Anda di halaman 1dari 16

KHUTBAH IDUL FITRI

22 APRIL 2023 - 1 SYAWAL 1444 H


MASJID AL-MUTTAQIN CAKRA

SPIRITUALITAS IDUL FITHRI

TGH. MUSELH KHOLIL, S.I.P, M.H


(Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al-Muwahhidin Lelede)
‫‪KHUTBAH I‬‬
‫السالم عليمك ورمحة هللا وبراكته‬
‫هللا َأ ْك ر َُب (‪(3‬‬‫ُ‬
‫هللا أكَب (‪(3‬‬
‫هللا َأ ْك ر َُب (‪ )3‬رو َ ه َّلِل الْ رح ْمدُ‬ ‫ُ‬
‫الس َعيد‪ ،‬روه رُو ي ر ْو رم يُ ْع رر ُف َب ري ْو َم‬ ‫الْ رح ْمد َ َّلِل ه َاَّلي ر رَج رعنرا َِف ه ررذا الْ ري ْو َم ه‬
‫هللا َفي َه رم َديد رو رر ْ رمح ُت ُه َفي َه ترزيد رو َعقرابُ ُه َفي َه ب ر َع ْيد‬ ‫الْ َع ْبد روالْ رع ْف ُو َم رن َ‬
‫رو َأ ْر روا ُحنرا َفي َه قر َو ٌّي رو رج َديد َأ ْشهردُ َأ ْن ال ا ر رَل اال هللا املكل اجمليد‪ ،‬رو َأ ْشهردُ‬
‫ِ‬
‫َ‬
‫وَل ادله ا َعي اىل الته ْوحيد‪.‬‬ ‫َأ هن رس ْيدر َنر ُم رح همدً ا رع ْبدُ ُه رو رر ُس ُ ُ‬
‫ِ‬
‫اللهُ هم رص هل عر رَل رس ّي َدَنر ُم رح هم َد بن عبد هللا‪ ،‬اَّلي جاء بأحق الرساةل‪،‬‬
‫اْصابه ومن تبعهم بحسان اىل يوم القيامة‪ .‬وبعده‪ .‬فر ريا‬ ‫روعر رَل أ َ ََل رو ْ ر‬
‫هللا رح هق تُقرا َت َه رو رال تر ُموتُ هن اال رو َأن ُ ُْْت ُم ْس َل ُم ر‬
‫ون‬ ‫هللا ات ه ُقوا ر‬ ‫َع ربا رد َ‬
‫اّلِل ال ه َِت‬‫قال هللا تعاىل عز وجل‪ :‬فرأ َق ْم رو ْ رْج رك َل َّل ْي َن رح َن ْي ًفا َف ْط رر رت ه َ‬
‫ذِل ّ َادل ْي ُن الْقر َ ّ ُي رولر َك هن َأ ْك ر رَث‬
‫هللا َ ر‬ ‫فر رط رر النه راس عرلر ْْيرا رال تر ْب َدي رل َل رخ ْل َق َ‬
‫النه َاس رال ي ر ْعلر ُم ْو ُن‬
Alhamdulillah segala puji bagi Alloh
Tuhan Pelimpah cahaya-cahaya. Pembuka
penglihatan, Penyingkap rahasia-rahasia, dan
Penyibak selubung tirai-tirai. Dialah Allah,
Yang Maha Awal tanpa permulaan, Yang
Maha Akhir tanpa penghujung, dan Yang
Maha Abadi tanpa perubahan.
Salawat dan salam semoga terus terlimpahkan
kepada Nabi Muhammad Saw, cahaya segala
cahaya, pemimpin bagi orang-orang yang
bertaqwa, kekasih Sang Penguasa Yang Maha
Perkasa, pembawa berita gembira dari Yang
Maha Pengampun, dan pembuka tabir
kepalsuan kaum durhaka. Demikian pula
semoga rahmat terlimpahkan kepada keluarga
dan para sahabat.
Semoga kita senantiasa menjadi hamba-hamba
Allah yang terus memelihara keislaman,
mempekuat keimanan, dan memperteguh
keihsananan. Di zaman tunggang-langgang
seperti ini, rasa-rasanya merawat islam, iman,
dan ihsan adalah sesuatu yang sukar. Namun
kita terus berusaha dengan sekuat tenaga untuk
meningkatkan takwa kita kepada Alloh. Swt.
‫وهلل امحلد‬x 3 ‫هللا اكَب‬
Sidang id yang di mulyakan Alloh swt.
Hari ini kita hadir di sini di Masjid Almutaqin
setelah menuntaskan puasa tiga puluh hari.
