Khutbah I
َاْل َحْمُد ِللِه َ ،اْل َحْمُد ِللِه اَّلِذْي َأ ْحَرَم َرَجَب ِإِب ْسَراِء الَّر ُسْوِل ِمَن اْلَمْسِجِد اْل َحَراِم ِاَلى اْلَمْسِجِد ْالأْقَصى َ ،واَّلِذْي َيْأ ُمُرَنا
ِبالَّت ْقَوى ْمَّد َة ُأ ُمْوِرَنا َ ،نْحَمُدُه َوَنْس َتِعْيُنُه ِفْي ُكِّل َأ ْهَواِلَنا ،أْشَهْد أْن لَا إَلَه إلَّا اللُه َوَأ ْشَهُد َأ َّن ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه ،
َوالَّص لَاُة َوالَّس لَاُم َعَلى أْشَرِف ِعَباِدِه َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعلَى َاِلِه َوَص ْحِبِه َوِعْتَرِتِِِِه أََّم ا َبْعُدَ :فَيا أُّي َها الَّن اُس ُأ ْوِصْيُكْم ِبَتْقَوى اللِه
َوالَّس ْمَع َوالَّط اَعِة
َقاَل اللُه ُسْبَحاَنُه َوَتَعاَلىُ :سْبَحاَن اَّلِذى َأ ْسَرى ِبَعْبِدِه َلْيلًا ِّمَن اْلَمْسِجِد اْل َحَراِم ِاَلى اْلَمْسِجِد ْالَأ ْقَصا اَّلِذى بَاَرْك اَن َحْوَلُه
ِلُنِر َيُه ِمْن آَيِتَنا ِإ َّن ُه ُهَو الَّس ِمْيُع اْلَبِص ْيُر َ ،وَقاَل َرُسْوُل اللِه َص َّلى اللُه َعَلْيِه َوَس َّل َمَ :وإْن َتْأ ُمُر َعَلْيُكْم َعْبٌد َفإَّن ُه َمْن َيْعَش
ِمْنُكْم َفَسَيَرى اْخ ِتلَاًفا َك ِثْيًراَ ،فَعَلْيُكْم ِبُسَّن ِتْي َوُس َّن ِة اْل ُخَلَفاِء الَّر اِشِدْيَن ْالَمْهِِِدِّيْيَن ِمْن َبْعِدْي َتَمَّس ُكْوا ِبَها َوَعُّض ْوا َعَلْيَها
ِبالَّن َواِجِذ َ ،فاَّت ِِق اللَه َحْيُث َما ُكْنَت وأْتِبِِِِِع الَّس ِّيَئَة اْل َجَسَنَة َتْمُحَها َوَخاِلِق الَّن اَس ِب ُخُلٍق َحَََس ٍن
×
Hadirin Sidang Jum'at yang Dimuliakan Allah SWT
Tanpa terasa, sepekan sudah kita melewati bulan Rajab di tahun ini. Beraneka kejadian dan
peristiwa terus berlalu silih berganti, mengisi tiap detik, menit, jam, hari dan minggu-
minggu kita. Berbagai kondisi kita lalui dari tahun ke tahun. Ada kebahagiaan yang kita
rayakan dan ada kesedihan<> yang kita rasakan, namun kita harus tetap hidup tanpa
penyesalan. Kita mesti senantiasa optimis, meski berbagai rintangan senantiasa menghimpit
dan menguras keimanan.
Karena ketaqwaan adalah pangkal dari segala sikap dan keputusan kita menghadapi
problematika dunia, maka marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada
Allah SWT. Marilah senantiasa kita bertambah percaya, yakin dan menaati perintah-
perintah Allah SWT serta secepat mungkin, sejauh mungkin menghindari larangan-
larangan Allah SWT. Karena hanya dengan ketaqwaanlah kita dapat meniingkatkan
kualitas kehidupan kita. Taqwa dalam arti sebenarnya, bukan taqwa asal merasa takut,
namun tindakannya senantiasa tercela di mata Allah. Seperti halnya Rajab adalah bulan
mulia di sisi Allah, maka kita mestilah memuliakannya dengan sungguh-sungguh.
َثَلاَثٌة،ألَا إَّن الَزَماَن َقْد اْس َتَداَر َكَهْيَئِتِه َيْوم َخَلَق اللُه الَّس َمَواَت َواْلأْرَض الَّس َنَة اْثَنا َعَشَر َشْهرًا ِمْنَها أْر َبَعُة َحَرٌم
ُمَّت َفٌق َعَلْيِه.ُمَتَواِلَياٌت ُذو الَقْعَدِة َوُذو اْل َّجِح ِة َواْلُمَح َّر ُم َوَرَجُب ُمَضُّر َبْيَن ُجَماِدى َوَشْعَباَن
”Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah
menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun terdapat dua belas bulan yang di antaranya
terdapat empat bulan yang dihormati, tiga bulan diantaranya berturut-turut Dzulqaidah,
Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumadil Tsani
Tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini secara jelas menunjukkan bahwa Bulan rajab adalah bulan yang dumuliakan oleh
Allah. Maka sebagai konsekwensi dari ketaqwaan kita kepada Allah dan kepercayaan kita
kepada Rasulullah Muhammad SAW, maka tentulah kita juga memuliakan bulan ini.
