Anda di halaman 1dari 3

Bulan Rajab

(disampaikan oleh Ust. Muhammad Fauzi S.Pd, dalam khutbah Jum’at di Masjid Nurul Iman Tapos)
Jumat 19 Rajab 1444 / 10 Februari 2023
‫احلمد هلل حنمده و نستعينه و نستغفره و نعوذ با اهلل من سرور أنفسنا و من سيئات أعمالنا من يهده اهلل فال‬
‫ و أش هد أن حمم دا عب ده و‬.‫ أش هد أن ال إل ه إال اهلل وح ده ال ش ريك ل ه‬.‫مض ل ل ه و من يض لل فال ه ادي ل ه‬
‫ اللهم صل و سلم على سيدنا حممد و على آله و صحبه و من تبعه إىل يوم الدين (أما بعد) فيا عباد اهلل‬.‫رسوله‬
.‫ و اتقوا اهلل حق تقاته و ال متوتن إال و أنتم مسلمون‬.‫أوصيكم و نفسى بتقوى اهلل فقد فاز املتقون‬
Ma’asyirol muslimin, Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan kenikmatan yang tak
pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita. Dialah Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat keimanan
dan kesehatan kepada kita.

Dialah pula yang telah menyisipkan hidayah dalam hati kita, yang dengan hidayah tersebut, Allah SWT telah
menggerakkan hati kita untuk melangkahkan kaki kita menuju masjid ini. Sehingga kita bisa berkumpul bersama
untuk senantiasa menunaikan kewajiban kita sebagai seorang muslim, yaitu melaksanakan shalat Jum’at
berjamaah.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah terakhir Muhammad shallallahu alayhi wa sallam.
Semoga kecintaan kita kepada beliau SAW, dapat mempertemukan kita dengannya nanti di syurga, bersama
dengan para Nabiyyin, shiddiqin, syuhadaa’ dan shalihin

Selanjutnya, khatib berwasiat kepada diri khatib sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat
Jumat ini, untuk selalu memaksimalkan ketakwaan dengan memperbanyak ibadah, ketaatan, kebaikan, memantapkan
keyakinan kepada Allah, dan pasrah diri kepada-Nya. Sebab, tidak ada bekal yang lebih baik untuk kita bawa menuju akhirat
selain ketakwaan.

‫َتَز َّو ُدو۟ا َفِإَّن َخ ْي ٱلَّز اِد ٱلَّتْق ٰى ۚ ٱَّتُقوِن َٰٓيُأ۟و ىِل ٱَأْلْلَٰب ِب‬
‫َو َو‬ ‫َر‬ ‫َو‬
Artinya: “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-
orang yang berakal.”

Ma’asyirol muslimin, Jamaah Sholat Jumu’ah Rahimakumullah,


Upaya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt ini dapat diwujudkan dengan senantiasa menyadari bahwa Allah lah
yang paling berkuasa atas hidup kita. Kita adalah makhluk lemah yang tidak ada kuasa di hadapan Allah. Semua sudah
digariskan oleh Allah dan kita tinggal menjalankan tugas utama kita di dunia yakni beribadah atau menyembah Allah. Allah
swt berfirman:

‫ا َلْق اِجْلَّن اِاْل ْن ِااَّل ِل ُد ِن‬


‫َو َس َيْع ُب ْو‬ ‫َو َم َخ ُت‬
Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Ad Dzariyat: 56)

Jelas dan tegas, bahwa dalam ayat kita, manusia, harus sadar, tunduk, dan merendahkan diri kepada Allah swt. Kita harus
menerima segala yang ditakdirkan Allah karena kita dijadikan atas kehendak-Nya dan diberi rezeki sesuai dengan apa yang
telah Ia tentukan. Tak seorang pun yang dapat memberikan manfaat atau mendatangkan mudarat karena kesemuanya adalah
dengan kehendak Allah swt. Ayat ini menguatkan perintah untuk senantiasa mengingat Allah swt dan memerintahkan kita agar
beribadah kepada Allah swt.