Semoga Madrasah Ramadan ini telah
melahirkan kita menjadi manusia manusia
Muttaqin, Manusia-manusia yang selama
puasa, taubatnya telah menyingkap tabir antara
dirinya dengan langit, yang munajat-
munajatnya telah mencurahkan rahmat Allah
ke dalam dirinya, yang tilawah dan i’tikafnya
telah membebaskannya dari ancaman api
neraka.
Semoga Madrasah Ramadan th ini telah
melahirkan kita kembali menjadi manusia
manusia Muttaqin, yang orientasi hidupnya
meraih ridha Allah jelas tertancap dalam
sanubarinya, yang peta jalannya menuju surga
jelas terbayang dalam benaknya, yang
tekadnya beramal tak kan dapat dihalangi oleh
rintangan sebesar apapun.
َ ْ‫مماِت هلل رب ال‬
‫عاملي‬ َ ‫صالِت ون ُ ُس َِك وحمْياي و‬
َ ‫قُ ْل ا َن‬
“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku,
ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162)
ُ‫هللا أ ْك َُب وهلل الْح ْمد‬
ُ ‫هللا أ ْك َُب‬
ُ ‫هللا أ ْك َُب‬
ُ
Hari ini kita hadir di sini, bersimpuh bersama
di hadapan Allah SWT, sebagai alumni
Madrasah Ramadan, bahwa kita adalah
manusia-manusia Muttaqin yang telah
menyelesaikan persoalannya dengan diri
sendiri; yang telah mengosongkan pikirannya
dari kebodohan, kepicikan, dan mengisinya
dengan orientasi dan peta jalan hidup serta ilmu
yang benar.
yang mengosongkan hatinya dari keangkuhan,
kemunafikan, riya’, dengki dan dendam lalu
menggantinya dengan kerendahan hati,
kejujuran, cinta dan kasih sayang.
Jama’ah Shalat Idul Fitri Yang dimuliakan
Allah
Idul Fithri adalah simbol kebaruan energi
spiritualitas seorang mukmin. Menurut Ibn
Manzur dalam Lisanul ‘Arab, kata ‘id berakar
dari kata ‘ada-ya’udu-i’dan yang berarti
kembali. Ibnul A’rabi menyatakan:
"‫ُك رس نر ٍة َب رف رر ٍح ُم رجده ٍد‬
‫ُ َّس ري ال َعيدُ َعيدً ا لنه ي ر ُعو ُد ُ ه‬
“Dinamakan ‘id, karena ia kembali setiap tahun
dengan kebahagiaan, spiritualitas, atau
semangat yang diperbaharui”
Hal tersebut menunjukkan bahwa idul fitri
adalah momentum tahunan yang
mengembalikan segala bentuk energi positif
dalam diri seorang hamba. Ramadhan adalah
kesempatan untuk melakukan charghing,
pengisian daya spiritual, secara full, sehingga
kita benar-benar siap menjalani kehidupan kita
selama sebelas bulan berikutnya. Maka Idul
Fithri adalah garis restart, garis untuk memulai
kembali kehidupan yang baru, yang lebih baik
dan lebih bermakna.
Adapun kata fithr, maka ada ulama’ yang
berpendapat bahwa asal katanya adalah fithrah,
yang berarti watak dasar, sifat, naluri, dan
karakter. Ini menunjukkan bahwa, ‘Idul Fitri
adalah momentum kembalinya orang-orang
mu’min kepada watak dan karakter dasarnya
yang sejati, yaitu manusia dilahirkan dalam
keadaan yang suci dan bersih, tanpa noda dan
dosa. Ini adalah implikasi dari janji
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam dalam
hadisnya, yang diriwayatkan dalam Musnad
Abi Ya’la:
‫ وا َ ّّن رس نرن ْ ُت َللْ ُم ْس َل َم ري‬، ‫اّلِل َصيا رم ُه‬ ُ ‫ضان رشه ٌْر افْ ر رَت رض ه‬
‫«ا هن رر رم ر‬
ِ ِ
‫ر‬ ‫ر‬ َ
»‫ فر رمن صا رم ُه وقا رم ُه خ ررر رج َم رن ا هَّلن َْب ك ري ْو َم رو ردلتْ ُه ُأ ُّم ُه‬،ُ‫قيا رمه‬
“Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di
mana Allah mewajibkan puasa Ramadhan. Dan
aku (kata Rasulullah) mensunnahkan kepada
semua orang Muslim untuk menghidupkannya
(dengan ibadah). Maka barang siapa yang
berpuasa Ramadhan dan menghidupkannya
(dengan ibadah), niscaya dia akan bersih dari
dosa, seperti hari di mana dia dilahirkan oleh
ibunya”
Jama’ah Shalat Idul Fitri Yang dimuliakan
Allah
Spiritualitas Idul Fithri tidak boleh diam dan
berhenti pada kesalehan individual semata,
namun spiritualitas Idul Fitri harus berdampak
luas secara sosial. Artinya, momentum idul fitri
ini tidak hanya mengembalikan kita kepada
fitrah individual, namun juga fitrah sosial.