Bagaimana pun juga masa yang akan datang harus kita hadapi dengan keimanan dan
ketakwaan yang melimpah. Apapun pun kondisi yang telah menimpa kita dalam waktu-
waktu yang lalu, baik yang telah lama maupun yang baru saja terjadi; yang masih begitu
segar dalam ingatan kita, namun esok hari tetaplah misteri. Mungkin kemarin kita sangat
×
berat dan mengalami kesulitan dalam hidup, namun bukan berarti kita boleh takut
menghadapi fajar esok hari.
Bulan Rajab, sungguh mengajarkan kepada kita bahwa kita Allah pasti memiliki rencana,
kelak kita akan mensyukuri sebuah karunia setelah berbagai cobaan yang kita rasakan.
”Paket perjalanan” Rasulullah di bulan Rajab merupakan sebuah pelajaran sangat berharga
bagi kita bahwa setiap kesusahan dan rintangan dalam menjalankan misi dakwah pasti
digantikan dengan anugerah yang menjadikan hidup kita lebih berkualitas.
Terlebih bahwa setiap anugerah juga sebenarnya selalu mengandung ujian bagi kita untuk
semakin mengintensifkan segala potensi kita demi mengupayakan keridhoan Allah SWT.
Sejarah seputar peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan palajaran berharga, bagaimana kesusahan
dan kesedihan tergantikan dengan sebuah pesan (berupa sholat lima waktu) sebagai sarana
untuk mendekatkan diri kepada Allah.
ِإ َّن ِعَّد َة الُّش ُهوِر ِعنَد الّلِه اْثَنا َعَشَر َشْهرًا ِفي ِكَتاِب الّلِه َيْوَم َخَلَق الَّس َماَوات َوالَأ ْرَض ِمْنَها َأ ْر َبَعٌة ُحُرٌم َذِلَك الِّديُن اْلَقِّيُم
َفلَا َتْظ ِلُموْا ِفيِهَّن َأ نُفَسُكْم َوَقاِتُلوْا اْلُمْشِرِكيَن َكآَّف ًة َك َما ُيَقاِتُلوَنُكْم َكآَّف ًة َواْعَلُموْا َأ َّن الّلَه َمَع اْلُمَّت ِقيََن
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan
Allah di waktu menciptakan langit dan bumi, di antaranya (terdapat) empat bulan haram.
Itulah agama yang lurus. Maka janganlah kamu menganiaya diri dalam bulan-bulan
tersebut, dan perangilah kaum musyrikin sebagaimana mereka pun memerangi kamu, dan
ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah, 9:36)
Tafsir Ath-Thabari menyebutkan bahwa keempat bulan haram yang dimaksud adalah Dzul
Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Karenanya, mereka tidak mengenal peperangan
yang terjadi pada bulan-bulan ini.
×
Hadirin Sidang Jum'at yang Berbahagia
Marilah kita belajar kepada Sejarah. Sungguh di bulan Rajab ini terdapat sebuah i’tibar
(cerminan) yang sangat nyata untuk kita teladani bersama. Bila mau bercermin kepada
sejarah, maka senyatanya umat Islam akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga di
bulan Rajab. Pelajaran tentang ketabahan dan keyakinan kepada balasan Allah Yang Maha
Bijaksana.
Pada tahun kedelapan dari kenabian, Rasulullah SAW mendapatkan beberapa cobaan yang
teramat berat baginya dan bagi para pengikutnya. Ujian itu adalah embargo kaum kafir
Quraisy dan sekutunya terhadap umat Islam. Aksi embargo ini masih dijalankan meskipun
waktu telah memasuki bulan Haram. Artinya Nabi beserta para sahabatnya tetap
merasakan penganiayaan dan kedhaliman dari mereka yang biasanya menghentikan segala
aktivitas permusuhan terhadap lawan-lawannya.
Setelah delapan tahun mendakwahkan agama Allah kepada kaumnya dengan didampingi
dan dilindungi oleh dua orang kuat suku Qurays, yakni pamannya dan istrinya, maka pada
tahun ini Rasulullah harus rela ketika keduanya dipanggil menghadap Sang Rabb. Dengan
demikian, pada waktu itu Nabi tiada lagi memiliki pembela yang cukup kuat di hadapan
kaumnya sendiri yang memusuhi kebenaran.
