرع َن الْ رف ْح رشا َء روال ُم ْن رك َر روال رب ْغ َي ي ر َع ُظ ُ ْمك ل ر رعل ُ ْمك ترذكه ُر ْو رن .اذ ُك ُر ْوا ر ْ ْ ي ر ْذ ُك ُرُ ُْك رو ْاش ُك ُر ْو ُه عر رَل َن رع َم َه ير َزد ُ ُْْك رو ر ََّل ْك ُر َ هللا َأ ْك ر َُب.