Oleh karena itu, pada kesempatan yang mulia ini, mari kita senantiasa menata niat dengan baik dalam menjalankan segala
aktivitas kita di dunia ini agar senantiasa bisa memiliki nilai ibadah. Termasuk aktivitas kita mencari nafkah bagi keluarga
harus diniatkan untuk ibadah. Jangan sampai kita bekerja hanya untuk mencari materi belaka sehingga lupa akan tugas utama
kita yakni beribadah.

Ma’asyirol muslimin, Jamaah Sholat Jumu’ah Rahimakumullah,

Alhamdulillah, pada bulan ini kita masih berada di bulan mulia, yaitu bulan Rajab 1444 H. Perlu kita syukuri karena Rajab
termasuk bulan yang mulia. Kata Rajab berasal dari kata “tarjib” yang bermakna agung dan mulia. Allah SWT memberikan
keistimewaan terhadap Rajab di antara bulan-bulan lain yang juga menyandang predikat mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah,
Dzulqa’dah, dan Rajab. Bulan Rajab adalah bulan yang penuh rahmat, anugerah, dan kebaikan dari Allah SWT.
‫ِم‬ ‫ِت‬ ‫ِه‬ ‫ِك‬ ‫ِع ِه‬ ‫ِع‬
‫ِإَّن َّد َة الُّش ُه وِر ْنَد الَّل اْثَنا َعَش َر َش ْه ًر ا يِف َتاِب الَّل َيْو َم َخ َلَق الَّس َم اَو ا َو اَأْلْر َض ْنَه ا َأْر َبَعٌة ُح ُر ٌم‬
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan haram. (QS. At-Taubah:36

Kemuliaan bulan Rajab semakin bertambah dengan peristiwa monumental isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad SAW dari dari
Masjidil haram Makkah menuju masjidil Aqsho Palestina. Kemudian dilanjutkan dari masjidil Aqsha menuju Sidratil
Muntaha untuk menghadap Allah SWT sang pencipta Alam semesta. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Isra’ ayat 1:

‫ِم ِص‬ ‫ِل ِر ِم ِت ۗا ِا‬ ‫َّلِذ‬ ‫ِج ِد‬ ‫ِج ِد ِم ِا‬ ‫ِب ِد‬ ‫َّلِذ ْٓي‬
‫ُس ْبٰح َن ا َاْس ٰر ى َعْب هٖ َلْياًل ِّم َن اْلَمْس اَحْلَر ا ىَل اْلَمْس اَاْلْقَص ا ا ْي ٰبَر ْك َنا َحْو َلهٗ ُن َي ٗه ْن ٰاٰي َن َّنهٗ ُه َو الَّس ْيُع اْلَب ْيُر‬
Artinya: Maha-Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsho
yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Pada dasarnya beribadah kepada Allah tidak membutuhkan waktu secara khusus, baik bulan Rajab maupun bulan yang
lainnya. Siapa saja yang beribadah, maka ia akan mendapatkan pahala dari-Nya. Hanya saja, ibadah yang dilakukan pada bulan
Rajab, akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah swt. Hal ini sebagaimana sabda nabi ketika menyampaikan khutbah Jumat
di bulan Rajab pada masanya. Dalam khutbahnya beliau bersabda:

