Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Edition Maulid

Rasulullah dan Kejujuran, Inspirasi Mewujudkan Ketenangan


Oleh : Prof Dr Abdurrahman Ba’abud, Lc

‫ َيا َرَّب َن ا َلَك اْل َحْم ُد َك َما َيْنَبِغي ِل َجَلاِل‬،‫َاْل َحْم ُد للِه َحْم دًا ُي َواِفي ِنَعَم ُه َو ُيَكاِفُئ َمِزْيَده‬
‫ ُس ْبَحاَنَك الَّل ُهَّم َلا ُأ ْح ِصي َثَن اًء َعَلْي َك َأ ْنَت َك َما‬.‫َوْج ِه َك اْلَكِرْيِم َوِلَعِظْيِم ُس ْلَطاِنك‬
‫ َوَأ ْشَهُد َأ َّن ُم َّمَح دًا‬،‫ َوَأ ْشَهُد َأ ْن َلا ِإ لَه ِإ َّل ا الله َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َله‬.‫َأ ْثَنْيَت َعَلى َنْفِس ك‬
‫ َأ ْرَس َلُه اللُه ِإ َلى اْلَع اَلِم ُكِّلِه َبِش يْرًا‬.‫ َخْيَر َنِبٍّي َأ ْرَس َله‬.‫َعْب ُدُه َوَرُس ْوُلُه َوَص ِفُّي ُه َوَخِلْيُله‬
‫ لَاَّل ُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم َوَباِرْك َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َصَلاًة َوَس َلامًا‬.‫َوَنِذْيرًا‬
‫ َأ َّم ا َبْعُد َفإِّني ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسي ِبَتْق َوى اللِه اْلَقاِئ ِل ِفي‬.‫َداِئَمْيِن ُمَتَلاِزَمْيِن ِإ َلى َيْوِم الِّدْين‬
‫ َيا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا اَّت ُقوا الَّل َه َوُكوُنوا َمَع الَّص اِدِقيَن‬:‫ِك اَتِبِه اْلُقْرآِن‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah Alhamdulillah ..
Ungkapan syukur pada Allah, yang telah memberikan kita kesehatan dan juga
kesempatan hingga bisa melaksanakan shalat Jumat secara berjamaah.
Shalawat dan salam kita haturkan pada baginda Nabi Muhammad saw, yang telah
membimbing dengan penuh kasih dan sayang.
Pada Jumat yang mulia ini, khatib mengajak jamaah sekalian untuk meningkatkan
ketakwaan. Takwa sebagaimana yang dirumuskan oleh para ulama, yaitu
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
Dengan ketakwaan, semoga kita selalu diberikan solusi atas problematika kehidupan
yang kita alami dan juga diberikan rejeki yang tidak kita sangka datangnya dari mana.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala
Pada bulan Maulid sudah tentu kita temukan banyak sekali perayaan maulid yang di
dalamnya terdapat pembacaan shalawat, zikir, lantunan ayat suci Al-Quran hingga
pembacaan sirah dan kisah perjalanan hidup baginda Nabi Muhammad saw.
Dalam pembacaan Maulid, banyak sekali teladan dari Rasulullah yang dapat kita ikuti
dan kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Teladan dari Rasulullah dapat
menuntun kita ke jalan kebenaran, menuntun kepada hidup yang tenteram dan damai,
menuntun kepada kondisi sosial yang lebih baik.
Mengenai teladan dan contoh yang baik pada diri Nabi, Allah swt berfirman dalam
surat al-Ahzab Ayat 21:

‫َلَقْد َكاَن َلُكْم ِفي َرُسوِل الَّل ِه ُأ ْس َوٌة َحَسَنٌة ِلَمْن َكاَن َيْرُجو الَّل َه َواْلَيْوَم اْلآِخَر َوَذَكَر الَّل َه َكِثيًرا‬