Keseluruh cobaan berat ini dialami Rasulullah dan para sahabatnya pada tahun yang sama,
yakni tahun kedelapan semenjak Rasulullah memproklamirkan dirinya sebagai Nabi akhir
zaman.
Atas cobaan yang taramat berat dan bertubi-tubi ini, maka Allah SWT kemudian
memberikan ”sekadar hiburan” kepada Muhamad SAW yang sedang berkabung dengan
segala keadaan dan perasaannya. Rasulullah menerima ”sepaket perjalanan rekreasi” untuk
menyegarkan kembali ghirroh (Semangat) perjuangannya dalam menegakkan misi Tauhid
di Bumi.
×
”Paket perjalanan” yang kemudian disebut sebagai Isra’ Mi’roj ini sejatinya adalah sebuah
pesan kepada seluruh umat Muhammad bahwa, segala macam cobaan yang seberat apa pun
haruslah kita lihat sebagai sebuah permulaan dari akan dianugerahkannya sebuah
kemuliaan kepada kita.
Hal lain yang dapat kita petik pelajaran dari bulan Rajab selanjutnya adalah perjalanan
Rasulullah Muhammad SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha yang tercover
dalam firman Allah SWT:
ُهَو,سْبحاَن اَّلِذى َأ ْسَرى ِبَعْبِدِه َلْيلًا ِّمَن اْلَمْسِجِد اْل َحَراِم ِاَلى اْلَمْسِجِد ْالَأ ْقَصا اَّلِذى بَاَرْك اَن َحْوَلُه ِلُنِر َيُه ِمْن آَيِتَنا ِإ َّن ُه
الَّس ِمْيُع اْلَبِص ْيُر
”Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil
Haram ke Masjidil Aqsa, yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan
kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Pendengar lagi Maha Melihat” (QS. Al Isra’:1)
Adalah sebuah pesan persaudaraan dan persahabatan di antara para hamba Allah. Bahwa
umat Islam sebagai umat terbaik semestinya senantiasa menunjukkan sikap kedewasaan
dan kematangan dalam berinteraksi dengan umat-umat lain.
Meski Nabi Muhammad SAW dapat saja langsung menuju langit dari Makkah, namun
Allah tetap membawanya menuju Masjidil Aqsha, pusat peribadahan nabi-nabi sebelumnya.
Ini dapat berarti bahwa umat Islam tidak memiliki larangan untuk berbuat baik terhadap
sesama manusia, sekalipun kepada golongan di luar Islam. Hal ini dikarenakan, Islam
menghargai peraturan-peraturan sebelum Islam, seperti halnya khitan yang telah
disyariatkan sejak zaman Nabi Ibrahim AS.
Dalam skala intern umat Islam, kita semestinya senantiasa menjaga ikatan persaudaraan
dan silaturrahim demi memperkuat ketaqwaan, keimanan dan persaudaraan sesama
Muslim. Dengan demikian maka, Bulan Rajab adalah bulan mulia yang harus kita sambut
dengan menambahkan ketakwaan dan keikhlasan.
Kita harus rajin-rajin melaksanakan sholat lima waktu yang merupakan oleh-oleh dari Isra’
Mi’raj Rasulullah SAW di bulan Rajab tahun kedelapan dari kenabian. Kita harus tegar
menghadapi hidup meskipun hidup penuh dengan cobaan dan rintangan. Umat Islam
×
harus senantiasa optimis dan yakin pada janji Allah, akan kebahagiaan dunia dan akhirat
bagi siapa pun hamba-Nya yang senantiasa meningkatkan ketakwaan, karena demikianlah
pesan bulan Rajab.