Fitrah sosial manusia menghendaki bahwa
setiap manusia pada dasarnya cinta kepada
kedamaian, persaudaraan, dan kasih sayang.
Selain itu, secara fitrah sosial, semua manusia
pada dasarnya memiliki rasa empati, rasa belas
kasihan, dan saling membutuhkan. Oleh karena
itu, momentum idul fitri adalah momentum
yang tepat untuk kita kembali kepada fitrah
kesalehan individual dan kesalehan sosial.
Karena, kesalehan sosial tentu lebih
berdampak dan bermakna dari pada hanya
kesalehanindividual semata. Imam al-Suyuthi
dalam kitabnya, al- Asybah wan-Nazha’ir,
menyatakan:
َ َ ‫الْ ُم رت رع َّدي َأفْضر ُل َم رن الْ رق‬
‫اص‬
“Amalan yang berdampak luas lebih utama
dari amalan yang memiliki dampak terbatas.”

Jama’ah Shalat Idul Fitri Yang dimuliakan


Allah
Kesalehan sosial berarti sikap yang
menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi
kepada sesama manusia. Kesalehan sosial
kadang-kadang disebut sebagai ibadah sosial
(al-‘ibadah al-ijtima’iyyah), dan kadang-
kadang disebut hablun minannas. Kita sering
lupa bahwa kebaikan itu bukan dilihat dari
ibadah kepada Allah semata, namun juga
interaksi sosial kepada sesama manusia,
bahkan kepada semua makhluk di alam jagat
raya.
Di dalam al-Qur’an, Surah al-Baqarah, ayat
177, Allah berfirman:
‫َش ٍء فرا هن هللا َب َه‬
ْ ‫ل ر ْن ترنرالُوا الْ َ هَب رح هَّت تُ ْن َف ُقوا َم هما ُ َُت ُّب ْو رن رو رما تُ ْن َف ُق ْوا َم ْن ر‬
ِ
‫عر َل ْ ٌي‬
“Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh
kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu
menginfakkan sebagian harta yang kamu
cintai. Apa pun yang kamu infakkan,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
tentangnya.”
Ayat tersebut menunjukkan bahwa segala
bentuk kebajikan yang kita lakukan tidak
banyak memberi arti, tidak banyak memberi
manfaat, jika kita hanya sibuk dengan ibadah
untuk diri sendiri, dan melupakan kewajiban
kita kepada orang lain.
Ibnu Katsir menfasirkan kata al-birr dalam
ayat tersebut dengan kata “al-Jannah” yang
berarti surga. Itu berarati bahwa, tak pantas kita
mengharap surga Allah, sementara orang-orang
di sekitar kita kelaparan. Tak pantas kita
mencita-citakan surga, hanya karena kita rajin
salat dan puasa, sementara banyak anak yatim,
anak-anak kaum du’afa’ yang tidak mampu
melanjutkan sekolahnya. Oleh karena itu, salah
satu ibadah penting di bulan Ramadhan, untuk
melatih kesalehan sosial, adalah sedekah dan
zakat.
Jama’ah Shalat Idul Fitri Yang dimuliakan
Allah
Rasulullah sangat menganjurkan sedekah di
bulan Ramadhan. Rasulullah sallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
‫ رصدر قر ٌة َِف رر رم ر‬:‫الصدر قر َة أفْضر ُل ؟ قا رل‬
."‫ضان‬ ‫ أ ُّي ه‬: ‫" ُس َئ رل النه َ ُِّب ﷺ‬
“Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam
ditanya: [Sedekah apa yang paling afdal?] Nabi
menjawab: [Sedekah (yang paling afdal)
sedekah pada bulan Ramadhan.]” (HR. Al-
Tirmizi dalam Sunan al-Tarmizi)
Sementara itu, zakat fitrah adalah salah satu
kewajiban yang harus ditunaikan pada bulan
Ramadhan. Rasulullah sallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
‫هللا ﷺ فر رر رض رز راك رة ال َف ْط َر َمن رر رم ر‬
"‫ضان عر رَل النّ َاس‬ َ ‫" َأ هن رر ُسو رل‬
“Sesungguhnya Rasulullah sallallahu ‘alaihi
wasallam mewajibkan zakat fitrah pada bulan
Ramadhan kepada manusia” [H.R. Muslim
dam Sahih Muslim]
Kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa
Rasulullah sangat menekankan pentingnya
sedekah dan zakat. Menurut Muhammad Abu
Zahrah, zakat fitrah bertujuan sebagai bantuan
dari si kaya kepada si fakir dan si miskin. Zakat
fitrah ingin melembutkan hati kita bahwa
jangan sampai ada seorang pun dari umat
Rasulullah, yang kelaparan pada hari raya Idul
Fitri.