Artinya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” Baca Juga Teladan Kejujuran Rasulullah
dalam Berdagang
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Di antara teladan dan uswah hasanah Nabi yang perlu kita contoh adalah sifat jujur
Nabi Muhammad saw. Sebagaimana kita ketahui, sebelum Islam didakwahkan oleh
Rasulullah, kaum Quraisy menjuluki Nabi sebagai al-Amin atau orang yang dapat
dipercaya. Rasulullah saw. adalah seorang yang memiliki sifat jujur bahkan jauh
sebelum menjadi seorang nabi sekaligus rasul.
Dari sifat kejujurannya itu, beliau pun mendapatkan predikat baik dari masyarakat di
sekitarnya. Sosok Muhammad ketika masih menjadi pemuda sering mengikuti
pamannya, Abdul Muthalib untuk berdagang ke negeri Syam.
Dalam beberapa kitab sejarah yang mengisahkan perjalanan hidup Nabi, kita
mendapati bahwa beliau merupakan sosok yang jujur dalam berdagang, tidak pernah
menipu pembeli maupun orang yang menjadi majikannya, tidak pernah mengurangi
timbangan apalagi melakukan sumpah palsu.
Dikisahkan bahwa suatu hari Nabi Muhammad berselisih paham dengan salah seorang
pembeli ketika berdagang di negeri Syam. Persoalan yang menyebabkan perselisihan
ini adalah karena kondisi barang yang dipilih oleh pembeli, sehingga ia berkata
kepada Nabi Muhammad, “Bersumpahlah demi Lata dan Uzza!” Muhammad
menjawab, “Aku tidak pernah bersumpah atas nama Lata dan Uzza sebelumnya.”
Jamaah yang dimuliakan oleh Allah ta’ala ..!
Selain Rasulullah sebagai pribadi yang jujur, beliau juga menghimbau dan menasehati
kepada kejujuran.
Beliau menjelaskan bahwa kejujuran itu akan menunjukkan pada kebaikan yang
ujungnya surga. Kejujuran merupakan sebuah karakter tulus dan murni dalam diri
seseorang, yang perlu dibiasakan. Nabi saw pernah bersabda:

‫اْلَجِة َوَما َيَزاُل الَّر ُجُل َيْص ُدُق‬


‫َعَلْيُكْم ِبالِّص ْدِق ِإَف َّن الِّص ْدَق َيْهِدي ِإ َلى اْلِبِّر ِإَو َّن اْلِبَّر َيْهِدي ِإ َلى َّن‬
‫َو َيَتَحَّر ى الِّص ْدَق َحَّت ى ُيْكَتَب ِعْنَد الَّل ِه ِصِّديًقا ِإَو َّي اُكْم َواْلَكِذَب ِإَف َّن اْلَكِذَب َيْهِدي ِإ َلى اْلُفُجوِر‬
‫َو َّن اْلُفُجوَر َيْهِدي ِإ َلى الَّن اِر َوَما َيَزاُل الَّر ُجُل َيْكِذُب َوَيَتَحَّر ى اْلَكِذَب َحَّت ى ُيْكَتَب ِعْنَد الَّل ِه‬
‫ِإ‬
‫َكَّذ اًبا‬

Artinya, “Kalian harus berlaku jujur, karena kejujuran itu akan membimbing
kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang
senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai
orang yang jujur di sisi Allah.
Dan hindarilah dusta, karena kedustaan itu akan menggiring kepada kejahatan dan
kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan
memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah.” (HR. Al-
Bukhari).
Jamaah yang dirahmati Allah,
ketika kita meneladani sifat jujur Rasulullah saw. maka orang-orang di sekitar kita
akan mengenal kita sebagai orang yang jujur. Dengan kejujuran, tidak akan ada rasa
curiga satu sama lain yang menimbulkan permusuhan. Selain itu, Rasulullah juga
menjanjikan orang yang berlaku jujur akan meraih surga. Rasulullah saw. bersabda:

‫ِاْض َمُنْوا ِلْي ِس ًّت ا ِمْن َأ ْنُفِسُكْم َأ ْض َمْن َلُكُم َّن‬


‫اْلَجَة ُاْص ُدُقْوا ِإ َذا َحَّد ْثُتْم َوَأ ْوُفْوا ِإ َذا َوَعْد ُتْم َوَأ ُّد ْوا ِإ َذا‬
‫اْئُتِمْنُتْم َواْح َفُظْوا ُفُرْوَجُكْم َوُغُّض ْوا َأ ْبَصاَرَكْم َوُك ُّف ْوا َأ ْيِدَيُكْم‬

Artinya, “Berikan kepadaku enam jaminan niscaya kujamin kalian dapat meraih
surga, yaitu jujurlah kalian ketika bicara, tepatilah ketika kalian berjanji,
tunaikanlah ketika kalian mendapat amanat, pelihara kehormatan kalian, tutuplah
pandangan kalian dan tahanlah tangan-tangan kalian.” (HR. Ahmad).
Dalam kesempatan lain, Rasulullah saw juga menjelaskan bahwa kejujuran dapat
menjadikan jiwa tenang dan tidak gelisah. Di sisi lain, kebohongan justru membuat
jiwa menjadi gelisah karena selalu khawatir kebohongannya terungkap.
Oleh sebab itu, orang yang berbohong tidak jarang melakukan kebohongan kedua
untuk menutupi kebohongan pertama, hingga seterusnya. Rasulullah saw. pernah
bersabda:

‫َدْع ما ُيريُبَك إلى ما لا ُيريُبَك فإَّن الصدَق ُطمأنينٌة وإَّن الكذَب ِريَبٌة‬

Artinya: “Tinggalkan dan beralihlah dari sesuatu yang meragukanmu kepada


sesuatu lain yang tidak meragukanmu. Sungguh kejujuran lebih menenangkan
jiwa, sedang dusta menggelisahkannya” (HR. al-Tirmidzi).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Semoga kita semua dapat meneladani sifat jujur Rasulullah saw sehingga kita menjadi
golongan orang yang dapat dipercaya.
Selain itu, sifat jujur juga sangat mulia di hadapan Allah, sehingga apabila kita
menjadi pribadi yang jujur, semoga kelak kita dapat masuk kepada surga Allah saw.