َباَرَك اللُه ِلي َوَلُكْم ِفي اْلُقْرآِن اْلَعِظْيِمَ .وَنَفَعِني َوِاِّياُكْم بما فيه ِمَن الآَياِت َوالِّذْكِر اْل َحِكْيِمَ .وَتَقِّبَل الله ِمِّني َوِمْنُكْم ِتلاَوَتُه ِاَِّنُه
ُهَواالَّس ِمْيُع اْلَعِلْيُم .أُقْوُل َقْوِلي َهذا َوأْس َتْغِفُروا اللَه اْلَعِظْيَم َِلْي َوَلُكْم َوِلَساِئِر اْلُمْس ِلِمْيَن َواْلُمْس ِلَماِت َواْلُمْؤِمِنْيَن َواْلُمْؤِمَناِت
َفاْس َتْغِفُرْوُه إَّن ُه ُهَو اْلَغُفْوُر الَّر ِحْيم
Khutbah II
َاْل َحْمُد للِه َوَكَفىَ ،وُأ َصِّلْي َوُأ َسِّلُم َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد اْلُمْص َطَفىَ ،وَعَلى آِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َأ ْهِل اْلَوَفاَ .أ ْشَهُد َأ ْن َّل ا إلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه
َ لا َشِرْيَك َلُهَ ،وَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه
َأ َّم ا َبْعُدَ ،فَيا َأ ُّي َها اْلُمْس ِلُمْوَنُ ،أ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه اْلَعِلِّي اْلَعِظْيِم َواْعَلُمْوا َأ َّن اللَه َأ َمَرُكْم ِبَأ ْمٍر َعِظْيٍمَ ،أ َمَرُكْم ِبالَّص َلاِة
َوالَّس َلاِم َعَلى َنِبِّيِه اْل َكِرْيِم َفَقاَلِ :إ َّن اللَه َوَمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل وَن َعَلى الَّن ِبِّي َ ،يا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا َص ُّل وا َعَلْيِه َوَس ِّلُموا َتْس ِليًما ،لَاّٰلُهَّم
َص ِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َص َّل ْيَت َعَلى َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَباِرْك َعَلى َسِّيِدَنا
ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َباَرْك َت َعَلى َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَمِ ،فْي اْلَعاَلِمْيَن ِإ َّن َك َحِمْيٌد َمِجْيٌد .لَاّٰلُهَّم
َّن ِء
اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِمْيَن َواْلُمْس ِلَماِت واْلُمْؤِمِنْيَن َواْلُمْؤِمَناِت اْلَأ ْح َيا ِمْنُهْم َواْلَأ ْمَواِت ،اللهم اْدَفْع َع ا اْلَبَلاَء َواْلَغَلاَء َواْلَوَباَء
َواْلَفْح َشاَء َواْلُمْنَكَر َواْلَبْغَي َوالُّس ُيْوَف اْلُمْخ َتِلَفَة َوالَّش َداِئَد َواْلِمَحَنَ ،ما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَنِ ،مْن َبَلِدَنا َهَذا َخاَّص ًة َوِمْن
ُ بْلَداِن اْلُمْس ِلِمْيَن َعاَّم ًةِ ،إ َّن َك َعَلى ُكِّل َشْي ٍء َقِدْيٌر
ِعَباَد اللِه ،إَّن اللَه َيْأ ُمُر ِباْلَعْدِل َواْلإْح َساِن ِإَو ْيَتاِء ِذي اْلُقْرَبى و َيْنَه ى َعِن الَفْح َشاِء َواْلُمْنَكِر َوالَبْغِي َ ،يِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم
َتَذَّك ُرْوَنَ .فاذُكُروا اللَه اْلَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم َوَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبُر
TAGS:
khutbah
Rajab
TERKAIT
Khutbah Jumat: Keutamaan Bulan Rajab dan Khutbah Jumat: Bulan Rajab dan Kualitas Shalat
× Peristiwa-Peristiwa Penting di Dalamnya Kita
Khutbah Khutbah
Khutbah Jumat: ‘Memutihkan’ Kepribadian di Khutbah Jumat Harlah NU: Rajab, NU, dan Aswaja
Bulan Rajab Khutbah
Khutbah
Khutbah Jumat Bulan Rajab: Allah Ada Tanpa Khutbah Jumat: Memuliakan Bulan Rajab
Tempat LAINNYA
KHUTBAH Khutbah
Khutbah
Khutbah Jumat Bahasa Madura: Asokkor atas
Sadejeh Nikmat
Khutbah
TERPOPULER KHUTBAH
7 Khutbah Jumat: Menyongsong Tahun Baru, Menjadi Pribadi yang Lebih Baik
TOPIK
×
Kumpulan Mone
Amalan-Amalan Berita Terkini Haji Khutbah Jumat menu
Bulan Rajab 2023 tentang Iman Islam
OPINI
Masykurudin Hafidz | Rabu, 18 Jan 2023 Jamal Ma’mur Asmani | Kamis, 12 Jan 2023
NU dan Pesan Gus Dur Untuk Pemilu 2024 Inspirasi Fiqih Siyasah Ulama NU
BERITA LAINNYA
Diguyur Gerimis, Jamaah Antusias Datangi Tahlil 1 Abad NU Kota Bandar Lampung
Daerah | Jumat, 27 Jan 2023
Di Sorong Selatan, NU Care-LAZISNU dan BPKH Bantu Pembangunan Masjid Agung Darul Ulum
Nasional | Jumat, 13 Jan 2023
Alumnus Program Beasiswa Kemenag Raih Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris
Nasional | Senin, 9 Jan 2023
LAZISNU Cilacap Tandatangani Kerja Sama Layanan Kesehatan dengan RSU Aghisna Medika Kroya
Daerah | Senin, 26 Des 2022