Ibadah zakat telah menunjukkan bahwa Islam
mengusung semangat sosial bahwa yang
mampu harus membantu yang membutuhkan
sehingga tidak adanya kesenjangan sosial.
Sebab, Islam memandang setiap manusia
adalah sama di hadapan Allah. Selain itu, zakat
dan sedekah adalah salah satu cara untuk
ta’liful qulub, yaitu menyatukan hati
masyarakat yang tercerai berai. Melalui zakat
dan sedekah, masyarakat akan saling
mencintai, saling menyayangi, saling
mendo’akan, dan saling berbaik sangka.
Dengan melaksanakan ibadah zakat dan
sedekah, kita akan memperoleh keserasian,
keharmonisan dalam hidup bermasyarakat.
Oleh karena itu, sekali lagi khatib sampaikan
bahwa, momentum Idul
Fithri ini adalah, momentum untuk kita
kembali kepada makna fitrah yang lebih luas,
dari fitrah individual menuju fitrah sosial, dari
‫‪kesalehan individual menuju kesalehan sosial.‬‬
‫‪Jama’ah Shalat Idul Fitri Yang dimuliakan‬‬
‫‪Allah‬‬
‫‪Demikian khutbah yang dapat khatib‬‬
‫‪sampaikan, semoga apa yang khatib sampaikan‬‬
‫‪menjadi pengetahuan, pelajaran, peringatan‬‬
‫‪bagi kita semua, terutama bagi khatib sendiri.‬‬
‫هللا َِل رولر ُ ْمك َِف الْ ُق ْرأ َن الْ رع َظ ْ َي رون ر رف رع َِن روا هَّي ُ ُْك َب رما َف ْي َه َم رن ْال رَّي َت‬ ‫رب رركر ُ‬
‫ِ‬
‫رو هاَّل ْك َر الْ رح َك ْ َي روترقرله رل َم َ ِّن رو َم ْن ُ ْمك َت رال روتر ُه ِان ه ُه ر ه‬
‫الس َمي ُا الْ رع َل ْ ُي َأقُ ْو ُل‬ ‫ُو‬‫ه‬
‫ات‬ ‫هللا الْ رع َظ ْ ري َِل رولر ُ ْمك رو َل رسائَ َر الْ ُم ْس َل َم ْ ري روالْ ُم ْس َل رم َ‬
‫قر ْو َِل ره رذا روأ ْس رت ْغ َف ُر ر‬
‫ات‪ ،‬فر ْاس رت ْغ َف ُر ْو ُه ان ه ُه ه رُو الْغر ُف ُور هالر َح ُي‬ ‫روالْ ُم ْؤ َم َن ْ ري روالْ ُم ْؤ َمنر َ‬
‫ِ‬
‫‪KHUTBAH II‬‬
‫هللا رو رم رالئَ ركتر ُه يُ رصل ُّ ْو رن عر رَل النه َ َ ِّب رَّي َأُّيُّ را ه َاَّل ْي رن أ رمنُ ْوا رصل ُّ ْوا عرلر ْي َه‬‫(ا هن ر‬
‫ِ‬
‫َ‬ ‫ر‬
‫رو رسل ُم ْوا ت ْسل ْي ًما)‬‫ّ‬ ‫َ‬
‫اللههُ هم رص َ ّل عر رَل ُم رح هم ٍد رع ْب َدكر رون ر َبيّ رَك رو رر ُس ْو َ رِل النه َ َ ِّب ْا ُل َ ّم ّ َي روعر رَل أ َ ََل‬
‫ْص َب َه رو رس َ ّ ّْل ت ر ْس َل ْي ًما‪ ،‬عردر رد رما َأ رح راط َب َه َعلْ ُم رك رو رخطه َب َه قرلر ُم رك‪،‬‬ ‫رو ر ْ‬
‫رو َأ ْح رصا ُه َكترابُك‪ ،‬رو ْار رض اللههُ هم رع ْن رسادرا َتنرا َأ َ ِْب بر ْك ٍر رو ُ رُع رر رو ُعثْ رم ران روعر َ ٍ ّل‬