‫ َأ ُقْوُل َقْوِلي‬.‫َباَرَك الله ِلي َوَلُكْم ِفي ْالُقْرآِن ْالَعِظْيِم َوَنَفَعِني ِإَو َّي اُكْم ِبَما ِفْي ِه ِمْن آَيِة َوِذْكِر اْل َحِكْيِم‬
‫َهَذا َفأْس َتْغِفُر اللَه الَعِظْيَم ِإ َّن ُه ُهَو الَغُفْوُر الَّر ِحْيم‬

Khutbah II
‫ َوَأ ْشَهُد أَّن َس ِّيَدَنا‬،‫ َأ ْشَهُد أْن لآ إَلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِريَك َلُه‬.‫اْل َحْمُد َّلِلِه َواْل َحْمُد َّلِلِه ُثَّم اْل َحْمُد َّلِلِه‬
‫ لَاَّل ُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم َعَلى َنِبِّيَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوَمْن‬.‫ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه اَّلِذْي َلا َنِبّي بعَدُه‬
‫َتِبَعُهْم ِإِب ْح َساٍن ِإ َلى َيْوِم الِقَياَمِة َأ َّم ا َبْعُد‪َ ،‬فَيا َأ ُّي َها الَّن اُس ُأ ْوِص ْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْق َوى اللِه َفَق ْد َفاَز‬
‫اْلُمَّت ُقْوَن‪َ .‬فَق اَل اللُه َتَعاَلى‪ِ :‬إ َّن اللَه َوَمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل ْوَن َعَلى الَّن ِبِّي ‪ٰ ،‬يَأ ُّي ها اَّلِذْيَن آَمُنْوا َص ُّل ْوا َعَلْي ِه‬
‫َوَس ِّلُمْوا َتْس ِلْيًما‪ .‬لَاَّل ُهَّم َص ِّل َعَلى َسِّيَدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِل َسِّيَدَنا ُم َّمَح ٍد‪ .‬اللُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْؤِمِنْيَن َوْالُمْؤِمَناِت‬
‫َوْالُمْس ِلِمْيَن َوْالُمْس ِلَماِت ‪َ ،‬اْلَأ ْح ياِء ِمْنُهْم َوْالَاْم َواِت ‪ .‬اللُهَّم اْدَف ْع َعَّن ا ْالَبلَاَء َوْالَوَباَء والُق ُرْوَن‬
‫َوالَّز لَاِزَل َوْالِمَحَن َوُسْوَء ْالِفَتِن َوْالِمَحَن َما َظَهَر ِمْنَها َوَم ا َبَطَن َعْن َبَلِدَنا ِإ ْنُدوِنْيِس َّي ا خآَّص ًة َوَس اِئِر‬
‫ْالُبْلَداِن ْالُمْس ِلِمْيَن عاَّم ًة َيا َرَّب ْالَعاَلِمْيَن الَّل ُهَّم َأ ِرَنا اْلَحَّق َحًّق ا َواْرُزْقَنا اِّتَباَعُه َوَأ ِرَنا اْلَباِط َل َباِطًلا‬
‫َواْرُزْقَنا اْج ِتَناَبُه‪َ .‬رَّب َنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َحَسَنًة َوِفى ْالآِخَرِة َحَسَنًة َوِقَنا َعَذاَب الَّن اِر‪َ .‬وَاْل َحْمُد ِلّٰلِه َرِّب‬
‫اْلٰعَلِمْيَن ٍعَب اَد اللِه‪ِ ،‬إ َّن الل َيْأ ُم ِبْالَع ْدِل َوْال ْح َس اِن َو ْيتاِء ِذي ْالُق ْربَى َوَيْنَه ى َعِن ْالَفْح ش اِء‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫َه ُر‬
‫َوْالُمْنَكِر َوْالَبْغِي َيِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم َتَذَّك ُرْوَن‪َ ،‬واْذُكُروا اللَه ْالَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم‪َ ،‬واْش ُكُرْوُه َعلَى ِنَعِم ِه َيِزْدُكْم‪،‬‬
‫َأ ْك َبْر‬ ‫اللِه‬ ‫َوَلِذْكُر‬

Anda mungkin juga menyukai