‫ِف ِه‬ ‫ِف ِه‬ ‫ِظ‬ ‫ِإ‬


‫ َش ْه ُر اهلل ُتَض اَعُف ْي اَحْلَس َناُت َو ُتْس َتَج اُب ْي الَّد َعَو اُت َو ُيَف َّر ُج‬، ‫ َش ْه ُر َرَج َب‬،‫َأُّيَه ا الَّناُس ! َّنُه َقْد َأَظَّلُك ْم َش ْه ٌر َع ْيٌم‬
‫ِع ِل‬ ‫ِف ِه‬ ‫ِع‬ ‫ِف ِه‬ ‫ِا‬ ‫ِف ِه ِل ِمِن‬ ‫ِت‬
‫ َو اُهلل ُيَض ا ُف َمْن‬،‫ َفَمْن ْك َتَسَب ْي َخرْي ًا ُض ْو َف َلُه ْي َأْض َعافًا ُمَض اَعَفًة‬،‫ اَل ُيَر ُّد ْي ْلُم ْؤ َنْي َدْع َو ٌة‬، ‫َعْن اْلُك ْر َبا‬
‫َيَش اُء‬
Artinya, “Wahai manusia! Sungguh telah menaungi kepada kalian semua, bulan yang agung, yaitu bulan Rajab yang
merupakan bulan Allah, setiap kebaikan akan dilipatgandakan di dalamnya dan doa-doa akan diterima, kegelisahan akan
dihilangkan, doa-doa orang mukmin tidak ditolak. Barangsiapa yang melakukan kebaikan di dalamnya, maka akan
dilipatgandakan menjadi berlipat ganda, dan Allah bisa melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang Dia kehendaki.” (HR
Anas bin Malik).

Ma’asyirol muslimin, Jamaah Sholat Jumu’ah Rahimakumullah


Amaliah ibadah dan kebaikan yang bisa kita lakukan dengan maksimal pada bulan ini sangat banyak macamnya, sebagaimana
yang dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Tabyinu al-‘Ajb bi Ma Warada fi Syahr Rajab, halaman 20, di
antaranya, (1) puasa; (2) bersedekah; (3) silaturrahim; (4) memberi makan orang yang lapar; (6) menjenguk orang sakit; (7)
menyenangkan anak yatim; dan semua ibadah dan kebaikan lainnya.

Selain itu, bulan Rajab memiliki nilai kemuliaan melebihi bulan-bulan yang lainnya. Hal ini karena Allah swt menisbatkan
(menyandingkan) bulan ini pada diri-Nya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda:

‫ِر‬ ‫ِهلل‬
‫ َو َرَم َض اُن َش ْه ُر ُأَّم ْيِت‬، ‫ َو َش ْع َباُن َش ْه ْي‬، ‫َرَج ُب َش ْه ُر ا‬
Artinya, “Bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.” (HR ad-Dailami).

Oleh karena itu, pada kesempatan Bulan Rajab yang mulia ini, mari kita senantiasa menata niat dengan baik dalam
menjalankan segala aktivitas kita di dunia ini agar senantiasa bisa memiliki nilai ibadah. Termasuk aktivitas kita mencari
nafkah bagi keluarga harus diniatkan untuk ibadah. Jangan sampai kita bekerja hanya untuk mencari materi belaka sehingga
lupa akan tugas utama kita yakni beribadah.

Ma’asyirol muslimin, Jamaah Sholat Jumu’ah Rahimakumullah,


Demikian Khutbah Singkat yang dapat Khotib sampaikan

Semoga Segala Amaliyah Ibadah Kita yang sudah atau pun belum dilaksanakan senantiasa diridhoi dan dapat
ganjaran terbaik disisi-NYA dan Inn sya Allah kita tergolong umat Nabi Muhammad SAW yang berusaha
mempelajari dan menghidupkan sunnahnya, lalu mengikuti serta mengamalkannya. Semoga kita tergolong orang-
orang yang mengikuti hadits-hadits Nabi, baik dalam hal aqidah, ibadah maupun akhlak dan muamalah. Aaminn
Yaa Robbal ‘alamin.
‫‪ ....‬والعصر‬

‫َباَر َك اُهلل ْيِل َو َلُك ْم ْيِف ْالُقْر آِن ْالَعِظ ْيِم َو َنَف َعيِن َو إَّياُك ْم ِ َمباِ فْيِه ِم َن ْاآليَاِت َو الذْك رِ اَحْلِكْيِم َو َتَق َّبَل ِم يِّن َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َتُه إَّنُه ُه َو الَّس ِم ْيُع ْالَعِلْيم‬

Anda mungkin juga menyukai