‫الص رحاب ر َة َأ ْ رَج َع ْ ري رو رع َن التها َب َع ْ ري روَتر َب َع ْ َْي ْم َب ْح رس ٍان ا رىل ي ر ْو َم‬ ‫رو رع َن ه‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ّ َادل ْي َن*‪….‬‬
‫ات‪ْ ،‬ا َل ْح ريا َء َم ْ ُْن ْم‬ ‫ات روالْ ُم ْؤ َمنَ ْ ري روالْ ُم ْؤ َمنر َ‬ ‫اللههُ هم ا ْغ َف ْر َللْ ُم ْس َل َم ْ ري رو ْامل ُ ْس َل رم َ‬
‫ات*‬ ‫اِض الْ رحا رج َ‬ ‫رو ْا َل ْم رو َات‪ ،‬ان رهك ر َس ْي ٌا قر َريْ ٌب ُمجَ ْي ُب ادله رع رواَت‪ ،‬رو رَّي قر َ ر‬
‫ِ‬
‫رُصا رع َزْي ًزا‪،‬‬ ‫ص ًاطا ُم ْس رت َق ْي ًما‪ ،‬روان ُ ْ‬
‫ُْصَنر ن ْ ً‬ ‫اللههُ هم افْتر ْح لرنرا فر ْت ًحا ُم َل ْينًا‪ ،‬روا ْه َدَنر َ ر‬
‫ُش عرلر ْينرا رر ْ رمح رت رك‪ ،‬رو َأ ْن َز ْل َ ِْف قُلُ ْو َبنرا رس َك ْينر رت رك*‪….‬‬ ‫رو َأ َ هِت عرلر ْينرا َن ْع رم رت رك‪ ،‬روان ْ ُ ْ‬
‫الصا َد َق ْ ري‪ ،‬رو َح ْزب ََك ْالغرا َلب ْ رَي‪ ،‬رو َأ ْد َخلْنرا َب رر ْ رمح َت رك َ ِْف‬ ‫اللههُ هم ترقرلهلْنرا َ ِْف ُجنْ َدكر ه‬
‫الصا َل َح ْ ري*‪…..‬‬ ‫َع ربا َدكر ه‬
‫اللههُ هم ا ْع َل َبنرا ر ََك رم رة ْاال ْس رال َم‪ ،‬رو ْارفر ْا َبنرا رراي ر رة الْ ُق ْرأ َن‪ ،‬روا ْج رع ْل ر ََك رم رة‬
‫ْْ ِ‬
‫السف رَل*…‬ ‫ْ‬ ‫ِه ُّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ر‬ ‫َ‬ ‫ر‬
‫ِه ال ُعل ريا‪ ،‬رو ْاج رع ْل َك رمة أ ْعدر اِئَ َ ْم ر‬ ‫الْ ُم ْس َل َم ْ ري َ ر‬
‫الس رال رم َة رو ْاال ْس رال َم‪،‬‬ ‫ه‬ ‫اللههُ هم َأ َ ّه ْل َه رال رل ره رذا الْ َع ْي َد عرلر ْينرا َ ْب َل ْم َن رو ْااليْ رم َان رو‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫روالته ْو َف ْي َق َل رما ُ َُت ُّب روتر ْر رض* …‬
‫اللههُ هم ترقرله ْل َص ريا رمنرا رو َق ريا رمنرا رو رصا َل رح َأ ْ رُعا َلنرا*…‬
‫رربهنرا أ َتنرا َِف ادلُّ نْ ريا رح رس نر ًة رو َِف ْا َل َخ رر َة رح رس نر ًة رو َقنرا عر رذ راب النه َار*…‬
‫هللا يرأْ ُم ُر َبلْ رع ْدلَ رو ْاال ْح رس َان روايْترا َء َذ ْي الْ ُق ْر رىب روير ْْنرى‬ ‫هللا…‪ ، .‬ا هن ر‬ ‫َع ربا رد َ‬
‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬ ‫ه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫هللا الْ رع َظ ْ ري‬‫رع َن الْ رف ْح رشا َء روال ُم ْن رك َر روال رب ْغ َي ي ر َع ُظ ُ ْمك ل ر رعل ُ ْمك ترذكه ُر ْو رن‪ .‬اذ ُك ُر ْوا ر‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ي ر ْذ ُك ُرُ ُْك رو ْاش ُك ُر ْو ُه عر رَل َن رع َم َه ير َزد ُ ُْْك رو ر ََّل ْك ُر َ‬
‫هللا َأ ْك ر َُب‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai