َوَعٰلى ٰاِلِه َوَأ ْص َحاِبِه. َوالَّص َلاُة َوالَّس َلاُم َعٰلى َس ِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َخْيِر اْلَأ َناِم. َاْل َحْمُد ِللِه اَّلِذْي َأ ْنَعَمَنا ِبِنْعَمِة اْلِاْيَماِن َواْلِاْس َلاِم
َأ ْشَهُد َاْن َلا ِاٰلَه َّلِا ا اللُه اْلَمِلُك اْلُقُّد ْوُس الَّس َلاُم َوَأ ْشَهُد َاَّن َسِّيَدَنا َوَحِبْيَبَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه َصاِحُب. اْلِكَراِم
َواْش ُكُرْوُه َعَلى َما,ْوُت َّلِا ا َوَأ ْنُتْم ُمْس ِلُمْوَن
ِاَّت ُقوا الّٰلَه َحَّق ُتَقاِتِه َوَلا َتُم َّن, َفَياَأ ُّي َها اْلُمْؤِمُنْوَن:الَّش َرِف َواْلِإ ْحِتَرام َأ َّم ا َبْعُد
ِإ َّن الَّل َه َوَمَلاِئَكَتُه: َقاَل َتَعاَلى. َوَجَعَلُكْم ِمْن ُأ َّم ِة َذِوى ْالَأ ْرَحاِم، َوَأ ْولَاُكْم ِمَن اْلَفْض ِل َوالِإ ْنَعاِم، َهَداُكْم ِللِإ ْس لَاِم
ُيَص ُّل وَن َعَلى الَّن ِبِّي ۚ َيا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا َص ُّل وا َعَلْيِه َوَس ِّلُموا َتْس ِليًما
Pada kesempatan kali ini, marilah kita juga merenungkan tentang betapa pentingnya
memiliki ketakwaan sebagai seorang muslim. Takwa merupakan landasan yang menjadi
kunci keselamatan di dunia dan akhirat dan harus kita pertahankan sampai kita berpisah
dengan kehidupan dunia. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Imran ayat 102:
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-
benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”.
Ketakwaan juga adalah cara untuk membuktikan keimanan kita kepada Allah swt. Takwa
mendorong kita untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala bentuk larangan-
Nya. Ketakwaan mengajarkan kita untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang berbakti
kepada Allah swt dan berbuat baik kepada sesama. sehingga kita perlu mengembangkan
ketakwaan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan sosial
kemasyarakatan.
Ketakwaan memotivasi kita untuk berperilaku baik dan memperlakukan orang lain dengan
adil dan baik, serta menjauhi perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh
karena itu, mari kita perkuat ketakwaan kepada Allah agar kita senantiasa berada di jalan
yang benar dan mendapatkan petunjuk dari Allah swt.
Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Sya'ban,
dan sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadhan.”
رواه َفَما َرَاْيُت َرُسْوَل اللِه صلى الله عليه وسلم ِاْس َتْك َمَل ِص َياَم َشْهٍر َّلِا ا َرَمَضاَن َوَماَرَاْيُتُه َاْك َثَر ِص َياُما ِمْنُه ِفْي َشْعَباَن
البخاري
Artinya: “Saya tidak pernah melihat Rasulullah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh
kecuali di bulan Ramadhan, dan tidak pernah melihat Rasulullah memperbanyak puasa
dalam satu bulan selain bulan Sya’ban” (HR. Bukhari).
Latihan ini penting karena pada bulan Ramadhan nanti, kita umat Islam akan menjalankan
kewajiban yang menjadi salah satu rukun Islam yakni berpuasa selama satu bulan penuh.
Dengan memulai latihan puasa di bulan ini, maka saatnya nanti menjalankan puasa di
bulan Ramadhan, tubuh kita akan sudah terbiasa dengan perubahan pola makan seperti di
bulan-bulan lainnya.
Selain manfaat secara jasmani, keutamaan berpuasa di bulan Sya’ban juga sudah diingatkan
oleh Nabi Muhammad dalam haditsnya. Nabi menyebut bahwa pada bulan ini, amal ibadah
manusia akan diangkat oleh Allah swt sehingga Nabi ingin saat amal itu diangkat, beliau
masih dalam keadaan berpuasa. Hal ini disebutkan dalam hadits riwayat Nasai:
َذِلَك َشْهٌر َيْغُفُل الَّن اُس َعْنُه َبْيَن َرَجٍب َوَرَمَضاَن َوُهَو َشْهٌر ُتْرَفُع ِفيِه اْلَأ ْعَماُل ِإ َلى َرِّب اْلَعاَلِميَن َفُأ ِح ُّب َأ ْن ُيْرَفَع َعَمِلي
َوَأ َنا َصاِئٌم
Artinya: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya. Bulan yang berada di antara bulan Rajab
dan Ramadhan, yaitu bulan yang disana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat
kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR
Nasai).
ِإ َّن الَّل َه َوَمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل وَن َعَلى الَّن ِبِّي ۚ َيا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا َص ُّل وا َعَلْيِه َوَس ِّلُموا َتْس ِليًما
Artinya: “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang
yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya.”
Turunnya ayat ini di bulan Sya’ban menjadi tanda bahwa Rasulullah menjadikan bulan ini
spesial baginya. Dalam sebuah hadits dari Dari Anas bin Malik ra rasulullah menyebut
bulan Sya’ban ini adalah bulan miliknya:
Semoga kita dapat meraih keutamaan-keutamaan di bulan Sya’ban yang dalam Kitab
Duratun Nashihin diwakili oleh huruf-huruf yang ada dalam kata “Sya’ban” ()شعبان.
Pertama adalah ( شsyin) berarti asy-syafa’ah wasy syarafah (pertolongan dan kemuliaan),
kedua ‘( عain) berarti al-‘izzah wal karamah (kemuliaan dan kehormatan), ketiga ( بba’)
berarti al-birr (kebajikan), keempat ( اalif) berarti al-ulfah (kecondongan atau kasih
sayang), dan kelima ( نnun) yang berarti an-nur (cahaya atau menerangi).
Semoga Allah senantiasa mengabulkan harapan-harapan kita dan kita bisa terus
menjalankan misi utama kita di dunia yakni beribadah kepada Allah sekaligus
mendapatkan pertolongan dan perlindungan-Nya. Amin
َباَرَك اللُه ِلْي َوَلُكْم ِفي اْلُقْرٰاِن اْلَعِظْيِم َوَنَفَعِني َوِاَّي اُكْم ِبَما ِفْيِه ِمَن اْلٰاَياِت َوالِّذْكِر اْل َحِكْيِم َوَتَقَّب َل ِمِّنْي َوِمْنُكْم ِتَلاَوَتُه َّنِا ُه
َوَأ ْس َتْغِفُر اللَه اْلَعِظْيَم ِلْي َوَلُكْم َوِلَساِئِر اْلُمْس ِلِمْيَن َواْلُمْس ِلَماِت َفَيا َفْوَز اْلُمْس َتْغِفِر ْيَن َوَيا َن َجاَة الَّت اِئِبْين.ُهَو الَّس ِمْيُع اْلَعِلْيُم
Khutbah II
. َأ ْشَهُد َأ ْن َلا ِإ ٰلَه َّلِا ا الّٰلُه اَّلِذْي َأ َمَرَنا ِباْلِإ ِّت َحاِد.اْل َحْمُد ِلّٰلِه اْلَاَحِد الَّص َمِد اَّلِذْي َلْم َيِلْد َوَلْم ُيْوَلْد َوَلْم َيُكْن َلُه ُكُفًوا َأ َحٌد
الَّص َلاُة َوالَّس َلاُم َعَلى َس ِّيِدَنا َوَحِبْيِبَنا َوَش ِفْيِعَنا َوَمْوَلاَنا ُم َّمَح ٍد.َوَأ ْشَهُد َأ َّن ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه اَّلِذْي َدَعاَنا ِب ُحِّب اْلِبَلاِد
اَّلِذْي َأ ْرَسَل ِلْلَعاَلِمْيَن ِاَلى َيْوِم اْلَمَعاِد
َفَقاَل الٰلُه َتَعاَلى ِاَّن الٰلَه َو َمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل ْوَن َعَلى. َفَياَأ ُّي َها الَّن اُس ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى الٰلِه َفَقْد َفاَز اْلُمَّت ُقْوَن.َأ َّم ا َبْعُد
الَّن ِبِّي ٰيَأ ُّي َها اَّلِذْيَن ٰأَمُنْوا َص ُّل ْوا َعَلْيِه َو َس ِّلُمْوا َتْس ِلْيًما
لَاّٰلُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم َعٰلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َو َعٰلى ٰأِل َس ِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َص َّل ْيَت َعٰلى َس ِّيِدَنا ِاْبَراِهْيَم َوَباِرْك َعٰلى َس ِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعٰلى ٰاِل
َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َباَرْك َت َعٰلى َس ِّيِدَنا ِاْبَراِهْيَم َوَعٰلى ٰاِل َس ِّيِدَنا ِاْبَراِهْيَم ْفي اْلَعاَلِمْيَن َّنِا َك َحِمْيٌد َمِجْيٌد
لَاّٰلُهَّم َواْرَض َعِن اْل ُخَلَفاِء الَّر اِشِدْيَنَ .وَعْن َاْص َحاِب َنِبِّيَك َاْج َمِعْيَنَ .والَّت اِبِعْبَن َوَتاِبِع الَّت اِبِعْيَن َو َتاِبِعِهْم ِاٰلى َيْوِم الِّدْيِن.
لَاّٰلُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِمْيَن َواْلُمْس ِلَماِت َواْلُمْؤِمِنْيَن َواْلُمْؤِمَناِت لَاّٰلُهَّم اْدَفْع َعَّن ا اْلَغَلاَء َواْلَوَباَء َوالَّط اُعْوَن َواْلَاْمَراَض َواْلِفَتَن َما
َلا َيْدَفُعُه َغْيُرَك َعْن َبَلِدَنا ٰهَذا ِاْنُدْوِنْيِس َّي ا َخاَّص ًة َوَعْن َساِئِر ِبَلاِد اْلُمْس ِلِمْيَن َعاَّم ًة َيا َرَّب اْلَعاَلِمْيَنَ .رَّب َنا ٰاِتَنا ِفي الُّد ْنَيا
َحَسَنًة َو ِفي اْلٰاِخَرِة َحَسَنًة َو ِقَنا َعَذاَب الَّن اِر
ِعَباَد الٰلِه ِاَّن الٰلَه َيْأ ُمُر ِباْلَعْدِل َواْلِاْح َساِن َوَيْنَه ى َعِن اْلَفْح َشاِء َواْلُمْنَكِرَ .يِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم َتَذَّك ُرْوَنَ .فاْذُكُروا الٰلَه اْلَعِظْيَم
َيْذُكْرُكْمَ .و اْش ُكُرْوُه َعٰلى ِنَعِمِه َيِزْدُكْمَ .وَلِذْكُر الٰلِه َاْك َبُر